Gunung Kelud – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id Perum Kehutanan Negara Sat, 29 Nov 2014 12:29:20 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.4.1 https://stg.eppid.perhutani.id/wp-content/uploads/2023/04/cropped-logo-pht-32x32.png Gunung Kelud – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id 32 32 Reboisasi Gunung Kelud Dengan Ketepel https://stg.eppid.perhutani.id/reboisasi-gunung-kelud-dengan-ketepel/ Sat, 29 Nov 2014 12:29:20 +0000 http://perhutani.co.id/?p=15799 2014-11-28-Kdr-REBOISASI KELUD DENGAN KETAPEL 0-web

Dok.Kom-PHT/Kdr @2014

KEDIRI,  PERHUTANI  (28/11) –  Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kediri bersama Pemda Kabupaten Kediri melaksanakan Reboisasi Gunung Kelud  dengan menggunakan Ketapel yang dipentangkan lereng Gunung Kelud dengan jenis tanaman Kaliandra,Kedawung dan Johar disamping ada tanaman kehutanan lainnya bertepatan pelaksanaan Obit tahun ini,.  Jumat.

Cara Reboisasi dengan menggunakan ketepel ini cukup unik dan yang pertamakalinya dilakukan di Kabupaten Kediri.

Erupsi Gunung Kelud menyebabkan sejumlah kerusakan hutan di lereng Gunung berapi aktif itu.Hal inilah yang menjadikan perhatian Administratur Perhutani Kediri, Maman Romantika dan Bupati Kediri, Hariyanti Sutrisno

Administratur Perhutani Kediri, Maman Rosmantika menyatakan bahwa  dampak erupsi tidak hanya menimbulkan kerusakan bangunan, Debu Vulkanik yang jumlahnya jutaan kubik juga merusak kawasan hutan dan vulkaniknya merusak tanaman kehutanan.

“Akibat erupsi 13 Pebruari lalu sekitar 350 ha hutan di wilayah Gunung Kelud rusak berat dan seluas 1000 ha semuanya mengering dan akan kami sulam” tegasnya.

Karenanya untuk merehabilitasi hutan pihaknya mendukung Pemkab Kediri melakukan penghijauan.  Perum Perhutani memberikan 1 ton benih dan rencananya tidak hanya ditabur di kawasan Gunung Kelud tapi juga di kecamatan lain di Kabupaten Kediri dan beberapa wilayah lainnya.

Sementara Bupati Kediri, Hariyanti menyatakan bahwa  pemilihan Kaliandra sebagai jenis tanaman kawasan hutan Gunung Kelud bukan tanpa alasan karena Kaliandra Merah fungsinya juga menyuburkan tanah disamping cepat menghijaukan kawasan hutan.  Jadi tidak perlu menunggu lama-lam sudah bisa hijau kembali.

Acara  di hadiri dari elemen masyarakat diantaranya LSM, Tokoh Masyarakat, dan perwakilan dari Dinas Pendidikan SD,SMP dan Sekolah Menengah Atas SMA sejumlah  1000 orang.

Sementara Kepala Biro Perlindungan Divre Jatim, Kristomo  mengingatkan kepada jajaran Perhutani agar jangan bosan memelihara alam,dan jangan mau dikalahkan alam,karena alam yang ada ini merupakan tanggung jawab manusia juga karena hutan utamanya merupakan tanggung jawab kita semua.

Dan Bupati juga mengatakan belum semua benih bisa di tabur karena wilayah yang sulit dijangkau akan disebar dengan menggunakan Helikopter nanti kami minta bantuan PT.Gudang Garam ujarnya.(hms kdr jf)

Editor  :  Dadang K Rizal

@copyright 2014

]]> Erupsi Kelud hancurkan 70 persen kawasan lindung https://stg.eppid.perhutani.id/erupsi-kelud-hancurkan-70-persen-kawasan-lindung/ Wed, 19 Feb 2014 07:28:04 +0000 http://perhutani.co.id/?p=11733 2014-2-18-antara keludBlitar (ANTARA News) – Letusan dahyat disertai lontaran jutaan kubik material padat dan panas pada pusat kawah Gunung Kelud, Kamis (13/2) malam telah menghancurkan 70 persen kawasan hutan lindung, hingga radius tiga kilometer di sekitarnya.

Kepala Urusan Humas Perum Perhutani KPH Blitar, Heri Purwanto di Blitar, Jawa Timur, Selasa mengungkapkan, luas hutan lindung yang mengalami kerusakan parah tercatat mencapai 2.580 hektare lebih.
Luasan yang hancur itu mendekati 70 persen dari total luas kawasan lindung di lereng Gunung Kelud, yakni 3.885,4 hektare.
“Itu data sementara yang berhasil kami estimasikan, mengacu pengalaman letusan tahun 1990 yang menghancurkan kawasan lindung hingga radius lima kilometer,” jelasnya.
Selain belajar dari pengalaman erupsi sebelumnya, catatan kerusakan berhasil direkapitulasi pihak KPH Perhutani Blitar setelah melakukan pengamatan langsung wilayah terdampak letusan Gunung Kelud, beberapa hari terakhir.
Kerusakan paling parah diidentifikasi terjadi di petak 3 RPH Penataran, BKPH Wlingi. Dari total luasan baku hutan lindung di kawasan ini yang mencapai 1.738,4 hektare, vegetasi yang rusak mencapai 1.375 hektare. Kawasan lindung ini mengalami kerusakan sangat parah karena berada persis di pusat kawah/letusan.
Lanjut Heri, kerusakan dengan luasan hampir sama juga teridentifikasi di petak 6A RPH Gandusari, BKPH Wlingi. Dari luasan baku 2.146,9 hektare di area ini, sekitar 1.205 hektare di antaranya hancur total.
“Total kerugian negara akibat letusan ini diperkirakan mencapai Rp19 miliar,” jelasnya.
Kerusakan sebenarnya juga terjadi di sejumlah hutan produksi kawasan penyangga di atas radius tiga kilometer dari puncak/kawah Gunung Kelud.
Namun kerusakan dipastikan tidak terlalu parah sebagaimana area sekitar pusat letusan (kawah) hingga radius tiga kilometer.
“Pengalaman erupsi 1990, muntahan material panas serta lava pijar menyebabkan kehancuran masih di sekitar letusan,” ujarnya.
Diperkirakan, butuh waktu antara tiga hingga empat tahun untuk merehabilitasi kawasan dengan tanaman-tanaman yang cepat tumbuh, seperti kaliandra, sengon laut, bendo, dan aneka tanaman kayu lain.
KPH Perhutani Blitar yang memiliki wilayah pengelolaan kawasan hutan lindung di sekitaran Gunung Kelud saat ini masih mengkoordinasikan data kerusakan tersebut ke Perum Perhutani Korwil Jatim, untuk selanjutnya dilaporkan ke Kementrian Kehutanan RI guna perencanaan rehabilitasi kawasan hutan lindung.
Editor: Fitri Supratiwi
COPYRIGHT © 2014
Sumber  : www.antaranews.com
Tanggal  : 18 Pebruari 2014

]]>
Perhutani Blitar Bantu Korban Gunung Kelud https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-blitar-bantu-korban-gunung-kelud/ Sun, 16 Feb 2014 01:22:37 +0000 http://perhutani.co.id/?p=11687 2014-2-16-Blitar Kelud

Dok. PR /Btr @2014

BLITAR.  PERHUTANI (14/2) – Tim Penangulangan Bencana Alam (PBA) Perhutani Blitar siapkan bahan makanan, minuman dan masker serta kendaraan truk untuk membantu mengangkut masyarakat yang mengungsi.  Sabtu.

Tim Penanggulangan Bencana Alam Perhutani  Blitar mendirikan tiga buah Posko Siaga Bencana yaitu Posko Utama berada di Kantor Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan(KPH)  Blitar, Posko I berada di Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Wlingi yang wilayah kerjanya yaitu Resort Pemangkuan Hutan (RPH)  Penataran dan Gandusari berada di sekitar Gunung Kelud, yang terdampak langsung bencana dan Posko II di BKPH Rejotangan juga terhimbas, yaitu di  RPH Sumberingin merupakan wilayah aliran lahar Gunung Kelud

Tim Penanggulangan Bencana Alam KPH Bitar langsung bergerak dengan focus utama menyelamatkan keselamatan jiwa manusia utamanya petugas Perhutani  yang rumahnya masuk dalam kawasan rawan bencana.

Administratur Perum Perhutani Blitar, Haris Suseno  mengucapkan terima kasih kepada semua personil Tim Penanggulangan Bencana Alam Perhutani Blitar yang telah bekerja dengan baik dan sigap dalam bertugas. Semoga dampak erupsi Gunung Kelud yang dahsyat, masyarakat Blitar umumnya dan khususnya petugas Perhutani dapat bekerja kembali secara normal. Dan yang tak kalah penting adalah  keselamatan jiwa keluarga besar Perhutani KPH Blitar.  (PR Blitar/Romi.Y)

Editor  :  DK. Rizal
@Copyright 2014

]]>