KPH Jombang – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id Perum Kehutanan Negara Tue, 03 Jul 2018 01:50:55 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.4.1 https://stg.eppid.perhutani.id/wp-content/uploads/2023/04/cropped-logo-pht-32x32.png KPH Jombang – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id 32 32 Perhutani Tinjau Wana Wisata Kedung Cinet Jombang https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-tinjau-wana-wisata-kedung-cinet-jombang/ Tue, 03 Jul 2018 01:50:55 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=61975 SUARAJATIMPOST.COM (02/07/2018) | Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Desa Pojok Klitih, Kecamatan Plandaan Jombang, menginginkan Wana wisata alam Kedung Cinet, untuk dikelola dengan benar.

Pasalnya selama ini wana wisata tersebut tanpa ada perhatian khusus dari Pemerintah daerah, juga Perhutani.

Dari situ Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) bersama Tim Penggerak Wisata Desa Pojok Klitih, mengajukan proposal ke Perhutani, alhasil hari ini, sudah direspon positif dan dilakukan survei ke lokasi guna melakukan peta zona aman bagi pengunjung, oleh perhutani bersama penggerak wisata desa.

Nasrudin selaku ketua Pengelolah Wisata Kedung Cinet mengatakan proposal sudah diajukan ke Perhutani Ploso dan Ketua LMDH Pojok Klitih.

“Saat ini dilakukan pengecekan lokasi dan memberi arahan pada teman teman penggerak wisata dari BKPH Ploso Barat dan RPH Pojok Klitih, tentang keselamatan pengunjung,” jelasnya, Senin (2/7/2018).

Ia menambahkan hal ini dilakukan untuk menindak lanjuti untuk pengembangan wisata Cinet adventure forest, agar wana Wisata Kedung Cinet bisa menyajikan tempat yang layak untuk berwisata.

“Dari hasil survei lokasi ini, semoga bisa kerjasama pengelolaan agar kedepan Kedung Cinet ini, bisa menyuguhkan tempat wisata yang layak berwisata, terutama kenyamanan pengunjung,” lanjut pria sapaan akrab Mas Be.

Diketahui sebelumnya Kedung Cinet memiliki pemandangan yang sangat indah, bisa dibilang Green Cayonnya Kota Jombang Jawa Timur, namun belum ada perhatian khusus sehingga keamanan pengunjung kurang terjamin.

Sumber : suarajatimpost.com

Tanggal : 2 Juli 2018

]]>
Perhutani Jombang Gandeng PWI gelar LKTI dan Lomba Fotografi Wisata https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-jombang-gandeng-pwi-gelar-lkti-dan-lomba-fotografi-wisata/ Sun, 25 Oct 2015 12:44:41 +0000 http://perhutani.co.id/?p=32293 JOMBANG, PERHUTANI (24/10) | Perhutani Jombang bersama Persatuan Wartawan Indonesia Jombang menggelar Workshop Lomba Karya Tulis Ilmiah dan Lomba Fotografi Wisata Jombang untuk pelajar SMP, SMU se Jombang, di Gedung Tectona Perhutani Jombang. Sabtu.

Sengaja tema lomba mengangkat Wisata di Jombang yang tak terlepas dari wisata Alam dan Religius. Wisata Alam sebagian besar terletak di Kawasan Hutan pengelolaan Perhutani Jombang. Sebagai bentuk keperdulian remaja dan sarana promosi terhadap Wisata yang ada wilayah Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Jombang.

Tercatat 145 peserta dari lingkup pelajar SMP, SMU, di Jombang berkumpul di Gedung Tectona untuk mengikuti Workshop. Mereka sangat antusias untuk mengikuti lomba dan termotivasi untuk memenangkan menjadi juara yang berhadiahkan Tropy dari Administratur Perhutani dan hadiah uang tunai dari Bupati Jombang. Puncak penjurian dan penentuan juara lomba lomba itu ditetapkan pada hari Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 2015 yang akan datang. (Kom-Pht/Jbg/Arief)

Editor : Dadang K Rizal

Copyright ©2016

]]>
Dirut Perhutani Buka Pasar Murah Sinergi BUMN di Jombang https://stg.eppid.perhutani.id/dirut-perhutani-buka-pasar-murah-sinergi-bumn-di-jombang/ Sat, 04 Jul 2015 05:26:30 +0000 http://perhutani.co.id/?p=23742 Dok.Kom-PHT/Jbg  @2015

Dok.Kom-PHT/Jbg @2015

JOMBANG, PERHUTANI (4/7) | Direktur Utama Perum Perhutani Mustoha Iskandar membuka Pasar Murah BUMN Perhutani dilanjutkan dengan menyerahkan sembako untuk masyarakat pinggiran hutan Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan Jombang di Pos Keamanan Hutan Petak 122, Sumberkepuh Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan Munung
Pasar Murah BUMN 2015 di Perhutani Jombang menyediakan 500 paket untuk 500 orang masyarakat pinggiran hutan yang membutuhkan dengan harga yang sangat murah..
Pasar murah Ramadhan 1436 H ini dihadiri dari perangkat desa dan muspika Lengkong serta Polsek dan Koramil setempat.
Direktur Utama Perum Perhutani, Mustoha Iskandar menyatakan bahwa masyarakat pinggiran hutan agar saling perduli dan timbal balik “Kalau Perhutani sudah perduli kepada masyarakat diharapkan masyarakatpun juga harus perduli terhadap kondisi hutan di sekitarnya dalam pengelolaan Perhutani. Salah satu bentuk keperdulian Perhutani terhadap kebutuhan hidup masyarakat pinggiran hutan dengan diadakannya pasar murah ramadhan ini yang dekat dengan masyarakat pinggiran hutan, untuk mendukung Sinergi BUMN Membangun Negeri. (Kom-PHT/Jbg/Arief Bidj’s)

Editor : Dadang K Rizal

Copyright ©2015

]]>
Perhutani Jombang Bekali Guru Pembuatan Kebun Bibit Sekolah https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-jombang-bekali-guru-pembuatan-kebun-bibit-sekolah/ Tue, 12 May 2015 03:17:10 +0000 http://perhutani.co.id/?p=21021 Kom-PHT/Jbg  @2015

Kom-PHT/Jbg @2015

JOMBANG, PERHUTANI (12/5) | Perum Perhutani Jombang bersama Pemerintah Kabupaten Jombang memberikan pembekalan cara pembuatan Persemaian kepada guru guru pendamping untuk persiapan pembuatan Kebun Bibit Sekolah se Kabupaten Jombang, di Aula Dinas Pemkab Jombang. Selasa.

Pembekalan dan pelatihan ini merupakan persiapan kegiatan peningkatan peran serta masyarakat dalam rehabilitasi hutan dan lahan di Kabupetan Jombang serta kegiatan pengembangan dan pendalaman terhadap program KMDM di setiap sekolah. Penyampaian materi pembuatan persemaian secara detile dipaparkan oleh Kepala Urusan Tanaman Perhutani Jombang Dhoni Widyandoko.

Kepala Urusan Tanaman Perhutani Jombang, Dhoni Widyandoko menyampaikan bahwa peran serta guru sangat penting untuk mendorong siswa siswi untuk lebih perduli kepada kelestarian lingkungan alam dan hutan dengan secara langsung praktek membuat Kebun Bibit Sekolah (KBS) yang dapat pula di kembangkan di masing masing lingkungan siswa tinggal.

Para Guru Pendamping sangat antusias dan siap untuk melaksanakan pembuatan KBS di masing masing sekolahnya, merupakan bentuk nyata perasn serta masyarakat maupun sebagai pendidik. (KomPHT Jbg/Arief Bidj’s)

Editor : Dadang K Rizal

Copyright ©2015

]]>
Keripik Ndeso Kaki Gunung Anjasmoro https://stg.eppid.perhutani.id/keripik-ndeso-kaki-gunung-anjasmoro/ Thu, 31 Oct 2013 04:40:29 +0000 http://perhutani.co.id/?p=17042 Kriuk, kriuk…..Begitulah kerenyahan keripik pisang dan keripik singkong ndeso asli yang saya cicipi dari Jawa Timur. Ribuan bungkus keripik renyah, enak dan tanpa bahan pengawet itu hasil buah tangan perempuan desa hutan bernama Nunuk dari desa Gondang, Kabupaten Jombang.
Siapa perempuan keripik ini? Nunuk adalah anggota kelompok Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) “Jaya Makmur”. Kelompok binaan Perhutani Jombang ini lintas gender, artinya subyek pemberdayaannya bukan monopoli lelaki tetapi termasuk kaum perempuan alias ibu-ibu.
Menurut pengakuan Nunuk, warga desa Gondang sebagian besar membuat keripik sejak lama. Krisis ekonomi dan melonjaknya harga sembako berdampak pada matinya usaha rumahan tersebut.
Kelompok LMDH “Jaya Makmur” mampu bertahan dan tetap aktif bekerja di hutan dan mengembangkan usaha produktif. Sebut saja usaha pupuk organic, agen hayati, dan bio urin kambing. Biourin ini merupakan kepedulian kelompok terhadap lingkungan dan alam.
Keaktifan kelompok membuat Pemerintah Daerah Jombang memberikan bantuan sebuah mesin pengering keripik.
Perempuan energik ini memulai usaha keripik tahun 2009.  Ketika “Jaya Makmur” mendapat pinjaman lunak PKBL dari Perhutani Jombang sepuluh juta rupiah tahun 2011, ketua kelompok memutuskan dana itu untuk usaha keripik. Nunuk melihat bahwa suntikan dana PKBL dengan bunga super murah ini sebagai peluang kebangkitan usaha keripik desanya yang lama mati suri.
Bahan baku pisang, ketela, singkong, dan umbi-umbian berasal dari desanya , desa tetangga dan dari hutan sekitar. Proses produksi tidak menggunakan bahan pengawet atau bumbu rahasia. Semua murni alam, setelah dipotong, dicuci dengan gula dan garam, langsung goreng sreng sreng.
Harga jual keripik awalnya antara seribu sampai tigaribu rupiah per kantong, tergantung ukuran. Omset awal seratusan ribu rupiah perbulan.  Ketika ditanya pendapatannya sekarang berapa? Perempuan yang mengolah keripik di dapur rumahnya ini malu-malu menjawab.  “nate pikantuk sedoso yuto sewulan” (pernah mendapat sepuluh juta rupiah: red).
Permintaan yang banyak memberikan motivasi untuk terus berkreasi pada proses produksi. Tentu istri Suryadi tersebut ingin mampu bersaing dengan keripik lainnya.
Para perempuan desa Gondang bisa bekerja sewaktu-waktu apabila ada pesanan mendadak. Keripik yang dikemas sederhana itu dijual di warung-warung  dan pasar desa. Bahkan akhir-akhir ini pesanan justru dari beberapa toko makanan di Surabaya dan luar Jawa.
Kita tidak bisa membayangkan ketika perempuan-perempuan di desa hutan hanya duduk diam, menunggu hasil panen sawah, menunggu pohon-pohon di hutan berbuah, apa jadinya masa depan.
Di balik bayangan indah gunung-gunung, Nunuk memutar roda kehidupan desa hutan yaitu desa Gondang, Carangwulung, Wonosalam, Banyon, Jombang. Kemauan dan kerja kerasnya tanpa demonstrasi, menghasilkan kerenyahan ‘keripik ndeso kaki Gunung Anjasmoro’ yang mencuri rasa dan perhatian.
Oleh: Soesi Sastro
Sumber: Majalah PKBL Action, No. 13, Th. II, Oktober 2013

]]>