De Djawatan – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id Perum Kehutanan Negara Fri, 15 Sep 2017 05:08:18 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.4.1 https://stg.eppid.perhutani.id/wp-content/uploads/2023/04/cropped-logo-pht-32x32.png De Djawatan – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id 32 32 Liburan di Banyuwangi, Bisa Mampir ke Hutan "Lord of The Rings" https://stg.eppid.perhutani.id/liburan-di-banyuwangi-bisa-mampir-ke-hutan-lord-rings/ Fri, 15 Sep 2017 05:08:18 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=49609 KOMPAS.COM (15/9/2017) | Pergi berlibur ke Banyuwangi, Jawa Timur, jangan lupa datang ke obyek wisata Hutan De Djawatan. Obyek wisata yang menawarkan suasana teduh dan panorama hijau ini siap menyambut wisatawan.

Di Hutan De Djawatan, wisatawan bisa sejenak duduk bersantai dan menghirup udara segar. Berfoto dengan latar belakang pohon-pohon raksasa pun tak boleh dilewatkan.

“Ini kawasan milik Perhutani. Kalau masyarakat sekitar sebut hutan di dalam kota. Pohon di sini jenis trembesi,” kata anggota Polisi Hutan Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan Banyuwangi Selatan Jawa Timur, Puji Widodo, kepada KompasTravel beberapa waktu lalu.

Wisata Hutan De Djawatan Benculuk, menurut Puji, dulu adalah tempat penimbunan kayu jati. Hutan De Djawatan Benculuk membentang seluas enam hektar.

“Di pinggir sungai itu pohon jati. Ini umur pohon trembesi lebih dari 100 tahun,” jelasnya.

Puji mengatakan wisata Hutan De Djawatan Benculuk baru dikembangkan sejak tiga bulan lalu. Saat ini, wana wisata Hutan De Djawatan dikelola bekerja sama dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Banyuwangi.

“Di pinggir sungai itu pohon jati. Ini umur pohonnya lebih dari 100 tahun,” ujar Puji.

Di dalam area Hutan De Djawatan Benculuk, ada beberapa titik swafoto yang disediakan pengelola. Ada dua tempat berfoto yang dibangun di atas pohon, juga beberapa truk bekas.

Wisatawan bisa berkeliling area Hutan De Djawatan untuk sekedar melihat-lihat suasana. Ada jalan setapak yang bisa dilalui oleh wisatawan.

Sejauh ini, Hutan De Djawatan biasa dimanfaatkan untuk foto pra pernikahan dan berswafoto. Selain itu, ada juga wisawatan yang datang untuk bersantai dan menikmati makanan.

Wisatawan asal Jember, Celin (26) mengaku tahu Hutan De Djawatan Benculuk dari media sosial Instagram. Ia datang bersama rekan-rekan kampus.

“Pertama pikir datang biasa saja. Pas datang lebih bagus dari Instagram. Seperti dalam film Lord of The Ring,” ucap Celin kepada KompasTravel.

Hutan De Djawatan terletak di Desa Benculuk, Kecamatan Cluring, sekitar 45 kilometer dari pusat kota Banyuwangi. Untuk dapat masuk area Hutan De Djawatan Benculuk, wisatawan akan dikenakan biaya tiket Rp 2.000. Di area wisata, terdapat fasilitas tiga kamar toilet dan musala.

Sumber : kompas.com

Tanggal : 15 September 2017

]]>
Hutan di Banyuwangi yang Seperti di Film Lord Of The Rings https://stg.eppid.perhutani.id/hutan-di-banyuwangi-yang-seperti-di-film-lord-rings/ Sun, 20 Aug 2017 12:37:11 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=49022 DETIK.COM (20/8/2017) | Banyuwangi punya objek wisata yang suasananya mirip seperti Hutan Fangorn dalam film Lord of The Rings lho. Namanya De Djawatan.

Banyuwangi semakin menunjukkan beragam destinasi wisatanya. Tak hanya gunung dan pantai, namun juga suasana hutan dan perkebunan yang rindang.

Bagi traveler pecinta Lord of The Rings dan The Hobbit, tak perlu jauh-jauh pergi ke Selandia Baru untuk merasakan suasana seperti dalam film. Traveler cukup datang ke De Djawatan, yang berada di Desa Benculuk, Kecamatan Cluring, Banyuwangi. Traveler akan bisa merasakan suasana yang mirip seperti dalam film itu.

Tempat ini sangat unik. Puluhan pohon trembesi yang hidup di kawasan itu sekilas seperti berada di Hutan Fangorn dalam film Lord of The Rings.

De Djawatan ini merupakan hutan lindung milik Perhutani KPH Banyuwangi Selatan. Sejak zaman Belanda, ini adalah Tempat Penimbunan Kayu (TPK) dari hasil hutan milik Perhutani di kawasan selatan Banyuwangi.

“Luasan lahan sekitar 3,8 hektar. Ada sekitar 50 pohon trembesi besar peninggalan Belanda yang masih hidup,” ujar Dwijono Kuswurjanto, Asper Perhutani KPH Banyuwangi Selatan kepada detikTravel, Sabtu (19/8/2017).

Lokasinya yang belum banyak diketahui orang membuat alamnya lebih bersih. Jenis pepohonan yang menjadi daya tarik tempat ini adalah trembesi. Uniknya di pohon trembesi tersebut terdapat sejenis benalu atau pakis, yang menumpang hidup di batang pohon. Selain bentuknya yang unik, juga bisa menjadi tanaman peneduh.

Selain itu, di lokasi ini dilengkapi dengan beberapa rumah pohon. Beberapa kendaraan bekas untuk mengangkut kayu juga dipasang di sana. Tak ketinggalan, traveler yang ingin meluncur dari atas pohon, juga tersedia.

Kontan saja, lokasi yang baru dibuka ini menjadi tempat baru wisatawan untuk mengabadikan foto di lokasi ini. Sangat instagramable.

“Di sini tenang. Kebanyakan untuk tempat nyantai sambil berfoto ria di sini,” tambahnya.

Hutan lindung ini kini berubah menjadi destinasi wisata. Beberapa sarana dan prasarana pun dibangun. Mulai toilet hingga tempat ibadah. Tak hanya itu, beberapa wahana juga hadir untuk mengisi liburan wisatawan di kawasan yang sejuk ini. Tentunya, tak merusak kondisi lingkungan sekitar.

“Suasananya sejuk. Seperti hutan pada zaman dahulu. Pas seperti di film Hobbit dan Lord Of The Ring itu,” ujar Vina, salah satu pengunjung De Djawatan.

Sumber : detik.com

Tanggal : 20 Agustus 2017

]]>