bisnisperhutani – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id Perum Kehutanan Negara Wed, 22 Nov 2017 02:14:28 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.4.1 https://stg.eppid.perhutani.id/wp-content/uploads/2023/04/cropped-logo-pht-32x32.png bisnisperhutani – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id 32 32 Ekspor Mebel Ditargetkan Tembus USD2 Miliar Tahun Depan https://stg.eppid.perhutani.id/ekspor-mebel-ditargetkan-tembus-usd2-miliar-tahun-depan/ Wed, 22 Nov 2017 02:14:28 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=50932 OKEZONE.COM (21/11/2017) | Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong kenaikan ekspor mebel dan kerajinan ke pasar luar negeri. Ekspor pada 2018 ditargetkan menembus USD2 miliar dan pada 2019 sebesar USD2,5 miliar.

Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah Kemenperin Gati Wibawaningsih mengatakan, pihaknya terus menggalakkan promosi guna mencapai target ekspor. Di antaranya dengan online workshop e-smart. Namun, perdagangan mebel dan rotan ternyata tidak cukup dengan online saja.

“Namun, secara offline tetap penting karena ingin melihat langsung kualitasnya,” ujar Gati Wiba waningsih di sela launching Omah Mebel dan Kerajinan Koperasi Industri Mebel dan Kerajinan Soloraya (KIMKAS) di Kota Solo, Jawa Tengah, kemarin.

Menurut Gati, selain Kota Solo, Kemenperin berencana membuka rumah promosi kerajinan dan mebel di daerah lainnya. Seperti Semarang yang rencananya akan dilakukan pada 2018. Selain promosi, pihaknya juga memberikan bantuan mesin kepada para perajin guna meningkatkan daya saing dan produktivitas.

Di antaranya mesin pengering agar kualitas ekspor tetap bisa dipertahankan. Ke depan, akan diberikan mesin CNC agar produksi lebih cepat dan modelnya semakin bervariasi. “Tak ketinggalan adalah bimbingan teknis guna mening katkan sumber daya manusia (SDM),” katanya.

Dia mengungkapkan, Kemenperin berupaya menghapus regulasi yang tumpang tindih serta mempermudah izin. Perhutani juga telah bersedia membantu terkait material center dalam rangka pemenuhan bahan baku.

Dengan demikian, Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) yang menangani adalah material center. “Perajin tidak perlu bingung membuat SVLK karena telah ditangani material center,” ungkapnya.

Menurut Gati, tahun depan Bappenas telah menyediakan Rp7 miliar untuk memfasilitasi industri kecil menengah (IKM) memperoleh SVLK.

Ketua Penasihat KIMKAS Adi Darma Santoso mengatakan, volume ekspor dari wilayah eks-Karesidenan Surakarta sebanyak 50% di antaranya ke Amerika, sisanya ke Eropa, Australia, dan Asia. Dalam sebulan, rata-rata ekspor mebel dan kerajinan sebanyak 100 kontainer ke Amerika. “Jenisnya outdoor atau indoor. Totalnya ekspor sebanyak 200 kontainer dari 50 anggota KIMKAS,” ujar Adi.

Menurut Adi, ekspor pada 2017 mengalami peningkatan sekitar 15% sebagai dampak membaiknya ekonomi Amerika pasca-pemilihan presiden. Kenaikan terjadi karena adanya kebijakan baru, yakni barang dari China kena pajak lebih tinggi.

Dengan demikian, pelaku pasar di sana lari ke produk Indonesia, Vietnam, dan Malaysia. Sementara pasar Eropa juga membaik dan paling kuat ke Jerman dalam bentuk indoor furniture. Pihaknya berharap ke depan pemerintah tetap membantu ter kait ketersediaan bahan baku agar lebih kompetitif. Bantuan pelatihan, pemasaran, alat, dan support marketing dapat mendorong nilai ekspor lebih besar.

Sumber : okezone.com

Tanggal : 21 November 2017

]]>
Kemenperin Targetkan Ekspor Mebel-Kerajinan Dua Miliar Dolar https://stg.eppid.perhutani.id/kemenperin-targetkan-ekspor-mebel-kerajinan-dua-miliar-dolar/ Tue, 21 Nov 2017 04:30:17 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=50912 ANTARANEWS.COM (20/11/2017) | Kementerian Perindustrian menargetkan nilai ekspor mebel dan kerajinan produk Indonesia mengalami kenaikan mencapai sekitar dua miliar dolar Amerika Serikat pada 2018.
“Kami berharap target nilai ekspor mebel dan kerajinan 2018 mencapai dua miliar dolar AS atau meningkat dibanding tahun ini, 1,06 miliar dolar AS, sehingga 2019 dapat mencapai sekitar 2,5 miliar dolar AS,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah (IKM) Kemenperin, Gati Wibawaningsih seusai membuka “Launching Omah Mebel dan Kerajinan Koperasi Industri Mebel dan Kerajinanan Solo Raya (KIMKAS)” di Gedung Bakorwil II Jawa Tengah Jalan Monumen 45 No 2 Kecamatan Banjarsari, Solo, Senin.
Menurut Gati pada acara peluncuran rumah mebel dan kerajinan bertema “KIMKAS sebagai gerbang memenangkan persaingkan global” di gedung Bakorwil II Surakarta Banjarsari Solo itu, untuk promosi dan daya saing meningkat produksivitasnya.
Gati mengatakan ekspor mebel dan kerajinan Indonesia pada 2015 mencapai 1,21 miliar dolar AS dan 2016 kebetulan menurun menjadi 1,04 miliar dolar AS.
Penurunan ekspor itu, kata Gati, karena disebabkan beberapa hal antara lain ketersediaan pasokan bahan baku sehingga saat ini, bekerja sama dengan Perhutani untuk mempemudah perolehan bahan baku, kemudian adanya overlaping dari beberapa regulasi dan meminta Pemerintah provinsi atau kota serta kabupaten nanti lebih mempemudah perizinan yang harus dipenuhi daripada industri IKM, kemudian berkurang promosi produk.
Oleh karena itu, Pemerintah perlu langkah strategis untuk penyelesaikan segala permasalahan yang sudah disebutklan tadi. Jadi kapabilitas Indonesia dalam memproduksi mebel dan kerajinan sudah tersohor di mata dunia.
Namun, kata dia, tidak hanya aspek produksi dari kualitas produk yang mempengaruhi nilai ekspor dari pada produk, tetapi juga bagaimana aspek promosi yang tidak cukup hanya secara daring saja.
“Kami mempunyai program yang namanya e-Smart IKM sudah kerja sama dengan Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) untuk menggelar workshop yang berguna bagi IKM,” katanya.
Menurut dia, ternyata pemasaran produk dengan online saja tidak cukup, sehingga dengan pemasaran offline tetap harus dilakukan karena pembeli harus melihat langsung bagaimana barangnya dan kualitasnya.
Oleh karena itu, kata dia untuk meningkatkan promosi dari hasil produksi HIMKI tersebut dibuat KIMKAS dan pemerintah memberikan fasilitas adanya rumah mebel dan funiture yang ada di Banjarsari Solo ini.
“Kami apresiasi inisiatif dan kerja sama antara Pemerintah Provinsi, pemerintah kota, asosiasi, perbankan, dan Perhutani yang ikut serta di dalam mempermudah IKM memperoleh bahan baku.” katanya.
Pihaknya berharap dengan dengan adanya pembentukan rumah mebel dan kerajinan di Banjarsari ini, dapat meningkatkan koordinasi dan kerja sama seluruh stakeholder agar supaya terus berupaya mengisi potensi peluang pasar ekspor serta dalam negeri yang cukup luas.
Ketua HIMKI Surakarta Adi Dharma Santoso mengatakan pasar ekspor mebel dan kerajinan Indonesia ke Amerika Serikat sudah lama. Pihaknya kini sedang membidik pasar baru untuk meningkatkan ekspor mebel dan kerajinan ke Afrika dan Amerika Selatan.
Menurut Adi Dharma Santoso untuk ekspor mebal dan kerajinan dari Solo dan sekitarnya ke Amerika itu, hampir 50 persen serta sisanya ke Eropa, Asia dan Australia. Jateng nilai ekpor mebel dan kerajinan sekitar 700 juta dolar AS per tahun.

Sumber : antaranews.com

Tanggal : 20 November 2017

]]>
Ekspor Mebel Ditargetkan Capai Rp33,2 Triliun di 2019 https://stg.eppid.perhutani.id/ekspor-mebel-ditargetkan-capai-rp332-triliun-di-2019/ Tue, 21 Nov 2017 04:18:41 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=50909 METROTVNEWS.COM (20/11/2017) | Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan nilai ekspor mebel terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Kemenperin menargetkan nilai ekspor mebel dari Indonesia naik menjadi USD2,5 miliar di 2019, atau setara Rp33,2 triliun dengan kurs Rp13.500.

“Target ekspor mebel tahun depan (2018) USD2 miliar (Rp27 triliun), supaya di 2019 kita bisa (capai) USD2,5 miliar,” ungkap Dirjen Industri Kecil Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih di Kota Solo, Senin, 20 November 2017.

Target tersebut bukan hal yang mudah jika semua pihak tidak bekerja keras. Data Kemenperin yang menunjukkan nilai ekspor mebel sempat menurun pada tahun 2016 dibandingkan tahun 2015, mulai ciamik.

Tercatat nilai ekspor mebel tahun 2015 mencapai USD1,21 miliar (Rp16,7 triliun). “Di tahun 2016 turun menjadi USD 1,04 miliar (Rp14,07 triliun),” terang Gati.

Pasar ekspor Indonesia masih tertinggal dari Malaysia, Vietnam dan Singapura. Kemenperin merumuskan sejumlah kendala yang masih dihadapi oleh perajin mebel di Indonesia.

“Misalnya pasokan bahan baku, jumlah peraji yang semakin berkurang, tumpang tindih regulasi serta promosi,” papar Gati. Kemenperin mengklaim telah mengambil sejumlah langkah strategis untuk menangangani hambatan tersebut.

Dalam penyediaan bahan baku Kemenperin menggandeng Perhutani. Sejumlah regulasi yang tumpang tindih dalam industri mebel juga mulai dihilangkan.

Kemenperin juga memberi bantuan mesin dan bimbingan teknis untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi mebel. Sedangkan dalam hal promosi, Kemenperin memberikan lokakarya e-smart IKM.

“Meski demikian kita tidak mengesampingkan promosi offline, misalnya dengan membuat ruang-ruang pamer” ujarnya.

Sumber : metrotvnews.com

Tanggal : 20 November 2017

]]>
Ekspor Mebel Bakal Capai US$2 miliar https://stg.eppid.perhutani.id/ekspor-mebel-bakal-capai-us2-miliar/ Tue, 21 Nov 2017 03:22:44 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=50892 BISNIS.COM (21/11/2017) | Kementerian Perindustrian optimistis target ekspor mebel sebesar US$2 miliar taun ini bisa tercapai mengingat permintaan terhadap produk itu cukup tinggi.

Dirjen Industri Kecil Menengah Kementerian Gati Wibawaningsih mengatakan pemerintah akan habis-habisan untuk membantu industri kecil, termasuk mebel untuk mampu bersaing di pasar dunia.

Ekspor mebel pada tahun 2015 mencapai US$1,21 milliar, tetapi pada tahun berikutnya mengalami penurunan menjadi US$1,04 milliar USD. Penurunan tersebut dikarenakan permintaan pasar global yang menurun.

Tahun ini, katanya, ekspor mebel ditargetkan mencapai US$2 miliar dan tahun berikutnya naik lagi menjadi US$2,5 miliar.

“Makanya usaha kecil dan menengah ini akan kami support habis-habisan. Peluang cukup besar bagi mebel untuk menjadi pemimpin pasar global,” katanya di sela-sela Launching Omah Mebel dan Kerajinan dengan tema Kimkas (Kerajinan Koperasi Industri Mebel dan Kerajinan Solo Raya) Sebagai Gerbang Memenangkan Persaingan Global, Senin (20/11/2017).

Berdasarkan data yang ada di Kementerian Perindustrian, katanya, pada tahun 2015 terdapat 139.544 unit usaha dengan jumlah tenaga kerja 436.764 orang dengan nilai investasi Rp5,8 triliun.

Indonesia saat ini menempati posisi kelima dalam ekspor mebel dan kerajinan dan masih tertinggal dari Vietnam, Malaysia dan Singapura. Hal ini terjadi karena permasalahan yaitu ketersediaan pasokan bahan baku, overlapping regulasi, jumlah craftmen yang semakin berkurang, dan juga promosi produk.

Pemerintah, katanya tengah membuat langkah strategis untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Terkaitbahan baku, katanya, pihak Perhutani siap membantu untuk mempermudah mendapatkan bahan baku, khususnya terkait Sistem Verifikasi dan legalitas kayu (SVLK).

“Jadi nanti kalau suda lewat Perhutani, tidak perlu lagi ada sertifikat SVLK. Perhutani juga siap membantu produsen untuk mempermudah SVLK,” katanya.

Menurut Gati, kemampuan Indonesia dalam memproduksi mebel dan kerajinan sudah tersohor di mata dunia, sehingga aspek pemilihan bahan baku dan desain produk menjadi salah satu keunggulan Indonesia.

Salah satunya desain ukir yang dibuat oleh perajin lokal yang sesuai dengan budaya Indonesia. Namun tidak hanya aspek produksi dan kualitas produk yang mempengaruhi nilai ekspor produk, tetapi juga bagaimana aspek promosi yang dilakukan dalam memperkenalkan produk mebel Indonesia ke mata dunia.

“IKM Indonesia sangat berpotensi untuk menjadi market leader dalam ekspor kayu dan rotan, masalahnya adalah bagaimana para pelaku IKM Indonesia mampu menjaring pembeli global. Penetrasi pasar global dan domestik ini harus dilaksanakan secara integrated dan kontinyu baik melalui offlinemaupun Online,” katanya.

Gati mengatakan untuk meningkatkan promosi online, Kementerian Perindustrian telah meluncurkan program “E-Smart IKM” yang dapat diakses konsumen melalui marketplace atau toko online. Targetnya memang untuk pasar dalam negeri.

Kendala penjualan mebel di pasar nasional, katanya, adalah pengiriman mengingat mebel biasanya ukurannya cukup besar.

“Kami sudah ajak PT Pos Indonesia untuk menangani logistik mebel ini.”

Saat ini, terdapat 1.625 perajin yang tergabung dalam eSmart IKM, tetapi baru sekitar 20% dari perajin itu yang barangnya sudah laku lewat Online

Sumber : bisnis.com

Tanggal : 21 November 2017

]]>
Targetkan Ekspor Mebel dan Kerajinan Tembus 2 Juta Dolar di 2018 https://stg.eppid.perhutani.id/targetkan-ekspor-mebel-dan-kerajinan-tembus-2-juta-dolar-di-2018/ Tue, 21 Nov 2017 02:36:05 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=50898 JAWAPOS.COM (20/11/2017) | Pemerintah menargetkan transaksi untuk ekspor dari industri mebel dan kerajinan bisa mencapai USD 2 juta di tahun 2018 mendatang. Berbagai upaya mulai dilakukan untuk menggenjot para pelaku industri agar semakin meningkatkan produksinya.

Upaya itu seperti mempermudah perizinan, memberikan bantuan peralatan, dan juga penyediaan bahan baku. Tahun ini nilai transaksi dari ekspor mebel dan kerajinan baru mencapai USD 1,06 juta. ”Untuk tahun 2018 mendatang bisa ditingkatkan menjadi USD 2 juta, sehingga tahun 2019 sebagaimana arahan Pak Presiden bisa mencapai target USD 2,5 juta,” terang Direktur Jenderal Industri Kecil Menangah Kemenperin Gati Wibawaningsih disela-sela meresmikan Omah Mebel dan Kerajinan Koperasi Industri Mebel dan Kerajinan Solo Raya (KIMKAS), Solo, Senin (20/11).

Gati tidak menampik jika selama ini ada beberapa kendala yang menghambat transaksi. Mulai dari ketersediaan bahan baku, banyaknya regulasi atau aturan yang justru tumpang tindih, kemudian kurangnya promosi. Maka dari itu, guna mencapai target tersebut, pemerintah akan berupaya agar para pelaku industri bisa semakin cepat berkembang.

Beberapa upaya yang dilakukan diantaranya, memberikan bantuan berupa peralatan. Seperti pengering kayu. ”Alat pengering ini sangat penting. Sehingga nanti di sini sudah kering dan pas dikirim (ekspor) juga kering,” katanya. ”Selain itu juga kita gandeng beberapa pihak terkait, salah satunya adalah Perhutani terkait penyediaan bahan. Dan untuk pengurusan akan kita permudah, dan agar tidak ada yang tumpang tindih lagi,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Solo Raya Adi Dharma Santoso mengatakan, selama ini pasar ekspor untuk mebel dari Indonesia paling banyak adalah Amerika Serikat. Tetapi, ke depan pihaknya akan masuk ke negara lainnya, seperti di wilayah Afrika dan Amerika Selatan.

”Untuk saat ini 50 persen dari Solo Raya itu ke Amerika, sisanya Eropa, Asia, dan sebagian ke Australia. Nilainya, ekspornya dalam jumlah kontainer 100 sampai 200 kontainer per bulan,” terang Adi.

Sumber : jawapos.com

Tanggal : 20 November 2017

]]>
Perhutani Catat Laba Rp 316,23 Miliar Q2-2017 Dan Segera Wujudkan World Class Ecopark Dengan Mitra AS https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-catat-laba-rp-31623-miliar-q2-2017-dan-segera-wujudkan-world-class-ecopark-dengan-mitra/ Mon, 07 Aug 2017 10:36:03 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=48783

Dok.Kom-PHT/ Kanpus ©2017

JAKARTA, PERHUTANI (7/8/2017) | Perum Perhutani mencatat laba sebesar Rp  316,23 milyar sampai kuartal dua (Q2) 2017 atau meningkat 236 persen dibanding Year of Year (YoY) 2016 yang merugi Rp 383,89 miliar.

Menurut Direktur Utama Perum Perhutani Denaldy M Mauna, kinerja keuangan yang positif sampai dengan Q2 2017 tersebut karena upaya transformasi bisnis yang dilakukan, ditopang dengan penurunan biaya pokok penjualan dan biaya usaha. Meskipun dari sisi pendapatan juga belum sesuai harapan karena lesunya pasar dunia untuk produk kayu dan gondorukem sebagai andalan bagi Perhutani.

Denaldy menyatakan bahwa keberhasilan itu adalah bagian dari rangkaian transformasi bisnis yang tengah dilakukan di perusahaan pelat merah tersebut, sejak dirinya mendapat mandat sebagai Direktur Utama Perum Perhutani pada akhir bulan Agustus 2016.

Pada saat dirinya masuk ke Perhutani, kondisi perusahaan beberapa tahun terakhir menunjukan kinerja yang terus memburuk dari sisi kinerja keuangan, operasional serta kualitas sumberdaya hutannya. Data statistik lima tahun terakhir (2010–2015) menggambarkan secara objektif kondisi tersebut dan tahun 2016 merupakan tahun tersulit, yang mengharuskan perusahaan bertransformasi dengan cepat bila ingin tetap exist.

Transformasi Perhutani

Keputusan transformasi bisnis di Perum Perhutani ia tetapkan, dengan melakukan lima tahapan transformasi yaitu (1) Situation Analysis (2) Management Change, (3) Emergency Actions (4) Business Restructuring (5) Terus mendorong tercapainya kondisi Normal to Growth fokus pada empat aspek utama  finance, operation, organization dan culture/people.

Selama satu bulan pertama memimpin perusahaan, Denaldy menjalankan transformasi tahap pertama yaitu melakukan asesmen singkat kinerja perusahaan dengan bertemu berbagai stakeholders internal yaitu seluruh perwakilan dari Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) unit manajemen terkecil di Perhutani dan stakeholder eksternal termasuk dengan para mitra kerja. Denaldy memutuskan untuk menempuh pembenahan komprehensif guna menghindari merosotnya kinerja perusahaan.

Perhutani harus berubah atau punah. Transformasi bisnis tahap ke dua, dilakukan minimal untuk bertahan hidup. “Must Now Change To Survive” yaitu perubahan yang memungkinkan perusahaan bisa bernafas normal. Upaya-upaya termasuk peningkatan transparansi, market driven product and process, business process reengineering, performance based meritocracy.

Transformasi bisnis tahap ke tiga, fokus utama pada tiga bulan sampai akhir 2016 adalah menyelamatkan arus kas perusahaan, mendorong peningkatan penjualan produk terutama menghabiskan persediaan yang tertumpuk tiga kali dari normalnya, efisiensi biaya melalui program CRP, dan efektif aktivitas melalui tools seperti PICA dan PDCA. Demikian juga sinergi dengan anak-anak perusahaan akan diperkuat.

Restrukturisasi Bisnis

Saat ini Perhutani memasuki tahap ke empat transformasi yaitu restrukturisasi bisnis. Langkah ini dibagi dalam 2 (dua) kelompok besar yaitu revitalisasi existing business dan new business development.  Untuk existing business yang dipertahankan akan dilakukan rebranding ecotourism, sedangkan bisnis yang tidak menguntungkan dikaji ulang, seperti usaha air minum dalam kemasan dan industri kayu.

Perhutani menyiapkan bisnis biomass karena prospek energi terbarukan ini sangat menjanjikan dan ramah lingkungan. Peluang kebutuhan energi terbarukan menggunakan woodpellet di dunia pertumbuhannya sebesar 2,7 juta ton per tahun (2010-2025).

Kebutuhan akan biomass tersebut memungkinkan Perhutani Group mengembangkan tanaman biomass seluas 200 ribu Ha yang akan menghasilkan 3.2 juta MT woodchips. Nilai woodchips ini bisa untuk membangun pembangkit setara 800 MW listrik pertahun atau 1.6 juta MT wood pellet,  artinya energi biomass dapat menghemat penggunaan energi fosil (solar) senilai Rp 2 triliun per tahun.  Kerjasama dengan investor Korea mulai dilakukan Perhutani untuk bisnis biomass ini dengan MoU untuk pengembangan 20.000 Ha beberapa waktu yang lalu.

Demikian juga Perhutani tengah mengembangkan proyek Perhutanan Sosial sinergi BUMN untuk mendukung program kedaulatan pangan, peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal dan peningkatan fungsi kawasan hutan yang dicanangkan pemerintah.

Belajar dari pengalaman pengelolaan kehutanan di Swedia dan Finlandia, Perhutani akan segera mengembangkan wisata WORLD CLASS ECOTHEME PARK bekerjasama dengan investor. Pada hari Senin (7/8/2017) Perhutani telah menandatangani kesepakatan bersama (memorandum of understanding) tiga pihak antara Perum Perhutani dengan BUMN Pengembang Destinasi Pariwisata Indonesia dan perusahaan pengembang property multinasional Amerika Serikat yang memiliki pengalaman membangun theme park untuk rencana mengembangkan wisata di kawasan Bogor seluas 600 ha dengan investari minimal US$ 1 miliar.

Saat ini Perum Perhutani mengelola 236 lokasi wisata alam di dalam kawasan hutan, dan beberapa diantaranya tengah dilakukan rebranding produk, pelayanan dan pengelolaannya  untuk meningkatkan kualitas sesuai standar usaha wisata dunia. (Kom-PHT/PR/2017-VII-37)

]]>
Sentul Ecopark Berpotensi Jadi Bisnis Hijau Menjanjikan https://stg.eppid.perhutani.id/sentul-ecopark-berpotensi-jadi-bisnis-hijau-menjanjikan/ Mon, 29 May 2017 03:54:24 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=47257 BISNIS.COM (28/5/2017) | Proyek besar ecopark seluas 600 ha yang digagas Perhutani diprediksi akan menjadi bisnis hijau yang menjanjikan. Apalagi jika Perhutani mengkombinasikannya dengan ecotourism dan eco industrial park.

Ketua Program Studi Pascasarjana Sekolah Bisnis Institut Pertanian Bogor Arief Daryanto menilai ecopark yang digagas Perhutani merupakan bisnis hijau yang menjanjikan. Seperti Taiwan yang sukses mengembangkan St.Kitts Eco-Park dengan rose garden yang menjadi tempat favorit pernikahan. Di dalam negeri, konsep ecopark juga sukses dikembangkan di Batu, Jawa Timur.

Meski dalam model lain, imbuh Arief, ecopark dapat dibangun dengan tujuan non-profit. “Kalau dikelola dengan profesional, hal ini merupakan prospek bisnis hijau yang menjanjikan. Sentul memiliki potensi untuk itu,” tuturnya, Minggu (28/5).

Dia menambahkan bisnis baru Perhutani ini makin menjanjikan jika dikombinasikan dengan ecotourism dan eco industrial park. Konsep serupa sukses dikembangkan oleh beberapa negara seperti, China, Jepang, Korea.

Ecotourism dikenal sebagai wisata ekologi dan wisata berbasis alam, yang didesain untuk melindungi lingkungan atau setidaknya meminimalkan kerusakan di dalamnya. Sementara, dalam eco industrial park, industri bekerjasama mengurangi limbah, polusi, dan berbagai sumber daya ecara efisien untuk mencapai pembangunan berkelanjutan, dengan tujuan peningkatan ekonomi dan kualitas lingkungan.

“Kalau eco industrial park, pasti lebih banyak pada area komersil,” imbuhnya.

 

Sumber: bisnis.com

Tanggal: 28 Mei 2017

]]>