KPH Banyumas Barat – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id Perum Kehutanan Negara Sun, 11 Jun 2017 12:31:02 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.4.1 https://stg.eppid.perhutani.id/wp-content/uploads/2023/04/cropped-logo-pht-32x32.png KPH Banyumas Barat – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id 32 32 Desa Jambewangi Kembangkan Wisata Tubing https://stg.eppid.perhutani.id/desa-jambewangi-kembangkan-wisata-tubing/ Sun, 11 Jun 2017 12:31:02 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=47509 TIMESINDONESIA.CO.ID (11/6/2017) | Geliat kemajuan pariwisata di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, ternyata mampu menginspirasi setiap desa untuk saling berlomba menggali potensi wisaya masing-masing. Seperti yang dilakukan Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu.

Pemerintah Desa dan warga setempat saat ini tengah menggarap destinasi wisata Jambewangi Jungle Lodge, atau yang dikenal dengan sebutan JJL.

Memanfaatkan sebagian hutan pinus milik Perhutani KPH Banyuwangi Barat, JJL menawarkan keindahan pemandangan pegunungan dan wisata family tubing yang seru dan menantang. Menyusuri aliran sungai Jambewangi, wisata tubing mulai banyak diminati pengunjung yang datang dari wilayah Banyuwangi maupun wisatawan dari daerah lain.

Budget yang harus dikeluarkan untuk bermain Tubing di JJL relatif terjangkau. Yakni Rp 40 ribu per orang dengan jarak 2,3 kilometer, dan Rp 25 ribu per orang untuk jarak 1,2 kilometer.

Tubing yang biasanya merupakan permainan khusus orang dewasa, tidak berlaku di JJL. Karena pengelola juga menyediakan tubing khusus anak-anak dengan rute yang lebih aman. Selain itu, JJL juga akan mengembangkan wisata adventure yang lain.

Kepala Desa Jambewangi, Suprayitno menjelaskan, JJL yang terletak di Dusun Parastembok tersebut murni dikelola oleh warga setempat dan tidak melibatkan investor dari luar.

“Kita libatkan seluruh elemen masyarakat, pengelolaan kita lakukan secara gotong royong,” katanya, Minggu (11/6/2017).

Saat TIMES Indonesia berkunjung ke JJL, terlihat penambahan fasilitas pendukung terus dilakukan. Seperti penambahan pondok-pondok berbahan bambu, kamar mandi, dan warung.

“Warung akan dikelola warga yang dikoordinir oleh Badan Usaha Milik Desa (Bumdes),” tambah Suprayitno.

Diharapkan, penambahan fasilitas itu akan rampung menjelang hari raya Idul Fitri tahun 2017. Karena pengelola akan memanfaatkan momen libur lebaran untuk lebih mengenalkan JJL ke masyarakat luas.

Sumber : timesindonesia.co.id

Tanggal : 11 Juni 2017

]]>
Cimandaway, Air Terjun Cantik & Tertinggi di Cilacap https://stg.eppid.perhutani.id/cimandaway-air-terjun-cantik-tertinggi-cilacap/ Tue, 08 Nov 2016 07:44:46 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=41970 curugDETIK.COM, CILACAP (8/11/2016) | Siapa sangka di Cilacap ada air terjun yang amat indah. Air terjun Cimendaway, air terjun tertinggi di Cilacap! Cocok untuk liburan segar bareng keluarga. Malam itu pukul 21:00 Wib, tanggal 4 November 2016 lalu, ketika kereta KA Serayu mulai berjalan dari Stasiun Pasar Senen menuju pemberhentian kami di Stasiun Banjar. Saya sedang berbincang dengan kekasih saya, mengenai tempat-tempat mana saja yang akan kita kunjungi sesampainya di kampung halamannya.

Di kecamatan Dayeuhluhur, kota Cilacap di propinsi Jawa Tengah. Mengantar pulang ke kampungnya adalah kado yang saya berikan di hari ulang tahunnya. Hari makin malam dan kereta makin melaju kencang, kami memutuskan untuk tidur selama dalam perjalanan untuk mempersingkat waktu.

Paginya pada pukul 04:30 Wib kami sudah tiba di Stasiun Banjar. Tak lama kami dijemput oleh Bapaknya. Kami pun langsung bergegas menuju kediamaannya. Sedikit saya bercerita tentang kecamatan Dayeuhluhur. Dayeuhluhur adalah sebuah kecamatan keturunan Tatar Pasundan di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.

Dayeuhluhur adalah salah satu kecamatan yang ada di Cilacap yang mengamalkan budaya Sunda. Sampai sekarang belum didapat keterangan yang pasti sejak kapan Kec Dayeuhluhur ini didominasi oleh masyarakat Sunda. Kuatnya tradisi Sunda di Kecamatan Dayeuluhur ditandai dengan bahasa daerah yang digunakan sehari-hari yaitu bahasa Sunda dan karena seringnya interakasi dengan warga yang ada di Jawa Barat.

Untuk masalah interaksi dengan daerah di luar Dayeuhluhur, warga kebanyakan berinteraksi dengan warga Jawa Barat, hal ini dikarenakan masalah ekonomi. Warga Dayeuhluhur memiliki ketergantungan terhadap Kota Banjar dalam masalah pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat.

Sebagai contoh, apabila warga menjual hasil bumi seperti padi, kelapa, pisang, buah-buahan, dll. 95% akan dijual ke Jawa Barat. Hal ini dipermudah dengan dekatnya akses dari Dayeuhluhur ke Kota Banjar yang cukup ditempuh 15 menit (dari Panulisan) dibandingkan jarak Dayeuhluhur ke Majenang yang bisa memakan waktu sekitar 1 jam.

Setelah perjalanan 45 menit melalui jalur darat, kami pun telah sampai di kecamatan Dayeuhluhur. Di mana di awal perjalanan masuk gerbang Kecamatan Dayeuhluhur jalan-jalan di dominasi oleh kebun karet milik PTPN.

Jalan yang berkelok-kelok nan dinamis memberikan kesan tersendiri untuk saya ditambah lagi hamparan sawah dan kebun-kebun warga yang hijau membentang luas menyegarkan pandangan mata. Masyarakat yang ramah serta senyum khas anak-anak kecil yang bermain di sekitaran SD dekat kecamatan makin menambah kesan ramah. Membuat saya semakin betah di Dayeuhluhur.

Setelah berbincang-bincang sebentar sambil menyantap sarapan. Kita pun sepakat untuk pergi ke air terjun Cimendaway di daerah datar, kecamatan Dayeuhluhur setelah tidur siang. Desa Datar berada di perbukitan dan berada di antara dua aliran sungai yang mengairi areal pesawahan desa ini, yaitu Sungai Cikawalon dan Sungai Cidayeuh. Di sungai Cikawalon inilah berada Hutan Wisata Curug Cimandaway, yang merupakan air terjun terindah di Cilacap. Setitik surga yang tersembunyi di Cilacap.

Sekilas tentang curug Cimandaway. Curug Cimandaway yang berada di perkebunan karet milik Perhutani Banyumas Barat ini, memiliki lima tingkatan dengan total ketinggian sekitar 100 meter tetapi yang terlihat jelas hanya 75 meter. Curug ini merupakan air terjun tertinggi di Kabupaten Cilacap.

Keunikan curug atau air terjun ini adalah sumber airnya berasal dari Sungai Singaraja dan airnya jatuh ke Sungai Cikawalon yang berada di bawahnya, kalau momennya pas kalian akan melihat pancaran pelangi di bawah air terjunnya. Biaya masuk cukup membayar Rp 4.000 sudah bisa menikmati setitik surga di Cilacap. Bisa menghilangkan penat dan stress yang menumpuk setelah lelah bekerja di kota.

Sebagai kata penutup, kalian boleh pergi kemana saja di Indonesia. Asal jangan merusak dan mengotori alam sekitar. Jaga kelestariannya agar anak cucu kita bisa menikmatinya kelak. Buang sampah pada tempatnya dan jaga kearifan masyarakat lokal. saya pasti akan sangat merindukan tempat ini, dan semoga Cilacap makin bercahaya. Salam Lestari!

Tanggal : 8 November 2016
Sumber : Detik.com

]]>
Menikmati Panorama Wisata Lereng Selatan Gunung Slamet https://stg.eppid.perhutani.id/menikmati-panorama-wisata-lereng-selatan-gunung-slamet/ Sun, 06 Nov 2016 01:41:40 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=41814 NETRALNEWS.COM, BANYUMAS (5/11/2016) | Wilayah Gunung Slamet yang meliputi Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Tegal, dan Brebes, Jawa Tengah, memiliki panorama alam yang indah dan beberapa di antaranya telah dikembangkan sebagai destinasi wisata yang banyak dikunjungi pelancong.Lokawisata Baturraden yang berada di lereng selatan Gunung Slamet dan masuk wilayah Kabupaten Banyumas, merupakan salah satu destinasi wisata yang telah lama berkembang dan banyak dikunjungi pelancong dari berbagai daerah.

Berdasarkan data Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Banyumas, tingkat kunjungan wisatawan ke Lokawisata Baturraden dari tahun ke tahun cenderung meningkat sebesar 15 persen.

“Bahkan pada tahun 2014-2015, peningkatannya sudah 20 persen,” kata Kepala Bidang Pariwisata Dinporabudpar Banyumas Deskart Setyo Jatmiko.

Menurut dia, peningkatan kunjungan wisatawan tersebut seiring dengan kebijakan penerapan tiket terusan di Lokawisata Baturraden.

Dengan adanya tiket terusan, kata dia, wisatawan cukup mengeluarkan biaya Rp14.000 per orang untuk mengunjungi seluruh objek yang ada di Lokawisata Baturraden.

Sebelumnya, lanjut dia, setiap orang harus mengeluarkan biaya Rp40.000 untuk mengunjungi seluruh objek di Lokawisata Baturraden karena masing-masing objek dipungut tiket masuk.

“Kebijakan tiket terusan itu mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan ke Lokawisata Baturraden, terutama pada hari Sabtu dan Minggu bisa mencapai 5.000-10.000 orang. Apalagi kalau jalan tembus yang menghubungkan Lokawisata Baturraden dengan Kebun Raya Baturraden sudah dibangun oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, kemungkinan akan semakin mendongkrak kunjungan wisatawan,” katanya.

Oleh karena itu, Dinporabudpar Banyumas berupaya menyiapkan berbagai langkah untuk mengantisipasi lonjakan kunjungan wisatawan ke Lokawisata Baturraden yang bisa berdampak pada kerusakan alam.

“Apalagi lebar muka Lokawisata Baturraden hanya sekitar 1 kilometer sehingga sangat sempit terutama saat terjadi lonjakan kunjungan wisatawan dan kami pun kesulitan menggelar kegiatan. Ditambah lagi dengan pedagang yang membeludak,” kata Jatmiko.

Menurut dia, salah satu upaya yang akan dilakukan Dinporabudpar Banyumas berupa pengembangan destinasi wisata lainnya di lereng selatan Gunung Slamet terutama sebelah barat Lokawisata Baturraden, yakni Kecamatan Kedungbanteng dan Karanglewas.

Dalam hal ini, di dua kecamatan tersebut banyak memiliki objek yang potensial dikembangkan sebagai destinasi wisata.

Bahkan, beberapa di antaranya telah dikelola masyarakat meskipun belum maksimal.

“Salah satunya adalah, Oase Sungai Kerit yang banyak dikunjungi umat Katholik dari berbagai daerah. Selain itu ada Curug Gomblang, Tanggulasih, dan ‘Waterpark Batur Agung’,” katanya.

Jatmiko mengatakan pihaknya juga akan mengajak Pemerintah Kabupaten Purbalingga untuk menggarap potensi wisata di jalur Gua Lawa-Pratin-Baturraden yang saat ini kondisi jalannya dalam keadaan rusak.

“Itu untuk menyambut proyek jalan tol di pantura Jateng yang sedang dibangun. Kami ingin wilayah lereng Gunung Slamet sebelah timur hingga selatan menjadi sebuah kawasan wisata yang dikelola bersama, tidak sendiri-sendiri,” katanya.

Menurut dia, pihaknya akan segera membicarakan wacana pengembangan lereng selatan Gunung Slamet menjadi kawasan wisata itu dengan Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Dinbudparpora) Kabupaten Purbalingga termasuk Perusahaan Umum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan Banyumas Timur karena sejumlah akses jalan melalui kawasan hutan Perhutani.

Selain Dinporabudpar Banyumas, Perhutani KPH Banyumas Timur juga mengembangkan sejumlah destinasi wisata baru di lereng selatan Gunung Slamet dengan mengandeng Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) setempat.

Administrator Perum Perhutani KPH Banyumas Timur Wawan Triwibowo mengatakan beberapa destinasi wisata baru itu di antaranya Curug Gomblang dan Curug Jenggala.

“Kami telah melengkapi dua destinasi wisata tersebut dengan ‘selfie deck’ yang dapat dimanfaatkan pengunjung untuk berswafoto. Hingga saat ini, kunjungan wisatawan ke destinasi wisata tersebut cenderung meningkat,” katanya.

Ia mengatakan Curug Jenggala yang baru dibuka untuk kegiatan kepariwisataan merupakan bagian dari pengembangan Kawasan Wisata Kalipagu yang dilakukan Perum Pehutani KPH Banyumas Timur.

Menurut dia, di Kawasan Wisata Kalipagu ke depan akan ada beberapa objek yang rencananya akan dikembangkan, yakni Curug Jenggala, Curug Penganten, dan Situs Batu Lumpang.

“Dalam pengembangan wisata ini, Perum Perhutani berharap dapat membantu membuka lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan. Oleh karena dari pendapatan tiket tersebut, ‘sharing’ pendapatan ke LMDH mencapai 60 persen dan untuk Perum Perhutani hanya 40 persen,” katanya.

Terkait wacana pengembangan lereng selatan Gunung Slamet menjadi sebuah kawasan wisata, dia mengatakan pihaknya menyambut baik dan mendukung rencana tersebut.

“Kami sangat mendukung dan siap berdialog siap berdialog dengan Pemerintah Kabupaten Banyumas maupun Purbalingga untuk membicarakan wacana tersebut lebih lanjut,” katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pariwisata Dinbudparpora Kabupaten Purbalingga Prayitno menyambut baik wacana pengembangan lereng selatan Gunung Slamet menjadi sebuah kawasan wisata.

Bahkan, kata dia, Pemerintah Kabupaten Purbalingga telah berulang kali mengajukan dukungan infrastruktur jalan penghubung Desa Wisata Serang-Baturraden kepada Gubernur Jawa Tengah.

“Kemarin, dalam pertemuan di Semarang, salah satu agenda yang dibicarakan adalah pembukaan jalur dari Baturraden ke Serang dan Gua Lawa,” katanya.

Menurut dia, rencana pengembangan kawasan wisata lereng selatan Gunung Slamet termasuk Gua Lawa yang berada di lereng timur merupakan wacana yang menarik seiring dengan pembangunan jalan tol di pantura Jateng.

Dengan demikian, wisatawan dari arah Jakarta dan Semarang akan lebih mudah menjangkau Baturraden dengan melalui jalur Gua Lawa-Serang-Baturraden.

Selain itu, desa wisata yang ada di lereng selatan Gunung Slamet akan semakin dikenal sehingga berdampak positif dalam pengembangannya.

“Desa-desa wisata di lereng selatan Gunung Slamet yang masuk wilayah Purbalingga menawarkan wisata alam, agrowisata, dan budaya. Bahkan, di Binangun dalam waktu dekat akan ada resor yang dilengkapi wahana berkuda,” katanya.

Kendati demikian, dia mengatakan pihaknya masih menunggu pembahasan lebih lanjut terkait wacana pengembangan lereng selatan Gunung Slamet menjadi kawasan wisata.

“Kita tunggu saja, nanti bentuk kerja samanya seperti apa,” katanya.

Salah seorang praktisi kepariwisataan, Didi Rudianto mengatakan wacana pengembangan lereng selatan Gunung Slamet menjadi kawasan wisata merupakan ide yang bagus.

Akan tetapi, Penasihat Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia atau Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Banyumas itu mengaku pesimistis wacana tersebut dapat berjalan sesuai dengan harapan.

Menurut dia, hal itu berkaca dari pengalaman pengelolaan Kawasan Wisata Dataran Tinggi Dieng di perbatasan Kabupaten Banjarnegara dan Wonosobo maupun di wilayah lainnya yang sering kali mengedepankan ego pemerintah daerah masing-masing.

“Kayaknya agak susah karena adanya egosentris di masing-masing daerah,” kata dia yang juga anggota Komisi D DPRD Banyumas.

Selain itu, kata dia, ide atau wacana pengembangan kawasan wisata tersebut dibicarakan dengan instansi lain agar sinkron sehingga bisa dikerjakan bersama-sama bukan hanya pekerjaan Dinporabudpar.

Tanggal : 5 November 2016
Sumber : Netralnews.com

]]>
Perhutani Banyumas Barat Modifikasi Alat Sadap Mujitek https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-banyumas-barat-modifikasi-alat-sadap-mujitek/ Thu, 22 Oct 2015 00:50:08 +0000 http://perhutani.co.id/?p=28430 Dok. Kom-PHT/BYB @2015

Dok. Kom-PHT/BYB @2015

PERHUTANI, BANYUMAS BARAT (22/10) |   Perum Perhutani Banyumas Barat mengembangkan teknologi alat sadap mujitek yang telah dimodifikasi. Beberapa yang dimodifikasi antara lain kemiringan pisau sadap yang dirubah manjadi 30 derajat agar putaran pisau tidak memukul Quare, tangkai pegangan diperpanjang agar dapat menyadap pada posisi sadapan yang lebih tinggi.

Wakil Administratur Perhutani Banyumas Barat. Majenang Kamaludin Latief menyatakan bahwa setelah dimodifikasi  dan dilakukan banyak perubahan pada alat  ternyata dapat bekerja 3 kali lipat lebih cepat, dan ini sudah dibuktikan dibeberapa BKPH  dari yang biasa dikerjakan orang 3 Hari dengan menggunakan alat sadap ini cukup satu hari.

Majenang adalah  penggagas modifikasi alat sadap mujitek.

Majenang sangat optimis dengan adanya alat ini akan dapat meningkatkan produksi getah pinus di Perhutani Banyumas Barat dan sangat yakin pada akhir tahun 2015 produksi getah pinus akan tercapai 100%. Sementara ini delapan alat sadap mujitek yang telah dimodifikasi masih belum memenuhi kebutuhan penyadap, sehingga perlu pengadaan dan perlu dilakukan uji coba serta penelitian lebih lanjut.  (Kom-PHT/Byb)

Editor  :  A. Irfan S.
Copyright ©2015

]]>
Dishutbun Nabire Papua Study Banding Pengelolaan Mangrove Di Perhutani Banyumas Barat https://stg.eppid.perhutani.id/dishutbun-nabire-papua-study-banding-pengelolaan-mangrove-perhutani-banyumas-barat/ Sat, 17 Oct 2015 02:04:18 +0000 http://perhutani.co.id/?p=28575 Dok. Kom-PHT/BYB @2015

Dok. Kom-PHT/BYB @2015

BANYUMAS BARAT, PERHUTANI (17/10) | Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kabupaten Nabire, Papua dan tokoh masyarakat Nabire study banding pengelolaan hutan mangrove yang ada di Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Rawa Timur Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Cilacap wilayah Perhutani Banyumas Barat, Sabtu.

Administratur Perhutani Banyumas Barat, Setiawan menjelaskan bahwa hutan mangrove dikelola dengan cara Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) yang saaat ini bekerjasama dengan masyarakat Desa Hutan seperti usaha perikanan dibawah tegakan hutan mangrove (Silvo Fisheri). Dengan adanya kerjasama ini produksi Udang Windu dalam satu hektar bisa mencapai 5 Ton pertahun.

Selain study banding tentang pengelolaan hutan mangrove, rombongan yang dipimpin oleh Kepala Dishutbun, Hugo ini juga tertarik untuk melihat dan belajar tentang Tanaman Kayu Putih mulai dari pembibitan, penanaman, pemeliharaan, serta pemanenan sampai dengan proses pemasakan Daun Kayu putih sampai menjadi Minyak Kayu Putih. (Kom-PHT/Byb/Mujiono)

Editor : A. Irfan S.
Copyright ©2015
 

]]>
Perhutani Banyumas Barat tanam Sejuta Pohon dalam Peringatan HMPI dan BMN https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-banyumas-barat-tanam-sejuta-pohon-peringatan-hmpi-dan-bmn/ Fri, 16 Oct 2015 14:49:08 +0000 http://perhutani.co.id/?p=32508 BANYUMAS BARAT, PERHUTANI (15/10) | Peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan Bulan Menanam Nasional (BMN) Perhutani Banyumas Barat dan Pemerintah Kabupaten Banyumas menggelar penanaman pohon serentak di desa Buniayu, Kecamatan Tambak-Kabupaten Banyumas. Kamis.

Sebelum penanaman, diselenggarakan upacara peringatan HMPI dan BMN yang dipimpin Bupati Banyumas Achmad Husein dengan diikuti sekitar 1500 peserta dari beberapa instansi, Camat, Lurah, Perum Perhutani, serta Pramuka Saka Wanabakti.

Sebanyak 1.925.000 plances dari berbagai bibit pohon ditanam serentak di wilayah Kabupaten Banyumas, seperti jati, mahoni, akasia mangium,mangga, manggis,albasia, manglid, dan jenis pohon lainnya.

Bupati Banyumas, Achmad Husein dalam sambutannya mengatakan bahwa gerakan penanaman serentak merupakan gerakan nyata untuk menambah tutupan lahan. “Dengan menanam pohon di lahan-lahan kosong akan bisa mencegah terjadinya bencana banjir, tanah longsor, maupun kekeringan”. Ujarnya.

Wakil Administratur Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyumas Barat, Heri Nur Afandi yang ikut mengikuti acara ini secara simbolis menyerahkan bibit tanaman mahoni, akasia sejumlah 5000 plances kepada perwakilan masyarakat Banyumas untuk di tanam di acara HMPI dan BMN ini. (Kom-Pht/Byb/Mujiono)
Editor : Dadang K Rizal
Copyright ©2015

]]>
Perhutani Banyumas Barat Adakan Sosialisasi Dan Penyuluhan Hukum https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-banyumas-barat-adakan-sosialisasi-dan-penyuluhan-hukum/ Mon, 14 Sep 2015 02:04:07 +0000 http://perhutani.co.id/?p=26944 Dok. Kom-PHT/BYB @2015

Dok. Kom-PHT/BYB @2015

BANYUMAS BARAT, PERHUTANI (14/9) | Perhutani KPH Banyumas Barat menggelar Sosialisasi dan Penyuluhan Hukum penyelesaian Konflik Tenurial  di Pendopo Kecamatan Kawunganten.

Kegiatan Ini merupakan tindak lanjut MoU Perhutani KPH Banyumas Barat dengan Kejaksaan Negeri Cilacap pada tanggal 12 Agustus lalu.

Administratur Perhutani Banyumas Barat Setiawan, menyatakan bahwa dalam penyelesaian tenurial yang ada di wilayah cilacap Perhutani Banyumas Barat mengedepankan upaya-upaya persuasif atau dengan cara dialog. Dengan adanya sosialisasi ini diharapkan masyarakat bisa memahami persoalan-persoalan Hukum yang berkaitan dengan kawasan hutan negara sehingga tidak mudah dimanfaatkan oleh kepentingan-kepentingan individu.

Kegiatan ini dihadiri oleh  Badan Pertanahan Nasional (BPN), Kejakasaan Negeri, Polres, Kodim 0702 Pemkab serta Dinas Kehutanan Cilacap sebagai nara sumber. Ada 11 desa di empat kecamatan yang menjadi peserta yang berasal dari Kecamatan Kawunganten: Desa Bojong, Sidaurip, Bringkeng, Grugu, Babakan, Kalijeruk, Mentasan dan Desa Sarwodadi, Kecamatan Jeruk Legi: Desa Sawangan, Kecamatan Bantarsari: Desa Binangun dan Kecamatan Cilacap Tengah: Desa Kutawaru. (Kom Pht/Byb/Mujiono)

Editor : A. Irfan S.

Copyright ©2015

]]>
Mandor Sadap & Penyadap Berprestasi Perhutani Banyumas Barat Berangkat Umroh https://stg.eppid.perhutani.id/mandor-sadap-penyadap-berprestasi-perhutani-banyumas-barat-berangkat-umroh/ Fri, 21 Aug 2015 01:08:40 +0000 http://perhutani.co.id/?p=26400 Dok. Kom-PHT/BYB @2015

Dok. Kom-PHT/BYB @2015

BANYUMAS BARAT, PERHUTANI (21/8) | Sutrisno Mandor sadap RPH Kedungwadas BKPH Kawunganten KPH Banyumas Barat dan Supono penyadap getah pinus dari Desa Indra Jaya Kecamatan Salebu mendapatkan hadiah berangkat umroh tahun 2015 dari Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Tengah.

Keberangkatan umroh ini sebagai bentuk penghargaan atas keberhasilan Sutrisno dan Supono sebagai mandor sadap dan penyadap terbaik tingkat Divisi Regional Jawa Tengah. Banyak sekali kiat-kiat yang dilakukan oleh sutrisno sebagai mandor sadap untuk merangkul para penyadap sehingga mereka lebih giat dan ulet.

Administratur Perhutani KPH Banyumas Barat,  Setiawan mengatakan bahwa Perum Perhutani setiap tahun selalu memberikan penghargaan dengan beragam hadiah yang bervariasi kepada karyawannya yang bekerja dengan baik. (Kom-Pht/Byb/Mujiono)

Editor : A. Irfan S.

Copyright ©2015

]]>
Administratur Perhutani Banyumas Barat dan Timur Tandatangani MoU dengan Kajari Cilacap https://stg.eppid.perhutani.id/administratur-perhutani-banyumas-barat-dan-timur-tandatangani-mou-dengan-kajari-cilacap/ Wed, 12 Aug 2015 07:33:46 +0000 http://perhutani.co.id/?p=26362 Dok. Kom-PHT/BYB @2015

Dok. Kom-PHT/BYB @2015

BANYUMAS BARAT, PERHUTANI (12/8) | Administratur Perhutani KPH Banyumas Barat dan Timur  menandatangani MoU dengan Kepala Kejaksaan Negeri Cilacap Sebagai landasan untuk penyelesaian persoalan-persoalan Hukum Perdata dan Tata Usaha Negara (Datun) yang berkaitan dengan aset Negara, di gedung pertemuan Perhutani  Banyumas Barat.

“Tujuan perjanjian ini adalah untuk meningkatkan kualitas pencegahan penanganan dan penyelesaian permasalahan hukum perdata Tata Usaha Negara (Datun) yang meliputi bantuan hukum, pertimbangan hukum dan tindakan hukum lainnya kepada perhutani.” Ujar Setiawan Administratur Perhutani KPH Banyumas Barat.

Penandatanganan ini disaksikan kurang lebih 200 orang terdiri dari segenap pejabat dalam lingkup KPH Banyumas Barat dan KPH Banyumas Timur, Pengurus LMDH, dan perwakilan dari Pemkab Cilacap. (Kom-Pht/Byb)

Editor  :  A. Irfan S.

Copyright ©2015

]]>
Perhutani Banyumas Barat Silaturahmi Bersama Masyarakat https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-banyumas-barat-silaturahmi-bersama-masyarakat/ Fri, 24 Jul 2015 02:38:22 +0000 http://perhutani.co.id/?p=24813 Dok. Kom-PHT/Byb Copyright@2015

Dok. Kom-PHT/Byb Copyright@2015

BANYUMAS BARAT, PERHUTANI (24/7) | Administratur Perhutani Banyumas Barat, Setiawan bersama Karyawan dan istri  mengadakan silaturahmi dengan Para Pengurus LMDH, Perwakilan mitra kerja Perhutani antara lain Penyadap, Blandong , Pesanggem dan tokoh masyarakat dalam acara hahl bi halal di kantor Perhutani Banyumas Barat. Jum’at.

“Bekerja adalah ibadah,  dalam beribadah kita harus ikhlas, pandai dan cerdas serta profesional sehingga akan membuahkan hasil yang maksimal dan dapat dipertanggung jawabkan” papar Kepala Biro Produksi Divisi Regional Jawa Tengah,  Dwicahyono  yang turut hadir dalam acara ini.

Menurut Administratur Perhutani Banyumas Barat,  Setiawan menyatakan bahwa  momentum ini sangatlah tepat karena dapat menjalin hubungan timbal balik yang baik antara Perhutani dengan pekerja Hutan dan masyarakat desa hutan. Sehingga hutan-hutan kita yang tersebar dalam wilayah dapat terjaga keamanannya dan berproduksi dengan baik.

Selain itu Administratur juga memberikan Kenang-kenangan kepada lima orang Pensiunan Perhutani yang telah mengabdi pada perhutani yaitu, Waluyo (Mantan Kaur Umum), Sunarjo (Mantan Kaur SDM) dan Dalimi (Mantan Kasir), Bp. Mukmin Hartoyo (Mantan Asper) dan juga hadiah kepada Mandor Sadap   Sutrisno yang telah mencapai target.(Kom-Pht/Byb)

Editor : Dadang K Rizal
Copyright ©2015

]]>