desawisata – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id Perum Kehutanan Negara Tue, 22 Nov 2016 01:41:32 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.4.1 https://stg.eppid.perhutani.id/wp-content/uploads/2023/04/cropped-logo-pht-32x32.png desawisata – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id 32 32 Pemkab Dukung Desa Segulung Jadi Desa Wisata https://stg.eppid.perhutani.id/pemkab-dukung-desa-segulung-jadi-desa-wisata/ Tue, 22 Nov 2016 01:41:32 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=42628 ssANTARAJATIM.COM (21/11/2016) | Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun, Jawa Timur, sangat mendukung Desa Segulung untuk dikembangkan sebagai desa wisata guna mendongrak tingkat kunjungan wisatawan di wilayah setempat.
Adapun potensi yang ditawarkan di area tersebut adalah kawasan wisata alam pesanggarahan Desa Segulung, Kecamatan Dagangan, yang berada di lahan milik warga dan Perhutani KPH Madiun di lereng Gunung Wilis. Di tempat tersebut pengunjung dapat menikmati indahnya pemandangan alam hutan nan rindang dari atas rumah pohon.
“Pemkab sangat mendukung upaya pemerintah desa melalui karang taruna dan warganya untuk mengembangkan rumah pohon Desa Segulung sebagai desa wisata,” ujar Kepala Bidang Pariwisata, Dinas Koperasi, Peridustrian, Perdagangan, dan Pariwisata (Dinkoperindagpar) Kabupaten Madiun Isbani di Madiun, Senin.
Bentuk dukungan yang diberikan di antaranya, penambahan sejumlah fasilitas penunjang di lokasi tersebut. Yakni, peningkatan fasilitas jalan menuju destinasi wisata rumah pohon di pesanggarahan Desa Segulung tersebut.
“Hal itu agar akses menuju destinasi wisata menjadi lebih mudah. Terlebih, lokasi desa tersebut berada di Lereng Gunung Wilis,” kata dia.
Ia menyatakan, dengan kondisi jalan yang mulus serta akses yang mudah, dijamin akan banyak pengunjung yang datang ke lokasi tersebut.
Menurut dia, wisata rumah pohon di Desa Segulung merupakan bagian dari upaya membangun industri pariwisata di Kabupaten Madiun, baik pariwisata alam maupun adat kebiasaan warga desa untuk ditonjolkan sebagai desa wisata.
Terlebih, desa wisata merupakan satu dari enam konsep wisata yang mulai tahun 2017 akan digarap serius oleh Pemkab Madiun untuk meningkatkan kepariwisataan daerah setempat.
“Terdapat 11 desa yang layak dikembangkan sebagai desa wisata. Wisata rumah pohon di Desa Segulung merupakan salah satunya,” kata dia.
Adapun, ke-11 desa yang akan dikembangkan sebagai desa wisata antara lain, Desa Brumbun, Kecamatan Wungu; Kresek, Kecamatan Wungu; Segulung, Kecamatan Dagangan; Dolopo, Kecamatan Dolopo; Durenan, Kecamatan Gemarang. Kemudian Desa Kare, Kecamatan Kare; Batok, Kecamatan Gemarang; Tawangrejo, Kecamatan Gemarang; Gunungsari, Kecamatan Madiun; Pilangrejo, Kecamatan Wungu; dan Mruwak, Kecamatan Dagangan. Sedangkan, Kabupaten Madiun terdapat 206 desa dan delapan kelurahan.
Konsep desa wisata tersebut adalah menonjolkan potensi yang ada di masing-masing desa untuk dijual ke wisatawan. Potensi yang ada di antaranya, pemandangan indah desa di lereng Gunung Wilis, potensi buah asli desa setempat, hingga kebudayaan unik masyarakat desa.
Pihaknya yakin, dengan kesadaran wisata yang telah dimiliki oleh warga desa setempat, keberadaan rumah pohon di Desa Segulung, Kecamatan Dagangan mampu meningkatkan kunjungan wisata ke Kabupaten Madiun di tahun-tahun mendatang yang akhirnya berimbas pada pendapatan asli daerah (PAD) di bidang pariwisata.
 
Sumber : antarajatim.com
Tanggal : 21 November 2016

]]>
Kampung Buah Maindu Geliatkan Ekonomi Warga https://stg.eppid.perhutani.id/kampung-buah-maindu-geliatkan-ekonomi-warga/ Fri, 18 Nov 2016 02:31:30 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=42501 20161117051406INFOPUBLIK.ID (17/11/2016) | Memotret potensi hasil bumi di Desa Maindu Kecamatan Montong, kini Perum Perhutani KPH Tuban mulai mengembangkan kampung buah. Di Desa Maindu salah satu potensi agro yang banyak dihasilkan, yakni sukun, yang kini dapat menggeliatkan perekonomian warga.
“Kampung buah di Desa Maindu memang potensi hasil buminya cukup bagus. Seperti sukun kini tak hanya dijual mentah tapi juga dalam bentuk olahan. Ada yang menjadi es krim, wingko, donat, dodol dan tepung,” kata Wakil Kepala Administratur Tuban Barat Perum Perhutani KPH Tuban, Muchlisin Sabarna, Kamis (17/11).
Untuk pengembangan kampung buah sebagai desa wisata kini telah melahirkan berbagai kegiatan positif bagi masyarakat. Kini ada Perempuan Peduli Hutan. Selain ikut menjaga kelestarian hutan, potensi dari buah sukun hingga bisa menjadi berbagai makanan olahan karena andil dari mereka.
Ia menjelaskan, pengembangan kampung buah ini tak hanya diinisiasi oleh Perum Perhutani. Pasalnya, peran dari para jurnalis yang tergabung dalam PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) Tuban juga memberikan andil dalam pengembangan potensi di Maindu.
Bahkan beberapa bulan lalu pihaknya juga menanam bibit pohon sukun serta bibit jeruk, sirsak, dan trembesi sebanyak 3.000 bibit bersama PWI Tuban. Atas kerjasama yang baik dengan rekan PWI, kini juga telah dideklarasikan pula Yayasan PWI Peduli Hutan yang telah dideklarasikan saat peringatan Hari Pers beberapa waktu lalu.
Pria asal Bandung ini menjelaskan, besarnya potensi alam di Maindu bisa tetap lestari jika sumber mata air tetap ada. “Sungai dan hasil pertanian ini semua berawal dari air. Kalau tidak ada air tidak ada desa wisata, pertanian mati dan sungai kering,” katanya.
Untuk itu, upaya penanaman pohon juga terus dilakukan untuk menjaga kelestarian hutan di wilayah Maindu.
 
Sumber : infopublik.id
Tanggal : 17 November 2016

]]>