#kedelai – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id Perum Kehutanan Negara Fri, 21 Jul 2017 01:25:23 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.4.1 https://stg.eppid.perhutani.id/wp-content/uploads/2023/04/cropped-logo-pht-32x32.png #kedelai – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id 32 32 Targetkan 354,2 Hektare untuk Kedelai https://stg.eppid.perhutani.id/targetkan-3542-hektare-untuk-kedelai/ Fri, 21 Jul 2017 01:25:23 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=48384 JAWAPOS.COM (20/7/2017) | Sebagai upaya membantu pemerintah untuk ketahanan pangan, lahan Perhutani KPH Parengan seluas 354,2 hektare (ha) bakal ditanami kedelai. Perluasan area tanam (PAT) tahun 2017 itu kemarin (19/7) secara simbolis dibuka dengan acara tanam kedelai bareng. Acara yang dimulai pukul 10.00 itu dihelat di petak 8A RPH Guwoterus, BKPH Mulyoagung, KPH Parengan, wilayah administratif Desa Guwoterus, Kecamatan Montong.

Hadir pada acara tersebut, sejumlah pejabat Pemprov Jawa Timur dan Pemkab Tuban. Antara lain Kadivre Perum Perhutani Jatim Sangudi Muhammad, ADM/KKPH Parengan Ir. Widhi Tjahjanto M.M, Wanda investor dari CV Agro Surantani Madiun, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim, Wakapolres Tuban Kompol Kuswara, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Tuban, muspika Montong, serta undangan.

Dalam pencanangan tersebut diagendakan, bulan ini lahan seluas 11 ha sudah tertanam kedelai. Harapannya, target penanaman kedelai pada lahan seluas 354,2 ha bisa terealisasi hingga akhir tahun ini. Kadivre Perum Perhutani Jatim Sangudi menjelaskan, pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo menargetkan 23 ribu hektar lahan di Jawa Timur hingga akhir tahun ini harus ditanam kedelai.

Dikatakan Sangudi, setelah target tersebut terpenuhi, pada 2018 pemerintah menambah target area yang harus ditanami kedelai seluas 50 ribu ha. Agar target tersebut pada tahun depan tidak terlalu berat, dia mengimbau petani dan tim bisa mengoptimalkan kinerja. ‘’Saya berharap petani jangan asal tanam. Mari sama-sama memajukan Indonesia sebagai negara ketahanan pangan tanpa bahan pokok impor,’’ harap Sangudi.

Untuk memenuhi target tersebut, ada 14 kelompok kerja (pokja) yang bakal ditugasi menanam kedelai di wilayah Tuban. Sementara untuk wilayah Kabupaten Bojonegoro baru satu pokja. Selain kedelai, Sangudi juga membeberkan target area Jatim yang wajib ditanam jagung seluas 70 ribu ha dan tebu 46 ribu ha.

Untuk pembiayaan, terang Sangudi, sudah dianggarkan dalam anggaran pendapatan belanja negara (APBN). Sehingga, petani tidak perlu khawatir karena segala kebutuhan sarana produksinya sudah dicukupi dan dikoordinir masing-masing pokja.

Jika program-program tersebut terealisasi, Indonesia sebagai negara agraris tidak perlu lagi impor bahan pokok. Dan, tentu saja menghijaukan dan menyuburkan lahan Perhutani. Kesejahteraan petani pun terangkat. ‘’Ini untuk kebaikan bersama. Indonesia sebagai negara agraris harus mandiri dan tidak perlu impor,’’ tegas Sangudi di hadapan petani yang hadir.

Sumber : jawapos.com

Tanggal : 20 Juli 2017

]]>
Pemkab Kuningan Topang Peningkatan Produksi Kedelai Nasional https://stg.eppid.perhutani.id/pemkab-kuningan-topang-peningkatan-produksi-kedelai-nasional/ Fri, 02 Jun 2017 05:11:38 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=47436 RADARCIREBON.COM (1/6/2017) | Pemerintah Kabupaten Kuningan dan Perum Perhutani melaksanakan gerakan tanam perdana kedelai di Petak 89 B RPH Margamukti, Desa Cimulya, Kecamatan Cimahi, dalam program perluasan areal tanam (PAT) kedelai 2017, Senin (29/5) sore.

Hadir Bupati Kuningan Acep Purnama bersama Kepala Administratur Perhutani Kabupaten Kuningan Tubagus Aef Saefudin, Dandim 0615 Kuningan Letkol Inf Arief Hidayat, Kapolres AKBP Yuldi Yusman serta Kadis Pertanian, Peternakan dan Perikanan Triastami serta para camat dan kepala desa se-Kecamatan Cimahi.

Secara serentak dan bersamaan, para pejabat di Kabupaten Kuningan tersebut melakukan tanam bersama di lahan milik Perhutani bersama para anggota kelompok tani kedelai Desa Cimulya.

Kepala Administratur Perhutani Kabupaten Kuningan Tubagus Aef Saefudin S.Hut mengatakan, program penanaman tanaman kedelai serempak ini merupakan program pemerintah pusat dalam rangka meningkatkan produksi kedelai nasional yang selama ini masih mengandalkan impor dari Amerika.

“Total lahan yang disediakan untuk program PAT kedelai tahun 2017 ini seluas 458, 254 hektare milik Perhutani yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Kuningan. Untuk pengolahan dan penggarapannya kami serahkan kepada para petani di sekitar lahan Perhutani tersebut,” kata Aef.

Sementara itu, Bupati Kuningan Acep Purnama menyambut baik program penanaman kedelai tersebut sebagai salah satu wujud peningkatan ketahanan pangan nasional. Apalagi mengingat kebutuhan kedelai di Indonesia cukup tinggi, diharapkan melalui program ini dapat menurunkan ketergantungan terhadap kedelai impor.

“Kuningan banyak terdapat pabrik tahu dan tempe yang selama ini masih menggantungkan pasokan kedelai dari impor. Saya optimis program ini bisa berhasil sehingga bisa memenuhi kebutuhan kedelai khususnya di Kabupaten Kuningan,” kata Acep.

Acep pun berharap partisipasi aktif masyarakat untuk turut menyukseskan program PAT kedelai tahun 2017 ini dengan melakukan penanaman di lahan kosong milik Perhutani yang telah disediakan.

Pembentukan kelompok tani, kata Acep, diharapkan akan semakin meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi kedelai di Kabupaten Kuningan.

Sumber : radarcirebon.com

Tanggal : 1 Juni 2017

]]>
Perluas Lahan Kedelai, Kementan Targetkan Panen Kedelai 1,2 Juta Ton https://stg.eppid.perhutani.id/perluas-lahan-kedelai-kementan-targetkan-panen-kedelai-12-juta-ton/ Fri, 05 May 2017 03:33:39 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=46711 FOKUSJABAR.COM (4/5/2017) | Kasi Ekstensifikasi Kedelai dan Pemberdayaan, Direktorat Aneka Kacang dan Umbi, Ditjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia (RI), Arif Muliawan mengatakan, Kementan RI tahun ini menargetkan produksi kedelai 1,2 juta ton dengan Perluasan Areal Tanam (PAT) mencapai 210 ribu hektare (Ha). Untuk PAT di Provinsi Jawa Barat seluas 22 ribu Ha, sedangkan untuk PAT di Kabupaten Majalengka seluas 500 Ha. Khusus PAT di Perum Perhutani Divisi Regional Jabar seluas 14 ribu Ha.

“Produksi kedelai nasional tahun 2016 kemarin mengalami penurunan sebesar 10,94 persen atau 105 ton, dan itu hanya mampu memenuhi 37,29 persen dari rata-rata kebutuhan nasional sebesar 2,3 juta ton. Sedangkan 62,71 persen lainnya dipenuhi dari impor,” tutur Arif, saat membacakan sambutan Dirktur Aneka Kacang dan Umbi, Rita Mezu, dalam acara gerakan tanam perdana PAT Kedelai, di petak 41 LMDH Tanjungwiru, Desa Sahbandar, Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka, Kamis (4/5/2017).

Untuk mencapai target itu, pemerintah akan memfasilitasi sarana produksi, pertemuan dan pendampingan baik dari petugas maupun dari unsur TNI AD, serta memberikan bantuan melalui benih kedelai bersubsidi yang dapat dibeli dengan harga murah.

“Kementan akan menjamin pasar bagi petani kedelai. Untuk harga diatur dalam Permendag nomor 63/M-DAG/PER/9/2016, yakni HPP kedelai diingkat petani Rp8.500/kg dan ditingkat pengrajin atau konsumen Rp9.200/kg,” katanya.

Dia berharap, ada peran aktif pemerintah daerah untuk memberi perhatian khusus pada upaya pengembangan komoditi kedelai.

“Saya yakin dengan dukungan Bupati, TNI AD, petugas lapangan dan semua pihak, target itu tercacpai,” ucapnya.

Kadivre Perum Perhutani Jabar dan Banten, H Andi Purwadi mengungkapkan, Perhutani akan menanam di 22 Kabupaten/Kota, 95 Kecamatan, 186 Desa, serta membentuk 416 kelompok kerja di wilayah Jabar dan Banten.

“Tanah milik perhutani di desa ini silahkan dipakai tanam palawija sebelum semuanya ditanami kedelai, perlu diketahui menanam kedelai baru terasa untungnya apabila menanamnya minimal satu hekater,” katanya.

Bupati Majalengka, H Sutrisno menyambut baik program itu, dia mengatakan, program ini secara masif dilakukan kementrian, dari hulu sampai kehilir terkoneksi dan terintegrasi dalam rangka percepatan pemenuhan kebutuhan kedelai.

“Jangan sampai main-main dengan program ini, apabila target tidak tercapai, maka harus diekembalikan fasilitas yang diberikan dari Kementerian, sesuai dengan fakta integritas yang tadi dibacakan oleh pengelola,” katanya.

Sumber : fokusjabar.com

Tanggal : 4 Mei 2017

]]>
Upaya Tingkatkan Produksi Kedelai, Ciptakan PAT https://stg.eppid.perhutani.id/upaya-tingkatkan-produksi-kedelai-ciptakan-pat/ Fri, 05 May 2017 02:52:02 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=46698 INDOFAKTA.COM (4/5/2017) | Gerakan Perluasan Areal Tanam (PAT) di Kabupaten Majalengka dalam upaya pemerintah memenuhi pasokan produksi kedelai saat Sarasehan dan Temu Wicara Tanam Perdana di Petak 41 RPH Sahbandar BKPH Cibenda KPH Majalengka, Desa Syahbandar, Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka. Kamis, (04/05/2017)

Ditjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) RI melalui Direktur Aneka Kacang dan Umbi, yang disampaikan Arif Mulyana Kasi Ekstensifikasi mengatakan, gerakan tanam kedelai ini upaya untuk menargetkan produksi kedelai 1,2 juta ton yaitu dengan Perluasan Areal Tanam (PAT) sesuai dari data yang tercatat mencapai 210 ribu hektar untuk nasional, untuk di Provinsi Jawa Barat tercatat seluas 22 ribu hektar, dan untuk di Kabupaten Majalengka seluas 600 hektar.”

“Ini upaya dari produksi kedelai yang mengalami defisit di tahun 2016 hingga 10,94 persen atau 105 ton, dari itu hanya mampu memenuhi 37,29 persen dari rata-rata kebutuhan nasional di 2,3 juta ton dan 62,71 persen lainnya dipasok dari impor.”
Untuk mencapai target itu Arif menjelaskan, pemerintah akan memfasilitasi sarana produksi memberikan bantuan melalui benih kedelai bersubsidi yang dapat dibeli dengan harga murah.

“Kementan akan menjamin pasar bagi petani kedelai. Untuk harga diatur dalam Permendag nomor 63/M-DAG/PER/9/2016, yakni HPP kedelai diingkat petani Rp8.500/kg dan ditingkat pengrajin atau konsumen Rp9.200/kg,” katanya.
Kepala Perum Perhutani Regional Jabar dan Banten, H Andi Purwadi menerangkan, Perhutani akan menanam di 22 Kabupaten/Kota, 95 Kecamatan, 186 Desa, serta membentuk 416 pokja.

“Tanah milik perhutani di desa ini silahkan dipakai tanam palawija sebelum semuanya ditanami kedelai, perlu diketahui menanam kedelai baru terasa untungnya apabila menanamnya minimal satu hektar.” terangnya.

Sumber : indofakta.com

Tanggal : 4 Mei 2017

]]>
Panen Kedelai Di Hutan Perhutani Jatim Dukung Ketahanan Pangan Nasional https://stg.eppid.perhutani.id/panen-kedelai-hutan-perhutani-jatim-dukung-ketahanan-pangan-nasional/ Fri, 27 Jan 2017 05:24:17 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=44831 kedelai2SURABAYA, PERHUTANI (27/1/2017) | Perum Perhutani mendukung program ketahanan pangan nasional antara lain melalui panen raya kedelai PAT APBNP 2016  dan penanaman kedelai  PAT APBNP 2017 di petak 60 RPH Sedah, BKPH Dradah, KPH Mojokerto, pada Kamis (26/1).

Kepala Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Timur Andi Purwadi pada acara panen raya dan penanaman kedelai tersebut mengatakan bahwa luas tanaman kedelai di 12 Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Divisi Regional Jawa Timur adalah 6.117,2 ha. Asumsi potensi produksi kedelai 1,7 ton per ha, maka hutan Jawa Timur akan menghasilkan lebih kurang 10.400 ton kedelai yang ditanam di antara tanaman jati dan kayu putih.

Menteri Pertanian RI yang diwakili Direktur Aneka Kacang dan Umbi-umbian Kementerian Pertanian, Rita Mezu, menyampaikan apresiasinya kepada Perhutani telah berperan mendukung program Ketahanan Pangan Nasional.

” Saat banyak lahan pertanian beralih fungsi menjadi permukiman dan kawasan industri, Perhutani menggunakan kawasan hutannya untuk tanam kedelai. Ini merupakan suatu hal yang patut disyukuri dan diapresiasi. Perlu diketahui bahwa 50% pasokan kedelai nasional berasal dari Jawa Timur sehingga secara signifikan Perhutani Jawa Timur merupakan kontributor produksi kedelai nasional”, ungkap Rita Mezu

Kementerian Pertanian juga memberikan penghargaan kepada KPH Tuban, KPH Mojokerto dan KPH Banyuwangi Selatan Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Timur yang memberikan kontribusi penghasil produksi kedelai terbesar di Jawa Timur.

Editor: Soe

Copyright©2017

]]>
Perhutani Mojokerto Tanam Kedelai Bersama LMDH https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-mojokerto-tanam-kedelai-bersama-lmdh/ Thu, 03 Nov 2016 01:44:48 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=41589 BENGAWANPOST.COM (2/11/2016) | Di tengah kawasan hutan wilayah Perhutani KPH Mojokerto, BKPH Dradah, RPH Sedah, tepatnya pada petak 40H dilaksanakan gerakan menanam serentak dalam rangka Perluasan Areal Tanam (PAT) Kedelai APBNP tahun 2016. Wilayah hutan tersebut masuk dalam wilayah administrasi Desa Cerme, Kecamatan Ngimbang, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Rabu (02/11/2016).
Kegiatan yang dilaksanakan oleh 1.000 petani penggarap persil (pesanggem) yang tergabung dalam Kelompok Kerja (Pokja) LMDH dari wilayah Perhutani KPH Mojokerto ini, dihadiri oleh petugas Kementerian Pertanian RI, Muspika Kecamatan Ngimbang dan pelajar pramuka wilayah setempat serta jajaran petugas Perhutani KPH Mojokerto.
Camat Ngimbang, Anang Taufik mengharapkan, “Semoga kegiatan ini bermanfaat membantu mensejahterakan petani di sekitar hutan. Untuk itu, LMDH yang memiliki Pokja dapat memiliki mindset disamping menanam komoditas seperti kedelai ini, juga melestarikan hutan. Sehingga selain mengupayakan kesejahteraan diri dan anggotanya, juga menjadikan hutan di sekitarnya menjadi lestari”, harapnya.
Di tempat terpisah, ketua LMDH Wana Jaya Desa / Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto, Mashudan mengharapkan kualitas benih kedelai yang diberikan ke petani oleh pemerintah kualitasnya baik, agar tumbuhnya tanaman kedelai bisa bagus. Sedang benih kedelai yang baik kualitasnya adalah benih yang tua dan baru.
Menanggapi harapan petani tersebut, Kepala Bidang Produksi Tanaman, Dinas Pertanian, Jatim, Nur Falakhi menyampaikan bahwa bantuan benih yang diberikannya adalah benih dengan kualitas yang baik, karena pemerintah memberikan benih kedelai kepada petani secara gratis ini, dengan sistem pengadaan membeli ke penyedia bibit.
“Kami anjurkan untuk cek kecambah benih yang akan ditanam, dengan cara mengambil 100 biji benih yang akan ditanam, jika 80 dari 100 biji itu hidup, maka bisa ditanam. Akan tetapi jika yang hidup kurang dari 80 persen, maka benih tersebut tidak layak tanam, dan benihnya bisa dikembalikan pada penyedia benih”, tandasnya pada media.
 
Tanggal : 2 November 2016
Sumber : bengawanpost.com

]]>
Sarasehan dan Temu Wicara “Program Kegiatan PAT Kedelai 2016” Perhutani KPH BOJONEGORO https://stg.eppid.perhutani.id/sarasehan-dan-temu-wicara-program-kegiatan-pat-kedelai-2016-perhutani-kph-bojonegoro/ Tue, 18 Oct 2016 02:16:00 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=40891 CAHAYABARU.COM, BOJONEGORO (15/10/2016) | Komandan Kodim 0813 Bojonegoro Letkol Inf M. Herry Subagyo, Sabtu, 15 Oktober 2016, turut menghadiri Sarasehan dan Temu Wicara Program Kegiatan PAT Kedelai APBN-P 2016, di Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem yang di gelar oleh Perhutani KPH Bojonegoro.

Hadir pada acara itu diantaranya Bupati Bojonegoro, Suyoto, Sekjen Kementan RI, Dr. Ir. Maman Suherman, Kepala Divre Perhutani Jatim, Andy Purwadi, MM., Kabag Sumda Polres Bojonegoro, Kompol Hariadi Agus Wahono dan ADM Perhutani Bojonegoro, Ir. Erwin.

Diungkapkan oleh Suyoto, Bupati Bojonegoro, bahwa sejak era reformasi hutan diwilayah Kabupaten Bojonegoro itu habis, termasuk kayu jati yang ada diwilayah KPH Bojonegoro ini. “Di era reformasi, masyarakat menjarah hutan hingga tidak tersisa. Sehingga, harus menanggung hasil perbuatannya itu. Yaitu, kurangnya sumber air dan kerabnya banjir bandang yang terjadi akhir-akhir ini” tegasnya. Untuk itu, lanjut Bupati Bojonegoro yang akrab di sapa Kang Yoto itu mengharapkan, bahwa sudah saatnya kini untuk berfikir (Melek) hutan. Yaitu, dengan mengambil manfaat dari hutan tersebut. “Yakni bertanam tumpang sari jagung dan kedelai maupun tanaman lainya, bukan menebang kayu jatinya. Sehingga, hasil dari lahan Perhutani yang dimanfaatkan untuk tanaman produktif bisa bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat” tambahnya.

Sebelumnya, Kepala Divisi Regional (Divre) Perhutani Jatim Ir. Andy Purwadi, MM., dalam sambutannya memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan seperti ini. Selain itu, untuk tanaman kedelai dilahan Perhutani KPH Bojonegoro pada bulan Oktober ini ada sekitar 700 hektar. Sedangkan, se- Jawa Timur tanaman kedelai tersebut seluas 45 ribu hektar. “Sehingga, dengan melakukan tanam perdana atau lebih maka hasilnya juga akan lebih baik” terangnya.

Sementara itu, Sekjen Kementan RI Dr. Ir. Maman Suherman mengatakan bahwa melalui program kegiatan PAT Kedelai di APBN-P tahun 2016, hendaknya dapat mengembangkan Kedelai untuk kemandirian pangan di Indonesia.

“Untuk mewujudkan tekad itu kita kembangkan lahan Perhutani untuk ditanami kedelai dan jagung. Sehingga, Pemerintah membagikan bibit jagung dan kedelai secara gratis kepada para petani yang ada di Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) di seluruh Indonesia, termasuk petani hutan yang ada diwilayah KPH Perhutani Bojonegoro ini” jelasnya.

Sementara menurut Dandim 0813 Bojonegoro Letkol Inf M. Herry Subagyo, pemanfaatan lahan oleh petani dikawasan hutan itu diharapkan dapat meningkatkan ketahanan pangan. Sehingga, kesejahteraan ditingkat petani itu sendiri bisa terwujud.

“Penggarapan lahan dikawasan hutan ini dengan tanam jagung dan kedelai, sekaligus juga petani turut menjaga dan merawat hutan jati yang ada” ujarnya saat ditemui disela-sela kegiatan tanam perdana jagung dan kedelai itu.

Tanggal : 18 Oktober 2016
Sumber  : Cahayabaru.com

]]>