#hutanpinus – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id Perum Kehutanan Negara Wed, 10 May 2017 02:18:16 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.4.1 https://stg.eppid.perhutani.id/wp-content/uploads/2023/04/cropped-logo-pht-32x32.png #hutanpinus – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id 32 32 Hutan Pinus Winong di Lereng Semeru Mulai Ramai Pengunjung https://stg.eppid.perhutani.id/hutan-pinus-winong-di-lereng-semeru-mulai-ramai-pengunjung/ Wed, 10 May 2017 02:18:16 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=46888 DETIK.COM (9/5/2017) | Hutan Pinus Winong, begitu namanya, bisa menjadi pilihan destinasi wisata saat berada di Kabupaten Malang. Lokasinya berada di antara Desa Tambakrejo dan Desa Beringin, Kecamatan Wajak, di lereng Gunung Semeru.

Di situ, banyak pilihan spot wifie. Pemuda setempat menghias hutan pinus dengan payung aneka warna. Keberadaan gazebo, bisa menambah pengunjung betah seraya menikmati kesejukan hutan pinus yang dikelola perhutani setempat.

Imam Fahruddin, salah satu warga mengaku, wisata tematik ini baru dibangun dua pekan lalu. Karenanya masih banyak fasilitas atau wahana yang belum siap digunakan.

“Kami ingin berkreasi. Perhutani memberikan keleluasaan untuk dijadikan destinasi wisata. Semua dibangun secara swadaya, harapannya desa kami bisa jadi alternatif wisata di timur Kabupaten Malang,” kata Imam berbincang dengan detikcom, Selasa (9/5/2017).

Dekorasi, kata dia, memang menganut kemampuan dana hasil swadaya. Dia pun bersyukur para pemuda mau gotong royong mendirikan tempat wisata alam ini

“Kalau ada dana lagi, kita akan menambah fly fox, rumah pohon dan fasilitas lain. Sekarang kita mau bangun kolam renang untuk anak dan orang dewasa. Karena sisi utara hutan pinus ada sumber mata air winong. Makanya sementara kita namakan hutan pinus winong,” jelas Imam.

Karena masih baru dan belum sempurna, warga tidak menarik biaya bagi pengunjung. Akan tetapi cukup warga mendatangi lokasi wisata ini.

Sumber : detik.com

Tanggal : 9 Mei 2017

]]>
Tak Harus ke Puncak, Hutan Pinus Gunung Pancar juga Sejuk https://stg.eppid.perhutani.id/tak-harus-ke-puncak-hutan-pinus-gunung-pancar-juga-sejuk/ Tue, 04 Apr 2017 01:35:58 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=46197 SPORTOURISM.ID (3/4/2017) | Di tengah geliat pembangunan properti, pariwisata di kawasan Sentul, Kabupaten Bogor juga berkembang. Sentul memiliki destinasi wisata alam dan buatan yang bisa dijadikan alternatif wisata kawasan Puncak.

Hutan pinus Gunung Pancar adalah salah satu tempat wisata yang layak dikunjungi.

Lokasinya mudah dijangkau dari Jakarta, persisnya di Desa Karang Tengah, Kecamatan Babakan Madang. Hutan pinus ini juga tidak jauh dari wahana Jungle Land dan kawasan wisata Leuwi Hejo.

Hutan pinus Gunung Pancar adalah milik Perhutani. Mengintip peluang pariwisata yang tengah berkembang, pihak Perhutani kemudian bekerja sama dengan masyarakat setempat mengelola tempat wisata.

Beragam aktivitas seru dapat dilakukan di sini, sebut saja hammocking, camping, hingga MTB. Setiap kegiatan wisata syaratnya harus dilaporkan dulu ke pihak pengelola.

Kawasan ini juga boleh digunakan untuk kegiatan organisasi, misalnya pramuka dan gathering perusahaan. Untuk yang ini silakan membicarakan lebih lanjut bersama pengelola.

Selain itu tak jauh dari hutan pinus terdapat mata air hangat alami. Biayanya Rp 10 ribu jika ingin berendam di sana. (Sumber foto: malesmandi.com)

Sumber: sportourism.id

Tanggal: 3 April 2017

]]>
Serunya Belajar di Tengah Hutan Pinus Songgon Banyuwangi https://stg.eppid.perhutani.id/serunya-belajar-tengah-hutan-pinus-songgon-banyuwangi/ Mon, 27 Feb 2017 04:12:26 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=45499 5edd20f0-0ea4-4cab-aa3c-1ac730cc5559_169DETIK.COM (26/2/2017) | Bicara tentang belajar, tak harus melulu berada di ruang kelas berdinding tembok. Seperti di Banyuwangi, sejumlah siswa terlihat lebih asyik belajar Bahasa Inggris di kawasan hutan pinus.

Ya, inilah sekolah hutan pinus yang berada di Desa Sumber Buluh, Kecamatan Songgon, Banyuwangi. Setiap hari Minggu, sekolah yang berada di tengah-tengah belantara pohon pinus ini selalu ramai dikunjungi anak-anak desa setempat untuk belajar bahasa inggris.

Sekolah hutan pinus ini sengaja didirikan di kawasan hutan produksi pinus, Perhutani KPH Banyuwangi Barat bersama Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Rimba Ayu, di Desa Sumberbulu, Kecamatan Songgon. Sekelompok pemuda dari desa setempat yang tergabung dalam LMDH Rimba Ayu secara kompak menjadi pengajar bahasa inggris.

Bahasa inggris dipilih sebagai mata pelajaran utama lantaran penguasaan bahasa asing dinilai penting di era globalisasi seperti sekarang ini. Terlebih lagi, desa yang berada di bawah kaki Gunung Raung ini sektor pariwisata alam berbasis hutan sedang moncer dikunjungi wisatawan lokal dan asing.

Sekolah gratis ini terbuka bagi anak-anak desa sekitar yang ingin belajar dan menambah pengetahuan bahasa asing serta pengetahuan lainnya.

“Inisiatif untuk membuka sekolah hijau di hutan pinus ini satu sisi kita ingin memberikan pembelajaran dengan suasana beda, bersentuhan langsung dengan alam,” kata Hengky, salah satu relawan pengajar bahasa asing di Sekolah Hutan Pinus Songgon, Minggu (26/2/2017).

Tak hanya disulap sebagai tempat belajar, di areal seluas 4 hektar itu hutan produksi pinus juga dimanfaatkan sebagai tempat wisata kekinian yang lagi hits di Banyuwangi. Payung-payung merah yang menggelantung, jejeran ornamen yang kece juga di sediakan sebagai tempat seru untuk selfie.

Maka, tak heran jika siswa siswi sekolah hutan pinus terlihat lebih ceria dan bersemangat ketika belajar bahasa inggris di tengah hutan pinus tersebut. Situasi belajar yang asyik, udara yang sejuk dan ratusan pohon pinus yang tinggi menjulang menambah rindang pemandangan yang terpapar di kelas alam itu. Tak hanya belajar, para siswa juga bisa bermain di arena rumah pohon, area perkemahan dan berkuda di tengah hutan pinus.

“Enak disini, pemandangannya indah. Bisa belajar membaca dan menulis (bahasa inggris,” ucap Sekar usai kelas Bahasa Inggris berakhir.  (bdh/bdh)

Sumber: detik.com

Tanggal: 26 Februari 2017

]]>
Hutan Pinus Songgon, Hutan Yang Bisa Hilangkan Stres https://stg.eppid.perhutani.id/hutan-pinus-songgon-hutan-hilangkan-stres/ Sun, 19 Feb 2017 00:53:03 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=45361 750x500-hutan-pinus-songgon-hutan-yang-bisa-hilangkan-stres-170219zMERDEKA.COM (19/2/2017) | Wisata hutan pinus di Desa Sumberbulu, Kecamatan Songgon, Banyuwangi, Jawa Timur. Saat ini menjadi salah satu destinasi alam wisata favorit selama menikmati waktu liburan. Ada beragam fasilitas wisata yang membuat pengunjung betah menikmati pemandangan alam dan rindangnya hutan pinus.

Tiket masuk ke wisata hutan pinus cukup membayar Rp 5 ribu. Pengunjung sudah bisa jalan-jalan menikmati pemandangan alam dan berbagai fasilitas spot selfie yang disediakan pihak pengelola wisata.

“Termasuk rumah pohon yang menjadi fasilitas dari tiket masuk. Ada dua spot selfie yang kami sediakan,” ujar Yusuf (47) pengelola wisata hutan pinus, beberapa waktu lalu.

Kawasan wisata seluas tujuh hektare ini merupakan kerja sama dengan pihak Perhutani. Panitia juga menyediakan berbagai permainan anak seperti outbound kid, tubing kid dan safari berkuda. “Kalau kuda keliling area sini saja satu putaran Rp 10 ribu untuk anak, Rp 5 ribu dewasa. Kemudian tubing kid juga Rp 5 ribu per dua jam,” jelasnya.

Selain itu, pengunjung juga bisa keliling hutan pinus seluas 90 hektare dan menyusuri spot air tejun dengan paket safari jeep. “Kalau hari Minggu bisa sampai enam trip yang pesan,” ujarnya.

Wisata hutan pinus dikelola secara swadaya oleh pemuda Songgon. Meski baru dibuka sekitar lima bulan lalu, saat ini jumlah wisatawan yang berkunjung mencapai 6 sampai 7 ribu orang tiap pekannya. Wisata hutan pinus buka mulai pukul 07.00-17.00 WIB.

Yusuf mengatakan, pengunjung yang datang ke wisata hutan pinus dijamin bakal betah. “Jalan-jalan di antara pinus bisa mengurangi stress, bau getah pinus bisa mengeluarkan aroma wangi kalem. Udaranya lebih segar,” ujarnya.

Destinasi wisata hutan pinus cocok buat keluarga ini. Selain banyak fasilitas permainan, kawasan wisata yang luas membuat pengunjung tetap nyaman meski yang datang mencapai ribuan orang. “Hijau banget tempatnya adem cocok buat keluarga dan anak-anak. Pastinya menenangkan, tidak bising seperti di kota,” ujar Yunka (20) salah satu pengunjung. (FF/MUA)

Sumber: merdeka.com

Tanggal: 19 Februari 2017

]]>
Ini Lho Keistimewaan Wisata Hutan Pinus dan Kebun Petik Apel di Tutur, Pasuruan https://stg.eppid.perhutani.id/lho-keistimewaan-wisata-hutan-pinus-dan-kebun-petik-apel-tutur-pasuruan/ Tue, 24 Jan 2017 07:31:40 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=44748 kecilSURYAMALANG.TRIBUNNEWS.COM (23/1/2017) | Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf, mendadak menjadi model saat setibanya di Hutan Pinus, Desa Gendro, Kecamatan Tutur – Nongkojajar, Pasuruan, Senin (23/1/2017) siang. Gus Irsyad, sapaan akrabnya, berganti seragam putih-putih dan menjadi model foto.

Dalam kesempatan ini, Gus Irsyad berlagak selayaknya model. Ia menjadi pusat perhatian para fotografer.

“Ini milik Perhutani, tapi akan kami kembangkan menjadi tempat wisata yang layak dikunjungi para wisatawan,” katanya di sel-sela kegiatan.

Dia menjelaskan, hutan pinus ini sangat cocok bagi para pecinta foto. Spotnya sangat cocok untuk mengabadikan keindahan deretan pohon pinus.

“Viewnya sangat bagus sekali. Bisa buat hunting bagi siapa pun yang hobi fotografi, selfie, wifie, dan sebagainya. Pemandangannya sangat menakjubkan,” paparnya.

Ia menjelaskan, selain keindahan panorama alamnya, kawasan ini juga memiliki udara yang sangat sejuk. Berbeda dengan hutan pinus di tempat lain, hutan pinus di Tutur ini masih alami belum terjamah sama sekali.

“Masih bersih , cocok untuk liburan keluarga. Udarannya sangat sejuk,” paparnya.

Gus Irsyad mengungkapkan, akses jalan menuju hutan pinus ini sangat baik. Jalannya tidak rusak. Pengunjung akan disuguhi dengan pemandangan yang sangat alami.

“Jalannya melewati perkampungan warga. Ini membuat suasana semakin santai dan nyaman untuk dikunjungi,” tandasnya.

Selepas dari hutan pinus, Bupati Pasuruan dan rombongan bergeser dan mengunjungi kebun petik apel di Desa Blarang, Kecamatan Tutur – Nongkojajar. Dalam kunjungannya ini, Bupati dan rombongan disuguhkan dengan hamparan pohon apel yang berjajar rapi lengkap dengan buahnya yang siap petik. Luasan kebun petik apel di kawasan ini kurang lebih 100 hektar.

Di lokasi ini, Bupati Pasuruan yang juga memiliki hobi fotografi ini mengeluarkan kamera kesayangannya Canon 5 D. Menggunakan lensa tele, Gus Irsyad mengambil sejumlah aktivitas yang ada di kebun petik apel, termasuk buah apel siap petik yang menjadi objeknya. Tak hanya itu, Gus Irsyad juga mengabadikan aktivitas yang dilakukan sejumlah stafnya.

Dia menjelaskan, kebun petik apel ini juga akan menjadi prioritas tempat wisata di Pasuruan yang layak dikunjungi.

Ia menyebut, penghasil apel terbaik adalah Pasuruan dari beberapa daerah yang dikenal sebagai petik apel.

Di Tutur ini, ada sejumlah jenis apel salah satu yang menjadi andalannya adalah apel jenis manalagi.

“Apel Tutur ini juara. Apelnya manis-manis dan ukurannya pun cenderung gemuk-gemuk. Bagi wisatawan silahkan datang ke Pasuruan dan dijamin tidak akan bosan,” pungkasnya.

Sumber: suryamalang.tribunnews.com

Tanggal: 23 Januari 2017

]]>
Segera Kembangkan Hutan Pinus Sebagai Lokasi Wisata https://stg.eppid.perhutani.id/segera-kembangkan-hutan-pinus-lokasi-wisata/ Fri, 20 Jan 2017 01:40:04 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=44646 hutan-pinus-probolinggoKABARPAS.COM (19/1/2017) | Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo saat ini berencana akan menjadikan kawasan hutan pinus di Kecamatan Sumber sebagai lokasi wisata baru. Hutan milik Perhutani itu nantinya akan disulap seperti wisata hutan pinus Imogiri Mangunan, Yogyakarta.

Camat Sumber, Bambang Julius Wijanarko mengatakan bahwa pihaknya bakal segera berkoordinasi dengan Perhutani terkait dengan rencana tersebut.

“Lokasi itu akan dikembangkan seperti di Jogja,” ujarnya kepada Kabarpas.com, Kamis (19/01/2017).

Menurutnya, jika mengacu pada wisata hutan pinus Imogiri, hutan pinus di Kecamatan Sumber perlu diberi fasilitas gardu pandang, ampi teater yang menyatu dengan alam, kamar mandi umum, mushala dan warung-warung sederhana.

“Ada juga ayunan hammock yang digantung di antara pepohonan untuk bersantai serta rumah pohon yang membuat suasana menjadi sangat nyaman dan asyik. Dengan demikian, hutan itu akan jadi tempat piknik yang pas untuk menepi sejenak dari hiruk pikuk perkotaan dan pekerjaan,” jelasnya kepada Kabarpas.com.

Sebagai langkah awal, pemerintah telah memasang banner ucapan selamat datang kepada wisatawan begitu memasuki hutan. Bambang Julius menyatakan, rencana itu bermula dari banyaknya orang yang berselfie di kawasan hutan pinus. Pasangan kekasih yang foto pra nikah (pre-wedding) di hutan itu, juga tak sedikit jumlahnya.

Sementara itu, dari pantauan Kabarpas.com di lapangan, hutan pinus ini berada di tepi jalan menuju Kantor Kecamatan Sumber. Kecamatan ini berada di wilayah pegunungan. Sebagian warganya merupakan Suku Tengger yang tinggal di lereng Gunung Bromo.

Jalan menuju kecamatan ini, penuh kelokan dan menanjak, termasuk di kawasan hutan pinus yang mau dijadikan tempat wisata. Tak jauh dari hutan ini, juga ada spot foto yang tidak kalah bagus. Tempat ini diberi nama Bukit Selfie. (har/gus).

Sumber: kabarpas.com

Tanggal: 19 Januari 2017

]]>
Kolam Tlogoguwo Tawarkan Kesejukan Bukit Menoreh https://stg.eppid.perhutani.id/kolam-tlogoguwo-tawarkan-kesejukan-bukit-menoreh/ Sun, 25 Dec 2016 11:54:57 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=43818 korenang1_crop_700x500KRJOGJA.COM (25/12/2016) | Liburan panjang Natal dan Tahun Baru tiba. Warga perantau kembali ke kampung halamannya di Purworejo. Tentunya selain bersilaturahmi dengan keluarga, mereka juga ingin menghabiskan waktu untuk berpetualang di Purworejo.
Ada banyak destinasi wisata, baik yang dikelola pemerintah, lembaga desa dan perorangan yang layak dituju di Purworejo. Salah satunya kolam renang di Dusun Somoroto Desa Tlogoguwo Kecamatan Kaligesing.
Kolam itu bersumber dari air yang keluar dari dalam perut Perbukitan Menoreh. Airnya dingin dan bersih. Paling penting tanpa kaporit dan zat kimia pabrikan lain yang digunakan Sutono pemiliknya untuk menjernihkan air.
Selain mandi, pengunjung juga dimanjakan pemandangan Curug Setawing dan hutan pinus Perhutani. Apabila mau berjalan sedikit ke arah atas, akan ada Gua Anjani. “Kawasan sekitar kolam renang juga peternakan Kambing Kaligesing, jadi bisa sekalian belajar budidaya,” terang Sutono, kepada KRjogja.com, Sabtu (24/12/2016).
Pada masa libur sekolah, jumlah pengunjung naik hingga dua kalilipat dibanding hari biasa. “Memang belum banyak, namun cukup ramai dengan 50 -100 pengunjung perhari,” ucapnya.
Sutono mematok tiket masuk Rp 4.000 perpengunjung. Untuk menuju kolam renang Tlogoguwo, pengunjung tinggal mengarahkan kendaraannya ke Kecamatan Kaligesing. “Sampai kecamatn terus naik arah Pasar Pendem, nanti akan sampai Desa Tlogoguwo. Petunjuk arah juga sudah cukup jelas,” terangnya. (Jas)
 
Sumber : krjogja.com
Tanggal : 25 Desember 2016

]]>
Siswa RA TK Islamic Centre Kedungwuni Berpetualang ke Hutan Pinus https://stg.eppid.perhutani.id/siswa-ra-tk-islamic-centre-kedungwuni-berpetualang-hutan-pinus/ Wed, 30 Nov 2016 01:31:33 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=43003 ra-islamic-centre-kedungwuniRADARPEKALONGAN.COM (29/11/2016) | Dalam rangka kegiatan di luar kelas, RA TK Islamic Centre Kedungwuni melakukan acara kunjungan ke hutan pinus Lemah Abang Doro, Senin (28/11).
Dalam kegiatan tersebut anak TK Islamic Centre Kedungwuni satu persatu mengenal dunia luas dengan melakukan kunjungan ke hutan pinus lemah abang Doro.
“Acara diikuti sebanyak 180 anak untuk mengenal alam konservasi hutan pinus dan berpetualang ke daerah pegunungan, mengenal aneka jenis tanaman di hutan serta dapat menikmati alam dan suasana di area hutan”, tutur Kepala RA Islamic Centre Kedungwuni, Umi Mazidah.
Anak-anak berpetualang dipandu oleh Pegawai dari Perum Perhutani BKPH Doro, Susharyono. Pihaknya menyambut baik adanya kegiatan anak yang mengenalkan hutan sebagai daerah konservasi alam yang masih asri dan habitat tumbuhan yang beraneka ragam.
Kegiatan ini bertujuan agar anak lebih mengenal dan mensyukuri ciptaan Allah SWT serta mengenal beraneka macam tumbuhan yang tak biasa dijumpai di lingkungan tempat tinggal mereka. “Anak-anak sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut, senyum dan kepuasan terlihat dari wajah-wajah mereka.” (ap7)
 
Sumber : radarpekalongan.com
Tanggal : 29 November 2016

]]>
Ketika Pemandu Wisata Mengajar Bahasa Inggris di Hutan Pinus https://stg.eppid.perhutani.id/ketika-pemandu-wisata-mengajar-bahasa-inggris-hutan-pinus/ Mon, 14 Nov 2016 01:10:09 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=42247 1428120dsc00095-picsay780x390KOMPAS.COM (12/11/2016) | Seorang laki-laki terlihat menulis nama-nama hewan dalam Bahasa Inggris di papan putih. Sementara itu, puluhan anak-anak terlihat tekun menyalin di buku pelajaran dengan lesehan di atas tikar.
Setelah selesai, laki laki yang bernama Hengki Pratama tersebut meminta anak-anak membaca kembali tulisan mereka. “Tiger….. lion…..deer…..bird….monkey….,” kata anak-anak itu bersamaan.
Kegiatan belajar mengajar tersebut bukan di dalam kelas, tapi di hutan pinus yang ada di Desa Sumberbuluh, Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi. Pengajarnya pun bukan guru sekolah, tapi para pemandu wisata yang berada di sekitar lokasi wisata hutan pinus.
“Ini salah satu kontribusi yang bisa kami berikan kepada masyarakat di sini yaitu dengan mengajarkan bahasa Inggris kepada anak-anak sekitar sini,” kata Hengky Pratama, pemandu sekaligus pengelola wisata hutan pinus kepada Kompas.com, Sabtu (12/11/2016).
Biasanya kegiatan tersebut berlangsung setiap hari Minggu atau ketika anak-anak pulang sekolah. Tidak ada biaya yang harus dibayar oleh anak-anak tersebut agar bisa belajar bahasa Inggris bersama para pemandu.
“Jika hari Minggu biasanya pagi hari sekitar jam 8 sampai jam 10 pagi. Ada tiga pemandu wisata yang mengajar secara bergantian,” jelasnya.
Anak-anak akan dibagi dalam tiga kelompok, yaitu yang kelas 1 sampai kelas 3, kelas 3 sampai kelas, 6 dan SMP ke atas. Hengky mengatakan, ia sengaja mengajar bahasa Inggris kepada anak-anak agar mereka mendapatkan ilmu bahasa baru yang tidak didapatkan di sekolah.
“Ada sebagian dari mereka yang tidak mendapatkan pelajaran bahasa Inggris di sekolahnya. Nantinya, mereka bisa langsung praktik berbicara dengan para turis asing yang datang ke wisata hutan pinus,” jelasnya.
Awal dimulainya pendidikan di alam terbuka ini pesertanya hanya berjumlah 26 anak. Belum satu bulan, anak-anak yang belajar bertambah mencapai 40 orang dan diperkirakan jumlahnya akan terus bertambah karena mereka mengajak teman-temannya untuk bergabung.
“Ke depannya kami bukan hanya mengajarkan bahasa Inggris tetapi juga keterampilan dan kerajinan dari bahan-bahan alami seperti ranting, dahan pohon, daun, biji pinus, dan lain-lain yang nantinya bisa dijual jadi cinderamata,” jelasnya.
Luky Apriansyah, siswa kelas 6, salah satu peserta yang ikut belajar bahasa Inggris, kepada Kompas.com mengaku, awalnya dia main dengan rekan-rekannya di wisata hutan pinus, lalu ditawari untuk belajar bahasa Inggris.
“Mau aja diajari soalnya di sekolah enggak ada bahasa Inggris. Belajar di sini juga enak adem nggak kayak di kelas,” katanya sambil tertawa.
Wisata Hutan Pinus Songgon sendiri berjarak sekitar 30 kilometer dari pusat kota Banyuwangi, menjadi salah satu destinasi wisata alternatif di Banyuwangi yang berada di bawah kaki Gunung Raung. Kawasan ini dikelola oleh Perhutani dan Lembaga Masyarakat Desa hutan di sekitar Desa Sumberbuluh.
 
Sumber : kompas.com
Tanggal : 12 November 2016

]]>
Hutan Pinus Cipamingkis Indahnya Serasa Di Planet Lain https://stg.eppid.perhutani.id/hutan-pinus-cipamingkis-indahnya-serasa-planet-lain/ Mon, 17 Oct 2016 06:03:17 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=40828 rumah kayuBOGOR, PERHUTANI (16/10/2016)| Kemacetan akhir pekan menuju Puncak Cisarua kerapkali mengurungkan niat kita untuk berwisata menikmati keindahan hutan pinus dan udara sejuk.

Kini tak perlu lagi urungkan niat karena ada Curug Cipamingkis di kawasan hutan Perhutani Bogor, jawaban dan sekaligus jadi obat rindu pengganti wisata di Puncak.

Terletak diketinggian 1.200 meter DPAL, hutan pinus seluas 16.5 hektar di petak 30C, RPH Cipamingkis, BKPH Bogor, KPH Bogor tersebut mulai bersolek bak perawan destinasi wisata  yang mulai digandrungi remaja dan keluarga muda.

Tidak sulit ke Curug Cipamingkis, desa Wargajaya Kecamatan Sukamakmur, Bogor. Alternatif pertama kita bisa tempuh dari Cibinong-Sentul City-Babakan Madang ke Sukamakmur (40km), atau Bekasi-Jonggol-Sukamakmur (50 km),  terdekat dari Cianjur-Cipanas-Taman Bunga Nusantara-Sukamakmur (17 km).

Selain fasilitas camping ground, Hutan Cipamingkis menyediakan atraksi “Jembatan Pohon Kiara” di ketinggian 30 meter dari muka tanah. Jembatan berwarna oranye ini lokasi favorit pengunjung untuk menikmati keindahan hutan pinus sekaligus mengambil gambar “selfie atau wefie“.  Keindahan lain yang ditawarkan hutan wisata ini adalah taman bermain anak, Stone Garden, kolam Bharatayuda, Perahu Aspara, air terjun atau Curug Cipamingkis setinggi tujuh meter.

Menurut Administratur KPH Bogor Asep Dedi Mulyadi, hutan wisata Curug Cipamingkis ini dibuka tahun 2010 bekerjasama dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Puncak Mandiri  desa Warga Jaya, Kecamatan Sukamakmur, Bogor.

“Pengunjung umumnya datang untuk camping, outbound, menyalurkan hobi fotografi atau sepeda gunung, bahkan hanya ingin makan siang rame-rame sambil selfie di Jembatan Pohon Kiara. Saat libur lebaran bisa mencapai 1500 orang,” kata Asep dari ujung telpon.
Pada hari Sabtu (15/10) lalu, pengunjung Curug Cipamingkis mencapai limaratusan orang. Mereka datang dari Bogor, Depok, Bandung, Surabaya hingga beberapa turis mancanegara seperti Afrika dan Arab Saudi.
“ Saya suka melihat air terjun disini, dingin. Saya juga berfoto di atas pohon, bisa melihat alam, indah betul-betul indah, alami, serasa di planet lain,” kata salah satu pengunjung warga Arab yang datang bersama rombongan. (Kom-PHT/PR2016)
Editor: Soe
Copyright©2016

]]>