Divre Jabar dan Banten – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id Perum Kehutanan Negara Tue, 24 Apr 2018 07:51:01 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.4.1 https://stg.eppid.perhutani.id/wp-content/uploads/2023/04/cropped-logo-pht-32x32.png Divre Jabar dan Banten – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id 32 32 Perhutani Tertibkan Bangunan Vila Ilegal di Kawasan Hutan Bopunjur https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-tertibkan-bangunan-vila-ilegal-di-kawasan-hutan-bopunjur/ Tue, 24 Apr 2018 07:51:01 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=54612 JAKARTA, PERHUTANI (24/04/2018) – Perum Perhutani bersama aparat gabungan yang terdiri atas Ditjen Penegakan Hukum Kementerian Lingkungan Hidup, POM TNI, Polres Bogor, Kodim Bogor, Brimob Kelapa Dua, Satpol PP Kabupaten Bogor serta tokoh masyarakat dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan Kecamatan Babakan Madang dan Mega Mendung, melakukan penertiban bangunan villa di kawasan hutan resort pemangkuan hutan (RPH) Cipayung, Desa Megamendung dan Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Babakan Madang, Desa Babakan Madang, Kabupaten Bogor.
Kegiatan ini melibatkan 166 orang personil gabungan sebagai bentuk operasi pemulihan keamanan kawasan hutan yang bertujuan untuk mengembalikan hutan sebagai kawasan lindung untuk daerah resapan air dan penyangga kehidupan di sekitar wilayah Bogor Pucak Cianjur (Bopunjur). Penertiban bangunan villa di kawasan hutan tersebut sebagai tindak lanjut Putusan Pengadilan Negeri Cibinong No.133/Pdt.G/2009/PN.Cbn juncto Putusan Pengadilan Tinggi Bandung No.396/Pdt/2010 juncto Putusan Mahkamah Agung RI No.1635 K/Pdt yang menyatakan kawasan blok Cisadon merupakan kawasan hutan negara yang pengelolaannya diserahkan kepada Perum Perhutani.
Direktur Operasi Perum Perhutani Hari Priyanto menjelaskan berbagai langkah telah dilakukan Perum Perhutani bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk mengembalikan fungsi hutan Bopunjur salah satunya dengan langkah hukum yang berujung pada pembongkaran villa di kawasan ini.
“Kegiatan penertiban kami lakukan secara bertahap, Perum Perhutani melakukannya sebagai salah satu bentuk perlindungan terhadap kepentingan umum dan semata-mata dilakukan dalam rangka optimalisasi fungsi kawasan Lindung Bopuncur sebagai kawasan konservasi air dan tanah,” jelas Hari dalam keterangan pers (24/2).
Perum Perhutani, lanjut nya telah memberikan surat peringatan kepada pemilik villa agar membongkar sendiri bangunannya dengan memberikan jangka waktu selama satu minggu setelah surat peringatan diterima sebelum dilakukan pembongkaran namun tidak diindahkan.
Rangkaian penertiban diawali dengan apel persiapan penertiban yang dipimpin oleh Direktur Operasi Perum Perhutani.Dalam apel tersebut, dibacakan arahan Dirjen Penegakan Hukum LHK mengenai penertiban dan pengembalian fungsi kawasan hutan menjadi kawasan hutan sebagai kawasan lindung sesuai dengan Keppres Nomor 114 Tahun 1999 Tentang Penataan Ruang Kawasan Bogor-Puncak-Cianjur (Bopunjur).
Kawasan Bopunjur ditetapkan sebagai kawasan konservasi air dan tanah yang bertujuan untuk menjamin tetap berlangsungnya keberadaan air, perlindungan terhadap kesuburan tanah, pencegahan erosi dan banjir bagi Kawasan Bopunjur dan daerah hilirnya, termasuk wilayah Provinsi DKI Jakarta. Kawasan yang nantinya dikembalikan fungsinya sebagai kawasan lindung dengan pengelolaan hutan bersama masyarakat (PHBM) dengan melakukan penanaman pinus, kopi, sulibra dan lain-lain yang fungsinya bukan hanya tanaman hutan juga dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
Usai melakukan pembongkaran villa, dilakukan kegiatan penanaman yang bertujuan mengembalikan fungsi hijau dari kawasan tersebut. (Kom-PHT/PR/2018-III-13)
 

]]>
Menteri Siti Tanam 300 Pohon di Cipali https://stg.eppid.perhutani.id/menteri-siti-tanam-300-pohon-cipali/ Sat, 19 Mar 2016 01:03:29 +0000 http://perhutani.co.id/?p=34869 Jakarta (ANTARA News) – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menghijaukan jalan tol Cipali (Cikopo-Palimanan) Jawa Barat, melalui kegiatan penanaman 300 pohon di Interchange Subang Kilometer (km) 109 Tol Cipali.

Menteri Siti Nurbaya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu berharap penanaman itu dapat menjadi Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang berfungsi optimal.

Dengan demikian, ia mengatakan dapat memperbaiki dan menjaga iklim mikro, menambah nilai estetika kawasan, meningkatkan resapan air tanah, menciptakan keseimbangan dan keserasian tata ruang kota serta mendukung pelestarian keanekaragaman hayati.

Penanaman dan pemeliharaan pohon, menurut dia, menjadi salah satu strategi pemerintah dalam menanggulangi degradasi lahan terutama pada lahan kritis.

Hal tersebut juga bermanfaat dalam pencegahan bencana alam seperti banjir, tanah longsor dan kekeringan sekaligus meningkatkan serapan karbon.

Pembangunan ruas jalan tol Cipali telah menciptakan kemudahan akses serta efisiensi waktu dan biaya dalam upaya pengembangan wilayah dan peningkatan ekonomi melalui kemudahan transportasi dan mobilitas orang maupun barang.

Namun dari sudut pandang lingkungan, ia mengatakan pembangunan Tol Cipali menjadikan luasan lahan terbuka bertambah melalui pembukaan lahan kawasan hutan, pertanian, perkebunan serta lahan milik masyarakat seluas lebih dari 1.000 hektare (ha).

Untuk itu, kegiatan penghijauan melalui penanaman pohon di kanan dan kiri jalan Tol Cipali dapat memulihkan tutupan lahan yang terbuka dan mengembalikan fungsi perlindungan tata air, pengamanan dan kenyamanan pengguna jalan tol Cipali.

Penanaman pohon di kanan kiri jalan tol Cipali telah dilakukan sejak bulan November 2015 sepanjang 116,75 km dengan jenis dominan pohon Trembesi sebanyak 12.979 batang.

Selain itu telah ditanam pula 1.000 batang pohon seperti mahoni, kayu manis, eukaliptus, nyamplung, pisbol, gmelina, damar maupun cempaka. Penanaman dilaksanakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bekerjasama dengan Perum Perhutani Regional Jawa Barat, PT Lintas Marga Sedaya, Djarum Foundation, serta Paguyuban Budiasi.

Kegiatan penanaman 300 pohon di Interchange Subang Km 109 Tol Cipali pada hari ini sekaligus memperingati Hari Bakti Rimbawan dan Hari Hutan Internasional 2016.

Selain Menteri Siti Nurbaya, turut hadir pada kegiatan penanaman tersebut adalah perwakilan Kementerian BUMN, Gubernur Jawa Barat, Bupati Subang, Direktur Utama Perum Perhutani, Dewan Direksi PT LMS, Vice President Djarum Foundation, Dirjen Bina Marga, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian PUPR, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi dan Kabupaten setempat, Kapolres Subang, Kodam III Siliwangi, serta sekitar 550 tamu undangan.

Editor: Ruslan Burhani COPYRIGHT ANTARA 2016

Sumber : antaranews.com
Tanggal : 19 Maret 2016

]]>
Pemda Diharapkan Ikut Memperkuat PHBM https://stg.eppid.perhutani.id/pemda-diharapkan-ikut-memperkuat-phbm/ Wed, 17 Feb 2016 02:31:53 +0000 http://perhutani.co.id/?p=33420 BANDUNG, (PR).- Perum Perhutani Divre Jawa Barat-Banten membuka diri kepada berbagai dinas/instansi terkait di pemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten, ikut bersama-sama meningkatkan kemampuan usaha para petani desa hutan. Harapannya, berbagai komoditas yang diusahakan masyarakat desa hutan akan semakin berdaya saing serta semakin dicari pasar, serta mampu berefek membuka lebih banyak lapangan kerja menghadapi situasi Masyarakat Ekonomi ASEAN.

Kepala Sub Seksi Keamanan II Perum Perhutani Divisi Regional Jabar-Banten, Alex Dedi Budi Martanto, di Bandung, Senin (15/2/2016) mengatakan, aspek yang diharapkan dapat memperoleh penanganan dari pemerintah daerah, misalnya teknis penanganan tanaman, pascapanen, pemasaran dan perdagangan, pengorganisasian, industri agro, pembinaan koperasi, informasi pasar, pengembangan aneka wawasan usaha, permodalan, dll. Soalnya, selama ini masyarakat desa hutan yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), umumnya masih harus ditingkatkan kemampuan maupun wawasan bisnisnya.

Disebutkan, salah satu tujuan dilakukannya Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) adalah meningkatkan aspek keamanan hutan. Ini terbukti dapat dicapai melalui keterlibatan masyarakat melalui terciptanya berbagai peluang usaha yang mampu meningkatkan perekonomian dan lapangan kerja.

“Kami sangat terbuka bagi berbagai dinas/instansi di tingkat provinsi/ kabupaten. Penilaian kami, pihak-pihak tersebut memiliki kemampuan mengarahkan usaha masyarakat desa hutan menjadi lebih baik sesuai bidangnya masing-masing,” ujar Alex.

Diakuinya, selama ini antara pihak Perhutani maupun dinas/instansi pemerintah daerah terkesan masih harus meningkatkan komunikasi satu sama lain. Padahal, Perhutani pun sangat mengharapkan adanya keterlibatan seluruh pemerintah daerah, di mana sejauh ini baru Pemkab Bandung yang dinilai paling aktif ikut membina masyarakat desa hutan.

Dicontohkan, salah satu hal yang masih sering terjadi adalah sifat masyarakat desa hutan yang serbaikutan-ikutan mengusahakan suatu komoditas, hanya karena mendengar di tempat lain sudah sukses. Padahal tak semua kawasan hutan cocok untuk dikembangkan atau ditanami komoditas yang sama, misalnya kopi, sehingga perlu diarahkan kepada komoditas lain yang lebih cocok disertai kepastian pasar.

Di lain pihak, katanya, ada sejumlah LMDH yang mengusahakan tanaman yang secara teknis bagus, tetapi orientasi pasarnya malah kurang baik. Sebaliknya, ada pula sejumlah komoditas yang dianggap sepele, ternyata banyak yang mencari karena kebutuhannya tinggi, tetapi masyarakat desa kerepotan menangani secara teknis tanaman maupun pascapanen, atau manajerial usaha, dsb. (KodarSolihat)”*

Sumber : Pikiran Rakyat, hal. 9
Tanggal : 17 Februari 2016

]]>
Ditargetkan 100.000 Ton Jagung https://stg.eppid.perhutani.id/ditargetkan-100-000-ton-jagung/ Fri, 11 Dec 2015 04:12:22 +0000 http://perhutani.co.id/?p=30046 Pikiran Rakyat, Jawa Barat: Produksi diharapkan lancar, dari masa penanaman jagung yang kini dilakukan di sejumlah kabupaten di Jawa Barat, pada Desember 2015 ini.

Kepala Seksi Serealia Bidang Produksi Tanaman Pangan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Jawa Barat, Poppy Farida, di Bandung, Kamis (10/12/2015) mengatakan, penanaman jagung sedang dilakukan terutama di Sumedang, Majalengka, Garut. Sukabumi, Bandung, Indramayu. dan Kuningan. Ini merupakan upaya pemenuhan pasokan jagung, teintama hibrida lokal, baik untuk keperluan industri pakan, makanan, dll, secara lokal Jawa Barat.

Disebutkan, penanaman jagung pada Desember ini, sekaligus menjawab bahwa selama ini ada anggapan lahan pembudidayaan tanaman jagung mulai sulit diperoleh. Penanaman jagung dilakukan secara kombinasi, baik pada lahan kering milik masyarakat maupun secara pengelolaan hutan bersama masyarakat di Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan Indramayu seluas 5.000 hektare.

Pembudidayaan jagung tersebut, sekaligus pula upaya mendukung penyediaan tiga komoditas pangan pokok di Indonesia, yaitu padi, jagung, dan kedelai (pajale). Produksinya diupayakan dihasilkan secara banyak, sebagai upaya meyakinkan penyediaan pasokan jagung lokal, sekaligus meningkatkan pendapatan petani.

Pengembangan areal tanaman jagung, katanya, diimbangi dengan penyuluhan cara penanaman yang lebih baik, penggunaan bibit unggul, dll. Diharapkan produktivitasnya rata-rata lebih baik dari 7,1 ton pipilan kering/hektare, sebagai upaya memacu semangat petani agar semaldn bergairah menanam komoditas jagung.

”Komoditas jagung kembali menjadi produk pertanian yang menarik diusahakan di Jawa Barat, apalagi hasil panennya sangat dicari para pengguna. Yang tinggal didorong adalah penyediaan produksi yang mampu memenuhi pemenuhan pasokan secara lokal sesuai kebutuhan,” kata Poppy.

Upaya tersebut, katanya, sekaligus sebagai salah satu langkah menghasilkan kedaulatan pangan dari komoditas jagung. Selain itu juga ditingkatkan kemampuan setelah panen berupa pengolahan pipilan kering sampai rata-rata memenuhi persyaratan pembeli.

Olahan sorgum

Sementara itu. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian melalui Balai Besar Litbang Pascapanen Pertanian, dikabarkan berhasil melakukan pengolahan sorgum menjadi tepung yang mampu menggantikan tepung terigu.

Pelaksana Harian Balai Besar Litbang Pascapanen Pertanian Ridwan Rachmat di Bogor, dilansir Antara, Rabu (9/12/-2015), mengatakan sorgum merupakan komoditas pangan asli Indonesia, tetapi belum banyak dibudidayakan serta dijadikan bahan pangan oleh masyarakat.

”Kami sudah memiliki teknologi penepungan sorgum ini sehingga nantinya (tepung sorgum) bisa diperbanyak oleh masyarakat,” katanya di
sela-sela pengenalan Galery Inovasi Teknologi Pascapanen atau Gerai Pascapanen.

Menurut Ridwan Rachmat, sorgum memiliki kandungan glutenin lebih rendah dari gandum sehingga secara kesehatan lebih menyehatkan daripada tepung terigu. ”Keunggulan secara teknis, sorgum dapat ditanam pada lahan kurang optimal,” ujarnya.

Upaya pengembangan sorgum sebagai pengganti jagung di Jawa Barat pernah dilakukan di kawasan Perum Perhutani maupun oleh PT Bakti Usaha Menanam Nusantara Hijau lestari (BUMN HL) di kawasan hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum. Hanya, kedua pengembangan tanaman sorgum tersebut tak berlanjut, karena latar belakang pemasaran maupun kebijakan dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara.

Sejumlah personel Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Barat-Banten, menyebutkan, sorgum sempat dibudidayakan di Kesatuan Pemangkuan Hutan Indramayu. Namun panenan sorgum 2.000 hektare tersebut tak lalai ada yang beli, sehingga dijadikan pakan ternak.

Lain halnya agroforestry DAS Citarum tanaman sorgum yang pernah dibina PT BUMN HL tak dilanjutkan karena Meneteri BUMN saat itu, Dahlan Iskan, mengalihkan ke luar Pulau Jawa.

Tanggal : 11 Desember 2015
Sumber : Pikiran Rakyat

]]>
Perhutani Divre Jabar & Banten Santuni Dua Puluh Anak Panti Asuhan https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-divre-jabar-banten-santuni-dua-puluh-anak-panti-asuhan/ Fri, 26 Jun 2015 10:40:12 +0000 http://perhutani.co.id/?p=23695 Dok.Kom-PHT/Divre Janten @2015

Dok.Kom-PHT/Divre Janten @2015

BANDUNG, PERHUTANI (26/6) | Perum Perhutani menyantuni dua puluh anak yatim piatu Panti Asuhan An-Najah dan Al-Basyariah sebesar delapan juta rupiah yang berasal dari spontanitas karyawan dan Perum Perhutani di Gedung Serbaguna Graha Rimba Harmoni Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Barat dan Banten.

Perum Perhutani Divre Jabar dan Banten juga berencana membagikan 1100 tajil kepada masyarakat di Mesjid Agung Bandung.

Acara dengan tema “Ramadhan Membentuk Pribadi Jujur, Peduli, dan Profesional untuk Meraih Kinerja Unggul” yang sebelumnya dilaksanakan rapat pembinaan SDM yang langsung dipimpin oleh Direktur Utama Perum Perhutani, Mustoha Iskandar.

Direktur Utama Perum Perhutani, Mustoha Iskandar menyatakan bahwa Jika biaya produksi naik dan hasil produksi meningkat, maka itu bukan sebuah kemajuan. Tapi, jika biaya produksi tetap dan hasil produksi meningkat, itu baru namanya kemajuan. (Kom-Pht/Divre Janten)

Editor : Dadang K Rizal

Copyright ©2015

]]>
Divre Jabar & Banten Siapkan 17.000 Hektar Untuk pangan https://stg.eppid.perhutani.id/divre-jabar-banten-siapkan-17-000-hektar-untuk-pangan/ Tue, 23 Jun 2015 10:19:57 +0000 http://perhutani.co.id/?p=23690 Dok.Kom-PHT/Divre Janten @2015

Dok.Kom-PHT/Divre Janten @2015

BANDUNG, PERHUTANI (23/6) | “ Perhutani menyiapkan lahan seluas 17 ribu hektar untuk pangan. Lahan tersebar di 14 Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) untuk penanaman padi dan jagung,”. Demikian disampaikan Kepala Seksi Humas Perhutani Divre Janten Ade Sugiharto dalam acara ramah tamah dengan sejumlah pers lokal maupun nasional di Ruang Rasamala Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Barat-Banten. Selasa.

Tanaman pangan ditanam dengan pola tumpang sari di lahan hutan produksi. Tanaman dikelola oleh sekitar 1.500 petani hutan yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH). Untuk kegiatan tersebut akan didukung pupuk subsidi dari Dinas Pertanian Jawa Barat.

Target panen padi dan jagung tahun ini sebanyak 51 ribu ton. Setiap tahunnya lahan tumpang sari menghasilkan rata-rata 70 ribu ton atau setara Rp. 265 miliar rupiah.

Penanaman tanaman pangan diarahkan juga untuk menangani desa sekitar hutan yang berpotensi rawan pangan. Saat ini dari 5.240 desa di wilayah Jabar, 813 diantaranya terkategori dalam desa miskin dan rawan pangan. Untuk itu dibutuhkan kerjasama terpadu terkait penanganannya.

“Perhutani siap bekerjasama dengan stakeholder lainnya. Karena masyarakat desa hutan itu bukan hanya tanggung jawab Perhutani, tapi merupakan tanggung jawab bersama,” ujar Ade. (Kom-Pht/Divre Janten)

Editor : Dadang K Rizal

Copyright ©2015

]]>
Forestry Center dan Kayu Putih untuk Jawa Barat https://stg.eppid.perhutani.id/forestry-center-dan-kayu-putih-untuk-jawa-barat/ Wed, 20 May 2015 03:36:40 +0000 http://perhutani.co.id/?p=21716 Dok.Kom-PHT/Divre Janten  @2015

Dok.Kom-PHT/Divre Janten @2015

BANDUNG, PERHUTANI (20/5) | Dewan Pengawas (Dewas) Perum Perhutani berkunjung ke wilayah Divisi Regional Jawa Barat dan Banten ke rencana pembangunan Forestry Center di Purwakarta, kawasan hutan yang masih digunakan oleh PT RNI, persemaian kayu putih, lokasi tanaman kayu putih sampai ke Pabrik Minyak Kayu Putih (PMKP) Jatimunggul, Indramayu.

Dewas Perhutani yang hadir adalah Upik Rosalina, S. Widjonarko, dan Ketut Indra didampingi Direktur Pengelolaan Sumber Daya Hutan (PSDH), Heru Siswanto, Kepala Divisi Regional Jawa Barat dan Banten Ellan Barlian.

“Segera pasang plang tanah negara pada lokasi yang strategis mengingat wilayah Sadang, Cibungur dan sekitarnya menjadi incaran para pelaku bisnis maupun untuk pembangunan industri lainnya,” Kata Upik Rosalina.

Pada waktu kunjungan ke lokasi tanaman kayu putih, disarankan jajaran Divisi Regional khususnya KPH Indramayu segera membuat demplot/prototype tanaman kayu putih pola plong-plongan seperti yang diusulkan Kepala Divisi Regional. Sejalan dengan kunjungan Direktur Utama pada tanggal 14 Mei 2014 ke lokasi kayu putih, Dewas juga turut mendukung optimalisasi tanaman kayu putih untuk Divisi Regional Jawa Barat dan Banten. (Dok-Kom PHT/Divre-Janten/Ade)

Editor : Dadang K Rizal

Copyright ©2015

]]>