harimenanampohonIndonesia – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id Perum Kehutanan Negara Thu, 15 Dec 2016 02:29:56 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.4.1 https://stg.eppid.perhutani.id/wp-content/uploads/2023/04/cropped-logo-pht-32x32.png harimenanampohonIndonesia – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id 32 32 Trenggalek Dapat 1,89 Juta Bibit Pohon untuk Penghijauan https://stg.eppid.perhutani.id/trenggalek-dapat-189-juta-bibit-pohon-penghijauan/ Thu, 15 Dec 2016 02:29:56 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=43562 penghijauanMADIUNPOS.COM (14/12/2016) | Lebih dari 1,89 juta bibit tanaman keras digelontorkan ke Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, untuk program pelestarian dan penanaman kembali kawasan hutan yang masih gundul atau rusak dampak bencana.
Kepala Dinas Pertanian, Kehutanan, dan Perkebunan Kabupaten Trenggalek Joko Surono di Trenggalek, Senin (12/12/2016), mengatakan pengadaan bibit tanaman keras itu hasil sinergi program penghijauan dari Perum Perhutani, DAS Brantas, Dispertahutbun Trenggalek, Kantor Lingkungan Hidup Trenggalek, serta dari swasta CV Halmahera.
“Aksi itu dilakukan dalam rangkaian dari gerakan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan Bulan Menanam Nasional (BMN) 2016 di seluruh wilayah Trenggalek,” katanya di Trenggalek.
Ia mengatakan bibit kayu hutan, buah-buahan, serta aneka pohon keras itu rencananya disediakan 1.898.000 bibit.
Rinciannya, Perum Perhutani KPH Kediri menyediakan 1,2 juta bibit, DAS Brantas 466,9 ribu bibit, Dispertahutbun Trenggalek 152,6 ribu bibit, Kantor Lingkungan Hidup Trenggalek 15 ribu bibit, Dinas Kelautan dan Perikanan Trenggalek 14,25 ribu bibit dan CV Halmahera 50 ribu bibit.
“Gerakan menanam pohon ini sekaligus menjadi sarana edukasi serta mengajak masyarakat untuk mandiri, menanam, serta memelihara tanaman secara berkelanjutan sebagai langkah mitigasi perubahan iklim maupun untuk merehabilitasi hutan dan lahan,” ujarnya.
Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak mengatakan pelestarian alam dengan cara menanam pohon merupakan upaya fundamental dalam mencegah atau setidaknya meminimalkan munculnya risiko bencana alam banjir maupun tanah longsor.
Ia menjelaskan vegetasi tanaman hutan yang baik akan membuat air tangkapan di atas tanah mudah terserap.
“Pada hari ini kita melaksanakan gerakan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan Bulan Menanam Nasional (BMN) Tahun 2016. Untuk melestarikan alam kita,” kata Emil.
Ia juga mengatakan di Kecamatan Bendungan ke depan akan dibangun bendungan untuk menampung air dan menjaga wilayah dari bencana alam. Mengutip skenario kebijakan pembangunan Bupati Trenggalek terdahulu, Darso, bahwa untuk memakmurkan rakyat di Trenggalek harus mempunyai minimal tiga bendungan, yaitu Tugu, Bendungan, serta Kampak.
“Jangan pernah takut bagi yang terdampak bangunan ini, karena sesui pengalaman Bendungan Nglinggis kami melakukan bukan ganti rugi melainkan ganti untung. Bahkan itu dilakukan ketika pemerintah pusat melakukan pemotongan anggaran daerah-daerah,” ujarnya.
 
Sumber : madiunpos.com
Tanggal : 14 Desember 2016

]]>
Trenggalek Dapat Bantuan 1,89 Juta Bibit Hijaukan Hutan Gundul https://stg.eppid.perhutani.id/trenggalek-dapat-bantuan-189-juta-bibit-hijaukan-hutan-gundul/ Tue, 13 Dec 2016 01:07:53 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=43457 20161212obitANTARAJATIM.COM (12/12/2016) | Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur mendapat bantuan dari berbagai pihak lebih dari 1,89 juta bibit tanaman keras untuk program pelestarian dan penanaman kembali kawasan hutan yang masih gundul atau rusak dampak bencana.
Kepala Dinas Pertanian Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Trenggalek Joko Surono, Senin mengatakan, pengadaan bibit tanaman keras itu merupakan hasil sinergi program penghijauan dari Perum Perhutani, DAS Brantas, Dispertahutbun Trenggalek, Kantor Lingkungan Hidup Trenggalek serta dari swasta CV Halmahera.
“Aksi itu dilakukan dalam rangkaian dari gerakan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan Bulan Menanam Nasional (BMN) 2016 di seluruh wilayah Trenggalek,” kata Joko.
Ia mengatakan, bibit kayu hutan, buah-buahan serta aneka pohon keras itu rencananya disediakan sebanyak 1.898.000 bibit.
Rinciannya, Perum Perhutani KPH Kediri menyediakan sebanyak 1,2 juta bibit, DAS Brantas sebanyak 466,9 ribu bibit, Dispertahutbun Trenggalek sebanyak 152,6 ribu bibit, Kantor Lingkungan Hidup Trenggalek sebanyak 15 ribu bibit, Dinas Kelautan dan Perikanan Trenggalek sebanyak 14,25 ribu bibit dan dari CV. Halmahera sebanyak 50 ribu bibit.
“Gerakan menanam pohon ini sekaligus menjadi sarana edukasi serta mengajak masyarakat untuk mandiri, menanam serta memelihara tanaman secara berkelanjutan sebagai langkah mitigasi perubahan iklim maupun untuk merehabilitasi hutan dan lahan,” ujarnya.
Joko menyampaikan, manfaat penanaman pohon adalah untuk menambah tutupan lahan dan hutan guna mencegah longsor maupun banjir di musim hujan.
Selain itu, lanjut dia, fungsi hutan sebagai paru-paru dunia yang menyerap karbondioksida yang merupakan penyebab dari perubahan iklim.
“Kegiatan ini juga bertujuan untuk mengoptimalkan pada lahan kritis, serta hutan rakyat,” katanya.
Sementara itu, Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak mengatakan, pelestarian alam dengan cara menanam pohon merupakan upaya fundamental dalam mencegah atau setidaknya meminimalkan munculnya risiko bencana alam banjir maupun tanah longsor.
Sebab menurut Emil, vegetasi tanaman hutan yang baik akan membuat air tangkapan di atas tanah mudah terserap.
“Pada hari ini kita melaksanakan gerakan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan Bulan Menanam Nasional (BMN) Tahun 2016. Untuk melestarikan alam kita,” kata Emil.
Ia juga menyampaikan bahwa di Kecamatan Bendungan ke depan akan dibangun bendungan air untuk menampung air dan menjaga dari bencana alam.
Mengutip skenario kebijakan pembangnan Bupati Trenggalek terdahulu, Darso, bahwa untuk memakmurkan rakyat di daerahnya Trenggalek harus mempunyai minimal tiga bendungan, yaitu di Tugu, Bendungan serta Kampak.
“Jangan pernah takut bagi yang terdampak bangunan ini, karena sesui pengalaman Bendungan Nglinggis kami melakukan bukan ganti rugi melainkan ganti untung. Bahkan itu dilakukan ketika pemerintah pusat melakukan pemotongan anggaran daerah-daerah,” ujarnya.
Oleh karenanya, Emil mengajak semua elemen masyarakat untuk melestarikan dan menghijaukan alam untuk masa depan generasi penerus bangsa.(*)
 
Sumber : antarajatim.com
Tanggal : 12 Desember 2016

]]>
Trenggalek Canangkan Gerakan Tanam Sejuta Pohon https://stg.eppid.perhutani.id/trenggalek-canangkan-gerakan-tanam-sejuta-pohon/ Thu, 08 Dec 2016 01:51:47 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=43379 2e79c2f3d630efc8bfb26aba62429791_lSKHMEMORANDUM.COM (7/12/2016) | Untuk terus menjaga kelestarian alam, Pemerintah Kabupaten Trenggalek melalui Dispertabutbun menggandeng beberapa pihak menggelar gerakan menanan sejuta pohon, Selasa (6/12). Gerakan yang erat disebut One Billion Indonesia Trees (OBIT) 2016 ini dipusatkan di Desa Dumurup, Kecamatan Bendungan.
Hadir dalam kesempatan tersebut Bupati Trenggalek Dr Emil Elestianto Dardak, M.Sc, Wakil Bupati H Moch Nur Arifin, Ketua TP PKK Arumi Bachsin, Forkopimda Trenggalek, SKPD, TNI, Polri, Perhutani dan relawan.
Kegiatan yang dipusatkan di Bendungan ini merupakan rangkaian dari gerakan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan Bulan Menanam Nasional (BMN) 2016.
Menurut Ir Joko Surono, Kepala Dinas Pertanian Kehutanan dan Perkebunan, tema yang diambil dalam kegiatan ini “Pohon dan hutan rakyat untuk kehidupan kesejahteraan dan sumber devisa”.
Pihaknya bersama beberapa pihak lainnya yang ikut menyukseskan kegiatan ini telah mempersiapkan bibit kayu hutan, buah-buahan maupun bibit lainnya. Sebanyak 1.898.000 bibit diantaranya dari Perhutani 1.200.000 bibit, Das Brantas 466.900 bibit, APBD II Dispertahutbun 152.565 bibit, APBD II LH 15.000 bibit, APBD II DKP 14.250 bibit dan dari CV Halmahera 50.000 bibit.
Dilaporkan Joko Surono, penanaman pohon dilaksanakan sebagai sarana edukasi serta mengajak masyarakat untuk mandiri dan menanam serta memelihara tanaman secara berkelanjutan untuk mitigasi perubahan iklim dan merehabilitasi hutan dan lahan.
“Manfaat penanaman pohon adalah untuk menambah tutupan lahan dan hutan guna mencegah longsor dan banjir di musim hujan. Selain itu, fungsi hutan sebagai paru-paru dunia yang menyerap karbon dioksida penyebab dari perubahan iklim. Kegiatan ini juga bertujuan untuk mengoptimalkan lahan kritis dan hutan rakyat,” tuturnya.
Dalam kesempatan penanaman sejuta pohon ini juga disampaikan sharing (berbagi hasil) pendapatan getah pinus lebih dari Rp 800 juta yang diserahkan secara simbolis, serta kerjasama antara TPA Srabah bersama Kompi Huko dalam pengelolaan hutan tersebut.
Dalam sambutannya, Bupati Emil Dardak menyampaikan, saat ini banyak lahan gundul di Trenggalek yang dalam waktu dekat akan dihijaukan. Ada 300 ribu lebih bibit tanaman yang akan menghijaukan Kecamatan Bendungan,” katanya.
Ditambahkannya, banyak kejadian bencana alam seperti banjir dan tanah longsor yang diakibatkan adanya kerusakan alam. Sehingga perlu kembali melestarikan alam ini dengan menanam pohon yang kuat menyerap air.
“Di Kecamatan Bendungan ini nantinya akan dibangun bendungan air untuk menampung air dan menjaga dari bencana alam. Menurut pendahulu, Bupati Darso, untuk makmur Trenggalek harus mempunyai minimal tiga bendungan, yaitu Nglinggis Tugu, di Bendungan dan Kampak,” tandasnya.
Mengakhiri sambutannya, Emil Dardak mengajak semua elemen masyarakat untuk melestarikan dan menghijaukan alam untuk masa depan anak cucu bangsa. Acara ini dilanjutkan dengan pelepasan ratusan ekor burung serta penanaman pohon yang dilakukan bupati, wakil bupati dan seluruh tamu undangan yang hadir. (ko)
 
Sumber : skhmemorandum.com
Tanggal : 7 Desember 2016

]]>
Gerakan Penanaman Serentak Tanam 10.850 Pohon https://stg.eppid.perhutani.id/gerakan-penanaman-serentak-tanam-10-850-pohon/ Thu, 08 Dec 2016 01:29:08 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=43372 menanam-pohonSUARAMERDEKA.COM (8/12/2016) | Peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan Bulan Menanam Nasional (BMN) tingkat Kabupaten Cilacap yang diselenggarakan di Lapangan Panembahan Tunggul Wulung, Desa Tritih Lor, Kecamatan Jeruklegi, Rabu (7/12), ditandai dengan gerakan penanaman pohon secara serentak. Jumlah pohon yang ditanam sebanyak 10.850 batang.
Dari jumlah itu, yang sudah ditanam beberapa hari sebelumnya 1.550 batang. Sedangkan yang ditanam pada Rabu (7/12) 9.300 batang. Pohon yang ditanam meliputi bibit mangga, rambutan, durian, jambu citra, jambu deli, petai, albasia, jati, glodogan, pecut, akasia mangium, suren, manglid, dan bibit pohon rimba campur yang lain.
”Bibit sebanyak itu berasal dari APBD Kabupaten Cilacap 1.500 batang, APBN Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan 5.500 batang, CSR PT Pertamina RU IV 1.550 batang, CSR PT Holcim Indonesia Tbk 300 batang, dan Perum Perhutani 2.000 batang,” kata Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Cilacap, Sujito, kemarin.
Acara tersebut dihadiri Wakil Bupati Akhmad Edi Susanto, Forkompinda, kepala SKPD, pimpinan BUMN/BUMD, camat, kepala desa, organisasi wanita, kepala dinas instansi vertikal, kelompok tani, dan masyarakat Desa Tritih Lor. Menurut Sujito, gerakan penanaman pohon melalui momentum peringatan HMPI dan BMN merupakan gerakan nyata yang bertujuan untuk menambah tutupan lahan guna mencegah bencana banjir, longsor, kekeringan, dan kebakaran.
Selain itu, kegiatan tersebut juga bertujuan untuk konservasi keanekaragaman hayati (bio-diversity), penyerapan karbon dioksida (C)2) di atmosfir untuk mengantisipasi dampak perubahan iklim, dan sebagai bentuk partisipasi terhadap kebutuhan pangan, energi, dan ketersediaan air bagi kesejahteraan masyarakat.
25 Pohon
Wakil Bupati Akhmad Edi Susanto ketika memberikan sambutan mengajak kepada warga yang hadir untuk menanam pohon. Seluruh masyarakat Cilacap harus ikut andil menyukseskan program 25 pohon. Artinya, setiap jiwa minimal harus menanaman 25 pohon dalam seumur hidupnya.
”Untuk menyukseskan gerakan penanaman pohon di Cilacap, setiap siswa yang lulus sekolah akan diwajibkan menanam pohon, baik lulus SD, SMP maupun SMAatau SMK. Terserah pohon tersebut mau ditanam di mana. Mau ditanam di sekitar lingkungan rumah juga tidak apaapa. Kalau semua siswa yang lulus menanam pohon maka pohon yang ditanam akan lebih banyak lagi,” katanya.
Pada kesempatan tersebut Wakil Bupati, Akhmad Edi Susanto menyerahkan bantuan untuk pembuatan kebun bibit rakyat (KBR) kepada Kelompok Tani Mekarsari Desa Datar, Gapoktan Mandiri Desa Panulisan Barat, BP SPAMD Jaya Mandiri Desa Sadabumi, Kelompok Tani Mekarsari Desa Kutabima, Kelompok Tani Krida Wana Lestari Desa Ujungalang, dan Kelompok Tani Mukti Tani Desa Babakan, masingmasing sebesar Rp 50 juta.
Sedangkan Kelompok Tani Jaya II Desa Boja, Kecamatan Majenang dan Kelompok Tani Kuntum Mekar Desa Panimbang, Kecamatan Cimanggu, masing-masing mendapat bantuan Rp 50 juta untuk pengembangan perhutanan masyarakat perdesaan berbasis konservasi (PPMPBK).(ag-14)
 
Sumber : suaramerdeka.com
Tanggal : 8 Desember 2016

]]>
Peringati HMPI 2016, Perhutani Tanam 21.000 Bibit Pohon https://stg.eppid.perhutani.id/peringati-hmpi-2016-perhutani-tanam-21-000-bibit-pohon/ Thu, 01 Dec 2016 14:46:52 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=43074 menanam-pohonSUARAMEDIANASIONAL.CO.ID (1/12/2016) | Peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) 2016, Perum Perhutani melakukan penanaman 21.000 bibit pohon di kawasan hutan petak 29d Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Sugihan, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPM) Kerek, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Tuban. Kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Direktur Utama Perum Perhutani, Denaldy M. Mauna.
Dalam kegiatan itu, sejumlah jenis bibit pohon yang ditanam, meliputi jenis Jati PLus Perhutani (JPP), Kesambi, Kaliandara, Sengon, Mangga, Sirsak pada lahan hutan seluas 18,2 ha. Kegiatan itu diikuti Kepala Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Timur, Andi Purwadi, seluruh karyawan Perhutani KPH Tuban, Pramuka Saka Wanabhakti, Karang Taruna dan Lembaga Masyarakat Desa hutan (LMDH) dari Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban.
Denaldy melakukan kegiatan penanaman di wilayah Perhutani sebelum mengikuti acara puncak peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) 2016 yang dibuka Presiden RI Jokowi dan Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Senin (28/11) kemarin. .
Perum Perhutani mengelola lahan hutan seluas 2,4 juta hektare di Jawa dan Madura dengan komposisi sistem tebang dan tanam 19. Jumlah pohon yang ditanam Perhutani rata-rata 100 juta bibit setiap tahunnya untuk menjaga kelestarian sumber daya hutan. “Dalam rangka Hari Menanam Pohon Indonesia 2016 ini seluruh unit kerja Perhutani melaksanakan aksi tanam bibit pohon di masing-masing wilayah kerja,” kata Denaldy.
Direktur Eksekutif Nasiohal Walhi, Nur Hidayati menambahkan, Walhi mendorong pemerintah mewujudkan program pemberian 12,7 juta hektare yang diperuntukkan sebagai hutan untuk rakyat sena memperkuatnya dengan kebijakan menghentikan laju industri ekstrakrif.
“Bagi Walhi, kebijakan alokasi wilayah hutan seluas 12,7 juta hektar yang menjadi bagian dari RPJ-MN pemerintah saat ini, harusnya dipandang sebagai upaya untuk memberikan kepastian hak wilayah kelola rakyat, menyelesaikan konflik, mengatasi ketimpangan dan kemiskinan yang terjadi di kawasan perdesaan,” katanya.
Walhi juga menyalakan kebijakan itu juga berguna dalam mengatasi ketimpangan dan kemiskinan khususnya bagi warga yang berada di dalam dan sekitar hutan. Selain itu, lanjutnya, juga menjawab tantangan perubahan iklim di mana Indonesia merupakan salah satu negara yang rentan terhadap dampak perubahan iklim.
Apalagi, pemerintah Indonesia, berdasarkan Kesepakatan Paris Desember 2015 lalu, juga memiliki komitmen global untuk menurunkan emisi 29 persen pada 2030. “Kebijakan 12,7 juta hutan, yang luasnya hampir sama dengan luas satu negara Inggris, yang akan diberikan hak pengelolaannya kepada rakyat sesungguhnya merupakan kontribusi Indonesia dalam penanganan perubahan iklim global,” katanya. (jal/kom)
 
Sumber : suaramedianasional.co.id
Tanggal : 1 Desember 2016

]]>
Penanaman 21.000 Bibit Pohon https://stg.eppid.perhutani.id/penanaman-21-000-bibit-pohon/ Wed, 30 Nov 2016 02:32:47 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=43016 kecilHARIAN EKONOMI NERACA (30/11/2016) | Direktur Utama Perum Perhutani Denaldy M. Mauna memimpin gerakan penanaman 21.000 bibit pohon pada peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) 2016. Gerakan menanam pohon tersebut dipusatkan di kawasan hutan petak 29d Resort PemangkuanHuian(RPH) Sugihan, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPM) Kerek. Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Tuban, Jawa Timur.
Siaran pers Pehutani, di Jakarta, sebagaimana disalin dari Antara, menyebutkan penanaman bibit pohon jenis Jati PLus Perhutani (JPP), Kesambi, Kaliandara, Sengon, Mangga, Sirsak pada lahan hutan seluas 18,2 ha. Kegiatan itu diikuti Kepala Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Timur Andi Purwadi, seluruh karyawan Perhutani KPH Tuban, Pramuka Saka Wanabhakti, Karang Taruna dan Lembaga Masyarakat Desa hutan (LMDH) dari Desa Sumurgcneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban.
Denaldy melakukan kegiatan penanaman di wilayah Perhutani sebelum mengikuti acara puncak peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) 2016 yang dibuka Presiden RI Jokowi dan Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban.
Penun Perhutani mengelola lahan hutan seluas 2,4 juta hektare di Jawa dan Madura dengan komposisi sistem tebang dan tanam 19. Jumlah pohon yang ditanam Perhutani rata-rata 100 juta bibit setiap tahunnya untuk menjaga kelestarian sumber daya hutan. “Dalam rangka Hari Menanam Pohon Indonesia 2016 ini seluruh unit kerja Perhutani melaksanakan aksi tanam bibit pohon di masing-masing wilayah kerja,” kata Denaldy.
Wahana Lingkungan Hidup mendorong pemerintah mewujudkan program pemberian 12,7 juta hektare yang diperuntukkan sebagai hutan untuk rakyat sena memperkuatnya dengan kebijakan menghentikan laju industri ekstrakrif.
“Bagi Walhi, kebijakan alokasi wilayah hutan seluas 12,7 juta hektar yang menjadi bagian dari RPJ-MN pemerintah saat ini, harusnya dipandang sebagai upaya untuk memberikan kepastian hak wilayah kelola rakyat, menyelesaikan konflik, mengatasi ketimpangan dan kemiskinan yang terjadi di kawasan perdesaan,” kata Direktur Eksekutif Nasiohal Walhi Nur Hidayati.
Walhi juga menyalakan kebijakan itu juga berguna dalam mengatasi ketimpangan dan kemiskinan khususnya bagi warga yang berada di dalam dan sekitar hutan. Selain itu, lanjutnya, juga menjawab tantangan perubahan iklim di mana Indonesia merupakan salah satu negara yang rentan terhadap dampak perubahan iklim.
Apalagi, pemerintah Indonesia, berdasarkan Kesepakatan Paris Desember 2015 lalu, juga memiliki komitmen global untuk menurunkan emisi 29 persen pada 2030. “Kebijakan 12,7 juta hutan, yang luasnya hampir sama dengan luas satu negara Inggris, yang akan diberikan hak pengelolaannya kepada rakyat sesungguhnya merupakan kontribusi Indonesia dalam penanganan perubahan iklim global,” katanya.
Menurut dia, kebijakanitu juga perlu dibarengidengan menghentikan laju ekspansi industri ekstraktif.
 
Sumber : Harian Ekonomi Neraca, hal. 20
Tanggal : 30 November 2016

]]>
Penanaman 238.000 Pohon Selama 60 Menit Pecahkan Rekor Dunia https://stg.eppid.perhutani.id/penanaman-238-000-pohon-60-menit-pecahkan-rekor-dunia/ Wed, 30 Nov 2016 02:23:23 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=43012 jokowi-tanam-pohon-696x475ERABARU.NET (29/11/2016) | Penanaman pohon sejumlah 238.000 batang dalam waktu 60 menit secara serentak pada satu tempat berhasil pecahkan rekor dunia (Guinness World Records). Kegiatan ini terselenggara atas kerjasama yang terjalin antara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan sejumlah pihak seperti Pemerintah Daerah, Perhutani, serta Koperasi Produsen Anugerah Bumi Hijau (KOPRABUH).
Presiden Joko Widodo memimpin penanaman ribuan pohon secara serentak saat menghadiri peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia dan Bulan Menanam Nasional di Desa Tasikharjo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Senin (28/11/2016).
Melansir siaran pers KLHK, Selasa (29/11/2016) penanaman pohon serentak melibatkan 10.000 masyarakat tani, pelajar, mahasiswa, pramuka beserta tamu undangan dan masyarakat setempat. Tim penilai Guinness World Records melakukan penganugerahan dan pencatatan Rekor Dunia kepada KOPRABUH sebagai inisiator. Ajang pemecahan rekor dunia penanaman serentak merupakan rangkaian Peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan Bulan Menanam Nasional (BMN) 2016.
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa saat menanam pohon saat ini berarti menanam doa dan harapan untuk keberlanjutan generasi yang akan datang. Selain memperbaiki lingkungan, menanam juga harus memberikan manfaat langsung terhadap kesejahteraan masyarakat.
“Program ini akan saya ikuti terus, kalau baik akan kita kembangkan di provinsi dan kabupaten kota lainnya,” tegas Jokowi.
HMPI 2016 juga erat kaitannya dengan andil Indonesia dalam mengendalikan perubahan iklim. Langkah mitigasi dengan penanaman pohon merupakan salah satu upaya mengurangi emisi karbon. Hal ini sejalan dengan tujuan utama Paris Agreement untuk menahan laju kenaikan suhu bumi tidak lebih dari 20C atau sedapatnya menekan hingga 1,50C.
“Kegiatan ini juga menunjukkan pada dunia bahwa Indonesia berperan signifikan dalam leading way penanganan perubahan iklim pada Konferensi Perubahan Iklim Dunia, COP 22 Maroko, 7-18 November yang lalu terkait aksi nyata pengendalian perubahan iklim.” ujar Menteri LHK Siti Nurbaya saat menyampaikan laporan.
Total pohon yang ditanam pada HMPI 2016 mencapai 238.000 batang terdiri dari 200.000 batang kaliandra (Calliandra calothyrsus) dan 38.000 batang jati (Tectona Grandis) pada areal seluas 23 hektar. Kaliandra merupakan jenis pohon berumur pendek yang dapat dipanen dalam 2 tahun. Biasanya digunakan sebagai bahan baku energi. Kaliandra memiliki manfaat lain melalui bunganya yang dikenal sebagai makanan lebah madu yang produktif.
Sementara, tanaman jati memiliki nilai ekonomi tinggi dan mampu memberikan keuntungan dalam jangka panjang. Kedua jenis pohon ini ditanam berdampingan. Oleh karena itu, masyarakat dapat mengambil manfaat ekonomi jangka pendek melalui kaliandra dan jangka panjang melalui jati. (asr)
 
Sumber : erabaru.net
Tanggal : 29 November 2016

]]>
Presiden Siap Pecahkan Rekor Dunia Menanam Pohon https://stg.eppid.perhutani.id/presiden-siap-pecahkan-rekor-dunia-menanam-pohon/ Wed, 30 Nov 2016 02:04:58 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=43009 20120914tanam6SUARAMEDIANASIONAL.CO.ID (29/11/2016) | Peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia yang digelar di Desa Tasikharjo, Kec Jenu, Kab Tuban bakal memecahkan rekor dunia. Pemecahan rekor dipimpin oleh Presiden RI Joko Widodo dengan menanam pohon sebanyak 238 ribu batang.
“Hari ini akan dilakukan penanaman oleh Presiden sebanyak 238 ribu pohon di lahan sekitar 23 hektare. Lahan terbagi di beberapa lokasi termasuk di hutan wilayah Perhutani,” kata Kapolres Tuban, AKBP Fadly Samad, Senin (28/11).
Dari lahan sekitar 23 hektare, seluas 18,2 hektare adalah lahan yang dikelola Perum Perhutani. “Untuk penanaman di wilayah kami berada di Desa Sugihan petak 29D BKPH kerek,” kata Waka Administratur Tuban Barat Perum Perhutani KPH Tuban, Muchlisin Sabarna.
Adapun bibit yang ditanam mayoritas jenis jati plus perhutani stek pucuk sebanyak 21.552 batang. Selain itu ditanam pula pohon kesambi 4.128 batang, dan mangga serta mahoni 950 batang.
Untuk penanaman di wilayah Perhutani akan dilakukan oleh 600 orang termasuk melibatkan maysarakat sekitar hutan hingga aggota Pramuka Saka Wanabhakti. Sementara di lokasi Desa Tasikharjo yang menjadi sentra penanaman bersama Presiden Jokowi dilakukan bersama ribuan warga sekitar Tuban termasuk melibatkan gabungan kelompok tani.
Adapun tema HMPI dan Bulan Menanam Nasional 2016 kali ini adalah Pohon dan Hutan Rakyat untuk Kehidupan, Kesejahteraan, dan Sumber Devisa Negara. Untuk prosesi penanaman sudah mulai dilakukan warga sejak pukul 08.00 WIB dan Presiden secara simbolis mulai menanam pada pukul 10.00 WIB.(afr/kom)
 
Sumber : suaramedianasional.co.id
Tanggal : 29 November 2016
 

]]>
Begini Gaya Denaldy Berdialog dengan Karyawan Perhutani di Hutan https://stg.eppid.perhutani.id/begini-gaya-denaldy-berdialog-karyawan-perhutani-hutan/ Tue, 29 Nov 2016 03:31:09 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=42965 berita_332665_800x600_dialog3RRI.CO.ID (28/11/2016) | Pasca mengikuti acara puncak Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) 2016 ke-9 bersama Presiden Jokowi dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya di Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Senin (28/11/2016), Direktur Utama Perum Perhutani, Denaldy M. Mauna langsung balik kanan bergabung dengan karyawan Perhutani di petak 29d RPH Sugihan, BKPH Kerek, KPH Tuban.
Orang nomor satu Perhutani tersebut tampak santai ditengah karyawan Perhutani mulai dari Kadivre sampai mandor untuk berdialog dan mendengarkan aspirasi para ujung tombak Perhutani tersebut serta memberikan motivasi kerja.
Salah satu mandor dari BKPH Sundulan, KPH Tuban Jumain, yang duduk di depan Denaldy mengatakan bahwa dirinya senang dengan model dialog Dirut yang satu ini.
“Beliau tanpa basa-basi dan tidak birokratif. Saya lega dapat menyampaikan uneg-uneg dan pendapat kepada Pak Dirut. Dengan dialog seperti ini, kami bisa lebih dekat dan mendapatkan solusi, ” kata Junaidi.
Denaldy minta karyawan Perhutani tetap semangat dan bekerja keras, ditengah upaya perusahaan akan bersinergi untuk pola kerja sama tanaman tebu di lahan Perhutani dengan beberapa BUMN lain.
“Kita harus memajukan perusahaan secara bersama-sama, saling percaya dan menguatkan satu sama lain. Karyawan lapangan sebagai ujung tombak patut kita dengar suaranya sepanjang untuk kebaikan perusahaan. Bibit yang kita tanam tadi harus jadi pohon yang bagus dan sehat,” tandas Denaldy. (Rell-PHT/HF/WDA)
 
Sumber : rri.co.id
Tanggal : 28 November 2016

]]>
Dirut Perhutani Pimpin Penanaman 21 Ribu Bibit Pohon di Tuban https://stg.eppid.perhutani.id/dirut-perhutani-pimpin-penanaman-21-ribu-bibit-pohon-tuban-2/ Tue, 29 Nov 2016 03:25:56 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=42961 berita_332661_800x600_3RRI.CO.ID (28/11/2016) | Direktur Utama Perum Perhutani Denaldy M. Mauna memimpin gerakan penanaman 21 ribu bibit pohon pohon dalam rangka peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) 2016 di kawasan hutan petak 29d Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Sugihan, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Kerek, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Tuban, pada Senin (28/11/2016).
Penanaman bibit pohon jenis Jati PLus Perhutani (JPP), Kesambi, Kaliandara, Sengon, Mangga, Sirsak pada lahan hutan seluas 18,2 Ha tersebut diikuti oleh Kepala Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Timur Andi Purwadi, seluruh karyawan Perhutani KPH Tuban, Pramuka Saka Wanabhakti, Karang Taruna dan Lembaga Masyarakat Desa hutan (LMDH) dari desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban.
Denaldy melakukan kegiatan penanaman di wilayah Perhutani sebelum mengikuti acara puncak peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) 2016 yang rencananya dibuka oleh Presiden RI Jokowi dan Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban.
“Perum Perhutani mengelola lahan hutan seluas 2,4 juta Ha di Jawa dan Madura dengan komposisi sistem tebang dan tanam 1:9. Jumlah pohon yang ditanam Perhutani rata-rata 100 juta bibit setiap tahunnya untuk menjaga kelestarian sumberdaya hutan. Dalam rangka Hari Menanam Pohon Indonesia 2016 ini seluruh unit kerja Perhutani juga melaksanakan aksi tanam bibit pohon di masing-masing wilayah kerja,” ujar Denaldy. (Rell-PHT/HF /WDA)
 
Sumber : rri.co.id
Tanggal : 28 November 2016

]]>