Kebakaran – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id Perum Kehutanan Negara Sat, 07 Nov 2015 17:28:22 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.4.1 https://stg.eppid.perhutani.id/wp-content/uploads/2023/04/cropped-logo-pht-32x32.png Kebakaran – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id 32 32 Perum Perhutani Lindungi Jawa dari Asap https://stg.eppid.perhutani.id/perum-perhutani-lindungi-jawa-dari-asap/ Sat, 07 Nov 2015 17:28:22 +0000 http://perhutani.co.id/?p=28309 Metrotvnews.com, Jakarta: Perum Perhutani memaparkan bahwa pihaknya berhasil mengamankan Pulau Jawa dari bencana kabut asap akibat kebakaran hutan meskipun sempat terjadi adanya kebakaran hutan pinus di areal Perhutani.

“Selama kemarau ini, relatif di Jawa tidak ada kabut asap kan, meskipun pulaunya kecil tapi kabut asapnya tidak ada. Itu artinya Perhutani berhasil mengamankan dan menekan terjadinya kebakaran hutan,” ujar Direktur Utama (Dirut) Perum Perhutani Mustoha Iskandar, dalam acara Indonesia Infrastructure Week 2015, Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat (6/11/2015).

Kemudian, Ia mengungkapkan kebakaran yang terjadi di Pulau Jawa mayoritas disebabkan oleh faktor alam. Selain itu penyebab lainnya ialah orang yang sedang membuat api ketika lagi naik gunung namun tidak tahu cara mengendalikannya.

“Kadang ada yang naik gunung bikin api dan tidak terkendali sehingga terjadi kebakaran tapi tidak terlalu besarlah dibandingkan dengan luar Jawa,” ungkap Mustoha.

Kemudian dirinya mengaku sudah mengerahkan sebanyak 8.000 polisi hutan yang bersiaga selama 24 jam. Upaya ini dilakukan untuk menghindari hutan dari berbagai macam tindakan yang dapat berpotensi menyebabkan kebakaran khususnya areal hutan Perhutani.

“Oleh sebab itu, Pulau Jawa aman dari asap. Meskipun ada kebakaran hutan, tapi tidak sebesar di luar Jawa,” jelasnya. (AHL)

Tanggal : 6 Nopember 2015
Sumber : metrotvnews.com

]]>
Perhutani: Pulau Jawa Aman dari Asap https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-pulau-jawa-aman-dari-asap/ Sat, 07 Nov 2015 17:09:53 +0000 http://perhutani.co.id/?p=28297 JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Direktur Utama (Dirut) Perum Perhutani, Mustoha Iskandar mengklaim berhasil menghindarkan Pulau Jawa, dari bencana kabut asap akibat kebakaran hutan di tanah air.

“Kabakaran banyak di Pulau Jawa, karena faktor alam atau kadang ada yang naik gunung bikin api dan tidak terkendali sehingga terjadi kebakaran. Tapi tidak terlalu besar dibandingkan dengan luar Jawa,” kata dia usai menerima penghargaanTOP Green IT 2015, di JCC, Senayan, Jakarta, Jumat (6/11/2015).

Dia menjelaskan, keberhasilan perseroan membuat aman Pulau Jawa dari serangan asap karena Polisi Hutan selalu bekerja memadamkan sumber-sumber api akibat alam dan ulah sekelompok orang.

“Kita punya 8000 Polisi Hutan yang siaga 24 jam secara bergilir. Selama kemarau ini, relatif di Jawa tidak ada kabut asap, meskipun pulaunya kecil tapi kabut asapnya tidak ada. Itu artinya Perhutani berhasil mengamankan dan menekan terjadinya kebakaran hutan,” cerita dia.

Meski demikian, Perhutani mengaku mengalami kerugian akibat kebakaran ini, namun angka kerugian tidak terlalu segnifikan.

Hal itu disebabkan lahan yang terbakar lebih ke semak belukar dan pohon yang memang berstatus belum siap panen.

“Kebanyakan semak-semak belukar yang ada pada lahan-lahan tidak baik untuk pertumbuhan. Ada beberapa Pinus (yang terbakar) biasanya mati, ada juga beberapa Jati ditegakkan,” terangnya.

Saat ditanya mengenai angka kerugian dari kebakaran hutan ini, mantan Direktur Komersial Kayu Perum Perhutani ini enggan menyebutnya.

“Saya lupa, nanti ya, saya kasih tau,” tutur Mustoha berjanji. (Reza)

Tanggal : 6 Nopember 2015
Sumber : Citraindonesia.com

]]>
Perhutani Tingkatkan Kesiagaan Pasca Kebakaran Bagian Hutan Ponorogo Timur dan Barat https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-tingkatkan-kesiagaan-pasca-kebakaran-bagian-hutan-ponorogo-timur-dan-barat/ Sun, 01 Nov 2015 02:38:52 +0000 http://perhutani.co.id/?p=28010 JAKARTA, PERHUTANI (1/11) | Direktur Utama Perum Perhutani, Mustoha Iskandar memerintahkan secara khusus Direktur Pengelolaan Sumberdaya Hutan (PSDH), Heru Siswanto, dan Kepala Divisi Regional Jawa Timur, Andi Purwadi, untuk meningkatkan kesiagaan pengamanan hutan dari bahaya kebakaran akibat musim kering yang berkepanjangan maupun akibat kelalaian manusia yang terjadi di lokasi Bagian Hutan Ponorogo Timur, di Petak 166a RPH Sawo BKPH Ponorogo Timur KPH Lawu Ds, wilayah administratif Dusun Krajan Desa Tumpak Pelem, Kecamatan Sawo, Kab. Ponorogo, Sabtu (31/10).

Kejadian berawal dari kegiatan dua pesanggem dan penyadap getah pinus mitra kerja Perhutani yang tengah membersihkan dan mengumpulkan daun kering di lahan garapannya pada Sabtu (31/10/2015) untuk persiapan musim tanam. Mereka berusaha membakar sedikit daun kering meskipun ada papan larangan dan telah dilarang langsung oleh Mandor Perhutani. Karena angin bertiup sangat kencang, api membesar tidak terkendali, hingga mengepung mereka.

Petugas Perum Perhutani dibantu masyarakat, Polsek dan Koramil Sawoo telah berusaha membantu pemadaman api, tetapi naas ada korban jiwa satu orang meninggal atas nama: • Sdr. Djadi (70 thn), alamat RT 1 RW 1 Dusun Krajan Desa Tumpak Pelem Kec. Sawoo, Kab. Ponorogo.

Kebakaran di Bagian Hutan Ponorogo Timur yang menelan korban satu orang meninggal ini, hanya berselang dua hari setelah empat korban kejadian kebakaran di Bagian Hutan Ponorogo Barat, tepatnya petak 49a RPH Karang Patihan, BKPH Ponorogo Barat, KPH Lawu Ds, wilayah administratif Desa Ngilo-ilo, Kecamatan Slahung, Kab. Ponorogo, Kamis (29/10/2015).

Selain korban jiwa, kebakaran Bagian Hutan Ponorogo Barat menyebabkan hilangnya ± 1 Ha hutan pinus dan 400 pohon Pinus hangus terbakar, dengan nilai kerugian diperkirakan Rp. 435 Juta.

Direktur Utama Perum Perhutani Mustoha Iskandar, sangat menyesalkan kejadian ini, memerintahkan semua petugas lapangan untuk meningkatkan kesiagaan dan mengajak masyarakat yang berada disekitar wilayah hutan mematuhi semua aturan-aturan yang ada terkait antisipasi bahaya kebakaran hutan. Pembersihan lahan dengan cara dibakar di dalam kawasan hutan Perum Perhutani pada dasarnya dilarang sesuai dengan prinsip-prinsip Pengelolaan Hutan Lestari yang diterapkan oleh Perum Perhutani, demikian disampaikan Sekretaris Perusahaan John Novarly, Minggu (1/11/2015).

Atas kejadian ini, Direksi Perum Perhutani dan seluruh karyawan menyampaikan ucapan bela sungkawa yang mendalam kepada keluarga korban musibah ini. Keluarga Korban telah mendapatkan santunan dari Perum Perhutani.

(Kom-PHT/2015)

©Copyright 2015

]]>
Perhutani Santuni Korban Kebakaran Hutan Ponorogo https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-santuni-korban-kebakaran-hutan-ponorogo/ Sat, 31 Oct 2015 12:46:12 +0000 http://perhutani.co.id/?p=28014 KBRN, Jakarta : Jajaran Direksi Perum Perhutani secara khusus meninjau lokasi hutan Ngilo-ilo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, yang terbakar pada Kamis (29/20/2015) lalu, serta memberi santunan terhadap keluarga korban jiwa mandor hutan maupun tiga warga saat berupaya memadamkan api.

“Kami mewakili Perum Perhutani datang untuk mengungkapkan rasa bela sungkawa terhadap keluarga korban, sekaligus melihat langsung lokasi kebakaran,” ujar Direktur Pengelolaan Sumber Daya Hutan (PSDH) Perum Perhutani, Heru Siswanto, di sela-sela kunjungannya di Ponorogo, Jumat (30/10/2015).

Selain mengunjungi rumah duka dan lokasi kebakaran, perwakilan perum perhutani tersebut juga menyerahkan santunan kepada keempat korban meninggal dunia, yaitu Suyitno (mandor hutan), Budianto, Jaimun, serta Paijun.

“Untuk bapak Suyitno selaku petugas lapangan perhutani, kami berikan santunan sebesar Rp50 juta sebagai uang duka sekaligus penghargaan atas jasa-jasa yang diberikan,” kata Heru.

Selain santunan uang, lanjut Heru, Perhutani juga memberikan kenaikan pangkat anumerta atau jenjang jabatan lebih tinggi kepada Suyitno yang meninggal pada saat menjalankan tugas.

Sementara untuk tiga warga lain yang ikut menjadi korban dalam peristiwa kebakaran hutan pinus petak 49 Dusun Barak, Desa Ngilo-ilo, Kecamatan Slahung, Heru memastikan masing-masing mendapat santunan sebesar Rp25 juta.

“Nanti akan kami bantu untuk klaim asuransinya. Perhutani juga akan memberikan beasiswa kepada anak-anak yang ditinggalkan,” ujarnya.

Suasana haru tampak mewarnai kunjungan direksi perhutani beserta jajaran serta perwakilan forum pimpinan daerah Ponorogo tersebut.

Santunan untuk Suyitno diserahterimakan langsung kepada istri korban, Jerumi, di rumah duka Dukuh Plempoh, Desa Karang Patihan, Kecamatan Balong, Ponorogo, didampingi sejumlah keluarga yang lain.

“Tidak ada firasat apa-apa namun malam sebelum kejadian Suyitno terlihat lebih banyak diam, meki dirumahnya ada acara tasyakuran,” kata Hariyadi, (50) keponakan almarhum.

Dalam siaran pers sebelumnya, juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, kebakaran hutan pinus milik Perhutani di Petak 49 Desa Ngilo-ilo, Kecamatan Slahung terjadi pada Kamis (29/10/2015) siang, sekitar pukul 12.00 WIB.

Kronologi kejadian, pada pukul 10.00 WIB telah terjadi kebakaran hutan pinus milik Perhutani tepatnya di petak 49 Desa Ngilo-ilo Slahung.

Pada pukul 11.00 WIB mandor perhutani Suyitno (43) bersama masyarakat sekitar naik ke lokasi kebakaran dengan maksud ingin memadamkan api.

Sekitar pukul 12.00 WIB atau pada saat sedang melaksanakan pemadaman tiba-tiba terjadi angin kencang dan mengakibatkan api membesar, sehingga membuat puluhan warga dan petugas itu panik dan semburat menyelamatkan diri.

Tak berselang lama, sekitar pukul 13.15 WIB warga yang selamat dan terlibat dalam pemadaman kembali berkumpul untuk melaksanakan pengecekan, dan diketahui masih ada empat orang tidak ada.

Pukul 13.45 WIB warga berupaya mencari keempat orang itu dan masih belum ditemukan.

Pukul 14.00 WIB, terang Sutopo, empat orang yang dicari ditemukan dalam keadaan meninggal dunia akibat terbakar. Kemungkinan korban pingsan saat menghirup asap pekat kemudian terbakar. (Rell Perhutani/HF/DS)

Tanggal : 31 Oktober 2015
Sumber : RRI.co.id

]]>
Dishut Jatim Gandeng Perhutani Dan Tanaman Nasional Sosialisasikan Masyarakat Puduli Api (MPA) https://stg.eppid.perhutani.id/dishut-jatim-gandeng-perhutani-dan-tanaman-nasional-sosialisasikan-masyarakat-puduli-api-mpa/ Wed, 25 Feb 2015 06:30:44 +0000 http://perhutani.co.id/?p=18657 Dok.Kom-PHT/BWS  @2015

Dok.Kom-PHT/BWS @2015

BANYUWANGI SELATAN, PERHUTANI (25/2) – Mengatisipasi datanganya musim kemarau setelah usainya musim hujan tahun ini, Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur menggandeng Perhutani Banyuwangi Selatan, Banyuwangi Barat, Banyuwang Utara, Pemkab. Banyuwangi, Pemkab Situbondo, Camat, Kepala Desa sekitar hutan dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) mengadakan Rapat koordinasi dalam rangka sosialisasi Gerakan Satu Desa Masyarakat Peduli Api (MPA) tahun 2015 di Aula Perhutani Banyuwangi pada Rabu (25/2).

Acara rapat koordinasi dalam rangka sosialisasi Gerakan Satu Desa Masyarakat Peduli Api (MPA) tahun 2015 tersebut dibuka oleh Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur, Gatot Soebetiono.

Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur, Gatot Soebetiono mengatakan bahwa maksud dan tujuan diadakannya kegiatan tersebut untuk memberikan tambahan wawasan agar dalam pemerintah Daerah kabupaten hingga ke tingkat Desa dan Perhutani Banyuwangi Raya ( Banyuwangi Selatan, Banyuwangi Barat dan Banyuwangi Utara) serta Taman Nasional Baluran Taman Nasional Alas Purwo untuk selalu siap,sigap dan waspada dalam menghadapi musim kemarau yang sebentar lagi dating.

“Semua pihak agar menjaga dan melestarikan alam dan selalu pro aktif memberikan pemahaman dan pelatihan kepada masyarakat sekitar hutan tentang penanggulanagn bahaya kebakaran hutan dan lahan, ayo warisi anak cucu kita dengan mata air jangan tinggali anak cucu kita dengan air mata,” pesannya.

Administratur Perhutani Banyuwangi Selatan, Agus menyatakan bahwa Perhutani Banyuwangi Selatan sudah membentuk satgas damkar yang beranggotakan dari LMDH guna antisipasi terjadinya kebakaran hutan dan meminta kepada semua pihak bahwa hutan mempunyai 3 aspek yang harus berjalan seimbang yakni aspek ekologi, ekonomi dan social

Penyampaian materi selanjutnya oleh Kabid PKHKA Dishut Jatim, Nyoman Widana yang menjelaskan bahwa kegiatan sosialisasi MPA ini berdasar pada Instruksi Presiden no 16 tahun 2011 dan mengharap agar pemerintah daerah, Perhutani dan Taman Nasional untuk pembentukan MPA dan memberikan pemahaman pada masyarakat akan pentingnya menjaga alam dan ekosistemnya termasuk menjaga hutan dan lahan dari kebakaran hutan, karena dampak kebakaran hutan dapat memutus mata rantai ekosistem lingkungan. (kom-PHT/BWS/Didik).

Editor  :  Dadang K Rizal

@copyright 2015

]]>
Ngawi Simulasikan Kebakaran Hutan https://stg.eppid.perhutani.id/ngawi-simulasikan-kebakaran-hutan/ Sun, 26 Oct 2014 07:16:46 +0000 http://perhutani.co.id/?p=14618 2014-10-29-ngawi-kebakaran

Dok. Kom-PHT/Ngw @2014

NGAWI, PERHUTANI (26/10) | Perhutani Ngawi simulasikan kebakaran hutan dengan acara Apel Siaga Kebakaran Hutan bertempat di lokasi Persemaian Kucur Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Walikukun, senin (13/10).

Administratur Perhutani Ngawi, Joko Siswantoro menyatakan bahwa kegiatan simulasi kebakaran hutan bertujuan untuk dalam penanganan terjadi kebakaran sewaktu waktu terjadi, petugas sudah siap siaga dengan berbagai peralatan yang sudah disiapkan.
“Titik kerawanan kebakaran hutan pada wilayah Perhutani KPH Ngawi adalah jalur Protokol Ngawi Solo,pada jalur protokol ini telah dilakukan siaga 24 jam oleh petugas pemadam kebakaran hutan” tambahnya.

Apel siaga dipimpin oleh, Wakil Administratur Perhutani Ngawi Timur Bambang Cahyo Purnomo yang juga sebagai sebagai Koordinator Keamanan, Segenap Asper/ Kepala Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) sejumlah 14 wilayah, Perwakilan Kepala Resort Pemangkuan Hutan (KRPH), dan Perwakilan Mandor Polter, sebanyak ± 90 orang.

Perhutani Ngawi telah mensiagakan POS KEBAKARAN HUTAN, Pos Wilayah Timur Pos Sopoyono, Pos Wilayah Tengah Pos Sidowayah, Pos Wilayah Barat Pos Londan, serta sudah di susun Regu Satuan Tugas Pemadam Kebakaran (Satgasdamkar) 1 (satu) regu dengan ketua KRPH dan beranggota 4 (empat) orang 2 (dua) Polter dan 2 (dua) masyarakat anggotan LMDH. (Kom-PHT/Ngw/Agung).

Editor : Dadang K Rizal
@copyright 2014

]]>