gunungsarisunset – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id Perum Kehutanan Negara Fri, 24 Mar 2017 00:50:23 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.4.1 https://stg.eppid.perhutani.id/wp-content/uploads/2023/04/cropped-logo-pht-32x32.png gunungsarisunset – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id 32 32 Menunggu Sunset di GSS https://stg.eppid.perhutani.id/menunggu-sunset-di-gss/ Fri, 24 Mar 2017 00:50:23 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=46039 MALANGPOST.NET (24/3/2017) | Baru menjadi destinasi wisata, Gunung Sari Sunset (GSS) sudah jadi magnet wisatawan. Wana wisata yang terletak di wilayah Kecamatan Poncokusumo ini menawarkan sensasi panorama gunung dan hutan. Sunset di gunung menambah eksotik GSS.

GSS terletak di Gubugklakah, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang. Traveler yang ingin mengeksplore tempat ini harus membawa kendaraan sendiri. Sebab belum ada jalur angkutan umum. Biasanya wisatawan membawa kendaraan sendiri.

Dari Kota Malang butuh waktu sekitar 1,5 jam hingga dua jam menuju GSS. Setelah melewati Tumpang, pengendara harus melewati jalan menanjak namun beraspal.

Perjalanan menuju GSS sangat menyenangkan. Apalagi saat berada di kawasan wisata tersebut. Di sebelah kiri dan kanan jalan terdapat hamparan sawah dan perkebunan apel.

Pelesir ke obyek wisata yang berada di kawasan milik Perhutani ini terbilang murah meriah. Sebab hanya membayar parkir Rp 2000 untuk motor dan mobil Rp 3.000. Sedangkan tiket masih digratiskan.

Ketika berada di GSS, wisatawan langsung betah. Suasana liburan di alam terbuka sangat terasa. Mata dimanjakan oleh panorama hutan pinus. Hati pun terasa sangat damai karena berada di antara rindangnya pohon.

“GSS punya daya tarik tersendiri. Memiliki hutan pinus, hutan konservasi dan perkebunan. Selain itu terdapat pemandangan khas budidaya sayuran dan buah oleh petani,” kata Chakim, pengelola GSS.

Suhu yang dingin merupakan sensasi tersendiri yang dimiliki GSS. Karena itu, wisatawan harus membawa jaket, terutama bagi mereka yang bermalam. Menunggu sunset merupakan momen yang ditunggu-tunggu. Seperti namanya, GSS memiliki panorama indahnya sunset yang eksotik.

Selain alamnya yang memikat, terdapat rumah pohon yang bisa digunakan wisatawan untuk bermalam. Bangunannya sederhana, berbahan kayu. Luas bangunannya sekitar 2 x3 meter. Terdapat satu kamar yang bisa digunakan untuk bermalam. Kendati hanya tersedia satu kamar, namun memiliki daya tampung hingga empat orang. Sedangkan teras di luar bangunan berbentuk bundar sangat fungsional. Selain untuk nongkrong, juga tempat selfie.

Wisatawan yang ingin bermalam di rumah pohon cukup membayar Rp 200 ribu per malam untuk empat orang. Jika lebih dari empat orang, maka penyewa rumah pohon harus menambah Rp 25 ribu per orang.

GSS kini terus dilengkapi berbagai fasilitas penunjang. Di antaranya akan menyediakan arena flying fox dan juga guest house. (mg18/van)

Sumber: malangpost.net

Tanggal: 24 Maret 2017

]]>
Lima Rumah Kayu Sambut Wisatawan https://stg.eppid.perhutani.id/lima-rumah-kayu-sambut-wisatawan/ Tue, 27 Dec 2016 07:24:15 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=43887 6-c-launching-wisata-baru-perhutani-for-radar-kanjuruhan-5__1482810492_120-188-93-123RADARMALANG.CO.ID (27/12/2016) | Destinasi wisata di Kabupaten Malang yang layak masuk dalam daftar tunggu, bertambah. Sebab, Perhutani KPH Malang me-launching persinggahan baru di Desa Gubugklakah, Kecamatan Poncokusumo, kemarin (26/12). Namanya, Gunungsari Sunset (GSS).
Administratur Perum Perhutani Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Malang Arif Herlambang, menjelaskan, tempat tersebut memang khusus untuk disinggahi para wisatawan. ”Khususnya yang hendak ke Gunung Bromo,” terang dia.
Oleh karena itu, fasilitas di sana terjadi cukup lengkap, mulai dari kafe, homestay hingga jalur hiking.
Dengan mengusung tema homestay dan resto, Perhutani membebaskan biaya tiket masuk. Jadi, bagi Anda yang ingin foto-foto dengan view pemandangan alam, lokasi ini patut menjadi salah satu jujukan. Sementara itu, bagi yang ingin bermalam, harap bersabar sejenak. Pasalnya, Perhutani KPH Malang belum menentukan tarif homestay-nya. ”Untuk tarif, memang masih dirembuk,” sambung Arif.
Saat ini, lanjutnya, telah tersedia lima rumah kayu. Ke depan, pengelola juga berhasrat untuk menambah rumah-rumah kayu di sana. Berdasarkan penataan beberapa fasilitas, GSS cukup direkomendasikan untuk destinasi wisata keluarga. Sebab, kafe yang disediakan bakal menyediakan beberapa kebutuhan, mulai dari varian makanan ringan hingga minuman. Secara khusus, Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Poncokusumo juga hadir dalam launching GSS, kemarin. (by/c4/nen)
 
Sumber : radarmalang.co.id
Tanggal : 27 Desember 2016

]]>