KPH Jember – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id Perum Kehutanan Negara Fri, 31 Aug 2018 09:16:25 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.4.1 https://stg.eppid.perhutani.id/wp-content/uploads/2023/04/cropped-logo-pht-32x32.png KPH Jember – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id 32 32 Perhutani Jember Optimalkan 22 Wana Wisata di Kawasannya https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-jember-optimalkan-22-wana-wisata-di-kawasannya/ https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-jember-optimalkan-22-wana-wisata-di-kawasannya/#respond Fri, 31 Aug 2018 09:16:25 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=64411 KRADIOJEMBER.COM (30/08/2018) | Wana wisata di Kabupaten Jember milik kawasan perhutani akan terus dioptimalkan. Saat ini Perum Perhutani KPH Jember telah mengembangkan 22 wana wisata yang ada diwilayahnya.

Bili Mahardika, Kepala Seksi Perencanaan Dan Pengembangan Bisnis Perum Perhutani KPH Jember menjelaskan, pihaknya mengembangkan 22 titik wisata rintisan mulai dari wisata pantai, air terjun, hutan kota dan lain-lain. Sejauh ini, dari 22 wana wisata tersebut 6 diantaranya tergolong wisata aktif yang memiliki banyak pengunjung. Ke-6 wisata aktif tersebut diantaranya air terjun tujuh bidadari di Sumberjambe, Paralayang di Mumbulsari, dan air terjun Rengganis di Kecamatan Panti.

Sementara wisata lainnya tergolong tidak aktif dikarenakan sulitnya akses. Bili menerangkan, saat ini, pihaknya masih fokus di 22 wana wisata. Upaya untuk mengaktifkan wisata yang terbilang tidak aktif, pihaknya akan mengembangkan fasilitas, akses akan dimudahkan karena wana wisata membutuhkan akses yang lebih baik. Selain itu, pihaknya berupaya untuk menarik para investor, Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) dan pemerintah.

Sumber : KRadioJember.com

Tanggal : 30 Agustus 2018

]]>
https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-jember-optimalkan-22-wana-wisata-di-kawasannya/feed/ 0
Kotok Forest, Wisata Alam yang Komplit https://stg.eppid.perhutani.id/kotok-forest-wisata-alam-yang-komplit/ Mon, 18 Dec 2017 02:32:15 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=51358 TIMESINDONESIA.CO.ID (17/12/17) | Libur sekolah telah tiba, tak ada hal yang paling menyenangkan selain berlibur dan piknik bersama. Salah satu destinasi wisata yang patut anda kunjungi adalah di Kotok Forest.

Kotok Forest yang berada di Kecamatan Kalisat sekitar 15 kilometer dari pusat kota Jember.

Kotok Forest adalah wisata alam yang baru saja di kembangkan oleh KPH Perhutani Jember, dengan jumlah wilayah 6 hektar. Disini menawarkan wisata alam dengan pepohonan pinus yang rindang sehingga membuat suasana sangat sejuk sekali.

Asyiknya, kotok forest juga menyediakan wahana permainan bagi anak yang aman. Seperti seluncuran, jembatan gantung, ayunan dan wahana lainnya. Ditambah lagi bagi pengunjung yang ingin berkeliling bisa menggunakan ATV yang disewakan.

Menurut Amrul Iskandar salah satu pengunjung Kotok forest, wisata alam ini bagus sekali apalagi ada wahana buat anak-anak. Jadi gampang sekali untuk mengawasi anak-anak yang bermain.

“Wahananya aman sekali, juga bisa kita awasi anak-anak itu. Juga bisa mengajari anak untuk merawat lingkungan,” ujarnya saat ditemui oleh TIMES Indoensia, Minggu (17/12/2017).
Tak hanya itu saja, Kotok Forest juga memanjakan bagi anda yang hobi memancing.Hobi foto? Spot-spot foto disini dijamin bikin instagram anda makin ciamik.

Untuk berlibur ke Kotok forest tidak perlu merogok kocek terlalu dalam, hanya dengan 5 ribu rupiah sudah bisa masuk ke wisata ini. Wisata ini pada hari-hari libur dipadati oleh pengunjung yang datang.

Sumber: timesindonesia.co.id

Tanggal: 117/12/17

]]>
Perhutani Jember Kembangkan 18 Objek Wisata Alam https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-jember-kembangkan-18-objek-wisata-alam/ Wed, 24 May 2017 01:30:15 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=47128 ANTARAJATIM.COM (23/5/2017) | Perum Perhutani Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Jember, Jawa Timur mengembangkan sebanyak 18 objek wisata alam yang berada di kawasan hutan yang dikelola oleh Perhutani setempat.

“Kami sudah melakukan inventarisasi terhadap potensi objek wisata di kawasan Perhutani Jember dan sedikitnya terdapat 18 titik yang bisa dikelola menjadi destinasi wisata alam,” kata Administratur KPH Jember Karuniawan Purwanto Sanjaya di Jember, Selasa.

Menurutnya pihak Perhutani sangat mendukung Kabupaten Jember menjadi kota wisata, sehingga beberapa lokasi yang memiliki potensi wisata alam bisa dijadikan ecotourisme yang bisa menarik wisatawan untuk datang berkunjung.

“Dengan upaya itu, diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan warga yang berada di kawasan sekitar hutan dan memaksimalkan potensi sumber daya alam yang tidak kalah dengan kota-kota lain seperti Malang dan Banyuwangi,” tuturnya.

Ia mengatakan pengembangan wisata di Jember terlambat dibandingkan sejumlah kabupaten/kota lain yang sudah menjadi kota wisata, namun ke depan ia optimistis Jember bisa menjadi salah satu kota wisata di Jawa Timur.

“Ketika wisatawan datang ke Jember tidak hanya tahu Pantai Pasir Putih Malikan (Papuma) yang sudah terkenal itu, namun banyak objek wisata Perhutani lain yang bagus dan sangat disarankan untuk dikunjungi,” katanya.

Beberapa objek wisata alam yang akan dikembangkan tersebut di antaranya Pantai Rowocangak, Air Terjun Maelang, Air Terjun Rengganis, Wisata Terpadu Persemaian di Garahan, Air Terjun Tancak Tulis, Puncak Sucopangepok-Jelbuk (SJ) 88, dan Paralayang di Mumbulsari.

“Beberapa objek wisata itu sudah ramai dibicarakan di media sosial, bahkan sudah banyak yang datang ke sana dan menggunggahnya ke media sosial karena potensi alamnya yang eksotis,” ujarnya.

Ia mencontohkan Air Terjun Rengganis yang berada di lereng Gunung Argopuro yang sudah dikunjungi oleh wisatawan yang memiliki minat khusus dan berada di kawasan hutan di Kecamatan Panti, Kabupaten Jember.

“Pesona Air Terjun Rengganis masih sangat alami dan air terjun tersebut disebut Air Terjun Rengganis karena berada di bawah makam Dewi Rengganis yang merupakan puncak Gunung Argopuro,” katanya.

Sementara Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jember Hari Wijayadi mengatakan pengembangan objek wisata di Kabupaten Jember perlu mendapat dukungan dan tindak lanjut dari semua pihak.

“Kami mengajak semua pihak untuk bersinergi mengembangkan sejumlah destinasi wisata di Jember, sehingga pengembangan objek wisata tidak mengandalkan dari anggaran pemerintah saja,” tuturnya.

Sumber : antarajatim.com

Tanggal : 23 Mei 2017

]]>
Matahari Tenggelam Di Tanjung Papuma https://stg.eppid.perhutani.id/matahari-tenggelam-tanjung-papuma/ Mon, 17 Oct 2016 06:59:31 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=40848 papuma

Dok. Kom-PHT/Kanpus/copyright©2016

PERHUTANI-FOTO (17/10/2016) | Pantai Tanjung Papuma menyimpan keindahan ketika  matahari beranjak tenggelam. Nikmati Tanjung Papuma, wisata Perhutani KPH Jember, Jawa Timur.

]]>
Perhutani – TNI Jember Tanam Pohon Untuk Penghijauan https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-tni-jember-tanam-pohon-penghijauan/ Fri, 04 Dec 2015 13:00:54 +0000 http://perhutani.co.id/?p=31692 antarajatim.com – Perum Perhutani Kesatuan Pemangku Hutan Kabupaten Jember bersama anggota TNI melakukan penanaman pohon di Desa Silo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Senin.

Kegiatan penanaman pohon tersebut merupakan puncak penanaman sekaligus penghijauan oleh Perhutani Jember bersama TNI, khususnya Komando Distrik Militer (Kodim) 0824 Jember.

Kepala Perhutani KPH Jember, Johan Suryo Saputro mengatakan puncak penanaman pohon jati dilakukan di petak 6 RPH Silo yang berada di Dusun Karang Baru.

“Pohon yang ditanam saat ini sebanyak 18.000 pohon jati dengan luas lahan sekitar 18 hektare,” tuturnya.

Pada saat itu juga, sekaligus diberikan penyerahan SK kenaikan pegawai Perhutani, penyerahan kendaraan trail, pemberian apresiasi pesanggem terbaik, penyadap terbaik dan regu terbangan terbaik Perhutani oleh Kepala Biro SDH Perhutani Divisi Regional Jawa Timur.

Kepala Staf Kodim (Kasdim) 0824 Mayor Inf Ali Cahyono mengatakan kegiatan penanaman itu sebagai momentum gerakan penghijauan dalam rangka menambah komunitas tanaman yang akan berkontribusi sebagai oksigen yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup.

“Penanaman itu juga untuk mengurangi dampak pemanasan global, serta dampak bencana tanah longsor yang biasa terjadi akibat hutan gundul,” katanya.

Sesuai koordinasi dengan pihak Perhutani, lanjut dia, TNI akan membantu pengawasan fisik tanaman dan pemberian pemahaman kepada masyarakat sekitar hutan, sehingga keberlangsungan tanaman itu lebih terjamin dan benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat.

“Kami siap mengawasi agar tanaman tersebut bisa tumbuh dengan baik dan tidak ada yang merusak pohon yang sudah ditanam secara serentak ini,” ucapnya.(*)

Sumber : antarajatim.com
Tanggal : 28 Desember 2015

]]>
Perhutani Jember Sosialisasikan Tanggap Dini Bahaya Erupsi Gunung Raung https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-jember-sosialisasikan-tanggap-dini-bahaya-erupsi-gunung-raung/ Fri, 24 Jul 2015 08:27:29 +0000 http://perhutani.co.id/?p=25952 Dok. Kom-PHT/JBR @2015

Dok. Kom-PHT/JBR @2015

JEMBER, PERHUTANI (24/7) |  Menyadari akan adanya bahaya yang diakibatkan terjadinya erupsi gunung Raung Kepala Perhutani Jember terjun langsung sosialisasikan langkah deteksi dini dampak bahaya erupsi bagi warga Magersari yang terdampak letusan pada radius ± 11 km dari pusat erupsi, Jum’at.

Reaksi cepat ditunjukkan oleh Djohan Surjoputro Administratur Perhutani KPH  Jember dengan terjun secara langsung ke seluruh warga terdampak bencana dengan membagi-bagikan masker, lampu badai dan bak air serta mensosialisasikan deteksi dini dampak bahaya erupsi untuk mempermudah warga terdampak bencana erupsi gunung Raung dalam mengetahui lebih awal efek bahaya mewaspadai ancaman bahaya dari efek erupsi gunung Raung yang masih berlangsung.

Dalam sosialisasinya bapak dari 3 anak ini menjelaskan kepada warga yang terdampak bencana bahwa lampu badai yang menyala akan segera mati jika udara di sekitarnya mengandung racun, masker untuk mencegah menghirup debu beracun dan bak air yang terisi penuh, airnya akan segera tumpah jika terjadi guncangan yang kuat. (Kom-Pht/Jbr/Agus)

Editor  :  A. Irfan S.

Copyright ©2015

]]>
Perhutani Jember Bina LMDH Tingkatkan Kopi Oce https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-jember-bina-lmdh-tingkatkan-kopi-oce/ Fri, 24 Jul 2015 06:42:18 +0000 http://perhutani.co.id/?p=24591 Dok.Kom-PHT/  @2015

Dok.Kom-PHT/ @2015

JEMBER, PERHUTANI (13/6)|Perhutani Jember gandeng Universitas Negeri Jember dan Dinas Pertanian Kab. Jember memberikan pembinaan teknis cara pengolahan kopi kepada anggota Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Sumber Kembang Desa Karang Pring Kec. Sukorambi Kabupaten Jember, Sabtu.

Data usaha produktif Koperasi LMDH Sumber Kembang menunjukkan bahwa pada tahun 2014 kapasitas kopi oce yang dihasilkan dari olah basah kelompok ini 7 ton, meningkat dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya.  Produksi ini baru didukung dua LMDH yaitu Sumber Kembang Desa Karang Pring dan Taman Putri Desa Kemiri.

Ketua LMDH Sumber Kembang Desa Karang Pring Kecamatan Sukorambi Jember, Kosim mengakui bahwa Anggota LMDH sudah sejak 5 tahun terakhir melakukan pengolahan kopi dengan olah basah, disamping waktu prosesing relatif singkat, tidak merusak pohon dan biji serta mutu terjamin karena panen hanya buah kopi yang sudah benar-benar masak. Kondisi ini yang mendorong Perhutani Jember menggandeng pihak kompeten untuk meningkatkan pengetahuan para anggota LMDH tersebut.

 Menurut Diah Puspa Ningrum dari Universitas Negeri Jember, ada 2 cara pengolahan buah kopi, yaitu olah basah dan olah kering. Olah basah dilakukan dengan memanen buah kopi yang sudah benar-benar tua/masak (biasanya kulit buah berwarna merah pekat) dan langsung dikupas kulitnya tanpa dijemur lebih dahulu. “Sementara olah kering dilakukan dengan cara memanen buah yang sudah tua (warna kulit tidak harus merah) kemudian dijemur hingga buah kopi tersebut benar-benar kering (warna kehitaman) lalu dikupas/digiling agar kulit buah terpisah”, tambahnya.

Sementara Dinas Pertanian Kabupaten Jember mengatakan  produksi kopi di Jember sangat melimpah namun belum mendapat perhatian yang serius dari Pemerintah. Sehingga harga relatif tidak stabil karena juga adanya permainan harga oleh tengkulak. Tetapi pengolahan kopi yang baik dan benar tetap akan menghasilkan kopi oce dengan mutu baik dan harganyapun tetap menjanjikan. (Kom-pht/Jbr)

Editor: Soe

copyright 2015

]]>
UNEJ Kembangkan Usaha Masyarakat Desa Hutan Jember https://stg.eppid.perhutani.id/unej-kembangkan-usaha-produktif-masyarakat-desa-hutan-jember/ Sat, 13 Jun 2015 02:37:10 +0000 http://perhutani.co.id/?p=23029 2015-06-13 UNEJ BINA KOPI LMDH

Dok. Kom-PHT/Jmbr @2015

JEMBER, PERHUTANI (13/6) | Universitas Negeri Jember (UNEJ) memberikan pembinaan teknis pengolahan produksi buah kopi kepada anggota Lembaga dan Koperasi Masyarakat Desa Hutan untuk meningkatkan keterampilan dan kesejahteraan masyarakat desa hutan di Sekretariat Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Sumber Kembang Desa Karang Pring Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember, Sabtu.

Dosen UNEJ, Diah Puspa Ningrum menyatakan bahwa ada dua cara pengolahan buah kopi, yaitu yang pertama olah basah, dengan memanen buah kopi yang sudah benar-benar tua/masak (buah berwarna merah pekat) dan langsung dikupas kulitnya tanpa dijemur terlebih dahulu. Yang kedua olah kering, dengan cara memanen buah yang sudah tua (warna kulit tidak harus merah) kemudian dijemur hingga buah kopi tersebut benar-benar kering (warna kehitaman) lalu dikupas/digiling agar kulit buah terpisah.

Ketua LMDH Sumber Kembang Kosim menyampaikan bahwa anggota LMDH sudah sejak 5 tahun terakhir melakukan pengolahan kopi dengan olah basah, disamping waktu prosesing relatif singkat, tidak merusak pohon dan biji serta mutu terjamin karena kami panen hanya buah kopi yang sudah benar-benar masak.Menurut data Usaha Produktif Koperasi LMDH Sumber Kembang bahwa pada tahun 2014 kapasitas kopi oce yang dihasilkan dari olah basah sebanyak 7 ton.

“Produksi oce tersebut meningkat dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya dan itu baru didukung oleh 2 LMDH, Sumber Kembang Desa Karang Pring dan Taman Putri Desa Kemiri”. Kata Gus Misbakh, Direktur Indokom yang bergerak dalam eksport-import kopi di Jember.

Dinas Pertanian Kabupaten Jember Sugiyono menyampaikan bahwa produksi kopi di kabupaten jember sangat melimpah namun belum mendapat perhatian yang serius dari Pemerintah. Sehingga harga relatif tidak stabil karena adanya permainan harga oleh tengkulak. Tetapi pengolahan kopi yang baik dan benar tetap akan menghasilkan kopi oce dengan mutu baik dan harganyapun tetap menjanjikan. (Kom-Pht/Jmbr/Agus S)

Editor  :  A. Irfan Setiawan
Copyright ©2015

]]>
Jalur Surga Pecinta Trail https://stg.eppid.perhutani.id/jalur-surga-pecinta-trail/ Mon, 16 Feb 2015 09:09:10 +0000 http://perhutani.co.id/?p=18347 Lumajang – Tak berlebihan jika bentang alam Lumajang diangap sebagai jalur surga bagi para pencinta motor trail. Pasalnya, hamparan alam dengan kontur yang masih alami dan didominasi oleh hutan memang selalu menarik bagi para pecinta trail.
Baru-baru ini wisata B 2 9 yang sedang hangat diperbincangkan juga tak luput dari bidikan para penyuka olahraga motor ini.
Medan tanah dan jalan naik turun dan berkelok-kelok di B 29 jadi jalur idaman para pengguna trail. Yogi salah satu pecinta motor trail Lumajang mengaku jalur B 29 merupakan favorit bagi banyak penyuka olahraga motor. Menurutnya, jalurnya menantang dan B 29 bisa dijadikan pos istirahat yang sangat menarik.
“B 29 jalurnya menantang, puncaknya bisa dibuat pos istirahat yang menarik,” ujar Yogi. Tak hanya jadi sebuah rute me narik, namun Yogi juga menambahkan bahwa jalur menuju B 29 juga mulai dikenal banyak pecinta trail dari luar kota seperti Probolinggo, Jember, dan Bondowoso. Jalur trail menuju B 29 cukup menarik bagi banyak pecinta trail di Lumajang. Menariknya tak hanya jalur menuju B 29, tapi para pecinta trail mengaku lebih menarik lagi jika menerus kan perjalanan menuju Ranu Pane melalui jalur yang lebih menantang dari B 29.
Jalur bermedan tanah dan tebing jadi sensasi tersendiri bagi banyak pecinta trail. Hal itu seringkali dapat memicu adrenalin para croser yang melintas di rute B 29 menuju Ranu Pane. Rute B 29 menuju Ranu Pane juga dikatakan menarik dan menantang oleh pecinta trail asal Jember. Farid, salah satu pecinta trail mengatakan bahwa jalur B 29 menuju Ranu Pane tergolong cukup menantang dan menarik. “Di Lumajang jalur B 29 menuju Ranu Pane menan tang, dan disukai banyak pecinta trail,” ungkapnya.
Tak hanya rute B 29 menuju Ranu Pane yang banyak digandrungi pegiat olahraga yang cukup ekstrem ini. Beberapa lokasi di daerah Lumajang juga menarik untuk digunakan sebagai rute motor trail. Utamanya yang medannya offroad dan penuh tantangan seperti tanjakan dan tikungantikungan tajam.
Di sela-sela tikungan itu, juga bisa menikmati view panorama alam yang cukup menghibur dan menyegarkan mata. Kondisi ini diakui oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Priwisata (Disbudpar) Lumajang, Gawat Sudarmanto. Kata dia potensi kawasan ini memang mulai dirambah oleh para pecinta trail di Lumajang. Tidak sedikit dari pecinta trail yang ingin terlibat ketika acaranya digelar di Lumajang. “Mereka datang tanpa dikomando. Bahkan meski tidak disosia lisasikan, pecinta trail dari luar daerah sering tanya terus kapan ada even trail di Lumajang,” ungkapnya.
Gawat menerangkan alasan lainnya. Yakni menyangkut kondisi alam Lumajang yang dianggap masih perawan. Dan keindahannya memang beda dengan tempat lain yang sudah terjamah manusia. Tapi yang paling bikin pecinta trail khususnya adventure kenapa menjadikan Lumajang sebagai syurga, karena daya tarik terkait tantangan alam. Banyak yang bilang, tantangan di Lumajang luar biasa. Gawat mencontoh di kawasan B-29.
Dia menilai selain tantangannya luar biasa pemandangannya juga punya daya pikat. Karena itu, tahun ini bakal direncanakan dengan tantangan dan pesona alam yang lebih menarik lagi. Yakni di jalur pakel Gucialit dan kawasan Tem pursari. “Tapi pemkab hanya memfasilitasi,” ujarnya. Dari kondisi ini, yang perlu digaris bawahi menurut Gawat bukan pada sisi perawatan lingkungan alam. Tetapi pada pola kordinasi. Melibatkan pihak perhutani dan Taman nasional Bromo tengger Semeru (TNBTS).
Karena yang terjadi tahun kemarin sempat ada sedikit kendala seperti teguran Perhutani dan TNBTS. Selain itu, Gawat menerangkan juga perlu ada survey yang lebih detail. Bukan hanya melibatkan pecinta trail. Tetapi juga perlu melibatkan dua instansi tersebut. Itu dikarenakan merekalah yang memiliki area lahan dan memiliki kewenangan.
Dengan begitu, maka pada tahun anggaran 2015 ini, sejumlah kawasan yang menjadi jujugan pos akhir tiap even trail bakal dijajaki. Diantaranya adalah wisata Selokambang dan wisata yang dikenal negeri diatas awan puncak B-29. (mac/ras)
Sumber  : Radar Jember
Tanggal  : 16 Pebruari 2015

]]>
Totalitas Untuk Kembangkan Wisata https://stg.eppid.perhutani.id/totalitas-untuk-kembangkan-wisata/ Fri, 13 Feb 2015 08:52:14 +0000 http://perhutani.co.id/?p=18336 BONDOWOSO — Pariwisata akan menjadi sektor yang akan dikembangkan secara lebih serius lagi oleh pemerintah daerah. Perbaikan infrastruktur dan promosi akan terus diberikan bagi objek-objek wisata andalan. Selain itu, kerjasama pengelolaan kawasan dengan pihak lain yang menjadi pemangku kawasan wisata seperti Perhutani, BKSDA dan PTPN akan dirumuskan.
Hal itu mengemuka dalam rapat konsolidasi TPID di kantor Bank Indonesia (BI) Jember yang dipimpin langsung sekretaris daerah (Sekda) Bondowoso Hidayat kemarin. Hadir sejumlah pimpinan dari instansi dari BI, Perhutani, BKSDA Wil III Jember, pimpinan SKPD serta sejumlah pelaku pariwisata di Bondowoso. Sekda Hidayat mengungkapkan, banyak potensi wisata yang memang masih belum dipromosikan secara maksimal di Bondowoso.
Padahal dari sisi keindahan, objek- objek itu tak kalah dengan tempat-tempat lain bahkan justru lebih bagus. Misalnya saja arung jeram Bosamba yang berada di Taman Krocok. Dia sempat menjajal Arung Jeram di Bali yang sudah cukup ternama. “Ternyata jauh lebih bagus di Bosamba ini,” ungkapnya.
Untuk itulah, kota dia, objek-objek seperti tentu harus terus mendapatkan sentuhan. Bahkan di meminta jajaran SKPD Bondowoso untuk bisa menjajal secara langsung arung jeram Bosamba Selain itu, kata dia, sejumlah destinasi lain di sekitar Kawah Ijen juga memiliki potensi yang sangat bagus untuk terus dikembangkan.
Salah satunya adalah Kawah Wurung yang terletak di dusun Curah Macan, Kalinyar, Sempol. Apalagi setelah dilakukan ujicoba beberapa kali di tempat ini, ternyata dinyatakan cukup layak untuk pengembangan olahraga dirgantara seperti paralayang dan gantole yang akan menjadi daya tarik tersendiri. Seperti diketahui, sekitar satu bulan terakhir ini, ujicoba paralayang intensif dilakukan oleh sejumlah atlet Jatim di Kawah Wurung.
Mereka sudah mencoba take off dari berbagai titik di Kawah Wurung. Termasuk dari Kawah Cincin yang merupakan titik tertinggi di Kawah Wurung. Dengan potensi seperti itulah, tambah Hidayat, maka tempat ini memiliki potensi yang sangat besar untuk terus dikembangkan sebagai destinasi andalan di Bondowoso. Dia meminta kepada instansi terkait untuk terus mendorong agar pengembangan paralayang ini mendapatkan suport yang kuat.
Karena lokasinya yang berada di kawasan Perhutani, kata dia, maka tentu harus ada kesepahaman dengan pemangku kawasan untuk membuat suatu rumusan bersama bagaimana pengelolaan akan dilakukan. Sementara itu, Sunandar Trigunajasa, kepala BKSDA Wilayah III Jember selaku pemangku kawasan Ijen mengungkapkan, Bondowoso menjadi daerah yang sangat strategis untuk terus mengembangkan pariwisatanya.
Apalagi jika melihat alur kunjungan ke Kawah Ijen, jalur Bondowoso masih menjadi jalur terbesar yang dilewati wisatawan menuju Ijen. “Perbandingannya 60 banding 40 persen dibanding yang melalui jalur Banyuwangi,” ungkapnya. Menurutnya, jika pengunjung datang dari arah Jogja atau Bromo, maka dipastikan akan melewati Bondowoso.
Kondisi itulah yang harus ditangkap sehingga pengunjung bisa lebih lama tinggal di Bondowoso. Berbagai terobosan juga sudah dilakukan pemerintah daerah untuk membuat turis lebih lama tinggal. Misalnya dengan adanya konsep city tour yang mengeksplorasi wisata sejarah, kuliner dan handycraft di wilayah perkotaan. Dengan menaiki delman atau bendi wisata, pengunjung diajak ke berbagai bangunan tua, kuliner dan peninggalan sejarah lain di wilayah perkotaan. (esb/wah)
Sumber  : Radar Jember
Tanggal  : 13 Pebruari 2015

]]>