gunungungaran – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id Perum Kehutanan Negara Tue, 14 Feb 2017 03:47:35 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.4.1 https://stg.eppid.perhutani.id/wp-content/uploads/2023/04/cropped-logo-pht-32x32.png gunungungaran – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id 32 32 1001 Pendaki Tanam Gunung Ungaran https://stg.eppid.perhutani.id/1001-pendaki-tanam-gunung-ungaran/ Tue, 14 Feb 2017 03:47:35 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=45318 12btanam1-h86-400x241SUARAMERDEKA.COM (13/2/2017) | Kualitas dan jarak tanam pada kegiatan 1001 Pendaki Tanam Gunung Ungaran 2017 benar-benar diperhitungkan. Keterangan tersebut disampaikan Koordinator Jalur Pendakian Mawar, Dodi Arianto, Minggu (12/2) pagi. Dengan begitu, nantinya diharapkan bibit yang ditanam bisa betul-betul bermanfaat sebagai sabuk gunung atau pelindung tangkapan air di Gunung Ungaran.

“Ini sudah kali ketiga, tahun ini kami tidak mengejar kuantitas melainkan kualitas tanam. Sistem tanam yang baik pun kita terapkan, termasuk kontrol, pemeliharaan dan penyulaman tanaman jika ada bibit yang mati setelah ditanam,” kata Mbah Rimba, panggilan akrab Doni Arianto.

Kaitannya dengan bibit tanaman yang ditanam, dari catatannya ada beberapa kategori tanaman keras dan tanam buah yang sesuai dengan letak ketinggian Gunung Ungaran, yakni 2.050 meter dari permukaan air laut (MDPL). Meliputi tanaman puspa, cemara, kelor, kelengkeng, dan tanaman buah lainnya. Bibit tanaman buah sengaja ditanam untuk menjaga ketersediaan pangan bagi hewan liar yang masih ada di sekitar Gunung Ungaran.

“Tercatat ada lebih dari 4.000 orang peserta yang naik dari Jalur Pendakian Mawar. Bibit tanaman yang kami sediakan bersama Dinas Kehutanan dan Perhutani habis,” jelasnya.

Guna memudahkan pengawasan pascapenanaman, penyelenggara sudah membentuk zona tanam. Yaitu dengan memberi nama dengan sebutan, zona hijau, kuning, dan zona merah. Zona tanam yang dimaksud, tidak lain adalah sabana yang jauh dari jalur pendakian reguler. Sebagaimana diketahui, lokasi itu merupakan bekas area yang terbakar hebat pada akhir Agustus 2015 silam.

“Ketika itu banyak tanaman keras yang terbakar, dari situ kita tergerak untuk menghijaukan area tersebut,” terangnya.

Dari pantauan di lapangan, ribuan peserta baik anak-anak maupun orang tua terlihat datang. Sebagian dari mereka sudah tiba dan mendirikan tenda di sekitar Jalur Pendakian Mawar, Sabtu (11/2) siang. Tidak hanya dari Kabupaten Semarang saja, peserta maupun relawan lintas komunitas dari luar kota juga terpantau hadir.

Ditemui usai menanam, Cahyaning Tyas (35) relawan asal Grabag, Kabupaten Magelang menuturkan, dia bersama teman-temannya sesama pendaki selalu aktif mengikuti gerakan menanam yang digelar lintas relawan.

“Sekali bawa harus lebih dari dua bibit tanaman, ini sebagai kepedulian kami untuk alam,” tuturnya.

Mbah Rimba menambahkan, selain melalui Jalur Pendakian Mawar, kegiatan 1001 Pendaki Tanam Gunung Ungaran 2017 juga dilakukan dari Jalur Pendakian Promasan, Limbangan, Kabupaten Kendal. Sama seperti di Mawar, di Promasan juga ditanam ribuan bibit tanaman keras serta buah-buahan.

Sumber: suaramerdeka.com

Tanggal: 13 Februari 2017

]]>
Jaga Pasokan Air, Ribuan Pendaki Hijaukan Gunung Ungaran https://stg.eppid.perhutani.id/jaga-pasokan-air-ribuan-pendaki-hijaukan-gunung-ungaran/ Mon, 13 Feb 2017 03:48:29 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=45321 2039520tanam-gunung-ungaran780x390KOMPAS.COM (12/2/2017) | Ribuan relawan dari sejumlah daerah di Jawa Tengah berupaya menghijaukan kawasan Gunung Ungaran melalui gerakan “1001 Pendaki Tanam Pohon-Hijaukan Gunung Ungaran”, Minggu (12/2/2017).

Para relawan ini datang dari beragam latar belakang. Mereka juga berbeda usia.

Penanaman pohon dilakukan secara serentak melalui dua pintu pendakian, yakni Promasan, Medini, Kabupaten Kendal dan Campground “Mawar” Sidomukti, Bandungan, Kabupaten Semarang.

Menurut Koordinator Kegiatan, Dodi Arianto, agenda tahunan yang sudah berjalan kali ketiga ini bertujuan untuk menjaga kelestarian lingkungan di kawasan Gunung Ungaran.

Dengan terjaganya vegetasi di kawasan Gunung Ungaran ini, diharapkan akan terjaga pula ekosistem serta menjamin ketersediaan air bagi wilayah di sekelilingnya.

“Dari Jalur Pendakian Mawar, ada lebih dari 4.000 orang peserta. Bibit yang disediakan Dinas Kehutanan dan Perhutani habis,” kata Dodi.

Berbeda dari pelaksanaan aksi sebelumnya, pada kegiatan tahun ketiga ini kualitas dan jarak tanam benar-benar diperhitungkan.

Sistem tanam diterapkan sedemikian rupa untuk memudahkan dalam mengontrol dan memelihara.

Manajeman tanam pada aksi tahun ini juga memungkinkan penyulaman jika ada bibit yang mati setelah ditanam.

Penanaman dilakukan pada zona yang pernah terbakar pada Agustus 2015. Saat itu banyak tanaman keras yang terbakar.

“Ada zona hijau, kuning, dan zona merah. Zona tanamnya sendiri adalah sabana yang jauh dari jalur pendakian reguler,” jelas dia.

Sedangkan bibit yang ditanam cukup beragam, baik untuk jenis tanaman keras maupun dari jenis buah-buahan.

Antara lain tanaman puspa, cemara, kelor, kelengkeng, dan tanaman buah lainnya.

“Bibit tanaman buah ini juga untuk menjaga ketersediaan pangan bagi hewan liar yang masih ada di sekitar Gunung Ungaran,” imbuhnya.

Salah satu relawan, Cahyaning Tyas (35) mengatakan setiap tahun selalu mengikuti kegiatan “1001 Pendaki Tanam Pohon – Hijaukan Gunung Ungaran”.

Tahun ini Tyas datang bersama teman-temannya sesama pendaki dari Kabupaten Magelang.

“Saya tanam dua pohon. ini bagian dari kepedulian kami untuk alam,” kata Tyas.

Selain dari relawan yang datang secara pribadi, kegiatan ini juga didukung oleh sejumlah instansi.

Di antaranya Basarnas Kantor SAR Semarang yang memberangkatkan 10 personel.

Humas Basarnas Jateng Maulana Affandi mengatakan, kegiatan ini cukup positif guna untuk menjaga vegetasi menyelamatkan lingkungan dari kerusakan ekosistem.

Pihaknya mengapresiasi kegiatan ini dan patut untuk di dukung oleh semua pihak “Antusiasme masyarakat sangat menggembirakan, saya sampai tidak kebagian bibit pohonnya,” kata Affandi.

Sumber: kompas.com

Tanggal: 12 Februari 2017

]]>
Bantir Hills, Wisata Alam Penuh Cinta di Lereng Ungaran https://stg.eppid.perhutani.id/bantir-hills-wisata-alam-penuh-cinta-lereng-ungaran/ Wed, 25 Jan 2017 03:02:09 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=44786 bantir-hillsMETROSEMARANG.COM (24/1/2017) | Satu lagi destinasi wisata alam yang menjadi hits di kalangan anak muda. Bantir Hills, wisata alam di lereng Gunung Ungaran ini menjadi incaran pecinta fotografi lantaran banyaknya spot foto yang akan membuat hasil jepretan instagramable.

Bantir Hills merupakan wisata alam di tengah hutan yang diprakarsai warga Desa Bantir, Kelurahan Losari, Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang. Daryono, salah seorang pengelola Bantir Hills menuturkan, saat ini pengelolaan wisata menjadi wewenang desa yang diakomodir oleh Pokdarwis (kelompok sadar wisata).

Berkat Bantir Hills penghasilan warga bisa meningkat. Terlebih nanti jika warung-warung sudah berdiri. “Saat ini kelurahan yang kelola dan Pemkab belum ke sini, nanti mungkin kalau sudah jadi semua ini,” bebernya, Minggu (22/1).

Wisata alam yang baru dibuka pada awal Januari ini memang masih dalam tahap pengerjaan. Akses jalan masih berupa jalan setapak berbatu. Belum lagi fasilitas lain seperti toilet juga warung belum tersedia.

Daryono mengakui jika Bantir Hills belum diresmikan, namun pengunjung telah ramai berdatangan. “Memang belum selesai, rencana Maret jalannya dibeton dan akan ada warung milik warga juga nanti di atas,” imbuhnya.

Pengelola Bantir Hills juga menyediakan fasilitas wisata alam seperti jembatan kayu, rumah pohon, serta pemandangan alam yang indah. Menurut Daryono dalam satu hari tak kurang 400 pengunjung datang berwisata di lokasi ini. “Kita tawarkan pemandangan alam, dan kebanyakan memang pasangan muda-mudi yang paling banyak ke sini,” tambahnya.

Menurut Daryono, salah satu spot foto favorit pengunjung adalah bilahan bambu yang dibentuk hati. Tak sedikit pasangan yang mengabadikan momen romantis mereka di sana. Salah satunya, Baiquni, wisatawan asal Tegal. Ia mengaku mengetahui Bantir Hills dari instagram.”Capek sih, tapi seru dan pemandangannya, bagus banget,” ungkapnya.

Selain itu, ada spot foto romantis yang memang jadi salah satu tujuannya, spot bebentuk hati persis setelah gerbang masuk. Ia juga sengaja mengajak pacarnya untuk berlibur. Meski demikian menurutnya akses jalan dan fasilitas wisata harus secepatnya diselesaikan.

Jika ingin berwisata di Bantir Hills, traveller harus menyiapkan tenaga ekstra. Pasalnya jarak dari tempat parkir menuju rumah pohon cukup jauh, yaitu 990 meter atau hampir 1 kilometer. Namun nanti setelah jalan dibeton, Daryono menjanjikan lokasi parkir yang lebih dekat. Ia juga mengaku ingin menjalin kerjasama dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang.

“Saat ini baru kerja sama dengan Perhutani, nanti juga diresmikan sama bupati kalau sudah selesai pembangunannya,” tukasnya. (vit)

Sumber: metrosemarang.com

Tanggal: 24 Januari 2017

]]>