Ketahanan Pangan – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id Perum Kehutanan Negara Sun, 07 May 2017 01:08:06 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.4.1 https://stg.eppid.perhutani.id/wp-content/uploads/2023/04/cropped-logo-pht-32x32.png Ketahanan Pangan – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id 32 32 Pangarmatim Dukung Perhutani Terapkan Perhutanan Sosial Di Jawa Timur https://stg.eppid.perhutani.id/pangarmatim-dukung-perhutani-terapkan-perhutanan-sosial-di-jawa-timur/ Sun, 07 May 2017 01:08:06 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=47145

Dok. Kom-PHT/Divrejatim @copyright2017

SURABAYA, PERHUTANI (7/5/2017) | Direktur Utama Perum Perhutani Denaldy M. Mauna mendapat dukungan Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksmana Muda TNI Darwanto untuk menerapkan program Ketahanan Pangan dan Perhutanan Sosial (PS)  di wilayah Gading, Boto, dan Gending Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Probolinggo.

Hal ini disampaikan Denaldy sesaat setelah mengadakan pertemuan dengan Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksmana Muda TNI Darwanto di Kantor Pangarmatin, Surabaya, pada  Jum’at (5/5/2017).

Pangarmatim Laksmana Muda TNI Darwanto mengatakan bahwa pihaknya sangat mendukung program-program pemerintah seperti Ketahanan Pangan, Ketahanan Sosial, dan Ketahanan Energi, contohnya mereka membuat keramba, pelatihan / kursus untuk masyarakat dengan menggandeng pihak swasta (perusahaan), budi daya ikan, tomat, cabe, terong, padi dan mengembangkan sapi lokal. Masyarakat dikerahkan untuk menanam tanaman pangan dan perlu dibantu pemasarannya agar program berjalan baik. 

Pihak Pangarmatim juga mengakui bahwa lokasi Perhutanan Sosial di daerah Gending saat ini dikelola oleh TNI Angakatan Laut dan akan dikerjasamakan dengan Perhutani dan melibatkan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) atau Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

“Perhutani memiliki lahan hutan seluas 2,4 juta hektar, dan masih dapat dioptimalkan untuk memberikan manfaat bagi masyarakat sekaligus mendukung ketahanan pangan. Kami tengah siapkan beberapa lokasi pilot project Perhutanan Sosial sejalan dengan program pemerintah,” demikian Denaldy. (Kom-PHT/DivreJatim/AW)

Editor: Soe
Copyright©2017

]]>
6 BUMN Akan Budidaya 2,4 Juta Hektar Tebu https://stg.eppid.perhutani.id/6-bumn-budidaya-24-juta-hektar-tebu/ Fri, 28 Oct 2016 05:10:49 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=41387 SENTANANEWS.COM, JAKARTA (27/10/2016) | Perum Perhutani, PT Perkebunan Nusantara III (Persero) (PTPN III) dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) (RNI) sepakat bekerja sama untuk membudidayakan tanaman tebu di kawasan hutan. Adapun aksi korporasi ini menggunakan pendanaan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk serta PT Bank Rakyat Indonesia (Persero).
Direktur Utama Perum Perhutani Denaldy M Mauna, mengatakan kerja sama ini meliputi penyediaan lahan kawasan hutan untuk budidaya tanaman tebu dengan pola agroforestry.
“Mulai dari pengelolaan bibit, angkut hasil, peningkatan produksi dan produktivitas tanaman tebu, pemberdayaan masyarakat sekitar hutan melalui kegiatan tanaman tebu, penyediaan tenaga ahli budidaya tanaman tebu, jaminan pembelian (offtaker) atau pengolahan hasil budidaya tanaman tebu,” ujar Denaldy di kantornya, Jakarta, Rabu (26/10).
Menurutnya, sinergi enam BUMN juga dapat menjaga ketahanan pangan nasional khususnya gula yang ditetapkan Pemerintah RI melalui optimalisasi lahan kawasan hutan. Ke depan, persero akan menggunakan pola agroforestry agar lebih mengoptimalkan kombinasi tanaman hutan dan pangan termasuk tebu, tanaman hutan dan ternak (silvopasture) atau dengan ikan (silvofishery).
“Dengan kawasan hutan seluas 2,4 juta hektar, ke depan kita akan lebih fokus ke pola agroforestry dengan tetap mengikuti kaidah pengelolaan hutan lestari. Saat ini kita menerapkan sistem tebang tanam dengan komposisi 1:9, artinya dari setiap hektar yang ditebang kita tanam kembali sembilan kalinya untuk menjaga kelestarian sumber daya hutan, tegas Denaldy
Selama ini untuk mendukung ketahanan pangan, lahan hutan juga dimanfaatkan untuk tanaman pangan seperti padi, jagung, kedelai, porang dan lainnya sesuai kaidah kehutanan.
“Tidak kurang dari 5.289 Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) terlibat dalam sistem Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) dengan total produksi 650 ton jagung dan tanaman pangan lainnya tahun 2016 semester pertama,” jelasnya.
 
Tanggal : 27 Oktober 2016
Sumber : sentananews.com

]]>
Wilayah Perhutani Lampung Dialokasikan untuk Tanam Tebu https://stg.eppid.perhutani.id/wilayah-perhutani-lampung-dialokasikan-tanam-tebu/ Fri, 28 Oct 2016 05:05:43 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=41385 RAGAMLAMPUNG.COM, JAKARTA (26/10/2016) | Perum Perhutani, PT Perkebunan Nusantara III (Persero), dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) (RNI), menyepakati kerja sama membudidayakan tanaman tebu di kawasan hutan.
Aksi korporasi ini menggunakan pendanaan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk serta PT Bank Rakyat Indonesia (Persero).
Perum Perhutani untuk areal kerja sama budidaya ini mengalokasikan 62.000 hektar lahan kawasan hutan di wilayah KPH Indramayu, KPH Majalengka, KPH Semarang, sebagian wilayah Perhutani Jawa Timur, dan wilayah anak perusahaan Perhutani di Lampung.
Direktur Utama Perum Perhutani Denaldy M Mauna, Rabu (26/10/2016), mengatakan, kerja sama meliputi penyediaan lahan kawasan hutan untuk budidaya tanaman tebu dengan pola agroforestry.
“Mulai dari pengelolaan bibit, angkut hasil, peningkatan produksi dan produktivitas tanaman tebu, pemberdayaan masyarakat sekitar hutan melalui kegiatan tanaman tebu, penyediaan tenaga ahli budidaya tanaman tebu, jaminan pembelian (offtaker) atau pengolahan hasil budidaya tanaman tebu,” katanya.
Sinergi enam BUMN juga dapat menjaga ketahanan pangan nasional khususnya gula yang ditetapkan Pemerintah RI melalui optimalisasi lahan kawasan hutan.
Persero akan menggunakan pola agroforestry agar lebih mengoptimalkan kombinasi tanaman hutan dan pangan termasuk tebu, tanaman hutan dan ternak (silvopasture) atau dengan ikan (silvofishery).
“Dengan kawasan hutan seluas 2,4 juta hektar, kita akan lebih fokus ke pola agroforestry dengan tetap mengikuti kaidah pengelolaan hutan lestari. Saat ini kita menerapkan sistem tebang tanam dengan komposisi 1:9, artinya dari setiap hektare yang ditebang, kita tanam kembali sembilan kalinya untuk menjaga kelestarian sumber daya hutan, ujarnya.
Selama ini untuk mendukung ketahanan pangan, lahan hutan juga dimanfaatkan untuk tanaman pangan seperti padi, jagung, kedelai, porang dan lainnya sesuai kaidah kehutanan.
“Tidak kurang dari 5.289 Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) terlibat dalam sistem Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) dengan total produksi 650 ton jagung dan tanaman pangan lainnya tahun 2016 semester pertama,” ujar dia.
 
Tanggal : 26 Oktober 2016
Sumber : radarlampung.com

]]>
Dukung Program Ketahanan Pangan, Tiga BUMN Optimalisasi Produksi Gula https://stg.eppid.perhutani.id/dukung-program-ketahanan-pangan-tiga-bumn-optimalisasi-produksi-gula/ Fri, 28 Oct 2016 03:00:05 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=41369 INDOPOS.CO.ID, JAKARTA (27/10/2016) | Perum Perhutani, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III holding, dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) menandatangani nota kesepahaman untuk budidaya tanaman tebu di kawasan hutan Perhutani. Kerja sama ini bertujuan untuk mendukung program ketahanan pangan, khususnya gula, melalui optimalisasi kawasan hutan.
Direktur Utama Perum Perhutani Denaldy M Mauna menerangkan, perusahaan memiliki potensi lahan hutan yang besar untuk dimanfaatkan. “Kami lihat Perhutani luasan cakupan lahan 3,7 juta hektare dari Sumatera sampai Papua,” kata dia di Kantor Perum Perhutani Gedung Manggala Wanabakti Jakarta, kemarin (26/10).
Perhutani tidak sembarangan dalam mengelola lahan yang cukup luar tersebut. Faktor kelestarian lingkungan tetap menjadi patokan dalam pengembangan lahan.
Oleh sebab itu, Perhutani tetap melakukan pengelolaan lestari dengan komposisi 1 : 9. Artinya, setiap satu hektare pohon yang ditebang, maka akan ditanami sembilan kalinya.
“Satu hal yang tidak banyak tahu adalah Perhutani melakukan penanaman, antara tebang dan tanam 1 : 9,” kata dia. Dalam kerja sama ini, PTPN dan RNI akan menggunakan lahan Perhutani untuk menanam tebu.
Langkah kerja sama ini merupakan salah satu sinergi perusahaan BUMN. Dia berharap, kinerja BUMN akan semakin efektif dan efisien.
“Kombinasi ini menghasilkan suatu proses yang efisien dan efektif. Sinergi ini perlu kita lakukan,” ujar dia.
Sedangkan Direktur Human Capital Management dan Umum PTPN III Holding Seger Budiarjo menerangkan, nota kesepahaman ini merupakan upaya perseroan untuk meningkatkan pasokan bahan baku. Dia menuturkan, kerja sama ini awalnya akan dilakukan dengan memanfaatkan lahan hutan di Pulau Jawa.
“Itu untuk pemanfaatan lahan ditanami tebu, sehingga pasokan bahan baku perkebunan tebu ke pabrik BUMN. BUMN kan pabrik tebu di PTPN IX, X, XI, XII. Ini kan untuk Jawa dulu. Adanya tambahan lahan untuk memperkuat pasokan tebu,” kata dia.
Namun, dia belum bisa memastikan berapa luas lahan hutan yang bisa dimanfaatkan PTPN. Pasalnya, untuk mengelola lahan itu mesti mendapat restu dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). “Ini dasar MoU membuat proposal KLHK. Karena ada Permen Kehutanan yang baru untuk pemanfaatan lahan Perhutani harus bikin proposal, salah satu yang diminta MoU Perhutani,” ungkap dia.
Untuk diketahui, kerja sama ini juga melibatkan PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk, dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk untuk dukungan pendanaan.
 
Tanggal : 27 Oktober 2016
Sumber : indopos.co.id

]]>
Budidaya Tebu, Perhutani Bersama PTPN III Holding dan RNI Jalin Sinergi https://stg.eppid.perhutani.id/budidaya-tebu-perhutani-bersama-ptpn-iii-holding-dan-rni-jalin-sinergi-2/ Thu, 27 Oct 2016 10:12:39 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=41469 RADARPEKALONGAN.COM, JAKARTA (27/10/2016) | Perum Perhutani bersama PT Perkebunan Nusantara III holding perkebunan dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) sepakat bekerjasama budidaya tanaman tebu di kawasan hutan.
Kerjasama itu mendapat dukungan pendanaan dari PT Bank Mandiri, PT Bank Negara Indonesia (BNI) serta PT Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Adapun ruang lingkup kerjasama ini menyangkut penyediaan lahan kawasan hutan untuk budidaya tanaman tebu, pemberdayaan masyarakat sekitar hutan melalui kegiatan tanaman tebu.
Kemudian penyediaan tenaga ahli budidaya tanaman tebu, jaminan pembelian atau pengolahan hasil budidaya tanaman tebu serta penyediaan atau pendanaan modal kerja untuk kegiatan kerjasama budidaya tanaman tebu dengan kredit sindikasi.
“Sinergi enam BUMN ini bertujuan mendukung program ketahanan pangan nasional, khususnya gula yang ditetapkan pemerintah melalui optimalisasi lahan kawasan hutan,” ujar Direktur Utama Perum Perhutani Denaldy M. Mauna di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Rabu (26/10).
Khusus untuk kerjasama tebu, Perum Perhutani mensyaratkan kewajiban penanaman tebu dibanding tanaman kehutanan dengan rasio yang seimbang untuk tetap menjaga kelestarian sumberdaya hutan.
“Detail syarat implementasi kerjasama akan ditindaklanjuti dengan Perjanjian Kerja Sama (PKS) oleh masing-masing BUMN,” imbuh Denaldy.
 
Tanggal : 27 Oktober 2016
Sumber : radarpekalongan.com

]]>
6 BUMN Sepakat Budidaya 2,4 Juta Hektar Tanaman Tebu https://stg.eppid.perhutani.id/6-bumn-sepakat-budidaya-24-juta-hektar-tanaman-tebu/ Thu, 27 Oct 2016 09:38:40 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=41332 MERDEKA.COM, JAKARTA (26/10/2016) | Perum Perhutani, PT Perkebunan Nusantara III (Persero) (PTPN III) dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) (RNI) sepakat bekerja sama untuk membudidayakan tanaman tebu di kawasan hutan. Adapun aksi korporasi ini menggunakan pendanaan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk serta PT Bank Rakyat Indonesia (Persero).
Direktur Utama Perum Perhutani Denaldy M Mauna, mengatakan kerja sama ini meliputi penyediaan lahan kawasan hutan untuk budidaya tanaman tebu dengan pola agroforestry.
“Mulai dari pengelolaan bibit, angkut hasil, peningkatan produksi dan produktivitas tanaman tebu, pemberdayaan masyarakat sekitar hutan melalui kegiatan tanaman tebu, penyediaan tenaga ahli budidaya tanaman tebu, jaminan pembelian (offtaker) atau pengolahan hasil budidaya tanaman tebu,” ujar Denaldy di kantornya, Jakarta, Rabu (26/10).
Menurutnya, sinergi enam BUMN juga dapat menjaga ketahanan pangan nasional khususnya gula yang ditetapkan Pemerintah RI melalui optimalisasi lahan kawasan hutan. Ke depan, persero akan menggunakan pola agroforestry agar lebih mengoptimalkan kombinasi tanaman hutan dan pangan termasuk tebu, tanaman hutan dan ternak (silvopasture) atau dengan ikan (silvofishery).
“Dengan kawasan hutan seluas 2,4 juta hektar, ke depan kita akan lebih fokus ke pola agroforestry dengan tetap mengikuti kaidah pengelolaan hutan lestari. Saat ini kita menerapkan sistem tebang tanam dengan komposisi 1:9, artinya dari setiap hektar yang ditebang kita tanam kembali sembilan kalinya untuk menjaga kelestarian sumber daya hutan, tegas Denaldy
Selama ini untuk mendukung ketahanan pangan, lahan hutan juga dimanfaatkan untuk tanaman pangan seperti padi, jagung, kedelai, porang dan lainnya sesuai kaidah kehutanan.
“Tidak kurang dari 5.289 Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) terlibat dalam sistem Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) dengan total produksi 650 ton jagung dan tanaman pangan lainnya tahun 2016 semester pertama,” jelasnya.
Untuk kerja sama budidaya ini, Perum Perhutani mengalokasikan 62.000 hektar lahan kawasan hutan di wilayah KPH Indramayu, KPH Majalengka, KPH Semarang, sebagian wilayah Perhutani Jawa Timur dan wilayah anak perusahaan Perhutani di Lampung.
 
Tanggal : 26 Oktober 2016
Sumber : merdeka.com

]]>
Enam BUMN Ini Keroyokan Buka 62 Ha Kebun Tebu di Area Hutan https://stg.eppid.perhutani.id/enam-bumn-keroyokan-buka-62-ha-kebun-tebu-area-hutan/ Thu, 27 Oct 2016 08:26:55 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=41309 TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA (26/10/2016) | Enam Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bekerjasama budidaya tanaman tebu di kawasan hutan, sebagai upaya mencapai swasembada gula pada 2019.
Keenam perusahaan pelat merah tersebut ?yaitu Perum Perhutani, PT Perkebunan Nusantara III holding perkebunan, PT Rajawali Nusantara Indonesia, PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk dan PT Bank Rakyat Indonesia.

Direktur Utama Perum Perhutani Denaldy M. Mauna? mengatakan, ruang lingkup kerjasama ini adalah penyediaan lahan kawasan hutan untuk budidaya tananam tebu dengan pola agroforestry mulai dari pengelolaan bibit, angkut hasil, peningkatan produksi dan prouktivitas tananam tebu.

“Akan dilakukan pemberdayaan masyarakat sekitar hutan melalui kegiatan tananam tebu, penyedia tenaga ahli, jaminan pembelian serta penyediaan atau pendanaan modal kerja untuk kegiatan kerjasama budidaya tananam tebu dengan kredit sindikasi,”tutur Denaldy di Jakarta, Rabu (26/10/2016).

Menurut Denaldy, Perum Perhutani selama ini memiliki lahan hutan seluas 2,4 juta hektare dan sebagian dimanfaatkan untuk tanaman pangan seperti padi, jagung, kedelai, porang dan lainnya sesuai kaidah kehutanan.

“Untuk budidaya tebu ini, Perum Perhutani mengalokasikan 62 ribu hektar lahan kawasan hutan di KPH Indramayu, KPH Majalengka, KPH Semarang, sebagian wilayah Perhutani Jawa Timur dan wilayah anak perusahaan Perhutani di Lampung,” papar Denaldy.

Direktur Human Capital Management dan Umum PT Perkebunan Nusantara III Seger Budiarjo menambahkan, kesepahaman ini merupakan bagian dari upaya perseroan untuk meningkatkan pasokan bahan baku, dimana tahap pertama dilakukan dengan memanfaatkan lahan hutan di Pulau Jawa.

“Itu untuk pemanfaatan lahan ditanami tebu sehingga pasokan bahan baku meningkat dan memperkuat pasokan tebu. BUMN itu pabrik tebunya di PTPN IX, X, XI, XII,” tutur Seger di tempat yang sama.

Tanggal : 26 Oktober 2016
Sumber  : Tribunnews.com

]]>
Perhutani, PTPN III dan RNI Teken Kerjasama, Didukung Perbankan https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-ptpn-iii-dan-rni-teken-kerjasama-didukung-perbankan/ Thu, 27 Oct 2016 08:15:42 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=41317 INDOPOS.CO.ID, JAKARTA (26/10/2016) | Perum Perhutani, PT Perkebunan Nusantara III holding perkebunan, dan PT Rajawali Nusantara Indonesia, sepakat bekerjasama untuk budidaya tanaman tebu di kawasan hutan. Kerjasama ini didukung pendanaan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk serta PT Bank Rakyat Indonesia (Persero).
Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) tentang ‘Pemanfaatan Kawasan Hutan Untuk Kegiatan Budidaya Tebu’ itu ditandatangani oleh Direktur Utama Perum Perhutani Denaldy M. Mauna, Direktur Human Capital Management dan Umum PT Perkebunan Nusantara III (PTPN III) Seger Budiarjo, Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia B. Didiek Prasetyo, Direksi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk diwakili oleh Kokok Alun Akbar selaku Executive Vice President, Direksi PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk diwakili oleh Henry Panjaitan selaku Pemimpin Divisi BUMN dan Institusi Pemerintah dan Direksi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk diwakili oleh M. Iswahyudi selaku Group Head Corporate Banking 3, dilaksanakan di Kantor Pusat Perhutani Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Rabu (26/10).
Ruang lingkup kerjasama adalah penyediaan lahan kawasan hutan untuk budidaya tanaman tebu dengan pola agroforestry mulai dari pengelolaan bibit, angkut hasil, peningkatan produksi dan produktivitas tanaman tebu, pemberdayaan masyarakat sekitar hutan melalui kegiatan tanaman tebu, penyediaan tenaga ahli budidaya tanaman tebu, jaminan pembelian (offtaker) atau pengolahan hasil budidaya tanaman tebu serta penyediaan/pendanaan modal kerja untuk kegiatan kerjasama budidaya tanaman tebu dengan kredit sindikasi.
Khusus untuk kerjasama tebu, Perum Perhutani mensyaratkan kewajiban penanaman tebu dibanding tanaman kehutanan dengan rasio yang seimbang untuk tetap menjaga kelestarian sumberdaya hutan.
Detail syarat implementasi kerjasama akan ditindaklanjuti dengan Perjanjian Kerja Sama (PKS) oleh masing-masing BUMN.
Sinergi Enam BUMN ini bertujuan mendukung program ketahanan pangan nasional khususnya gula yang ditetapkan Pemerintah RI melalui optimalisasi lahan kawasan hutan.
Direktur Utama Perum Perhutani, Denaldy M. Mauna menyatakan, kedepannya dengan pola agroforestry Perhutani akan lebih mengoptimalkan kombinasi tanaman hutan dan pangan termasuk tebu, tanaman hutan dan ternak (silvopasture) atau dengan ikan (silvofishery).
“Dengan kawasan hutan seluas 2,4 juta ha, kedepan kita akan lebih fokus ke pola agroforestry dengan tetap mengikuti kaidah pengelolaan hutan lestari. Saat ini kita menerapkan sistem tebang tanam dengan komposisi 1:9, artinya dari setiap hektar yang ditebang kita tanam kembali sembilan kalinya untuk menjaga kelestarian sumberdaya hutan,” tegas Denaldy, usai penandatanganan, Rabu (26/10/2016).
Selama ini untuk mendukung ketahanan pangan, lahan hutan juga dimanfaatkan untuk tanaman pangan seperti padi, jagung, kedelai, porang dan lainnya sesuai kaidah kehutanan. Tidak kurang dari 5.289Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) terlibat dalam system Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) dengan total produksi 650 ton jagung dan tanaman pangan lainnya tahun 2016 semester pertama.
Selain sinergi dengan lima BUMN tersebut, Direktur Utama Perum Perhutani Denaldy M Mauna juga menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) tentang ‘Pemanfaatan Kawasan Hutan Untuk Kegiatan Budidaya” dengan Direktur Operasional PT Kebun Tebu Mas, S.J. Agus Susanto perusahaan swasta nasional.
Untuk kerjasama budidaya tebu ini, Perum Perhutani mengalokasikan 62 ribu ha lahan kawasan hutan di wilayah KPH Indramayu, KPH Majalengka, KPH Semarang, sebagian wilayah Perhutani Jawa Timur dan wilayah anak perusahaan Perhutani di Lampung. Proses survei lapangan untuk pemilihan lokasi tanaman tebu saat ini tengah berjalan.
Direktur PT RNI B. Didiek Prasetyo mengatakan bahwa kerjasama ini membantu pihaknya yang saat ini kekurangan lahan tanam tebu seluas 20 ribu ha. “Kami berharap kekurangan lahan tanam tebu dapat terbantu dengan kerjasama ini agar kebutuhan gula nasional segera tercapai,” kata Didik Prasetyo.
Agroforestry adalah suatu sistem pola budidaya atau pengelolaan lahan kawasan hutan untuk mengatasi masalah kekurangan lahan pangan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat disekitarnya.
 
Tanggal : 26 Oktober 2016
Sumber : indopos.co.id

]]>
Perhutani Menambah Lahan Tanaman Pangan di Banten https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-menambah-lahan-tanaman-pangan-banten/ Tue, 15 Mar 2016 00:41:00 +0000 http://perhutani.co.id/?p=34860 Harian Kontan – JAKARTA. Pasca mendapat penugasan untuk mendukung program kedaulatan pangan. Perum Perhutani terus mengoptimalkan lahan hutannya untuk tanaman pangan. Yang terbaru. Perhutani akan memanfaatkan lahan hutan di Banten untuk pertanian.

Perhutani telah meneken Memora.nd.um. of Understanding (MoU) dengan Pemerintah Daerah Provinsi Banten untuk pemanfaatan lahan di Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Cinta Alam Petak 57d Desa Cibaliung, Kecamatan Cibaliung, Kabupaten Pandeglang, Banten. Rencananya, lahan itu akan dipakai untuk menanam padi gogo, jagung hibrida, dan kedelai

Menurut Direktur Utama Perhutani Mustoha Iskandar, Perhutani mendapat mandat dari pemerintah untuk mendukung program kedaulatan pangan melalui integrated farming system. Untuk program ini, Perhutani merangkul masyarakat sekitar hutan.

Karena itu. Perhutani mendorong masyarakat membuat kartu anggota LMDH. “Lewat keanggotaan ini, petani diberikan akses pada sumber dana, yaitu perbankan lewat Kredit Usaha Rakyat (KUR), ujar Mustoha seperti dikutip dari rilis yang diterima KONTAN. Senin (14/3).

Mustoha menambahkan, tahun ini, Perhutani mengalokasikan kawasan hutan untuk tanaman pangan, khususnya padi seluas 15.364 hektare (ha) dan jagung seluas 193.820 ha. Lahan tersebut ditargetkan menghasilkan gabah sebanyak 131.488 ton dan jagung pip U kering sebanyak 1,22 juta ton dehgan sebaran panen dari Jawa Timur 60%, Jawa Tengah 29%, Jawa Barat 11%, dan Banten 1%.

Dengan program ini, kontribusi jagung dari lahan Perhutani tersebut diharapkan mampu memasok kebutuhan jagung nasional yang sebanyak 20,22 juta ton tahun ini

Sebagai informasi tambahan, Perhutani sudah melaku-kan penanaman tanaman pangan selama lebih dari 50 tahun melalui pola tumpangsari, program Perhutanan Sosial (PS), program Pemberdayaan Masyarakat Desa Hutan (PMDH). dan kini sistem Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM).

Tahun lalu, Perhutani memanen padi sebanyak 108.594 ton, jagung 396.120 ton, kacang-kacangan 2.438 ton, serta lainnya berupa empon-em-pon dan porang. Perhutani juga sudah memperluas penanaman ke 16 Kesatuan Pe-mangkuan Hutan (KPH) dengan luas total 4.025,06 ha sampai dengan akhir 2015.

Gubernur Banten Rano Karno bilang, Banten diberi target produksi padi sebanyak 1 juta ton dalam waktu tiga tahun sejak 2015 sampai 2017 nanti. Dia optimistis, target dapat tercapai melalui kerjasama dengan Perhutani. Sebab, kerjasama ini membuat luas area tanam semakin besar.

Adisti Dini Indreswan

Sumber : Harian Kontan, hal. 17
Tanggal : 15 Maret 2016

]]>
Panen Padi Gogo Dimulai https://stg.eppid.perhutani.id/panen-padi-gogo-dimulai/ Mon, 14 Mar 2016 01:29:55 +0000 http://perhutani.co.id/?p=34563 Indo Pos – PANDEGLANG-Gubemur Banten Rano Karno bersama Dirjen Ketahanan Pangan Kementrian Pertanian dan Dirut Perhutani Mustoha Iskandar melakukan panen raya padi gogo dan gerakan tanam jagung hibrida di Desa Cibaliung, Kecamatan Cibaliung, Kabupaten Pandeglang. Panen padi gogo ini merupakan hasil dan pemanfaatan lahan dalam kawasan hutan milik Perum Perhutani dalam rangka kedaulatan pangan di wilayah Banten.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten Agus Tauchid mengatakan, panen padi gogo dan dilanjutkan dengan tanam jagung hibrida dan kedelai ini untuk memotivasi masyarakat dan petani di wilayah hutan yang tergabung dalam anggota Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) agar melakukan kegiatan budidaya komoditas Pajale (padi jagung kedelai) terutama pada lahan kawasan Perum Perhutani secara serentak dengan mempertimbangkan kondisi iklim dan ketersediaan airsehingga panen dihasilkan optimal Masyarakat yang berada disekitar lahan perhutani agar termotivasi dan ikut dalam upaya mensukseskan swasembada pangan sekaligus peningkatan kesejahteraan mereka” kata Agus usai melakukan panen raya di Pandeglang, Sabtu (12/3).

Menurut Agus. keberadaan masyarakat desa disekitar hutan perlu dibina dan diarahkan dalam bentuk kegiatan positil salah satunya adalah kegiatan bercocok tanam komoditas pajale dalam bentuk pemberian bantuan sarana pendampingan dan pengawalan sehingga kegiatan ini berjalan dengan baik dan tepat sasaran “Kegiatan pencapaian swasembada komoditas pangan pajale yang dicanangkan pemerintah tahun 2015-2017 perhi mendapatkan dukungan dari seluruh stake holder dari hulu sampai hilir.” ucap Agus.

N lenurutnya. pemenuhan kebutuhan beras jagung dan kedelai kedepan akan semakin sulit. Karena lahan sawah irigasi subur ada yang berganti fungsi untuk kepentingan non pertanian dan tingkat produktivitasnya juga cenderung menurun serta penduduk semakin bertambah Gubernur Banten Rano Karno mengatakan pada era percepatan pencapaian swasembada pangan nasional Banten mendapat mandat untuk memberi kontribusi yang nyata terhadap pencapaian sasaran nasional (dhe)

Sumber : Indo Pos, hal. 13
Tanggal : 14 Maret 2016

]]>