Bencana – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id Perum Kehutanan Negara Tue, 05 May 2015 06:42:02 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.4.1 https://stg.eppid.perhutani.id/wp-content/uploads/2023/04/cropped-logo-pht-32x32.png Bencana – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id 32 32 BPBD Dan Perhutani Tasikmalaya Gelar Simulasi Bencana Galunggung https://stg.eppid.perhutani.id/bpbd-dan-perhutani-tasikmalaya-gelar-simulasi-bencana-galunggung/ Tue, 05 May 2015 06:42:02 +0000 http://perhutani.co.id/?p=20769 Dok.Kom-PHT/Tsk  @2015

Dok.Kom-PHT/Tsk @2015

TASIKMALAYA, PERHUTANI (5/5) | Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya dan Perhutani Tasikmalaya menggelar simulasi bencana letusan Gunung Galunggung yang melibatkan ratusan orang dari berbagai kalangan usia perwakilan kecamatan sekitar kaki Gunung Galunggung. Simulasi dan mitigasi letusan Gunung Galunggung digelar di bawah kaki gunung galunggung di kampung Cihaseum Desa Linggajati, Kecamatan Sukaratu selama dua hari (4-5 Mei 2015).

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tasikmalaya, Kundang Sodikin mengatakan bahwa tujuan Simulasi ini untuk memberikan pendidikan dan pemahaman kepada warga dalam menghadapi bencana letusan Gunung Galunggung. Selain itu, ada lima kecamatan yang masuk rawan terkena dampak bencana letusan gunung Galunggung yaitu Sukaratu, Cisayong, Cigalontang dan Leuwisari.

Simulasi selama dua hari ini, kata Kundang, meliputi evakuasi korban bencana, pengenalan tanda bahaya, mulai dari tanda status waspada, siaga, hingga awas. Selain itu mencari jalur evakuasi sampai mendirikan tenda darurat untuk tempat pengungsian dan cara penanganan korban.

Warga diberi dulu pemahaman teori mengenai evakuasi korban serta bagaimana dampak dari letusan gunung, kemudian melakukan simulasi yang harus dilakukan masyarakat ketika terjadi bencana,” katanya.

Wakil Administratur KPH Tasikmalaya Deden Yogi Nugraha menyampaikan Gunung Galunggung berada wilayah Kabupaten Tasikmalaya yang merupakan kawsan hutan masuk RPH Cisayong BKPH Tasikmalaya KPH Tasikmalaya, terakhir meletus pada tanggal 4 April 1982.

Deden berpesan kepada seluruh masyarakat sekitar hutan dan masyarakat luas lainnya di bawah kaki gunung Galunggung yang masuk zona bahaya bencana diharapakan dengan diadakannya kegiatan simulasi ini dapat mengetahui cara penyelamatan serta membangun kebersamaan saling membantu dan tolong menolong ketika terjadi bencana alam, pungkasnya. (Kom-PHT/Tsk/Asep JB)

Editor : Dadang K Rizal

Copyright ©2015

]]>
Dua Kecamatan Diterjang Longsor https://stg.eppid.perhutani.id/dua-kecamatan-diterjang-longsor/ Fri, 13 Mar 2015 06:30:07 +0000 http://perhutani.co.id/?p=19067 BUMIAYU- Hujan deras sepanjang Rabu (11/3) sore hingga malam memicu bencana banjir dan tanah longsor di Kecamatan Salem dan Bantarkawung, Brebes.BUMIAYU- Hujan deras sepanjang Rabu (11/3) sore hingga malam memicu bencana banjir dan tanah longsor di Kecamatan Salem dan Bantarkawung, Brebes.
Bencana itu mengakibatkan dua warga terseret arus, rumah rusak dan melumpuhkan jalur transportasi. Berdasarkan data dihimpun, tanah longsor merusak dua rumah warga di Desa Citimbang, Kecamatan Salem. Selain itu, dua warga terseret banjir Sungai Lebak ketika hendak mengamankan ternak miliknya sekitar pukul 18.00. Dua warga itu, yakni Wasrudin (70) ditemukan sudah dalam kondisi meninggal dunia. Sementara Endo (27) hingga kemarin masih dalam pencarian. “Keduanya yang merupakan mertua dan menantu sedang berusaha mengamankan kambing yang ada di sekitar sungai. Banjir kemudian datang dan menyeret keduanya,” kata Camat Salem Urip Rosidik, Kamis (12/3).
Longsor juga melumpuhkan akses transportasi Bantarkawung- Salem karena tertutup longsoran tebing di sejumlah titik. Longsoran terparah terjadi di Mayana, Bantarkawung. Di lokasi itu, badan jalan tertimbun longsor sepanjang 50 meter dengan kedalaman 50 centimeter hingga satu meter.
Buka Jalan
Tim gabungan Polri, TNI, Perhutani yang berusaha membersihkan longsoran hanya bisa membuka jalan untuk sepeda motor saja. Arus transportasi kendaraan roda empat mulai normal sekitar pukul 12.00, atau setelah alat berat tiba dilokasi dan bekerja mengevakuasi material longsoran. Selain jalan utama Bantarkawung-Salem, jalur tengah yang menghubungkan Bantarkawung-Larangan juga tertimbun longsor di Desa Bangbayang.
Timbunan material longsor yang berasal dari bukit Loa, berhasil disingkirkan sekitar pukul 09.00 melalui kerja keras aparat Polri, TNI, Perhutani dan masyarakat yang dibantu alat berat. Camat Bantarkawung, Edi Sunarso melalui Sekretaris Camat Ujang Puri menyatakan bencana tanah longsor juga menyebabkan 4 rumah di Desa Jipang, Terlaya dan Bangbayang rusak tertimpa longsoran. “Satu rumah di antaranya yaitu milik Oyet (34) warga Jipang ambruk,” kata Ujangpuri.
Selain itu, banjir juga merusak tanggul Sungai Cigayam dan merendam lebih kurang tiga hektar sawah warga. “Bantuan logistik sudah disalurkan ke warga yang rumahnya rusak,” kata imbuh Ujang.
Kapolres Brebes, AKBP Ferdy Sambo melalui Wakapolres Kompol Wahyu Purwidiarso menyatakan, tim gabungan Polri dan TNI yang dibantu Perhutani dan warga disebar di tiga titik yakni Desa Citimbang (Salem), Mayana (Bantarkawung) dan Bangbayang (Bantarkawung) untuk membantu membersihkan longsoran yang menutup jalan dan menimpa rumah. Pihaknya meminta warga pengendara di jalur Bumiayu-Salem mewaspadai potensi longsor susulan. “Hujan deras masih mengguyur sehingga dikhawatirkan longsor susulan. Warga agar waspada,” kata dia.(H51-15)
Sumber    : Suara Merdeka, hal. 26
Tanggal    : 13 Maret 2015

]]>
Perhutani Bondowoso Ingatkan Bahaya Bencana alam https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-bondowoso-ingatkan-bahaya-banjir-longsor-dan-pohon-tumbang/ Wed, 17 Dec 2014 08:43:06 +0000 http://perhutani.co.id/?p=16539 2014-12-17-Bdo-PERHUTANI BONDOWOSO

Dok.Kom-PHT/Bdo @2014

BONDOWOSO, PERHUTANI (17/12) Perhutani Bondowoso telah memasang banner peringatan bahaya banjir, longsor dan pohon tumbang di sepanjang jalur Pantura, Arak-Arak dan Kawah Ijen pada tanggal 16 Desember 2014 untuk memberikan peringatan kepada setiap warga yang melintasi jalan tersebut.

Perhutani mengimbau agar warga Kabupaten Bondowoso dan Situbondo bersiap dan selalu waspada dengan kondisi anomali cuaca saat ini. Saat ini, potensi banjir, longsor dan pohon tumbang makin meningkat memasuki puncak penghujan sehingga antisipasi harus disiapkan agar penanganan ketika bencana terjadi menjadi lebih baik.

Peringatan yang disampaikan Perhutani Bondowoso kepada masyarakat berupa pemasangan banner yang berisi tanda-tanda peringatan di 10 (sepuluh) titik utamanya di jalan raya yang rentan bencana banjir, longsor dan pohon tumbang. KPH Bondowoso juga terus-menerus mengadakan sosialisasi berjenjang kepada masyarakat desa hutan di daerah khususnya untuk daerah yang dianggap rentan bencana seperti Kec. Sukosari, Wringin, Pakisan, Besuki, Bungatan dan Panarukan mengingat beberapa waktu yang lalu bencana tanah longsor dan pohon tumbang kerap terjadi di wilayah tersebut.

Administratur KPH Bondowoso, Damanhur menjelaskan, selain memberikan himbauan kepada masyarakat, Perhutani juga menyiapkan Kantor KPH Bondowoso sebagai Posko Penanggulangan Bencana Alam utama. Tidak hanya satu posko, Perhutani juga menyiapkan empat posko lain diantaranya Posko Mlandingan – Arak-Arak, Posko Bungatan – Pasir Putih, Posko Kendit – Kukusan, Posko Sempol – RD KRPH Blawan dan Posko Besuki – RD Asper Besuki. Posko tersebut terletak di jalur-jalur lintas kabupaten yang dianggap rawan bencana dan lebih lanjut, Ir. Damanhuri juga melengkapi setiap posko dengan petugas dari jajaran Perhutani yang selalu siaga untuk menolong warga masyarakat jika terkena bencana. (Kom-PHTBdo-Veni)

]]>