Dengan terbentuknya kepengurusan ini diharapkan nantinya bisa menjadi wadah dari masing-masing LMDH untuk saling bertukar pikiran dalam memajukan potensi atau menyelesaikan masalah bersama-sama.

Administratur KPH Blitar, Nanang Sugiharto dalam sambutannya menuturkan PLMDH ini bisa sebagai ajang silaturahmi antar LMDH di Blitar. Dan terwujud suasana saling membantu dan saling menguntungkan.

“Dan yang terpenting menjaga kelestarian hutan serta menjalin kerjasama melalui PKS Mikro spt kerjasama wisata, penanaman jahe, Sereh, kelapa entog dll yg saling menguntungkan,” ujarnya.

Dia menjelaskan, Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) merupakan lembaga yang terbentuk atas inisiatip masyarakat petani hutan.

Dimana lahan yang dikerjakan merupakan wilayah kawasan hutannya Perum Perhutani KPH Blitar berada di tiga Pemerintahan Daerah yaitu Kabupaten Malang, Kabupaten Blitar dan Kabupaten Tulungagung.

“Melalui LMDH ini, masyarakat bisa bersuara. Sedangkan negara harus hadir di tengah masyarakat,” katanya.

Selanjutnya acara dilanjutkan dengan pengukuhan kepengurusan yang nanti akan mengelola selama lima tahun mendatang.

Terpilih sebagai Ketua I adalah Paeno dr LMDH Jati Subur Kedungwungu, Sekretaris Ancen Indroyono dr LMDH Wana Bakti Kemirigedhe dan Rokani dr LMDH Wono Asrep Desa Pasiraman.

Kepengurusan ini langsung dikukuhkan oleh Administratur/KKPH Blitar Nanang Sugiharto disaksikan oleh Wakil Administratur/KSKPH Blitar, seluruh Kepala Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (KBKPH) yang berada di wilayah KPH Blitar.

Sumber : jatimtimes.com

Tanggal : 30 Agustus 2018

 
Sumber : kabarjawatimur.com
Tanggal : 30 Agustus 2018

Diikuti oleh 30 barista dari Blitar, Tulungagung, Malang, Pasuruan, hingga Bali, festival ini menjadi salah satu event terbesar di Blitar. Kubli (Koperasi UKM Blitar) selaku penyelenggara berhasil menghadirkan Bupati Blitar serta beberapa jajarannya.

“Tema kami adalah ‘Kopi Blitar Semangat Indonesia’ terinspirasi dari Bupati kami,” tutur Abdul Aziz dalam sambutannya selaku Ketua Panitia Acara.

Selain Bupati Blitar, acara ini juga mendapat dukungan penuh dari Perum Perhutani setempat. Seperti yang telah dipaparkan Aziz, Perhutani mendukung dengan menyediakan stand bagi barista kopi nusantara.

Bermacam-macam kopi hadir dalam festival ini. Tentu saja dengan beragam ciri khas masing-masing. Mulai dari kopi tanpa campuran apapun sampai yang dicampur bahan lain sedemikian rupa. Masyarakat tampak begitu antusias dengan adanya festival tersebut.

Banyak pula pecinta dan penikmat kopi yang hadir dari luar kota seperti Malang dan Surabaya untuk menikmati sajian kopi dari berbagai daerah dalam satu tempat dan satu waktu. “Kami berharap Festival Kopi Blitar ini menjadi pesta rakyat dan pesta kopi untuk kita semua,” ungkap Aziz.

Sumber : beritajatim.com

Tanggal : 30 Juli 2018

Wisata Bukit Bonsai Watulawang ini adalah sentral budidaya bonsai dan juga kawasan puncak untuk melihat keindahan Kota Blitar pada malam hari.

Peresmian wisata yang dihadiri oleh 3.000 ribu orang itu dihadiri juga oleh Wakil Ketua DPRD Kabupaten Blitar H Maskur, ADM KPH Blitar Anang Sugiharto, Direktur Segoro Abdul Aziz, camat Kademangan, dan Galih Ahmad. Pengguntingan pita oleh Bupati Rijanto menjadi penanda wisata ini dibuka dan mulai beroperasi.

Anang Sugiharto, ADM KPH Blitar menyampaikan bahwa Perhutani sangat terbuka bagi masyarakat yang ingin memanfaatkan wilayah Perhutani sebagai areal wisata berbasis masyarakat. “Yang penting dapat memberikan manfaat kepada masyarakat dan kelestarian alam,” katanya.

Sementara Bupati Blitar Rijanto menyampaikan bahwa adanya wisata bonsai bisa menarik banyak wisatawan. Dia berharap bisa menjadi sentral wisata bonsai di tingkat nasional dan internasional. “Ini luar biasa. Nanti saya harap ada paket wisata di Blitar karena kita memiliki banyak potensi wisata yang harus saling bersinergi dan menguatkan,” ungkapnya.

Menurut Rijanto, Blitar memiliki banyak wisata mulai dari Perkebunan Teh Sirah Kencong, Pantai Serang, Bukit Teletubbies, Wisata Sendiri Gurami, Kampung Cokelat, Bukit Bonsai, Bukit Bunda, dan Candi Penataran. Semua potensi wisata ini harus digarap dengan baik agar mampu mendongkrak perekonomian masyarakat.

“Saya selaku bupati akan selalu men-support seluruh wisata agar visi dan misi dari Pemerintahan Kabupaten Blitar dapat terwujud,” pungkasnya.

Sumber : jatimtimes.com

Tanggal : 4 Desember 2017

Acara spontan Jumat bersih itu diapresiasi oleh Asisten Perhutani Bambang Sugondo yang turut hadir di lokasi. “Setelah dibersihkan, kita akan lakukan pemasangan larangan pembuangan sampah. Bahkan untuk memberi efek jera, kami akan lakukan patroli gabungan dan menangkap pembuang sampah di wilayah kami dengan memberi sanksi agar jera,” ujar Bambang.

Sanksi yang dimaksudkan, menurut Bambang, di antaranya membuat surat pernyataan agar tidak mengulangi perbuatannya. “Sanksi denda belum. Undang-undang sudah ada, Nomor 18 atahun 2008 tentang pengelolaan sampah. Namun di awal akan kami beri peringatan,” ucap Bambang.

Kawasan yang dibersihkan merupakan jalur wisata. Karena itu, harus dijaga kebersihannya. “Kami harap setelah ini tidak ada pembuangan sampah di sini. Ini untuk olahraga para pesepeda dari berbagai daerah juga,” kata Kawit dari komunitas MTB Luk Songo.

Warga Panjerejo, Rejotangan, berusia 50 tahun itu prihatin jika perilaku seperti itu tidak dihilangkan dari kebiasaan masyarakat. “Semua masyarakat rugi. Kami yang selalu ingin hidup sehat dengan olahraga justru diganggu oleh ulah mereka. Kasihan juga generasi kita,” ungkap Kawit.

Acara Jumat bersih yang dilakukan itu mengundang banyak perhatian komunitas di Tulungagung. Kepedulian yang ditunjukkan diharapkan akan menjadikan budaya “sungkan” bagi para pembuang sampah di Kota Marmer tersebut.

Sumber : jatimtimes.com

Tanggal : 28 Juli 2017

Ketua DPRD Kabupaten Tulungagung, Supriono menyatakan sangat antusias mengamati dan melihat secara langsung keindahan alam lokasi wisata Pantai Kedung Tumpang yang setiap hari ramai dikunjung wisatawan. Harapannya lokasi-lokasi wisata yang baik, indah dan sangat potensi dikembangkan segera dikerjasamakan Pemerintah daerah Kabupaten Tulungagung dan Perhutani. “Keindahan dan eksotika pantai Kedung Tumpang secepatnya Pemda Kabupaten Tulungagung segera membuat MoU dengan Perhutani dan segera membangun sarana prasarana agar wisatawan saat berkunjung bisa menikmati keindahan pantai kedung Tumpang.(Kom-PHT/Blitar/Romi Yulianto)

Editor : Dadang K Rizal

Copyright ©2016

Kegiatan kunjungan kerjannya Kepala Dinas Kehutanan Propinsi Jawa Timur didampingi oleh Kepala Bidang  Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA),  Nyoman Widana  dan  Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Tulungagung Tatang Suhartono.

Indra Wiradana menyatakan sangat mendukung program kerja dari Perhutani melalui program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) untuk saling menguntungkan, bermanfaat, berbagi dan intinnya hutan tetap lestari masyarakat dapat menikmati hasil dari kawasan hutan sesuai dengan peraturan yang ada. (Kom-PHT/Blitar/Romi Yulianto).

Editor : Dadang K Rizal

Copyright ©2016

Dok.Kom-PHT/Blt @2016

BLITAR, PERHUTANI (2/1) | Bupati Kabupaten Blitar, Rijanto bersama Muspika Lodoyo, Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Sutojayan Lodoyo dan Siswa Sekolah Dasar dan siswa sekolah Menengah Pertama di Lodoyo Kabupaten Blitar melakukan gerakan penghijauan dengan menanam bibit tanaman sengon dan kesambi sebanyak 3000 bibit tanaman, di kawasan hutan Perhutani Blitar di petak 80 A, seluas 2.5 Ha masuk wilayah Resort Polisi Hutan (RPH) Rampalombo, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Lodoyo Timur.

Kegiatan gerakan menanam menghijaukan kawasan hutan Perhutani Blitar diikuti kurang lebih dariseribu peserta dari Perguruan silat PSHT, Siswa sekolah, Lembaga Masyarakat desa Hutan (LMDH) Wonoabadi Desa Bacem dan masyarakat diLodoyo bersama Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Blitar.

Dalam Sambutannya Rijanto menekankan untuk selalu mencintai lingkungan, khususnya kawasan hutan agart tetap lestari dan bermanfaat bagi manusia. Harapannya kedepan gerakan penghijauan yang di motori oleh Perguruan Pencak Silat PSHT, Siswa Sekolah, LMDH dan masyarakat di lodoyo tidak hanya kegiatan seremonial saja, tapi harus dipelihara dan dijaga agar tetap hidup bibit tanamannya. Semoga dengan hijaunnya kawasan hutan dapat dihindari bencana alam sedini mungkin. ( Kom-PHT/Blitar/Romi Yulianto).

Editor : Dadang K Rizal
Copyright ©2016

Administratur Kesatuan Pemangkuan Hutan Perhutani Blitar, Haris Suseno menyatakan bahwa wilayah Perhutani KPH Blitar berada di tiga Kabupaten yaitu Kabupaten Malang, Kabupaten Blitar dan Kabupaten Tulungagung ada 3 Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) diataranya BKPH Rejotangan, BKPH Kalidawir dan BKPH Campurdarat. Untuk kasus yang menonjol adalah kasus illegal loging.

Dandim 0807 Tulung, Letkol Arm Brantas Suharya menyatakan bahwa pihaknya sangat peduli dengan kelestarian hutan, harapanya jajaran Dandim 0807 Tulungagung dapat bekerjasama membangun dan melestarikan hutan, sebagai contoh kegiatan tahun lalu gerakan menanam tanaman hutan dikawasan hutan Tulungagung dapat dilakukan kembali untuk memberikan contoh teladan yang baik bagi masyarakat. (RY).

Editor : Dadang K Rizal
Copyright ©2015

Kapolresta Blitar, AKBP Yosssy Runtukahu menyatakan bahwa pihak Kepolisian Kota Blitar sangat mendukung program kerja dari Perhutani dalam mengamankan dan memelihara kawasan hutan sebagai kawasan yang harus diperhatikan secara serius.

Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Blitar, Haris Suseno mengharapkan dukungan dari jajaran polresta Blitar dalam mengamankan asset Negara yaitu pengaman hutan dan kasus-kasus yang terkait dengan kawasan hutan yang dikelola oleh Perhutani.( RY)

Wana wisata penangkaran rusa dijadikan lokasi kegiatan ini, merupakan wilayah kerja dari Polresta Blitar disamping ingin melihat secara langsung kawasan hutan dan wisata rusa. Kepala Perhutani Blitar sangat menyambut baik kegiatan ini dan mengharapkan kegiatan seperti ini mampu menumbuhkan keakraban, kekeluargaan dan koordinasi antar instansi khususnya Polresta dan Perhutani Blitar semakin erat dan baik.”ucapnya

Editor : Dadang K Rizal

Copyright ©2015