Barcode Kayu – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id Perum Kehutanan Negara Fri, 18 Jul 2014 04:21:27 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.4.1 https://stg.eppid.perhutani.id/wp-content/uploads/2023/04/cropped-logo-pht-32x32.png Barcode Kayu – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id 32 32 Penjualan Kayu Perhutani Jateng Capai Rp 528 Miliar https://stg.eppid.perhutani.id/penjualan-kayu-perhutani-jateng-capai-rp-528-miliar/ Fri, 18 Jul 2014 04:21:27 +0000 http://perhutani.co.id/?p=13201 jatiBisnis.com, SEMARANG —Penjualan kayu bundar oleh Perum Perhutani Divisi Komersial Kayu Jawa Tengah I selama semester I/2014 mencapai Rp 528 miliar atau 76% dari yang ditargetkan Rp 695 miliar dalam setahun.

General Manager Komersial Kayu Perum Perhutani Jawa Tengah I Priyadi menuturkan bisnis komersial kayu yang dikelola wilayah ini berada di empat wilayah Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Randublatung, Cepu, Purwokerto dan Pekalongan.

“Komersial kayu di Jawa Tengah bagus dengan progres pencapaian pendapatan 76% dari target tahun ini, yang di dapat dari 4 wilayah manajerial,” ujarnya ditemui Bisnis, Kamis (17/7/2014).

Pendapatan tersebut di sumbang dari penjualan kayu bundar dengan prioritas jenis kayu jati (80%) dan sisanya 20% merupakan kayu rimba seperti Kayu Pinus, Mahoni, Akasia dan lainnya.

Meski penjualan melampaui separuh target, Perhutani berharap serapan pasar terhadap setiap sortimen kayu merata baik untuk jenis kayu A1 (10-20 cm), A2 (20-30 cm) dan A3 (30-40 cm).

“A1 masih terkendala, belum banyak terserap di pasar mungkin karena mutu dan kualitasnya belum dikehendaki pasar,” lanjutnya.

Priyadi mengatakan kualitas kayu Perhutani terus dijaga dan berupaya memenuhi kebutuhan pasar. Upaya itu salah satunya melalui pemberian barcode pada balok kayu sejak produksi pemotongan awal di hutan.

Mengenai legalitas kayu pihaknya memastikan pengelolaan kayu bundar oleh Perhutani telah memenuhi asas legal dan sudah memperoleh sertifikasi sebagai bagian mandatori pemerintah.

“Sertifikasinya sudah memang kami peroleh, soal kualitas-mutu kayu produksi Perhutani ‘kan beda-beda dengan serapan sesuai dengan peruntukannya,”ujar Priyadi.

Karena itu Perhutani Jawa Tengah menyiapkan model pemasaran kayu online untuk menyasar semua kalangan melalui website penjualan khusus yang saat ini masih dalam tahap persiapan perangkat lunak dan SDM.

Kepala Seksi Hubungan Masyarakat, Protokoler, dan Kesekretariatan Perhutani Divisi Regional Jateng, Henhen Suhendar mengatakan total produksi kayu jati semester I/2014 di wilayah ini mencapai 71%.

“Kubikasinya 138.512 meter kubik sesuai data per Juni, karena data terus berubah posisi pertengahan Juli sudah lebih dari pencapaian itu,” ujarnya.

Sumber  : www.semarang.bisnis.com

Tanggal : Jumat, 17 Juli 2014

]]>
Perhutani KPH Randublatung Mulai Berlakukan Barcode pada Tebangan Kayu Jati https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-kph-randublatung-mulai-berlakukan-barcode-pada-tebangan-kayu-jati/ Tue, 08 Apr 2014 01:39:44 +0000 http://perhutani.co.id/?p=12268 BLORA. Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Randublatung Blora akan menerapkan barcode (kode batang) pada tebangan kayu jati. Untuk menyongsong penerapan sistem tersebut, dilakukan pelatihan.
Pelatihan yang dilakukan di Petak 31a Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Banyuasin itu diikuti kalangan rimbawan lapangan di KPH Randublatung. Pelatihan menghadirkan Kepala Biro Pemasaran Perhutani Sudarwanto.
Sudarwanto mengemukakan barcode ini merupakan sistem baru di Perhutani. Tujuannya antara lain memudahkan setiap orang melakukan pelacakan asal usul kayu yang akan dibeli.
Menurutnya pada sistem barcode tersebut informasi kayu dimasukkan secara detail, mulai dari asal kayu hingga ukuran kayu. “Dengan begitu pembeli yakin bahwa asal usul kayu tersebut memang dari Perhutani,” ujarnya.
Selain itu dengan adanya sistem barcode tersebut, petugas lapangan dalam hal ini mandor tebang maupun mandor angkut, juga akan mudah melakukan pekerjaanya. Karena tidak perlu lagi membuat beberapa jenis dokumen kayu yang akan dikirim dari hutan ke tempat penimbunan kayu (TPK) terdekat.
“Awalnnya memang penerapan sistem ini belum familier. Namun perlahan tapi pasti sistem barcode ini akan mudah dilakukan di lapangan,” kata Sudarwanto.
Dia menjelaskan beberapa keuntungan dengan adanya sistem barcode. Di antaranya selain kemudahan administrasi lapangan, sistem ini juga akan sangat membantu dalam melakukan pembayaran upah bagi pekerja angkutan kayu jati karena semuanya terkoneksi dalam sebuah sistem.
Menurutnya pemasaran kayu jati yang akan dilakukan secara online pun melalui sistem ini. Sehingga diharapkan memudahkan pembeli untuk memilih ukuran sesuai dengan keinginan. Itu terjadi karena kayu yang akan dibeli sudah termuat informasi yang diperlukan secara komplit baik asal usul maupun volume dan mutu kayu serta harga.
“Semuanya sudah tercantum dalam sebuah sistem yang terkoneksi dan bisa dilihat secara online di manapun pembeli tinggal,” katanya.
Humas Perhutani Randublatung Andan Subiyantoro mengatakan dalam pelatihan itu semua peserta berupaya memahami materi pelatih. Meski awalnya mengalami kesulitan namun dengan penjelasan gamblang, materi pelatihan akhirnya dapat dipahami. “Perlu adaptasi karena sistem baru,” ujarnya.
Menurutnya pelatihan penerapan barcode yang dilakukan Perhutani terhadap kalangan rimbawan lapangan di KPH Randublatung merupakan salah satu upaya peningkatan pengetahuan bagi petugas.
Sehingga petugas tersebut memiliki pengetahuan terapan yang bermanfaat bagi kemudahan pekerjaan secara menyeluruh. “Terutama untuk jajaran divisi komersial. Sistem barcode harus dipahami mereka,” tandas Andan Subiyantoro. (rs-infoblora | abdul muiz)
Sumber  : www.infoblora.com
Tanggal  :  7 April 2014

]]>