curugluhurcibodas – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id Perum Kehutanan Negara Mon, 20 Feb 2017 02:10:48 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.4.1 https://stg.eppid.perhutani.id/wp-content/uploads/2023/04/cropped-logo-pht-32x32.png curugluhurcibodas – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id 32 32 Di Bukit Tunggul Ada Air Terjun Indah https://stg.eppid.perhutani.id/bukit-tunggul-ada-air-terjun-indah/ Mon, 20 Feb 2017 02:10:48 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=45370 img7PIKIRAN RAKYAT (18/2/2017) | Kawasan Gunung Bukit Tunggul, kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat merupakan salah satu kawasan subur, indah, dan alami di Utara Bandung.

Kawasan tersebut menjadi lokasi hutan, perkebunan, pertanian. Keindahan alam tersebut, juga terdapat di kawasan kehutanan yang dikelola Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan Bandung Utara. Salah satunya adalah kawasan Curug Luhur Cibodas, di kaki Gunung Bukit Tunggul. Keindahan alam yang terpendam tersebut kini diperkenalkan dan dibuka bagi tujuan wisata.

Kawasan Curug Luhur Cibodas merupakan satu dari dua obyek kawasan hutan di kawasan Perhutani Bandung Utara yang kini resmi dijadikan lokasi wanawisata. Lokasi lainnya adalah Bukit Senyum di kawasan hutan Gunung Burangrang, Kecamatan Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat.

Administratur KPH Bandung Utara, Wismo Tri Kancono, di Bandung, Jumat (17/2/2017) mengatakan, kedua lokasi tersebut merupakan bagian dari optimalisasi kawasan hutan lindung. Di Curug Luhur Cibodas terdapat air terjun yang selama ini belum begitu dikenal. Wanawisata agro Curug Luhur Cibodas diresmikan pada 11 Februari 2017, sebelumnya relatif belum diketahui keberadaannya oleh masyarakat umum, istilahnya masih perawan.

Di Kawasan Curug Luhur Cibodas juga terdapat kebun kopi arabika yang menunjang wisata. Pengelolaannya dikerjasamakan dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) dan pemerintah desa setempat.

Disebutkan, kawasan Curug Luhur Cibodas sudah dilakukan penataan dengan mengakomodasi fungsi hutan lindung yang terawat sekaligus tempat wisata. Bahkan, kini mulai dirintis dan dikembangkan ke arah wanawisata agro karena memiliki kombinasi populasi tanaman kopi arabika Priangan.

Dari penggambaran visual, kawasan Curug Luhur Cibodas memang memiliki suasana alam indah dan lestari seluas lima hektare. Untuk menuju lokasi ditempuh dari arah jalur Maribaya, Lembang, sekitar 3 km, yang secara teknis mudah dilalui dari jalan umum.

Salah satu latar belakang lain lokasi Curug Luhur Cibodas dijadikan wanawisata agro, sekaligus solusi pendapatan bagi LMDH dan pemdes setempat melalui bagi hasil. Soalnya, populasi tanaman kopi arabika di kawasan tersebut diprediksiproduksinya tak terlalu bagus, karena naungan sangat rapat sebagai mana mestinya populasi tegakan hutan lindung.

“KPH Bandung Utara melihat banyak alam indah di Bukit Tunggul. Dibukanya wisata hutan, sekaligus menghindari kembali ditanami sayuran oleh masyarakat,” ujar Wismo.

Sambil menikmati air terjun Curug Luhur Cibodas, pelancong sekaligus dapat mempelajari seluk beluk produksi kopi. Dari obrolan Wismo Tri Kancono, tampak KPH Bandung Utara juga sedang mengembangkan daya tarik kawasan Curug Luhur Cibodas menjadi ada suguhan minuman kopi arabika Priangan.

Selain itu, juga sedang dipelajari memproduksi minuman yang dibuat dari daun kopi, yang rasanya agak mirip teh. (Kodar Solihat/-“PR”)

Sumber: Pikiran Rakyat, hal. 22

Tanggal: 18 Februari 2017

]]>
Curug Luhur Cibodas Sajikan Sensasi Wisata Alam Menggoda https://stg.eppid.perhutani.id/curug-luhur-cibodas-sajikan-sensasi-wisata-alam-menggoda/ Fri, 27 Jan 2017 02:34:01 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=44826 downloadINILAHKORAN.COM (26/1/2017) | Tidak salah jika sejak abad 18 lalu, seorang petualang dan ilmuwan jaman Belanda dulu, R. van Hoevel menilai kekayaan alam Kawasan Bandung Utara (KBU) dan khususnya Gunung Tangkubanparahu sebagai mahakarya alam yang mempesona.

Bisa jadi, Van Hoevel kala itu belum tahu, bahwa disekitar Tangkubanparahu terhampar kekayaan sumber daya alam. Titik-titik potensi wisata begitu banyak disekitar KBU ini. Mari saksikan sekarang, kawasan Lembang dan KBU menjadi magnet wisatawan lokal bahkan global.

Pesona Lembang memang tak ada duanya. Ditengah eksotisnya hawa dingin Lembang, rupanya banyak objek wisata yang belum tergali. Satu persatu bermunculan dengan menyuguhkan kekhasan alam yang berbeda.

Dan kini, satu lagi muncul objek wisata alam yang dijamin tak akan rugi mengunjunginya. Lokasinya ada di kawasan timur Lembang, tepatnya di Desa Suntenjaya Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Curug Luhur Cibodas biasa Masyarakat lokal menyebut tempat ini. Sejak 2016 kemarin, keasrian tempat ini telah dirawat kuat oleh masyarakat setempat. Alhasil, pada pertengahan Januari 2017 ini, objek wisata Curug Luhur Cibodas resmi dibuka.

Tiba di air terjun ini, pengunjung akan langsung dimanjakan dengan pemandangan embun air dan rimbunnya pepohonan yang menutupi Curug yang tingginya sekitar 20 meter.

Selain memanjakan mata, hantaman air kedasar sungai ini akan terdengar indah seperti harmoni musik yang seirama dengan gesekan dedaunan yang tertiup angin.

Satu hal yang tak kalah menarik. Air di air terjun ini benar-benar bersih. Bagaimana tidak, hulu air di Curug ini berasal dari Gunung Bukit Tunggul dan hilirnya di Sungai Citarum hingga laut Jawa.

Nah, untuk sampai ke lokasi air terjun ini, wisatawan bisa masuk dari jalur timur Lembang dan kemudian akan menemukan plang khusus. Disitulah pintu gerbang Curug Luhur Cibodas.

Dipintu gerbang, wisatawan harus berjalan sepanjang dua kilometer untuk sampai lokasi. Harus diakui, jalan yang akan dilalui masih belum rata dan sempit jalannya. Nikmatilah sensasi berjalan didalam hutan.

Berjalan 2 KM tentu tidak akan rugi apabila menemukan jutaan inspirasi. Iya. Sepanjang perjalanan ini para pengunjung akan disuguhi hawa hutan alami, segarnya udara. Dijamin, berjalan menyusuri rimbunnya hutan pinus akan memanjakan mata pengunjung.

Pesona Curug Luhur Cibodas ini langsung membuat Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bandung Utara bersama lembaga masyarakat desa hutan (LMDH) kepincut. Keduanya pun sepakat untuk mengelolanya agar lebih campernik dan profesional.

Administratur KPH Bandung Utara, Wismo Tri Kancono mengungkapkan, penataan kawasan curug mulai dilakukan sejak November 2016. Dan pada pertengan bulan Januari ini, resmi dibuka untuk masyarakat umum.

“Seluruh penjualan tiket kerjasama dengan masyarakat hutan ini hasilnya dibagi dua untuk Perhutani dan ke kas desa,” kata Wismo, saat ditemui di Lembang, Kamis (26/1/2016).

Ia tentu menyambut baik pengelolaan Curug yang sejatinya berada dibawah pengelolaan Perhutani. “Pada prinsipnya kami ingin hutan tetap terjaga serta juga membuka pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar hutan dan desa,” kata Wismo.

Pihaknya menyadari bahwa dalam menjaga hutan perlu melibatkan masyarakat lokal yang kebanyakan mengandalkan penghasilan dari pertanian dan perkebunan. Dengan adanya pengelolaan yang baik inilah, pendapatan masyarakat setempat akan jauh lebih meningkat.

Ia optimistis, wisata alam telah menjadi primadona dan digandrungi masyarakat kota. Banyak yang jenuh dengan rutinitas pekerjaan sehingga memilih alam untuk kembali merefresh jiwa, raga dan pikiran.

Dengan dibukanya objek wisata ini, diharapkan taraf ekonomi masyarakat sekitar obyek wisata pun dapat terangkat dengan tersedianya lapangan pekerjaan baru.

“Tahun lalu kita membuka 23 obyek wisata baru di kawasan hutan Bandung Utara yang dikerjasamakan dengan masyarakat lokal. Kalau ditotal dengan yang sudah dibuka di tahun-tahun sebelumnya, hingga saat ini sedikitnya ada 30 obyek wisata baru telah dibuka untuk umum,” bebernya.

Pada akhirnya, Wismo mengakui bahwa objek wisata ini belum sempurna. Perlu perbaikan disana sini agar masyarakat setempat dan wisatawan bisa mendapatkan manfaat yang lebih maksimal.

Saat ini, akunya, penataan objek wisata berbasis alam ini baru disekitar curug saja. Ia mengakui, penataan belum menyentuh pada perbaikan sarana jalan dan infrastruktur. Maka dari itu, pihaknya berharap pihak desa setempat bisa ikut memperbaiki jalan.

“Akses jalan untuk ke lokasi ini sangat kecil, hanya cukup untuk satu mobil saja. Kalau datang mobil dari arah berlawanan, pasti yang satu harus mundur, itu yang jadi persoalan,” katanya.

Setelah melengkapi sarana prasarana dengan membangun toilet, mushola bahkan arena bermain anak, pihaknya akan membatasi warung-warung yang berjualan di sekitar lokasi wisata dengan tujuan agar hutan tidak kotor oleh sampah.

“Meskipun dalam kerjasama kita dengan masyarakat memperbolehkan mendirikan warung tapi tidak bisa dalam jumlah yang banyak. Tetap harus dibatasi. Dan semua sarana yang dibangun tidak boleh permanen dengan tembok. Seluruhnya harus kayu,” beber Wismo. [jek]

Sumber: inilahkoran.com

Tanggal: 26 Januari 2017

]]>
Perhutani Bandung Utara Buka Obyek Wisata Baru https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-bandung-utara-buka-obyek-wisata-baru-2/ Tue, 24 Jan 2017 03:08:18 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=44806 hutan-1FOKUSJABAR.COM (23/1/2017) | Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bandung Utara kembali membuka obyek wisata alam baru Curug Luhur Cibodas di Desa Suntenjaya, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Kawasan wisata yang menyuguhkan teater alam ini merupakan obyek wisata alam ke 30 yang dibuka untuk umum.

Untuk sampai ke lokasi iir terjun setinggi 20 meter ini, wisatawan harus berjalan dua kilometer dari pos tiket menyusuri rimbunnya hutan pinus. Meski jalan setapak ini sedikit menanjak, namun saat sampai di lokasi curug, lelah dan keringat seketika hilang dimanjakan teater alam nan curug berundak tiga.

Luncuran air dari atas curug mengalir diantara bebatuan raksasa, diapit dua bukit hutan pinus mengajak wisatawan berdiri di surganya negeri dongeng. Fasilitas menara pandang, toilet, mushola, bahkan arena bermain anak membuat wisatawan enggan beranjak pulang.

Administratur KPH Bandung Utara, Wismo Tri Kancono mengungkapkan, penataan kawasan curug mulai dilakukan sejak November 2016. Bekerjasama dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Desa Cibodas, kini curug yang berada di lembah gunung dibuka untuk wisatawan.

“Masyarakat di sini menyebutnya Curug Cibodas, kita tata dengan fasilitas penunjang seperti menara pandang dan arena bermain anak,” kata dia, Senin (23/1/2017).

Sejak soft opening beberapa minggu lalu, lanjut Wismo, sedikitnya 1.000 pengunjung datang dengan hanya merogoh kocek membeli tiket rata-rata Rp5.000. Penghasilan dari penjualan tiket masuk pun dibagi dua dengan warga sekitar yang tergabung dalam LMDH Desa Suntenjaya.

“Pada prinsipnya kami ingin hutan tetap terjaga, namun juga membuka pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar hutan dan desa, harga tiket juga murah agar obyek wisata alam ini bisa dikunjungi berbagai kalangan,” katanya.

Wismo menjelaskan, Curug Luhur Cibodas ini merupakan obyek wisata alam baru digarap KPH Bandung Utara, hingga saat ini sedikitnya 30 obyek wisata baru telah dibuka untuk umum.

“Tahun 2016 kita tambah tujuh obyek wisata, sebelumnya ada 23 obyek wisata di kawasan hutan Bandung Utara,” jelasnya.

Selain memberi alternatif destinasi wisata alam, pihaknya berharap ekonomi masyarakat sekitar obyek wisata meningkat dengan adanya lapangan pekerjaan baru selain mengandalkan pertanian dan perkebunan.

“Dalam pengelolaannya, kita kerjasamakan dengan LMDH agar masyarakat juga mengisi fasilitas penunjang seperti kantin dan petugas pemeliharaan,” pungkasnya. (Tri/Yun)

Sumber: fokusjabar.com

Tanggal: 23 Januari 2017

]]>
Perhutani Bandung Utara Buka Obyek Wisata Baru https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-bandung-utara-buka-obyek-wisata-baru/ Mon, 23 Jan 2017 02:51:58 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=44698 thumb_795810_08005122012017_curugRMOLJABAR.COM (22/1/2017) | Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bandung Utara kembali membuka obyek wisata alam baru Curug Luhur Cibodas di Desa Suntenjaya Kec Lembang Kabupaten Bandung Barat.

Kawasan wisata yang menyuguhkan teater alam ini merupakan obyek wisata alam ke 30 yang dibuka untuk umum.

Untuk sampai ke lokasi Air terjun setinggi 20 meter ini, wisatawan harus berjalan dua kilometer dari pos tiket menyusuri rimbunnya hutan pinus. Meski jalan setapak ini sedikit menanjak namun saat sampai di lokasi curug, lelah dan keringat seketika hilang dimanjakan teater alam nan curug berundak tiga.

Luncuran air dari atas curug mengalir diantara bebatuan raksasa diapit dua bukit hutan pinus mengajak wisatawan berdiri di surganya negeri dongeng. Fasilitas menara pandang, toilet, mushola bahkan arena bermain anak membuat wisatawan enggan beranjak pulang.

Administratur KPH Bandung Utara, Wismo Tri Kancono mengungkapkan, penataan kawasan curug mulai dilakukan sejak November 2016. Bekerjasama dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Desa Cibodas, kini curug yang berada di lembah gunung dibuka untuk wisatawan.

“Masyarakat disini menyebutnya Curug Cibodas, kita tata dengan fasilitas penunjang seperti menara pandang dan arena bermain anak,” kata dia, Minggu (22/1/2017).
Sejak soft opening beberapa minggu lalu, lanjut Wismo.

Sedikitnya 1000 pengunjung datang dengan hanya merogoh kocek membeli tiket seharga Rp. 5000. Penghasilan dari penjualan tiket masuk pun dibagi dua dengan warga sekitar yang tergabung dalam LMDH Desa Suntenjaya.

” Pada prinsipnya kami ingin hutan tetap terjaga namun juga membuka pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar hutan dan desa, harga tiket juga murah agar obyek wisata alam ini bisa dikunjungi berbagai kalangan,”katanya.

Wismo menjelaskan, Curug Luhur Cibodas ini merupakan obyek wisata alam baru digarap KPH Bandung Utara, hingga saat ini sedikitnya 30 obyek wisata baru telah dibuka untuk umum.

“Tahun 2016 kita tambah tujuh obyek wisata, sebelumnya ada 23 obyek wisata di kawasan hutan Bandung Utara,”jelasnya.

Selain memberi alternatif destinasi wisata alam, lanjut Wismo, pihaknya berharap ekonomi masyarakat sekitar obyek wisata meningkat dengan adanya lapangan pekerjaan baru selain mengandalkan pertanian dan perkebunan.

“Dalam pengelolaannya, kita kerjasamakan dengan LMDH agar masyarakat juga mengisi fasilitas penunjang seperti kantin dan petugas pemeliharaan,” pungkasnya. [nif]

Sumber: rmoljabar.com

Tanggal: 22 Januari 2017

]]>
Curug Luhur Cibodas, Destinasi Wisata Alam Baru di Kawasan Lembang https://stg.eppid.perhutani.id/curug-luhur-cibodas-destinasi-wisata-alam-baru-kawasan-lembang/ Mon, 23 Jan 2017 01:25:30 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=44678 curug-luhur-cibodas-destinasi-wisata-alam-baru-di-kawasan-lembang_m_104221JAWAPOS.COM (23/1/2017) | Kabar gembira buat para pecinta traveling bernuansa alam. Mulai tahun ini, pemerintah resmi membuka kawasan wisata Curug Luhur Cibodas di Desa Suntenjaya Kec Lembang Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
Objek wisata alam ini merupakan yang ke-30, yang dibuka Perum Perhutani.

Untuk sampai ke lokasi Air terjun setinggi 20 meter ini, wisatawan harus berjalan dua kilometer dari pos tiket menyusuri rimbunnya hutan pinus. Meski jalan setapak ini sedikit menanjak namun saat sampai di lokasi curug, lelah dan keringat seketika hilang dimanjakan teater alam nan curug berundak tiga.

Luncuran air dari atas curug mengalir diantara bebatuan raksasa diapit dua bukit hutan pinus mengajak wisatawan berdiri di surganya negeri dongeng. Fasilitas menara pandang, toilet, mushola bahkan arena bermain anak membuat wisatawan enggan beranjak pulang.

Administratur KPH Bandung Utara, Wismo Tri Kancono mengungkapkan, penataan kawasan curug mulai dilakukan sejak November 2016. Bekerjasama dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Desa Cibodas, kini curug yang berada di lembah gunung dibuka untuk wisatawan.

“Masyarakat disini menyebutnya Curug Cibodas, kita tata dengan fasilitas penunjang seperti menara pandang dan arena bermain anak,” kata dia, Minggu (22/1)

Sejak soft opening beberapa minggu lalu, lanjut Wismo, sedikitnya 1000 pengunjung datang dengan hanya merogoh kocek membeli tiket seharga Rp. 5000. Penghasilan dari penjualan tiket masuk pun dibagi dua dengan warga sekitar yang tergabung dalam LMDH Desa Suntenjaya.

“Pada prinsipnya kami ingin hutan tetap terjaga namun juga membuka pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar hutan dan desa, harga tiket juga murah agar obyek wisata alam ini bisa dikunjungi berbagai kalangan,”katanya.

Wismo menjelaskan, Curug Luhur Cibodas ini merupakan obyek wisata alam baru digarap KPH Bandung Utara, hingga saat ini sedikitnya 30 obyek wisata baru telah dibuka untuk umum.

“Tahun 2016 kita tambah tujuh obyek wisata, sebelumnya ada 23 obyek wisata di kawasan hutan Bandung Utara,”jelasnya.

Selain memberi alternatif destinasi wisata alam, lanjut Wismo, pihaknya berharap ekonomi masyarakat sekitar obyek wisata meningkat dengan adanya lapangan pekerjaan baru selain mengandalkan pertanian dan perkebunan.

“Dalam pengelolaannya, kita kerjasamakan dengan LMDH agar masyarakat juga mengisi fasilitas penunjang seperti kantin dan petugas pemeliharaan,”pungkasnya.(nif/rmol/mam/JPG)

Sumber: jawapos.com

Tanggal: 23 Januari 2017

]]>