Kayu Putih – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id Perum Kehutanan Negara Sun, 06 Nov 2016 02:19:13 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.4.1 https://stg.eppid.perhutani.id/wp-content/uploads/2023/04/cropped-logo-pht-32x32.png Kayu Putih – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id 32 32 Perhutani KPH Purwodadi Targetkan 2018 Sudah Panen Kayu Putih https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-kph-purwodadi-targetkan-2018-sudah-panen-kayu-putih/ Sun, 06 Nov 2016 02:19:13 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=41825 MURIANEWS.COM (6/11/2016) | Pengembangan tanaman kayu putih yang dilakukan Perum Perhutani KPH Purwodadi sejak akhir tahun 2015 lalu tampaknya bakal bisa dipanen sesuai target yang ditetapkan. Hal itu didasarkan dengan kondisi tanaman yang sebagian besar sudah tumbuh sempurna.
“Perkembangan kayu putih yang kita tanam tahun lalu cukup bagus. Saat ini, ketinggian pohon sudah berkisar 2 meteran,” kata Wakil Administratur KPH Purwodadi Ronny Merdyanto.
Melihat kondisi di lapangan, penanaman kayu putih itu kemungkinan sudah bisa dipetik hasilnya mulai akhir tahun 2018 atau awal 2019 mendatang. Dengan catatan, tidak ada gangguan hama atau bencana alam yang menimpa tanaman tersebut.
“Daun kayu putih itu sudah mulai bisa dipetik dan diolah untuk minyak ketika menginjak usia tiga tahun. Karena penanaman perdananya dilakukan tahun 2015 maka minimal pada tahun 2018 kita sudah mulai nikmati hasilnya,” tegasnya.
Dijelaskan, pada tahun 2015 lalu luas areal penanaman kayu putih sebanyak 892,3 hektare. Areal penanaman kayu putih seluas 294,7 hektar ditempatkan di BKPH Penganten dan sisanya sebanyak 597,6 hektar di BKPH Jatipohon.
Pada tahun 2016 ini, disiapkan penanaman kayu putih lagi seluas 136,9 di lokasi yang sama dan beberapa hektar di kawasan BKPH Linduk. Kemudian, pada tahun 2017 direncanakan juga penanaman kayu putih seluas 172,1 hektare di lokasi yang sama.
“Jadi untuk tahun ini dan tahun depan kita jadwalkan perluasan areal tanam kayu putih ini. Total lahan kayu putih keseluruhan hingga 2017 nanti ada 1.201,3 hektare. Penamanam kayu putih tersebut ditempatkan di lahan yang masih kosong, tanamannya rusak atau kurang produktif,” jelasnya.
Ronny menambahkan, penanaman kayu putih itu dilakukan dengan sistem plong-plongan atau kaplingan. Yakni, untuk areal seluas 15 meter akan ditanami kayu putih. Kemudian, areal seluas sembilan meter dipakai untuk tanam palawija oleh petani di sekitar kawasan hutan.
 
Tanggal : 6 November 2016
Sumber : murianews.com

]]>
Perhutani Sumedang Kembangkan Kayu Putih https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-sumedang-kembangkan-kayu-putih/ Tue, 09 Jun 2015 03:20:48 +0000 http://perhutani.co.id/?p=22281 Perhutani Mulai Buka Lahan Kayu PutihSUMEDANG, PERHUTANI (9/6) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan Sumedang mulai membuka pembuatan tanaman kayu putih untuk tahun tanam 2015. Tanaman kayu putih tersebut diprioritaskan di 3 Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan yang ada di lingkup wilayah Kesatuan Pemangkuan Hutan Sumedang dengan total kawasan hutan yang dipersiapkan untuk tanaman kayu putih seluas 883 ha.

Ketiga Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan tersebut adalah, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan Tomo Utara, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan Ujungjaya, dan Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan Conggeang.

Kepala Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan Tomo Utara, Sarifudin mengatakan “Ini program Perhutani yang pertama untuk tanaman kayu putih, dari tiga Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan tersebut, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan Tomo Utara yang paling luas tanamannya seluas 454,70 ha dengan jumlah bibit sebanyak 2.010.683 plc”.

Sarifudin menambahkan, bahwa program tersebut juga menguntungkan masyarakat sekitar hutan, yaitu berupa penyerapan tenaga kerja lokal yang diperkirakan membutuhkan tenaga kerja sebanyak 4.000 orang. “Untuk Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan Tomo Utara membutuhkan tenaga kerja local sebanyak 2.273 orang dan sisanya untuk Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan Ujungjaya dan Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan Conggeang”.

“Potensi penghasilan dari tanaman kayu putih cukup menjanjikan. Hasil panen daun kayu putih dikirim dan diolah di Pabrik Penyulingan Kayu Putih yang ada di KPH Indramayu. Minyak kayu putih hasil penyulingan dijual kepada pihak ketiga’, tutup Sarifudin.(Kom-PHT/Smd)

Editor : Bagus Tri Aditiya

Copyright ©2015

]]>
Direktur Komersial Non Kayu Tinjau Kayu Putih https://stg.eppid.perhutani.id/direktur-komersial-non-kayu-tinjau-kayu-putih/ Tue, 25 Nov 2014 16:55:07 +0000 http://perhutani.co.id/?p=16122 2014-25-Idr-DirkomINDRAMAYU, PERHUTANI (25/11) – Direktur Komersial Non Kayu, M. Subagja tinjau pengelolaan tanaman kayu putih di wilayah Perhutani Indramayu mulai dari persemaian, penanamaan, pemeliharaan, produksi Daun Kayu Putih (DKP) dan Pabrik Minyak Kayu Putih.

M. Subagja juga meninjau lokasi demplot tanaman Kayu Putih Sistim Plong – plongan (Tripel Track) seluas 5,00 Ha di petak 13 RPH Sukaslamet II BKPH Plosokerep.

Direktur Komersial Non Kayu, M. Subagja mengharapkan agar pola Tripel Track atau Doubel Track tidak hanya dilokasi demplot, tetapi bisa dikembangkan minimal 50 % dari luas tanaman kayu putih yang ada, sehingga pasokan DKP bisa tercukupi dan bahkan bisa membangun PMKP yang baru.

“Setiap elemen pekerjaan harus mengacu pada Standar Operasional Pprosedur (SOP) dan intensifikasi tanaman kayu putih dengan bibit unggul dari puslitbang Cepu perlu dikembangkan, tentunya dengan mempertimbangkan tekanan sosial terhadap lahan hutan yang semakin tinggi” tegasnya.

Bisnis pengelolaan kayu putih apabila pengelolaannya dilakukan secara intensif maka dalam waktu 3 – 4 Tahun Perhutani Indramayu bisa menjadi KPH Mandiri. (Kom-PHT/Idr) .
 
Editor  :  Dadang K Rizal
@copyright 2014

]]>