Drone – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id Perum Kehutanan Negara Mon, 31 Oct 2016 09:15:24 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.4.1 https://stg.eppid.perhutani.id/wp-content/uploads/2023/04/cropped-logo-pht-32x32.png Drone – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id 32 32 Perhutani Gandeng PT LEN Petakan Hutan Dengan Drone https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-gandeng-pt-len-petakan-hutan-drone-4/ Mon, 31 Oct 2016 09:15:24 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=41465 MARKEETERS.COM, JAKARTA (31/10/2016) | Saat ini, Perum Perhutani mengelola hutan 2,4 juta ha di Pulau Jawa dan Madura dengan penerapan komposisi tebang dan tanam adalah 1 : 9. Artinya, setiap tebang diikuti dengan penanaman sembilan kalinya.
Total area pengelolaan hutan Perhutani Group termasuk delapan anak perusahaan mencapai 3,7 juta hektare. Dengan luas kawasan hutan tersebut kerapkali Perhutani memiliki persoalan terkait dengan tata waktu dalam perencanaan pengelolaan hutan, pengawasan, dan perlindungan hutan yang membutuhkan waktu dan tenaga yang tidak sedikit.
Melihat kondisi ini, penggunaan drone menjadi salah satu solusi bagi Perum Perhutani dalam mengelola hutannya. Untuk itu, Perum Perhutani berkolaborasi dengan PT LEN Industri (Persero) dalam penggunaan drone. Drone adalah sebuah mesin terbang yang dilengkapi kamera, berfungsi dengan kendali pilot jarak jauh dan mampu mengendalikan dirinya sendiri, menggunakan hukum aerodinamika untuk menyimpan dan mengambil data jarak jauh.
Direktur Utama Perum Perhutani Denaldy M. Mauna mengatakan teknologi drone atau pesawat tanpa awak akan membantu mengoptimalkan kegiatan operasional pengelolaan hutan Perhutani. Alat ini dapat dimanfaatkan untuk menginventarisir pokok pohon dan memonitor kondisi tegakan di lapangan dengan lebih baik.
“Dengan memanfaatkan drone ini, Perhutani akan dapat melakukan peliputan 2,4 juta ha kawasan hutan sangat efektif. Selain itu tingkat akurasi data yang diambil sangat tinggi mencapai 5–8 cm/pixel,” kata Denaldy dalam keterangan resmi yang diterima Marketeers, beberapa waktu lalu.
Ia menambahkan, teknologi ini akan Perum Perhutani manfaatkan untuk memastikan dan memantapkan perencanaan hutan, memonitor produktifitas hutan per pohon lebih efisien dan akurat. Bahkan, pihaknya akan melakukan pengawasan hutan dari udara pada malam hari dengan drone night vision, sehingga membantu polisi hutan (polhut) di lapangan.
Direktur Utama LEN Zakky Gamal Yasin mendukung secara penuh sinergi BUMN ini. Ia menuturkan, uji coba pemetaan hutan dengan pesawat drone sudah dilakukan di kawasan hutan Perhutani Indramayu.
“Dengan kerjasama ini kami akan terus meningkatkan pelayanan agar teknologi drone dari PT LEN dapat memenuhi kebutuhan Perhutani dalam pengelolaan sumberdaya hutannya,” kata Zakky.
Penggunaan teknologi pesawat terbang tanpa awak untuk kegiatan pemantauan kawasan hutan wilayah kerja adalah yang pertama kali dilakukan Perum Perhutani.
 
Tanggal : 31 Oktober 2016
Sumber : markeeters.com

]]>
Petakan Hutan, Perhutani Gandeng PT LEN https://stg.eppid.perhutani.id/petakan-hutan-perhutani-gandeng-pt-len/ Sat, 29 Oct 2016 05:57:46 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=41432 INDOPOS.CO.ID, JAKARTA (29/10/2016) | Direktur Utama Perum Perhutani Denaldy M. Mauna dan Direktur Utama PT LEN Industri (Persero) Zakky Gamal Yasin menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) tentang Penggunaan Sistem Pengendali Pesawat terbang Tanpa Awak (PTTA) dalam rangka menunjang kegiatan pengelolaan sumberdaya hutan Perhutani, bertempat di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Rabu (26/10).
Denaldy M. Mauna mengatakan teknologi drone atau pesawat tanpa awak akan membantu mengoptimalkan kegiatan operasional pengelolaan hutan Perhutani, karena alat ini dapat dimanfaatkan untuk menginventarisir pokok pohon, memonitor kondisi tegakan di lapangan dengan lebih baik. Nantinya alat akan dilengkapi night vision sehingga dapat membantu menjaga pohon dari pencurian.
Pesawat terbang tanpa awak (drone) adalah sebuah mesin terbang yang dilengkapi kamera, berfungsi dengan kendali pilot jarak jauh dan mampu mengendalikan dirinya sendiri, menggunakan hukum aerodinamika untuk menyimpan dan mengambil data jarak jauh.
Perum Perhutani mengelola hutan 2,4 juta ha di Pulau Jawa dan Madura, dengan penerapan komposisi tebang dan tanam adalah 1 : 9 yang artinya setiap tebang diikuti dengan penanaman sembilan kalinya.
Total area pengelolaan hutan Perhutani Group termasuk delapan anak perusahaan mencapai 3.7 juta ha. Dengan luaskawasan hutan tersebut kerapkali Perhutani memiliki persoalan terkait dengan tata waktu dalam perencanaanpengelolaan hutan, pengawasan dan perlindungan hutan yang membutuhkan waktu dan tenaga yang tidak sedikit.
“Dengan memanfaatkan drone ini, Perhutani akan dapat melakukan peliputan 2,4 juta ha kawasan hutan sangat efektif. Selain itu tingkat akurasi data yang diambil sangat tinggi mencapai 5–8 cm/pixel. Teknologi ini akan kita manfaatkan untuk memastikan dan memantapkan perencanaan hutan, memonitor produktifitas hutan per pohon lebih efisien dan akurat. Bahkan kita lakukan pengawasan hutan dari udara pada malam hari dengan drone night vision, sehingga membantu polisi hutan (polhut) kita di lapangan,” demikian Denaldy M Mauna menambahkan.
Sementara Direktur Utama LEN, Zakky Gamal Yasin yang hadir dalam penandatanganan MoU tersebut mendukung secara penuh sinergi BUMN ini dan mengatakan bahwa ujicoba pemetaan hutan dengan pesawat drone sudah dilakukan di kawasan hutan Perhutani Indramayu.
“Dengan kerjasama ini kami akan terus meningkatkan pelayanan agar teknologi drone dari PT LEN dapat memenuhi kebutuhan Perhutani dalam pengelolaan sumberdaya hutannya,” kata Zakky.
Penggunaan teknologi pesawat terbang tanpa awak untuk kegiatan pemantauan kawasan hutan wilayah kerja adalah yang pertama kali dilakukan Perum Perhutani.
 
Tanggal : 29 Oktober 2016
Sumber : indopos.co.id

]]>
Cegah Pencurian, Perhutani Petakan Hutan via Drone https://stg.eppid.perhutani.id/cegah-pencurian-perhutani-petakan-hutan-via-drone/ Fri, 28 Oct 2016 09:05:23 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=41402 IMQ21.COM, JAKARTA (26/10/2016) | Perum Perhutani dan PT Len Industri (Persero) menjalin sinergi penggunaan sistem pengendali pesawat terbang tanpa awak (PTTA) untuk menunjang kegiatan pengelolaan sumberdaya hutan.
Menurut Direktur Utama Perhutani Denaldy M. Mauna, teknologi drone atau tanpa awak akan membantu mengoptimalkan kegiatan operasional pengelolaan hutan Perhutani, karena alat ini dapat dimanfaatkan untuk menginventarisir pokok pohon, memonitor kondisi tegakan di lapangan dengan baik.
“Nantinya alat ini akan dilengkapi dengan nights vision sehingga dapat membantu menjaga pohon dari pencurian,” ujar Denaldy di sela penandatangan MoU di kantor Perhutani, Rabu (26/10).
Saat ini, Perhutani mengelola 2,4 juta hektar di Pulau Jawa dan Madura, dengan penerapan komposisi tebang dan tanam adalan 1:9. Artinya, setiap tebang diikuti dengan penananaman sembilan kalinya.
Total area pengelolaan hutan Perhutani Grup termasuk anak perusahaan mencapai 3,7 juga hektar. Dengan luas kawasan hutaN tersebut, kerapkali Perhutani memiliki persoalan terkait dengan tata waktu dalam perencanaan pengelolaan hutan, pengawasan, dan perlindungan hutan yang membutuhkan waktu serta tenaga yang sedikit.
“Dengan memanfaatkan drone ini, Perhutani dapat melakukan peliputan 2,4 juta hektar kawasan hutan sangat efektif. Selain itu, tingkat akurasi data yang diambil sangat tinggi mencapai 5-8 cm/pixel,” urainya.
Teknologi ini akan dimanfaatkan Perhutani untuk memastikan dan menerapkan perencanaan hutan, memonitor produktivitas hutan per pohon lebih efisien dan akurat. Bahkan, Perhutani lalukan pengawasan hutan dari udari pada malam hari dengan drone night vision, sehingga membantu polisi hutan di lapangan.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Len Zakky Gamal Yasin menambahkan, Len mendukung penuh sinergi kedua perusahaan. Uji coba pemetaan hutan dengan pesawat drone sudah dilakukan di kawasan hutan Perhutani Indramayu.
“Penggunaan teknologi pesawat terbang tanpa awak untuk kegiatan pemantauan kawasan hutan wilayah kerja adalah yang pertama kali dilakukan Perum Perhutani,” terang Zakky.
 
Tanggal : 26 Oktober 2016
Sumber : imq21.com

]]>
Perhutani Gandeng LEN Garap Hutan Menggunakan 'Drone' https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-gandeng-len-garap-hutan-menggunakan-drone/ Fri, 28 Oct 2016 08:08:00 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=41395 KATAWARTA.COM, JAKARTA (26/10/2016) | Perum Perhutani menggandeng PT LEN Industri (Persero) memantau hutan 2,4 juta hektare di Pulau Jawa dan Madura dengan menggunakan sistem teknologi pengendali pesawat terbang tanpa awak (PTTA) atau yang lebih dikenal dengan sebutan “drone”.
Sinergi kedua BUMN ini dilakukan untuk menunjang kegiatan pengelolaan sumber daya hutan yang dimiliki Perum Perhutani.
“Kerja sama Perhutani dengan LEN ini bukan saja membantu mengetahui berapa jumlah pokok pohon di lapangan, berapa yang harusnya di tebang, berapa yang harus disisihkan. Namun utamanya lebih kepada pengawasan dan membantu melindungi aset Perhutani” kata Dirut Perum Perhutani Denaldy M Mauna di Jakarta, Rabu.
Menurut Denaldy, sistem kerja dari teknologi “drone” ini diharapkan juga dapat membantu polisi kehutanan (polhut) dalam pengawasan di malam hari yang lazim terjadi pencurian kayu.
Sementara itu, Dirut PT LEN Industri Zakky Gamal Yasin, menjelaskan, untuk membantu pengawasan di malam hari, pihaknya akan melengkapi “drone” dengan kamera berteknologi “night vision”.
“Dengan sistem ini (night vision), sangat memungkinkan bisa membantu kerja polhut. Minimal memberikan informasi daerah mana saja yang dicurigai ada aktivitas ilegal. Terlebih dahulu memberikan semacam warning,” kata Zakky.
Untuk itu, PT LEN Industri masih melakukan riset terhadap “drone” yang nantinya akan beroperasi hingga jarak terbang mencapai 100 kilometer.
Ia menargetkan, pada akhir tahun 2016 spesifikasi dari “drone” harus selesai sebelum masuk ke dalam tahap produksi massal.
“Sekarang kita masih tahap riset, uji coba. Karena spesifikasinya masih berubah-ubah. Tadinya hanya mengawasi hutan. Namun ada penambahan untuk penghitungan kelompok pohon, kalau itu perlu alat sendiri,” ujarnya.
Perkiraan anggaran untuk pembuatan “drone” ini belum bisa dia gambarkan, karena bisa ditetapkan setelah spesifikasi dari “drone” ini sudah dinilainya “matang”.
“Tergantung spesifikasinya yang diminta. Kalau ingin jangkauannya semakin luas atau daya tahan baterainya lama, bisa lebih mahal,” ucap Zakky.
Perum Perhutani saat ini memiliki areal pengelolaan hutan seluas 3,7 hektare.
Selain di Pulau Jawa dan Madura, ada juga areal pengelolaan hutan yang terdapat di sejumlah provinsi lainnya.
Dengan memanfaatkan teknologi “drone”, Perum Perhutani berharap dapat menekan lambannya penanganan pengelolaan hutan, yang salah satunya termasuk kegiatan pencurian kayu atau “illegal logging”.
Perum Perhutani kerap menghadapi kendala waktu dan sumber daya manusia dalam memantau sektor kehutanan .
 
Tanggal : 26 Oktober 2016
Sumber : katawarta.com

]]>
Hutan Milik Perhutani Bakal Diawasi Drone Seharga Rp 10 Miliar https://stg.eppid.perhutani.id/hutan-milik-perhutani-bakal-diawasi-drone-seharga-rp-10-miliar/ Fri, 28 Oct 2016 01:31:16 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=41348 LIPUTAN6.COM, JAKARTA (26/102/2016) | 2 BUMN yaitu Perum Perhutani dan PT LEN Industri melakukan kerja sama di bidang pengawasan hutan. Kerja sama ini menyepakati penggunaan pesawat terbang tanpa awak (PTTA) milik PT LEN atau drone untuk pengelolaan sumber daya hutan Perhutani.
Kerja sama itu ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman yang dilakukan Direktur Utama Perum Perhutani Denaldy M Mauna dan Direktur Utama PT LEN Industri Zakky Gamal Yasin
Denaldy menuturkan drone tersebut akan digunakan memantapkan perencanaan serta pengawasan hutan milik Perhutani.
“Teknologi ini akan kita manfaatkan untuk memastikan dan memantapkan perencanaan hutan, memonitor produktivitas hutan per pohon lebih efisien dan akurat. Bahkan kita lakukan pengawasan hutan dari udara pada malam hari dengan drone night vision,” kata dia di Kantor Perum Perhutani Jakarta, Rabu (26/10/2016).
Dia mengatakan, Perum Perhutani mengelola hutan seluas 2,4 juta ha di Pulau Jawa dan Madura. Sementara, total area pengelolaan hutan dengan delapan anak perusahaan mencapai 3,7 juta ha.
Zakky Gamal menuturkan drone tersebut sedang dalam tahap uji coba. Dia berharap, uji coba itu selesai pada akhir tahun ini untuk kemudian diproduksi.
“Kita baru satu drone karena baru tahap uji coba spesifikasi dari Perhutani kan masih berubah-ubah. Mudah-mudahan awal tahun Perhutani sudah menentukan spesifikasi fixed apa, baru produksi,” jelas dia.
Dia mengatakan, gerak drone tersebut bisa mencapai 100 km. Dia mengatakan, untuk satu unit drone bisa menelan biaya mencapai Rp 5 miliar sampai Rp 10 miliar. “Itu antara Rp 5 miliar sampai Rp 10 miliar,” ungkap dia.
Dia mengatakan, drone itu digunakan untuk pengembangan kawasan hutan Perhutani. Selain itu, drone juga digunakan untuk mengantisipasi pencurian atau penebangan kayu ilegal.
“Kalau malam lebih arah condong pengawasan dari aktivitas penebangan ilegal,” tukas dia.
 
Tanggal : 26 Oktober 2016
Sumber : liputan6.com

]]>
Perhutani Gandeng PT LEN Petakan Hutan Dengan Drone https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-gandeng-pt-len-petakan-hutan-drone-3/ Thu, 27 Oct 2016 08:43:32 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=41325 JPNN.COM, JAKARTA (26/10/2016) | Perum Perhutani mengandeng PT LEN Industri menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) Penggunaan Sistem Pengendali Pesawat terbang Tanpa Awak (PTTA).
Kerjasama itu dilakukan untuk menunjang kegiatan pengelolaan sumberdaya hutan Perhutani.
Direktur Utama Perum Perhutani Denaldy M. Mauna mengatakan teknologi drone atau pesawat tanpa awak akan membantu mengoptimalkan kegiatan operasional pengelolaan hutan Perhutani.
“Karena alat ini bisa dimanfaatkan untuk menginventarisir pokok pohon, memonitor kondisi tegakan di lapangan dengan lebih baik. Nantinya alat akan dilengkapi night vision, sehingga bisa membantu menjaga pohon dari pencurian,” tutur Denaldy.
Pesawat terbang tanpa awak (drone) adalah sebuah mesin terbang yang dilengkapi kamera, berfungsi dengan kendali pilot jarak jauh dan mampu mengendalikan dirinya sendiri, menggunakan hukum aerodinamika untuk menyimpan dan mengambil data jarak jauh.
Perum Perhutani mengelola hutan 2,4 juta ha di Pulau Jawa dan Madura, dengan penerapan komposisi tebang dan tanam adalah 1 : 9 yang artinya setiap tebang diikuti dengan penanaman sembilan kalinya.
Total area pengelolaan hutan Perhutani Group termasuk delapan anak perusahaan mencapai 3.7 juta ha.
Dengan luas kawasan hutan tersebut kerapkali Perhutani memiliki persoalan terkait tata waktu dalam perencanaan pengelolaan hutan, pengawasan dan perlindungan hutan yang membutuhkan waktu dan tenaga yang tidak sedikit.
 
Tanggal : 26 Oktober 2016
Sumber : jpnn.com

]]>
Perhutani Manfaatkan Drone untuk Pemetaan Area Hutan Bekerja Sama dengan PT LEN https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-manfaatkan-drone-pemetaan-area-hutan-bekerja-pt-len/ Thu, 27 Oct 2016 07:29:21 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=41304 TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA (26/10/2016) | Perum Perhutani menggandeng PT LEN Industri (Persero) terkait penggunaan sistem pengenalan pesawat terbang tanpa awal untuk menunjang kegiatan pengelolaan sumberdaya hutan Perhutani.
Direktur Utama Perum Perhutani Denaldy M. Mauna mengatakan, teknologi drone atau pesawat tanpa awak akan membantu mengoptimalkan kegiatan operasional pengelolaan hutan Perhutani, karena alat tersebut dapat dimanfaatkan untuk menginventarisir pokok pohon, monitoring kondisi tegakan di lapangan dengan baik.
“Nantinya alat itu akan dilengkapi night vision sehingga dapat membantu menjaga pohon dari pencurian,” tutur Denaldy di Jakarta, Rabu (26/10/2016).
Menurut Denaldy, total area pengelolaan hutan Perhutani Group termasuk delapan anak perusahaan mencapai? 3,7 juta hektar, dimana Perum Perhutaninya saja mengelola hutan seluas 2,4 juta hektar di Pulau Jawa dan Madura.
“Dengan luas itu penerapan komposisi tebang dan tanam 1 banding 9, artinya setiap tebang diikuti dengan penanaman sembilan kali,” tutur Denaldy.
Sementara Direktur Utama LEN, Zakky Gamal Yasin menuturkan, perseroan telah melakukan uji coba pemetaan hutan dengan pesawat terbang tanpa awak sudah dilakukan di kawasan hutan Perhutani Indramayu, Jawa Barat.
 
Tanggal : 26 Oktober 2016
Sumber : tribunnews.com

]]>
Maksimalkan Pengawasan Hutan, Perhutani Manfaatkan "Drone" Buatan LEN Industri https://stg.eppid.perhutani.id/maksimalkan-pengawasan-hutan-perhutani-manfaatkan-drone-buatan-len-industri/ Thu, 27 Oct 2016 07:11:00 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=41300 KOMPAS.COM, JAKARTA (26/10/2016) | Total area pengelolaan hutan Perum Perhutani termasuk delapan anak perusahaannya yang mencapai 3,7 juta hektar, kerapkali memiliki persoalan terkait dengan tata waktu dalam perencanaan pengelolaan hutan, pengawasan dan perlindungan hutan yang membutuhkan waktu dan tenaga yang tidak sedikit.
Dalam rangka menunjang kegiatan pengelolaan sumberdaya hutan, Perhutani dalam hal ini menggandeng PT LEN Industri (Persero) melalui kerjasama penggunaan sistem pengendali pesawat terbang tanpa awak (PTTA) atau kini lebih dikenal dengan sebutan drone.
Teknologi ini akan dimanfaatkan untuk memastikan dan memantapkan perencanaan hutan, memonitor produktifitas hutan per pohon lebih efisien dan akurat.
“Bahkan kami lakukan pengawasan hutan dari udara pada malam hari dengan drone night vision, sehingga membantu polisi hutan (polhut) di lapangan,” ujar Direktur Utama Perum Perhutani, Denaldy M Mauna di Jakarta, Rabu (26/10/2016).
Denaldy menambahkan, teknologi drone atau pesawat tanpa awak akan membantu mengoptimalkan kegiatan operasional pengelolaan hutan Perhutani, karena alat ini dapat dimanfaatkan untuk menginventarisir pokok pohon, memonitor kondisi tegakan di lapangan dengan lebih baik.
“Nantinya alat akan dilengkapi night vision sehingga dapat membantu menjaga pohon dari pencurian,” tambahnya.
Namun demikian, ketika ditanya berapa banyak drone yang akan dimanfaatkan Perhutani dan berapa nilai investasi yang akan digelontorkan, Denaldy belum bisa menyebutkannya.
“Belum, kami masih hitung-hitungan. Nanti akan kita sampaikan kalau hitung-hitungannya sudah selesai,” ucap Denaldy.
Sementara itu, Direktur Utama LEN, Zakky Gamal Yasin mengaku mendukung secara penuh sinergi BUMN ini dan mengatakan bahwa uji coba pemetaan hutan dengan pesawat drone sudah dilakukan di kawasan hutan Perhutani di Indramayu.
Menurut Zakky, penggunaan teknologi pesawat terbang tanpa awak untuk kegiatan pemantauan kawasan hutan wilayah kerja adalah yang pertama kali dilakukan Perum Perhutani.
“Waktu itu kita lakukan pemantauan di Indramayu, jarak pandang drone kita cukup jauh, tergantung ketinggian juga,” terang Zakky.
Namun, lagi-lagi ketika dikonfirmasi besaran investasi dan berapa banyak drone yang akan diturunkan. Pihaknya masih belum bisa menyebutkannya.
“Belum ya, mudah-mudahan awal tahun ini kita mulai produksi, untuk jumlahnya belum,” tandas Zakky.
Sekadar informasi, pesawat terbang tanpa awak (drone) adalah sebuah mesin terbang yang dilengkapi kamera, berfungsi dengan kendali pilot jarak jauh dan mampu mengendalikan dirinya sendiri, menggunakan hukum aerodinamika untuk menyimpan dan mengambil data jarak jauh.
 
Tanggal : 26 Oktober 2016
Sumber : bisniskeuangan.kompas.com

]]>
Perhutani Gandeng PT LEN Petakan Hutan dengan Drone https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-gandeng-pt-len-petakan-hutan-drone-2/ Thu, 27 Oct 2016 05:46:10 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=41283 RRI.CO.ID, JAKARTA (26/10/2016) | Direktur Utama Perum Perhutani Denaldy M. Mauna dan Direktur Utama PT LEN Industri (Persero) Zakky Gamal Yasin menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) tentang Penggunaan Sistem Pengendali Pesawat terbang Tanpa Awak (PTTA) dalam rangka menunjang kegiatan pengelolaan sumber daya hutan Perhutani, bertempat di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Rabu (26/10/2016).
Denaldy M. Mauna mengatakan, teknologi drone atau pesawat tanpa awak akan membantu mengoptimalkan kegiatan operasional pengelolaan hutan Perhutani, karena alat ini dapat dimanfaatkan untuk menginventarisir pokok pohon, memonitor kondisi tegakan di lapangan dengan lebih baik. Nantinya alat akan dilengkapi night vision sehingga dapat membantu menjaga pohon dari pencurian.
Pesawat terbang tanpa awak (drone) adalah sebuah mesin terbang yang dilengkapi kamera, berfungsi dengan kendali pilot jarak jauh dan mampu mengendalikan dirinya sendiri, menggunakan hukum aerodinamika untuk menyimpan dan mengambil data jarak jauh.
Perum Perhutani mengelola hutan 2,4 juta ha di Pulau Jawa dan Madura, dengan penerapan komposisi tebang dan tanam adalah 1 : 9, yang artinya setiap tebang diikuti dengan penanaman sembilan kalinya.
Total area pengelolaan hutan Perhutani Group termasuk delapan anak perusahaan mencapai 3.7 juta ha. Dengan luas kawasan hutan tersebut, kerap kali Perhutani memiliki persoalan terkait dengan tata waktu dalam perencanaan pengelolaan hutan, pengawasan dan perlindungan hutan yang membutuhkan waktu dan tenaga yang tidak sedikit.
“Dengan memanfaatkan drone ini, Perhutani akan dapat melakukan peliputan 2,4 juta ha kawasan hutan sangat efektif. Selain itu tingkat akurasi data yang diambil sangat tinggi mencapai 5–8 cm/pixel. Teknologi ini akan kita manfaatkan untuk memastikan dan memantapkan perencanaan hutan, memonitor produktifitas hutan per pohon lebih efisien dan akurat. Bahkan kita lakukan pengawasan hutan dari udara pada malam hari dengan drone night vision, sehingga membantu polisi hutan (polhut) kita di lapangan,” papar Denaldy.
Sementara, Direktur Utama LEN, Zakky Gamal Yasin yang hadir dalam penandatanganan MoU tersebut, mendukung secara penuh sinergi BUMN ini, dan mengatakan bahwa ujicoba pemetaan hutan dengan pesawat drone sudah dilakukan di kawasan hutan Perhutani Indramayu.
“Dengan kerja sama ini, kami akan terus meningkatkan pelayanan agar teknologi drone dari PT LEN dapat memenuhi kebutuhan Perhutani dalam pengelolaan sumberdaya hutannya,” kata Zakky.
Penggunaan teknologi pesawat terbang tanpa awak untuk kegiatan pemantauan kawasan hutan wilayah kerja adalah yang pertama kali dilakukan Perum Perhutani.
 
Tanggal : 26 Oktober 2016
Sumber : rri.co.id

]]>