Dok.Kom-PHT/Cpu @2014

CEPU-PERHUTANI (12/9) – Perhutani Cepu mempunyai tradisi mingguan untuk patroli bersepeda mengelilingi hutan bagi segenap Pejabat dan Karyawan Perhutani Cepu.  Jumat.

Sudah menjadi tradisi segenap jajaran pimpinan dan karyawan Perum Perhutani Cepu melakukan kegiatan olahraga sepeda bersama. Kegiatan ini dilakukan secara rutin minimal 1 (satu) kali dalam seminggu. Olahraga bersepeda ini diprakarsai oleh Administratur Perhutani Cepu, Endro Koesdijanto yang punya kegemaran berolahraga terutama naik sepeda.

Administratur Perhutani Cepu, Endro Koesdijanto menyatakan bahwa ada beberapa keuntungan kegiatan sepeda bersama, disamping untuk kesehatan dan kebugaran fisik, juga dapat menjalin keakraban antara karyawan dengan jajaran pimpinan serta dapat memberi terapi mental kepada oknum yang ingin mencuri kayu di wilayah hutan Perhutani Cepu karena ada kekhawatiran dalam benak mereka akan berpapasan dengan rombongan sepeda santai dari kantor Perhutani Cepu.

Rute yang dilalui melintasi wilayah hutan melalui jalan angkutan kayu dan jalan setapak. Pada tanggal 12 September 2014 sekitar pukul 17.15 wib. saat memasuki Wilayah hutan Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH), Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Gerdusapi Kendilan petak 3044, rombongan bersepeda melihat ada kebakaran hutan, mereka langsung mengambil tindakan memadamkan api dengan peralatan tongkat dan ranting pohon yang ada disekitar kejadian tersebut sehingga api dapat dipadamkan.(Kom-PHT-Cpu/Edi)

Editor : Dadang K Rizal
@copyright 2014

Dok. Kom-PHT/Hms-Blr @2014

BLORA, PERHUTANI (7/9)| Perhutani Blora membangun monumen rimbawan berupa Tugu Jati yang dibangun atas prakarsa administratur Perhutani Blora, Joko Sunarto yang didukung oleh para managemen dan karyawan Perhutani Blora.

Spesifikasi kayu yang dibuat monument tersebut tinggi 425 cm, keliling 272 cm , tanaman Tahun 1933, umur 81 tahun. Kayu berasal dari Perhutani Blora Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Nglawungan Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Sumberejo Petak 103, Kayu tersebut mempunyai status Kayu Tolak Uji maka dipakai yang lebih bermanfaat dan berguna.

Administratur Perhutani Blora, Joko Sunarto menyampaikan bahwa pendirian monumen ini untuk meningatkan bahwa 10 – 20 tahun mendatang akan sulit mencari kayu sebesar tugu ini.

“Dibuatnya monumen ini memberikan bukti bahwa kita dulunya pernah mempunyai jati yang sebesar ini dan untuk memberikan rasa empati dan simpati pentingnya melestarikan hutan agar supaya dapat mempunyai pohon jati sebesar ini. Seorang rimbawan haruslah menjadi pemrakarsa cinta hutan dan peduli terhadap pelestarian hutan maupun pembangunan hutan”, tambahnya. (Hms-Blr/Kis).

Editor : Dadang K. Rizal
@copyright 2014