Penghargaan – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id Perum Kehutanan Negara Sat, 09 Feb 2013 01:34:25 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.4.1 https://stg.eppid.perhutani.id/wp-content/uploads/2023/04/cropped-logo-pht-32x32.png Penghargaan – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id 32 32 Lagi, Duta Rimba Memenangkan Gold Winner InMA 2013 https://stg.eppid.perhutani.id/lagi-duta-rimba-memenangkan-gold-winner-inma-2013/ Sat, 09 Feb 2013 01:34:25 +0000 http://perhutani.co.id/?p=6440 Malam penganugerahan Inhouse Media Award (InMA) 2013 menetapkan Majalah Internal Perhutani DUTA RIMBA kembali meraih Gold Winner kategori BUMN/BUMD pada Jumat (8/2) di Manado, Sulawesi Utara. Desain sampul Duta Rimba edisi No. 41 bulan Januari – Februari 2012 mengusung tema Seragam Baru, Kultur Baru, Harapan Baru, dengan ilustrasi bawang bombay terkupas -menggambarkan tekad Perhutani untuk bertransformasi kearah yang lebih baik-  terbukti mampu memikat hati dewan juri.

Tidak mudah masuk menjadi nominator apalagi sebagai pemenang, karena Duta Rimba harus bersaing dengan 162 peserta lainnya untuk merebut perhatian dewan juri yang terdiri atas  Richie Wirjan (Chairman dan Presiden DM-Idholland), Oscar Motuloh (Kepala/ Kurator Galeri Foto Jurnalisme Antara), Ndang Sutisna (ECO – EURO RSCG Adwork), Prof. DR. Ibn Hamad (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia), dan  Dian Umar Anggarini (Konsultan Public Relation). Ada sejumlah aspek yang dinilai para juri. Beberapa di antaranya adalah keunikan dalam menyajikan berita serta keselarasannya dengan headline dan juga unsur-unsur desain grafis, komposisi warna, bentuk, dan tata letak pada halaman muka.

Ketua Umum Serikat Penerbit Suratkabar (SPS) Dahlan Iskan menjamin penjurian ajang Anugerah InMA 2013 bersih, tidak ada rekayasa dari pihak manapun dengan dewan juri yang reputasinya telah diakui secara nasional. Penghargaan diserahkan langsung Ketua Umum SPS Dahlan Iskan kepada Sekretaris Perusahaan dan Kepatuhan Hari Priyanto. Sebelum menyerahkan penghargaan, Dahlan Iskan menyampaikan rasa bangganya kepada Perhutani atas capaian prestasinya dalam ajang InMA 2013. Dalam kesempatan tersebut, Dahlan sekaligus menjelaskan sekilas mengenai Perhutani sebagai perusahaan kehutanan negara yang diberi tugas menyejahterakan masyarakat sekitar hutan dengan cara memanfaatkan tanah di sela-sela pohon hutan untuk ditanami porang (tumpangsari). ”Apa itu porang bisa dicari di internet, dan untuk apa, serta bagaimana peranannya di masa depan terutama bagi Perhutani.” imbuhnya.

Acara yang deselenggarakan SPS Pusat ini merupakan rangkaian kegiatan acara peringatan HPN (Hari Pers Nasional) 2013 dengan puncak acara pada hari Senin 11 Februari 2013  yang rencananya akan dihadiri oleh Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono. Kemenangan Duta Rimba selama 2 (dua) tahun berturut-turut ini menjadi motivasi bagi redaksi Duta Rimba untuk menyajikan materi yang lebih baik dan tentunya dengan tampilan sampul yang semakin menarik sehingga mampu meraih prestasi di kejuaraan-kejuaraan serupa di kemudian hari. Sampai berjumpa kembali pada ajang InMA 2014. (Humas Pht-Rud,Mar)

]]>
Menhut Apresiasi Pemenang Lomba Penghijauan https://stg.eppid.perhutani.id/menhut-apresiasi-pemenang-lomba-penghijauan/ Wed, 15 Aug 2012 08:26:41 +0000 http://perhutani.co.id/?p=5516 Jakarta, (Analisa). Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan memberikan apresiasi kepada para pemenang Lomba Penghijauan dan Konservasi Alam “Wana Lestari” 2012 atas peran mereka dalam menjaga kelestarian hutan Indonesia.
“Saya memberikan apresiasi yang luar biasa kepada kawan-kawan peserta lomba yang menyadari akan pentingnya penghijauan,” katanya usai berdialog bersama peserta di Jakarta, Selasa.
Menurut Zulkifli, peran masyarakat sangat menentukan keberhasilan dalam menjaga hutan, melakukan penghijauan, serta menjaga kawasan konservasi.
“Ada beraneka ragam persoalan termasuk masalah budaya dan pendidikan akan pentingnya lingkungan yang tidak semuanya bisa diselesaikan Kementerian Kehutanan,” katanya.
Karena itu, kata Zulkifli, peran serta masyarakat yang menyadari pentingnya penghijauan, kebersihan, lingkungan yang asri, dan kawasan konservasi sangat dibutuhkan saat ini.
“Termasuk juga untuk melestarikan keanekaragaman hayati (biodiversity) Indonesia yang begitu kaya,” katanya.
Zulkifli menilai seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) perlu diberi pelajaran mengenai pentingnya pelestarian alam.
Dia berharap penghargaan yang diberikan kepada lembaga pelestari hutan hingga kepala desa dan guru yang paham betul akan pentingnya hutan itu bisa membuat Indonesia “hijau” kembali.
“Jika semua yang ada di republik ini menyadari pentingnya penghijauan, mudah-mudahan 25 tahun lagi Indonesia akan hijau, paling tidak pulih kembali seperti sedia kala,” katanya.
Sebanyak 102 peserta dari seluruh Indonesia hadir dalam rangkaian acara yang diadakan Kemenhut guna mendorong pelestarian dan pengembangan kehutanan Indonesia.
Dari 14 kategori yang dilombakan, semuanya merupakan kategori di bawah tanggung jawab beberapa instansi seperti Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kehutanan (BP2SDMK), Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA) dan Perum Perhutani. (Ant)

]]>
Menhut Serahkan Penghargaan Wana Lestari kepada 69 Pahlawan Penghijauan https://stg.eppid.perhutani.id/menhut-serahkan-penghargaan-wana-lestari-kepada-69-pahlawan-penghijauan/ Wed, 15 Aug 2012 08:20:16 +0000 http://perhutani.co.id/?p=5513 KBRN, Jakarta : Indonesia saat ini telah berhasil menekan laju deforestasi atau penebangan hutan, dari 1,5 juta hektar pada tahun 2009 menjadi 400 ribu hektar pertahun. Keberhasilan tersebut tidak terlepas dari peran masyarakat baik dalam meningkatkan peran hutan tanaman rakyat dalam perbaikan kualitas lingkungan maupun pemenuhan bahan baku industri kayu.
Hal itu dikemukakan Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan pada temu wicara dan penyerahan penghargaan pemenang lomba Penghijauan dan Konservasi Alam Wana Lestari tahun 2012 di ruang Rimbawan gedung Manggala Wanabakti Jakarta, Selasa (14/8).
Menurut Menhut, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik tahun 2009 menyebutkan terdapat 70.000 desa di tanah air yang mata pencarian penduduknya bergantung pada sumber daya hutan.
Merekalah yang menjadi sasaran program pemberdayaan masyarakat Kementerian Kehutanan, diantaranya melalui, Hutan Tanaman Rakyat (HTR) Hutan Kemasyarakatan (HKm), Hutan Rakyat Kemitraan, Hutan Desa (HD), Desa Konsevasi, Kebun Bibit Rakyat (KBR), Pemanfaatan jasa lingkungan dan penyediaan kredit dana bergulir melalui pusat pembiayaan kredit dana bergulir pembiayaan pembangunan hutan.
“Semua program tersebut akan sukses bila dilakukan melalui partisipasi dan kolaborasi bersama masyarakat yang diharapkan pada tahun 2030 mampu menciptakan kelembagaan pengelolaan kawasan hutan yang berbasis pada komunitas lokal yang bertumpu pada pilar ekonomi dan budaya masyarakat setempat,” ujar Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, kepada wartawan selesai temu wicara dan penyerahan penghargaan pemenang lomba penghijauan dan konservasi alam Wana Lestari tahun 2012 tersebut.
Sementara, 69 pemenang lomba Penghijauan dan Konservasi Alam Wana Lestari tahun 2012 itu, terdiri dari Penyuluh Kehutanan, Kelompok Tani, Lurah/Kepala Desa, Guru/Sekolah, Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat, Kader Konsevasi Alam, Kelompok Pencinta Alam, Polisi hutan, Penyidik Pegawai Negeri Sipil dan BKPH, RPH, LMDH Perum Perhutani.
Pemenang lomba selain mendapatkan piala juga mendapatkan uang pembinaan. (Waddi/BCS)
 

]]>
Menhut Apresiasi Pemenang Lomba Penghijauan https://stg.eppid.perhutani.id/menhut-apresiasi-pemenang-lomba-penghijauan-2/ Wed, 15 Aug 2012 02:18:54 +0000 http://perhutani.co.id/?p=5547 Menteri Kehutanan (Menhut) Zulkifli Hasan memberikan apresiasi kepada para pemenang Lomba Penghijauan dan Konservasi Alam ‘Wana Lestari 2012’ atas peran mereka dalam menjaga kelestarian hutan Indonesia. “Saya memberikan apresiasi yang luar biasa kepada kawankawan peserta lomba yang menyadari akan pentingnya penghijauan,” kata Zulkifli usai berdialog bersama peserta di Jakarta, Selasa (14/8).

Menurut Zulkifli, peran masyarakat sangat menentukan keberhasilan dalam menjaga hutan, melakukan penghijauan, serta menjaga kawasan konservasi. “Ada beraneka ragam persoalan termasuk masalah budaya dan pendidikan akan pentingnya lingkungan yang tidak semuanya bisa diselesaikan oleh Kementerian Kehutanan,” kata dia.

Karena itu, menurut Zulkifli, peran serta masyarakat yang menyadari pentingnya penghijauan, kebersihan, lingkungan yang asri, dan kawasan konservasi sangat dibutuhkan saat ini. “Termasuk juga unjuk melestarikan keanekaragaman hayati (biodiversity) Indonesia yang begitu kaya,” kata Menhut.

Zulkifli menilai seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) perlu diberi pelajaran mengenai pentingnya pelestarian alam. Dia berharap, penghargaan yang diberikan kepada lembaga pelestari hutan hingga kepala desa dan guru itu bisa membuat Indonesia ‘hijau’ kembali. “Jika semua yang ada di republik ini menyadari pentingnya penghijauan, mudahmudahan 25 tahun lagi Indonesia akan hijau, paling tidak pulih kembali seperti sedia kala,” ujar Menhut.

Sebanyak 102 peserta dari seluruh Indonesia hadir dalam rangkaian acara yang diadakan Kemenhut guna mendorong pelestarian dan pengembangan kehutanan Indonesia.

Dari 14 kategori yang dilombakan, semuanya merupakan kategori di bawah tanggung jawab beberapa instansi seperti Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kehutanan (BP2SDMK), Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA), dan Perum Perhutani.

Sebelumnya, Menhut Zulkifli Hasan mengingatkan, pembangunan dan pertumbuhan sektor kehutanan harus berorientasi pada kemakmuran rakyat dengan tetap memerhatikan kelestarian dan daya dukung lingkungan.

“Spirit pembangunan kehutanan seperti itu. Pembangunan dan pertumbuhan juga harus memberi kontribusi nyata bagi perkembangan ekonomi penduduk di dalam dan sekitar hutan,” kata dia.

Untuk mewujudkan spirit pembangunan yang mengutamakan kelestarian dan berorientasi kemakmuran rakyat, kata Zulkifli, Kementerian Kehutanan terus mendorong program yang mengedepankan pengelolaan hutan oleh masyarakat, seperti Hutan Tanaman Rakyat, Hutan Desa, dan Hutan Kemasyarakat

“Program tersebut dilaksanakan bersamaan dengan pembangunan hutan tanaman industri (HTI), restorasi ekosistem, dan hutan kemitraan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembukaan lapangan kerja, namun tetap ramah lingkungan,” ujar Menhut. (ina)

INVESTOR DAILY :: Rabu, 15 Agustus 2012 Hal. 7

]]>