Hut Perhutani – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id Perum Kehutanan Negara Tue, 22 Apr 2014 08:00:50 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.4.1 https://stg.eppid.perhutani.id/wp-content/uploads/2023/04/cropped-logo-pht-32x32.png Hut Perhutani – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id 32 32 Perhutani Ekspor Perdana Produk Turunan Getah Pinus ke India https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-ekspor-perdana-produk-turunan-getah-pinus-ke-india/ Tue, 22 Apr 2014 08:00:50 +0000 http://perhutani.co.id/?p=12410 MedanBisnis – Jakarta. BUMN pengelola hutan di Pulau Jawa, Perum Perhutani mengekspor perdana 13,6 ton produk ?-Pinene (Alphapinene) kualitas kemurnian minimal 97,5 % ke negara tujuan India dari Perhutani Pine Chimical Industry (PPCI), pabrik baru Perhutani di Pemalang, Jawa Tengah.
Acara ekspor perdana produk turunan getah pinus ini merupakan rangkaian acara puncak peringatan hari jadi Perhutani ke-53 tahun, diperingati di Jakarta 29 Maret 2014 yang baru lalu.

Direktur Utama Perum Perhutani Bambang Sukmananto menyatakan bahwa proses produksi Alphapinene ini teknologinya sederhana, tetapi Perhutani justru memperoleh nilai tambah cukup tinggi dibandingkan bila hanya produknya sampai terpentin saja.

“Pasar Alphapinene dan Bethapinene di dunia mencapai 600.000 ton/tahun, di dalam negeri mencapai 19.000 ton/tahun. Dengan bahan baku getah Pinus yang ada, dengan pengolahan sampai derivatnya, maka Perhutani kedepan ditargetkan akan menjadi pelaku bisnis industri pine chemical penting di dunia,” kata Bambang dalam keterangan tertulisnya, Selasa (22/4)

Bambang mengatakan PPCI di Pemalang ini diharapkan dapat berproduksi sesuai kapasitas produksi terpasangnya, sehingga nilai tambahnya maksimal. Sebagai urutan ke tiga produsen derivat Gondorukem dan Terpentin di dunia, Perhutani baru menembus 10% sedangkan Tiongkok mencapai lebih dari 70% dan Brasil mencapai 11%.

“Dari nilai investasi Rp 208,7 Miliar, akan dihasilkan nilai tambah derivat gondorukem sebesar 20%-30% dan derivat terpentin 50%-60%. Dengan harga produk antara USD 2.000 sampai dengan YSD 4.000 dan bahkan ada yang mencapai US$ 15.000 per ton,” katanya.

PPCI di Pemalang saat ini mempunyai kapasitas bahan baku feed stock 24.500 ton/tahun getah pinus. Kapasitas produksi terpasang gondorukem (gumrosin) 17.150 ton/tahun; turpentin 3.675 ton/tahun; Alphapinene 6.000 ton/tahun, Betapinene 112,5 ton/tahun; Gliserol Rosin Ester 18.000 ton/tahun; terpineol 1800 ton/tahun.

Pabrik Perhutani ini adalah satu-satunya pabrik derivat terpadu, terbesar di Indonesia dan di Asia Tenggara. Menempati lahan 6,3 Ha dengan bangunan seluas 2,5 Ha, PPCI didukung oleh 80 tenaga kerja langsung. Dengan beroperasinya pabrik baru ini dipastikan akan memberikan dampak sosial ekonomi positif bagi masyarakat sekitar pabrik khususnya dan Kabupaten Pemalang umumnya.

Tahun lalu Perhutani mengoperasikan pabrik pengolahan produk turunan getah pinus (gondorukem) di Pemalang Jawa Tengah. Pabrik yang mulai beroperasi pada akhir Oktober 2013 ini menelan investasi hingga Rp 190 miliar.

Mulai studi kelayakan (2010), pabrik derivatif gondorukem dan terpentin Pemalang disetujui Kementerian BUMN selaku pemegang saham (31/5/2011). Menteri BUMN Dahlan Iskan bahkan hadir mencanangkan groundbreaking pembangunan pabrik ini.

Luas hutan yang dikelola Perhutani di Jawa 2,4 juta hektar, terdiri dari hutan jati 1.261.465,81 Ha (52%), hutan pinus 876.992,66 Ha (36%) dan sisanya Damar, Mahoni, Akacia, Sengon, Kesambi. Pohon pinus yang disadap menghasilkan getah pinus. Getah pinus ini diolah di pabrik melalui proses melting, scrubber dan pemasakan menghasilkan produk Gondorukem atau Gum Rosin dan Terpentin.

Proses lanjutan destilasi terpentin akan menghasilkan produk turunan ?-Pinene (Alphapinene), Bethapinene, D-limonen, D-carene. Sedangkan proses lanjutan produk Gum Rosin melalui easterifikasi dan flacking menghasilkan Glycerol dan Rosin Ester.(dtf)

Sumber : www. medanbisnisdaiy.com
Tanggal : 22 April 2014

]]>
Direksi Perhutani Menobatkan Para Karyawan Duta Rimba Best Reader Award 2014 https://stg.eppid.perhutani.id/direksi-perhutani-menobatkan-para-karyawan-duta-rimba-best-reader-award-2014/ Tue, 01 Apr 2014 04:39:18 +0000 http://perhutani.co.id/?p=12161 2014-3-30-DKR_0499

Dok. PR/Kanpus@2014

JAKARTA, PERHUTANI (1/4) | Direktur Utama Perum Perhutani memberikan apresiasi khusus kepada para karyawan pemenang DUTA RIMBA Best Reader Award 2014 pada saat puncak peringatan hari jadi Perhutani ke 53 di Gedung Manggala Wanabhakti Jakarta, Sabtu 29/3 dengan mengusung tema “Jujur dan Peduli Menuju Perhutani Ekselen”.

Dalam sambutannya, Bambang Sukmananto menyatakan bahwa majalah internal Perum Perhutani “Duta Rimba” berisi informasi kebijakan perusahaan secara makkkro, kinerja perusahaan dan aktivitas lainnya selama dua bulanan. Selama tiga tahun terakhir Duta Rimba sudah mendapat pengakuan nasional sebagai Gold Winner InMA 2012, Gold Winner InMA 2013 dan Bronze Winner InMA 2014 sebagai majalah internal perusahaan BUMN terbaik versi Serikat Penerbit Pers (SPS).

Pemilihan pembaca terbaik majalah internal perusahaan penting untuk meningkatkan pemahaman karyawan pada informasi korporasi sekaligus menggalakkan minat baca karyawan pada program-program best practices perusahaan. Selain itu Direksi Perhutani ingin lebih mendorong sekaligus menumbuh-kembangkan budaya membaca di lingkungan karyawan Perhutani.

Lomba diikuti oleh 117 orang karyawan kategori Kepala Urusan (Kaur) /Kepala Resort Pemangkuan Hutan (KRPH) dan kategori Kepala Sub Seksi (KSS) /Kepala Bagian pemangkuan Hutan (KBKPH) yang mewakili unit kerja mereka masing-masing. Berdasarkan keputusan Dewan Juri, telah terpilih para juara Duta Rimba Best Reader Award 2014 sebagai berikut:

KATEGORI Kaur/KRPH:
Juara 1 : Marsono (KRPH Karang Winong, KPH Telawa)
Juara 2 : Eko Wahyudi (Kaur Hugra, KPH Mojokerto)
Juara 3 : Suyatnoko (KRPH Nyuluhan, KPH Parengan)
Juara Harapan 1 : Joko Supriyanto (Kaur Perencanaan, KPH Kedu Utara)
Juara Harapan 2 : Ismartoyo (Kaur Humas, KPH Mantingan)
Juara Harapan 3 : Edy Pramono (Kaur Lingkungan, KPH Mantingan)

KATEGORI KSS/Asper
Juara 1 : Bima Andrayuwana (KBKPH Bluluk, KPH Mojokerto)
Juara 2 : Sutriswanto (KSS PHBM, KPH Mantingan)
Juara 3 : Sindar Pasaribu (KBKPH Wonosobo, KPH Kedu Utara)
Juara Harapan 1 : Roro Silviana (KSS Perencanaan, KPH Blora)
Juara Harapan 2 : Danu Prasetyo (KBKPH Sukanegara Utara, KPH Cianjur)
Juara Harapan 3 : Yusron M. (KBKPH Leles, KPH Garut)

Juara pertama Duta Rimba Best Reader 2014 mendapat piala, piagam dan uang tunai masing-masing sebesar empat juta rupiah. Juara kedua mendapat piagam dan uang tunai masing-masing dua juta rupiah. Juara tiga mendapat piagam dan uang tunai masing-masing satu juta rupiah. Untuk juara harapan diberikan piagam dan uang tunai tujuhratus limapuluh ribu rupiah.
Para juara menambah deretan 62 karyawan terbaik yang mendapatkan penghargaan pada puncak peringatan harijadi Perhutani ke 53 pada Sabtu (29/3). PR Kanpus.

]]>
Perhutani 53 Tahun: Budayakan Jujur Dan Peduli Menuju Perhutani Ekselen https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-53-tahun-budayakan-jujur-dan-peduli-menuju-perhutani-ekselen/ Sat, 29 Mar 2014 01:52:08 +0000 http://perhutani.co.id/?p=12147 2014-3-30-upacara HUT

Dok.PR/Kanpus@2014

JAKARTA, PERHUTANI (29/3) | Direksi Perum Perhutani dan seluruh karyawan Perhutani pada hari Sabtu (29/3) memperingati hari jadi Perhutani ke 53 di Gedung Manggala Wanabhakti Jakarta. Hari jadi tersebut didasarkan pada diawalinya sejarah dibentuknya Badan Pimpinan Umum (BPU) Perhutani dan PN (Perusahaan Negara) Perhutani yang diundangkan Negara pada 29 Maret tahun 1961. Pada tahun 1972, badan hukum Perhutani berbentuk Perum (Perusahaan Umum) ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah (PP) No. 15 tahun 1972 pada tanggal 29 Maret 1972. Direktur Utama Perum Perhutani Bambang Sukmananto melalui Surat Keputusan Direksi Nomor 181/Kpts/DIR/2012 menetapkan bahwa 29 Maret menjadi hari jadi Perum Perhutani, BUMN Kehutanan pengelola 2,4 juta Hektar hutan di Indonesia ini.

Upacara peringatan hari jadi ke 53 yang dipimpin langsung oleh Direktur Utama Perum Perhutani mengusung tema “Jujur dan Peduli Menuju Perhutani Ekselen”, diperingati pula secara serentak di seluruh unit kerja Perhutani di Jawa Madura.

Dengan usia lebih setengah abad, banyak hal yang telah dicapai terutama sejak tahun 2008, Perhutani telah melaksanakan transformasi perusahaan, dengan roadmap, target, dan program yang jelas dan terukur.  Target utama transformasi era pertama yaitu penataan bisnis dan proses inti, yang berlangsung dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2014 telah dilaksanakan sesuai rencana.

Hal mendasar yang sudah dilaksanakan adalah:  Pertama, peningkatan potensi sumberdaya hutan melalui penanaman bibit unggul Jati Plus Perhutani (JPP) dengan silvikultur intensif, pengembangan tanaman pinus bocor getah, pengembangan tanaman karet dengan sistem agroforestry di Divisi Regional Jawa Barat dan Banten. Kedua, revitalisasi industri produk kayu dan non kayu yaitu dengan meningkatkan kapasitas pabrik industri kayu dan non kayu yang sudah ada, pembangunan industri baru pabrik derivatif gondorukem di Pemalang Jawa Tengah, pabrik plywood di Kediri dan pabrik penepungan porang di Pare. Demikian pula pembangunan industri sagu di Sorong Papua sudah mulai penyelesaian lapangannya. Industri sagu ini dalam rangka mendukung agenda ketahanan pangan nasional, yaitu dengan membangun pabrik sagu di Sorong Selatan, Papua. Kapasitas mencapai 30 ribu ton per tahun, dengan investasi diperkirakan mencapai Rp. 80 miliar. Ketiga, penerapan manajemen SDM berbasis kompetensi terhitung 1 April 2013. Sistem ini diterapkan, disertai penerapan pembayaran gaji secara online. Perhutani juga telah meningkatkan gaji karyawan, dengan proporsi terbesar karyawan Asper/Kepala Bagian Pemangkuan Hutan (KBKPH) ke bawah dengan kenaikan lebih dari 15%. Keempat, Perhutani telah melakukan restrukturisasi organisasi dengan memisahkan kegiatan hulu berupa pengelolaan sumberdaya hutan dan kegiatan hilir berupa industrialisasi dan pemasaran produk. Selain itu Perhutani telah meningkatkan status karyawan secara bertahap sebanyak 400 orang tahun 2011, 1600 orang tahun 2012, 1600 orang tahun 2013 dan terakhir 2014 sebanyak 3000 orang.

Pada tahun 2014,  Perhutani mentargetkan pendapatan sebesar Rp. 4,603 Triliun dengan target laba sebesar Rp. 287 Miliar atau 140 % dari pencapaian 2013. Kontribusi pendapatan dari sektor usaha non-kayu terus ditingkatkan daripada kayu. Oleh karena itu selain mendidik SDM yang handal di bidang bisnis, struktur organisasi baru yang dengan tegas memisahkan pengelolaan sumberdaya hutan sebagai backbone perusahaan dan pengelolaan bisnis komersial akan berdampak pada tujuan bisnis yang lebih fokus dan proses pelayanan kepada pelanggan lebih cepat dan lebih baik.

Pada acara hari jadi tersebut, Direktur Utama Perhutani memberikan penghargaan kepada lebih kurang 84 karyawan-karyawan terbaik di berbagai bidang dan tingkatan. Penghargaan lain diberikan kepada karyawan pembaca terbaik majalah internal Perhutani melalui ”Duta Rimba Best Reader Award” untuk tingkat Mantri/Kepala Resor Pemangkuan Hutan/Kepala Urusan dan tingkat Asper/Kepala Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan/Kepala Sub Seksi. Kegiatan ini untuk meningkatkan dan menggalakkan budaya membaca bagi karyawan.

Untuk generasi muda Indonesia, Perhutani juga menyelenggarakan Lomba Menulis Cerpen Hutan dan Lingkungan ”Perhutani Green Pen Award 2014”.  Kegiatan ini sebagai tanggungjawab perusahaan untuk penyadaran lingkungan melalui budaya menulis, dan mengasah kepekaan rasa atau empati. Selain itu diharapkan melalui kegiatan Perhutani Green Pen Award ini akan muncul bibit-bibit muda penulis Indonesia yang berbakat. Naskah yang masuk dalam lomba mencapai 1800 judul, berasal dari berbagai kota di Indonesia termasuk beberapa darii Hongkong.

Hari jadi ke 53 ini juga dimeriahkan dengan lomba beberapa cabang olah raga yang diikuti oleh karyawan kantor pusat dengan aneka hadiah maupun doorprize.  Dalam rangkaian peringatan hari jadi, direncanakan pada tgl. 21-22 April 2014 akan diadakan bhakti sosial ke beberapa desa hutan di wilayah kerja Divisi Regional Jawa Tengah.

Turut hadir pada acara hari jadi Perhutani ke 53 para rimbawan senior dan para mantan Direksi Perum Perhutani beberapa periode. PR. KANPUS

@Copyright2014

]]>
Perhutani Incar Laba Bersih Rp 217 Miliar https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-incar-laba-bersih-rp-217-miliar/ Sat, 30 Mar 2013 01:24:41 +0000 http://perhutani.co.id/?p=6743 MADIUN – Perum Perhutani menargetkan beroperasinya pabrik baru kayu lapis (plywood) di Pare, Kediri, bisa menyumbang Rp 74 miliar per tahun dari total target pendapatan BUMN kehutanan tersebut. Dengan demikian, laba bersih perseroan tahun ini minimal dapat mencapai Rp 217 miliar.

Direktur Utama Perum Perhutani Bambang Sukmananto menyatakan, dengan pabrik baru itu, laba bersih perseroan tahun ini bisa meningkat menjadi Rp 217 miliar atau naik 12% sdari tahun lalu sebesar Rp 195 miliar. Sedangkan target pendapatan tahun ini ditetapkan sebesar Rp 3,9 triliun. “Dengan beroperasinya pabrik plywood ini kami optimistis pendapatan akan naik,” kata dia di sela HUT ke-52 dan peresmian pabrik plywood di Madiun, Rabu (27/3).

Pabrik dengan investasi Rp 48 miliar itu dibangun mulai awal 2011 dan selesai pada April 2012 di Pare, Kediri. Pabrik yang didirikan di lahan seluas 9 hektare (ha) tersebut berkapasitas 4.000 meter kubik log per bulan. Bahan baku untuk pabrik 90% dipenuhi dari hutan sengon Perhutani di Kediri dan sisanya dari masyarakat. Pihaknya memperkirakan bisa mencapai break event point (BEP) tiga tahun lagi. “Pabrik baru ini menyerap tenaga kenja langsung 600 orang, belum termasuk tenaga kerja tidak langsung,” papar Bambang.

Pembangunan pabrik itu dimaksudkan untuk memenuhi peningkatan kebutuhan plywood di pasar Asia sebesar 6% per tahun.

Selain pabrik baru di Madiun, Perhutani membangun pabrik lainnya yaitu pabrik derivatif gondorukem di Pemalang Jawa Tengah, pabrik minyak kayu putih di Pasuruan Jatim, dan pabrik porang di Blora Jawa Tengah yang diharapkan mulai beroperasi pada 2014. “Kami juga mengembangkan 122 titik ekowisata yang tersebar di seluruh wilayah Perhutani,” kata Bambang.

Menurut dia, perusahaan pelat merah itu berupaya merevitalisasi industri produk kayu dan nonkayu yang sudah ada.

Jurnalis : INA
Media : Investor Daily/ 30 Maret 2013, hal.7

]]>
Menhut Resmikan Pabrik Plywood di Kediri https://stg.eppid.perhutani.id/menhut-resmikan-pabrik-plywood-di-kediri/ Thu, 28 Mar 2013 03:50:04 +0000 http://perhutani.co.id/?p=6720 Madiun (Antara Jatim) – Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan meresmikan pabrik industri plywood di Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, yang acara peresmiannya dilakukan di Graha Wana Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) SDM Perhutani di Kota Madiun, Rabu.

Pihaknya berharap dengan pabrik itu, nantinya nilai bisnis yang ada di Perum Perhutani terutama di wilayah Jawa Timur dapat meningkat.

“Jangan hanya canggih dalam hal menanam dan perkayuan saja, tapi juga canggih dalam berbisnis. Perhutani harus kreatif dan inovatif untuk mengembangkan potensinya agar memiliki nilai tambah, seperti pabrik pengolahan kayu ataupun pemanfaatan wisata terhadap lahan indah yang dimilikinya,” ujar Zulkifli Hasan.

Direktur Utama Perum Perhutani, Bambang Sukmananto, menambahkan pabrik plywood yang baru diresmikan tersebut dibangun di atas lahan seluas 9 hektare dengan kapasitas produksi 4.000 meter kubik per bulan.

“Investasi pembangunan pabrik plywood ini menghabiskan anggaran hingga Rp48 miliar,” ungkapnya.

Adapun, bahan baku plywood tersebut nantinya adalah kayu sengon yang banyak ditanam di kawasan hutan di wilayah Kabupaten Kediri. Direncanakan sebanyak 90 persen pasokan bahan baku pabrik tersebut disuplai dari Kediri dan sisanya 10 persen dari luar daerah.

“Keberadaan pabrik industri plywood ini diharapkan mampu memberikan nilai tambah pada produk kayu sengon Perhutani sebesar 30 persen, dibandingkan jika dijual mentah,” terang Bambang.

Tidak hanya itu, lanjutnya, pabrik plywood di Kediri tersebut ditargetkan mampu memperoleh omzet hingga Rp74 miliar per tahun dan mencapai “break event point” (BEP) dalam kurun waktu tiga tahun.

Sementara itu, kunjungan Menhut Zulkifli Hasan di Kota Madiun selain untuk meresmikan pabrik industri plywood yang berada di Pare, Kediri, juga dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-52 Perum Perhutani.

Terdapat sejumlah kegiatan yang dilakukan dalam rangka HUT Perum Perhutani di Madiun, di antaranya bakti sosial di daerah Kebonduren, Kabupaten Madiun masuk wilayah KPH Saradan dan pameran sejumlah produk unggulan non-kayu Perhutani di pusdiklat setempat. (*)

Editor : Didik Kusbiantoro | Penulis : Louis Rika
27 Mar 2013 22:38:18| Peristiwa

]]>
Menhut Tak Tertarik Perhutani Buka Usaha Air Kemasan https://stg.eppid.perhutani.id/menhut-tak-tertarik-perhutani-buka-usaha-air-kemasan/ Thu, 28 Mar 2013 02:22:59 +0000 http://perhutani.co.id/?p=6741 SURYA ONline, MADIUN – Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan tak tertarik dengan pengembangan usaha air minum dalam kemasan yang dilakukan Perhutani. Ia meminta agar Perhutani lebih fokus pada usaha utama Perhutani.

Pada HUT Perhutani di Madiun, Rabu (27/3/2013), Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan dipameri produk air mineral dalam kemasan produk Perhutani. Air mineral dalam kemasan yang diproduksi di Bogor dan Bandung itu dibagi-bagikan kepada para undangan di Gedung Pusdiklat Perhutani Madiun.

Beberapa produk air mineral dalam kemasan itu, yakni Tirtaforest dan Air Perhutani. Selain itu juga ada Airmadu, produksi Perhutani.

“Kalau air itu dikerjasamakan saja. Itu bukan korbisnis. Kalah nanti bersaing dengan yang besar-besar,” katanya saat memberi sambutan.

Ia juga meminta Perhutani memperhatikan jangan sampai ada lahan Perhutani yang kosong. Zulkifli juga berharap, Perhutani lebih fokus dalam menggarap kawasan-kawasan wisata yang ada di kawasan Perhutani.

“Itu kan banyak, tinggal menata sedikit itu sudah menjadi luar biasa. Banyak itu lahan-lahan milik Perhutani,” katanya.

Penulis : Imam Hidayat/Editor : Parmin
Rabu, 27 Maret 2013 21:33 WIB

]]>
KEHUTANAN Perhutani Dituntut Mampu Berbisnis https://stg.eppid.perhutani.id/kehutanan-perhutani-dituntut-mampu-berbisnis/ Thu, 28 Mar 2013 01:16:13 +0000 http://perhutani.co.id/?p=6737 Madiun, Kompas – Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan meminta Perum Perhutani mampu mengembangkan bisnis di bidang industri kayu dan nonkayu yang dikelolanya selama ini. Pengembangan bisnis itu penting untuk mengejar perkembangan ekonomi global yang tumbuh pesat belakangan ini.

Permintaan itu disampaikan Zulkifli saat berbicara dalam acara ulang tahun ke-52 Perum Perhutani di Kota Madiun, Jawa Timur, Rabu (27/3).

”Pertumbuhan ekonomi di negara kita sangat luar biasa. Perhutani, apabila tidak mampu menyesuaikan dengan pertumbuhan itu, ya akan punah. Tanahnya akan dirambah, dimusuhi oleh rakyat banyak, dan manajer-manajernya banyak dikomplain,” ujarnya.

Zulkifli mengatakan, Perhutani memiliki aset yang luar biasa karena mengelola hutan seluas 24 juta hektar di Jawa dan Madura. Akan tetapi, aset itu kurang digarap secara maksimal sehingga hasilnya tidak seperti yang diharapkan.

Untuk mendorong pengembangan bisnis di lingkungan Perhutani, pihaknya meminta supaya seluruh unsur pimpinan di level manajer disekolahkan di bidang bisnis dan manajemen. Selama ini Perhutani hanya memiliki ahli tanaman, tetapi tidak memiliki sumber daya manusia yang andal di bidang bisnis.

Dalam kesempatan itu, Zulkifli juga mengatakan, pihaknya sudah mengusulkan penggabungan aset antara Perum Perhutani dan PT Inhutani, badan usaha milik negara (BUMN) di sektor kehutanan yang mengelola kawasan hutan di luar Pulau Jawa dan Madura. Alasannya, pengelolaan hutan yang dilakukan PT Inhutani kurang bagus.

Usulan penggabungan aset itu telah disampaikan kepada Kementerian BUMN dan sudah disetujui sehingga tinggal pelaksanaannya.

Menyikapi tuntutan untuk mengembangkan bisnis, Direktur Utama Perum Perhutani Bambang Sukmananto mengatakan, pihaknya akan segera merevitalisasi industri kayu dan nonkayu. Dengan demikian, ujar Bambang, pada masa yang akan datang, Perhutani tidak lagi mengandalkan pendapatannya dari hasil penjualan kayu mentah semata.

Jurnalis : Nik
Media : Kompas  28 Maret 2013 hal. 18

]]>
Jangan Hanya Canggih Menanam https://stg.eppid.perhutani.id/jangan-hanya-canggih-menanam/ Thu, 28 Mar 2013 01:15:18 +0000 http://perhutani.co.id/?p=6727 MADIUN – Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengkritik aspek bisnis Perum Perhutani yang masih kurang. Salah satu perusahaan bergerak di bidang pengelolaan hutan di pulau Jawa itu diminta lebih kreatif dan inovatif menjadi pelaku bisnis.

‘’Jangan hanya canggih dalam menanam-menanam, tapi juga berbisnis,’’ ujar Zulkifl i saat menghadiri acara HUT ke-52 Perum Perhutani di Graha Wana, Pusdiklat SDM Perhutani, Kota Madiun, kemarin (27/3). Dijelaskan, Perum Perhutani saat ini menguasai aset meliputi 2,4 juta hektare lahan hutan di Jawa.

Menurutnya, tantangan besar bagi Perhutani menjadi pelaku bisnis yang andal sehingga tidak ketinggalan zaman. Jadi, tidak hanya memiliki SDM yang hanya ahli lingkungan dan tanaman ’’Saya tekankan kepada Dirut (Bambang Sukmananto, Red) agar menyekolahkan manajer-manajer yang masih muda untuk belajar bisnis, kasih ke Jerman, China, Malaysia,’’ ujarnya.

Menteri asal PAN (Partai Amanat Nasional) menambahkan, jumlah pelaku bisnis yang dimiliki Perum Perhutani sekarang tidak seimbang. Zulkifl i sempat membandingkan kemampuan bisnis Perum Perhutani dengan sejumlah perusahaan BUMN lain. Selain itu, tantangan Perhutani berbeda dengan era 1940-an, 1960-an, 1980-an atau 1998. ‘’Kalau perusahaan tidak sehat dan tidak hebat, bagaimana bisa pegawai sejahtera,’’ ujarnya.

Ke depan, Zulkfli juga bakal merestui jika dilakukan penggabungan atau merger Perum Perhutani (Jawa) dan Inhutani I-IV, yang melakukan pengelolaan di luar Jawa. Bahkan, dia mengeluarkan pujian Perum Perhutani lebih bagus kinerjanya. Sehingga, dia berharap pengelolaan hutan yang dilakukan Inhutani diserahkan ke Perhutani.

‘’Hutannya diserahkan, tapi jangan utangnya malah memberatkan nanti. Kalau hutan biar dibicarakan sendiri,’’ tegasnya. Sementara itu, Dirut Perum Perhutani, Bambang Sukmananto mengatakan, saat ini hingga 2014, Perhutani berada di era baru penataan bisnis. Yakni, dilakukan revitaslisasi industri kayu dan non kayu dengan meningkatkan kapasitas yang ada dan membangun pabrik baru.

Di antaranya, pabrik kayu lapis dengan nilai investasi Rp 48 miliar serta pengolahan porang di Kecamatan Pare, Kediri, yang diresmikan oleh Menhut Zulkilfi Hasan di acara kemarin.

‘’Kami tengah melakukan revitalisasi,’’ tegasnya. Direksi Perum Perhutani juga telah menyiapkan SDM berbasis kompetensi mulai 1 April 2013. Dengan standar tersebut, pemberian gaji pegawai berbasis kinerja. ‘’Yang kerja keras dan sesuai kompetensi akan mendapat gaji lebih tinggi,’’ tandasnya. (ota/irw)

Jurnalis : ota
Radar Madiun hal 29&39
Kamis, 28 Maret 2013

]]>
Ahli Bisnis Hutan Minim https://stg.eppid.perhutani.id/ahli-bisnis-hutan-minim/ Thu, 28 Mar 2013 01:13:12 +0000 http://perhutani.co.id/?p=6734 MADIUN-Persaingan bisnis di sektor kayu semakin sengit dan berat. Jika ingin bertahan, tak ada pilihan lain kecuali terus berupaya meningkatkan inovasi dan kreativitas, serta yang terpenting meningkatkan mum SDM (sumberdaya manusia) agar lebih andal dalam menyusun strategi pemasaran. Pesan itu disampaikan Menteri Kehutanan (Menhut) Zulkifli Hasan saat menghadiri acara ulang tahun ke-52 Perum Perhutani di Madiun, Jawa Timur, kemarin, (26/3).

Dia menilai daya saing perusahaan swasta di bidang kehutanan, utamanya dari sisi bisnis jauh lebih baik ketimbang milik pemerintah. Meski kawasan hutan yang dikelola oleh pjhak swasta lebih kecil, tapi dengan kualitas bisnis pemasaran yang baik, mampu mengeruk keuntungan berlipat ganda.

Untuk itu, Zulkifli menginstruksikan BUMN sektor kehutanan mengejar ketertinggalan tersebut. Perhutani misalnya, tidak boleh lagi sekadar memiliki ahli-ahli di bidang kayukayuan, tanaman, dan lingkungan, tapi hams menggarap lebih serius lini bisnisnya.

Selain bisa dengan merekrut ahli bisnis, Perhutani bisa mengirim jajaran di tingkat manajer untuk belajar ke luar negeri seperti Jerman dan Tiongkok untuk melihat bagaimana mereka mengembangkan kayu dan industrinya. “Harus punya ahli bisnis dan jaringan perdagangan intemasional, sebab ini yang masih kurang. Jangan ahli hutan semua, harus seimbang,” tegas politisi PAN ini.

Perekonomian Indonesia yang tumbuh membanggakan dengan penambahan kelas menengah sekitar 50 juta, membuka peluang permintaan kayu dalam jumlah besar, disamping kebutuhan rekreasi wisata alam. “Kelas menengah ini butuh hiburan, mereka tidak hanya ke mal, tapi banyak yang ingin wisata alam. Nah di kawasan hutan milik Perhutani banyak obyek wisata, itu harus dikelola dengan baik,” ujarnya.

Zulkifli menambahkan, sesuai Rencana Kehutanan Tingkat Nasional (RKTN) 2011-2013, pihaknya memprioritaskan kebijakan pembangunan kehutanan di Pulau Jawa yakni, meningkatkan tutupan hutan di dalam maupun di luar kawasan hutan serta meningkatkan efisiensi BUMN Kehutanan, dan mengembangkan industri kehutanan berbasis hutan rakyat dan peningkatan nilai tambah hasil hutan.

Dirut Perhutani Bambang Sukmananto mengungkapkan, pihaknya merevitalisasi industri produk kayu dan non kayu yang sudah ada, pembangunan industri baru berupa pabrik derivatif Gondorukem di Pemalang, Jawa Tengah. “Selain itu, membangun pabrik plywood di Kediri, pabrik minyak kayu putih, pabrik porang di Kabupaten Blora pada 2014 dan pengembangan 122 titik ekowisata yang tersebar di seluruh wilayah Perhutani,” papar dia.

Untuk mempertahankan tutupan hutan, Perhutani menanam rata-rata 200 juta pohon per tahun di Jawa-Madura, sebagian menggunakan bibit Jati Plus Perhutani (JPP) yang berdaur pendek 20-30 tahunan. Lahan-lahan miring dikonversi dengan terasering biologi menggunakan tanaman rumput-rumputan, kemandlingan dan tanaman penguat teras lainnya. (lum)

Jurnalis : LUM
Media : Indopos Hal. 3
Tanggal : 28 Maret 2013

]]>
Perhutani Lakukan Penataan Bisnis https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-lakukan-penataan-bisnis/ Thu, 28 Mar 2013 01:05:26 +0000 http://perhutani.co.id/?p=6732 SURYA Online, MADIUN – Direktur Utama Perum Perhutani Bambang Sukmananto menyatakan, saat ini Perhutani berada di era baru penataan bisnis mulai tahun ini hingga 2014.

“Kami tengah melakukan revitalisasi industri kayu dan non kayu dengan meningkatkan kapasitas yang sudah ada dan pembangunan pabrik baru,” ujarnya dalam sambutan HUT Perhutani di Madiun.

Ia katakan, direksi Perhutani telah menyiapkan manajemen SDM berbasis kompetensi per 1 April 2013. “Bisa jadi yang kerja keras dan sesuai kompetensinya akan digaji lebih tinggi,” katanya.

Tahun ini Perhutani juga telah menaikkan gaji karyawan guna mendongkrak kinerja perusahaan. Perhutani juga tengah menerapkan sistem teknologi informasi secara sentral untuk mengetahui situasi hutan di seluruh Indonesia.

Dalam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Perum Perhutani ke-52, Menteri Kehutanan (Menhut) Zulkifli Hasan meresmikan pabrik plywood (kayu lapis), pabrik pengolahan porang, Eboni Sport Center, dan Hutan Pendidikan Perum Perhutani (HP3).

Pembangunan pabrik plywood dan porang itu, menurut Bambang, bagian dari revitalisasi industri kayu dan nonkayu yang dilakukan Perhutani.

Bahan baku plywood didapat dari tanaman sengon yang ditanam di hutan KPH Kediri seluas 9.990 hektar.

“Hutan sengon Perhutani memasok 90 persen kapasitas produksi pabrik. Selebihnya dari hutan rakyat di Kediri dan sekitarnya,” katanya.

Nilai tambah kayu sengon yang dijadikan plywood itu sebesar 30 persen dibanding penjualan kayu sengon batangan. Pabrik pengolahan plywood ini ditargetkan menyumbang pendapatan hingga Rp 74 miliar dan menyerap 600 tenaga kerja.

Sedang pabrik pengolahan tepung porang yang dibangun di Kediri sejak 2011 sudah beroperasi sejak Januari 2012. Pasokan ubi porang basah selama ini berasal dari KPH Kediri, Saradan, Nganjuk, Mojokerto, Madiun, dan Bojonegoro.

Tahun 2012 dihasilkan tepung porang sebanyak 4,8 ton dan dalam bentuk chip 10,3 ton. Pabrik tersebut juga telah mendapat tambahan satu mesin pengolahan yang bisa menambah kapasitas pabrik untuk memproses 1.250 ton ubi porang basah di tahun 2013.

Seluruh produk tepung porang tersebut, ujar Bambang, diekspor ke Jepang dan untuk kebutuhan dalam negeri. Di Jepang, tepung porang digunakan sebagai produk utama ramen atau ubi Jepang. Selain itu, porang juga bisa digunakan untuk kosmetik dan obat.

Editor: Parmin | Reporter : Imam Hidayat
surabaya.tribunnews.com/Rabu, 27 Maret 2013 21:52 WIB

]]>