KIFC – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id Perum Kehutanan Negara Sat, 06 Jan 2018 10:00:29 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.4.1 https://stg.eppid.perhutani.id/wp-content/uploads/2023/04/cropped-logo-pht-32x32.png KIFC – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id 32 32 Korea Selatan Kunjungi Lokasi Kerjasama Tanaman Jati di Purwakarta https://stg.eppid.perhutani.id/korea-selatan-kunjungi-lokasi-kerjasama-tanaman-jati-di-purwakarta/ Sat, 06 Jan 2018 10:00:29 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=51886 JAKARTA, PERHUTANI (06/01/2017) | Ketua Komisi DPR Korea yang membidangi pertanian, perikanan, kelautan dan kehutanan Sul Hoon beserta jajarannya didampingi duta besar Republik Korea untuk Republik Indonesia, Cho Taiyoung dan Direktur Operasi Perum Perhutani, Hari Priyanto serta Kabag Bilateral Kementrian LHK melakukan kunjungan ke petak 2A tanaman JPP asal stek pucuk, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Cibungur, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Purwakarta dalam peninjauan lokasi tanaman Jati pada Sabtu(06/01).

Turut hadir dalam kunjungan ini ini Presiden Direktur PT KIFC (Korea Indonesia Forestry Center) dan Presiden Direktur PT KoFPI. Lokasi yang menjadi tujuan merupakan lahan berisi tanaman Jati Plus Perhutani (JPP) tahun tanam 2011 seluas 11,78 hektar.

Sebagai informasi JPP merupakan Jati unggul produk Perum Perhutani yang diperoleh dari program pemuliaan pohon. JPP dikembangkan melalui dua cara perbanyakan yaitu stek pucuk dan kultur jaringan.

Kunjungan ini merupakan salah satu kegiatan dari rangkaian agenda kunjungan Anggota ke 20 National Assembly (DPR) Korea Selatan di Indonesia. Sebelumnya rombongan Anggota ke 20 National Assembly (DPR) Korea Selatan telah mengunjungi lokasi Sentul Eco Edu Tourism Forest (SEETF) di Bogor. (Kom-PHT/PR/2017-I-03)

]]>
Korea Selatan Lakukan Studi Banding ke Sentul Eco Edu Tourism Forest https://stg.eppid.perhutani.id/korea-selatan-lakukan-studi-banding-ke-sentul-eco-edu-tourism-forest/ Fri, 05 Jan 2018 08:00:25 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=51883 JAKARTA, PERHUTANI (05/01/2017) | Ketua Komisi DPR Korea yang membidangi kehutanan, perikanan, pertanian dan perkebunan, Sul Hoon beserta jajarannya didampingi duta besar Republik Korea untuk Republik Indonesia, Cho Taiyoung dan Kepala Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Barat dan Banten, Andi Purwadi serta Kabag Bilateral Kementrian LHK melakukan kunjungan ke Sentul Eco Edu Tourism Forest (SEETF) dalam rangka studi banding pada Jumat (05/01).

Dalam kegiatan kunjungan tersebut dilakukan peninjauan lokasi SEETF dan penanaman bibit pohon. Penanam bibit pohon ini juga mengikutsertakan pramuka dari Sekolah Dasar setempat. Berbagai jenis bibit pohon yang ditanam diantaranya adalah jenis Ebony, Jati dan Gaharu.

“Kegiatan studi banding ini dilakukan dalam rangka mempererat kerjasama antara Perum Perhutani dengan Korea Selatan di bidang pengelolaan hutan”, ujar Andi. Turut hadir dalam kegiatan ini Presiden Direktur PT KIFC (Korea Indonesia Forestry Center) dan Presiden Direktur PT KoFPI.

Kunjungan ini merupakan salah satu kegiatan dari rangkaian agenda kunjungan Anggota ke 20 National Assembly (DPR) Korea Selatan di Indonesia. Selain SEETF rombongan juga akan mengunjungi lokasi kerjasama tanaman Jati di lokasi Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan  (KPH) Purwakarta. (Kom-PHT/PR/2017-I-02)

]]>
Perhutani-Korea Kelola Hutan Banten https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-korea-kelola-hutan-banten/ Thu, 05 Oct 2017 09:31:03 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=50129 TANGSEL POS (4/10/2017) | Perum Perhutani dan Korea Indonesia Forestry Cooperative (KIFC) bekerja sama dalam pemanfaatan lahan hutan Perhutani di wilayah Jawa Barat Banten.

Kerja sama ini ditandai dengan pen­andatanganan yang dilakukan Direktur Operasi Perum Perhutani Hari Priyanto dan Presiden Direktur KIFC Yoon Kyung II di Jakarta.
Hari menjelaskan, kerja sama ini ber­tujuan untuk percepatan penghijauan dan penghutanan kembali dengan menanam jenis tanaman cepat tumbuh atau fast growing species (FGS) dan Jati Plus Perhutani (JPP).
Adapun lokasinya di Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bogor, KPH Banten, KPH Purwakarta, KPH Sume­dang, KPH Indramayu, dan KPH Ma­jalengka.
“Kerja sama Perhutani dengan KIFC anak usaha National Foresty Coop­eratives Federation (NFCF) Korea berawal dari program G to G pemerintah Indonesia dan Korea Selatan pada 2007 untuk pengelolaan hutan seluas 500 ribu hektar. Pada 2009 Perhutani menindaklanjuti kerja sama tersebut dengan penanaman FGS jenis sengon, Acacia mangium, Gmelinia arborea seluas 7.424,19 Ha dengan KIFC,” kata Hari.

Sumber: Tangsel Pos, hal. 15

Tanggal: 4 Oktober 2017

]]>
Dirut Perhutani Pantau Wisata Hutan Sentul https://stg.eppid.perhutani.id/dirut-perhutani-pantau-wisata-hutan-sentul/ Mon, 07 Nov 2016 03:37:17 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=41855 sentul1logoBISNIS.COM, JAKARTA (7/11/2016) |Direktur Utama Perhutani Denaldy M Mauna akan melakukan pemetaan dan kesiapan infrastruktur wisata alam Sentul Eco Edu Tourism Forest (SEETF) untuk dapat menarik lebih banyak pengunjung ke objek wisata tersebut.Denaldy mengatakan pemetaan tersebut pun dilakukan untuk dapat melakukan persiapan dan menyusun strategi yang mempermudah calon investor yang ingin bekerjasama. “Wisata Sentul Eco Edu penting bagi Perhutani untuk disiapkan kerjasama dengan para pihak yang akan berinvestasi sekaligus menghijaukan hutan Sentul di BKPH

Babakan Madang Bogor ini karena daerah tersebut adalah catchment area atau buffer zone bagi Jakarta,” kata Denaldy melalui keterangan resmi, Senin (7/11/2016).

Sentul Eco Edu Tourism Forest adalah kawasan wisata seluas ± 670 ha yang berjarak 60 km dari Jakarta dan hanya ±45 menit ditempuh kendaraan roda empat atau 14 km dari pintu tol Sentul Selatan. Lokasi wisata ini cocok untuk kegiatan pendidikan, pelatihan, rekreasi dan menyalurkan hobi fotografi atau bersepeda.

Kawasan ini hasil kerjasama pemerintah Indonesia dan Korea tahun 2008. Diresmikan oleh Menteri Kehutanan Korea dan Menteri Kehutanan RI saat itu tahun 2013. Pelaksanaan pembangunan dibawah pengawasan PT Korea Indonesia Forest Center (KIFC) dan pengelolaannya oleh Perum Perhutani.

Sejak tahun 2012-2015 ada 7 lembaga nasional dan internasional yang ikut berperan menghijaukan hutan Sentul dengan luasan antara satu ha sampai 700 ha dari dana CSR mereka antara lain Pemerintah Korea, Astra Internasional, PGN, PT SI, Seoul National University, Bank Permata, Suara Merlin Perdana dan Allianz.

“Lingkungannya cukup menarik, dikelilingi hutan pinus, daerah perdesaan dan perbukitan gunung Pancar, air terjun, juga air panas alami, ” kata Denaldy.

Tanggal : 7 November 2016
Sumber : Bisnis.com

]]>
Korea Selatan Minati Kopi Bandung https://stg.eppid.perhutani.id/korea-selatan-minati-kopi-bandung/ Fri, 08 Apr 2016 10:34:53 +0000 http://perhutani.co.id/?p=36134 BISNIS INDONESIA, BANDUNG (8/4) | Perusahaan asal Korea Selatan menyatakan ketertarikannya untuk memasarkan kopi arabika yang ditanam masyarakat desa hutan di kawasan hutan Perhutani KPH Bandung Sealatan.
Untuk menarik minat pasar di negeri ginseng tersebut, pihak Korea sedang menggali informasi mengenai kopi dan tata cara pengolahan kopi serta budaya masyarakat desa hutan pembudi daya kopi tersebut.
“Saat ini Korea Selatan sedang mengembangkan kopi hutan asal Brasil. Kami akan memperkenalkan kopi asal Bandung dan harus ada cerita soal budi daya dan masyarakat pembudidayanya,” kata Chairman NFCF. Lee Seok Hyung, Kamis (7/4).
National Forestry Cooperative Federation (NFCF) yang bernaung dibawah Kementerian Kehutanan Korea Selatan yang bertugas mengelola hutan swasta.
Pada 2009 lalu, melalui PT Korea Indonesia Forestry Cooperative (KIFC) bersama Perhutani berkolaborasi mengembangkan hutan tanaman di Jawa Barat
Seok Hyung menyatakan, kopi asal Indonesia sebenarnya telah dikenal masyarakat Korea dengan sebuah Kopi Preanger yang sama-sama berasal dari Bandung Selatan, tapi volumenya masih kecil. Padahal, masyarakat Korea Selatan berada di peringkat-kat enam dunia dalam hal konsumsi kopi. Rata-rata penduduk Korea Selatan mengonsumsi kopi sebanyak 218 cangkir per tahun.
Administratur Perhutani KPH Bandung Selatan Bambang TM meni-lai kerja sama bisnis kopi antara Perhutani dan KIFC merupakan bagian dari kerja sama pembangunan hutan antara Indonesia dan Korsel.
Sejauh ini, pihaknya telah menyiapkan lahan seluas 46.000 hektare (ha) untuk ditanami kopi. Wilayah Jawa Barat mayoritas banyak ditanami kopi jenis arabika karena lahannya yang cocok. “Kopi arabika di Jawa Barat sudah ditanam di Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Sumedang dan Garut, ungkapnya.
Setiap tahunnya, kopi yang berhasil dipanen dari wilayah KPH Bandung Selatan mencapai 2.000 ton dalam bentuk gelondongan. Untuk memudahkan pengumpulan kopi, pihak KPH Bandung Selatan akan menerapkan pembelian kopi satupintu. (*6/k29)
Sumber : Bisnis Indonesia
Tanggal : 8 April 2016

]]>
Perum Perhutani dan Korea (PT. KIFC) Lakukan Tebang Perdana Hasil Kerjasama https://stg.eppid.perhutani.id/perum-perhutani-dan-korea-pt-kifc-lakukan-tebang-perdana-hasil-kerjasama/ Wed, 20 May 2015 04:31:49 +0000 http://perhutani.co.id/?p=21353 Dok.Kom-PHT/Kanpus @2015

Dok.Kom-PHT/Kanpus @2015

BOGOR, PERHUTANI (20/5) | Perum Perhutani dan PT. Korea-Indonesia Forest Center (KIFC) mengadakan penebangan perdana tanaman akasia hasil kerjasama di petak 27J RPH Maribaya BKPH Parung Panjang KPH Bogor, wilayah administrasi desa Barengkok Kecamatan Jasinga Kabupatern Bogor bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional. Rabu.

Kerjasama Perum Perhutani dengan National Forestry Corporative Federation (NFCF) diawali dengan kerjasama antara pemerintah Indonesia dengan Korea Selatan yang diwakili oleh kementerian kehutanan masing-masing negara. Negara Indonesia menyediakan 500.000 ha bagi pengusaha Korea Selatan untuk ikut serta dalam pembangunan kehutanan seluas 10.000 ha di lahan Perum Perhutani.

Turut hadir dalam tebang perdana Dewas Perum Perhutani, Upik Rosalina Wasrin, Direktur Pengelolaan Sumber Daya Hutan (PSDH), Heru Siswanto, Dirut PT. Inhutani II, Tjipta Purwita, Chairman National Forestry Corporative Federation (NFCF), Lee Souk Hyong , Presiden Direktur Korea-Indonesia Foresty Corporative (KIFC), Yun Kyong Im. Dinas Kehutanan Kabupaten Bogor, Jajaran Muspika Kecamatan Jasinga dan Tenjo, Tokoh Masyarakat, LMDH sekitar desa Barengkok, Siswa-Siswi SD Barengkok 03 dan Saka Wanabakti Parung Panjang.

Kerjasama pembangunan Kehutanan antara Perhutani dan KIFC hingga saat ini mencapai luas 7.424 ha yang tersebar di beberapa Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) yaitu KPH Banten seluas 1.480 ha KPH bogor seluas 728 ha, KPH Purwakarta seluas 2.105 ha, KPH Sumedang seluas 2.681 ha, KPH Majalengka seluas 182 ha, KPH Indramayu 246 ha. Tanaman yang akan di tebang tahun 2015 adalah hasil tanam tahun 2007 dengan luas 40 ha, 24,2 ha di KPH Bogor dan 15,8 ha di KPH Sumedang. Berdasarkan hasil Inventarisasi terdapat 697 pohon dengan perkiraan produksi 214 m3 kayu pertukangan dan 43 shuffle meter kayu bakar.

Dalam kesempatan ini Perum Perhutani dan PT. KIFC juga memberikan bantuan (CSR) bagi sekolah di desa barengkok berupa alat tulis dan perlengkapan olahraga, bantuan baju layak pakai untuk masyarakat sekitar hutan.

Direktur Pengelolaan Sumber Daya Hutan (PSDH), Heru Siswanto juga meminta agar KIFC berperan aktif dalam membina masyarakat desa di sekitar hutan seiring dengan pembangunan hutan. Selain itu perum perhutani mengharapkan lokasi tanaman kerjasama dengan NFCF dapat dikaitkan dengan sema perdagangan karbon yang akan dibeli oleh beberapa negara maju seperti Korea Selatan.

Chairman NFCF, Lee Souk Hyong menyatakan NFCF berkomitmen memberikan pendidikan dan pelatihan tentang teknologi maju di bidang kehutanan untuk LMDH dan karyawan Perum Perhutani di Korea Selatan, serta memberikan pengetahuan sejak dini tentang pentingnya hutan di sekolah asuh yang berdekatan dengan lokasi kerjasama.

Lee Souk Hyong juga mengharapkan dukungan dari masyarakat setempat untuk memahami tujuan usaha kerjasama ini, memperluas kerjasama yang saling menguntungkan dan memperkuat hubungan yang lebih bersahabat juga terus berkomitmen agar anak-anak kita tetap memahami pentingnya lingkungan dan hutan.

Editor : Dadang K Rizal

Copyright ©2015

]]>
Perhutani dan KIFC Resmikan Fasilitas Aula Hutan Pendidikan Sentul https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-dan-kifc-resmikan-fasilitas-aula-hutan-pendidikan-sentul/ Wed, 18 Mar 2015 07:17:49 +0000 http://perhutani.co.id/?p=19185 Dok.Kom-PHT/Bgr  @2015

Dok.Kom-PHT/Bgr @2015

JAKARTA, PERHUTANI (18/3) | Perum Perhutani bekerjasama dengan Korea-Indonesia Forest Center (KIFC) mewujudkan Hutan pendidikan dan Wisata “Sentul Ecoedu Tourism Forest” yang terletak di kawasan hutan Hambalang Bogor Jawa Barat.  Untuk melengkapi areal tersebut, Perhutani diwakili oleh Kepala Divisi Regional Jawa Barat Banten Ellan Barlian bersama Direktur Korea-Indoensia Forest Center (KIFC), Oh Key-Pyo meresmikan aula Sentul Eco Edu Turism Forest (SEETF) untuk pengembangan wisata minat khusus, Rabu.
Ellan Barlian dalam sambutannya mewakili Direktur Utama Perhutani menyampaikan bahwa keberadaan SEETF diharapkan dapat bermaanfaat bagi masyarakat sekitar, khususnya masyarakat yang peduli sebagai pemerhati lingkungan, generasi muda, dalam mensuarakan lingkungan hidup.  Ia berterimakasih kepada  Pemerintah Korea dan KIFC yang telah mendukung sarana prasana keberadaan wisata minat khusus ini, dan Perhutani berkomintem menjaga serta memelihara, mempromosikan keberadaan Eco Edu Tourism ini. Minimal upaya promosi yang kami lakukan dapat menyerap 30 % wisatawan domestik maupun mancanegara, bukan dalam segi materi tapi dalam upaya sebagai wahana pendidikan lingkungan.

Direktur Korea-Indoensia Forest Center (KIFC), Oh Key-pyo menyatakan akan berkomitmen bersama-sama dengan Perhutani mengembangkan SEETF dan akan terus berupaya meningkatkan kerjasama antar dua negara dibidang kehutanan, dengan harapan fasilitas aula terbuka dapat memberi kemudahan dan kontribusi bagi pengunjung SEETF dengan terus dikembangkan untuk mewujudkan tujuannya, yaitu menjadi model pengelolaan Sumber Daya Hutan yang berorientasi kepada Lingkungan, Pendidikan dan wisata secara Multipihak.

Lokasi hutan pendidikan ada di areal Perhutani, kerjasama pemerintah Indonesia dan Korea, diresmikan tahun 2013 oleh Menteri Kehutanan RI dan Menteri Kehutanan Korea, bertujuan untuk mendukung sarana pendidikan lingkungan hidup. Fasilitas yang ada saat ini masih dapat dikembangkan dalam mewujudkan kerjasama antar dua negara di bidang lingkungan hidup maupun pengelolaan Sumber Daya Alam khususnya lingkungan dan wisata.

Hadir pada acara tersebut Kepala Pusat Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya Hutan, Amirul Ilman, serta masyarakat setempat yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) – (Kom-PHT/Kanpus).

]]>