hutan wisata – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id Perum Kehutanan Negara Tue, 25 Jul 2017 05:25:46 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.4.1 https://stg.eppid.perhutani.id/wp-content/uploads/2023/04/cropped-logo-pht-32x32.png hutan wisata – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id 32 32 Pemkab Karanganyar Kelola Tiga Kawasan Hutan https://stg.eppid.perhutani.id/pemkab-karanganyar-kelola-tiga-kawasan-hutan/ Tue, 25 Jul 2017 05:25:46 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=48483 KRJOGJA.COM (24/7/2017) | Perum Perhutani merelakan pengelolaan hutan tiga kawasan di Gunung Lawu ke Pemkab Karanganyar. Syaratnya, Pemkab wajib menyetor Rp 450 juta pertahun. Hutan yang dimaksud adalah kawasan wisata alam di Sekipan, Pringgondani dan puncak Lawu termasuk Cemoro Kandang, Cetho dan Sukuh.

Poin penting penyerahan pengelolaan, hak dan kewajiban dua instansi itu tertuang dalam penandatanganan serahterima oleh Kepala KPH Perum Perhutani KPH Surakarta Eka M Ruskanda kepada Kepala Disparpora Karanganyar Titis Sri Jawoto di Bumi Perkemahan Sekipan, Kalisoro, Tawangmangu, Jumat (21/07/2017) malam.

“Berita acara penandatanganan memuat luasan tanah hutan tiga kawasan yang sekarang menjadi tanggungjawab Pemkab untuk mengelola. Terhitung per 1 Agustus nanti,” kata Kepala Disparpora Karanganyar, Titis Sri Jawotoseraya menjelaskan isi surat perjanjian Nomor 552.2/48/PKS/XII/2016 dan Nomor 02/044.3/PKS/Sra/Divre-Jateng/2016 itu, Senin (24/07/2017).
Mengenai setoran Rp 450 juta per tahun ke perusahaan milik negara itu, Titis mengaku sistem bagi hasil itu logis. Ia meyakini pendapatan asli daerah (PAD) dari kawasan wisata tersebut bisa dimaksimalkan di bawah tata kelola Pemkab Karanganyar. Seluruh pihak yang sejak awal ikut menjaga dan merawat hutan bakal tetap diberdayakan.

KKPH Perum Perhutani KPH Surakarta Eka M Ruskanda mengatakan tahapan selanjutnya memasang batas hutan tiga kawasan itu dengan aset Perhutani. “Nanti akan ada tim bersama dari Perhutani dengan Pemkab untuk mengecek. Mudah-mudahan bisa selesai sebelum Agustus. Kami berharap perjanjian kerjasama ini bisa meningkatkan potensi wisata lebih bagus lagi,” katanya.

Sumber : krjogja.com

Tanggal : 24 Juli 2017

]]>
Sentul Eco Edu Forest Sebagai Kawasan Penyangga Jakarta https://stg.eppid.perhutani.id/sentul-eco-edu-forest-kawasan-penyangga-jakarta/ Tue, 08 Nov 2016 08:02:47 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=41975 berita_324852_800x600_fullsizerenderTIMESINDONESIA.CO.ID (8/11/2016) | Direktur Utama Perum Perhutani, Denaldy M Mauna berkunjung ke kawasan hutan wisata Sentul Eco Edu Tourism Forest (SEETF) di Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Babakan Madang, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Bogor, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bogor), dalam rangka kunjungan kerja di Jawa Barat, akhir pekan lalu.
Kawasan ini hasil kerja sama pemerintah Indonesia dan Korea tahun 2008. Diresmikan oleh Menteri Kehutanan Korea dan Menteri Kehutanan RI saat itu tahun 2013. Pelaksanaan pembangunan dibawah pengawasan PT Korea Indonesia Forest Center (KIFC) dan pengelolaannya oleh Perum Perhutani.
Ini merupakan model pengelolaan sumberdaya hutan yang orientasinya lingkungan, pendidikan dan wisata secara multi pihak. Sejak tahun 2012-2015 ada tujuh lembaga nasional dan internasional yang ikut berperan menghijaukan hutan Sentul dengan luasan antara satu ha sampai 700 ha dari dana CSR mereka, antara lain Pemerintah Korea, Astra Internasional, PGN, PT SI, Seoul National University, Bank Permata, Suara Merlin Perdana dan Allianz.SEETF adalah kawasan wisata seluas ± 670 ha yang berjarak 60 km dari Jakarta dan hanya ±45 menit ditempuh kendaraan roda empat atau 14 km dari pintu tol Sentul Selatan.
Kunjungan Denaldy bertujuan memetakan dan melihat langsung aksesibilitas, kesiapan infrastruktur dan daya tarik obyek wisata SEETF untuk persiapan dan kemudahan bagi calon investor yang ingin bekerja sama.
Denaldy M Mauna mengatakan, wisata Sentul Eco Edu menjadi perhatiannya dan penting bagi Perhutani untuk disiapkan kerjasama dengan para pihak yang akan berinvestasi sekaligus menghijaukan hutan Sentul di BKPH Babakan Madang Bogor ini karena daerah tersebut adalah catchment area atau buffer zone (kawasan penyangga) bagi Jakarta.
Obyek wisata tersebut dilengkapi dengan fasilitas dua bangunan cottage ukuran 1.200 m2, 2 asrama kapasitas 100 orang, 2 ruang meeting kapasitas 40 orang, kantin resto kapasitas 60 orang, 2 ruang tamu dan hall terbuka ukuran 200 m2.
Lokasi wisata ini cocok untuk kegiatan pendidikan, pelatihan, rekreasi dan menyalurkan hobi fotografi atau bersepeda. Banyak grup sekolah, perkantoran dan umum yang telah memanfaatkan hutan wisata ini pada musim liburan. Mereka memanfaatkan jalur tracking 5 km dengan tingkat kesulitan sulit, normal, mudah, juga menggunakan taman bermain, serta arena belajar agroforestry kombinasi pisang, kopi, ubi kayu, resin pinus.
Sebelum meninggalkan lokasi, didampingi Administratur KPH Bogor Asep Dedi Mulyadi, Denaldy menanam pohon Agathis damara di halaman kantor SEETF.
 
Tanggal : 8 November 2016
Sumber : timesindonesia.co.id

]]>
Dirut Perhutani Pantau 'Sentul Eco Edu Tourism Forest' https://stg.eppid.perhutani.id/dirut-perhutani-pantau-sentul-eco-edu-tourism-forest/ Tue, 08 Nov 2016 03:59:03 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=41933 sentul-eco-edu-tourism-forestBISNISUPDATE.COM (8/11/2016) | Direktur Utama Perum Perhutani, Denaldy M Mauna berkunjung ke kawasan hutan wisata Sentul Eco Edu Tourism Forest (SEETF) di Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Babakan Madang dalam rangka memetakan dan melihat langsung aksesibilitas, kesiapan infrastruktur dan daya tarik obyek wisata SEETF.
Denaldy mengungkapkan, Perhutani perlu memerhatikan wisata Sentul Eco Edu dan menyiapkan kerjasama dengan para pihak yang akan berinvestasi sekaligus menghijaukan hutan Sentul di BKPH Babakan Madang Bogor ini karena daerah tersebut adalah catchment area atau buffer zone bagi Jakarta.
Kawasan ini hasil kerja sama pemerintah Indonesia dan Korea tahun 2008. Diresmikan oleh Menteri Kehutanan Korea dan Menteri Kehutanan RI saat itu tahun 2013. Pelaksanaan pembangunan dibawah pengawasan PT Korea Indonesia Forest Center (KIFC) dan pengelolaannya oleh Perum Perhutani.
Wisata SEETF cocok untuk kegiatan pendidikan, pelatihan, rekreasi dan menyalurkan hobi fotografi atau bersepeda. Banyak grup sekolah, perkantoran dan umum yang telah memanfaatkan hutan wisata ini pada musim liburan. Mereka memanfaatkan jalur tracking 5 km dengan tingkat kesulitan sulit, normal, mudah, juga menggunakan taman bermain, serta arena belajar agroforestry kombinasi pisang, kopi, ubi kayu, resin pinus.
Dirut Perhutani menginap semalam dan membayar sewa guest house seharga 1,25 juta rupiah. Sebelum meninggalkan lokasi, didampingi Administratur KPH Bogor Asep Dedi Mulyadi, Denaldy menanam pohon Agathis damara di halaman kantor SEETF.
 
Tanggal : 8 November 2016
Sumber : bisnisupdate.com

]]>
Dirut Perhutani Siapkan 'Sentul Eco Edu Forest' untuk Investor https://stg.eppid.perhutani.id/dirut-perhutani-siapkan-sentul-eco-edu-forest-investor/ Mon, 07 Nov 2016 04:43:27 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=41875 berita_324852_800x600_fullsizerenderRRI.CO.ID (7/11/2016) | Direktur Utama Perum Perhutani, Denaldy M Mauna berkunjung ke kawasan hutan wisata Sentul Eco Edu Tourism Forest (SEETF) di Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Babakan Madang, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Bogor, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bogor), dalam rangka kunjungan kerja di Jawa Barat, akhir pekan lalu.
Kunjungan Denaldy bertujuan memetakan dan melihat langsung aksesibilitas, kesiapan infrastruktur dan daya tarik obyek wisata SEETF untuk persiapan dan kemudahan bagi calon investor yang ingin bekerja sama.
Denaldy M Mauna mengatakan, wisata Sentul Eco Edu menjadi perhatiannya dan penting bagi Perhutani untuk disiapkan kerjasama dengan para pihak yang akan berinvestasi sekaligus menghijaukan hutan Sentul di BKPH Babakan Madang Bogor ini karena daerah tersebut adalah catchment area atau buffer zone bagi Jakarta.
Kawasan ini hasil kerja sama pemerintah Indonesia dan Korea tahun 2008. Diresmikan oleh Menteri Kehutanan Korea dan Menteri Kehutanan RI saat itu tahun 2013. Pelaksanaan pembangunan dibawah pengawasan PT Korea Indonesia Forest Center (KIFC) dan pengelolaannya oleh Perum Perhutani.
Ini merupakan model pengelolaan sumberdaya hutan yang orientasinya lingkungan, pendidikan dan wisata secara multi pihak. Sejak tahun 2012-2015 ada tujuh lembaga nasional dan internasional yang ikut berperan menghijaukan hutan Sentul dengan luasan antara satu ha sampai 700 ha dari dana CSR mereka, antara lain Pemerintah Korea, Astra Internasional, PGN, PT SI, Seoul National University, Bank Permata, Suara Merlin Perdana dan Allianz.SEETF adalah kawasan wisata seluas ± 670 ha yang berjarak 60 km dari Jakarta dan hanya ±45 menit ditempuh kendaraan roda empat atau 14 km dari pintu tol Sentul Selatan.
Dilengkapi dengan fasilitas dua bangunan cottage ukuran 1.200 m2, 2 asrama kapasitas 100 orang, 2 ruang meeting kapasitas 40 orang, kantin resto kapasitas 60 orang, 2 ruang tamu dan hall terbuka ukuran 200 m2.
Lokasi wisata ini cocok untuk kegiatan pendidikan, pelatihan, rekreasi dan menyalurkan hobi fotografi atau bersepeda. Banyak grup sekolah, perkantoran dan umum yang telah memanfaatkan hutan wisata ini pada musim liburan. Mereka memanfaatkan jalur tracking 5 km dengan tingkat kesulitan sulit, normal, mudah, juga menggunakan taman bermain, serta arena belajar agroforestry kombinasi pisang, kopi, ubi kayu, resin pinus.
“Lingkungannya cukup menarik, dikelilingi hutan pinus, daerah perdesaan dan perbukitan gunung Pancar, air terjun, juga air panas alami,” terang Donald.
Dirut Perhutani menginap semalam dan membayar sewa guest houseseharga 1,25 juta rupiah.
Sebelum meninggalkan lokasi, didampingi Administratur KPH Bogor Asep Dedi Mulyadi, Denaldy menanam pohon Agathis damara di halaman kantor SEETF.
 
Tanggal : 7 November 2016
Sumber : rri.co.id

]]>
Generasi Muda Cinta Wisata Hutan https://stg.eppid.perhutani.id/generasi-muda-cinta-wisata-hutan/ Sat, 05 Nov 2016 02:51:16 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=41832 INDOPOS.CO.ID (5/11/2016) | Perum Perhutani mengandeng Universitas Prasetiya Mulya untuk mengembangkan objek wisata ekowisata dalam memanfaatkan potensi alam dan sumberdaya lahan hutan.
Universitas Prasetiya Mulya merupakan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang berpengalaman dalam jejaring bisnis pengembangan ekowisata. Direktur Utama Perum Perhutani Denaldy M. Mauna menjelaskan kerjasama ini bertujuan agar tata kelola destinasi wisata hutan Perum Perhutani lebih terstruktur dan sinergis.
Pengalaman Prasetiya Mulya diharapkan bisa membantu menghasilkan model-model paket wisata hutan yang lebih memiliki daya tarik bagi masyarakat, termasuk generasi muda.
“Sebagai BUMN Kehutanan, kami harus memberikan akses pemahaman kepada publik tentang pentingnya keberadaan hutan bagi kita semua. Ke depan, kami ingin anak-anak dan generasi muda kalau weekend itu camping, hiking, main sepeda, mungkin juga menyalurkan hobi fotografi mereka ke hutan daripada ke mall,” ujar Denaldy.
Di Negara-negara maju seperti Eropa, sambung Denaldy, wisata ke hutan sudah menjadi lifestyle. Saat ini Perum Perhutani memiliki 236 destinasi wisata hutan di wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Banten berupa hutan pegunungan, hutan pantai, air terjun, telaga, goa dan camping ground.
Beberapa hutan wisata Perum Perhutani yang cukup dikenal antara lain Kawah Putih, Cikole Jayagiri, Pulau Merah, Tanjung Papuma, Sentul Eco-Edu Forest, Curug Cilember, dan Curug Cipamingkis.
 
Tanggal : 5 November 2016
Sumber : indopos.co.id

]]>
Dirut Perhutani: Dukungan Pemda Jabar Optimalkan Hutan Wisata Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id/dirut-perhutani-dukungan-pemda-jabar-optimalkan-hutan-wisata-perhutani/ Fri, 04 Nov 2016 01:52:59 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=41659 berita_324104_800x600_img_4845RRI.CO.ID (4/11/2016) | Direktur Utama Perum Perhutani Denaldy M Mauna bertemu Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Iwa Karniwa, di ruang kerja Sekda Gedung Sate Bandung, Kamis (3/10/2016) siang. Iwa mewakili Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan yang tengah ada tugas mendadak ke Jakarta.
Pertemuan membahas perubahan-perubahan yang tengah dilakukan manajemen Perum Perhutani, peran Perhutani bagi masyarakat dan dukungan masyarakat Jawa Barat untuk pelestarian sumberdaya hutan.
Denaldy M Mauna mengatakan, selaku Direktur Utama Perhutani dirinya memimpin langsung transformasi internal untuk menjadikan Perhutani lebih baik.
“Perhutani tentu saja mendapat dukungan Pemprov Jawa Barat untuk proses perubahan yang tengah berlangsung demi perbaikan perusahaan. Ini penting karena Pemprov dan masyarakat Jawa Barat adalah stakeholder penting bagi perusahaan,” kata Denaldy.
Sementara Iwa Karniwa menyatakan bahwa Pemrov Jawa Barat siap membantu Perhutani, terutama penyelesaian permasalahan tenurial.
“Pemprov Jabar siap membantu Perhutani atasi masalah tenurial, selain itu saya sarankan wisata Perhutani lebih dioptimalkan lagi,” tegas Iwa Karniwa.
Perum Perhutani mengelola 2,4 juta Ha lahan hutan di Jawa Madura, lebih kurang 25 persen kawasan hutannya ada di Provinsi Jawa Barat yaitu 599 ribu Ha, atau 17 persen dari luas wilayah Provinsi Jawa Barat.
Untuk wilayah Jawa Barat dan Banten, luas hutan Perhutani mencapai lebih kurang 676 ribu ha, terdiri dari hutan lindung dan hutan produksi.
Selain itu, dari 236 destinasi hutan wisata Perhutani, 72 destinasi ada di Provinsi Jawa Barat dan masuk wisata unggulan, seperti Kawah Putih, Curug Cilember dan Cikole Jayagiri.
 
Tanggal : 4 November 2016
Sumber : rri.co.id

]]>