KPH Bandung Utara – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id Perum Kehutanan Negara Wed, 21 Nov 2018 04:33:43 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.4.1 https://stg.eppid.perhutani.id/wp-content/uploads/2023/04/cropped-logo-pht-32x32.png KPH Bandung Utara – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id 32 32 Punya Manfaat Ganda, Perhutani Bakal Tambah Tanaman Kopi https://stg.eppid.perhutani.id/punya-manfaat-ganda-perhutani-bakal-tambah-tanapan-kopi/ https://stg.eppid.perhutani.id/punya-manfaat-ganda-perhutani-bakal-tambah-tanapan-kopi/#respond Wed, 21 Nov 2018 04:33:43 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=69087 PIKIRAN-RAKYAT.COM (19/11/2018) | Perum Perhutani Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Bandung Utara menargetkan perluasan dan peningkatan produktivitas tanaman kopi. Alasannya, tanaman kopi dianggap memiliki manfaat konservasi bagi lingkungan sekaligus manfaat ekonomi bagi masyarakat.

Administratur Perhutani KPH Bandung Utara Komarudin mengatakan, saat ini tanaman kopi di wilayah Perhutani KPH Bandung Utara meliputi luas sekitar 3.000 hektare, dari total luas hutan 20.560 hektare. Akan tetapi, baru sekitar 500-600 hektare luas tanaman kopi yang terkelola bersama lembaga masyarakat desa hutan (LMDH).

“Dari 3.000 hektare itu tentu beragam, ada memang kopi yang baru ditanam, kemudian ada juga kopi yang sudah produktif, yang sudah menghasilkan, dan ada pula kopi yang tidak produktif karena memang sudah lewat masa produktifnya,” kata Komarudin di Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

Menurut dia, kerja sama pengolaan tanaman kopi terjalin dengan 56 LMDH yang berada di bawah binaan Perhutani KPH Bandung Utara. Sebaran tanaman kopi itu meliputi wilayah Ujungberung, Arcamanik, Cibodas, Cimenyan, Suntenjaya, Lembang, Cisalak, Wanayasa, Burangrang selatan, sampai Padalarang.

“Dari segi produktivitas juga beragam, ada yang mulai dari per pohonnya di bawah satu kilogram, ada yang sampai 1-2 kilogram kalau memang dikelola secara intensif. Nah, kami dari Perhutani tentu sudah lama menjalin kerja sama dengan LMDH. Tidak hanya dari Perhutani, ada juga bantuan dari pemerintah yang mengalir ke LMDH di Bandung Utara,” katanya.

Komarudin menilai, tingkat produktivitas tanaman kopi itu masih perlu ditingkatkan lagi, hingga mencapai dua ton per hektare per tahun. Oleh karena itu, kata dia, diperlukan sinergitas dengan berbagai pihak untuk membantu LMDH, termasuk dengan para pelaku bisnis kopi di sektor hilir.

“Soalnya, kita ketahui, yang namanya petani di desa itu punya banyak keterbatasan, baik keterbatasan permodalan ataupun pengetahuan tentang budidaya kopi yang baik. Namun, nilai lebihnya itu rata-rata petani kopi atau petani di desa itu memiliki semangat bekerja yang tinggi,” ucapnya.

Komarudin menyatakan, tanaman kopi efektif sebagai suatu solusi untuk menjaga keseimbangan dari pelestarian kawasan hutan, sekaligus membawa manfaat ekonomi kepada masyarakat. Kalau di hutan itu hanya ada tanaman kehutanan, kata dia, secara lingkungan pasti bagus, tetapi bagi masyarakat kurang membawa dampak positif.

“Nah, dengan adanya pemanfaatan (tanaman kopi) di bawah tegakan hutan ini, diharapkan hutannya lestari, kemudian masyarakat juga mendapat manfaat ekonomi dari bisnis kopi yang sekarang ini sedang menggeliat. Dari tahun ke tahun permintaan kopi ini senantiasa meningkat, karena banyak negara yang sekarang ini generasi muda dan tuanya mulai menikmati kebiasaan untuk minum kopi,” tuturnya.

General Manager Wisata Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Barat-Banten Wismo Tri Kancono menyebutkan, saat ini ada sekitar 30.000 hektare luas hutan di Jabar dan Banten yang terdapat tanaman kopi. Hingga tahun 2023, Perhutani Divre Jabar-Banten menargetkan perluasan tanaman kopi hingga 100.000 hektare.

“Soalnya, kopi ini memiliki dampak luar biasa. Pertama dari sisi lingkungan, sekarang tanaman kopi sudah diakui sebagai salah satu tanaman konservasi. Jadi, mempercepat proses pemulihan lahan. Yang kedua, dari sisi sosial ekonomi. Dengan permintaan yang tinggi, otomatis berlaku hukum ekonomi. Masyarakat (petani kopi) ikut meningkat kesejahteraannya,” katanya.

Sumber : pikiran-rakyat.com

Tanggal : 19 November 2018

]]>
https://stg.eppid.perhutani.id/punya-manfaat-ganda-perhutani-bakal-tambah-tanapan-kopi/feed/ 0
Peringati Sumpah Pemuda, Hammockers Jawa Barat Gaungkan Pesan Nasionalisme dan Sadar Kawasan https://stg.eppid.perhutani.id/peringati-sumpah-pemuda-hammockers-jawa-barat-gaungkan-pesan-nasionalisme-dan-sadar-kawasan/ https://stg.eppid.perhutani.id/peringati-sumpah-pemuda-hammockers-jawa-barat-gaungkan-pesan-nasionalisme-dan-sadar-kawasan/#respond Mon, 29 Oct 2018 06:38:40 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=67907 PIKIRAN-RAKYAT.COM (29/10/2018) | Jangan mengambil apapun kecuali gambar, jangan meninggalkan apapun kecuali jejak, dan jangan membunuh apapun kecuali waktu.

Pesan moral tersebut terus dikampanyekan kepada para petualang yang menggemari kegiatan di alam bebas. Tidak terkecuali oleh Administratur Perhutani Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Bandung Utara Komarudin.

Dia menyampaikan pesan itu kepada para pemuda dan pemudi yang memperingati Hari Sumpah Pemuda di wanawisata Batu Kuda, Gunung Manglayang, Kabupaten Bandung, Minggu, 28 Oktober 2018.

“Saya berharap, ada satu sumpah lagi yang dinyatakan, di mana pemuda dan pemudi ini bersedia bersumpah untuk menyelamatkan hutan dan lingkungan,” kata Komarudin, di sela acara Nggasabar Vol.2 tersebut.

Dalam acara tersebut, ratusan hammocker dari berbagai komunitas dan daerah di Jawa Barat melakukan upacara serta menyatakan ikrar sumpah pemuda. Berbagai kegiatan turut digelar, seperti perlombaan, diskusi, pembacaan sajak, pentas tari, teater, dan lain-lain.

Menurut Komarudin, hutan memiliki peran yang sangat strategis di dalam kehidupan, yakni sebagai support life system atau penyangga kehidupan manusia. Hutan bisa memberikan oksigen buat manusia, dan menyerap air untuk dimanfaatkan oleh masyarakat.

“Nah, pencinta alam itu kan kadang berbeda-beda. Ada yang ikut menjaga lingkungan, tapi ada juga yang lalai, seperti membuang sampah sembarangan atau iseng mencari kayu bakar dari pohon yang masih berdiri. Terkadang juga ada yang membuat api, tapi lupa memadamkannya,” katanya.

Padahal, lanjut dia, api unggun yang tidak dipadamkan cukup berbahaya karena dapat menimbulkan kebakaran hutan. “Ini selalu kami ingatkan, agar mereka membawa kayu atau mencari ranting yang sudah jatuh. Harus dipastikan pula, apinya sudah mati kalau akan ditinggalkan. Jangan lupa membawa sampahnya juga,” ujarnya.

Pesan nasionalisme

Ketua Hammockers Jawa Barat Muhammad Anggit menuturkan, kegiatan tersebut digelar berkat kerja sama dengan Perhutani dan Eiger (PT Eigerindo Multi Produk Industri). Dalam kegiatan tahunan yang kedua itu, pihaknya ingin mengangkat pesan-pesan nasionalisme.

“Kebetulan bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda, jadi kami mengangkat tema nasionalisme. Selain camping dan hammocking, di sini juga diadakan fashion show baju-baju perjuangan,” katanya.

Dia menyebutkan, kegiatan yang jadi ajang silaturahmi para hammocker Jabar tersebut diikuti oleh sekitar 200 orang dari berbagai daerah. Ada pula peserta dari Jakarta, Jawa Tengah, bahkan mancanegara.

Anggit menyatakan, dalam kegiatan itu juga diadakan sharing session bertema sadar kawasan. Pasalnya, seringkali para petualang asal memasuki suatu wilayah, padahal terdapat pembatasan zona tertentu.

“Wilayah cagar alam, misalnya, cuma boleh dimasuki untuk kepentingan penelitian dan pendidikan. Nah, saat ini teman-teman kita itu ada yang masih belum sadar dengan hal itu, jadi asal masuk saja,” katanya.

Tren hammocking yang ramai di Indonesia sejak 2016, imbuh dia, juga perlu memerhatikan unsur keamanan. Dengan alasan tersebut, maka ditiadakan kegiatan membikin hammock tower.

“Untuk hammock tower, kami memiliki standarnya. Ketika memasang hammock bertingkat, pengamannya itu harus dibikin terlebih dahulu, dengan alat-alat tertentu. Itu demi keamanannya,” ucapnya.

Sumber : pikiran-rakyat.com
Tanggal : 29 Oktober 2018

]]>
https://stg.eppid.perhutani.id/peringati-sumpah-pemuda-hammockers-jawa-barat-gaungkan-pesan-nasionalisme-dan-sadar-kawasan/feed/ 0
Perhutani Akan Tanam 194.375 Pohon https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-akan-tanam-194-375-pohon/ https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-akan-tanam-194-375-pohon/#respond Thu, 30 Aug 2018 04:14:13 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=64382 JABAREKSPRESS.COM (29/08/2019) | Untuk melakukan regenerasi pohon tua di lahan seluas 311 hektare, Perum Perhutani KPH Bandung Utara menargetkan akan menanam 194.375 bibit pohon di lahan tersebut. Hal itu dilakukan untuk memberikan pohon baru lebih banyak dan bisa dirasakan manfaatnya puluhan tahun ke depan.

Administratur Perhutani KPH Bandung Utara Komarudin menyebutkan, penanaman 194.375 pohon di lahan seluas 311 hektare itu dilakukan untuk menjaga kawasan hutan lindung di wilayah Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat agar tetap menjadi daerah tangkapan air.

“Kami ingin agar alam di area KBU ini tetap terjaga terutama soal serapan air yang lebih banyak. Bahkan, kami memiliki program Rehabilitasi Hutan Lindung (RHL) yang tahun ini targetnya melakukan penanaman pohon di total lahan seluas 311 hektare. Dalam satu hektare lahan, ditanami 625 pohon,” ujar Komarudin saat ditemui di Terminal Objek Wisata Grafika Cikole, Lembang, kemarin.

Komarudin mengemukakan, proses regenerasi pohon tua di kawasan hutan Cikole harus dilakukan. Sebab tanaman atau pohon eksisting yang saat ini tampak menjulang adalah pohon yang ditanam di era tahun 1967-1970. Sehingga, ujar dia, keberadaan pohon-pohon itu sudah cukup tua dan usia produktifnya pun sudah lewat. Bahkan tak jarang kondisi batang pohonnya sudah keropos.

Namun, Perhutani tidak bisa berbuat banyak karena dalam aturan meskipun pohon sudah tidak produktif, tetapi ketika berada di kawasan hutan lindung, tidak bisa ditebang begitu saja karena diatur dalam undang-undang. Berbeda dengan pohon yang berada di kawasan hutan produksi yang jika sudah tidak produktif maka bisa ditebang dan digantikan pohon yang baru.

“Pohon di hutan lindung tidak boleh ditebang karena dilindungi undang-undang. Termasuk kepada pihak swasta yang bekerja sama dengan Perhutani dalam pengelolaan objek wisata ada klausul, mereka tidak boleh menebang pohon,” ujar dia.

Komarudin memastikan hutan di kawasan Bandung Utara (KBU) yang masuk kewenangan Perhutani KPH Bandung Utara seluas 20.650 hektare membentang dari Ujungberung sampai Padalarang masih dalam kondisi baik.

Termasuk, tutur Komarudin, di RPH Cikole seluas 920 Ha yang banyak terdapat objek wisata, seperti Orchid Forest, Grafika, dan lain-lain. Tutupan lahan dan kerapatan pohon keras masih sangat baik. Kepada pihak pengelola wisata di Cikole pun Perhutani meminta untuk mengganti jika ada pohon yang tumbang. “Memang untuk menata ini butuh waktu karena di area perkotaan seperti ini sudah padat penduduk,” ungkapnya.

Seperti diketahui, perwakilan warga Lembang yang tergabung dalam Forum Peduli Bandung Utara (Forbat) melakukan aksi unjuk rasa di depan pintu gerbang masuk objek wisata Orchid Forest di Cikole, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jumat (24/8). Hal itu seiring dengan hadirnya Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya sekaligus meresmikan objek wisata alam tersebut.

 

Sumber : jabarekspress.com

Tanggal : 29 Agustus 2018

]]>
https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-akan-tanam-194-375-pohon/feed/ 0
640 Hektare Kawasan Perhutani Jadi Tempat Objek Wisata https://stg.eppid.perhutani.id/640-hektare-kawasan-perhutani-jadi-tempat-objek-wisata/ https://stg.eppid.perhutani.id/640-hektare-kawasan-perhutani-jadi-tempat-objek-wisata/#respond Wed, 29 Aug 2018 01:07:41 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=64244 REPUBLIKA.CO.ID (28/08/2018) | Administratur Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bandung Utara, Komarudin, mengungkapkan daerah resapan air di hutan pada Kawasan Bandung Utara (KBU) saat ini hanya sekitar 6,5 persen. Sedangkan sisanya berdiri pemukinan dan perkebunan. Total ideal daerah resapan air di satu wilayah mencapai minimal 30 persen.

“Melihat peta, kawasan hutan yang dikelola Perhutani hanya menyumbang 6,5 persen,” ujarnya Selasa (28/8). Katanya, Jawa Barat sendiri bercita-cita mempunyai kawasan hutan lindung 45 persen.

Menurutnya, pengelolaan hutan di KBU memiliki banyak tantangan, di antaranya penduduk yang padat. Katanya, jika dirata-ratakan masyarakat di Pulau Jawa kepemilikan lahannya dibawah 0.2 hektare per orang. Sehingga orang menggunakan lahan perkebunan atau hutan untuk bermukim.

Ia menuturkan, dengan kondisi tersebut pihaknya mengelola hutan dengan misi ekonomi, sosial dan lingkungan. Di mana, pihaknya dituntut untuk untung dan satu sisi kondisi lingkungan harus tetap terjaga.

Sementara dari sisi sosial, masyarakat dapat terlibat dalam mengelola hutan Perhutani. Katanya, dari 20.560 hektare luasan hutan, sekitar 640 hektare direncanakan untuk pengembangan wisata. Hutan yang dikerjasamakan sebagai tempat wisata, di antaranya Terminal Wisata Grafika Cikole, PAL 16, dan Orchid Forest.

Dirinya menambahkan, pemanfaatan tersebut dilakukan berdasarkan aturan yang berlaku. Setelah ditetapkan menjadi lokasi wisata maka sarana prasarananya maksimal 10 persen. Menurutnya, bangunan maksimal 10 persen dengan desain bangunan yang menyatu dengan alam.

“Misalnya, rumah kayu atau rumah panggung,” katanya. Komarudin mengakui jika pengembangan tempat wisata memiliki dampak negatif. Meski begitu, dia yakin dampak positifnya lebih banyak.

Pertumbuhan tempat wisata menurutnya memiliki efek ganda, seperti memunculkan pedagang atau penginapan. Ia pun mengungkapkan Perhutani memiliki misi mengenalkan hutan kepada masyarakat. Katanya, bermain di hutan bisa sangat menyenangkan, sehingga mereka minta kepada pengelola memasukan kegiatan edukasi lingkungan.

Sumber : republika.co.id

Tanggal : 28 Agustus 2018

]]>
https://stg.eppid.perhutani.id/640-hektare-kawasan-perhutani-jadi-tempat-objek-wisata/feed/ 0
Regenerasi Pohon Tua, Perhutani Tanam 194.375 Pohon di Lahan 311 Hektare https://stg.eppid.perhutani.id/regenerasi-pohon-tua-perhutani-tanam-194-375-pohon-di-lahan-311-hektare/ https://stg.eppid.perhutani.id/regenerasi-pohon-tua-perhutani-tanam-194-375-pohon-di-lahan-311-hektare/#respond Tue, 28 Aug 2018 01:29:47 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=64205 SINDONEWS.COM (27/08/2018) | Perum Perhutani KPH Bandung Utara tahun ini menargetkan regenerasi pohon tua di lahan seluas 311 hektare (Ha) dengan menanam 194.375 bibit pohon di lahan itu.

Administratur Perhutani KPH Bandung Utara Komarudin mengatakan, penanaman 194.375 pohon di lahan seluas 311 Ha itu dilakukan untuk menjaga kawasan hutan lindung di wilayah Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) agar tetap menjadi daerah tangkapan air.

“Kami memiliki program Rehabilitasi Hutan Lindung (RHL) yang tahun ini targetnya melakukan penanaman pohon di total lahan seluas 311 ha. Dalam satu hektare lahan, ditanami 625 pohon,” kata Komarudin saat ditemui di Terminal Objek Wisata Grafika Cikole, Lembang, Senin (27/8/2018).

Komarudin mengemukakan, proses regenerasi pohon tua di kawasan hutan Cikole harus dilakukan. Sebab tanaman atau pohon eksisting yang saat ini tampak menjulang adalah pohon yang ditanam di era tahun 1967-1970.

Sehingga, ujar dia, keberadaan pohon-pohon itu sudah cukup tua dan usia produktifnya pun sudah lewat. Bahkan tak jarang kondisi batang pohonnya sudah keropos.

Namun, Perhutani tidak bisa berbuat banyak karena dalam aturan meskipun pohon sudah tidak produktif, tetapi ketika berada di kawasan hutan lindung, tidak bisa ditebang begitu saja karena diatur dalam undang-undang.

Berbeda dengan pohon yang berada di kawasan hutan produksi yang jika sudah tidak produktif maka bisa ditebang dan digantikan pohon yang baru.

“Pohon di hutan lindung tidak boleh ditebang karena dilindungi undang-undang. Termasuk kepada pihak swasta yang bekerja sama dengan Perhutani dalam pengelolaan objek wisata ada klausul, mereka tidak boleh menebang pohon,” ujar dia.

Komarudin memastikan hutan di kawasan Bandung Utara (KBU) yang masuk kewenangan Perhutani KPH Bandung Utara seluas 20.650 Ha membenteng dari Ujungberung sampai Padalarang masih dalam kondisi baik.

Termasuk, tutur Komarudin, di RPH Cikole seluas 920 Ha yang banyak terdapat objek wisata, seperti Orchid Forest, Grafika, dan lain-lain. Tutupan lahan dan kerapatan pohon keras masih sangat baik. Kepada pihak pengelola wisata di Cikole pun Perhutani meminta untuk mengganti jika ada pohon yang tumbang.

“Memang mengelola hutan di kawasan perkotaan seperti di KPH Bandung Utara ini sangat sulit, karena penduduknya padat dan kebutuhan lahan untuk permukiman juga tinggi,” tutur Komarudin.

Diberitakan sebelumnya, perwakilan warga Lembang yang tergabung dalam Forum Peduli Bandung Utara (Forbat) melakukan aksi unjuk rasa di depan pintu gerbang masuk objek wisata Orchid Forest di Cikole, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jumat (24/8/2018).

Mereka menilai pihak pengelola objek wisata yang berada di lahan Perhutani itu telah merusak kawasan hutan dan hanya memikirkan keuntungan semata.

Sumber : sindonews.com
Tanggal : 27 Agustus 2018

]]>
https://stg.eppid.perhutani.id/regenerasi-pohon-tua-perhutani-tanam-194-375-pohon-di-lahan-311-hektare/feed/ 0
Perhutani KPH Bandung Utara Pastikan Fungsi Ekologi Hutan Terjaga https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-kph-bandung-utara-pastikan-fungsi-ekologi-hutan-terjaga/ https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-kph-bandung-utara-pastikan-fungsi-ekologi-hutan-terjaga/#respond Mon, 27 Aug 2018 03:12:58 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=64211 CAKRAWALAMEDIA.CO.ID (27/08/2018) | Perhutani KPH Bandung Utara memastikan fungsi ekologi hutan yang digunakan sebagai objek wisata di wilayah Bandung Utara tetap terjaga dengan baik. Hal ini disampaikan Administratur KPH Bandung Utara Komarudin di Grafika Cikole Lembang, Senin (27/08/2018).

Komarudin mengatakan terkait dengan pengelolaan hutan lindung, Perhutani punya tiga misi yang harus dicapai. Yakni, misi ekologi ekonomi dan sosial. “Dengan adanya wisata hutan secara ekonomi dan sosial sudah berdampak besar terhadap masyarakat sekitar. Misalnya, penyerapan tenaga kerja, warung, rumah makan, toko souvenir sekitar kawasan wisata jadi hidup, dan pemda pun mendapat bebagai macam pajak” terangnya.

Menurut Komarudin, pembangunan wisata pun disesuaikan dengan ekologi atau lingkungan. Resapan air masih terjaga dengan baik. Sebab, dari total luas hutan yang ada, penetapan wana wisata dan pembangunan untuk sarana wisata tidak lebih dari 10% nya. “Selain itu, kebanyakan bangunan dibangun dengan design yang menyatu dengan alam seperti rumah panggung yang di bawahnya masih ada tanah. Sehingga masih bisa menyerap air,” jelas Komarudin.

Terkait dengan regenerasi pohon, Komarudin menerangkan pihaknya rutin secara berkala melakukan penanaman pohon setiap tahun. Terutama saat curah hujan sedang tinggi. “Tahun 2017 kami menanam 317 Hektar dan tahun 2018 seluas 311 Hektar. Dalam satu hektar kami tanam sekitar 625 bibit pohon baru untuk regenerasi. Tinggal dikalikan saja dengan total luas tanaman tiap tahun di KPH Bandung Utara,” sebutnya.

“Kami tidak bisa hanya terfokus pada sisi ekologi saja. Sebab, sisi ekonomi dan sosial pun harus diperhatikan,” lanjutnya. Mengenai persyaratan amdal Komarudin menuturkan sesuai PP No 21 tahun 2014 untuk wisata alam hutan sebenarnya tidak diwajibkan membuat amdal, cukup dengan UKL/UPL saja.

Menurutnya, dalam klausul kerjasama yang dibuat dengan pihak ketiga pengelola wisata hutan pihaknya melarang untuk penebangan pohon. Adapun perobohan pohon hanya dilakukan dalam keadaan darurat apabila ada pohon yang mengancam keselamatan jiwa.

“Biasanya perobohan pohon dilakukan karena pohon sudah terlampau tua dan sudah mau roboh. Itupun dilakukan demi keselamatan jiwa,” ungkapnya. Disinggung mengenai anggapan suhu udara yang berubah akibat alih fungsi hutan menjadi wisata, Komarudin menyatakan udara di kawasan hutan masih tetap dingin.

Terbukti dengan masih banyaknya pengunjung yang menggunakan jaket saat masuk ke kawasan hutan. Karena suhu udara dipengaruhi iklim mikro di kawasan hutan, ketinggian tempat dan iklim makro akibat pemanasan global.

“Kami juga menekankan kepada mitra pengelola wisata hutan untuk mengusung wisata berbasis edukasi dan lingkungan. Selain itu, lewat wisata hutan kami juga jadi bisa mengenalkan fungis dan manfaat hutan secara luas kepada masyarakat,” paparnya.

Sumber : cakrawalamedia.co.id

Tanggal : 27 Agustus 2018

]]>
https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-kph-bandung-utara-pastikan-fungsi-ekologi-hutan-terjaga/feed/ 0
Tak Kalah dengan Dieng, Ini Wisata Negeri di Atas Awan Jawa Barat https://stg.eppid.perhutani.id/tak-kalah-dengan-dieng-ini-wisata-negeri-di-atas-awan-jawa-barat/ https://stg.eppid.perhutani.id/tak-kalah-dengan-dieng-ini-wisata-negeri-di-atas-awan-jawa-barat/#respond Fri, 17 Aug 2018 00:13:35 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=63852 CAKRAWALAMEDIA.CO.ID (15/08/2018) | Pernah mendengar istilah negeri diatas awan? Sepertinya ini bukan sekedar dongeng. Tak jauh dari pusat Kota Bandung, anda bisa temukan tempat impian itu dengan mudah. Wisata Geger Bintang Matahari namanya.

Layaknya kahyangan diatas langit, pesona objek wisata Geger Bintang Matahari Lembang tak kalah mempesonanya dibanding dengan Dieng yang acap kali disebut-sebut sebagai salah satu negeri diatas awan favorit yang ada di Indonesia.

Nuansa negeri diatas awan bisa anda rasakan pada waktu pagi maupun malam hari di kawasan wisata Geger Bintang. Terlebih jika cuaca mendukung. Anda pasti akan merasa takjub karena benar-benar berada di atas awan.

Di sana anda akan dapati indahnya pemandangan alam sebagai bukti kebesaran tuhan yang Maha Esa. Sampai-sampai rasanya betah berlama-lama kongkow di Geger Bintang Matahari.

Kawasan Geger Bintang Matahari ini terletak di Gunung Putri Lembang dengan ketinggian sekitar 1587 mdpl. Kawasan wisata ini menjadi magnet tersendiri bagi para pelancong yang menyambangi kawasan lembang. Karena keindahan alamnya yang tiada dua.

Pesona lain yang tak kalah menakjubkan di kawasan Geger Bintang Matahari ini adalah fenomena sunrise dan sunsetnya yang sempurna. Semburat cahaya matahari yang menyala dijamin mampu menghipnotis sepasang mata yang memandang tenang.

Untuk menikmati semua keindahan ini anda tidak perlu merogoh kocek dalam-dalam. Harga tiket yang ditawarkan dijamin ramah kantong celana. Yakni, untuk hiking Rp 10.000 per orang dan untuk camping Rp 15.000 per orang.

Administratur Perhutani KPH Bandung Utara Komarudin mengatakan di Geger Bintang Matahari pengunjung bisa menikmati keindahan alam dan pemandangan yang menakjubkan. Saat malam, mereka bisa melihat indahnya suasana lembang dari ketinggian. Pagi harinya, mereka bisa menikmati sunrise.

“Untuk hiking bagi pemula juga sangat cocok. Karena puncak gunungnya tidak terlalu tinggi. Sehingga, mudah dijangkau,” katanya belum lama ini.

Komarudin menyatakan kawasan Geger Bintang Matahari juga sering jadi buruan kaula muda dengan komunitas-komunitasnya. Sebab, punya camp area cukup luas yang bisa menampung ribuan orang. Selain itu, Geger Bintang Matahari juga punya keindahan alam menakjubkan berupa hutan pinus yang cukup lebat.

“Kalau pagi hari lebih keren lagi. Kita seolah berada di negeri diatas awan. Karena tebalnya kabut atau awan yang menutupi wilayah lembang,” ucap Komarudin.

Menurutnya, kedepan rencananya pengelola akan membangun viewdeck tambahan di puncak Gunung Putri. Sehingga, pengunjung yang datang ke Geger Bintang Matahari bisa menikmati pemandangan yang jauh lebih keren.

“Kepada para pengunjung kami menghimbau untuk mempersiapkan stamina fisik yang cukup sebelum hiking menuju puncak gunung. Meskipun sebenarnya untuk menuju puncak tidak terlalu sulit,” pintanya.

Pengunjung juga diharapkan tidak membawa barang atau makanan yang berujung menjadi sampah saat mendaki. Kalaupun bawa, mohon sampahnya tidak ditinggalkan di kawasan hutan. Tapi, dibawa kembali ke bawah.

“Kami juga meminta kepada pengunjung agar tidak meninggalkan api sekecil apapun di sekitar kawasan hutan Geger Bintang Matahari. Sebelum pergi meninggalkan lokasi, api harus sudah dipastikan padam,” paparnya.

 

Sumber : cakrawalamedia.co.id

Tanggal : 15 Agustus 2018

]]> https://stg.eppid.perhutani.id/tak-kalah-dengan-dieng-ini-wisata-negeri-di-atas-awan-jawa-barat/feed/ 0 Puluhan Instagramers Gelar Fun Camp di Hutan Geger Bintang Matahari https://stg.eppid.perhutani.id/puluhan-instagramers-gelar-fun-camp-di-hutan-geger-bintang-matahari/ https://stg.eppid.perhutani.id/puluhan-instagramers-gelar-fun-camp-di-hutan-geger-bintang-matahari/#respond Wed, 01 Aug 2018 01:09:50 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=63236 CAKRAWALAMEDIA.COM (31/07/2018) | Bersama Eiger, puluhan Istagramers gelar aksi fun camp berkampanyekan peduli lingkungan di kawasan wisata Geger Bintang Matahari, Minggu (29/7/2018). Acara bertajuk “Post It” ini pun didukung pula oleh Perhutani KPH Bandung Utara.

Marketing Komunikasi Eiger Jawa Barat Akmal Pratama menyebutkan acara ini diikuti sekitar 50 orang istagramer ditambah 25 orang dari komunitas lainnya. Seperti komunitas Genpi, Quadron, Sejarah, Pendaki Gunung dan komunitas Peduli Sampah.

“Acaranya sih sebenarnya fun camp aja. Cuman di situ kita coba ajak temen-temen untuk peduli lingkungan salah satunya dengan cara tidak nyampah,” katanya, Minggu (29/07/2018).

Akmal menuturkan selain peduli sampah, para peserta juga diajak untuk saling berbagi terhadap lingkungan sekitar. Dengan cara, masing-masing peserta diminta membawa minimal satu buku layak baca atau pakaian layak pakai untuk disumbangkan ke salah satu pesantren di sekitar kawasan Geger Bintang Matahari.

“Kalau biasanya mereka posting di IG, dalam acara ini mereka posting best momentnya di sini. Makanya tema acaranya ‘Post It’,” ucapnya.

Lanjutnya, untuk menjaga lingkungan, para peserta juga diminta untuk membawa tumbler atau tempat minum masing-masing. Agar para peserta tidak nyampah. Untuk makannya pun tidak menggunakan nasi bungkus, tapi pesan ke kantin terdekat dengan wadah yang bisa dipakai ulang seperti boboko.

“Gelaran acara Post It ini diisi juga berbagai konten acara menarik lainnya. Seperti, live music, doorprize, foto contest dan lain-lain,”sebutnya.

Akmal mengatakan Geger Bintang Matahari dipilih sebagai lokasi acara karena punya vegetasi alam yang cukup padat. Sehingga, pas dengan konsep acara ini.

“Kami juga mengajak kepada para pengunjung yang lain untuk sama-sama menjaga lingkungan khususnya di kawasan Geger Bintang Matahari,” harapnya.

Menanggapi kegiatan tersebut, Administratur Perhutani KPH Bandung Utara Komarudin mengapresiasi kegiatan ini sebagai kampanye menjaga dan mencintai hutan. Sebab, dengan tidak nyampah sama artinya dengan menjaga kebersihan hutan.

“Di Geger Bintang Matahari ini mereka bisa menikmati keindahan alam dan pemandangan yang menakjubkan. Saat malam, mereka bisa melihat indahnya suasana lembang dari ketinggian. Pagi harinya, mereka bisa menikmati sunrise,” terangnya.

Komarudin menyatakan kawasan Geger Bintang Matahari juga sering jadi buruan kaula muda dengan komunitas-komunitasnya. Sebab, punya camp area cukup luas yang bisa menampung ribuan orang. Selain itu, Geger Bintang Matahari juga punya keindahan alam menakjubkan berupa hutan pinus yang cukup lebat.

“Bagi pemula juga sangat cocok. Karena puncak gunungnya tidak terlalu tinggi. Sehingga, mudah dijangkau,” ucapnya.

Kedepan, rencananya pengelola akan membangun viewdeck tambahan di puncak Gunung Putri. Sehingga, pengunjung yang datang ke Geger Bintang Matahari bisa menikmati pemandangan yang jauh lebih keren.

“Kalau pagi hari lebih keren lagi. Kita seolah berada di negeri diatas awan. Karena tebalnya kabut yang menutupi lembang,” jelas Komarudin.

Bagi pengunjung, Komarudin menghimbau untuk mempersiapkan stamina fisik yang cukup sebelum hiking menuju puncak gunung. Meskipun sebenarnya untuk menuju puncak tidak terlalu sulit.

“Pengunjung juga diharapkan tidak membawa barang atau makanan yang berujung menjadi sampah saat mendaki. Kalaupun bawa, mohon sampahnya tidak ditinggalkan di kawasan hutan. Tapi, dibawa kembali ke bawah,” harapnya.

Komarudin juga meminta kepada pengunjung agar tidak meninggalkan api sekecil apapun di sekitar kawasan hutan Geger Bintang Matahari. Sebelum pergi meninggalkan lokasi, api harus sudah dipastikan padam.

Sumber : cakrawalamedia.com

Tanggal : 31 Juli 2018

]]>
https://stg.eppid.perhutani.id/puluhan-instagramers-gelar-fun-camp-di-hutan-geger-bintang-matahari/feed/ 0
Pendidikan dan Pelatihan Dasar Pramuka https://stg.eppid.perhutani.id/pendidikan-dan-pelatihan-dasar-pramuka/ Wed, 21 Mar 2018 04:03:39 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=53965 PIKIRAN RAKYAT (21/3/2018) | Satuan karya Pramuka Wanabakti Kota Bandung mengadakan pendidikan dan pelatihan dasar kader konservasi sumber daya alam di Perum Perhutani KPH Bandung Utara, Minggu (11/3/3018).

Sumber : Koran Pikiran Rakyat hal. 23

Tanggal : 21 Maret 2018

]]>
Yuk Liburan di Jawa Barat Desember 2017 Ini https://stg.eppid.perhutani.id/yuk-liburan-di-jawa-barat-desember-2017-ini/ Wed, 20 Dec 2017 03:04:43 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=51461 PIKIRAN-RAKYAT.COM (18/12/2017) | Musim liburan telah tiba! Waktunya untuk melupakan semua rutinitas yang dilakukan sepanjang tahun ini untuk menyambut tahun berikutnya dengan lebih semangat. Perayaan global di bulan Desember merupakan sebuah aktivitas yang tak boleh dilewatkan.

Sudah ada ide untuk berlibur ke mana? Kondisi cuaca yang tak menentu ditambah dengan bencana alam yang terjadi dalam beberapa hari terakhir, seharusnya tak membuat kita lupa untuk mengisi hari-hari libur.

Jika belum ada ide, kita tak harus pergi jauh-jauh untuk mengisi waktu liburan. Jawa Barat memiliki ribuan tempat wisata yang dapat dinikmati. Pemandangan alam yang sempurna membuat Jawa Barat dapat dinikmati mulai dari pegunungan, hutan, sungai, hingga pantai sangat eksotis.

Berikut adalah sejumlah tempat wisata pilihan di Jawa Barat dan dapat menjadi destinasi wisata alternatif bagi Anda dan keluarga.

1. Menikmati senja di Puncak Bintang

Jika Anda memiliki anggaran sangat terbatas, maka wisata di wilayah Bandung utara dapat menjadi pilihan. Puncak Bintang adalah sebuah tempat wana wisata yang hanya memakan waktu sekitar 30 menit dari Kota Bandung.

Lokasinya masih satu jalur dengan Saung Angklung Udjo-Caringin Tilu-Bukit Moko. Jaraknya sekitar 200 meter dari Bukit Moko ke arah atas. Sementara akses dari Terminal Cicaheum ke Puncak Bintang sekitar 8,5 kilometer.

Lokasi wisata baru ini terletak di Kampung Buntis Bongkor, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung. Wilayahnya merupakan kawasan Perum Perhutani, tepatnya di bawah RPH Arcamanik, BKPH Manglayang Barat, KPH Bandung Utara.

2. Pesona alam Bandung selatan

Bandung dikelilingi oleh pegunungan. Barisan pegunungan di wilayah selatan Bandung akan sangat cocok untuk dinikmati untuk menyegarkan dan menenangkan diri.

Jalan yang seluruhnya sudah beraspal memudahkan wisatawan mengakses lokasi, baik dengan kendaraan roda dua maupun roda empat. Ada setidaknya lima lokasi yang bisa dikunjungi saat berkunjung ke selatan Bandung.

Kawah Putih adalah yang sangat klasik dan menjadi lokasi favorit bagi mereka yang gemar berswafoto. Berlatar birunya langit, hijau Gunung Patuha berpadu dengan putih asap yang menyelimuti kawah gunung berapi.

Ada pula Kampung Cai Rancaupas yang dapat dijadikan tempat berendam air hangat dan memberi makan rusa-rusa liar di penangkaran. Jika sehari masih dirasa kurang, maka Anda sekeluarga dapat mendirikan tenda di tempat ini. Jangan lupa membawa pakaian hangat karena udara di sini sangat dingin.

3. Kaki Gunung Galunggung

Gunung Galunggung sempat membuat panik warga Jawa Barat pada tahun 1982 karena letusannya yang mahadahsyat. Namun, sisa letusan itu ternyata membawa berkah bagi masyarakat sekitar.

Pemandian Citiis yang berada di Kaki Gunung Galunggung adalah salah satu yang dapat dinikmati. Meski bernama Citiis (Sunda: air dingin), namun kolam pemandian ini justru memiliki air yang hangat.

Pemandian Citiis berada di Kampung Kedung, Desa Padakembang, Kecamatan Padakembang, Kabupaten Tasikmalaya. Tempat ini mulai banyak dituju para wisatawan karena memberikan pemandangan alam eksotik sembari berendam menikmati kehangatan air Galunggung.

4. Taman Batu eksotik di Purwakarta

Kabupaten Purwakarta kini memiliki satu destinasi wisata baru. Namanya Taman Batu yang terletak di Kampung Lembang Sari, Desa Cipeundeuy, Kecamatan Bojong, Purwakarta. Jaraknya hanya 30 kilometer dari pusat kota Purwakarta.

Tak ada petunjuk apa pun menuju lokasi Taman Batu. Bagi pengunjung yang berniat merasakan wisata baru itu rasanya perlu banyak bertanya saat menuju lokasi. Lebih dikenal dengan nama wisata Mata Air Cijanun, warga setempat dengan cepat akan memandu menuju lokasi.

5. Curug Sangiang di kaki Papandayan

Gunung Papandayan di Kabupaten Garut ternyata memiliki keindahan tersembunyi. Ada Curug Sangiang Lantang yang berada kaki Gunung Papandayan, tepatnya di Kecamatan Cisurupan.

Curug atau air terjun ini merupakan tujuan wisata baru. Baru mulai dikembangkan sejak ditemukan Maret 2017 lalu. Meski begitu fasilitasnya sudah mulai dilengkapi. Tempat berfoto di sudut-sudut menarik juga sudah disediakan.

Curug itu terbentuk setelah letusan Gunung Papandayan tahun 2002 lalu.

6. Geopark Ciletuh Palabuhanratu

Salah satu kebanggan Jawa Barat baru-baru ini adalah kawasan Geopark Ciletuh Palabuhanratu yang tak akan lama lagi diakui oleh UNESCO. Boleh dikata, hampir semua sudut di kawasan Geopark Ciletuh Palabuhanratu adalah tempat wisata.

Yang tak boleh dilewatkan adalah menikmati pemandangan dari Bukit Panenjoan. Amfiteater alam yang membentang akan sangat memanjakan pandangan. Bukit Panenjoan ini juga dikatakan sebagai salah satu sudut terbaik di Geopark Ciletuh Palabuhanratu.

Jika tak sabar ingin bermain air di pantai, Palabuhanratu tentu tempatnya. Ombaknya yang besar akan sangat cocok jika Anda ingin belajar berselancar. Jika sudah profesional, maka Cimaja yang berombak hingga setinggi 3 meter adalah destinasi wajib.

7. Kemping mewah di Ciater

Jika menjelajah alam dirasa terlalu ribet untuk dilakukan bersama keluarga, tak ada salahnya menikmati suasana pegunungan dengan sarana dan prasarana lengkap yang telah tersedia. Di Ciater, Kabupaten Subang, tepatnya di Sari Ater Hotel & Resort ada fasilitas glamping atau glamour camping untuk keluarga.

Lokasinya agak jauh ke dalam area resort itu. Terdapat barisan tenda dengan fasilitas lengkap. Bahkan tempat tidur dengan bantal dan selimut tebal ada di dalam tenda itu.

Meski demikian, gemericik air sungai di pinggir tenda akan sangat memanjakan pikiran untuk menyambut hari baru tahun depan. Pemandangan alam sekitar pun dapat dinikmati sembari berendam di kolam air hangat.

Sumber : pikiran-rakyat.com

Tanggal : 18 Desember 2017

]]>