Ekowisata – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id Perum Kehutanan Negara Mon, 26 Dec 2016 12:00:49 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.4.1 https://stg.eppid.perhutani.id/wp-content/uploads/2023/04/cropped-logo-pht-32x32.png Ekowisata – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id 32 32 Pemkot Batu Tekad Kembangkan Wisata https://stg.eppid.perhutani.id/pemkot-batu-tekad-kembangkan-wisata/ Mon, 26 Dec 2016 12:00:49 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=43838 coban-talun-1__1482742893_120-188-35-27RADARMALANG.CO.ID (26/12/2016) | Wali Kota Batu Eddy Rumpoko sepertinya ingin menghabiskan seluruh wilayahnya untuk objek wisata. Setelah rumah-rumah penduduk banyak yang diubah menjadi homestay dan vila, hutan pun akan disulap menjadi tempat wisata.
Keinginan ini tergambar dari rencana ER, panggilan akrab Eddy Rumpoko, untuk mengubah Wana Wisata Coban Talun menjadi Creative Forest Coban Talun. ”Pak ER bilang ke saya, agar mengembangkan ekowisata di hutan Batu,” ujar Art Director Wana Wisata Perum Perhutani KPH Malang Bambang Hariyanto, kemarin (25/12/2016).
Dia menjelaskan, kawasan Coban Talun bakal dibagi empat zona keilmuan. Di antaranya silvopasture (peternakan dalam hutan), agroforesty (rekayasa 4 strata tumbuhan hutan), silvofishery (perikanan dalam hutan), dan ekowisata.
Wahana-wahana baru juga akan segera bermunculan. Misalnya, Taman Sungai, Jembatan Gantung, River Resto, Glamour Camping, Taman Serangga, Java Animal Seven Save, Taman Buru, Waterfall Deck, dan lainnya.
”Rumah Pagupon dan Apache Camp itu salah dua konsep glamour camping,” kata Bambang.
Bambang mengaku sudah merampungkan master plan Creative Forest Coban Talun. Pengerjaannya melibatkan empat pihak, yakni LMDH (lembaga masyarakat desa hutan), Perum Perhutani, Pemerintah Kota Batu (Pemkot) Batu, dan investor.
Apakah ini bagian dari alih fungsi lahan? Bambang menegaskan, ekowisata tidak termasuk kategori alih fungsi. Sebab, tetap mengedepankan aspek legal dalam pemeliharaan hutan. ”Kami cari cara paling arif menurut standar ilmu kehutanan,” ujarnya.
Sementara itu, Administratur Kawasan Penguasaan Hutan (KPH) Malang Arif Herlambang menyatakan, sudah menjadi prinsip Perum Perhutani untuk mendukung ekowisata di Kota Batu. ”Kami akan membuat ekowisata maju. Tapi, hutan tetap lestari,” kata dia. (zya/c4/dan)
 
Sumber : radarmalang.co.id
Tanggal : 26 Desember 2016

]]>
Pokmaswas-LMDH Trenggalek Belajar Wisata Konservasi Malang https://stg.eppid.perhutani.id/pokmaswas-lmdh-trenggalek-belajar-wisata-konservasi-malang/ Fri, 25 Nov 2016 01:23:08 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=42803 20161124pantai-tiga-warna-241116-ds-2_1ANTARANEWS.COM (24/11/2016) | Sejumlah pelaku wisata dari unsur kelompok masyarakat pengawas (pokmaswas) dan lembaga masyarakat desa hutan (LMDH) pengelola ekowisata Cengkrong-Damas, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur menggelar studi banding pengelolaan wisata konservasi di Malang selatan, 23-24 November.
Koordinator kegiatan dari PT Pandu Alam Heru Dwi Susanto, Kamis mengatakan, studi banding wisata konservasi mangrove di Clungup bertujuan untuk menguatkan konsep dan visi pengelolaan ekowisata hutan mangrove yang berbasis konservasi.
“Intinya kami bersama seluruh pelaku wisata di Cengkrong-Damas ingin belajar manajemen pengelolaan wisata edukasi yang bersifat khusus dan ada pembatasan volume kunjungan. Bukan ‘mass tourism’ atau wisata masal,” katanya.
Selain melibatkan anggota pokmaswas dan LMDH di Desa Karanggandu serta Prigi, peserta dari Pemdes maupun unsur Muspoka Watulimo dan KPH Perhutani Kediri Selatan juga turut serta mengikuti rangkaian kegiatan studi wisata.
“Semua stakeholder yang terkait dengan ekowisata mangrove di Cengkrong kami libatkan, supaya bisa belajar bersama dan mengadopsi ilmu yang sama pula untuk coba diterapkan bersama serta saling sinergi di Cengkrong,” ujarnya.
Koresponden Antara yang mengikuti rangkaian acara hingga selesai melihat manajemen pengelolaan wisata di Clungup Mangrove Conservation tertata sistematis baik meski konsep wahana alam yang ditawarkan ke pengunjung semua serba sederhana.
“Dasar dan semangat kami di awal adalah ihlas dulu. Ihlas untuk mengabdi pada lingkungan dan merawat alam bagi generasi penerus kita kelak,’ kata Ketua Yayasan Bhakti Alam Sendang Biru Saptoyo saat memberikan materi pengelolaan wisata konservasi di Malang selatan.
Ada delapan spot wisata yang menjadi objek unggulan dan sebagian menjadi wahana konservasi, di antaranya zona hutan mangrove, wahana terumbu karang di Pantai Tiga Warna serta rumah apung.
“Konservasi mangrove kami saat ini mencapai delapan hektare dan terus diperluas. Sementara di Tiga Warna BASB juga menggiatkan konservasi terumbu karang untuk rumah-rumah ikan,” papar Saptoyo.
Menariknya, dengan berbagai wahana yang dikemas serba sederhana dan alami itu, Yayasan BASB memberlakukan wisata khusus dan terbatas untuk kawasan konservasi dilindungi sebagaimana di Pantai Tiga Warna yang menjadi kawasan konservasi terumbu karang.
“Standar aturan ketat kami berlakukan kepada wisatawan saat berkunjung dan snorkling agar tidak sampai merusak struktur terumbu karang yang sudah terbentuk,” kata Lia Putri, pemandu wisata setempat.
Humas Perum Perhutani KPH Kediri Agung Tri Hartanto mengaku terkesan dengan gerakan konservasi yang dilakukan BASB bersama masyarakat sekitar kawasan.
Menurut dia, pengelolaan sisi kepariwisataan berbasis konservasi dan lingkungan tersebut seharusnya bisa dicontoh untuk diterapkan dalam pengelolaan objek wanawisata atau ekowisata mangrove di Pantai Cengkrong dan Damas.
“Di sini ada beberapa wahana wisata konservasi mangrove, pantai yang indah, snorkling, rumah apung dan sebagianya. Wisatawan diajak jalan kaki dari satu destinasi ke destinasi lain. Itu menarik dan seharusnta bisa diadopsi untuk pengelolaan wisata Pantai Cengkrong dan Damas, dengan segala potensi yang dimilikinya,” kata dia.
Burhan, salah satu anggota LMDH Desa Karanggandu pun berharap pengembangan wisata yang terkonsolidasi dan manajemen yang tersistem baik diharapkan bisa diterapkan di kawasan wanawisata Cengkrong-Damas sehingga menjadi maju dan berkembang.
Ia juga berharap semua elemen terkait yang ada untuk saling bersinergi membangun kawasan wisata konservasi yang memberi dampak ekonomi pada masyarakat sekitarnya.
 
Sumber : antaranews.com
Tanggal : 24 November 2016

]]>
Generasi Muda Cinta Wisata Hutan https://stg.eppid.perhutani.id/generasi-muda-cinta-wisata-hutan/ Sat, 05 Nov 2016 02:51:16 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=41832 INDOPOS.CO.ID (5/11/2016) | Perum Perhutani mengandeng Universitas Prasetiya Mulya untuk mengembangkan objek wisata ekowisata dalam memanfaatkan potensi alam dan sumberdaya lahan hutan.
Universitas Prasetiya Mulya merupakan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang berpengalaman dalam jejaring bisnis pengembangan ekowisata. Direktur Utama Perum Perhutani Denaldy M. Mauna menjelaskan kerjasama ini bertujuan agar tata kelola destinasi wisata hutan Perum Perhutani lebih terstruktur dan sinergis.
Pengalaman Prasetiya Mulya diharapkan bisa membantu menghasilkan model-model paket wisata hutan yang lebih memiliki daya tarik bagi masyarakat, termasuk generasi muda.
“Sebagai BUMN Kehutanan, kami harus memberikan akses pemahaman kepada publik tentang pentingnya keberadaan hutan bagi kita semua. Ke depan, kami ingin anak-anak dan generasi muda kalau weekend itu camping, hiking, main sepeda, mungkin juga menyalurkan hobi fotografi mereka ke hutan daripada ke mall,” ujar Denaldy.
Di Negara-negara maju seperti Eropa, sambung Denaldy, wisata ke hutan sudah menjadi lifestyle. Saat ini Perum Perhutani memiliki 236 destinasi wisata hutan di wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Banten berupa hutan pegunungan, hutan pantai, air terjun, telaga, goa dan camping ground.
Beberapa hutan wisata Perum Perhutani yang cukup dikenal antara lain Kawah Putih, Cikole Jayagiri, Pulau Merah, Tanjung Papuma, Sentul Eco-Edu Forest, Curug Cilember, dan Curug Cipamingkis.
 
Tanggal : 5 November 2016
Sumber : indopos.co.id

]]>
Indonesia Ikut Pameran Pariwisata di London https://stg.eppid.perhutani.id/indonesia-ikut-pameran-pariwisata-london/ Fri, 04 Nov 2016 02:16:52 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=41671 BERITASATU.COM, JAKARTA (4/11/2016) | Menteri Pariwisata Arief Yahya akan memimpin delegasi Indonesia ke pameran pariwisata terbesar kedua di dunia “World Travel Market” (WTM) di jantung London Royal Docks, gedung Excel London yang berada di tepian Sungai Thames, 7-9 November 2016.“Tim Wonderful Indonesia mengusung kapal pinisi dengan menampilkan citra objek wisata Raja Ampat, Candi Borobudur dan kain tenun Sumba,” kata Asisten Deputy Pengembangan Pasar Eropa, Timur Tengah, Amerika dan Afrika Kementerian Pariwisata Nia Niscaya di London, Jumat (4/11).

Promosi Indonesia di WTM London didukung oleh sekitar 50 industri pariwisata, maskapai penerbangan Garuda Indonesia, Pemda DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, Sumatera, Sulawesi Selatan, Hotel Indonesia Group, Perum Perhutani dan Geopark Belitung dengan fokus mempromosikan 10 tujuan wisata Indonesia.

Penyelenggaraan World Travel Market London 2016 yang merupakan event global terkemuka dalam industri perjalanan akan berlangsung selama tiga hari waktu kunjungan akan diperpanjang karena tingginya antusiasme dari peserta dan pengunjung.

Direktur Senior WTM London Simon Press mengatakan jam buka WTM London 2016 diperpanjang hingga pukul 19.00 malam waktu setempat, padahal biasanya sampai pukul 5.00 sore.

Perpanjangan itu diharapkan akan dapat memberikan waktu ekstra bagi para peserta pameran dan pengunjung untuk menegosiasikan dan menyepakati transaksi bisnis.

Jumlah peserta WTM London 2014 mencapai rekor 51.500 dan dari kegiatan tersebut menghasilkan transaksi bisnis potensial sebesar 2,5 milyar poundsterling.

Nia Niscaya mengatakan pada periode Januari-Agustus 2016 jumlah wisatawan dari Inggris ke Indonesia sebanyak 216.342 wisatawan atau meningkat 23,02 persen dibandingkan dengan Januari-Agustus 2015 sebesar 175.854.

Sementara jumlah wisatawan internasional yang datang ke Indonesia mencapaj 7.356.310, pada periode ini atau meningkat 8,39 persen dari periode yang sama pada tahun 2015 sebesar 6.786.906.

Tanggal : 4 November 2016
Sumber : Beritasatu.com

]]>
Mumpung Belum Viral, Ayo ke Hutan Pinus Banyuwangi https://stg.eppid.perhutani.id/mumpung-belum-viral-ayo-hutan-pinus-banyuwangi/ Mon, 31 Oct 2016 10:25:24 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=41471 bad56492-4448-437b-9e90-2434abfce791_169TRAVEL.DETIK.COM, BANYUWANGI (31/10/2016) | Hutan pinus belakangan jadi trend untuk anak muda mengisi kegiatan outdoor. Nah, di Banyuwangi ada hutan pinus Songgon yang sebentar lagi mungkin bakal viral.
Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur punya taman wisata berlatar hutan pinus yang bisa Traveler kunjungi untuk menghabiskan sore. Tempat wisata itu diberi nama Alas Pinus, berada di Songgon, Kabupaten Banyuwangi.
Mulanya kawasan itu hanyalah hamparan hutan yang ditumbuhi pohon-pohon pinus. Kemudian ide wisata itu mulai dicetuskan dan dikerjakan bersama oleh masyarakat di sekitar.
“Mulanya kita melihat ini cuma hutan, kadang ada yang lihat anak-anak yang bolos sekolah bersembunyi di sini. Akhirnya kita buat saja jadi seperti ini,” kata pendiri Alas Pinus, Wisnu saat berbincang dengan detikTravel, Sabtu (29/10/2016).
Alas Pinus itu kemudian dipercantik dengan beberapa rumah pohon dan spot untuk duduk hingga menginap dengan tenda. “Jadi kalau sudah cantik begini kan mereka enak mau ke sini juga. Buat foto-foto bagus,” ujar Wisnu.
“Kita sudah bangun 5 rumah pohon di sini, kemungkinan nanti akan kita bangun lagi,” imbuhnya.
Wisnu menjelaskan, konsep yang diterapkan dalam wisata Alas Pinus yakni ekowisata. Masyarakat terlibat langsung untuk membantu mengelola hingga menyediakan stand-stand makanan di sekitar lokasi.
“Ya jadi memang harus orang sini langsung,” katanya.
Tempat ini juga diperuntukkan sebagai spot foto untuk menyimpan berbagai memori. Sekedar foto selfie hingga pra wedding diterima di sepanjang hutan itu.
“Kita juga sediakan seperti pintu itu ada bunganya, itu buat pre-wedding,” ungkap Wisnu.
Di sana juga disediakan spot untuk mendirikan tenda persis di sebelah aliran sungai. Pengelola juga menyewakan perlengkapan untuk berkemah di sana. Hutan pinus ini bakal jadi spot asyik untuk liburan kamu berikutnya.
 
Tanggal : 31 Oktober 2016
Sumber : travel.detik.com

]]>
Kolaborasi Perhutani dan Prasetiya Mulya Kembangkan Wisata Hutan https://stg.eppid.perhutani.id/kolaborasi-perhutani-dan-prasetiya-mulya-kembangkan-wisata-hutan/ Mon, 31 Oct 2016 09:35:30 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=41467 MARKEETERS.COM, JAKARTA (31/10/2016) | Direktur Utama Perum Perhutani Denaldy M. Mauna dan Ketua Yayasan Prasetiya Mulya Djisman S. Simandjuntak menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) tentang Pengembangan Objek Wisata Ekowisata dalam rangka pemanfaatan potensi alam dan sumberdaya lahan hutan Perum Perhutani, di kantor pusat Perhutani Gedung Manggala Wanabakti Jakarta, Rabu (26/10/2016).
Kerja sama yang dilakukan ini bertujuan agar tata kelola destinasi wisata hutan Perum Perhutani lebih terstruktur dan sinergis. Mulai dari fungsi koordinasi, perencanaan, implementasi pemasaran, dan pengendalian organisasi destinasi secara inovatif dan sistemik melalui pemanfaatan jejaring, informasi, dan teknologi terpadu.
Denaldy mengatakan, pengalaman Prasetiya Mulya diharapkan dapat membantu menghasilkan model-model paket wisata hutan yang lebih punya attractiveness atau berdaya tarik bagi masyarakat termasuk generasi muda. Sehingga ,ada awareness yang meluas tentang hutan.
“Sebagai BUMN kehutanan, kami harus memberikan akses pemahaman kepada publik tentang pentingnya keberadaan hutan bagi kita semua. Ke depan, kami ingin anak-anak dan generasi muda kalau weekend itu camping, hiking, main sepeda, mungkin juga menyalurkan hobi fotografi mereka ke hutan daripada ke mall. Di negara-negara maju seperti Eropa, wisata ke hutan sudah menjadi lifestyle,” kata Denaldy.
Sementara Djisman menyambut baik kerjasama Perhutani. Menurutnya, kolaborasi ini akan membantu mendorong kecintaan masyarakat pada hutan yang memang sepatutnya dilindungi.
“Hutan Perhutani adalah tempat belajar yang baik bagi generasi muda dan kita semua. Ini ibarat laboratorium alam, menyimpan banyak ilmu. Kami akan membantu mengemasnya,” ujar Djisman.
Saat ini Perum Perhutani memiliki 236 destinasi wisata hutan di wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Banten. Destinasi wisata hutan tersebut berupa hutan pegunungan, hutan pantai, air terjun, telaga, goa, dan camping ground yang berpotensi untuk terus dikembangkan, belum termasuk hutan wisata yang dikelola anak perusahaan Perhutani.
Beberapa hutan wisata Perum Perhutani yang cukup dikenal antara lain Kawah Putih, Cikole Jayagiri, Pulau Merah, Tanjung Papuma, Sentul Eco-Edu Forest, Curug Cilember, dan Curug Cipamingkis.
 
Tanggal : 31 Oktober 2016
Sumber : markeeters.com

]]>
Perhutani Gandeng Generasi Muda Kembangkan Wisata Kehutanan RI https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-gandeng-generasi-muda-kembangkan-wisata-kehutanan-ri-2/ Fri, 28 Oct 2016 05:25:06 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=41389 STRATEGIDANBISNIS.COM, JAKARTA (26/10/2016) | Pengelolaan destinasi wisata alam merupakan kunci dalam mengoptimalkan aset hutan dan taman nasional di Indonesia. Sebagai langkah memaksimalkan aset tersebut, Perum Perhutani melibatkan generasi muda hingga menggandeng perguruan tinggi di dalam negeri.
Direktur Utama Perhutani, Denaldy M Mauna mengatakan kerja sama tersebut bertujuan agar tata kelola destinasi wisata hutan lebih terstruktur dan sinergis melalui pemanfaatan jejarang, informasi dan teknologi.
“Kami bersama Universitas Prasetya Mulya (perguruan tinggi swasta) mengembangkan objek wisata ekowisata dengan memanfaatkan potensi alam dan sumber daya lahan hutan,” ujar Denaldy, Jakarta, Rabu (26/10).
Denaldy menyakini, pengalaman universitas tersebut dapat membantu menghasilkan model-model paket wisata hutan sehingga memiliki daya tarik bagi masyarakat termasuk generasi muda.
“Kami ingin generasi muda mempunyai awareness yang luas tentang hutan. Di negara-negara maju seperti Eropa, wisata ke hutan sudah menjadi lifestyle,” ucap Denaldy.
Denaldy melanjutkan, Perhutani juga menggandeng Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Institut Pertanian Bogor (IPB) terkait penelitian dan kajian bisnis model pengelolaan sumber daya hutan.
“Kami ingin mengetahui faktor-faktor yang paling berperan dalam mendorong keberhasilan pengelolaan hutan dengan interaksi masyarakat sekaligus merumuskan strategi bisnis model yang tepat pada kawasan hutan,” jelas dia.
Dia berharap, dengan melibatkan dua perguruan tinggi tersebut dapat memberikan masukan pola pemanfaatan hutan dengan pangan yang tepat di masa depan.
Perum Perhutani mengelola 2,4 juta ha kawasan hutan di Jawa Madura. Sistem tebang dan tanam dalam pengelolaan hutan menerapkan komposisi 1:9, artinya dari setiap hektar yang ditebang Perhutani menanamkan kembali sembilan kalinya untuk menjaga kelestarian sumber daya hutan.
“Saat ini kami juga memiliki 236 destinasi wisata hutan di wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Banten,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Prasetiya Mulya Djisman S Simandjuntak menambahkan aksi kolaborasi dengan BUMN Kehutanan tersebut dapat mengangkat edukasi pariwisata terutama bagi wisatawan mancanegara (wisman).
“Aset Perhutani bisa digunakan edukasi tourism sehingga model bisnis yang berkelanjutan, aset Perhutani kekuatannya beragam,” kata Djisman.
 
Tanggal : 26 Oktober 2016
Sumber : strategidanbisnis.com

]]>
Kerjasama Perhutani, IPB, dan UGM, Bisnis Pengelolaan Hutan Dikaji https://stg.eppid.perhutani.id/kerjasama-perhutani-ipb-dan-ugm-bisnis-pengelolaan-hutan-dikaji/ Fri, 28 Oct 2016 02:51:29 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=41364 JURNALASIA.COM, JAKARTA (27/10/2016) | Perhutani menggandeng Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk meneliti dan mengkaji bisnis model pengelolaan sumber daya hutan. Penelitian bersama (joint research) dengan dua perguruan tinggi itu diharapkan dapat memberikan masukan pola pemanfaatan hutan dengan pangan yang tepat di masa depan.
“Kami ingin mengetahui faktor-faktor yang paling berperan dalam mendorong keberhasilan pengelolaan hutan dengan interaksi masyarakat, sekaligus merumuskan strategi bisnis model yang tepat pada kawasan hutan,” jelas Direktur Utama Perum Perhutani Denaldy M. Mauna di kantornya, Rabu (26/10).
Saat ini, sebanyak 5.300 desa berada di sekitar kawasan hutan. Perhutani kerapkali menemui persoalan terkait pengelolaan hutan pada lokasi-lokasi yang interaksi masyarakatnya tinggi.
“Saya yakin, pakar-pakar kehutanan yang hebat apabila disatukan akan menghasilkan karya luar biasa berupa kajian bisnis model pengelolaan hutan untuk Perum Perhutani ke depan.
Apakah untuk lokasi-lokasi dengan interaksi masyarakat yang tinggi saat ini model pelestarian kawasan hutan perlu ada improvement lagi,” kata Denaldy. Dekan Fakultas Kehutanan IPB Rinekso Soekmadi menyampaikan, kerja sama ini langkah positif. Transformasi besar-besaran yang dilakukan Perhutani kali ini diharapkan bisa lebih menarik generasi muda memilih fakultas kehutanan, karena kecenderungannya jurusan ini mulai berkurang peminat.
Perhutani juga menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Universitas Prasetiya Mulya tentang pengembangan objek wisata ekowisata dalam rangka pemanfaatan potensi alam dan sumberdaya lahan hutan. Sebab, pengelolaan destinasi wisata alam merupakan kunci dalam mengoptimalkan aset hutan dan taman nasional di Indonesia. “Kerja sama ini bertujuan agar tata kelola destinasi wisata hutan lebih terstruktur dan sinergis melalui pemanfaatan jejaring, informasi, dan teknologi,” ujar Denaldy.
Denaldy menyakini, pengalaman Universitas Prasetiya Mulya dapat membantu menghasilkan model-model paket wisata hutan. Sehingga memiliki daya tarik bagi masyarakat, termasuk generasi muda. “Kami ingin generasi muda mempunyai awareness yang luas tentang hutan. Di negara-negara maju seperti Eropa, wisata ke hutan sudah menjadi lifestyle,” ucap Denaldy.
Perum Perhutani mengelola 2,4 juta ha kawasan hutan di Jawa Madura. Sistem tebang dan tanam dalam pengelolaan hutan menerapkan komposisi 1:9, artinya dari setiap hektar yang ditebang Perhutani menanamkan kembali sembilan kalinya untuk menjaga kelestarian sumber daya hutan.
 
Tanggal : 27 Oktober 2016
Sumber : jurnalasia.com

]]>
Citamiang Perhutani Bogor, Tuan Rumah The Asian Enduro Series Warm Up Race 2015 https://stg.eppid.perhutani.id/citamiang-perhutani-bogor-tuan-rumah-the-asian-enduro-series-warm-up-race-2015/ Sat, 03 Oct 2015 08:03:57 +0000 http://perhutani.co.id/?p=29115 Dok. Kom-PHT/BGR @2015

Dok. Kom-PHT/BGR @2015

BOGOR, PERHUTANI (3/10) | Objek wisata Citamiang Perum Perhutani Bogor  dipercaya menjadi lokasi ajang lomba ketangkasan penggemar sepeda gunung, The Asian Enduro Series Warm Up Race 2015. Event yang melibatkan 200 peserta dari berbagai negara di Asia dan perwakilan masyarakat setempat yang tergabung dalam Kelompok Tani Hutan ini diselenggarakan oleh indonesiarace.com.

Objek wisata Citamiang memang memiliki jalur track  sepeda yang cukup menantang,  dibutuhkan keterampilan dan keberanian untuk melintasi jalur track ini.  Selain itu pesona alam yang sangat indah dikelilingi hutan Pinus dan hamparan perkebunan teh dan suhu udara yang sejuk, menjadi daya tarik bagi para biker race. Tak heran, setiap akhir pekan lokasi ini tak pernah sepi oleh para wisatawan penggemar sepeda gunung. (Komp-PHT/Bgr/Mul)

Editor  :  A. Irfan S.

Copyright ©2015

]]>
Masih Diminati Wisatawan Asing https://stg.eppid.perhutani.id/masih-diminati-wisatawan-asing/ Mon, 28 Sep 2015 03:09:17 +0000 http://perhutani.co.id/?p=26959 Radar Bojonegoro | BLORA – Kereta uap buatan Jerman milik KPH Cepu masih tetap diminati oleh wisatawan asing. Kepala Sub Seksi Teknik dan Perlengkapan KPH Cepu Imam Wigusono Ari s mengaku, dalam setahun tiga sampai lima kali wisatawan asing mengunjungi kereta uap tersebut. “Setiap tahunnya pasti ada yang datang,”katanya, kemarin.
Dia menuturkan, wisatawan asing itu sudah tiga kali datang ke Cepu tahun ini. Mereka datang dari Jerman dan Jepang. “Alasan kedatangan merekahanya untuk melihat dan mengabadikan gambar saat kereta berjalan melintasi persawahan dan melintasi di wilayah hutan,” ujar dia.
Imam mengatakan, kereta uap ini merupakan kereta barangyang difungsikan untuk mengangkut tebangan kayu dari dalam hutan. Namun, dengan perkembangan zaman, kereta ini diubah menjadi kereta uap wisata mulai dari 1990-an sampai sekarang.
Dikatakan Imam, untuk menyewa kereta uap, para wisatawan mancanegara harus mengeluarkan biaya sekitar Rp 13 juta untuk jarak kurang lebih 25 kilometer (km). Biaya tersebut untuk m embeli kayu dan air yang merupakan bahan baku utama untuk menggerakkan kereta.
“Kalau tidak ada bahan baku itu ya tidak bisa beijalan. Untuk menyewa maksimal 45 wisatawan yang bisa naik. Sebab, kalau lebih dari itu, ditakutkan kereta bisa anjlok,” ujar dia.
Sementara itu, untuk wisatawan lokal yang ingin menikmati kereta uap akan mendapat harga lebih murah dari wisatawan asing.
‘Kami juga menerima jika ada yang ingin menyewa dengan rute pendek. Mulai 5 km-10 km yang rutenya hingga Batokan, Kecamatan Cepu,”ujar dia. (aam/nas)
Sumber : Radar Bojonegoro, Hal. 38
Tanggal : 28 September 2015

]]>