Inhutani – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id Perum Kehutanan Negara Wed, 31 Oct 2018 13:22:38 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.4.1 https://stg.eppid.perhutani.id/wp-content/uploads/2023/04/cropped-logo-pht-32x32.png Inhutani – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id 32 32 Direktur Utama Perhutani Lakukan Kunjungan Kerja ke Inhutani I di Kalimantan Timur https://stg.eppid.perhutani.id/direktur-utama-perhutani-lakukan-kunjungan-kerja-ke-inhutani-i-di-kalimantan-timur/ https://stg.eppid.perhutani.id/direktur-utama-perhutani-lakukan-kunjungan-kerja-ke-inhutani-i-di-kalimantan-timur/#respond Wed, 31 Oct 2018 13:22:38 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=68158 JAKARTA, PERHUTANI (30/10/2018) | Direktur Utama Perum Perhutani Denaldy M. Mauna melakukan kunjungan kerja ke Inhutani I, yakni ke Samarinda dan dilanjutkan ke wisata alam Bukit Bangkirai yang berada di Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara Kalimantan Timur, pada Senin (30/10).

Kegiatan tersebut merupakan agenda kerja Direksi Perhutani dalam rangka meninjau aset anak perusahaan Inhutani I yang berada di Samarinda, dan juga berkesempatan meninjau mess milik Inhutani II sekaligus silaturahmi dan pembinaan karyawan yang bertugas di bidang Hutan Tanaman Industri (HTI) dan Wisata Alam Bukit Bangkirai.

Hadir pada kunjungan kerja tersebut plt direktur utama Inhutani I, Sangudi Muhammad, Sekretaris Perusahaan Perum Perhutani Asep Rusnandar, beserta jajaran karyawan Inhutani I.

Dalam rangkaian kegiatan kunjungan kerja tersebut Dirut Perhutani melakukan penanaman pohon jenis matoa (Pometia pinnata), adopsi pohon kempas (Koompasia malaccensis) serta berkesempatan mengunjungi ‘Canopy Bridge’ berupa jembatan gantung yang menghubungkan lima pohon bangkirai dengan panjang 64 meter dan tinggi 30 meter, yang merupakan ikon wisata dari Bukit Bangkirai.

Direktur Perhutani Denaldy M Mauna menyampaikan bahwa dengan melihat potensi yang ada harus dilakukan tatakelola dengan baik pada setiap kegiatan usaha Good Corporate Governance (GCG), meningkatkan sinergi dan saling mensupport anatara anak perusahaan dan induk perushaan sehingga dapat mengoptimalkan potensi dan meningkatkan pendapatan perushaan.

“Saat ini Perhutani punya program bernama Canopy di bidang wisata, nah Inhutani bisa melakukan benchmark dalam rangka upaya peningkatan pendapatan di bidang wisata. Dalam hal optimalisasi aset berupa rumah dinas yang berada di Samarinda, sebaiknya dilakukan penataan ulang agar kedepan dapat dikembangkan menjadi penginapan maupun ruko sehingga memberi nilai tambah bagi perusahaan,” ujarnya.

Plt Direktur Utama Inhutani I Sangudi Muhammad mengatakan ia sangat mengapresiasi kegiatan kunjungan kerja ini karena bisa mempertemukan top management dengan karyawan di anak perusahaan sehingga bisa bertukar pikiran dalam hal pengelolaan perusahaan.

Sebagai informasi tambahan Perum Perhutani merupakan Badan Usaha Milik Negara yang kini menjadi Perhutani Group, sebuah perusahaan operating holding kehutanan dengan 5 (lima) anak Perusahaan yaitu PT. Inhutani I, PT. Inhutani II, PT. Inhutani III, PT Inhutani IV dan PT. Inhutani V. Disamping itu PT. BUMN Hijau Lestari I, PT Palawi Resorsis dan PT Perhutani Anugerah Kimia sebagai anak perusahaan lainnya. Bisnis Perhutani Group tidak hanya di Jawa Madura tetapi meluas di wilayah Indonesia. (Kom-PHT/PR/2018-X-32)

Untuk informasi selanjutnya dapat menghubungi:
Asep Rusnandar – Sekretaris Perusahaan
Telp. (021) 5721282
Fax. (021) 5743579
Informasi tambahan Perum Perhutani di www.perhutani.co.id

]]>
https://stg.eppid.perhutani.id/direktur-utama-perhutani-lakukan-kunjungan-kerja-ke-inhutani-i-di-kalimantan-timur/feed/ 0
Indonesia Menanam Launching di Kabupaten Banyumas https://stg.eppid.perhutani.id/indonesia-menanam-launching-di-kabupaten-banyumas/ Mon, 07 Aug 2017 01:58:50 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=48723 TEMPO.CO (6/8/2017) | Desa Gunung Lurah, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas menjadi poin launching kegiatan Indonesia Menanam di Jawa Tengah. Dalam kesempatan tersebut Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin melakukan launching program dengan penanaman 19.000 pohon di lahan Perhutani di daerah tersebut.

Selain Cak Imin, dalam acara Indonesia Menanam ini hadir sejumlah anggota DPR dari Fraksi PKB seperti Erma Mukaromah serta pimpinan daerah. Adapun tanaman yang ditanam adalah pete, jengkol, kopi, jati, dll. Di area tersebut ada 12,7 juta hektar lahan milik Perhutani dan Inhutani. Lahan seluas ini modal besar untuk kesejahteraan petani dan kedaulatan pangan apabila dikelola secara profesional dengan bantuan pemerintah.

Dari catatan Cak Imin, Kepemilikan lahan petani rata-rata hanya 0,2-05 ha sementara di Vietnam dan Thailand rata-rata 3-3,5 ha. Dengan lahan kecil-kecil ini dukungan pemerintah perlu agar biaya produksi bisa ditekan. Selain itu juga diharapkan kelompok-kelompok tani dan Badan Usaha Milik Desa dapat bersinergi dengan pemangku kepentingan lain agar usaha tani dapat dikelola lebih efisien dan profesional. Setelah seremonial launching Indonesia Menanam, acara dilanjutkan dengan Wisata Kampung Gunung Lurah, mendatangi sekolah berbasis hutan Madrasah Pakis, serta mampir menikmati Telaga Kumpe.

Sumber : tempo.co

Tanggal : 6 Agustus 2017

]]>
Tujuh Investor Pakai Lahan Milik BUMN https://stg.eppid.perhutani.id/tujuh-investor-pakai-lahan-milik-bumn/ Sat, 30 Jul 2016 07:48:06 +0000 http://perhutani.co.id/?p=39127 BISNIS INDONESIA, JAKARTA (28/7/2016) | Pemerintah segera mengeluarkan izin penggunaan lahan milik perusahaan pelat merah sektor pertanian seluas 100.000 hektare kepada tujuh perusahaan swasta yang akan segera berinvestasi di sektor pangan.

Lahan yang akan digunakan tersebut milik Perum Perhutani, PT Inhutani, dan lahan milik PT Perkebunan Nusantara.

Ketujuh perusahaan itu terbagi dalam investor pabrik gula berbasis kebun, investor jagung, dan investor peternakan, sehingga membutuhkan lahan untuk merealisasikan investasi tersebut.

Alokasi lahan milik BUMN sektor pertanian tersebut diharapkan agar dapat mengakeselerasi investasi sektor pertanian yang selama ini kerap terhambat akibat persoalan lahan.

Ketua Upaya Khusus Percepatan Investasi Pertanian Kementerian Pertanian Syukur Iwantoro mengatakan, dari hasil pertemuan dengan empat kementerian pada pekan lalu, disepakati izin kena sama akan segera diterbitkan minimal dalam 2 minggu atau paling lambat awal pekan depan.

Izin kerja sama akan diterbitkan melalui Tim Pencadangan Lahan Investasi Pertanian yang sekretariatnya berada di bawah Kementerian Lingkungan Hidupdan Kehutanan (KLHK). Dari izin itu, pelaku usaha dan perusahaan BUMN dapat segera melaksanakan rencana investasi.

“Yang jelas mereka [investor) sudah mengajukan permohonan kerja sama. Setelah izinnya keluar, nanti dirumuskan PKB [perjanjian kerja bersama 1 seperti apa di antara mereka. Tenggatnya 2 minggu, paling terlambat dikeluarkan Senin depan [1/8],” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (27/7).

Dari draf Tim Percepatan Investasi Pertanian yang diperoleh Bisnis, total luas lahan yangdiajukan tujuh perusahaan mencapai 100.000 hektare.

Salah satu investor itu di antaranya pemilik pabrik gula rafinasi yang sudah berdiri sejak 9 tahun lalu, tetapi belum kunjung mendapatkan lahan hingga saat ini.

Data tersebut juga menunjukkan ketujuh perusahaan tersebut menanamkan investasi tahap awal hingga Rp 18 triliun dengan proyeksi perekrutan tenaga kerja hingga 22.000 orang baik di Jawa maupun di Luar Jawa.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman dalam rapat bersamapihak KLHK, Kementerian ATR, dan Kementerian BUMN menyebut percepatan pengadaan lahan melalui kerja sama dengan BUMN merupakan salah satu opsi untuk menampung investor-investor yang tertarik ke sektor pertanian.

Dia menyebut untuk membangun pabrik atau kebun, investor telah menggelontorkan miliaran rupiah. Di sisi lain, keberadaan investasi pun diperlukan mengingat saat ini impor sejumlah komoditas pertanian masih cukup tinggi.

DI LUAR JAWA

Syukur mengungkapkan pemerintah juga mendorong penggunaan lahan-lahan yang dikelola BUMN, karena sejumlah pabrik gula telah dibangun di Pulau Jawa, sedangkan lahan di wilayah ini amat terbatas.

“Mengapa pemerintah mendorong pakai lahan BUMN, itu karena beberapa pabrik sudah di Jawa lokasinya yang lahan-lahan-nya misalnya merupakan wilayah kelola Perhutani,” kata Syukur.

Dirut Perum Perhutani Mustoha menyampaikan, pihaknya membuka peluang kerja sama pemanfaatan lahan dengan para investor pertanian baik untuk pengelolaan kebun tebu, jagung, maupun peternakan sapi. (Dan Airnya)

Tanggal : 28 Juli 2016
Sumber : Bisnis Indonesia

]]>
Kementerian BUMN Genjot Pembangunan Infrastruktur https://stg.eppid.perhutani.id/kementerian-bumn-genjot-pembangunan-infrastruktur/ Tue, 18 Aug 2015 00:47:39 +0000 http://perhutani.co.id/?p=25505 Rakyat Merdeka – Selama 17 tahun, sejarah mencatat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memiliki peranan sangat penting dalam pembangunan nasional seperti menyumbang dividen untuk negara dan membangun perekonomian rakyat. Pemerintahan JokowiJK, berkomitmen meningkatkan kontribusi perusahaan negara dalam pembangunan antara lain dengan menggenjot pembangunan infrastruktur untuk menopang perekonomian.
PERKEMBANGAN perekonomian Indonesia tidak dapat dipisahkan dari peran BUMN. Secara konsepsi umum, BUMN memiliki peran penting dalam pembangunan nasional, baik dalam bentuk kontribusi dividen dan pajak kepada APBN maupun sebagai agen pembangunan termasuk penyerapan tenaga kerja.
Berdasarkan laporan Deviden RAPBNP 2014 BUMN menyumbang deviden sebesar Rp40,16 triliun dari total APBN Rp113,18 triliun pada tahun 2014 dengan total jumlah karyawan BUMN tercatat sebanyak 774.983 orang, baik sebagai karyawan tetap ataupun tidak tetap. Tidak hanya itu, dari sisi ekonomi kerakyatan, BUMN juga menjalankan misi keperintisan kegiatan usaha, pemenuhan hajat hidup orang banyak, asistensi serta pemberian bantuan kepada Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan masyarakat ekonomi lemah.
Menyadari pentingnya posisi BUMN dalam perekonomian nasional, Kementerian BUMN sebagai kementerian yang berwenang dan bertugas melaksanakan fungsi kepemegangsahaman negara atas BUMN memiliki sejumlah strategi pengelolaan perusahaan guna meningkatkan dan mengoptimalisasi kinerja BUMN. Kementerian BUMN saat ini mengelola 119 BUMN yang tersebar di Indonesia dan bergerak di berbagai sektor usaha, mencakup perkebunan, farmasi, energi, logistik, kawa san industri, pariwisata, industri strategis, pertambangan, media, kepelabuhanan, transportasi, perbankan, asuransi, konstruksi, dan sektorsektor lainnya yang kesemuanya berada di sekitar kita.
Sebut saja beberapa nama BUMN seperti Pertamina, PLN, Telkom, Jasa Marga, Kimia Farma, Krakatau Steel, Bank Mandiri, BRI, BNI, BTN, Perumnas, Adhi Karya, Wijaya Karya dan lain sebagainya. Beberapa BUMN bahkan terkait erat dengan kegiatan perjalanan masyarakat seperti Damri, PPD, Kereta Api, Garuda Indonesia, Angkasa Pura I dan II yang mengelola bandara, Pelabuhan Indonesia I hingga IV, dan lainlain. Dari 119 BUMN yang ada, 20 BUMN di antaranya telah go public di Bursa Efek Indonesia dan menguasai 26,35 persen ka pitalisasi pasar menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Kementerian BUMN yang telah menginjak usia 17 tahun akan terus melakukan berbagai strategi pengembangan BUMN, baik dalam bentuk restrukturisasi, ekspansi, holdingisasi dan aksi korporasi lainnya yang diyakini mampu meningkatkan kinerja BUMN. Holdingisasi diperlukan dalam rangka melakukan efisiensi bisnis BUMN yang saat ini ada di Indonesia. Dari 25 BUMN terbesar saja telah memberikan kontribusi sekitar 90 persen dari 119 perusahaan yang ada, baik dari segi aset, ekuitas, maupun laba bersih.
Holdingisasi akan diarahkan kepada BUMN yang mempunyai bidang usaha sejenis atau mempunyai keterkaitan usaha yang berdasarkan hasil kajian akan memberikan manfaat optimal bagi Pemerintah. Kementerian BUMN telah membentuk empat perusahaan holding hingga tahun lalu yakni PT Pupuk Indonesia Holding Company (Persero) sebagai holding BUMN di sektor produsen pupuk, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk di industri se men, PT Per ke bunan Nusantara III (Persero) di sektor perke bunan, dan Perum Perhutani di sektor kehutanan.
PT Pupuk Indonesia Holding Company (Persero) atau PIHC dibentuk pada tahun 2011 dengan membawahi sejumlah anak perusahaan, yakni PT Petrokimia Gresik, PT Pupuk Kujang, PT Pupuk Kaltim, PT Pupuk Iskandar Muda, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, PT Rekayasa Industri dan PT Mega Eltra yang semula merupakan BUMN.
Berdasarkan laporan tahunan PIHC pada tahun 2014, total aset yang dimiliki perusahaan tercatat sebesar Rp76 triliun dengan total kapasitas produksi pupuk 11,26 juta ton yang menjadikan PIHC sebagai produsen pupuk terbesar di Asia Tenggara.Setahun kemudian, BUMN yang bergerak di bidang produksi semen mengalami holdingisasi dibawah PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Saat ini, Semen Indonesia memiliki empat anak perusahaan, yaitu PT Semen Gresik, PT Semen Padang, PT Semen Tonasa dan Thang Long Cement Vietnam, sebagai langkah ekspansi perusahaan di Asia Tenggara. Berdasarkan data laporan tahunan Semen Indonesia tahun 2014, kapasitas produksi Semen Indonesia naik 6 persen atau mencapai 31,8 juta ton dengan total aset sebesar Rp34 triliun. Menyusul kesuksesan dua holding sebelumnya, Ke menterian BUMN melakukan Holding Perkebunan dan Holding Kehutanan pada tahun 2014 lalu. PTPN III menjadi leader Holding Perkebunan membawahi 13 perusahaan BUMN di sektor perkebunan meliputi PTPN I, PTPN II, PTPN IV hingga PTPN XIV.
Sedangkan Perum Perhutani dipercaya menjadi induk Holding Kehutanan membawahi 5 perusahaan BUMN yang memiliki core business di sektor kehutanan, yakni PT Inhutani I-V.Melihat kinerja BUMN dalam empat tahun terakhir, rasanya patutlah bangsa Indonesia berbangga hati dengan perusahaan negara ini.
Beberapa torehan kinerja BUMN yang dapat men jadikan kebanggan kita semua, seperti pembangunan tol pertama di atas laut hasil kerjasama beberapa BUMN, RS Pekerja hasil kerja sama Jamsostek, Pelni dan KBN, kiprah Biofarma sebagai pemasok vaksin polio yang dipakai lebih dari 100 negara, pembangunan pabrik photovoltaic (solar cell) yang dikembangkan oleh LEN Industri, dan masih banyak lagi.Pada tahun 2015 mendatang akan ada beberapa proyek infrastruktur BUMN yang dicanangkan, yakni Proyek Transportasi Massal Light Rail Transit (LRT), Jalan Tol TransSumatera, Proyek High Speed Train, Jalan Tol Trans Jawa, Pengembangan Terminal Multipurpose, Proyek Jalan Tol MedanKualanamuTebing Tinggi, Proyek Pembangkit Listrik, Pembangunan dan Pengembangan 40 pelabuhan laut dan penyeberangan, juga Proyek Pengembangan dan Pembangunan 14 bandara.Selain itu, BUMN juga memiliki Program Pembangunan Satu Juta Rumah untuk Rakyat.
Pada tahun 2015 akan dilaksanakan pembangunan maupun peremajaan 36.016 unit rumah dan 54 tower Rumah Susun, 300 unit rusun di Karawang dan 200 unit rusun di Antapani, Bandung. Adapun Perumnas akan membangun dua jenis perumahan yakni rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) berupa hunian yang memperoleh Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dan rumah nonMBR.Beberapa BUMN juga telah ekspansi ke luar negeri atau go global, misalnya Bio Farma yang telah meluncurkan 23 jenis vaksin dan berencana meluaskan jaringannya ke negaranegara Islam dan negara Eropa, Semen Indonesia yang kini memiliki pabrik di Vietnam, Wijaya Karya yang beroperasi di Myanmar dan Aljazair, lapangan minyak Pertamina di Aljazair, proyek Waskita Karya di Saudi Arabia, kantor cabang dan perwakilan Bank BUMN di beberapa negara, PIHC di Timor Leste dan Myanmar, PT Industri Nuklir Indonesia di Amerika Serikat serta ekspansi Telkom Grup di beberapa negara di Asia, Australia dan Amerika.
Tancapkan Prestasi Di Pentas Dunia Prestasi BUMN Indonesia di tingkat dunia semakin kokoh dengan masuknya enam perusahaan negara dalam Forbes Global 2000 Tahun 2014, yakni Bank Mandiri, BRI, Telkom, BNI, PGN dan Semen Indonesia. Pertamina dan PLN bahkan tercatat sebagai perusahaan Indonesia yang mampu menembus Fortune Global 500 Tahun 2014, tepatnya di posisi 123 dan 477. Hal ini menunjukkan bahwa sejumlah BUMN telah menjadi pemain utama di pentas global. Pengakuan prestasi BUMN di media internasional berdampak positif pada citra perusahaan yang pada gilirannya meningkatkan kepercayaan investor.
Kinerja BUMN secara keseluruhan pun memperlihatkan perkembangan yang positif. Berdasarkan data Laporan Keuangan Perusahaan Negara (LKPN), dalam rentang 20092014 aktiva BUMN tumbuh hampir 2 kali lipat dari Rp2.241 triliun di tahun 2009 menjadi Rp4.580 triliun di tahun 2014. Begitu juga dengan total laba BUMN yang tumbuh signifikan, dari Rp87 triliun di tahun 2009 menjadi Rp161 triliun di tahun 2014. Meski demikian, proses panjang untuk mengelola BUMN dengan lebih efektif dan efisien masih harus dijalankan, antara lain karena level of playing field BUMN masih belum sama dengan swasta terutama dalam hal peraturan perundanganundangan yang harus diikuti.
Terlepas dari itu, arah dan pengembangan BUMN akan dilakukan sesuai roadmap yang terus disempurnakan oleh Kementerian BUMN untuk meningkatkan kinerja BUMN yang semakin kompetitif di era persaingan global. Pengembangan ini tentu membutuhkan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan, terutama di era kepemimpinan Presiden dan Wakil Presiden Periode 2014 — 2019. (ADV)
Sumber    : Rakyat Merdeka, hal. 48
Tanggal    : 18 Agustus 2015

]]>
Perhutani Kerjasama Dengan Lima Anak Perusahaannya https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-kerjasama-dengan-lima-anak-perusahaannya-2/ Fri, 06 Feb 2015 10:52:14 +0000 http://perhutani.co.id/?p=18101 dok.kom/pht/kanpus/2015JAKARTA – PERHUTANI, (6/1)| Direktur Utama Perum Perhutani, Mustoha Iskandar menandatangani kesepakatan kerjasama Pemanfaatan Hutan dan Optimalisasi Aset Perusahaan dengan PT Inhutani I, II, III, IV, IV dan PT BUMNHL di kantor pusat Perum Perhutani Gedung Manggala Wanabakti, Jumat.
Kesepakatan bersama tersebut merupakan salah satu langkah untuk mengoptimalkan manfaat lahan kawasan hutan dan aset Perum Perhutani, sehingga peran dan sumbangannya dapat memberikan hasil yang optimal bagi Perum Perhutani dan anak-anak perusahaan yang bekerjasama.
Mustoha Iskandar menegaskan bahwa dalam penandatanganan tersebut posisi Perum Perhutani adalah sebagai entitas bisnis sehingga kerjasama sifatnya bisnis to bisnis.  Selanjutnya Direktur Utama Perum Perhutani meminta paling lambat satu bulan sejak penandatanganan, perjanjian kerjasama sudah ditandatangani para pihak.  Sedangkan untuk PT BUMNHL, Mustoha berharap kedepan dapat menangani tugas barunya sebagai land-banking. “Mudah-mudahan MoU ini bisa segera diimplementasikan, misalnya getah di Aceh bisa ditangani Inhutani juga” demikian ia menegaskan.
Sementara Didik Hardjogunawan Direktur Inhutani I yang mewakili semua Direksi anak Perusahaan Perum Perhutani menyampaikan bahwa kesepakatan bersama ini adalah payung hukum yang akan segera ditindaklanjuti secara teknis dan tidak berhenti sampai di meja penandatanganan saja”.
Ruang lingkup kesepakatan bersama meliputi kegiatan bidang persemaian, penanaman, pemeliharaan, rehabilitasi hutan lindung, industri hasil hutan, pemasaran hasil hutan, agroforestry, wisata, optimalisasi asset dan usaha lainnya.
Hadir dan menandatangani kesepakatan bersama Direktur Utama PT Inhutani I Didik Arjo Gunawan, Direktur Utama PT Inhutani II Tjipta Purwita, Direktur Utama PT Inhutani III Bambang Widiyantoro, Direktur Inhutani IV, Hadi Siswoyo, Direktur Inhutani V Endro Siswoko. Dan Direktur Utama PT BUMNHL Ali Rahman.
Perum Perhutani resmi menjadi holding BUMN Kehutanan pada 2 Oktober 2014 dengan PP No 73/2014, lima anak perusahaan kehutanan dibawahnya adalah PT Inhutani I, II, II, IV dan V. (kom/pht/kanpus/soe)

]]>
Perhutani Kerjasama Dengan Lima Anak Perusahaannya https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-kerjasama-dengan-lima-anak-perusahaannya/ Fri, 06 Feb 2015 10:36:33 +0000 http://perhutani.co.id/?p=18098 dok.kom/pht/kanpus/2015JAKARTA – PERHUTANI, Jumat, 6 Pebruari 2015 | Direktur Utama Perum Perhutani, Mustoha Iskandar menandatangani kesepakatan kerjasama Pemanfaatan Hutan dan Optimalisasi Aset Perusahaan dengan PT Inhutani I, II, III, IV, IV dan PT BUMNHL di kantor pusat Perum Perhutani Gedung Manggala Wanabakti, Jumat.
Kesepakatan bersama tersebut merupakan salah satu langkah untuk mengoptimalkan manfaat lahan kawasan hutan dan aset Perum Perhutani, sehingga peran dan sumbangannya dapat memberikan hasil yang optimal bagi Perum Perhutani dan anak-anak perusahaan yang bekerjasama.
Mustoha Iskandar menegaskan bahwa dalam penandatanganan tersebut posisi Perum Perhutani adalah sebagai entitas bisnis sehingga kerjasama sifatnya bisnis to bisnis.  Selanjutnya Direktur Utama Perum Perhutani meminta paling lambat satu bulan sejak penandatanganan, perjanjian kerjasama sudah ditandatangani para pihak.  Sedangkan untuk PT BUMNHL, Mustoha berharap kedepan dapat menangani tugas barunya sebagai land-banking. “Mudah-mudahan MoU ini bisa segera diimplementasikan, misalnya getah di Aceh bisa ditangani Inhutani juga” demikian ia menegaskan.
Sementara Didik Hardjogunawan Direktur Inhutani I yang mewakili semua Direksi anak Perusahaan Perum Perhutani menyampaikan bahwa kesepakatan bersama ini adalah payung hukum yang akan segera ditindaklanjuti secara teknis dan tidak berhenti sampai di meja penandatanganan saja”.
Ruang lingkup kesepakatan bersama meliputi kegiatan bidang persemaian, penanaman, pemeliharaan, rehabilitasi hutan lindung, industri hasil hutan, pemasaran hasil hutan, agroforestry, wisata, optimalisasi asset dan usaha lainnya.
Hadir dan menandatangani kesepakatan bersama Direktur Utama PT Inhutani I Didik Arjo Gunawan, Direktur Utama PT Inhutani II Tjipta Purwita, Direktur Utama PT Inhutani III Bambang Widiyantoro, Direktur Inhutani IV, Hadi Siswoyo, Direktur Inhutani V Endro Siswoko. Dan Direktur Utama PT BUMNHL Ali Rahman.
Perum Perhutani resmi menjadi holding BUMN Kehutanan pada 2 Oktober 2014 dengan PP No 73/2014, lima anak perusahaan kehutanan dibawahnya adalah PT Inhutani I, II, II, IV dan V.

]]>
Holding Perhutani Inhutani Perkembangan Aset https://stg.eppid.perhutani.id/holding-perhutani-inhutani-perkembangan-aset/ Tue, 20 Jan 2015 04:39:46 +0000 http://perhutani.co.id/?p=17688 HOLDING PERHUTANI INHUTANI PERKEMBANGAN ASET BISA LEBIH CEPAT
Penggabungan BUMN Kehutanan dalam holding diyakini akan mampu mempercepat pertumbuhan aset perusahaan. Karenanya, direksi Inhutani merespon positif atas kebijakan ini. Dengan holding, semua potensi bisa disinergikan hingga mampu memperkuat daya saing.
Kalangan direksi Inhutani merespon positif atas penggabungan BUMN Kehutanan ini dalam holding. Hanya mereka berharap, kebijakan ini hendaknya tidak sebatas merampingkan, melainkan membangun kekuatan yang mampu memberikan nilai tambah besar bagi unit – unit usaha.
Dengan holding, memang diakui, semua potensi bisa disenergikan. Sehingga dapat mempercepat pertumbuhan aset perusahaan, yang bila berjalan sendiri-sendiri, hanya sekitar Rp 5 triliun, dari nilai aset yang kini ada sekitar Rp 3,7 triliun. Namun dikembangkan dalam konsep holding ini bisa mencapai Rp 13,56 triliun.
“Holding ini kita terima sangat semangat, dengan harapan lebih baik daripada sebelum holding. Pemerintah diharapkan dapat meningkatkan kapasitasnya, agar Perhutani sebagai induk holding, bisa lebih melipatkan gandakan apa yang menjadi tujuan pemerintah,” kata Bambang Widyantoro.
Direktur Utama Inhutani III ini mengakui, tentu dengan adanya holding bakal ada suntikan baru yang akan memperkuat permodalan perusahaan. Sebab, bagi Inhutani, persoalan permodalan adalah hal yang sangat mendesak. Selama ini Inhutani, khususnya Inhutani III diakui terasa sulit untuk mendapatkan pinjaman modal kerja pengembangan usaha.
” Kita terus terang, agak kesulitan untuk memperoleh dana, pernah mengajukan pinjaman lewat BLU (Badan Layanan Umum) Kementerian kehutanan, namun sudah dua tahun, sampai sekarang belum muncul,” tandasnya. Nah, nanti melalui induk holding, Perhutani, persoalan permodalan bisa teratasi, karena Perhutani dinilai layak untuk mengajukan modal. “Bila sudah ada modal, bisa untuk menghidupi kita jangka panjang lewat investasi.” tambah Bambang lagi.
Manajemen Inhutani memang punya mimpi besar atas keberadaan BUMN Kehutanan ini. Nantinya, dalam BUMN Kehutanan akan memiliki warna tersendiri, karena setiap unit usaha mempunyai keunggulan masing masing. Walau memang, pada saat ini kondisi industri kehutanan secara keseluruhan, mengalami kemerosotan.
Sebut saja, Perhutani yang ditetapkan sebagai induk holding, memiliki jenis kayu yang berkualitas baik. Dan umumnya jenis kayu dikembangkan dalam bentuk hutan tanaman. Sementara Inhutani memiliki jenis kayu yang bersumber dari hutan alam dengan kualitas kayu yang sangat baik pula.
“Ini tentu akan bisa disinergikan dan dikembangkan secara bersama sama, mengingat Perhutani sebagai induk, memiliki sumber permodalan yang kuat dan akses permodalan yang luas,” kata Didik Arjo Gunawan.
Dan ini, lanjut Direktur Utama Inhutani I itu, bisa dijadikan sebuah ikon yang mampu memberikan warna tersendiri bagi industri kehutanan. “Dan tentu, menjadi satu kekuataan bagi holding BUMN Kehutanan,” tandasnya.
Pengalaman Perhutani dalam mengembangkan hutan di Jawa tentu menjadi sesuatu kekuatan yang dapat diaplikasikan dalam pengembangan hutan di luar Jawa yang dikelola Inhutani. “Dengan holding ini bisa mensinergikan semua potensi positif dari masing masing, sehingga menjadi satu kekuatan yang sangat besar,”tambah Tjipta Purwinta. “Saya berharap ke depan, kita mampu mengatasi persaingan yang penuh kompetisi, terutama di kancah global,” lanjut Direktur Utama Inhutani II itu.
Karena itu, ke depan. BUMN kehutanan hendaknya segera melakukan konsolidasi, melakukan evaluasi terhadap berbagai persoalan yang diperkirakan akan menghambat pertumbuhannya. Terutama mengevaluasi hal hal yang berkaitan dengan regulasi dan kemudian mengkomunikasikannya kepada regulator.
“Sehingga kita akan tahu, peluang apa yang kosong, dan belum diisi pemain lain,” tambahnya.
Selama ini memang diakui, tidak ada perbedaan yang mencolok antara Perhutani dengan Inhutani. Hanya memang, Perhutani lebih berkonsentrasi pada pengelolaan hutan di Jawa. Sementara Inhutani di luar Jawa. Dan mungkin juga, soal kultur antara awa dan luar Jawa. Namun ini tidak akan signifikan, karena proses holding ini bukan melebur menjadi satu, tapi hanya pada pelimpahan saham negara – yang semula ada di Inhutani, kemudian dilimpahkan ke Perhutani. Inhutani tetap manajemen sendiri yang saham sebelumnya dikuasai negara, kini dikuasai Perhutani.
Sangat Tepat
Banyak yang memberikan respon positif terhadap kebijakan pemerintah mengholding BUMN Kehutanan ini. Mereka menilai kebijakan yang sangat tepat, dalam upaya memperkuat pondasi institusi bisnis negara. Melalui lembaga yang dimiliki negara tentu penguasaan potensi kehutanan ini tidak akan lari ke pihak asing. Nilai tambah akan dinikmati masyarakat banyak karena pengelolaan potensinya dikuasai Negara.
“Hanya memang pemerintah harus berkomitmen untuk melanjutkan program ini, agar sasaran yang hendak diwujudkan dari pembentukan holding ini bisa memberikan nilai tambah besar,” kata Marsanto, mantan Dirut Perhutani yang kini menjadi wakil rakyat di Parlemen.
Perlu diketahui, nasib BUMN Kehutanan di era reformasi memang sangat memprihatinkan. Hanya Perhutani yang terkesan eksis dalam kurun 15 tahun terakhir. Lainnya, Inhutani I hingga Inhutani V, bagai anak ayam kehilangan induk.
Pemerintah seakan tidak peduli lagi atas kelangsungan dari BUMN yang sempat berjaya di era orde baru. Baru dalam empat tahun terakhir, Inhutani ini terkesan mulai bernapas, tatkala Dahlan Iskan diberi tanggung jawab mengelola BUMN.
Hadi Siswoyo, Direktur Utama Inhutani IV, mengakui banyak harapan dengan dibentuknya holding BUMN Kehutanan ini. Walau memang proses menyatukan itu bukan suatu hal yang gampang. Namun kini fenomena holding sudah selesai, satu keniscayaan sudah terjadi.
Harapan Hadi, setelah holding ini semuanya akan menjadi lebih baik dan indah. Tidak perlu ada kompetisi karena masing-masing bisa bersinergi dan saling bahu membahu. “Tantangan terbesar adalah membangun budaya bersama antara Jawa dan di luar Jawa,” ungkapnya. Ia yakin semuanya akan berjalan baik karena berada dalam satu koridor dan satu komando yang jelas.
Nasib yang terbiasa sengsara sempat dialami Inhutani V, yang pernah mengalami masa-masa karyawannya tidak digaji. Kenapa, menurut Direktur Inhutani V Endro Siswoko, sengsaranya karena di awal berdiri mereka memiliki area 60 ribu ha di Lampung tapi setelah didatangi lahan tersebut sudah dirambah dan hanya bisa ditanam 7 ribu ha saja.
Endro termasuk orang yang menyambut gembira holding yang dianggapnya sebagai karunia. “Saya pikir semuanya akan menjadi lebih mudah, baik dari sisi administrasi maupun peraturan-peraturan yang mengikat,” tukasnya seraya menambahkan bila menghadapi masalah pasti holding ini bisa saling membantu.
Di Inhutani V tumpang sari cukup banyak, ada jagung, singkong dan tebu. Tapi intinya bila produk tersebut digarap secara bersama hasilnya akan lebih maksimal.
Menurut Endro, setelah era holding ini, dalam tiga bulan terakhir akan menjadi catatan penting, bagaimana harta karun ini akan termanfaatkan dengan baik, produk apa yang harus kita kembangkan dengan segala sumber daya dan potensi yang ada. O (T/han)
Sumber  : Tropis
Tanggal : 20 Januari 2015

]]>
Perhutani Kejar Pendapatan Nonkayu https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-kejar-pendapatan-nonkayu/ Wed, 22 Oct 2014 10:48:04 +0000 http://perhutani.co.id/?p=14653 JAKARTA – Perusahaan Umum (perum) Perhutani menargetkan pendapatan dari hasil hutan nonkayu dan industri kehutanan lain. Aksi korporasi tersebut dilakukan setelah restrukturisasi perusahaan yang membuat Perhutani menjadi perusahaan induk (holding) sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di industri kehutanan.
Direktur Utama Perhutani Mustoha Iskandar mengungkapkan, Perhutani mengubah struktur perusahaan dengan memisahkan usaha hulu dan hilir. Usaha hilir dinilainya harus menjadi pendorong pendapatan perusahaan dengan mengedepankan nilai kreasi.
“Industri kehutanan harus bervariasi. Karena Perhutani masuk zona bisnis maka harus kompetitif, terutama usaha di hilir sehingga Perhutani mampu bersaing dan memimpin,” ungkapnya seusai acara lepas sambut jabatan dirut Perum Perhutani, di Jakarta, Selasa (21/10).
Perusahaan pelat merah tersebut dinilai tidak bisa lagi bergantung pada produk berbasis kayu. Hingga akhir 2014, Perhutani menargetkan pendapatan bisa mencapai Rp 4,6 triliun dengan komposisi 52 persen nonkayu dah 48 persen kayu. Komposisi pendapatan usaha nonkayu akan diperbesar hingga 55 persen pada 2016.
Untuk mencapai target itu, perseroan telah berinvestasi ke sejumlah perusahaan. Investasi itu antara lain Pabrik Derivat Gondorukem dan Terpentin (PDGT) di Pemalang, Jawa Tengah. Nilai investasinya hingga Rp 200 miliar untuk industri nonkayu.
Selain itu, Perhutani berencana membangun industri kayu lapis (plywood) di Banyumas dan Kuningan. Rencana tersebut akan diwujudkan Perhutani melalui Holding lima anak perusahaannya, yaitu PT Inhutani I hingga PT Inhutani V. Anak perusahaan tersebut diharapkan bisa menyumbang pendapatan.
Kebijakan pembentukan holding Perhutani, kata Mustoha sudah ditindaklanjuti dengan memenuhi keharusan untuk menilai harga saham wajar PT Inhutani. “PT Inhutani sudah memanggil pihak kantor jasa penilai publik (KJPP) untuk menilai par value per lembar dari 1 juta saham. Itu nantinya jadi data penyertaan modal negara kepada PT Inhutani,” tutur Mustoha.
Mantan dirut Perhutani Bambang Sukmananto menambahkan, program sertifikasi yang diberlakukan selama masa kepemimpinannya akan mendukung rencana Perhutani. Selain itu, Perhutani telah memiliki divisi khusus untuk mengoptimalkan aset pada lahan tidur.
Sumber  : Republika
Tanggal  : 22 Oktober 2014

]]>
Utang Anak Usaha Perhutani Tinggi https://stg.eppid.perhutani.id/utang-anak-usaha-perhutani-tinggi/ Tue, 21 Oct 2014 09:57:05 +0000 http://perhutani.co.id/?p=14543 JAKARTA – Perum Perhutani secara resmi pada 17 September 2014 ditetapkan menjadi induk perusahaan BUMN bidang kehutanan.
Dengan adanya Peraturan Presiden (PP) mengenai pembentukan holding tersebut, maka PT Inhutani I hingga V menjadi anak usaha Perum Perhutani.
Direktur Perum Perhutani, Mustoha Iskandar mengungkapkan, sebagai induk usaha, Perhutani saat ini dibebani dengan limpahan utang dari anak usaha yaitu Inhutani I hingga V.
“Jadi memang masalah utang ini yang masih berat, memang secara equitas jadi naik, tapi kan pembaginya juga naik, jadi ini menyulitkan pembukuan Perhutani,” kata Mustoha di kantornya, Selasa (21/10/2014).
Sayangnya Mustoha belum dapat menjelaskan berapa total beban utang yang ditanggung oleh Perum Perhutani yang berasal dari anak usahanya tersebut.
Untuk itu, dalam masa awal kepemimpinannya di Perhutani, Mustoha akan mengusulkan untuk dilakukannya restrukturisasi utang seperti yang dilakukan oleh beberapa perusahaan BUMN yang merugi.
“Itu harus menjadi penghalang pendapatan bagi Perhutani, jadi harus segera restrukturaisasi supaya sehat, kalau tidak seperti itu ini agak berat nantinya,” tegasnya.
Jika nantinya proses restrukturisasi sudah dilakukan, Mustoha bahkan optimis bisnis Perhutani akan melaju cepat seperti keinginan Pemerintah. Bahkan ditargetkan akan ada spin off dari Perhutani jika pengembangan bisnisnya berjalan sukses.
Sebagai bos baru, Mustoha untuk sementara akan melanjutkan beberapa program Bambang yaitu melakukan sosialisasi kepada seluruh anak perusahaan yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia.
seperti diketahui, Perum Perhutani mulai hari ini, Selasa (21/10/2014), dipimpin oleh Direktur Utama baru yaitu Mustoha Iskandar menggantikan Bambang Sukmananto yang telah menduduki jabatan tersebut selama tiga tahun.
Keputusan tersebut sesuai dengan surat Keputusan Kementerian BUMN Nomor 231/MBU/10/2014 tanggal 17 Oktober 2014. Pada tanggal tersebut merupakan hari terahir Dahlan Iskan menjabat sebagai Menteri BUMN.
Sumber  : liputan6.com
Tanggal : 21 Oktober 2014

]]>