kebakaran hutan – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id Perum Kehutanan Negara Sun, 01 Nov 2015 15:20:50 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.4.1 https://stg.eppid.perhutani.id/wp-content/uploads/2023/04/cropped-logo-pht-32x32.png kebakaran hutan – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id 32 32 Komunitas Trail Siap Beraksi Padamkan Kebakaran Hutan Perhutani Bandung Utara https://stg.eppid.perhutani.id/komunitas-trail-siap-beraksi-padamkan-kebakaran-hutan-perhutani-bandung-utara/ Sun, 01 Nov 2015 15:20:50 +0000 http://perhutani.co.id/?p=28139 Dok.Kom-PHT/Bdu  @2015

Dok.Kom-PHT/Bdu @2015

BANDUNG UTARA, PERHUTANI (1/11) | Sejumlah Komunitas Sepeda Motor Trail terlihat serius memperhatikan simulasi memadamkan api di Arena Sepeda Gunung (ASG) Petak 49 yang dipandu oleh Polisi Hutan Mobile (Polhutmob) kawasan hutan Cikole, Resort Pangkuan Hutan (RPH) Cikole, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Lembang dalam acara Apel Siaga Perum Perhutani Bandung Utara dengan Komunitas Motor Trail Dalam Rangka Pencegahan Dan Penanggulangan Kebakaran Hutan.

Administratur KPH Bandung Utara, Wismo Tri Kancono meyampaikan bahwa Perum Perhutani perlu memperluas jaringan penanggulangan kebakaran hutan dan komunitas motor trail ini, karena memiliki daya jelajah untuk masuk hutan. Mereka dibekali pengetahuan bagaimana memadamkan kebakaran hutan.
Dalam kesempatan itu pula dilakukan pemasangan bidge sukarelawan serta penyerahan berbagai peralatan pemadaman konvensional dan pamphlet himbauan yang akan dipasang di berbagai titik Hutan Lindung.

Sementara itu dikatakan Kepala Bidang Rescue dan Kebencanaan Komunitas Trail Trabas, Cece Sudrajat mengakui bahwa ajakan Perhutani Bandung Utara terhadap komunitas trail sangat relevan. Pasalnya, komunitas trail memiliki kemampuan memasuki daerah hutan.

“Kalau ada kejadian kebakaran di dalam hutan kita bisa masuk lebih cepat. Dan ajakan ini sebuah penghargaan bagi kami komunitas trail,” ungkap Cece. (Kom-PHT/Bdu/Reni)

Editor : Dadang K Rizal

Copyright ©2015

]]>
Cepu Siapkan Mobil Pemadam Kebakaran Hutan https://stg.eppid.perhutani.id/cepu-siapkan-mobil-pemadam-kebakaran-hutan/ Sat, 20 Sep 2014 03:32:14 +0000 http://perhutani.co.id/?p=14015
2014-9-17-Cpu-Ansisipasi Kebakaran

Dok.Kom-PHT/Cpu @2014


CEPU,PERHUTANI (19/9) | Administratur Perhutani Cepu , Endro Koesdijanto menegaskan Perhutani Cepu dalam keadaan darurat menyiapkan satu unit mobil pemadam kebakaran yang dimodifikasi sendiri dengan kapasitas 1000 liter air yang dilengkapi dengan satu unit mesin pompa. Hal tersebut disampaikan di Kantor Perhutani Cepu. Jumat.
Wakil Administratur Perhutani Cepu Selatan, Teguh Waluyo selaku Koordinator Keamanan (Korkam) KPH Cepu menegaskan bahwa pada saat musim kemarau seperti saat ini tugas berat yang harus dilakukan oleh segenap karyawan Perum Perhutani terutama petugas lapangan adalah upaya pencegahan dan mengantisipasi sedini mungkin terjadinya kebakaran hutan sehingga tidak menjalar kemana-mana dan menimbulkan kerugian yang lebih besar.
 
Perhutani Cepu Juga menyiapkan sejumlah peralatan pemadam kebakaran yaitu tangki semprot sebanyak 30 unit dan kebyok besi 48 buah. Setiap pos pemantau kebakaran disediakan 2 unit tangki penyemprot dan 4 (empat) buah kebyok besi.
Berbagai langkah pencegahan antara lain dengan malakukan patroli rutin, memasang plang pelarangan dan pencegahan pembakaran hutan, serta sosialisasi dan pembinaan kepada masyarakat. Juga telah dibangun pos pemantauan kebakaran di masing-masing Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) serta pos sentral di Desa Janjang Kec. Jiken wilayah BKPH Nanas.
Disamping menyiapkan berbagai macam peralatan tersebut diatas, Perhutani Cepu juga menjalin kerjasama dengan LMDH dan TNI dalam upaya pengamanan hutan. Dengan melibatkan masyarakat disekitar hutan sebagai mitra kerja, pemantauan kebakaran hutan akan lebih efektif dan lebih cepat terdeteksi melalui laporan dari masyarakat apabila terjadi kebakaran hutan dalam wilayah sekitar tempat tinggal mereka, mengingat petugas Perhutani saat ini jumlah personilnya sangat terbatas, tidak proporsional dengan luas wilayah hutan yang harus mereka awasi. (Kom-PHT/Cpu/Edi).
Editor : dadang K Rizal
@copyright2014

]]>
Antisipasi Kebakaran Hutan dan Rangkul LMDH https://stg.eppid.perhutani.id/antisipasi-kebakaran-hutan-dan-rangkul-lmdh/ Sun, 20 Jul 2014 13:23:18 +0000 http://perhutani.co.id/?p=13222 2014-7-21-Rdb-KebakaranBLORA – Maraknya kebakaran yang kerap terjadi saat memasuki musim kemarau tahun ini, memaksa jajaran Perhutani KPH Randublatung Blora menyikapinya dengan membentuk Satuan Tugas (Satgas). Keberadaan satgas untuk mengantisipasi kebakaran hutan itu, segera ditempatkan di 12 bagian kesatuan pemangkuan hutan (BKPH) di wilayah Perhutani Randublatung.

Humas Perhutani Randublatung Blora Andan Subiyantoro mengatakan, posko satgas antisipasi kebakaran didirikan di setiap BKPH dan posko induk ditempatkan di Mako Polhutmob KPH Perhutani Randublatung. “Saat musim kemarau sekarang ini, kawasan hutan jati Blora rawan kebakaran. Kondisi itu akibat banyaknya dedaunan kering dan semak belukar yang tumbuh di bawah tegakan pohon jati,” ujar Andan.

Dengan kondisi seperti itu, kata Andan, jika disulut api sedikit saja, kebakaran dipastikan terjadi meluas di kawasan hutan. Karena itu, pihaknya mengoptimalkan pegawai Perhutani untuk pengamanan kawasan hutan, terutama sebagai antisipasi kebakaran. “Semua personil di BKPH disiapkan sebagai anggota satgas kebakaran hutan,” tandas Andan.

Namun karena luasan hutan jati di wilayah Perhutani Randublatung sangat luas dan jumlah petugas Perhutani sangat terbatas, Andan meminta dukungan dan peran aktif masyarakat dalam pengamanan hutan dari bahaya kebakaran. “Keberadaan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) dalam program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM), diyakini sangat efektif untuk mengantisipasi kebakaran hutan,” paparnya.

Melalui LMDH tersebut, Andan mengharapkan warga berpartisipasi aktif dalam pengelolalan kawasan hutan, sekaligus dalam pengamanan termasuk dari bahaya kebakaran. “Petugas Perhutani di lapangan bersama masyarakat itulah yang menjadi garda depan pengamanan kawasan hutan,” tuturnya.

Antisipasi bahaya kebakaran hutan sudah menjadi pekerjaan rutin setiap tahun oleh jajaran Perhutani di Blora. Hanya saja selama ini pemadaman api di kawasan hutan lebih sering menggunakan peralatan seadanya. Misalnya dengan memukul dedaunan ke semak belukar atau rerumputan yang terbakar. “Hal itu karena wilayah hutan sangat luas dan hanya sedikit yang bisa diakses mobil pemadam kebakaran,” imbuhnya. (feb)

Sumber : www.patiek.co
Tanggal : 20 Juli 2014

]]>
Antisipasi Kebakaran Hutan, Perhutani Bentuk Satgas https://stg.eppid.perhutani.id/antisipasi-kebakaran-hutan-perhutani-bentuk-satgas-2/ Sat, 12 Jul 2014 13:19:47 +0000 http://perhutani.co.id/?p=13122 BLORA, suaramerdeka.com – Perhutani KPH Randublatung Blora membentuk satuan tugas (satgas) untuk mengantisipasi kebakaran hutan jati. Satgas tersebut ditempatkan di 12 bagian kesatuan pemangkuan hutan (BKPH) di wilayah Perhutani Randublatung.

“Posko satgas antisipasi kebakaran ada di setiap BKPH. Sedangkan posko induk berada di Mako Polhutmob KPH Perhutani Randublatung,” ujar Humas Perhutani Randublatung Andan Subiyantoro, Sabtu (12/7).Saat musim kemarau seperti sekarang ini kawasan hutan jati di Blora rawan terjadi kebakaran. Hal itu seiring dengan banyaknya dedaunan pohon jati yang mulai mengering, serta rumput semak  belukar yang tumbuh di bawah tegakan pohon jati. Disulut api sedikit saja, kebarakan bakal terjadi dan meluas di kawasan hutan.

“Kami optimalkan pegawai Perhutani untuk pengamanan kawasan hutan terutama sebagai antisipasi kebakaran. Semua personil di BKPH disiapkan sebagai anggota satgas kebakaran hutan,” tandas Andan Subiyantoro.

Namun karena hutan jati di wilayah Perhutani Randublatung sangat luas dan jumlah petugas Perhutani sangat terbatas, Andan menyatakan pihaknya mengharapkan peran serta masyarakat dalam pengamanan hutan dari bahaya kebakaran.

Menurutnya, keberadaan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) dalam program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) diyakini sangat efektif.

Melalui LMDH tersebut warga turut serta berpartisipasi aktif dalam pengelolalan kawasan hutan sekaligus dalam pengamanan termasuk dari bahaya kebakaran. “Petugas Perhutani di lapangan bersama masyarakat itulah yang menjadi garda depan pengamanan kawasan hutan,” tuturnya.

Andan menyatakan antisipasi bahaya kebakaran hutan sudah menjadi pekerjaan rutin setiap tahun. “Petugas kami cukup terlatih. Warga juga paham apa yang harus dilakukan guna mencegah kebakaran hutan,” tandasnya.

Hanya saja selama ini pemadaman api yang muncul di kawasan hutan lebih sering menggunakan peralatan seadanya. Misalnya dengan memukul-mukulkan dedaunan ke semak belukar atau rerumputan yang terbakar. Itu karena wilayah hutan sangat luas dan hanya sedikit yang bisa diakses mobil pemadam kebakaran.
( Abdul Muiz / CN33 / SMNetwor)

Sumber  :  www.suaramerdeka.com
Tanggal  :  12 Juli 2014

]]>