Gerakan penanaman pohon – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id Perum Kehutanan Negara Mon, 01 Jun 2015 05:32:06 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.4.1 https://stg.eppid.perhutani.id/wp-content/uploads/2023/04/cropped-logo-pht-32x32.png Gerakan penanaman pohon – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id 32 32 Perhutani Cianjur Bantu Program Pemerintah Daerah https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-cianjur-bantu-program-pemerintah-daerah/ Mon, 01 Jun 2015 05:32:06 +0000 http://perhutani.co.id/?p=21923 2015-06-04 Perhutani KPH Cianjur Bantu Program daerahCIANJUR, PERHUTANI (1/6) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Cianjur memberikan  bantuan bibit buah-buahan sebanyak 120 pohon kepada  Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Cihea Kecamatan Haurwangi  Kabupaten Cianjur.

Administratur Perhutani KPH Cianjur, Henry Purnomo menjelaskan Perhutani Cianjur siap membantu dan mensukseskan program Pemerintah Daerah Cianjur melalui program P2WKSS ini  dan berharap semoga bantuan dari Perhutani  Cianjur dapat membantu dan bermanfaat bagi masyarakat di sekitar hutan. (Kom-Pht/Cj/Asto)

Editor  :  A. Irfan Setiawan

Copyright ©2015

]]>
Perhutani BWI Selatan – UPI Bandung Tanam Pohon https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-bwi-selatan-upi-bandung-tanam-pohon/ Wed, 13 May 2015 02:28:44 +0000 http://perhutani.co.id/?p=21084 TEGALDLIMO, Radar Banyuwangi- Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Banyuwangi Selatan terus menjaga keslestarian wilayah hutan yang dinaungi mulai dari Kalipahit, Grajagan, hingga Pulau Merah. Yang terkini, seluruh karyawan, Asisten Perhutani (Asper), mandor, hingga mitra kerja Perhutani yakni Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) bahu membahu menanam pohon di kawasan hutan Banyuwangi Selatan.
Sedangkan di luar kawasan hutan, KPH Perhutani Banyuwangi Selatan juga menyiapkan ribuan bibit siap tanam beragam jenis. ”Siapa pun boleh andil menanam pohon di luar kawasan hutan Banyuwangi Selatan. Mulai kelompok masyarakat, pencinta alam, Pramuka, komunitas, dan lain-lain. Siapa saja yang mau menanam, Perhutani menyediakan bibitnya,” ujar Administratur KPH Perhutani Banyuwangi Selatan, Ir Agus Santoso.
KPH Banyuwangi Selatan bersama Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung melaksanakan penanaman masal di sepanjang jalan Desa Kalipahit, Kecamatan Tegaldlimo, Senin lalu (11/5). Sebelumnya, sekitar 150 mahasiswa UPI program studi geografi ini melaksanakan praktik kerja lapangan (PKL) di Taman Nasional (TN) Alas Purwo. Sebanyak 500 bibit pohon dari jenis jati, mindi, trembesi, jati belanda, flamboyan dan kesambi ditanam oleh mahasiswa bersama jajaran Asper KPH Banyuwangi Selatan dan masyarakat sekitar.
KPH Banyuwangi Selatan telah memprogramkan untuk mengembangkan penanaman pohon yang bisa mendukung peningkatan ekonomi masyarakat sekitar hutan. Tanaman ini bisa diambil bagiannya untuk obat-obat herbal, tanpa merusak atau menebang pohonnya. Seperti jati Belanda, ekstrak daunnya bisa digunakan untuk obat pelangsing.
KPH Banyuwangi Selatan juga telah berhasil mengembangkan bibit Jati Belanda dengan menggunakan stek. Agus Santoso mengatakan, KPH Perhutani Banyu wangi Selatan sudah menanam sekitar 1600 pohon. ”Ini akan dikembangkan terus. Diharapkan melalui program ini, masyarakat desa hutan semakin meningkat ekonominya dan hutan akan semakin lestari,” ujarnya. (*/bay)
Sumber    : Radar Banyuwangi, hal.37
Tanggal    : 13 Mei 2015

]]>
Bagi 500 Bibit Pohon Di Hari Bumi Sedunia https://stg.eppid.perhutani.id/bagi-500-bibit-pohon-di-hari-bumi-sedunia/ Thu, 23 Apr 2015 07:19:43 +0000 http://perhutani.co.id/?p=20213 CIREBON- Mahapeka (Mahasiswa Pecinta Kelestarian Alam) IAIN Syekh Nurjati Cirebon membagikan 500 bibit pohon acacia mangaium kepada sekolah, instansi pemerintahan, dan swasta, kemarin. Hal itu dilakukan dalam rangka memperingati hari bumi sedunia yang dirayakan setiap tanggal 22 April. Selain membagikan pohon, mahasiswa juga menggelar penanaman pohon di Kampus setempat.
Ketua Umum Mahapeka IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Abdul Rofi, mengatakan kegiatan ini untuk menggugah kesadaran manusia agar bisa mencintai bumi, yakni dengan melakukan penanaman pohon sebanyak-banyaknya. Pasalnya dengan kondisi lingkungan saat ini, lahan untuk tanaman semakin tergerus dengan pembangunan.
“Setiap tahun kita selalu gelar kegiatan pembagian tanaman ini, baik di Hari Bumi maupun di Hari Lingkungan Hidup. Tujuannya untuk menyadarkan tugas memelihara bumi, bukan hahon sebanyak 10 buah. Selain itu, di internal kampus, mahasiswa juga membagikan kepada para mahasiswa yang berada di lingkunganan kampus. “Kita juga bnya dilakukan oleh pencipta alam. Akan tetapi juga tugas seluruh manusia yang menghuni bumi ini,” tutur Rofi kepada Radar Cirebon, kemarin. Para mahasiswa berkeliling ke instansi membagikan pohon acacia mangium.
Satu instansi diberikan bibit poerkerjasama dengan pihak kampus dan perhutani untuk menyediakan bibit pohon,” ujarnya.
Dipilihnya pohon acacia mangium sendiri karena sudah ditentukan oleh Perum Perhutani. “Kita bukan pohonnya, tapi yang terpenting menggugah masyarakat untuk menanam,” ujarnya. Pohon acacia mangium termasuk jenis Legum yang tumbuh cepat, tidak memerlukan persyaratan tumbuh yang tinggi dan tidak begitu terpengaruh oleh jenis tanahnya.
Kayunya bernilai ekonomi karena merupakan bahan yang baik untuk finir serta perabot rumah yang menarik seperti: lemari, kusen pintu, dan jendela serta baik untuk bahan bakar. Tanaman acacia mangium yang berumur tujuh dan delapan tahun menghasilkan kayu yang dapat dibuat untuk papan partikel yang baik. Pada umumnya Acacia mangium mencapai tinggi lebih dari 15 meter, kecuali pada tempat yang kurang menguntungkan akan tumbuh lebih kecil antara 7 – 10 meter.
Acacia mangium adalah tanaman kayu anggota dari marga acacia yang banyak tumbuh di wilayah Papua Nugini, Papua Barat, dan Maluku.
(jml)
Sumber    : Radar Cirebon, Hal. 10
Tanggal    : 23 April 2015

]]>