gerakanpenanaman – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id Perum Kehutanan Negara Sun, 09 Apr 2017 01:44:46 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.4.1 https://stg.eppid.perhutani.id/wp-content/uploads/2023/04/cropped-logo-pht-32x32.png gerakanpenanaman – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id 32 32 Peringatan Hari Bumi di Desa Pancar https://stg.eppid.perhutani.id/peringatan-hari-bumi-di-desa-pancar/ Sun, 09 Apr 2017 01:44:46 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=46334 POS KOTA (9/4/2017) | Kawasan wisata milik Perhutani di Desa Gunung Pancar Kecamatan Babakan Madang Kabupaten Bogor menjadi pusat peringatan Hari Bumi di Bogor.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI bersama alumni SMA Negeri 8 Jakarta dan Kapolsek Babakan Madang hadir pada kegiatan hari Bumi yang berlangsung Sabtu (8/4/2017) ini.

Pada peringatan Hari Bumi ini, peserta menggelorakan semangat penghijauan dengan melakukan penanaman 1.000 pohon.

Peserta berharap, dengan 1.000 pohon yang ditanam, akan membuat kawasan Wahana Wisata Indah Perhutani Gunung Pancar di Karang Tengah Kecamatan Babakan Madang Bogor kembali asri. Selain menteri LH dan alumni pelajar serta kepolisian, hadir pada kegiatan ini yakni, Direktur penanganan konflik tenurial dan hutan adat. Dr. Ir. Eka Widodo Soegiri, Dirjen perhutanan sosial dan kemitraan, DR. Edi Hadi Daryanto, Kepala BPDAS hulu Ciliwung Citarum, Jonli MF, Kepala BBKSDA, Susetyo Iriy-ono, mantan KASAD, Jend (Purn) Budiman, Kompol Nurrahim, Kapolsek Babakan Madang, Mayor Yohanes Heru, Danramil Citeureup, Ke-pala Desa KarangTengah H. Suhandi, ketua masyarakat Desa Hutan H. Heri.

“Ada dua ratus orang yang terlibat dalam aksi ini. Dari Jakarta selain Alumni SMA 8, juga ada undangan lain,”kata Ketua panitia, Mayjen (Purn) Wahyu Suhendar.

Ketua alumni SMA 8, Abdul Aziz menyerahkan 1.000 pohon alpukat, 2.000 pohon jenis kayu ke masyarakat serta penyerahan 20 sumur resapan air kepada Kepala Desa Karang Tengah.

Ia berharap dengan adanya kepedulian semua pihak dan peran serta masyarakat dalam menanam pohon, Indonesia akan kembali hijau.

Sumber: Pos Kota, hal. 4

Tanggal: 9 April 2017

]]>
Kabupaten Pasuruan Juara Agrobisnis Nasional https://stg.eppid.perhutani.id/kabupaten-pasuruan-juara-agrobisnis-nasional/ Mon, 03 Apr 2017 03:24:14 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=46166 SURABAYAPAGI.COM (3/4/2017) | Kabupaten Pasuruan kembali meraih prestasi gemilang. Kali ini terpilih sebagai daerah Agrobisnis terbaik nasional. Agro yang menjadi andalan meliputi kawasan kebun kentang, petik buah apel, buah mangga, buah durian, bunga krisan, bunga sedap malam dan buah srikaya. Minggu depan Bupati Pasuruan HM Irsyad Yusuf, ke Jakarta untuk menerima anugerah tersebut dari kementerian.

“Alhamdulillah Kabupaten Pasuruan kembali menerima penghargaan lagi menjadi kawasan Agrobisnis terbaik tingkat nasional. Minggu depan saya akan Jakarta untuk menerima penghargaan tersebut,” kata Bupati di hadapan warga Desa Tlogosari, Kecamatan Tutur perbatasan Kabupaten Pasuruan dengan Kabupaten Malang. Untuk menuju desa ini Bupati dibarengi ratusan pecinta Motor Pyantom Club asal Pasuruan dan Malang.

Kata Bupati, Club Motor Pyantom ini ikut acara ini dalam rangka kepeduliannya terhadap lingkungan. Maka itu dalam kesempatan tersebut para anggota ikut menanam pohon bersama warga setempat. Ada sekitar 1000 pohon yang ditanam. Secara kebetulan juga Club Motor Pyantom dan Perhutani sama-sama memperingati hari jadinya. Sebagai bentuk rasa pedulinya, Perhutani pun memberikan lahan untuk ditanami pohon.

Bupati berharap tanam pohon tidak sebatas menanam saja, tapi yang lebih penting adalah merawatnya hingga besar. “Pihak Perhutani juga membantu kami berupa bibit pohon. Kali ini yang ditanam adalah jenis pohon Mahoni. Kami berharap daerah-daerah lain juga di Kabupaten Pasuruan mendapatkan perhatian yang sama guna mempertahankan daerah resapan,” ujar Bupati.

Sumber: surabayapagi.com

Tanggal: 3 April 2017

]]>
Perhutani dan Warga Tanam 9.250 Bibit Pohon https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-dan-warga-tanam-9-250-bibit-pohon/ Tue, 28 Feb 2017 01:02:34 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=45522 logo-phtsmallSUARAMERDEKA.COM (28/2/2017) | Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BPKH) Paguyangan, KPH Pekalongan Barat menanam ribuan bibit pohon di kawasan hutan wilayah Desa Batursari, Kecamatan Sirampog, Brebes, Senin (27/2).

Administratur KPH Pekalongan Barat Anton Fajar Agung Susetyo melalui Kepala BKPH Paguyangan, Yohan Haryanto mengatakan, kegiatan tersebut merupakan bagian dari upaya Perhutani untuk memperbaiki kerusakan hutan akibat perambahan atau alih fungsi kawasan hutan. Turut serta dalam kegiatan tersebut antara lain GP Ansor Batursari, LMDH Batursari, Keluarga Pemuda dan Karyawan Perhutani dan jajaran pemerintah desa Batursari. ’’Hari ini (kemarin), kami bersama warga menanam 9.250 bibit pohon di kawasan hutan Batursari atau tepatnya di petak 12 K RPH Igirklanceng,’’ ujarnya.

Adapun bibit pohon yang ditanam tersebut meliputi tanaman kopi (5.000 batang), suren (1.000), karet (1.250), mahoni (1.000), ekaliptus (500) dan bambu (500). Yohan mengungkapkan, bibit tanaman kopi paling banyak ditanam karena mampu tumbuh dengan baik di bawah tegakkan selain ramah lingkungan. Selain itu tanaman kopi memiliki nilai ekonomis yang tinggi. ’’Hingga saat ini sudah ada 183.600 bibit tanaman kopi yang sudah ditanam di wilayah hutan BKPH Paguyangan,’’ ungkapnya.

Tanaman Holtikultura

Menurutnya, prospek tanaman kopi ke depan cukup bagus. Tanaman tersebut bisa dipanen dalam kurun waktu dua tahun. Satu tanaman bisa menghasilkan satu kilogram kopi dengan harga terendah Rp 40 ribu dan tertinggi Rp 65 ribu per kilogramnya. ’’Penanaman kopi ini memang diprogramkan secara bertahap. Dalam jangka panjang untuk menggantikan tanaman holtikultura yang ditanam warga di kawasan hutan,’’kata dia.

Yohan menambahkan, konservasi lahan melalui penanaman pohon akan terus dilakukan secara bertahap dengan melibatkan masyarakat. Selain itu akan dilakukan patroli rutin untuk mencegah perambahan hutan. (H51-69)

Sumber: suaramerdeka.com

Tanggal: 28 Februari 2017

]]>
Kasdim Pimpin Tanam Pohon di Hutan Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id/kasdim-pimpin-tanam-pohon-hutan-perhutani/ Fri, 17 Feb 2017 01:52:09 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=45338 5-foto-c-serahkan-bibit-min-1HARIANBHIRAWA.CO.ID (16/2/2017) | Sedikitnya 2 ribu bibit tanaman keras meliputi Termbesi, Kluwih, Jati, Mahoni, Mangga dan Sukun, secara serentak ditanam Kodim 0811/Tuban bersama Perhutani dan PWI di kawasan hutan Perhutani di Blok Sumur Kudu, Petak 11 C, RPH Gaji, BKPH Kerek Desa Mliwang, Kec Kerek, Kab Tuban, Kamis (16/2) kemarin.

Hal ini dilaksanakan di kawasan serapan sumber air Sumur Kudu untuk menjaga debit sumber air tetap terjaga. Karena mata air Sumur Kudu saat ini dimanfaatkan warga Desa Mliwang, Kec Kerek sebagai sumber penghidupan, sehari – hari.

Kasdim 0811/Tuban, Mayor Inf Suko Edi Winarto SSos yang didampingi Kapenremn 082/CPYJ Mojokerto, Kapten Caj Cadra Yuniarti SS kepada Bhirawa mengatakan kami menyambut baik dan memberikan apresiasi terhadap kegiatan penanaman pohon ini, secara bersama- sama. Karena Kegiatan ini bukan ceremonial semata, tapi bentuk upaya kita semua untuk menyelamatkan sumber mata air.

“Inisiatif sebelum terjadi kerusakan merupakah hal yang sangat baik. Berarti kita sudah sadar terlebih dahulu sebelum terjadi kerusakan, ini sangat bagus dan harus didorong untuk bisa berlanjut pada hal- hal kebaikan lainnya,” kata Kasdim.

Lebih lanjut, dikatakan Kasdim, keberadaan hutan tidak hanya untuk menjaga sumber air, namun juga tempat untuk produksi oksigen, juga untuk mengurangi dampak pemanasan global, serta dampak buruk lainya akibat rusaknya lingkungan. Semoga langkah baik ini diikuti lainya dan berkelanjutan. [min]

Sumber: harianbhirawa.co.id

Tanggal: 16 Februari 2017

]]>
1001 Pendaki Tanam Gunung Ungaran https://stg.eppid.perhutani.id/1001-pendaki-tanam-gunung-ungaran/ Tue, 14 Feb 2017 03:47:35 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=45318 12btanam1-h86-400x241SUARAMERDEKA.COM (13/2/2017) | Kualitas dan jarak tanam pada kegiatan 1001 Pendaki Tanam Gunung Ungaran 2017 benar-benar diperhitungkan. Keterangan tersebut disampaikan Koordinator Jalur Pendakian Mawar, Dodi Arianto, Minggu (12/2) pagi. Dengan begitu, nantinya diharapkan bibit yang ditanam bisa betul-betul bermanfaat sebagai sabuk gunung atau pelindung tangkapan air di Gunung Ungaran.

“Ini sudah kali ketiga, tahun ini kami tidak mengejar kuantitas melainkan kualitas tanam. Sistem tanam yang baik pun kita terapkan, termasuk kontrol, pemeliharaan dan penyulaman tanaman jika ada bibit yang mati setelah ditanam,” kata Mbah Rimba, panggilan akrab Doni Arianto.

Kaitannya dengan bibit tanaman yang ditanam, dari catatannya ada beberapa kategori tanaman keras dan tanam buah yang sesuai dengan letak ketinggian Gunung Ungaran, yakni 2.050 meter dari permukaan air laut (MDPL). Meliputi tanaman puspa, cemara, kelor, kelengkeng, dan tanaman buah lainnya. Bibit tanaman buah sengaja ditanam untuk menjaga ketersediaan pangan bagi hewan liar yang masih ada di sekitar Gunung Ungaran.

“Tercatat ada lebih dari 4.000 orang peserta yang naik dari Jalur Pendakian Mawar. Bibit tanaman yang kami sediakan bersama Dinas Kehutanan dan Perhutani habis,” jelasnya.

Guna memudahkan pengawasan pascapenanaman, penyelenggara sudah membentuk zona tanam. Yaitu dengan memberi nama dengan sebutan, zona hijau, kuning, dan zona merah. Zona tanam yang dimaksud, tidak lain adalah sabana yang jauh dari jalur pendakian reguler. Sebagaimana diketahui, lokasi itu merupakan bekas area yang terbakar hebat pada akhir Agustus 2015 silam.

“Ketika itu banyak tanaman keras yang terbakar, dari situ kita tergerak untuk menghijaukan area tersebut,” terangnya.

Dari pantauan di lapangan, ribuan peserta baik anak-anak maupun orang tua terlihat datang. Sebagian dari mereka sudah tiba dan mendirikan tenda di sekitar Jalur Pendakian Mawar, Sabtu (11/2) siang. Tidak hanya dari Kabupaten Semarang saja, peserta maupun relawan lintas komunitas dari luar kota juga terpantau hadir.

Ditemui usai menanam, Cahyaning Tyas (35) relawan asal Grabag, Kabupaten Magelang menuturkan, dia bersama teman-temannya sesama pendaki selalu aktif mengikuti gerakan menanam yang digelar lintas relawan.

“Sekali bawa harus lebih dari dua bibit tanaman, ini sebagai kepedulian kami untuk alam,” tuturnya.

Mbah Rimba menambahkan, selain melalui Jalur Pendakian Mawar, kegiatan 1001 Pendaki Tanam Gunung Ungaran 2017 juga dilakukan dari Jalur Pendakian Promasan, Limbangan, Kabupaten Kendal. Sama seperti di Mawar, di Promasan juga ditanam ribuan bibit tanaman keras serta buah-buahan.

Sumber: suaramerdeka.com

Tanggal: 13 Februari 2017

]]>
Pemkot Malang Jalankan Reboisasi Massal di 5 Kecamatan https://stg.eppid.perhutani.id/pemkot-malang-jalankan-reboisasi-massal-5-kecamatan/ Tue, 14 Feb 2017 03:43:44 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=45315 750x500-pemkot-malang-jalankan-reboisasi-massal-di-5-kecamatan-170212kMERDEKA.COM (13/2/2017) | Pada sabtu (11/2) di Jl. Moch. Rasyid RT 12 RW. 03 Kelurahan Mulyorejo Kecamatan Sukun telah dilaksanakan kegiatan Reboisasi Massal dengan Penanaman Pohon oleh Kodim 0833/Kota Malang. Kegiatan ini sendiri mengusung tema “Melalui Penghijauan, Kita Wujudkan Gerakan Indonesia Menanam Pohon Dalam Rangka Menjaga dan Melestarikan Lingkungan Hidup Serta Mengurangi Pemanasan Global”.

Bertindak sebagai inspektur upacara adalah Walikota Malang, H. Mochammad Anton dengan didampingi oleh Dandim 0833/Kota Malang, Letkol Arm. Aprianko Suseno, Kasdim 0833, Mayor Kav. Suprapto, Camat Sukun, Sinarni, S.IP ,MM serta Lurah Mulyorejo, R. Syahrial Hamid, S.Sos.

Dalam sambutannya, Abah Anton menyampaikan bahwa reboisasi merupakan wujud kepedulian Kodim 0833/Kota Malang yang bekerjasama dengan Perhutani maupun Perum Jasa Tirta dan Pemerintah Kota Malang. Kegiatan ini sendiri dilaksanakan secara serentak di lima kecamatan di kota Malang.

“Untuk itu, Pemerintah Kota Malang sangat mengapresiasi program ini, karena melalui program ini diharapkan akan mengurangi bencana longsor utamanya di pinggiran sungai,” ujarnya.

Di bawah Komando Korem 083/Bdjm penghijauan merupakan langkah nyata yang dipelopori oleh Kodim 0833 Kota Malang dan diharapkan menjadikan motor tentang kepedulian alam.

“Kegiatan ini merupakan wujud nyata kebersamaan TNI/Polri dan Pemkot Malang serta masyarakat dalam menjaga merawat alam,” jelas Abah Anton.

“Saya berharap agar program ini dapat terus berlanjut karena sangat baik dampaknya bagi lingkungan dan masyarakat Kota Malang,” sambungnya.

Pada kesempatan tersebut, pohon yang ditanam sebanyak 325 pohon yang terdiri dari 200 bibit pohon Mahoni serta 125 bibit pohon Kesambi.

Sumber: merdeka.com

Tanggal: 13 Februari 2017

]]>
Jaga Pasokan Air, Ribuan Pendaki Hijaukan Gunung Ungaran https://stg.eppid.perhutani.id/jaga-pasokan-air-ribuan-pendaki-hijaukan-gunung-ungaran/ Mon, 13 Feb 2017 03:48:29 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=45321 2039520tanam-gunung-ungaran780x390KOMPAS.COM (12/2/2017) | Ribuan relawan dari sejumlah daerah di Jawa Tengah berupaya menghijaukan kawasan Gunung Ungaran melalui gerakan “1001 Pendaki Tanam Pohon-Hijaukan Gunung Ungaran”, Minggu (12/2/2017).

Para relawan ini datang dari beragam latar belakang. Mereka juga berbeda usia.

Penanaman pohon dilakukan secara serentak melalui dua pintu pendakian, yakni Promasan, Medini, Kabupaten Kendal dan Campground “Mawar” Sidomukti, Bandungan, Kabupaten Semarang.

Menurut Koordinator Kegiatan, Dodi Arianto, agenda tahunan yang sudah berjalan kali ketiga ini bertujuan untuk menjaga kelestarian lingkungan di kawasan Gunung Ungaran.

Dengan terjaganya vegetasi di kawasan Gunung Ungaran ini, diharapkan akan terjaga pula ekosistem serta menjamin ketersediaan air bagi wilayah di sekelilingnya.

“Dari Jalur Pendakian Mawar, ada lebih dari 4.000 orang peserta. Bibit yang disediakan Dinas Kehutanan dan Perhutani habis,” kata Dodi.

Berbeda dari pelaksanaan aksi sebelumnya, pada kegiatan tahun ketiga ini kualitas dan jarak tanam benar-benar diperhitungkan.

Sistem tanam diterapkan sedemikian rupa untuk memudahkan dalam mengontrol dan memelihara.

Manajeman tanam pada aksi tahun ini juga memungkinkan penyulaman jika ada bibit yang mati setelah ditanam.

Penanaman dilakukan pada zona yang pernah terbakar pada Agustus 2015. Saat itu banyak tanaman keras yang terbakar.

“Ada zona hijau, kuning, dan zona merah. Zona tanamnya sendiri adalah sabana yang jauh dari jalur pendakian reguler,” jelas dia.

Sedangkan bibit yang ditanam cukup beragam, baik untuk jenis tanaman keras maupun dari jenis buah-buahan.

Antara lain tanaman puspa, cemara, kelor, kelengkeng, dan tanaman buah lainnya.

“Bibit tanaman buah ini juga untuk menjaga ketersediaan pangan bagi hewan liar yang masih ada di sekitar Gunung Ungaran,” imbuhnya.

Salah satu relawan, Cahyaning Tyas (35) mengatakan setiap tahun selalu mengikuti kegiatan “1001 Pendaki Tanam Pohon – Hijaukan Gunung Ungaran”.

Tahun ini Tyas datang bersama teman-temannya sesama pendaki dari Kabupaten Magelang.

“Saya tanam dua pohon. ini bagian dari kepedulian kami untuk alam,” kata Tyas.

Selain dari relawan yang datang secara pribadi, kegiatan ini juga didukung oleh sejumlah instansi.

Di antaranya Basarnas Kantor SAR Semarang yang memberangkatkan 10 personel.

Humas Basarnas Jateng Maulana Affandi mengatakan, kegiatan ini cukup positif guna untuk menjaga vegetasi menyelamatkan lingkungan dari kerusakan ekosistem.

Pihaknya mengapresiasi kegiatan ini dan patut untuk di dukung oleh semua pihak “Antusiasme masyarakat sangat menggembirakan, saya sampai tidak kebagian bibit pohonnya,” kata Affandi.

Sumber: kompas.com

Tanggal: 12 Februari 2017

]]>
Bupati Ingin Warga Rawat Bambu Antisipasi Longsor https://stg.eppid.perhutani.id/bupati-ingin-warga-rawat-bambu-antisipasi-longsor/ Fri, 10 Feb 2017 03:56:35 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=45256 20160213img20160213081546ANTARAJATIM.COM (9/2/2017) | Bupati Kediri Haryanti Sutrisno meminta warga di Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, untuk merawat tanaman bambu, sebagai upaya mencegah tanah longsor.

“Ini miring tapi tidak sampai longsor. Ini bantuannya bambu petung, jadi bisa untuk apa saja,” katanya setelah acara penanaman bibit pohon bambu petung di Desa Parang, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri, Kamis.

Ia mengatakan bantuan bibit bambu dari CSR PT Gudang Garam, Tbk, Kediri ini tentunya sangat bermanfaat. Selain bisa dimanfaatkan untuk membuat rumah, juga membuat gazebo, kursi. Bahkan, untuk tunas muda nya pun bisa dijadikan sayur.

Bupati menambahkan, adanya pohon bambu tentunya juga bisa menambah O2 atau oksigen, mengurangi CO2 atau Karbon dioksida, hingga mengurangi potensi tanah longsor. Untuk itu, ia berharap warga ikut merawat pohon tersebut.

“Bambu bisa menarik air. Yang penting, mereka bisa minum,” harapnya.

Sementara itu, Wakil Direktur Sumber Daya Manusia dan Pelayanan Umum PT Gudang Garam Tbk Kediri Slamet Budiono menambahkan Gudang Garam memang berkomitmen untuk melakukan kegiatan sosial, salah satunya dengan memberikan bantuan bibit bambu pada masyarakat.

“Kami melakukan kegiatan sosial, penanaman bambu petung. Ada 90 ribu batang di lahan seluas 500 hektare,” katanya.

Pihaknya berharap, kegiatan ini bisa bermanfaat bagi lingkungan dan perekonomian masyarakat. Bambu sangat strategis bagi masyarakat, sehingga diharapkan keberadaannya juga dijaga.

Pihaknya juga berharap, adanya kerjasama yang baik antara perusahaan, pemerintah daerah, termasuk dengan perhutani juga bisa terjaga dengan baik dan bisa terus menerus.

Selain di areal perhutani wilayah Kecamatan Banyakan, Slamet juga menambahkan penanaman bibit juga dilakukan di areal yang membutuhkan lainnya, salah satunya di kaki Gunung Kelud (1.731 meter di atas permukaan laut).

Kepala Divisi Regional Perhutani Jatim Andi Purwadi mengatakan penanaman pohon ini sekaligus membantu program pemerintah, sebagai upaya agar fungsi hutan terjaga.

“Perhutani itu mengelola dua fungsi hutan yaitu produksi dan lindung. Jadi, bambu bisa dikembangkan, punya aspek ekonomis juga, bahkan industri,” katanya.

Pihaknya pun berharap, dengan bambu pula ke depan bisa dimanfaatkan sebagai salah satu energi terbarukan. Ia berharap, dengan itu bisa memperbaiki lingkungan dan bisa dimanfaatkan secara luas oleh masyarakat.

Proses penanaman bibit pohon bambu petung itu dilakukan secara simbolis awalnya di Desa Parang, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri. Selain dihadiri perwakilan dari PT Gudang Garam, Tbk, juga Bupati Kediri Haryanti Sutrisno dan jajarannya, serta Kepala Divisi Regional Perhutani Jatim Andi Purwadi dan jajarannya. (*)

Sumber: antarajatim.com

Tanggal: 9 Februari 2017

]]>
Peringati Hari Pers, PWI Blora Ajak Warga Tanam Bibit Pohon https://stg.eppid.perhutani.id/peringati-hari-pers-pwi-blora-ajak-warga-tanam-bibit-pohon/ Thu, 09 Feb 2017 01:57:16 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=45210 tanam-pohon-400x241SUARAMERDEKA.COM (8/2/2017) | Dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Blora mengadakan acara wartawan menanam yang dipusatkan di Komplek Wana Wisata Goa Terawang Todanan.

“Besok saat bertepatan dengan hari pers, wartawan di Blora akan menanam pohon dan buah-buahan,” ujar Ketua PWI Blora Wahono.

Wartawan menanam sengaja dipusatkan di Kompleks Goa Terawang agar lebih mengenalkan potensi wisata goa ikon Blora tersebut. Kegiatan itu bekerjasama dengan Perhutani khususnya KPH Blora dan seluruh KPH yang ada di Blora.

Menurut Wahono bukan hanya wartawan yang terlibat tetapi juga masyarakat, pelajar, Pemkab dan sejumlah instansi di Blora. Sehingga kegiatan menanam akan menjadi edukasi yang positif bagi masyarakat dalam hal pelestarian lingkungan.

“Selama ini kami sering memberitakan kegiatan menanam, maka kali ini langsung aksi nyata dan berbuat sesuatu untuk masyarakat,” jelasnya.

Yang akan ditanam berupa bibit buah-buahan, pohon dan tanaman lainnya. Sehingga bisa membuat lingkungan Goa Terawang menjadi lebih asri. “Wartawan juga sangat komitmen dalam mewujudkan pelestarian alam dan mengajak masyarakat agar terus menanam pohon atau buah-buahan,” tandasnya.

Sumber: suaramerdeka.com

Tanggal: 8 Februari 2017

]]>
Perhutani Situbondo Tanami Ribuan Pohon https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-situbondo-tanami-ribuan-pohon/ Mon, 30 Jan 2017 01:35:34 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=44887 7-foto-kilas-1-awi-sengon-kphHARIANBHIRAWA.CO.ID (29/1/2017) | KPH Perhutani Bondowoso (Situbondo dan Bondowoso) tak pernah berhenti memperluas kawasan penghijauan lahan di dua Kota di Jawa Timur dalam beberapa tahun terakhir ini. Yang terbaru, KPH Perhutani Bondowoso bersama Kodim 0822 Bondowoso merealisasikan reboisasi di kawasan Petak 85 KRPH Belawan Ijen Bondowoso, dengan ribuan bibit pohon sengon. Tak hanya komoditas jenis kayu sengon saja, KPH Perhutani Bondowoso bersama personil TNI juga menanam kentang dan kubis di lahan tersebut.

Administratur KPH Perhutani Bondowoso, Adi Winarno mengatakan, dalam program penghijauan lahan di Petak 85 KRPH Belawan, pihaknya menanam bibit kayu sengon seluas 100 hektar. Langkah ini dilakukan, urai Adi Winarno, selain untuk mewujudkan penanaman kembali juga untuk mengantisipasi terjadinya tanah longsor, banjir dan bencana lainnya. “Sedangkan untuk tanaman jenis kentang dan kubis bertujuan untuk meningkatkan jalinan kerjasama dan kemitraan bersama warga sekitar hutan,” ujar mantan Administratur KPH Perhutani Banyuwangi Barat itu.

Masih kata Adi Winarno, gerakan reboisasi ini akan terus digalakkan seiring dengan datangnya musim hujan diwilayah Perhutani baik di Kabupaten Situbondo maupun Kabupaten Bondowoso. Apalagi, lanjut Adi Winarno, di kawasan lahan Petak 85 KRPH Belawan itu cukup lama tidur panjang sehingga secepatnya dilakukan penanaman pohon kembali.

“Kami memang sengaja mengajak jajaran TNI di Kodim 0822 Bondowoso, karena sejak awal sering melakukan kerjasama di lapangan,” papar Adi Winarno yang didampingi Wakil Kepala Administratur Perhutani Situbondo Moh Ajib kemarin.

Di sisi lain, Kepala Seksi Pengelolaan Sumber Daya Hutan (PSDH) KPH Perhutani Bondowoso, Enny Handhayany menuturkan acara reboisasi di Petak 85 KRPH Belawan merupakan tindak lanjut dari komitmen bersama antara Perhutani dengan jajaran Forpimda Kabupaten Bondowoso dan seluruh stake holder serta elemen masyarakat di kawasan Ijen. [awi]

Sumber: harianbhirawa.co.id

Tanggal: 29 Januari 2017

]]>