Berita – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id Perum Kehutanan Negara Fri, 23 Feb 2018 13:43:30 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.4.1 https://stg.eppid.perhutani.id/wp-content/uploads/2023/04/cropped-logo-pht-32x32.png Berita – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id 32 32 BUMN Hadir Untuk Negeri : Bantu Korban Longsor Salem https://stg.eppid.perhutani.id/bumn-hadir-untuk-negeri-bantu-korban-longsor-salem/ Fri, 23 Feb 2018 13:43:30 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=53374 JAKARTA, PERHUTANI (23/2/2018) | Sebagai wujud kepedulian BUMN kepada korban bencana alam longsor di kawasan hutan Gunung Lio, sinergi BUMN hadir untuk memberikan santunan dan bantuan logistik untuk korban bencana longsor di kecamatan Salem, Brebes – Jawa Tengah (23/2).

Perum Perhutani yang ditunjuk sebagai koordinator penyaluran bantuan bencana mengkoordinir pembagian logistik berupa sembako, obat-obatan, selimut dan keperluan lainnya di lokasi. Penyerahan bantuan logistik dilakukan oleh Direktur Operasi Perhutani, Hari Priyanto kepada Bupati Kabupaten Brebes, Idza Priyanti didampingi Kepala Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Tengah, Adi Pradana.

Direktur utama Perhutani, Denaldy M Mauna berkunjung ke lokasi bencana untuk memastikan kondisi para korban dan memberikan pengarahan kepada segenap jajaran Perhutani dilapangan.

Perhutani telah menyiapkan posko darurat, berkordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI-POLRI, BASARNAS serta masyarakat setempat.

BUMN yang bersinergi dalam tanggap darurat Longsor di kawasan hutan Gunung Lio adalah Perum Perhutani, BRI, BNI, Bank Mandiri, Telkom, PLN, Pelindo III, Pertamina dan PT Semen Indonesia.

Sebagaimana diberitakan bahwa telah terjadi bencana longsor seluas 13.5 Ha di kawasan hutan Gunung Lio – Salem, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah pada Kamis (22/2) pukul 08.30 WIB. Longsor terjadi akibat turunnya hujan dengan intensitas cukup tinggi dalam seminggu terakhir, sehingga titik-titik mata air di hutan Gunung Lio dan sekitarnya mengalami penyumbatan.

Hingga kabar ini diturunkan tercatat sebanyak 7 korban meninggal dunia, 5 korban luka masih dalam perawatan, sementara 13 korban lainnya sampai saat ini belum ditemukan. (Kom-PHT/PR/2018/II-6)

]]>
Perhutani Ajak Perusahaan AS Garap Kawasan Wisata https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-ajak-perusahaan-garap-kawasan-wisata/ Wed, 09 Aug 2017 01:31:52 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=48803 IMQ21.COM (8/8/2017) |Perum Perhutani akan mengembangkan kawasan wisata yang berlokasi di Bogor, Jawa Barat.

Untuk mewujudkan pembangunan ecotheme park ini, Perhutani menggandeng BUMN pengembang destinasi pariwisata Indonesia dan perusahaan pengembang properti multinasional Amerika Serikat. Kesepakatan kerjasamanya telah ditandatangani pada Senin (7/8).

“Perhutani ada rencana mengembangkan wisata di kawasan Bogor seluas 600 hektar, dengan investasi minimal US$1 miliar,” kata Direktur Utama Denaldy M. Mauna di Jakarta, Selasa (8/8).

Saat ini, Perhutani mengelola 236 lokasi wisata alam di dalam kawasan hutan, dan beberapa di antaranya tengah dilakukan rebranding produk, pelayanan dan pengelolaannya untuk meningkatkan kualitas sesuai standar usaha wisata dunia.

Untuk memanfaatkan aset-asetnya, Perhutani juga tengah mengembangkan proyek Perhutanan Sosial sinergi BUMN untuk mendukung program kedaulatan pangan, peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal, dan peningkatan fungsi kawasan hutan yang dicanangkan pemerintah.

Selain itu, Perhutani tengah menyiapkan bisnis biomass karena prospek energi terbarukan ini sangat menjanjikan dan ramah lingkungan. Peluang kebutuhan energi terbarukan menggunakan woodpellet di dunia pertumbuhannya sebesar 2,7 juta ton per tahun (2010-2025).

“Kebutuhan akan biomass tersebut memungkinkan Perhutani Group mengembangkan tanaman biomass seluas 200 ribu hektar yang akan menghasilkan 3,2 juta metrik ton woodchips,” ujarnya.

Nilai woodchips ini bisa untuk membangun pembangkit setara 800 MW listrik pertahun atau 1,6 juta metrik ton wood pellet. Artinya, energi biomass dapat menghemat penggunaan energi fosil (solar) senilai Rp2 triliun per tahun.

“Kerjasama dengan investor Korea mulai dilakukan Perhutani untuk bisnis biomass ini dengan penandatangan nota kesepahaman untuk pengembangan 20.000 hektar beberapa waktu yang lalu,” terangnya.

Sumber : imq21.com

Tanggal : 8 Agustus 2017

]]>
Setelah Rugi, Perhutani Raih Laba Kuartal II https://stg.eppid.perhutani.id/setelah-rugi-perhutani-raih-laba-kuartal-ii/ Wed, 09 Aug 2017 01:18:47 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=48800 IMQ21.COM (8/8/2017) | Perum Perhutani membukukan laba pada kuartal II 2017 sebesar Rp316,23 miliar, dibandingkan periode serupa tahun sebelumnya merugi sebesar Rp383,89 miliar.

“Kinerja keuangan yang positif sampai dengan kuartal II tahun ini didukung upaya transformasi bisnis yang dilakukan, penurunan biaya pokok penjualan, dan biaya usaha,” kata Direktur Utama Perum Perhutani, Denaldy M. Mauna, di Jakarta, Selasa (8/8).

Ia melanjutkan, keberhasilan tersebut bagian dari rangkaian transformasi bisnis yang tengah dilakukan Perhutani.

“Pada saat saya masuk ke Perhutani sekitar 2016, kondisi perusahaan beberapa tahun terakhir menunjukan kinerja yang terus memburuk dari sisi kinerja keuangan, operasional, serta kualitas sumberdaya hutannya. Dan 2016 adalah tahun yang sulit,” tambahnya.

Untuk memperbaiki kinerja perusahaan, ia menetapkan lima tahapan transformasi, yaitu Situation Analysis, Management Change, Emergency Actions, Business Restructuring, serta terus mendorong tercapainya kondisi normal menuju pertumbuhan yang fokus pada aspek keuangan, operasi, organisasi, dan SDM.

“Selama satu bulan pertama memimpin perusahaan, saya menjalankan transformasi tahap pertama dengan melakukan asesmen singkat kinerja perusahaan dengan bertemu berbagai stakeholders internal, yaitu seluruh perwakilan dari Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) unit manajemen terkecil di Perhutani dan stakeholder eksternal termasuk dengan para mitra kerja,” paparnya.

Tujuannya adalah pembenahan komprehensif guna menghindari merosotnya kinerja perusahaan.

Selanjutnya, manajemen harus menyelamatkan arus kas perusahaan, mendorong peningkatan penjualan produk terutama menghabiskan persediaan yang tertumpuk tiga kali dari normalnya, efisiensi biaya melalui program CRP, dan efektif aktivitas melalui tools seperti PICA dan PDCA, serta sinergi anak usaha.

Saat ini, Perhutani memasuki tahap restrukturisasi bisnis. Langkah ini dibagi dalam dua kelompok besar, yaitu revitalisasi existing business dan pengembangan bisnis baru.

Namun, dari sisi pendapatan belum sesuai harapan karena lesunya pasar dunia untuk produk kayu dan gondorukem sebagai andalan bagi Perhutani.

Sumber :  imq21.com

Tanggal : 8 Agustus 2017

]]>
Perhutani Bangun Tempat Wisata Alternatif Berkelas Internasional https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-bangun-tempat-wisata-alternatif-berkelas-internasional/ Wed, 09 Aug 2017 01:11:41 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=48797 SWA.CO.ID (8/8/2017) | Usaha Perhutani untuk melakukan rebranding perusahaan menuju pengembangan pariwisata alam bukan isapan jempol belaka. Hari ini (07/08/2017), BUMN itu kembali membuat gebrakan dengan menandatangani Mou dengan perusahaan multinasional asal Amerika untuk pengembangan wisata alam bertema futuristik. Wisata alam yang diberi nama World Class Ecotheme Park ini dibangun diatas lahan seluas 600 hektar di kawasan Bogor dengan investasi tahap pertama sebesar US$1 miliar.

Denaldy M Mauna, Direktur Utama Perhutani, menuturkan, gabungan antara sumber daya manusia, alokasi tempat dan pengalaman mereka dalam mengembangkan kawasan ecopark akan melahirkan kawasan yang dapat dibanggakan di kancah internasional. Dengan kombinasi expertise yang mereka bawa, pihaknya optimistis ini akan menjadi sesuatu yang hebat dan berkelas dunia. Di Swedia, menurutnya, anak-anak memiliki banyak pilihan tempat untuk berlibur dengan akses yang mudah.”Kami ingin menghadirkan alternative tempat liburan untuk anak-anak,” ungkap Denaldy.

Dengan melibatkan 3 pihak sekaligus, pihaknya optimistis akan merampungkan project ini paling cepat dalam waktu 3 tahun ke depan. Saat ini, Perhutani juga tengah mengelola 236 lokasi wisata alam di kawasan hutan dan beberapa di antaranya tengah melakukan rebranding produk, pelayanan dan pengelolaan guna meningkatkan kualitas standar usaha wisata dunia.

Sementara itu, di tengah gesitnya perusahaan dalam melakukan rebranding ecoturism, Perhutani juga tengah melirik bisnis biomass yang dinilai menjanjikan. Peluang kebutuhan energi terbarukan menggunakan woodpellet diprediksi akan mengalami pertumbuhan sebesar 2,7 ton per tahun dalam 8 tahun kedepan.

Kebutuhan tersebut memungkinkan perhutani mengembangkan tanaman biomass seluas 200 ribu Ha dengan menghasilkan 3,2 juta MT woodchips. Nilai ini dimungkinkan untuk membangun pembangkit setara 800 MW listrik pertahun atau 1,6 juta MT Wood Pellet. Hal ini mengindikasikan, penggunaan biomass dapat menghemat penggunaan energi fosil sampai 2 triliun per tahun. Saat ini perusahaan telah menanam tumbuhan fast growing berjenis Sengon, Acacia, dan Gmelina di Pulau Jawa dengan luas 7424,19 Ha. pengembangan ini merupakan hasil kerjasama Perhutani dengan Korean Indonesian Forestry Center (KIFC) dan Korean Promotion Institute.

Sebagai tambahan, perusahaan saat ini tengah membukukan hasil positif dengan mencatatkan kenaikan laba sebesar 236% atau menjadi Rp316,23 miliar pada kuartal dua (Q2) 2017. Hal ini merupakan dampak adanya upaya transformasi bisnis yang dilakukan Perhutani ditambah dengan menurunnya biaya pokok penjualan dan biaya usaha.

Sumber : swa.co.id

Tanggal : 8 Agustus 2017

]]>
Menteri LHK Tinjau Pilot Project Program Perhutanan Sosial di Kabupaten Pemalang https://stg.eppid.perhutani.id/menteri-lhk-tinjau-pilot-project-program-perhutanan-sosial-di-kabupaten-pemalang/ Tue, 18 Jul 2017 02:45:17 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=48252 HARIANPEMALANG.COM (17/7/2017) | Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutananan (LHK) Republik Indonesia Dr. Ir. Siti Nurbaya Bakar M. Sc melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Pemalang, tepatnya Desa Gongseng, Kecamatan Randudongkal dan Kawasan Gunung Jimat Desa Simpur Kecamatan Belik pada Senin(17/ 7/ 2017).

Menteri LHK berkunjung dalam rangka pelaksanaan program perhutanan sosial di Jawa, seluas 1,1 juta hektar, dan mengunjungi dua lokasi pilot project program perhutanan sosial di Kabupaten Pemalang yaitu kawasan perhutanan sosial Desa Gongseng, Kecamatan Randudongkal dan kawasan Gunung Jimat, Desa Simpur, Kecamatan Belik Kabupaten Pemalang.

Tepat pukul 10.30 wib, menteri tiba di lapangan Desa Gongseng dengan heli, yang didampingi Dirjen Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan, Plt Dirjen Planologi dan Tata Lingkungan, Dirut BRI, Dirut Perhutani, dan langsung disambut Bupati Pemalang HM, Junaedi SH., MM, perum perhutani KPH Pemalang, staf Menteri Desa, Yayasan Kehutanan Indonesia, yayasan mitra desaku mandiri dan Perkumpulan Rejo Semut Ireng, Kepala Desa Gongseng Saryadi, dan OPD Kabupaten serta Muspida.

Diperoleh dari berbagai sumber, saat ini Perhutanan sosial di Indonesia dialokasikan sebanyak 12,7 juta hektar di seluruh Indonesia, sementara di Banten, Jabar, Jateng, Jatim sebanyak 1,1 juta hektar bagi petani penggarap, dalam bentuk ijin pemanfaafan hutan perhutanan sosial.

Dalam kunjungannya. ke Desa Gongseng Menteri LHK meninjau lokasi perhutanan sosial seluas 295 ha dengan penerima ijin pemanfaatan perhutanan sosial (IPHPS) sebanyak 192 kk.

Dalam kesempatan tersebut menteri berdialog dengan ratusan warga Desa Gongseng dan penggarap perhutanan sosial “Gunung Gajah Lestari’ yang dengan dengan antusias sudah menunggu dan ingin bertatap muka.

Kemudian Menteri LHK, sekira pukul 13.15 melanjutkan perjalanan dengan helikopter ditemani oleh Bupati Kabupaten Pemalang, menuju lokasi kunjungan kedua dan heli mendarat di lapangan Desa Sikasur disambut oleh Sekda Pemalang Drs. Budi Raharjo, MM beserta OPD, Camat Belik Drs. Faozan, dan Kepala Desa se-Kecamatan Belik, selanjutnya rombongan menuju Desa Simpur kecamatan Belik di mana lokasi perhutanan sosial kedua ini terletak di dua desa yaitu Desa Simpur dan Desa Mendelem, dengan penggarap sebanyak 597 KK berasal dr 5 Desa yaitu Desa Simpur, Desa Mendelem, Desa Bulakan, Desa Beluk dan Desa Sikasur bergabung dalam kelompok tani Rimba Agro Abadi.

Ratusan petani memenuhi lokasi lapangan Simpur menunggu kedatangan rombongan menteri LHK. Pada kesempatan ini menteri melihat lahan hutan gundul, berdialog dengan pendamping dan juga berdialog dengan petani penerima IPHPS.

Disampaikan oleh menteri LHK bahwa kunjungannya sebagai kunjungan pendahuluan sebleum Presiden Jokowi datanga,” Kunjungan saya sebagai Menteri LHK dilaksanakan sebagai kunjungan pendahuluan untuk mengecek persiapan pencanangan perhutanan sosial di kawasan hutan di Jawa oleh Presiden Republik Indonesia dan saya berharap apa yang saya dapatkan akan saya laporkan kepada ke Presiden oleh karena itu agar kondisi petani kondusip,”ujarnya singkat.

Terkait dengan Kunjungan Menteri LHK, Bupati Pemalang, HM. Junaedi SH, MM sangat mendukungnya,”atas nama pemerintah kabupaten Pemalang kami Pemda Kabuputen Pemalang mendukung sepenuhnya terhadap program perhutanan sosial yang dimaksud pemerintah pusat untuk mensejahterakan masyarakat miskin sekitar hutan sekaligus sebagai upaya pemulihan kawasan hutan dan air, sudah waktunya rakyat makmur, hutan subur, air mancur.”Pungkas Bupati Pemalang.

Sumber : harianpemalang.com

Tanggal : 17 Juli 2017

]]>
Pengrajin Bakal Dapat Bantuan Biaya Sertifikasi Kayu https://stg.eppid.perhutani.id/pengrajin-bakal-dapat-bantuan-biaya-sertifikasi-kayu/ Wed, 12 Jul 2017 04:28:23 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=48128 BISNIS.COM (11/7/2017) | Sudarto, Direktur Direkrotat IKM Pangan, Barang dari Kayu dan Furniture Kementerian Perindustrian, mengatakan pelaku IKM mebel memandang beberapa kebijakan pemerintah perlu dimudahkan dan diharapkan tidak membebani pelaku usaha, salah satunya biaya SVLK. Kemenperin, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Keuangan, akan melihat permasalahan ini secara menyeluruh supaya tidak menjadi beban berat.

“Kalau IKM tidak dibantu, mereka akan mutung dan berhenti. Makanya, kami tetap pikirkan [untuk membantu biaya SVLK],” ujarnya di Jakarta, Senin (10/7/2017).

Sudarto menyatakan bantuan biaya SVLK akan diberikan secara langsung untuk jangka pendek bagi pelaku IKM yang tidak mampu memperpanjang sertifikat SVLK, tetapi berpotensi ekspor. Dia menyebutkan di Solo, Jawa Tengah, misalnya terdapat empat IKM mebel yang akan dibantu karena berpeluang ekspor.

Untuk perpanjangan sertifikat SVLK, pengusaha mebel membutuhkan dana sekitar Rp40 juta. Apabila pengusaha tersebut hanya mampu ekspor dalam jumlah yang kecil, maka biaya tersebut akan menjadi beban yang berat bagi pengusaha karena tidak sepadan dengan nilai barang yang diekspor.

Selain membantu dari sisi biaya, pemerintah juga bakal menyediakan bahan baku kayu legal untuk pelaku IKM mebel, misalnya melalui koordinasi dengan Perum Perhutani. Kemenperin juga mendorong para pengusaha IKM mebel untuk membuat perhimpunan.

Saat ini, di Solo telah ada KIMKAS atau Komunitas Industri Mebel dan Kerajinan Kayu Soloraya (KIMKAS) yang terdiri dari 40 eksportir. Sudarto menuturkan dengan berkumpulnya para pelaku usaha ini, posisi tawar mereka akan meningkat.

“Misalnya dulu si A hanya mampu lelang ke Perhutani sebanyak 50 meter kubik sampai 100 meter kubik. Nah, dengan adanya perhimpunan, kalau besok ada peluang potensi pasar yang besar, mereka bisa lelang 1.000 meter kubik,” katanya.

Sumber : bisnis.com

Tanggal : 11 Juli 2017

]]>
Jaga Puspa dan Satwa di Situs Cibaringkeng https://stg.eppid.perhutani.id/jaga-puspa-dan-satwa-situs-cibaringkeng/ Tue, 22 Nov 2016 01:08:31 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=42720 f-cinta-puspa-2RADARCIREBON.COM (22/11/2016) | Ratusan elemen pegiat dan pecinta alam dan satwa memeringati Hari Cinta Puspa (bunga) dan Satwa di situs Cibaringkeng Desa Leuwikujang Kecamatan Leuwimunding, akhir pekan lalu (19/11). Kegiatan yang diikuti anggota komunitas dari Sumedang, Majalengka, dan Subang itu juga sekaligus ekshibisi Kotaku Kabupaten Majalengka.Sebelum penandatanganan komitmen bersama untuk tidak merusak lingkungan, kegiatan itu diawali pelepasan burung di alun-alun Leuwimunding yang dibuka Wakil Bupati Majalengka DR H Karna Sobahi MMPd. Disusul penebaran benih ikan di sungai Ciwaringin, hingga puncaknya penanaman bibit pohon dan pelepasan burung di Cibaringkeng serta diskusi bersama pemda dan seluruh elemen lainnya.

Ketua penyelenggara, M Hanurajasa Tatang Riana menyebutkan pihaknya berupaya memfasilitasi keinginan para pegiat lingkungan untuk memperingati Hari Cinta Puspa dan Satwa. Kegiatan itu murni swadaya dari komunitas serta dukungan BPLH, BMCK terkait kotaku, Dishutbunak, dan Perum Perhutani.

“Panitia mengucapkan terima kasih kepada elemen yang menyukseskan kegiatan ini. Kegiatan ini diharapankan bisa mengedukasi masyarakat sekitar tentang pentingnya menjaga lingkungan. Dari awalnya target 500 peserta namun di hari H sampai 700 lebih. Kegiatan sengaja dipusatkan di Cibaringkeng sekaligus sebagai promosi objek wisata. Saya berharap kegiatan ini bisa dilaksanakan di daerah lainnya,” jelasnya.

Ketua panitia, Nunung Nurweni mengatakan kegiatan itu juga untuk menyatukan komitmen mewujudkan lingkungan bersih, asri, dan hijau. Selain itu terciptnya kota bersih tidak kumuh. Menurutnya, Indonesia memiliki keanekaragaman sumber daya alam hayati yang sangat luar biasa. Sedikitnya terdapat sekitar 90 tipe ekosistem, 40 ribu spesies tumbuhan, dan 300 ribu spesies hewan.

“Semua karunia dari Allah ini harus kita syukuri dan kelola, serta kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk kemakmuran bangsa kita,” tuturnya.

Sehingga konservasi keanekaragaman hayati perlu terus dilakukan, karena sangat penting dan menentukan keberlangsungan pembangunan di berbagai sektor. Mulai dari kehutanan, pertanian, perikanan, kesehatan, ilmu pengetahuan, dan industri kepariwisataan.

“Selain pentingnya menjaga puspa dan satwa agar dapat dimanfaatkan secara berkesinambungan, ini juga sejalan dengan program pemerintah untuk membangun kotaku tanpa kumuh tanpa menggusur dan tanpa merusak lingkungan,” tandasnya.

Asisten Daerah Bidang Pembangunan Majalengka, Drs H Abdul Ghani MSi menambahkan semua harus menjaga alam semesta titipan tuhan yang maha kuasa. Pihaknya sangat mengapresiasi dan mendoakan seluruh pegiat dan pelestari alam untuk tetap berjuang. Komitmen tersebut juga sejalan dengan program kotaku, kota tanpa kumuh yang dicetuskan pemerintah.

“Sekarang ini orang-orang asyik dengan kehidupan modern dan lupa dengan pelestarian alam. Padahal pepatah mengatakan tidak ada hutan tidak ada air. Tidak ada air tidak ada kehidupan,” imbuhnya.

Menurutnya, kegiatan ini harus diimplementasikan di lingkungan masing-masing, dengfan membuat lingkungan yang asri. Kondisi hutan di Cibaringkeng juga harus dipertahankan. Pihaknya berpesan sekecil dan sesempit apapun lingkungan rumah harus menanam pohon.

“Program ini harus lebih banyak perbuatannya bukan kata-katanya saja. Diharapkan sampai ke pemukiman dan lahan masyarakat,” paparnya.

Kegiatan tersebut juga dihadiri Kepala BPLHD Provinsi Jawa Barat Dr Anang Sudarna MSc PHD dan ketua DPD PAN H Rona Firmansyah serta wakil bupati Majalengka DR H Karna Sobahi MMPd. (ono)

Sumber : Radarcirebon.com
Tanggal : 22 November 2016

]]>
Perhutani Bogor Terus Incar Investor https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-bogor-terus-incar-investor/ Wed, 09 Nov 2016 02:19:54 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=41984 hutan-perhitaniJABAR.POJOKSATU.ID (8/11/2016) | Pembenahan di wisata alam Sentul Eco Edu Tourism Forest, menarik perhatian Direktur Utama Perhutani, Denaldy M, Mauna. Orang pertama di Perum Perhutani ini pun akan melakukan pemetaan dan kesiapan seluruh infrastruktur di Sentil Eco Edu Tourism Forest.
Menurut Denaldy, pemetaan ini dilakukan untuk mempersiapkan dan menyusun strategi. “ Untuk mempermudah calon investor yang ingin bekerjasama,” ujarnya dalam rilisnya, Senin (07/11/2016).
Sentul Eco Edu Tourism Forest adalah kawasan wisata seluas 670 ha yang berjarak 60 km dari Jakarta dan hanya kurang lebih 45 menit ditempuh kendaraan roda empat atau 14 km dari pintu tol Sentul Selatan.
Lokasi wisata ini cocok untuk kegiatan pendidikan, pelatihan, rekreasi dan menyalurkan hobi fotografi atau bersepeda. Lokasi wisata ini dibangun bersama Pemerintah Korea pada tahun 2008 .
“Lingkungannya cukup menarik, dikelilingi hutan pinus, daerah perdesaan dan perbukitan gunung Pancar, air terjun, juga air panas alami, ” kata Denaldy.
Diberitakan sebelumnya, Sentul Eco Edu Tourism yang terletak di Kampung Sukamantri, Desa Karangtengah, Kecamatan Babakanmadang. Kawasan yang memiliki luas sekitar 100 hektare ini menyediakan berbagai fasilitas yang berkaitan dengan alam. Seperti camping ground, penginapan dan tempat pertemuan.
“Sentul Eco Edu Tourim ini awalnya memiliki konsep berupa pertukaran pelajar Korea dan Indonesia. Namun, sekarang sudah diperuntukan untuk umum,” ujar ADM KPH Perhutani Bogor, Asep Dedi Mulyadi yang diwakili Humas KPH Perhutani Bogor, Yeti.
Di lokasi ini, pengunjung bisa merasakan dan mengenal beberapa tanaman hutan, salah satunya Pinus. Tidak hanya itu, pengunjung juga bisa memanfaatkan lokasi ini untuk outbond maupun kegiatan lainnya.
“Kita masih akan melakukan pengembangan. Nanti juga ada taman kupu-kupu, trek sepeda dan lainnya,” ujarnya.
 
Tanggal : 8 November 2016
Sumber : jabar.pojoksatu.id

]]>
Sentul Eco Edu Forest Sebagai Kawasan Penyangga Jakarta https://stg.eppid.perhutani.id/sentul-eco-edu-forest-kawasan-penyangga-jakarta/ Tue, 08 Nov 2016 08:02:47 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=41975 berita_324852_800x600_fullsizerenderTIMESINDONESIA.CO.ID (8/11/2016) | Direktur Utama Perum Perhutani, Denaldy M Mauna berkunjung ke kawasan hutan wisata Sentul Eco Edu Tourism Forest (SEETF) di Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Babakan Madang, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Bogor, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bogor), dalam rangka kunjungan kerja di Jawa Barat, akhir pekan lalu.
Kawasan ini hasil kerja sama pemerintah Indonesia dan Korea tahun 2008. Diresmikan oleh Menteri Kehutanan Korea dan Menteri Kehutanan RI saat itu tahun 2013. Pelaksanaan pembangunan dibawah pengawasan PT Korea Indonesia Forest Center (KIFC) dan pengelolaannya oleh Perum Perhutani.
Ini merupakan model pengelolaan sumberdaya hutan yang orientasinya lingkungan, pendidikan dan wisata secara multi pihak. Sejak tahun 2012-2015 ada tujuh lembaga nasional dan internasional yang ikut berperan menghijaukan hutan Sentul dengan luasan antara satu ha sampai 700 ha dari dana CSR mereka, antara lain Pemerintah Korea, Astra Internasional, PGN, PT SI, Seoul National University, Bank Permata, Suara Merlin Perdana dan Allianz.SEETF adalah kawasan wisata seluas ± 670 ha yang berjarak 60 km dari Jakarta dan hanya ±45 menit ditempuh kendaraan roda empat atau 14 km dari pintu tol Sentul Selatan.
Kunjungan Denaldy bertujuan memetakan dan melihat langsung aksesibilitas, kesiapan infrastruktur dan daya tarik obyek wisata SEETF untuk persiapan dan kemudahan bagi calon investor yang ingin bekerja sama.
Denaldy M Mauna mengatakan, wisata Sentul Eco Edu menjadi perhatiannya dan penting bagi Perhutani untuk disiapkan kerjasama dengan para pihak yang akan berinvestasi sekaligus menghijaukan hutan Sentul di BKPH Babakan Madang Bogor ini karena daerah tersebut adalah catchment area atau buffer zone (kawasan penyangga) bagi Jakarta.
Obyek wisata tersebut dilengkapi dengan fasilitas dua bangunan cottage ukuran 1.200 m2, 2 asrama kapasitas 100 orang, 2 ruang meeting kapasitas 40 orang, kantin resto kapasitas 60 orang, 2 ruang tamu dan hall terbuka ukuran 200 m2.
Lokasi wisata ini cocok untuk kegiatan pendidikan, pelatihan, rekreasi dan menyalurkan hobi fotografi atau bersepeda. Banyak grup sekolah, perkantoran dan umum yang telah memanfaatkan hutan wisata ini pada musim liburan. Mereka memanfaatkan jalur tracking 5 km dengan tingkat kesulitan sulit, normal, mudah, juga menggunakan taman bermain, serta arena belajar agroforestry kombinasi pisang, kopi, ubi kayu, resin pinus.
Sebelum meninggalkan lokasi, didampingi Administratur KPH Bogor Asep Dedi Mulyadi, Denaldy menanam pohon Agathis damara di halaman kantor SEETF.
 
Tanggal : 8 November 2016
Sumber : timesindonesia.co.id

]]>
IKAN NASIONAL: Pola Pemeliharaan Sylvofishery Diyakini Dapat Dongkrak Produksi https://stg.eppid.perhutani.id/pola-pemeliharaan-sylvofishery-diyakini-dapat-dongkrak-produksi/ Tue, 08 Nov 2016 05:47:19 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=41945 fisheri3-300x225INDUSTRI.BISNIS.COM (8/11/2016) | Integrasi hutan mangrove dan budidaya ikan atau sylvofishery diharapkan dapat berkontribusi meningkatkan produksi ikan nasional. Pola pemeliharaan ini pun sejalan dengan kebijakan pemerintah yang ingin meningkatkan konsumsi ikan per kapita.
Hal tersebut disampaikan Direktur Utama Perum Perhutani, Denaldy M Mauna saat melakukan kunjungan kerja ke sylvofishery Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Ciasem, Kesatuan Pemangkuan Kehutanan (KPH), sekaligus pengurus Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) pad aakhir pekan lalu.
Denaldy mengatakan konsumsi ikan per kapita di pulau Jawa masih di bawah konsumsi nasional sehingga perlu ada upaya meningkatkan produksi ikan. Dia menyebut pemerintah berharap budidaya tambak rakyat bisa menjadi andalan peningkatan percepatan pembangunan industri perikanan nasional.
“Perhutani berperan mengalokasikan hutan mangrove untuk budidaya ikan pola sylvofishery seperti sekarang ini dan Kementerian KP bisa menyiapkan benih unggul produk perikanan dan pembinaan budidaya perikanan daratnnya,” ungkap Denaldy melalui keterangan resmi yang diterima Bisnis.
Denaldy menjelaskan sesuai Inpres nomor 7 Tahun 2016 tentang Percepatan Pembangunan Industri Perikanan Nasional, salah satu langkah yang diupayakan pemerintah meningkatkan produksi perikanan tangkap, budidaya, dan pengolahan hasil perikanan.
Untuk itu, dia berkomitmen Perhutani akan optimalkan pengelolaan hutan mangrove mengingat sylvofishery sangat potensial dalam meningkatkan produksi ikan nasional.
Perwakilan LMDH Sarjono mengatakan, pengelolaan optimal hutan mangrove dan implementasi sylvofishery diharapkan dapat meningkatkan pendapatan mereka, misalnya dengan menjadikannya sebagai kawasan wisata.
“Kawasan mangrove di wilayah tersebut berstatus hutan lindung, sehingga yang bisa diusahakan untuk sylvofishery hanya sebagian saja dan sebagian besar harus tetap berupa hutan, jadi harus ada alternatif untuk wisata,” ungkap Sarjono.
Luas hutan mangrove yang dikelola Perum Perhutani yaitu sekitar 43.000 hektare. Sebagian ada di KPH Purwakarta yaitu 15.897,21 ha, dengan pengelolaan pola sylvofishery 11.317,17 ha berada di 20 desa pada delapan kecamatan.
Masyarakat LMDH umumnya mengusahakan ikan bandeng dengan produksi rata-rata 2 ton/ha/tahun selain mendapat udang alam 0,5 kg/ha/hari.
 
Tanggal : 8 November 2016
Sumber : industri.bisnis.com

]]>