KPH Pasuruan – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id Perum Kehutanan Negara Tue, 02 Oct 2018 05:06:31 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.4.1 https://stg.eppid.perhutani.id/wp-content/uploads/2023/04/cropped-logo-pht-32x32.png KPH Pasuruan – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id 32 32 Berlibur ke Bumi Perkemahan Dlundung Trawas https://stg.eppid.perhutani.id/berlibur-ke-bumi-perkemahan-dlundung-trawas/ https://stg.eppid.perhutani.id/berlibur-ke-bumi-perkemahan-dlundung-trawas/#respond Tue, 02 Oct 2018 05:06:31 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=66358 BISNISSURABAYA.COM (01/10/2018) | Bumi Perkemahan adalah tempat untuk melepas lelah. Bagi pengunjung yang suka travelling atau wisata bisa datang ke tempat ini. Tak perlu menguras waktu dan banyak beaya. Misalnya, di Bumi Perkemahan Dlundung Trawas Mojokerto ini bisa menjadi tujuan yang menarik untuk berkemah.

Tempat ini berada di hutan lindung seluas 1.600 ha milik Perhutani KPH Pasuruan. Tempat perkemahan ini mempunyai akses yang mudah untuk dikunjungi. Baik kendaraan umum, roda dua, maupun mobil pribadi.

Di Bumi Perkemahan ini memiliki beberapa fasilitas yang memadai. Mulai toilet, tempat parkir yang cukup, mushola dan area yang luas untuk berkemah. Untuk masuk kawasan ini, individu dikenakan beaya Rp 3.500 per-orang di tambah beaya parkir Rp 1.000 untuk roda dua, dan Rp 2.000 untuk roda empat.

Disini terdapat warung yang menyediakan makanan dan minuman. Salah satunya yang terkenal adalah warung Pak Taji. Pemiliknya ramah dan menyenangkan bila diajak berkomunikasi. Sehingga sering menjadi jujugan pengunjung. Baik masyarakat umum maupun siswa-siswi dan mahasiswa/wi.

Jika berkemah di kawasan ini, pengunjung bisa memilih lokasi dimanapun, karena tempatnya luas terbagi menjadi beberapa petak area yang semuanya dalam satu lokasi yang sama. Bila memilih bekemah di petak utama atau di lapangan pengunjung mempunyai banyak keuntungan. Karena dekat dengan sumber air.

“Saya dan rekan-rekan sangat menikmati suasana di Bumi Perkemahan ini. Selain tempatnya, sejuk, fasilitasnya sangat memadai,” kata Rahma, seorang siswi SMK N 1 Driyorejo Gresik, yang sedang berkemah di wisata ini kepada bisnissurabaya.com Minggu (30/9) kemarin.

Suasana udara yang sejuk dan nyaman membuat pengunjung betah berlama-lama di Bumi Perkemahan ini. Juga dapat mendidik pelajar untuk belajar mandiri, mengasah keberanian, serta membiasakan diri lebih mengenal dan mencintai alam.

Selain itu, di area sekitar Bumi Perkemahan ini terdapat wisata air terjun Dlundung. Air terjun ini memiliki tinggi 50-60 meter berada di ketinggian kurang lebih 760 mdpl dan berjarak 200 meter dari petak utama atau pintu masuk. Sumber airnya berasal dari pegunungan welirang.

Air yang terjum bebas tidak begitu deras. Karena aliran air yang jatuh dari atas masih membentur dinding berundak, dan sisanya 25 meter baru meluncur kebawah. Bila berniat refreshing dan kemping di Bumi Perkemahan Dlundung ada baiknya menghindari musim liburan atau musim pendaftaran siswa/mahasiswa baru karena sangat padat kegiatan.

Sumber : bisnissurabaya.com

Tanggal :  1 Oktober 2018

]]>
https://stg.eppid.perhutani.id/berlibur-ke-bumi-perkemahan-dlundung-trawas/feed/ 0
Wana Wisata Padusan Andalkan e-Ticket untuk Pangkas Kebocoran https://stg.eppid.perhutani.id/wana-wisata-padusan-andalkan-e-ticket-untuk-pangkas-kebocoran/ https://stg.eppid.perhutani.id/wana-wisata-padusan-andalkan-e-ticket-untuk-pangkas-kebocoran/#respond Tue, 07 Aug 2018 01:24:52 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=63445 SUREPLUS.ID (06/08/2018) | Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM) Ecotourism Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Timur terus menyiapkan inovasi baru. Selain membenahi infrastruktur aset wisatanya yang tersebar di beberapa tempat di Jatim, dilakukan pula pembenahan sistem tiket masuk.

“Sejak bulan puasa lalu, kami melakukan sistem e-ticket untuk masuk kawasan Wana Wisata Padusan di Pacet, Mojokerto. Tentu saja harapannya adalah, mempermudah masyarakat yang ingin masuk ke Padusan,” aku Berthus Sudarmeidi, General Manager KBM Ecotourism Perhutani Jatim.
Sistem e-ticket ini melibatkan vendor penyedia aplikasi di Android Play Store, sehingga mempermudah siapapun yang ingin masuk Padusan, tanpa antre di loket seperti yang sudah-sudah.

Jadi, kata Berthus, pengunjung nantinya dapat kode khusus yang cukup ditunjukkan pada petugas di lokasi wana wisata. “Wana Wisata Padusan adalah kawasan wisata yang cukup diperhitungkan. Selain karena lokasinya dekat dengan Surabaya, juga tempatnya memang bagus,” jelas pria yang dulu sempat bertugas di Perhutani Jawa Barat ini.

Dijelaskan, Wana Wisata Padusan terletak di kawasan hutan petak 40,41,42 RPH Claket BKPH Pacet KPH Pasuruan. Selain menawarkan keindahan alam pegunungan, Padusan juga menjanjikan udara yang sejuk dan segar.

“Karena tempatnya terletak di ketinggian kurang lebih 800 meter dpl. Suhunya rata-rata 20 derajat celcius,” katanya. Wana Wisata Padusan jadi menarik, lata Berthus, karena balutan mitos ritual mandi bersama yang berkembang dari masa ke masa.

Di tempat ini, KBM Perhutani Jatim juga mengembangkan wahana kolam rendam air panas atau whirlpool. Air panas yang ada dalam kolam itu merupakan air panas yang mengandung belerang alami, sehingga dipercaya bisa membantu proses penyembuhan dan relaksasi.

“Kami juga sudah mengembangkan kolam renang anak dan dewasa, camping ground, penangkaran rusa, arena outbound dan gathering, ATV, tempat rafting, dan masih banyak lagi. Selain itu juga ada Air Terjun Grenjengan, jadi makin lengkap,” papar Berthus.

Terkait penggunaan e-ticket, Berthus mengakui jika upaya ini dilakukan untuk memangkas potensi kebocoran. Sebelum e-ticket, kebocoran hasil tiket bisa mencapai 30 persen. Ini jelas sangat merugikan.

“Padahal target pendapatan Padusan per tahun Rp 11 miliar. Sampai Juni lalu baru sekitar Rp 4 miliar,” sesalnya. Meski demikian, ia optimis target itu bisa tercapai sampai akhir Desember 2018.

 
Sumber : sureplus.id
Tanggal : 6 Agustus 2018

]]>
https://stg.eppid.perhutani.id/wana-wisata-padusan-andalkan-e-ticket-untuk-pangkas-kebocoran/feed/ 0
Brambang Outdoor Spot Selfie Pacet Tawarkan 3 View Gunung https://stg.eppid.perhutani.id/brambang-outdoor-spot-selfie-pacet-tawarkan-3-view-gunung/ Thu, 10 May 2018 08:48:00 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=55005 BERITAJATIM.COM (10/5/2018) | Ada sedikitnya tiga gunung yang bisa dilihat dari Brambang Outdoor Spot Selfie (BOSS) yang berda di Petak 27D Dusun Godean, Desa Pacet Selatan, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Yakni Gunung Penanggungan, Welirang dan pengunungan biru.

Pengelola BOSS, Wardok mengatakan, sesuai namanya, BOSS merupakan wisata spot selfie dan nantinya akan wisata edukasi. “Karena ini merupakan hutan produksi maka nantinya pengunjung akan belajar menyadap pohon pinus selain spot foto,” ungkapnya, Kamis (10/5/2018).

Namun, dalam soft opening kali ini masih ada dua spot selfie yakni love BOSS dan balkon. Love BOSS adalah tulisan yang berada di ketinggian namun bisa dinaiki dan pengunjung bisa foto di atasnya. Begitu juga dengan balkon. Sebelum lebaran, akan ada tambahan dua spot lagi.

“Nantinya akan ada camping dron, penginapan, rumah pohon dan lainnya. Sementara soft opening hanya dua wahana, love dan balkon tapi nantinya akan ada dua spot lagi spider homok dan tangan BOSS. Kita optimis dengan empat wahana jadi tujuan wisata,” katanya.

Wardok menjelaskan, jika lahan yang menjadi lokasi BOSS merupakan lahan dari Perum Perhutani KPH Pasuruan. Dengan lahan seluas 4,9 hektar, nantinya akan ada 15 sampai 20 spot foto dengan view tiga gunung.

“Di sisi utara bisa dilihat Pacet dan Gunung Penanggungan, sisi timur Gunung Welirang dan sisi barat pengunungan biru. Memang sekarang banyak wisata dengan menyajikan spot foto namun disini pohon pinus masih banyak sehingga rindang dan pengunjung akan nyaman,” ujarnya.

Brambang di BOSS sendiri, tegas Wardok, karena lahan tersebut bernama putuk Brambang atau bukit Brambang. Untuk harga tiket masuk sendiri sebesar Rp10 ribu dan setiap wahana Rp10 ribu. Nantinya akan ada wisata edukasi, yakni pengunjung bisa belajar menyadap getah pohon pinus.

“Kami kerja sama dengan perhutani, ada 4,9 hektar lahan Perum Perhutani KPH Pasuruan yang nantinya akan kita bangun spot atau wahana. Jam buka mulai pukul 07.30 WIB sampai pukul 16.30 WIB, kedepan nantinya akam dibuka malam hari,” tuturnya.

Menurutnya, karena Pacet cukup indah dilihat saat malam hari sehingga kedepan akan dibuka juga saat malam hari. Sementara untuk bagi hasil, Wardok menjelaskan, jika 30 persen dari penjualan tiket untuk Perum Perhutani KPH Pasuruan.

Sumber : beritajatim.com

Tanggal : 10 Mei 2018

]]>
25 Ribu Pohon akan Ditanam untuk Lindungi Sumber Air https://stg.eppid.perhutani.id/25-ribu-pohon-akan-ditanam-untuk-lindungi-sumber-air/ Mon, 18 Sep 2017 09:16:43 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=49634 DETIK.COM (18/9/2017) | Menjaga kelestarian hutan dan sumber air, Yayasan Sanggar Indonesia Hijau (Si Hijau) Purwodadi, Kabupaten Pasuruan mengajak Perhutani dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) melakukan penanaman pohon. Ditargetkan sebanyak 25 ribu pohon akan ditanam.

“Kami menyediakan lahan untuk kegiatan konservasi Si Hijau dan LMDH Hutan Permata. Si Hijau ini kan salah satu tempat pendidikan untuk lingkungan, harapannya setiap adanya kegiatan ada aplikasinya,” kata Wakil Administratur Pehutani KPH Pasuruan, Untung Saptono Hadi, di Yayasan Sanggar Indonesia Hijau, Desa Cowek, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Senin (18/9/2017).

Untung mengatakan, lokasi konservasi yang dipilih terdapat banyak titik yang bisa mengeluarkan sumber mata air. Jadi konservasi ini berkaitan langsung dengan menjaga sumber tersebut tak mati.

“Meski wilayah Perhutani adalah hutan produksi, namun banyak sumber air di dalamnya. Makanya kami pilih lokasi-lokasi yang memiliki sumber air. Usaha konservasi ini untuk menjaga sumber-sumber air yang ada. Sehingga saat musim kemarau pun tetap mengeluarkan sumber air,” jelasnya.

Untung menjelaskan pohon-pohon yang ditanam di lokasi-lokasi konservasi tak untuk ditebang. Oleh karena itu, pihaknya memilih pohon produktif yang berbuah seperti nangka durian dan lainnya.

“Sehingga masyarakat hutan tak tergoda untuk menebang pohon, tapi tetap bisa menikmati hasil pohon yang ditanam. Selain ikut menanam, warga sekitar hutan kami harapkan ikut menjaga agar pohon bisa tumbuh besar,” jelasnya.

Pegiat lingkungan dari Lembaga Pelatihan dan Pemagangan Yayasan Sanggar Indonesia Hijau, Desa Cowek, Kecamatan Purwodadi, Sugiarto, mengatakan, pihaknya memiliki kepentingan dalam konservasi, terutama pendidikan lingkungan.

“Kita tak bisa terus memanfaatkan air dan hutan tanpa memikirkan konservasi. Kami akui upaya konservasi ini sangat berat. Jangankan menanam, diajak merawat hutan saja susah,” kata pria peraih Kalpataru ini.

Sugiarto mengatakan pihaknya akan menyediakan bibit dan semua keperluan untuk konservasi tersebut. Kegiatan tersebut merupakan wujud komitmennya untuk terus-menerus berkampanye demi kelestarian hutan.

“Kami ingin kesadaran pelestarian lingkungan hutan menjadi kesadaran bersama dan kebutuhan bersama. Di tempat kami banyak kader lingkungan, ada pembibitan, dan kegiatan ini bisa menjadi pemagangan,” tandasnya.

25 ribu pohon tersebut ditanam di RPH Cowek BKPH Lawang Timur KPH Pasuruan. Antara lain di petak 39e, petak 39f, petak 39a2, petak 39 I, petak 39 M.

“Ke depan, lokasi-lokasi lain juga akan menjadi lokasi aplikasi pendidikan konservasi kami dan kami tanami pohon,” pungkasnya.

Sumber : detik.com

Tanggal : 18 September 2017

]]>
Liburan 3 in 1 ala Wisata Alam Trawas https://stg.eppid.perhutani.id/liburan-3-in-1-ala-wisata-alam-trawas/ Tue, 08 Nov 2016 03:38:22 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=41927 34803-liburan-3-in-1-ala-wisata-alam-trawasINTISARI-ONLINE.COM (7/11/2016) | Kawasan wisata Trawas seolah kalah pamor dibandingkan dengan kawasan wisata lainnya di Indonesia. Namun, sebagai alternatif tujuan wisata kawasan ini patut juga dikunjungi. Di sana kita tak cuma berwisata alam, tetapi juga bisa belajar lingkungan hidup dan sejarah.
Kalau Anda pribadi yang cinta lingkungan, S kawasan wisata Trawas, Mojokerto, Jawa Timur, bisa menjadi tujuan wisata yang cocok. Letaknya sekitar 60 km dari Surabaya atau sekitar 45 km dari Malang. Alamnya asri. Udaranya sejuk dan bersih. Suasananya tenang. Tak heran kalau kawasan ini menjadi pilihan kaum berduit untuk mendirikan vila. Di kawasan ini, Anda dapat mengunjungi air terjun Dlundung, PPLH Seloliman, dan Candi Petirtaan Jalatunda.
Mari kita kunjungi satu persatu.
Air terjun Dlundung terletak di Desa Klemoko, Trawas. Ketinggian air terjunnya sekitar 23 m. Air terjun ini berada di kaki Gunung Welirang. la berada di kawasan wisata dalam hutan yang didominasi pohon pinus seluas 1.600 ha milik Perhutani KPH Pasuruan, Kabupaten Mojokerto. Luas kawasan wisata air terjun Dlundung sendiri sekitar 4,5 ha. Selain air terjun, di kawasan ini juga terdapat areal untuk bersantai serta camping ground yang cukup luas dan nyaman.
Begitu memasuki gerbang kita akan melewati jalan aspal mendaki sejauh 1 km, dengan pemandangan hutan pinus dan persawahan, sebelum tiba di pelataran parkir kendaraan bermotor. Tempat parkir motor bisa menampung lebih dari 50 sepeda motor. Sementara, areal parkir mobil cuma mampu menampung sekitar 5 mobil sedan atau minibus. Di sisi areal parkir terdapat warung makan. Di warung ini dijual beragam makanan, dari makanan ringan hingga bakso, serta minuman penghangat seperti kopi atau teh dan minuman dalam kemasan.
Sekitar 30 m dari sana, terdapat saung permanen berukuran sekitar 5 x 5 m yang berlantai keramik. Di sinilah kita dapat duduk-duduk santai sebelum atau sesudah menikmati indahnya air terjun Dlundung.
Dari tempat parkir menuju air terjun kita mesti melalui jalan setapak yang telah diplester selebar 1 m. Kalau dalam keadaan basah, jalan tersebut terasa agak licin, sehingga kita mesti berhati-hati agar tidak terpeleset. Di kiri-kanan jalan tampak alam yang masih asli dengan berbagai jenis tanaman, dari perdu hingga tanaman keras.
Di bagian bawah air terjun, air bening tampak menggenang sebelum mengalir ke sungai kecil menuju ke bagian yang lebih rendah. Untuk keselamatan, kita dianjurkan tidak mendekati tempat jatuhnya air. Kita cukup main air, berendam, atau mandi di tepi “kolam” penampungan air terjun itu. Kalau sudah begitu, segala beban kehidupan bisa terlupakan.
Berekreasi dan belajar lingkungan
Dari menikmati sejuknya udara dan asrinya alam di sekitar air terjun Dlundung, perjalanan dapat dilanjutkan ke Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) Seloliman. Lokasinya di Desa Seloliman, di lereng barat Gunung Penanggungan dengan ketinggian 350 – 400 mdpl. Jarak dari air terjun Dlundung kira-kira 15 km, butuh waktu 30 menit perjalanan dengan mobil.
Asal tahu saja, PPLH Seloliman ini didirikan oleh Yayasan Indonesia Hijau (YIH, berdiri pada 1978) pada 1990 sebagai pusat kegiatan pendidikan lingkungan. “Semua kegiatan dilakukan di dalam center ini. Mulai dari pengelolaan hutan tropis, pencemaran lingkungan, pengolahan sampah, pertanian organik, pembangkit mikrohidro, solar cell, hingga tungku serbuk gergaji. Sebenarnya, isu besarnya adalah pertanian organik,” ungkap Sisyantoko, direktur eksekutif PPLH Seloliman. Semua media untuk belajar lingkungan ada dalam center ini.
Sebelumnya, YIH menjalankan edukasi lingkungan secara door to door yang pada akhirnya dianggap tidak efisien. Karena itu, didirikanlah PPLH Seloliman. Lokasi ini dipilih lantaran murah dan media pendidikannya banyak, banyak peninggalan sejarah berupa candi, dekat dengan pemukiman, dan tidak terlalu jauh dari ibukota Jawa Timur.
Sesuai dengan namanya, semua fasilitas di dalamnya dibuat ramah lingkungan. Begitu sampai di gerbang masuk kompleks seluas 3,3 ha ini kita sudah merasakan suasana alami. Gerbang itu berbahan batu dengan genteng tanah Hat yang dirambati tanaman. Begitu masuk, suasana bersahabat dengan alam sangat terasa. Jalannya dibiarkan tidak beraspal dan di setiap sudut halaman selalu ada tanaman. Tempat sampah yang disediakan dibuat spesifik untuk sampah tertentu, seperti logam, kaca, plastik, kertas.
Sampah organik tak terlalu menjadi persoalan karena memang tidak membahayakan lingkungan. Bangunan-bangunannya pun dibuat efisien dalam penggunaan energi, misalnya dengan menempatkan jendela di sudut bangunan. PPLH Seloliman terbuka bagi siapa saja yang ingin berkunjung. Dari anak TK hingga perguruan tinggi. Dari komunitas informal hingga organisasi formal.
“Tapi semua itu harus dikoordinasikan dengan kami. Di sini SDM-nya terbatas. Kalau tiba-tiba ada 50 orang berkunjung, kami ‘kan kerepotan,” jelas Toko, panggilan akrab Sisyantoko. Di sini kita dapat menikmati sejuknya udara pegunungan. Di malam hari, kita bisa mendengarkan suara jengkerik dan memandang bintang gemintang di langit. Lebih dari itu, kita juga dapat belajar segala sesuatu yang berkaitan dengan lingkungan hidup dan pelestariannya. Misalnya, mengenal ekosistem hutan tropis, pencemaran lingkungan, lingkungan keluarga pedesaan, energi alternatif dan teknologi tepat lingkungan, pengelolaan sampah, serta lanskap dan arsitektur lingkungan.
 
Tanggal : 7 November 2016
Sumber : intisari-online.com

]]>
Perhutani Pasuruan Rehabilitasi Tanah Kosong https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-pasuruan-rehabilitasi-tanah-kosong/ Thu, 31 Dec 2015 15:03:59 +0000 http://perhutani.co.id/?p=32523 PASURUAN, PERHUTANI (31/12) | Peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan Bulan Menanam Nasioanal (BMN) Provinsi Jawa Timur, diselenggarakan di Taman Hutan Rakyar (Tahura) R Suryo desa Claket, Kecamatan Pacet – Kabupaten Mojokerto. Kegiatan penanaman dengan tema “Ayo Kerja, Tanam dan Pelihara Pohon” bertujuan mendorong seluruh elemen masyarakat membangun ekosistem hayati dan kondisi lingkungan alam supaya lebih baik .

Acara ini dihadiri antara lain dari Kepala Dinas Kehutanan Propinsi Jawa Timur, Kepala Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Timur, Kapolres Mojokerto, Dandim Mojokerto, Kepala BLH Jawa Timur, Kepala UPT BKSDA, Kepala UPT TNBTS, Kepala UPT Tahura R Suryo,Kepala UPT BPDAS, Muspika Pacet, Tokoh Masyarakat,Tokoh Agama Kecamatan Pacet, Pelajar, Pramuka Saka Wanabakti serta LMDH setempat.

Kepala Dinas Kehutanan Propinsi Jawa Timur, Indra Wiraguna saat menjadi ispektur upacara berpesan agar Masyarakat melakukan penanaman dilahan –lahan kosong/kritis yang berada disekitarnya sertamenanam di daerah sumber mata air serta merehabilitasi kawasan hutan yang gundul agar tidak terjadi banjir. Masyarakat juga diharapkan ikut mensukseskan gerakan penanaman satu miliar pohon tahun 2015.

Setelah upacara peringatan HMPI dan BMN 2015 dilanjutkan dengan penanaman pohon secara simbolis dengan diikuti semua peserta. (Kom-PHT/Psu/Dd)

Editor : Dadang K Rizal
Copyright ©2015

]]>
Administratur Perhutani Pasuruan Tandatangani MoU Pembangunan Embung Sanganom https://stg.eppid.perhutani.id/administratur-perhutani-pasuruan-tandatangani-mou-pembangunan-embung-sanganom/ Tue, 15 Sep 2015 01:33:42 +0000 http://perhutani.co.id/?p=26935 DOk. Kom-PHT/PSU @2015

DOk. Kom-PHT/PSU @2015

PASURUAN, PERHUTANI (15/9) | Administratur Perhutani Pasuruan, Kuntum Suryandari dan Bupati Pasuruan,  H. M. Irsyad Yusuf menandatangani MoU tentang Pembangunan Embung Sanganom pada kawasan hutan RPH Tanjunganom BKPH Pasuruan KPH Pasuruan di Ruang Pingitan Pendopo Pemkab Pasuruan.

Rencana pembangunan Embung Sanganom seluas 2,8 hektar, akan dilaksanakan secara bertahap oleh Dinas Pengairan dan Pertambangan Propinsi Jawa Timur tahun ini. Pembangunan embung sanganom berlokasi di kawasan hutan petak 33a, 33b, 33c dan 33d RPH Tanjunganom BKPH Pasuruan di lokasi tanaman kayu putih masuk Desa Sanganom Kecamatan Nguling.

“Pembangunan embung Sanganom ini banyak sekali manfaatnya, antara lain untuk Irigasi pertanian masyarakat, perlindungan hutan untuk mengatasi kekeringan, persemaian bibit hutan, penyediaan air baku untuk keperluan sehari-hari, pengendali banjir di musim hujan dan konservasi sumber daya air. Dengan adanya MOU ini saya berharap Perum Perhutani bisa menjalin hubungan baik dengan Pemkab Pasuruan” ujar Kuntum dalam sambutannya. (Kom-Pht/Psu/Dd)

Editor  :  A. Irfan S.

Copyright ©2015

]]>
Perhutani Pasuruan Salurkan Bantuan Air Bersih Untuk Masyarakat https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-pasuruan-salurkan-bantuan-air-bersih-untuk-masyarakat/ Tue, 28 Jul 2015 03:13:21 +0000 http://perhutani.co.id/?p=24831 Dok. Kom-PHT/PSU Copyright@2015

Dok. Kom-PHT/PSU Copyright@2015

PASURUAN, PERHUTANI (28/7) | Musim kemarau yang berkepanjangan menyebabkan kekeringan dimana-mana. Hal ini terjadi di beberapa desa di Kabupaten Pasuruan wilayah kerja Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Pasuruan Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Pasuruan. Melihat keadaan masyarakat desa sekitar hutan Pasuruan  mengalami kekeringan dan kekurangan air bersih, Perhutani KPH Pasuruan mewujudkan kepeduliannya dengan menyalurkan air bersih untuk masyarakat yang membutuhkan.

Adapun desa-desa yang diberikan air bersih antara lain Desa Karangasem, Desa Karangjati Kec. Lumbang, Desa Kedungpengaron Kec. Kedungpengaro dan Desa Sanganom Kec. Nguling yang keseluruhan berada di wilayah kerja Perhutani Pasuruan. Setiap hari masing-masing desa akan diberikan 5000 liter dengan sistem pembagian bergulir.

Asper BKPH Pasuruan Rahmadi memaparkan bahwa bantuan air bersih di beberapa desa yang berada di wilayah BKPH Pasuruan ini merupakan wujud kepedulian Perhutani kepada masyarakat desa sekitar hutan yang mengalami kekeringan dan kesulitan mendapatkan air bersih. Dengan kepedulian ini secara tidak langsung mereka akan ikut membantu menjaga keamanan hutan. Sebelumnya Perhutani juga memberikan bingkisan lebaran kepada tenaga pungut daun kayu putih.

Ketua LMDH Sumberurip Artomo merasa sangat terbantu dan mengucapkan terima kasih kepada Perhutani Pasuruan yang telah memberikan bantuan air bersih di desa Karangjati yang mengalami kekurangan air. (Kom-Pht/Psu/DD).

Editor  : DKR

Copyright ©2015

]]>
Perhutani Pasuruan Salurkan Dana Hibah Untuk Mesjid https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-pasuruan-salurkan-dana-hibah-untuk-mesjid/ Tue, 30 Jun 2015 04:15:02 +0000 http://perhutani.co.id/?p=23699 Dok.Kom-PHT/Psu  @2015

Dok.Kom-PHT/Psu @2015

PASURUAN, PERHUTANI (30/6) | Perhutani Pasuruan menyalurkan dana hibah Bina Lingkungan tahun 2015 sebesar Rp. 10 Juta untuk mesjid An-Nur melalui Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Selokendit Desa Begaganlimo Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto yang masuk dalam wilayah kerja BKPH Jatirejo Perhutani Pasuruan.

Bantuan dana hibah bina lingkungan diserahkan oleh Wakil Administratur, Perhutani Pasuruan, Billy Mahardika B.A kepada ketua LMDH Sauji perangkat desa setempat.

Wakil Administratur, Perhutani Pasuruan, Billy Mahardika B.A menyatakan bahwa bantuan dana bina lingkungan ini hendaknya bisa di gunakan sebaik – baiknya, renovasi masjid An-Nur dapat segera diselesaikan sehingga dapat digunakan untuk ibadah dan diharapkan masyarakat desa begagan ikut membantu mengamankan hutan dan menjaga kelestarian lingkungan. (Kom-PHT/Psu/Ded)

Editor : Dadang K Rizal
Copyright ©2015

]]>
Perhutani Pasuruan Salurkan Dana Hibah Untuk Penampung Sampah https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-pasuruan-salurkan-dana-hibah-untuk-penampung-sampah/ Sun, 28 Jun 2015 23:17:59 +0000 http://perhutani.co.id/?p=23534 Dok.kom-PHT/Psu  @2015

Dok.kom-PHT/Psu @2015

PASURUAN, PERHUTANI (29/6) | Perum Perhutani KPH Pasuruan memberikan bantuan dana hibah sebesar empat juta rupiah kepada Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Sri Rejeki di  Dusun Janjeng Desa Seloliman Kecamatan Trawas, Senin. Dana bantuan diserahkan Asper/KBKPH Penanggungan, Arifin  kepada Ketua LMDH Sri Rejeki Misto.

Rencananya bantuan akan digunakan untuk pembangunan penampungan sampah organik dan non organik di kawasan wisata Jolotundo yaitu  kawasan wisata yang harus di jaga dan dilestarikan.

Misto menyatakan bahwa dengan dibangunnya bak penampung sampah ini,  sampah akan dipilah menjadi sampah organik  dan an organik untuk didaur ulang dan dijadikan pupuk. Selain itu akan dimanfaatkan pula untuk kerajinan, penambah ekonomi keluarga (Kom-PHT/Psu/DD)

Editor : Dadang K Rizal

Copyright ©2015

]]>