Divisi Regional Jawa Timur – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id Perum Kehutanan Negara Fri, 15 Dec 2017 03:36:27 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.4.1 https://stg.eppid.perhutani.id/wp-content/uploads/2023/04/cropped-logo-pht-32x32.png Divisi Regional Jawa Timur – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id 32 32 Perhutani Gelar Gertak Tanam 2017 https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-gelar-gertak-tanam-2017/ Fri, 15 Dec 2017 03:36:27 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=51309 MEDIAINDONESIA.COM (14/12/17) | Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan Bulan Menanam Nasional (BMN) telah dicanangkan Presiden Joko Widodo awal Desember 2017. Sebagai rangkaiannya, Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Saradan menggelar kegiatan Gerakan Serentak (Gertak) Tanam mahoni di Saradan, Kabupaten Madiun (13/12).

Area yang ditanami merupakan wilayah petak 6a1 Resor Pemangkuan Hutan (RPH) Sugihwaras, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Wilangan Utara, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Saradan. Gertak Tanam dilaksanakan serentak di 12 Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) dengan total luas mencapai 496,3 hektare.

“Lokasi ini dipilih karena merupakan bagian dari rencana tanaman Perhutani untuk tahun ini,” jelas Administratur Utama/KKPH Saradan Djohan Surjoputro saat pembukaan Gertak Tanam.

Sebanyak 480.890 buah pohon mahoni ditanam di lokasi KPH Saradan. “Tanah di area ini cenderung becek sehingga setelah satu kali tanam harus diganti dengan tanaman lain yang lebih tahan dengan lingkungan tersebut, yaitu pohon Mahoni,” imbuh Djohan.

Lebih lanjut ia menjelaskan, hutan memberikan banyak sekali manfaat bagi masyarakat, baik dari sisi ekonomi maupun lingkungan hidup. Banyak manfaat yang dipetik warga dari hutan untuk meningkatkan taraf hidupnya.

“Hutan juga memproduksi oksigen dalam jumlah tinggi. Menanam pohon berarti melakukan hal yang bermanfaat bagi kehidupan kita,” jelas Djohan.

Oleh karena itu, kata dia, tak salah jika Perhutani KPH Saradan mengajak masyarakat sekitar yang tergabung dalam LMDH untuk turut serta dalam Gertak Tanam ini.

Lahan Perhutani dalam area KPH Saradan di wilayah Kabupaten Madiun selama ini menjadi tumpuan hidup bagi masyarakat yang tinggal di sekitarnya. Sebanyak 20.175 penduduk yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) bersama dengan Perhutani KPH Saradan mengelola sumber daya hutan tersebut.

LMDH membantu Perhutani dalam kegiatan penanaman dan pemeliharaan hutan dan keamanan. Sebagai gantinya, Perhutani memberi kemudahan bagi kelompok warga LMDH ntuk menanam tanaman pertanian di lahan Perhutani.

Sebagai upaya apresiasi kepada LMDH dalam menjalankan fungsi hutan secara ekologi, ekonomi dan sosial, KPH Saradan akan memberikan sharing produksi kayu tahun 2015 dalam bentuk hibah senilai lebih dari Rp256 juta.

Sumber : mediaindonesia.com
Tanggal : 14 Desember 2017

]]>
Jaga Konservasi, 11,5 Juta Bibit Tanaman Ditanam di Banyuwangi https://stg.eppid.perhutani.id/jaga-konservasi-115-juta-bibit-tanaman-ditanam-di-banyuwangi/ Wed, 13 Dec 2017 13:00:13 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=51268 NEWS.DETIK.COM (13/12/17) | Dalam upaya mengawal dan menyukseskan kegiatan tanam tahun 2017, Perum Perhutani Wilayah Divisi Regional Jawa Timur, menggelar gerakan penanaman serentak. Sebanyak 11,5 juta bibit tanaman kehutanan ditanam di RPH purwo BKPH Blambangan, Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Banyuwangi Selatan.

Gerakan ini merupakan bentuk dukungan hari menanam Indonesia yang dicanangkan pemerintah di bulan Desember. Sekaligus untuk konservasi alam dan lingkungan.

Kegiatan gerakan penanaman serentak ini diikuti oleh seluruh jajaran Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Timur dan seluruh forum pimpinan daerah (Forpimda) Kabupaten Banyuwangi.

Kepala Perum Perhutani Divre Jawa Timur, Sangudi Muhammad mengatakan, 11,5 juta bibit ini ditanam di lahan milik Perhutani seluas 16.075 hektar. Bibit yang ditanam diantaranya bibit pohon jati, pohon pinus, pohon seng, pohon mahyong dan pohon kayu putih.

“Ini kami sebut gerakan serentak Perum Perhutani Jawa Timur, menanam 11,5 bibit tanaman kehutanan diseluruh areal kerja Jawa Timur, tepatnya di 23 unit kerja KPH yang dipimpin administratur masing-masing. 2018 kami targetkan bertambah 25 juta bibit kita tanam,” ujarnya kepada sejumlah wartawan, Rabu (13/12/2017).

Kegiatan penanaman ini, kata Sangudi, adalah kegiatan rutin yang dilakukan Perhutani setiap tahun dengan biaya dari Perum Perhutani karena merupakan salah satu kegiatan dalam pengelolaan hutan sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 72 tahun 2010.

“Jati Plus Perhutani paling banyak kita tanam. Sekitar 4 juta bibit. Kegiatan ini sebagai rehabilitasi atau fungsi perlindungan dan fungsi ekonomi karena pada kegiatan
penanaman tidak terlepas dengan keterlibatan masyarakat sekitar hutan yang terwadahi dalam LMDH,” tambahnya.

Gerakan penanaman serentak ini juga diikuti oleh Relawan Peduli Jutan dan Gerakan Pramuka Saka Wana Bhakti dengan menanaman ratusan pohon jati. Mereka merasa senang dengan membantu melakukan penanaman serentak tersebut.

“Tadi kami mendapat tugas menanam pohon jati, untuk generasi muda dan anak cucu kami, akan dirasakan tahun-tahun ke depan, merasa senang karena ikut andil dalam menjaga stabilisasi dalam hutan, ada pohon-pohon yang efeknya di masa depan, senang, sama teman-teman relawan se Jawa Timur,” ujar Bima Nurdianto, salah satu relawan peduli hutan.

Sumber : news.detik.com
Tanggal : 13 Desember 2017

]]>
Menteri BUMN Janji Bantu Nelayan Lebak https://stg.eppid.perhutani.id/menteri-bumn-janji-bantu-nelayan-lebak/ Thu, 27 Oct 2016 10:39:37 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=41330 INDOPOS.CO.ID, JAKARTA (27/10/2016) | Menteri BUMN, Rini Soemarno mengunjungi Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Binuangeun dan Peternakan Sapi di Kampung Julat, Desa Muara Dua, Kecamatan Cikulur, Lebak, kemarin (26/10). Di TPI Binuangeun, Rini yang didampingi Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya menyempatkan diri berbincang-bincang dengan nelayan setempat.
Menteri lulusan Wellesley College Massachusetts, USA ini menerima keluhan nelayan tentang kurangnya hasil tangkapan karena peralatan yang dimiliki masih tradisional serta sulitnya BBM. ”Kita akan tambah pasokan BBM, listrik serta bantuan alat tangkap ikan berupa jaring, agar kebutuhan nelayan pada saat musim takap ikan tercukupi,” ujar Rini.

Rini terlihat menikmati saat berbaur dengan para nelayan, bahkan dia menyempatkan diri berbelanja ikan dengan cara ikut lelang di tempat tersebut. Rini menjanjikan akses permodalan bagi nelayan dipermudah oleh pihak perbankan melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Usai mengunjungi nelayan di pesisier selatan Kabupaten Lebak, Rini juga berkunjung ke peternakan sapi di Kampung Julat, Desa Muara Dua Kecamatan Cikulur. Rini mengatakan, Kementerian BUMN melalui PT Berdikari (Persero) akan bekerja sama dengan peternak mengembangan sapi dan kerbau.
Perusahaan plat merah ini akan memberikan 5 ekor sapi kepada setiap peternak yang ada di daerah itu. Untuk dikembangkan dengan sistem bagi hasil. Menurut Rini, 1000 ekor indukan sapi tersebut akan didistribusikan kepada 200 orang yang tergabung dalam kelompok peternak pada Desember tahun ini.
Selain itu para peternak akan diberikan bantuan kandang sebesar Rp 5 juta dan untuk pakan, akan dibantu PTP, Perhutani dan perkebunan swasta.
Rini juga berharap bisa terjadi sinergi yang baik antara peternak dengan BUMN untuk mencapai target swasembawa daging yang telah dicanangkan pemerintah.
Sementara itu, Bupati Lebak Iti Octaviani Jayabaya berharap agar daerah ini menjadi lumbung ternak nasional, sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat. ”Kami mendukung program pemerintah pusat dalam mewujudkan ketahanan pangan dan swasembada daging tingkat nasional. Dengan program itu saya berharap agar warga Lebak bisa sejahtera,” ujar Iti yang menjadi bupati menggantikan posisi ayahnya, Mulyadi Jayabaya. (yas)
Tanggal : 27 Oktober 2016
Sumber  : Indopos.co.id

]]>
Perhutani Bondowoso Selenggarakan Workshop Jurnalisme Kehutanan https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-bondowoso-selenggarakan-workshop-jurnalisme-kehutanan/ Fri, 24 Apr 2015 16:47:20 +0000 http://perhutani.co.id/?p=20460 Dok. Kom-PHT/Divre Jatim  @2015

Dok. Kom-PHT/Divre Jatim @2015

SURABAYA, PERHUTANI (24/4)| Perum Perhutani Bondowoso bekerja sama dengan komunitas jurnalis tapal kuda yang tergabung dalam Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) menggelar workshop Jurnalisme Kehutanan dan Lingkungan Hidup di Situbondo. Jumat.

Kegiatan ini mengangkat tema “Save Our Forest”. Kegiatan tersebut diikuti oleh dua pihak Perhutani dan seluruh anggota IJTI.

Kepala Divisi Regional Jawa Timur, Andi Purwadi menyampaikan appresiasinya atas digelarnya kegiatan tersebut dan menyampaikan rasa terima kasihnya atas dukungan semua pihak hingga terselenggaranya acara tersebut. “Melalui workshop ini kalangan pers diharapkan dapat melihat persoalan secara jernih, perspektif, lebih cermat,” katanya.

Selama ini Perhutani telah memberi akses ruang kepada masyarakat untuk bersama Perhutani dalam mengelola kawasan hutan bahkan jauh-jauh hari sebelum PHBM terbentuk Perhutani telah memiliki program sosial kemasyarakatan yang tertuang dalam program Mantri Lurah atau yang lebih popular dengan sebutan MA-LU hingga kini pola kemitraan bersama masyarakat itu berkembang menjadi PHBM.

Bupati Situbondo, Dadang Wigiarto mengakui bahwa selama ini Perum Perhutani telah memberikan akses lahan yang memadai kepada masyarakatnya namun gemanya belum terasa luas.

“Melalui kegiatan ini kalangan pers dapat membantu menyebarkan luaskan. Era keterbukaan kini telah memberi ruang yang begitu luas pada pers,” katanya

Melalui kegiatan ini diharapkan dapat memberi manfaat jurnalis khususnya mengenai regulasi bidang kehutanan dan lingkungan demikian dikatakan oleh

Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) wilayah tapal kuda, Samsul Choiri yang wilayah kerjanya melipiti Probolinggo, Lumajang, Jember, Bondowoso, Situbondo serta Banyuwangi menyatakan bahwa kegiatan ini diupayakan dapat membangun sinergi antara Perhutani dengan kalangan pers televisi.

Narasumber kegiatan tersebut antara lain AKBP Hadi Utomo Kapolres Situbondo dengan materinya Penegakan Hukum di Bidang Kehutanan, Letkol Soegeng Dandim (0823) Situbondo dengan materinya Hutan Sebagai Sarana Ketahanan Negara, DR. A. Nafis, M. Ag. Ketua PWNU Jatim dengan materinya Lingkungan dan Hutan dalam Perspektif Agama, Susilo Budi Wacono Karo Perlindungan SDH dengan materinya Pembangunan Kehutanan Melalui Sinergitas Multistakeholder, Adnyana Karo Perencanaan dengan materinya Pengelolaan Hutan di Pulau Jawa & Madura, serta Imam Wahyudi Anggota Dewan Pers Nasional dengan judul materinya Jurnalis Investigasi.

Hadir dalam kesempatan itu, Kadivre Jatim, Bupati Situbondo, segenap Forpimda Tk II Kab Situbondo sejumlah pejabat Perum Perhutani yang terdiri rayon 4 & 5 dari Kepala Urusan (Kaur) hingga administratur serta seluruh anggota jurnalis IJTI Tapal Kuda. Dalam kesempatan itu juga dilakukan penandatanganan kesepakatan Save Our Forest di atas backdrop serta pemasangan rambu-rambu ancaman larangan memasuki kawasan hutan dengan tujuan melakukan illegal logging yang tertuang dalam UU No. 41 thn 1999 tentang Kehutanan, dan larangan bahaya pemakaian zat pestisida Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) karena dapat mengakibatkan matinya tanaman muda. (Kom-PHT/Divre Jatim/Patuh Afandi)

Editor : Dadang K Rizal

Copyright ©2015

]]>
Jalur Surga Pecinta Trail https://stg.eppid.perhutani.id/jalur-surga-pecinta-trail/ Mon, 16 Feb 2015 09:09:10 +0000 http://perhutani.co.id/?p=18347 Lumajang – Tak berlebihan jika bentang alam Lumajang diangap sebagai jalur surga bagi para pencinta motor trail. Pasalnya, hamparan alam dengan kontur yang masih alami dan didominasi oleh hutan memang selalu menarik bagi para pecinta trail.
Baru-baru ini wisata B 2 9 yang sedang hangat diperbincangkan juga tak luput dari bidikan para penyuka olahraga motor ini.
Medan tanah dan jalan naik turun dan berkelok-kelok di B 29 jadi jalur idaman para pengguna trail. Yogi salah satu pecinta motor trail Lumajang mengaku jalur B 29 merupakan favorit bagi banyak penyuka olahraga motor. Menurutnya, jalurnya menantang dan B 29 bisa dijadikan pos istirahat yang sangat menarik.
“B 29 jalurnya menantang, puncaknya bisa dibuat pos istirahat yang menarik,” ujar Yogi. Tak hanya jadi sebuah rute me narik, namun Yogi juga menambahkan bahwa jalur menuju B 29 juga mulai dikenal banyak pecinta trail dari luar kota seperti Probolinggo, Jember, dan Bondowoso. Jalur trail menuju B 29 cukup menarik bagi banyak pecinta trail di Lumajang. Menariknya tak hanya jalur menuju B 29, tapi para pecinta trail mengaku lebih menarik lagi jika menerus kan perjalanan menuju Ranu Pane melalui jalur yang lebih menantang dari B 29.
Jalur bermedan tanah dan tebing jadi sensasi tersendiri bagi banyak pecinta trail. Hal itu seringkali dapat memicu adrenalin para croser yang melintas di rute B 29 menuju Ranu Pane. Rute B 29 menuju Ranu Pane juga dikatakan menarik dan menantang oleh pecinta trail asal Jember. Farid, salah satu pecinta trail mengatakan bahwa jalur B 29 menuju Ranu Pane tergolong cukup menantang dan menarik. “Di Lumajang jalur B 29 menuju Ranu Pane menan tang, dan disukai banyak pecinta trail,” ungkapnya.
Tak hanya rute B 29 menuju Ranu Pane yang banyak digandrungi pegiat olahraga yang cukup ekstrem ini. Beberapa lokasi di daerah Lumajang juga menarik untuk digunakan sebagai rute motor trail. Utamanya yang medannya offroad dan penuh tantangan seperti tanjakan dan tikungantikungan tajam.
Di sela-sela tikungan itu, juga bisa menikmati view panorama alam yang cukup menghibur dan menyegarkan mata. Kondisi ini diakui oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Priwisata (Disbudpar) Lumajang, Gawat Sudarmanto. Kata dia potensi kawasan ini memang mulai dirambah oleh para pecinta trail di Lumajang. Tidak sedikit dari pecinta trail yang ingin terlibat ketika acaranya digelar di Lumajang. “Mereka datang tanpa dikomando. Bahkan meski tidak disosia lisasikan, pecinta trail dari luar daerah sering tanya terus kapan ada even trail di Lumajang,” ungkapnya.
Gawat menerangkan alasan lainnya. Yakni menyangkut kondisi alam Lumajang yang dianggap masih perawan. Dan keindahannya memang beda dengan tempat lain yang sudah terjamah manusia. Tapi yang paling bikin pecinta trail khususnya adventure kenapa menjadikan Lumajang sebagai syurga, karena daya tarik terkait tantangan alam. Banyak yang bilang, tantangan di Lumajang luar biasa. Gawat mencontoh di kawasan B-29.
Dia menilai selain tantangannya luar biasa pemandangannya juga punya daya pikat. Karena itu, tahun ini bakal direncanakan dengan tantangan dan pesona alam yang lebih menarik lagi. Yakni di jalur pakel Gucialit dan kawasan Tem pursari. “Tapi pemkab hanya memfasilitasi,” ujarnya. Dari kondisi ini, yang perlu digaris bawahi menurut Gawat bukan pada sisi perawatan lingkungan alam. Tetapi pada pola kordinasi. Melibatkan pihak perhutani dan Taman nasional Bromo tengger Semeru (TNBTS).
Karena yang terjadi tahun kemarin sempat ada sedikit kendala seperti teguran Perhutani dan TNBTS. Selain itu, Gawat menerangkan juga perlu ada survey yang lebih detail. Bukan hanya melibatkan pecinta trail. Tetapi juga perlu melibatkan dua instansi tersebut. Itu dikarenakan merekalah yang memiliki area lahan dan memiliki kewenangan.
Dengan begitu, maka pada tahun anggaran 2015 ini, sejumlah kawasan yang menjadi jujugan pos akhir tiap even trail bakal dijajaki. Diantaranya adalah wisata Selokambang dan wisata yang dikenal negeri diatas awan puncak B-29. (mac/ras)
Sumber  : Radar Jember
Tanggal  : 16 Pebruari 2015

]]>
Totalitas Untuk Kembangkan Wisata https://stg.eppid.perhutani.id/totalitas-untuk-kembangkan-wisata/ Fri, 13 Feb 2015 08:52:14 +0000 http://perhutani.co.id/?p=18336 BONDOWOSO — Pariwisata akan menjadi sektor yang akan dikembangkan secara lebih serius lagi oleh pemerintah daerah. Perbaikan infrastruktur dan promosi akan terus diberikan bagi objek-objek wisata andalan. Selain itu, kerjasama pengelolaan kawasan dengan pihak lain yang menjadi pemangku kawasan wisata seperti Perhutani, BKSDA dan PTPN akan dirumuskan.
Hal itu mengemuka dalam rapat konsolidasi TPID di kantor Bank Indonesia (BI) Jember yang dipimpin langsung sekretaris daerah (Sekda) Bondowoso Hidayat kemarin. Hadir sejumlah pimpinan dari instansi dari BI, Perhutani, BKSDA Wil III Jember, pimpinan SKPD serta sejumlah pelaku pariwisata di Bondowoso. Sekda Hidayat mengungkapkan, banyak potensi wisata yang memang masih belum dipromosikan secara maksimal di Bondowoso.
Padahal dari sisi keindahan, objek- objek itu tak kalah dengan tempat-tempat lain bahkan justru lebih bagus. Misalnya saja arung jeram Bosamba yang berada di Taman Krocok. Dia sempat menjajal Arung Jeram di Bali yang sudah cukup ternama. “Ternyata jauh lebih bagus di Bosamba ini,” ungkapnya.
Untuk itulah, kota dia, objek-objek seperti tentu harus terus mendapatkan sentuhan. Bahkan di meminta jajaran SKPD Bondowoso untuk bisa menjajal secara langsung arung jeram Bosamba Selain itu, kata dia, sejumlah destinasi lain di sekitar Kawah Ijen juga memiliki potensi yang sangat bagus untuk terus dikembangkan.
Salah satunya adalah Kawah Wurung yang terletak di dusun Curah Macan, Kalinyar, Sempol. Apalagi setelah dilakukan ujicoba beberapa kali di tempat ini, ternyata dinyatakan cukup layak untuk pengembangan olahraga dirgantara seperti paralayang dan gantole yang akan menjadi daya tarik tersendiri. Seperti diketahui, sekitar satu bulan terakhir ini, ujicoba paralayang intensif dilakukan oleh sejumlah atlet Jatim di Kawah Wurung.
Mereka sudah mencoba take off dari berbagai titik di Kawah Wurung. Termasuk dari Kawah Cincin yang merupakan titik tertinggi di Kawah Wurung. Dengan potensi seperti itulah, tambah Hidayat, maka tempat ini memiliki potensi yang sangat besar untuk terus dikembangkan sebagai destinasi andalan di Bondowoso. Dia meminta kepada instansi terkait untuk terus mendorong agar pengembangan paralayang ini mendapatkan suport yang kuat.
Karena lokasinya yang berada di kawasan Perhutani, kata dia, maka tentu harus ada kesepahaman dengan pemangku kawasan untuk membuat suatu rumusan bersama bagaimana pengelolaan akan dilakukan. Sementara itu, Sunandar Trigunajasa, kepala BKSDA Wilayah III Jember selaku pemangku kawasan Ijen mengungkapkan, Bondowoso menjadi daerah yang sangat strategis untuk terus mengembangkan pariwisatanya.
Apalagi jika melihat alur kunjungan ke Kawah Ijen, jalur Bondowoso masih menjadi jalur terbesar yang dilewati wisatawan menuju Ijen. “Perbandingannya 60 banding 40 persen dibanding yang melalui jalur Banyuwangi,” ungkapnya. Menurutnya, jika pengunjung datang dari arah Jogja atau Bromo, maka dipastikan akan melewati Bondowoso.
Kondisi itulah yang harus ditangkap sehingga pengunjung bisa lebih lama tinggal di Bondowoso. Berbagai terobosan juga sudah dilakukan pemerintah daerah untuk membuat turis lebih lama tinggal. Misalnya dengan adanya konsep city tour yang mengeksplorasi wisata sejarah, kuliner dan handycraft di wilayah perkotaan. Dengan menaiki delman atau bendi wisata, pengunjung diajak ke berbagai bangunan tua, kuliner dan peninggalan sejarah lain di wilayah perkotaan. (esb/wah)
Sumber  : Radar Jember
Tanggal  : 13 Pebruari 2015

]]>
Bantu Penghijauan Di Jawa Timur https://stg.eppid.perhutani.id/bantu-penghijauan-di-jawa-timur/ Fri, 13 Feb 2015 05:45:27 +0000 http://perhutani.co.id/?p=18325 Gunma Safari Park Jepang melalui kerja sama “sister park” dengan Taman Safari Indonesia (TSI) II Prigen, Pasuruan, Jawa Timur, memberikan bantuan untuk gerakan penghijauan di area TSI II Prigen. Pada 2015 ini, gerakan penghijauan diselenggarakan pada Sabtu (7/2) lalu, dengan bibit pohon berupa mahoni, trembesi, dan pohon wuni.
Kegiatan ini dihadiri oleh Presiden Direktur Gunma Safari Park Mr Kunihiko Takahashi, Direktur KKH Bambang Dahono Adjie, Kepala BKSDA Jawa Timur Suyanto Sukandar, Administrator Perhutani Pasuruan Kuntum Suryandari, Frans Manansang dan Tony Sumampau selaku Direktur TSI. Pemberian sumbangan tersebut ditandai dengan penyerahan pohon dari Presiden Direktur Gunma Safari Park, Kunihiko Takahasi, kepada Direktur TSI, Frans Manansang, di area Taman Safari Indonesia II Prigen.
Pada acara tersebut, seekor gajah betina bernama Diana (28 tahun) memberikan bibit trembesi kepada Mr Kunihiko. Kegiatan ini juga melibatkan sejumlah siswa SD di sekitar area TSI. “Penanaman pohon ditujukan untuk melestarikan lingkungan dan mempromosikan keanekaragaman hayati di Indonesia, khususnya di Jawa Timur,” tutur Frans Manansang, Direktur TSI.
Sumber  : Koran Tempo
Tanggal  : 13 Pebruari 2015

]]>
Banjir Karena Minim Saluran https://stg.eppid.perhutani.id/banjir-karena-minim-saluran/ Mon, 09 Feb 2015 06:16:39 +0000 http://perhutani.co.id/?p=18233 BONDOWOSO – Banjir bandang di kawasan Sempol yang diakibatkan adanya hujan deras sepekan lalu, mendapat perhatian serius dari KPH Perhutani Bondowoso. Apalagi, pada banjir susulan itu membawa material pasir yang memenuhi badan jalan di depan Koramil Sempol dan 48 rumah penduduk Dusun Sumberwaru tergenang air.
Adm Perhutani KPH Bondowoso Damanhuri langsung melakukan koordinasi dengan muspida, kodim dan polres saat kejadian.”Kami langsung ke TKP pada Senin (3/2) bersama-sama dengan anggota TNI Polri, BPBD, PTP XII, relawan dan masyarakat Sempol untuk membersihkan material pasir dan berusaha menormalkan jalan. Sedangkan kegiatan itu di bawah komandan Kodim 0822 Bondowoso,” katanya.
Penyebab terjadinya banjir, kata Damanhuri, karena tidak ada sungai dan minimnya saluran pembuangan air. “Akibatnya, saat hujan turun cukup lama terjadilah banjir. Karena air hujan tidak menemukan tempat aliran sungai,” katanya. Menyikapi hal itu, Damanhuri melaporkan kejadian itu ke Kepala Divisi Jawa Timur Perhutani. Dia pun memberikan rincian laporan mulai dari awal turunnya hujan hingga terjadi banjir yang mengakibatkan 48 rumah tergenang air. “Kejadian diawali dengan hujan deras di Desa Sempol tepatnya dihutan petak 101 daerah PTP XII. Saat itu hujan mulai turun pukul 13.00 hingga pukul 17.00,” katanya.
Hujan yang sangat deras dan curah hujan tinggi dengan topografi yang cekung dan tidak ada sungai atau saluran air menyebabkan banjir. Apalagi, pada Minggu keesokannya, juga terjadi hujan pada jam yang sama.”Tak ayal, air hujan itu langsung membawa pasir atau tanah dari lereng atau curah yang ada di kawasan itu dan masuk ke pemukiman warga meski tidak ada korban dalam musibah itu,” katanya. (eko/wah)
Sumber  : Radar Jember
Tanggal  : 9 Pebruari 2015

]]>
Gajah Ikut Penghijauan https://stg.eppid.perhutani.id/gajah-ikut-penghijauan/ Sun, 08 Feb 2015 06:14:37 +0000 http://perhutani.co.id/?p=18231 Banjir di beberapa wilayah di tanah air mendorong Taman Safari Indonesia (TSI) II melakukan penghijauan. Kemarin (7/2) TSI II Prigen, Pasuruan, yang bekerja sama dengan Gunma Safari Park Jepang melakukan gerakan penghijauan. Acara itu juga didukung Konservasi Keanekaragaman Hayati (KKH), Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA), Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Pasuruan, serta Polres Pasuruan.
Takahashi Kunihiko, direktur Gunma Safari Park Jepang, datang bersama 17 warga Jepang lain. Selain membantu penghijauan, warga Jepang memberikan sumbangan 600 ribu yen kepada KPH Pasuruan untuk membeli bibit buat penghijauan. Ada juga bantuan 115 ribu yen kepada SDN Jatiarjo 1 dan MI Miftahul Khoir untuk pembelian alat-alat sekolah.
Kegiatan penghijauan tersebut dilakukan secara simbolis di area Afrika, TSI II. Seekor gajah betina yang bernama Diana hadir dalam acara itu. Diana memberikan bibit tanaman trembesi kepada Takahashi Kunihiko. Sementara itu, bibit yang ditanam adalah pohon mahoni, trembesi, dan pohon wuni. Secara simbolis, ada 50 bibit yang ditanam bersama 40 siswa SD.
Menurut Frans Manansang, direktur TSI, kerja sama dengan Gunma Safari Park Jepang berlangsung sejak 2000. Tidak hanya kerja sama penghijauan dan konservasi, pihaknya memberikan kontribusi pada Gunma Safari Park dengan meminjamkan satwa hasil penangkaran ke Jepang. ”Dengan penghijauan, kita bisa bikin lingkungan lebih teduh, menyerap panas, dan mengundang burung untuk datang,” tuturnya.
Sumber  : Jawa Pos
Tanggal  : 8 Pebruari 2015

]]>
Polres Wujudkan Satu Desa Satu Polisi https://stg.eppid.perhutani.id/polres-wujudkan-satu-desa-satu-polisi/ Fri, 06 Feb 2015 05:56:02 +0000 http://perhutani.co.id/?p=18224 POLRES WUJUDKAN SATU DESA SATU POLISI
WUNGU — Jajaran Polres Madiun mengoptimalkan pelayanan masyarakat. Salah satunya diwujudkan dengan penempatan bintara pembinanaan dan keamanan ketertiban masyarakat (babinkamtibmas) di setiap desa. Kemarin, para personel babinkamtibmas itu dikukuhkan di Wana Wisata Grape, Kecamatan Wungu.
Kegiatan tersebut untuk mendukung program kapolri satu desa satu polisi. ”Kami terus berupaya memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat,” kata Kapolres Madiun AKBP Denny SN Nasution kepada Jawa Pos Radar Madiun. Sebelum dikukuhkan para anggota babinkamtibmas itu mengikuti pelatihan tiga hari pada 2 – 4 Februari kemarin. Kegiatan tersebut ditutup dengan longmarch dari Monumen Kresek menuju Wana Wisata Grape.
Pengukuhan ditandai dengan siraman air bunga oleh Forpimda Kabupaten Madiun. ”Kegiatan ini juga dihadiri Dirbinmas Polda Jatim AKBP Guritno,” jelasnya. Khusus kegiatan outbond, juga diikuti babinkamtibmas Polres Madiun Kota dan seluruh Babinsa Kodim 0803 Madiun, senkom dan perhutani. Tujuannya, meningkatkan sinergitas TNI-POLRI dan Pemkab Madiun.
Serta memantabkan tugas babinkamtibmas mewujudkan wilayah Polres Madiun aman dan kondusif. Bupati Madiun Muhtarom yang hadir dalam kegiatan kemarin juga melakukan ritual adat siraman. ”Kami berharap situasi Kabupaten Madiun semakin kondusif dengan adanya program ini,” ujar bupati. (tyo/gus/bar/sat)
Sumber  : Radar Madiun
Tanggal  : 6 Pebruari 201

]]>