jayapura – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id Perum Kehutanan Negara Thu, 11 Aug 2016 15:23:08 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.4.1 https://stg.eppid.perhutani.id/wp-content/uploads/2023/04/cropped-logo-pht-32x32.png jayapura – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id 32 32 Siswa Lampung Tiba Di Pos Batas Papua https://stg.eppid.perhutani.id/siswa-lampung-tiba-pos-batas-papua/ Thu, 11 Aug 2016 15:23:08 +0000 http://perhutani.co.id/?p=39413 BUMNINSIGHT.CO.ID, JAYAPURA, (11/8) | Sebanyak 20 siswa asal Lampung program Siswa Mengenal Nusantara (SMN) menginjakkan kaki di pos batas Papua-PNG Desa Wutung, Distrik Muaratami Kabupaten Jayapura Selasa (9/8). Selain Perum Perhutani, para siswa ini didampingi tim dari PT BRI (Persero) Tbk.
Dua jam menempuh perjalanan darat dari Abepura ke Wutung melalui Skouw Distrik Muaratami, 20 siswa yang awalnya tegang berubah cerah merasa bangga dan terharu ketika menginjakkan kaki di batas provinsi paling timur Indonesia tersebut. Dipandu oleh Yan Z Numberi petugas perbatasan, para siswa mendapat penjelasan tentang sejarah perbatasan, mekanisme keluar masuk di pos batas dan kegiatan pembangunan yang tengah berlangsung di area yang megah tersebut.
Panjang perbatasan Papua adalah 770 km dari Jayapura sampai Merauke. Terdapat 52 pilar atau tugu di sepanjang perbatasan tersebut, di mana 28 tugu tanggung jawab pemeliharaannya oleh PNG dan 24 tugu oleh Pemerintah Indonesia. Para siswa berkesempatan masuk wilayah zona bebas kemudian memasuki wilayah PNG walau hanya beberapa meter dari pintu gerbang pos.
Kepala Biro Komunikasi Perusahaan Perhutani, Susetiyaningsih yang hadir di pos perbatasan Papua-PNG bersama siswa SMN Lampung mengatakan siswa antusias meski hujan deras mengguyur perbatasan dua negara tersebut.
Bahkan empat peserta SMN Lampung Feri, Riyadh, Yoga dan Farif sempat membentangkan bendera merah putih ukuran 3×2 meter di depan pintu pos batas dan menyerahkannya kepada Praka Kandri dan Pratu Irvan Vandani dua tentara yang saat itu berjaga di pos perbatasan Papua-PNG.
Riyad salah satu siswa dari SMA Negeri Way Jepara Lampung merasa bangga bisa membentangkan Sang Merah Putih di depan gerbang perbatasan. “Bangga sekali, bangga. Bisa sampai batas paling timur Indonesia. Situasinya aman, pos barunya baru dibangun, nanti pasti keren bagus. Saya beruntung ikut program SMN 2016 bersama BRI dan Perhutani ini,” ujar Riyadh.
Setelah dari pos perbatasan Papua-PNG, siswa mengunjungi pasar perbatasan dan di pasar tersebut terdapat Kantor Teras BRI Perbatasan Papua-PNG, yaitu kantor pelayanan perbankan satu-satunya di perbatasan Papua. Manager Pemasaran Teras BRI, Ria Setiawan, yang bertugas mengatakan Teras BRI buka setiap Selasa dan Kamis saat hari pasar dengan jasa penukaran mata uang. Kunjungan ke pos batas Papua-PNG adalah kegiatan terakhir SMN Lampung di Papua selama tujuh hari.
Penguatan rasa cinta tanah air dan nasionalisme adalah salah satu muatan dalam kegiatan siswa mengenal nusantara dalam rangka program BUMN Hadir Untuk Negeri yang disiapkan oleh BRI dan Perhutani di Papua. Para siswa berprestasi yang ikut program ini akan segera mengakhiri kegiatannya Rabu (10/8) dan bertolak kembali ke Lampung setelah lebih dahulu berpamitan ke Pemprov Papua Selasa (9/8).
Tanggal : 11 Agustus 2016
Sumber : bumninsight.co.id

]]>
Peserta SMN Papua Ingin Ada Kereta Api di Daerahnya https://stg.eppid.perhutani.id/peserta-smn-papua-ingin-ada-kereta-api-daerahnya/ Thu, 11 Aug 2016 14:13:38 +0000 http://perhutani.co.id/?p=39411 METROTVNEWS.COM, JAYAPURA, (11/8/2016) | Sebanyak 20 peserta Siswa Mengenal Nusantara (SMN) 2016 asal Provinsi Papua kembali ke daerahnya hari ini. Mereka telah sepekan beraktivitas di Provinsi Lampung dan menimba berbagai pengalaman.
Setibanya di Papua, siswa menuju kantor Bank Rakyat Indonesia (BRI) cabang Kota Jayapura guna memaparkan pengalaman mereka selama di Lampung. Pemaparan dilakukan di hadapan tim PT BRI (Persero) Tbk dan Perum Perhutani sebagai koordinator dan wakil koordinator program BUMN Hadir Untuk Negeri di Provinsi Papua.
Cosmos DF Lubul dari SMK Negeri 3 Jayapura menceritakan Lampung begitu maju. Ada pabrik beton PT Wika, kebun sawit PTPN7, kebun nanas, dan kereta api.
Beda lagi dengan penuturan Wani Oraine. Siswa SMA YPPK Teruna Bakti Jayapura itu mengaku seumur hidup baru sekali ini melihat gajah di Way Kambas.
“Di Papua tak ada gajah. Saya membaca di buku pelajaran satwa saja. Kadang melihat di televisi dan baca koran. Ini saya bisa langsung melihat, memegang kakinya, bahkan belajar tentang kehidupan satwa tersebut. Ternyata Gajah besar sekali, jauh dari bayangan saya. Ada Rumah Sakit Gajah juga,” ungkap Wani.
Para peserta SMN 2016 Provinsi Papua akan mengikuti upacara Hari Ulang Tahun ke-71 Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2016 bersama PT BRI dan Perum Perhutani di Jayapura. Pada kesempatan tersebut akan diserahkan sertifikat peserta SMN 2016 dari Menteri BUMN. (NIN)
Tanggal : 11 Agustus 2016
Sumber : metrotvnews.com

]]>
Peserta SMN Papua Kembali ke Daerahnya https://stg.eppid.perhutani.id/peserta-smn-papua-kembali-daerahnya/ Thu, 11 Aug 2016 14:06:12 +0000 http://perhutani.co.id/?p=39409 ANTARAPAPUA.COM, JAYAPURA, (11/8/2016) | Sebanyak 20 orang peserta Siswa Mengenal Nusantara (SMN) 2016 asal Provinsi Papua kembali ke daerahnya, Kamis, setelah seminggu beraktivitas di Provinsi Lampung.
Setelah tiba di Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, peserta SMN Papua itu beserta tiga orang pendampingnya menuju kantor Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Kota Jayapura, guna memaparkan pengalaman mereka selama di Lampung.
Pemaparan dilakukan di hadapan tim PT BRI (Persero) Tbk dan Perum Perhutani sebagai koordinator dan wakil koordinator program BUMN Hadir Untuk Negeri di Provinsi Papua.
Tampak hadir Wakil Pimpinan Wilayah Bisnis II BRI Jayapura Teguh Pramono mewakili Pimwil Jayapura, Pimca Abepura Suristanta, Kabid Logistik dan Umum Kanwil BRI Jayapura Amatus Susilardi, dan Kabiro Komunikasi Perusahaan Perhutani Susetiyaningsih S, dan Yerry Koridama dari Dinas P & K Provinsi Papua.
Mereka menyambut kembalinya peserta SMN Papua dari Lampung sekaligus menutup rangkaian acara program SMN Papua 2016.
Teguh Pramono menyampaikan pesan dan salam dari Direktur Utama PT BRI (Persero) dan Pimwil Jayapura kepada anak-anak SMN sebagai duta Papua yang telah kembali ke Tanah Papua dengan selamat, sehat dan bertambah pengalaman barunya tentang budaya, “enterpreunership” dan pendidikan.
Salah satu siswa Ribka Warinilena dari SMA Gabungan Jayapura mengaku sangat senang bisa melihat kebun sawit dan nanas nomer satu didunia, selain luas sekali juga modern.
“Mereka bilang Papua lebih luas dari Lampung, saya bangga tapi kami tidak punya kebun seluas itu. Kami ada sawit di Arso, saya belum lihat malah saya lihatnya di Lampung. Bis Damri di Lampung juga besar bagus ber AC, kursinya bisa di utak-atik gerak-gerak toh, beda dengan bus kami di Papua kecil-kecil. Saya belajar banyak di Lampung dan ingin Papua maju seperti provinsi lain,” tuturnya.
Sedangkan Jubile, salah satu siswa menambahkan ingin Papua yang luas ini punya kebun buah merah atau nanas modern di masa mendatang.
Para peserta SMN 2016 Provinsi Papua rencananya akan mengikuti upacara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-71 Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2016 bersama PT BRI dan Perum Perhutani di Jayapura sekaligus penyerahan sertifikat sebagai peserta SMN 2016 dari Menteri BUMN. (*)
Tanggal : 11 Agustus 2016
Sumber : antarapapua.com

]]>
Peserta SMN Papua: Ternyata Ada Rumah Sakit untuk Gajah https://stg.eppid.perhutani.id/peserta-smn-papua-ternyata-ada-rumah-sakit-gajah/ Thu, 11 Aug 2016 13:47:17 +0000 http://perhutani.co.id/?p=39407 RRI.CO.ID, JAYAPURA, (11/8/2016) | Peserta Siswa Mengenal Nusantara (SMN) 2016 Provinsi Papua tiba kembali di tanah Papua, Kamis (11/8/2016) pagi, dari lawatannya selama seminggu di provinsi Lampung.
Bertempat di kantor BRI cabang kota Jayapura, 20 siswa SMN Papua dan tiga pendamping memaparkan pengalaman mereka selama di Lampung di hadapan tim PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan Perum Perhutani sebagai koordinator dan wakil koordinator program BUMN Hadir Untuk Negeri di provinsi Papua.
Wakil Pimpinan Wilayah Bisnis II BRI Jayapura Teguh Pramono mewakili Pimwil Jayapura, Pimca Abepura Suristanta, Kabid Logistik dan Umum Kanwil BRI Jayapura Amatus Susilardi bersama Kabiro Komunikasi Perusahaan Perhutani Susetiyaningsih S dan Yerry Koridama dari Dinas P&K Provinsi Papua, hadir menyambut kembalinya mereka dari Lampung, sekaligus menutup rangkaian acara program SMN Papua 2016.
Teguh Pramono menyampaikan pesan dan salam dari Direktur Utama PT BRI (Persero) dan Pimwil Jayapura kepada anak-anak SMN sebagai duta Papua yang telah kembali ke tanah Papua dengan selamat, sehat dan bertambah pengalaman barunya tentang budaya, enterpreunership dan pendidikan.
Dalam kesannya mewakili siswa, Cosmos DF Lubul dari SMK Negeri 3 Jayapura menyatakan bahwa Lampung begitu maju, ada pabrik beton PT Wika, kebun sawit PTPN7, kebun nanas dan kendaraan Kereta Api.
“Ada kebun nanas 32 ribu ha luas ekspor ke 20 negara, karyawan ribuan. Indonesia ini luar biasa. Ada kendaran Kereta Api disana, saya berharap kelak Kereta Api juga ada di Papua,” kata Cosmos.
Sementara, Wani Oraine SMA YPPK Teruna Bakti Jayapura, mengaku seumur hidup baru sekali ini melihat Gajah di Way Kambas.
“Di Papua tak ada gajah. Saya membaca di buku pelajaran satwa saja, kadang melihat di televisi dan baca koran. Ini saya bisa langsung melihat, memegang kakinya, bahkan belajar tentang kehidupan satwa tersebut. Ternyata Gajah besar sekali, jauh dari bayangan saya, ada Rumah Sakit Gajah juga,” ungkap Wani sebelum acara usai.
Para peserta SMN 2016 Provinsi Papua rencananya akan mengikuti upacara Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke-71 pada 17 Agustus 2016 bersama PT BRI (Persero) Tbk dan Perum Perhutani di Jayapura, sekaligus penyerahan sertifikat sebagai peserta SMN 2016 dari Menteri BUMN. (Rell-PHT/HF)
Tanggal : 11 Agustus 2016
Sumber : rri.co.id

]]>
26 peserta SMN Lampung Pelajari Budaya Papua https://stg.eppid.perhutani.id/26-peserta-smn-lampung-pelajari-budaya-papua/ Mon, 08 Aug 2016 12:15:38 +0000 http://perhutani.co.id/?p=39415 LAMPUNG.ANTARANEWS.COM, JAYAPURA, (8/8/2016) | Sebanyak 26 peserta Siswa Mengenal Nusantara (SMN) Lampung yang telah lima hari berada di Provinsi Papua berupaya mempelajari beragam budaya, pendidikan dan “enterpreunership” yang difasilitasi Kementerian BUMN, PT Bank Rakyat Indonesia, dan Perum Perhutani.
Kepada Antara di Jayapura, Senin, Kepala Biro Komunikasi Perum Perhutani Susetiyaningsih yang mengikuti beberapa kegiatan siswa mengungkapkan antusiasme siswa terhadap keindahan alam Papua yang seolah menyihir mereka.
“Bersama Pimpinan Cabang BRI Abepura Suristanta, siswa kita bawa belajar melukis kulit kayu di tepi danau Sentani, melihat pembuatan Noken oleh kelompok perempuan pegunungan Papua Nabuwa Kabuwa, melihat hutan mangrove teluk Yotefa dan berbaur di festival teluk Humboldt di Tobati Jayapura Sabtu sore sehari sebelum festival berakhir,” ujarnya.
Matius B Limbong selaku Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kodya Jayapura juga ikut menyambut dan memberikan penjelasan tentang Festival Humboldt itu.
Salah seorang siswa Yoga Pratama dari SMA Negeri Way Jepara Lampung Timur mengaku dirinya tidak menduga akan melihat acara festival Humbolt di dekat hutan mangrove Yotefa ini.
Semula dibenak Yoga, ia hanya akan melihat mangrove, tetapi sampai di Tobati justru ada Festival Teluk Humbolt VIII.
“Ternyata tarian rakyatnya bagus-bagus, ada pameran foto tempo dulu, kuliner lokal, lomba melukis. Humbolt itu ternyata nama teluk tempat pendaratan tentara sekutu pada Perang Dunia II,” ujar Susetiyaningsih mengutip pengakuan Yoga.
Bahkan, Yoga mengakui dibanding Festival Way Kambas di Lampung, Humbolt ini lebih meriah, pemandangan di tepi pantai teluk bagus, ada mangrove di sekitar dan banyak turis asing datang.
Pengenalan budaya lokal merupakan salah satu muatan dalam kegiatan siswa mengenal nusantara dalam rangka program BUMN Hadir Untuk Negeri yang sudah memasuki tahun kedua.
Para siswa berprestasi yang ikut program ini adalah siswa terbaik dan telah mengikuti serangkaian test termasuk wawancara dan psikotes.
Pada Minggu (7/8), siswa SMN Lampung menghabiskan waktu mereka di tugu Mac Arthur Ifar Gunung dan situs megalitik Tutari Kampung Doyo Lama Sentani.(Ant)
Tanggal : 8 Agustus 2016
Sumber : lampung.antaranews.com
 

]]>