Lokasi objek wisata citamiang yang dikelola Perum Perhutani KPH Bogor ini, memang memiliki jalur track sepeda yang cukup menantang, dibutuhklan keterampilan dan keberanian untuk melintasi jalur track ini. Selain itu daya pesona alamnya yang sangat indah serta suhu udara terasa sejuk dikelilingi hutan Pinus dan hamparan perkebunan teh, sangat mengundang minat para biker race, makanya setiap Sabtu Minggu lokasi ini tidak pernah sepi, sering dipergunakan para wisatawan penggemar sepeda gunung.(Kom-PHT/Bgr/Mul )

Editor : Dadang K Rizal

Copyright ©2015

Dok.Kom-PHT/Bgr @2015

BOGOR, PERHUTANI (7/5) | Direktur Utama Perum Perhutani, Mustoha Iskandar beserta jajaran Direksi melakukan kunjungan kerja kelokasi Pusat Perlebahan Nasional ( Pusbahnas ) di Parungpanjang.

Dalam kunjungan ini Mustoha Iskandar selaku Direktur Utama Perum Perhutani didampingi Ananda Artono, Sekdiv Divre Jabar Banten, Manager Pusbahnas Destianti, dan Asep Dedi Mulyadi Administartur KKPH Bogor, mengunjungi lokasi penangkaran lebah dan menyaksikan proses pembuahan lebah hingga proses pengolahan dalam bentuk kemasan.

Direktur Utama Perum Perhutani, Mustoha Iskandar menyatakan bahwa Pusbahnas agar meningkatkan kualitas maupun kwantitas produksi madunya, mengingat sampai saat pemasaran produksi Pusbahnas belum merata kepada masyarakat luas.

Mengakhiri kunjungan kerjanya, Dirut Perhutani singgah dilokasi kawasan Hutan Parung Panjang dan beristirahat di kantor BKPH Parung Panjang. Disela-sela kesempatan tersebut, Asep Dedi Mulyadi menyampaikan beberapa kegiatan yang saat ini dilaksanakan di KPH Bogor, diantaranya adalah produksi angkutan tebangan Acc. Mangium saat ini baru 16,42 % “.(Komp-PHT/Bgr/Mul)

Editor : Dadang K Rizal

Copyright ©2015

Kegiatan ini dalam rangka memperingati Hari Bumi sedunia Tahun 2015 yang jatuh pada tanggal 22 April tingkat Kabupaten Bogor.

Pembuatan Lubang Resapan Biopori atau biasa disebut “lubang biopori”, merupakan metode alternatif untuk meningkatkan daya resap air hujan ke dalam tanah, dan untuk wilayah puncak yang memiliki tingkat curah hujan yang tinggi, Pemerintah Kabupaten Bogor memberikan kepercayaan kepada Perhutani KPH Bogor sebagai koordinator kegiatan ini.

Administratur Perhutani KPH Bogor, Asep Dedi Mulyadi bersama Menteri Lingkungan Hidup dan Bupati Bogor, melaksanakan kegiatan yang sama diwilayah Pemda Kabupaten Bogor.

Sedangkan diwilayah Kecamatan Cisarua dihadiri Camat Cisarua beserta unsur Tripika, Bidang Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor, seluruh aparat Desa serta berbagai organisasi kemasyarakatan lainnya.

Dalam sambutannya Camat Cisarua menyampaikam ucapan terimakasih kepada Perum Perhutani KPH Bogor selaku koordinator kegiatan pada acara ini, yang telah berperan cukup besar, sehingga kegiatan pembuatan lubang Biopori diwilayah Kecamatan Cisarua dapat terlaksana dengan baik.

Wakil Administratur Perhutani KPH Bogor, Imam Widodo menyampaikan sekilas peranan Perhutani KPH Bogor dalam mengelola kawasan hutan diwilayah Kabupaten Bogor. Perhutani KPH Bogor dengan keluasan pengelolaan mencapai 40.000 ha, tetapi dalam hal pengelolaan hutan produksi kayu dipusatkan diwilayah dataran rendah, yaitu di wilayah BKPH Parung Panjang dengan jenis Accacia Mangium. Andaikan terdapat penebangan diwilayah Puncak, kami mohon bantuan pihak kepolisian setempat untuk menangkap mereka, karena itu adalah penebangan liar. (Komp-PHT/Bgr/Mul)

Editor : Dadang K Rizal

Copyright ©2015

Dok.kom-PHT/Bgr @2015

BOGOR, PERHUTANI (20/4)| Paguyuban Istri-istri Rimbawan Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bogor peringati hari Kartini dengan berbagai lomba seperti lomba kreasi krudung, lomba nasi tumpeng dan lomba karaoke di hutan Sentul Eco Edu Tourism Forest (SEETF).

Ketua Dharma Wanita Perhutani KPH Bogor, Ny Devi Yulianti Asep Dedi Mulyadi menyatakan bahwa kepeloporan Raden Ajeung Kartini wajib ditiru dan diamalkan. “Saat ini wanita Indonesia telah memperoleh hak-hak nya sebagai wanita sesuai dengan kaum laki-laki sebagai umat Tuhan yang tidak dibeda bedakan, namun kita tidak boleh melakukan kebebasan itu dengan meninggalkan sifat dan kodrat wanita. Apalagi kita sebagai wanita yang terlahir dalam kultur adat ketimuran, dimana wanita harus memiliki keluwesan, kelembutan , sopan santun dan rasa ke ibuan untuk mendidik anak-anak sebagai generasi bangsa.” Tambahnya (Komp-PHT/Bgr/Mul)

Editor : Dadang K Rizal

Copyright ©2015

Dok.Kom-PHT/Bgr @2015

BOGOR, PERHUTANI(18/4) The Silva Adventure Community (SAC) melakukan aktivitas kunjungan ke lokasi kawasan hutan Cipamingkis Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bogor dengan penyerahan bantuan kepada Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) di Objek Wisata Cipamingkis Bogor.

Start pemberangkatan dimulai di Sentul Bela Nova menuju hutan Hambalang melewati objek wisata Perhutani Guha Garunggang menyisir kawasan puncak 2 dan finis di lokasi objek wisata Curug Cipamingkis.

The SAC atau Group Silva Adventure Community adalah suatu perkumpulan para pengendara roda 4 maupun roda 2 Karyawan Perhutani dan masyarakat luar, yang gemar akan petualangan tantangan kondisi medan alam bebas.

Peserta Off Road yang terdiri dari kendaraan 4 Wheel Drive dan motor Cross diikuti sekitar 12 kendaraan roda 4 berbagai merek dan sekitar 20 buah motor Cros.

Direktur Komersial Non Kayu Perum Perhutani, M. Subagja, Ketua Group The SAC Soeharto yang juga sebagai Kepala Biro Keungan Perhutani Kantor Pusat. perwakilan Divre Jawa Barat dan Banten, Administratur KKPH Bogor Asep Dedi Mulyadi, Administratur KPH Ciamis, Wakil Administratur, Kepala Tata Usaha, dan karyawan KPH Bogor, Banten, Cianjur dan Ciamis.

Direktur Komersial Non Kayu Perum Perhutani, M Subagja mengharapkan bahwa aktifitas ini dapat berlanjut dan diprogram secara kontunitas, karena banyak manfaat yang didapatkan dari kegiatan ini, salah satunya adanya rasa solidaritas dan kesetiakawanan sosial yang tinggi, seperti yang dilaksanakan saat ini berupa penyerahan bantuan alat sholat untuk LMDH dan lokasi objek wisata Cipamingkis. (Komp-PHT/Bgr/Mul)

Editor : Dadang K Rizal

Copyright ©2015

Perhutani Jawa Barat dan Banten bekerjasama dengan Gubernur Jawa Barat telah sepakat menandatangani kerjasama Tempat Pengelolaan Pembuangan Akhir Sampah (TPPAS) Nambo akhir tahun 2014 di Bandung.

Rapat yang dipimpin Sekertaris Divisi Regional Jabar dan Banten, dihadiri Kepala Biro Keuangan, Kepala Biro Produksi, Administratur KKPH Bogor, menghadirkan unsur Dinas Propinsi Jawa Barat dan Dinas Kehutanan Kabupaten Bogor.

Sekdiv Divre Jabar Banten Ananda Artono menyatakan bahwa dalam pasal 5 dan 7 perjanjian kerajasama TPPAS Nambo, pihak Perhutani bertugas untuk meng-Clear and Cleankan lokasi yang akan dijadikan TPPAS Nambo, dan bentuk kertjasama TPPAS Nambo merupakan dalam bentuk kerjasama Pengelolaan Kawasan Hutan antara Perhutani dengan Pemerintah Propinsi Jawa Barat, bukan dalam bentuk tukar menukar..

Administratur Perhutani Bogor, Asep Dedi Mulyadi memberikan gambaran Lokasi yang akan dijadikan TPPAS Nambo seluas 40 Ha, kondisi saat ini masih dalam bentuk tanaman palawija kerjasama dengan masyarakat yang tergabung dalam LMDH Lulut Sejahtera, yang beranggota sekitar 49 orang penggarap.

Hasil kajian pada dasarnya masyarakat penggarap menyadari sepenuhnya bahwa lokasi yang mereka kerjasamakan saat ini, merupakan kawasan hutan, dan akan dipergunakan oleh Pemerintah Jawa Barat sebagai lokasi TPPAS Nambo.

Kepala Dinas Pemukiman dan Perumahan Propinsi Jawa Barat, Edi Bahtiar menyampaikan bahwa diperkirakan pada akhir Mei 2015 pembangunan sarana insfratruktur jalan dan lainnya bisa dilaksanakan. Konsep Pengelolaan Pembuangan Akhir Sampah Nambo, sudah dirancang sedemikian rupa, sehingga pengelolaannya akan bersifat ramah lingkungan.(Kom-PHT/Bgr/Mul).

Editor : Dadang K Rizal

Copyright ©2015

Dok. kom-PHT/Bgr @2015

BOGOR, PERHUTANI (21/3) – Pramuka Wanabakti binaan Perhutani Bogor melakukan sharing dengan Pelajar dan Mahasiswa Jepang pengetahuan tentang pengelolaan sumder daya alam hutan di Hutan Bambu milik Yayasan Bambu Indonesia di Kp Muara Beres Desa Sukahati Cibinong Bogor.

Pelajar dan Mahasiswa Jepang berada di lokasi tersebut sedang mempelajari Tanaman Bambu, dipimpin Dosen dari Jepang, Mr Koro Obara.

Dosen Jepang, Mr Koro Obara mengajak Pramuka Wana Bakti untuk sharing tentang Pengelolaan Sumber Daya Alam bersama sama dengan para Pelajar dan Mahasiswa Negeri Sakura.

Mr Koro Obara banyak memberikan penerangan beberapa jenis daun yang diambil dari Hutan Indonesia, kemudian mereka proses sedemikian rupa hingga membentuk suatu kerangka daun tipis berbentuk serat tanpa warna hijau daun, tetapi masih untuh dalam bentuk daun.

Daun daun yang sudah berbentuk seratan tersebut kemudian dibagikan kepada anggota Saka Wana Bakti untuk dibuat suatu hasil karya keterampilan sesuai dengan kreatifitas mereka, dan hasilnya Mr Koro Obara minta dikirimkan melalui email : kozo.obara@gmail.com.

Mengakhiri pertemuan ini, Mr Koro Obara menyatakan akan datang kembali ke Indonesia pada bulan September yang akan datang ke lokasi Hutan Bambu milik Yayasan Bambu Indonesia di Muara Beres Desa Tengah Cibinong, dan mereka berjanji akan membeli semua hasil kerajinan tangan bambu yang dibuat oleh anggota Pramuka Saka Wana Bakti. (Komp-PHT/Bgr/Mul)

Editor : Dadang K Rizal
Copyright ©2015

Dok.Kom-PHT/Bgr @2015

BOGOR, PERHUTANI (18/3) | Perum Perhutani bekerjasama dengan Korea-Indoensia Forest Center (KIFC) telah mewujudkan Hutan pendidikan dan Wisata “Sentul Ecoedu Tourism Forest” yang terletak di kawasan hutan Hambalang Bogor Jawa Barat.  Untuk melengkapi areal tersebut, Perum Perhutani yang diwakili oleh Kepala Divisi Regional Jawa Barat Banten Ellan Barlian bersama Direktur Korea-Indoensia Forest Center (KIFC), Oh Key-Pyo meresmikan Aula terbuka di lokasi Sentul Eko Edu Turism Forest (SEETF) di Hambalang, Rabu.

Ellan Barlian dalam sambutannya mewakili Direktur Utama Perhutani menyampaikan bahwa keberadaan SEETF diharapkan dapat bermaanfaat bagi masyarakat sekitar, khususnya masyarakat yang peduli sebagai pemerhati lingkungan, generasi muda, dalam mensuarakan lingkungan hidup.  Ia berterimakasih kepada  Pemerintah Korea dan KIFC yang telah mendukung sarana prasana keberadaan wisata minat khusus ini, dan Perhutani berkomintem menjaga serta memelihara, mempromosikan keberadaan Eco Edu Tourism ini. Minimal upaya promosi yang kami lakukan dapat menyerap 30 % wisatawan domestik maupun mancanegara, bukan dalam segi materi tapi dalam upaya sebagai wahana pendidikan lingkungan

Direktur Korea-Indoensia Forest Center (KIFC), Oh Key-pyo menyatakan akan berkomitmen bersama-sama dengan Perhutani mengembangkan SEETF dan akan terus berupaya meningkatkan kerjasama antar dua negara dibidang kehutanan, dengan harapan fasilitas aula terbuka dapat memberi kemudahan dan kontribusi bagi pengunjung SEETF dengan terus dikembangkan untuk mewujudkan tujuannya, yaitu menjadi model pengelolaan Sumber Daya Hutan yang berorientasi kepada Lingkungan, Pendidikan dan wisata secara Multipihak.

Editor : SOE

Copyright ©2015

Direktur Utama Perum Perhutani, Mustoha Iskandar menyatakan bahwa tentang kondisi Perhutani saat ini, dan meminta kepada seluruh jajaran Karyawan/ti yang berada di KPH Bogor agar terus bekerja dan bekerja , yang pada akhirnya memberikan kontribusi kepada Perusahaan, sehingga Perum Perhutani semakin eksis dan berkelanjutan.

Pada akhir kunjungan, Mustafa Iskandar menyempatkan diri dengan berolah raga tenis meja sebagai olah raga kegemarannya dengan karyawan KPH Bogor. (Komp-PHT/Bgr/Mul)

Editor : Dadang K Rizal

Copyright ©2015