KPH Pati – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id Perum Kehutanan Negara Thu, 26 Apr 2018 04:43:02 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.4.1 https://stg.eppid.perhutani.id/wp-content/uploads/2023/04/cropped-logo-pht-32x32.png KPH Pati – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id 32 32 Waduk Logung Jadi Tempat Budidaya Lebah https://stg.eppid.perhutani.id/waduk-logung-jadi-tempat-budidaya-lebah/ Thu, 26 Apr 2018 04:43:02 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=54676 JAWAPOS.COM (25/4/2018) | Lahan Perhutani seluas 50 hektare di Waduk Logung bakal dijadikan budidaya lebah. Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus pun memfasilitasi pemanfaatan lahan di Desa Kandangmas, Kecamatan Dawe, tersebut. Ke depan, lahan milik Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Pati itu segera ditanami randu untuk tempat berkembang biak lebah.

Catur Sulistyanto, kadinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus menyatakan, ide budidaya lebah itu berasal dari petani Cranggang dan Kandangmas, Kecamatan Dawe, yang membutuhkan area pengembaraan lebah. ”Setelah ditindaklanjuti dengan mengontak Perum Perhutani KPH Pati, akhirnya mendapat tanggapan positif. Sehingga lahan Perhutani ini dapat digunakan untuk kawasan pengembaraan lebah,” katanya.

Bibit randu disiapkan paguyuban peternak lebah sebanyak 1.500 batang. Selanjutnya, batang dan kapas randu menjadi milik Perhutani. Dibutuhkan waktu sekitar lima tahun agar pohon randu siap digunakan untuk area pengembaraan lebah. Dengan begitu lebah dapat mencari makan di tempat tersebut.

Dengan demikian, nota kesepahaman disiapkan antara 200 petani yang membudidayakan lebah dengan Perhutani. Diperkirakan, lebah yang dibudidayakan di 30 ribu kotak dapat mencari makan pada kawasan itu. ”Kami sifatnya hanya memfasilitasi,” tegasnya.

Seandainya kerja sama pemanfaatan lahan dianggap berhasil, tidak menutup kemungkinan luasan dapat ditambah. Paling tidak, lahan Perhutani dapat dioptimalkan pemanfaatannya untuk petani.

Kabid Peternakan pada Dinas Pertanian dan Pangan Sa’diah menambahkan, selama ini petani menggembalakan lebah hingga ke Jawa Timur. Lebah diangkut dengan wadah khusus ke lokasi yang ditumbuhi tanaman sumber pangan mereka.

”Salah satu tanaman sumber pangannya yakni randu. Karena biaya pengembaraan lebah sangat mahal. Hal itu tergantung dari jarak dan lama pengembaraan. Dengan demikian, melalui budi daya lebah di waduk logung nanti diharapkan bisa membantu biaya produksi petani,” imbuhnya.

Sumber : jawapos.com

Tanggal : 25 April 2018

]]>
Perhutani Pati Sambut Musim Tanam dengan Penanaman Bersama https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-pati-sambut-musim-tanam-penanaman-bersama/ Wed, 30 Dec 2015 15:08:52 +0000 http://perhutani.co.id/?p=32530 PATI, PERHUTANI (30/12) | Untuk menyukseskan tanaman di musim tanan tahun ini Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Pati melakukan penanaman bersama sebagai dimulainya tahun tanam 2015.Acara penanaman bersama ini diselenggarakan di Petak 7b Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Puncel, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Ngarengan dengan luas baku 20.7 Ha dan luas tanaman 15 Ha. Rabu.

Administratur Perhutani Pati, Dadang Ishardianto menjelaskan bahwa Petak 7b sebagai percontohan pola tanam dengan system 6 x 3 x 2 Mdan dia mengistilahkan sebagai Pagar Sedulur, dimana tanaman tersebut dibagi atas larikan atau Blok, 6 larik untuk masyarakat /LMDH disitu boleh untuk ditanami tanaman lain atau polowijo sedangkan larikan 3 dan 2 sebagai tanaman pokok dan pengisi yang tidak boleh ada tanaman lain. KPH Pati tahun 2015 ini merencanakan tanaman seluas 891,4 Ha yang tersebar di beberapa BKPHtermasuk BKPH Ngarengan.

Penanaman bersama dipimpin Kasi PSDH KPH Pati, Priyono dengan melibatkan seluruh Asper /KBKPH dengan masing masing menyertakan 2 KRPH dan 2 Mandor serta perwakilan dari LMDH dan Kepala Desa Setempat. Lokasi disamping merupakan Kawasan yang subur juga rawan terhadap Tenurial, dipilihnya lokasi itudimaksudkan agar setelah ada penanaman bersama lokasi ini aman dari ancaman tenurial.
Wakil Ketua LMDH Wono Sobo desa Puncel, Luri menyatakan bahwa,”Dengan penanaman bersama ini nantinya juga harus ada pengamanan bersama agar tanaman ini bisa jadi, dan LMDH siap untuk membantu”, Tegasnya. (Kom-Pht/Pti/Raswi)
Editor : Dadang K Rizal
Copyright ©2015

]]>
Perhutani Pati Hijaukan Lereng Gunung Muria Lewat Udara https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-pati-hijaukan-lereng-gunung-muria-lewat-udara/ Sat, 21 Nov 2015 15:26:40 +0000 http://perhutani.co.id/?p=32542 PATI, PERHUTANI (20/11) | Perum Perhutani Pati Bersama PEMDA Kudus dan Djarum Foundation hijaukan Bukit Rahtawu (lereng Gunung Muria) lewat udara, sebanyak 411 Kg atau sekitar 4 kwintal biji aneka jenis pohon ditebar di sekitar bukit Rahtawu dengan menggunakan Lima buah Paralayang dengan ketinggian ± 1.400 M di atas permukaan laut.

Kegiatan yang dilaksanakan pada hari Rabu dan Kamis kemarin mengambil lokasi penerbangan di lapangan Desa Dawe Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus yang telah disediakan bermacam biji dari jenis pohon: Kepoh , Ketapang,Trengguli,Randu, Kenari, Salam, Akasia ,Trembesi, Asem, Petai Cina dan Kedoya. Paralayang yang di kendarai oleh Atlet-atlet dari Semarang ini terbang sejauh ± 12 Km menuju puncak perbukitan gunung Muria di Desa Rahtawu Kecamatan Gebog seluas 60 Ha, dari totol 411 Kg atau 24.393.669 Biji itu diharapkan akan tumbuh 30 persen. Jika di konversikan kira 7.318.100 tanaman akan tumbuh di daerah tersebut, itu yang dihapkan dari President Directur Djarum Foundatian FX. Supanji kepada Administratur KPH Pati Ir. RM. Dadang Ishardianto.

Administratur Perhutani KPH Pati, RM. Dadang Ishardianto menuturkan sangat mendukung dengan adanya kegiatan tersebut dan nantinya agar ditindaklanjuti, beliau juga mengucapkan terima kasih kepada semua fihak atas kerjasama ini serta menghimbau kepada seluruh masyarakat agar peduli terhadap lingkungan. (Kom-pht/ PtI/Eka R)

Editor : Dadang K Rizal
Copyright ©2015

]]>
LMDH Binaan Perhutani Pati Dilatih Budi Daya Lele https://stg.eppid.perhutani.id/lmdh-binaan-perhutani-pati-dilatih-budi-daya-lele/ Fri, 20 Nov 2015 15:21:46 +0000 http://perhutani.co.id/?p=32536 PATI, PERHUTANI (19/11) | Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi adakan Pelatihan Budidaya Lele Bagi LMDH binaan Perhutani Pati dalam rangka pelaksaan kegiatan Integrated Farming system sebagai program unggulan dari Gubernur Jawa Tengah di Ruang Serbaguna Perhutani Pati.
Acara dihadiri oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah, Lalu M Syafriadi dan Dari Laboratorium Nutrisi dan Teknologi Pakan Direktorat Jendral Perikanan Budidaya Kementrian Kelautan dan Perikanan Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara, Erik Sutikno
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah, Lalu M Syafriadi menyampaikan bahwa ini merupakan program dari pemerintah dan nantinya tidak hanya di Pati saja tetapi juga dilain daerah di wilayah Jawa Tengah, dan ini dikandung madsud agar masyarakat natinya bisa berwira usaha sendiri dengan budidaya ikan Lele yang prospeknya saat ini masih menjajikan dan dapat dilaksanakan dengan cara sederhana. (Kom-PHT/Pti/ Raswi)
Editor : Dadang K Rizal
Copyright ©2016

]]>
Dewan Pengawas Kunjungi Perhutani Pati https://stg.eppid.perhutani.id/dewan-pengawas-kunjungi-perhutani-pati/ Wed, 21 Oct 2015 01:51:14 +0000 http://perhutani.co.id/?p=28569 Dok. Kom-PHT/PTI @2015

Dok. Kom-PHT/PTI @2015

PATI, PERHUTANI (21/10) | Dewan Pengawas Perum Perhutani, Yustra Iwata, Ketut L, Wawan Siswanto dan Addul Muksid mengunjungi Tempat Penimbunan Kayu (TPK) Perhutani Pati dan petak IC RPH Sukolilo BKPH Sukolilo didampingi Administratur Perhutani Pati, RM Dadang Ishardianto.

Dewan Pengawas meninjau  proses penerimaan dan pengaplingan  serta Administrasi penjualan kayu hasil produksi tebangan kepada petugas. Usai meninjau TPK, rombongan langsung menuju petak IC RPH Sukolilo BKPH Sukolilo untuk mengadakan dialog bersama LMDH dan masyarakat sekitar hutan terkait pengelolaan hutan oleh Perhutani Pati.

Menanggapi pertanyaan masyarakat terkait hutan dan pengelolaannya serta peran warga, Dewan Pengawas,  Yustra Iwata menjelaskan bahwa hutan itu adalah milik Negara yang pengelolaannya dipercayakan kepada Perhutani dan nantinya akan diusahakan penanaman oleh Kelompok Tani Hutan (KTH) dan tanaman selingan diperbolehkan dengan catatan harus mengikuti aturan yang berlaku. Terkait masalah penambangan batu , pasir dll. harus melalui izin resmi dari kementerian kehutanan dan tidak ada istilah sewa menyewa lahan, jika memang ada oknum yang melakukan hal tersebut harus dilaporkan dan akan kita tindak tegas. (Kom-PHT/Pati/Raswi)

Editor  :  A. Irfan S.
Copyright ©2015

]]>
Evaluasi TIM PPKH Terkait SUTT di Kawasan Perhutani KPH Pati https://stg.eppid.perhutani.id/evaluasi-tim-ppkh-terkait-sutt-di-kawasan-perhutani-kph-pati/ Wed, 05 Aug 2015 09:32:34 +0000 http://perhutani.co.id/?p=25980 Dok. Kom-PHT/PATI @2015

Dok. Kom-PHT/PATI @2015

PATI, PERHUTANI (5/8) | Berdasarkan surat perintah tugas dari Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah Tim Evaluasi Pinjam Pakai Kawasan Hutan (PPKH) melakukan evaluasi terhadap permohonan Kawasan Hutan untuk jaringan Listrik Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV oleh PT. PLN (Persero) Unit Pelaksana Kontruksi Jaringan Jawa Bali.

Tim terdiri dari Suparno (Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah), Kartiko (Kepala Seksi Pengukuhan dan Penatagunaan Hutan Bersama Bambang), Indira Puspita (Staf Bidang Planologi Kehutanan), Lina K. Purnawati (Perwakilan dari Setda Propinsi Jawa Tengah) Rasiantosasi (Balai Pemanfaatan Hutan Wilayah VII), Supriyanto (Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai), Hindhu Sutopo (Dinas Kehutanan dan perkebunan Kabupaten Jepara), Dwi Eny Astuti (KSS Pengembangan Usaha KPH Pati) dan Eka Riyanta (Kaur Agraria KPH Pati) serta perwakilan dari PT. PLN (persero) sebagai pemohon. Lokasi yang dituju berada di petak 36C, 37b2, 45b, 46e, 50b, 53a dan 53c RPH Kancilan dan Tubanan.

Ada 7 buah Tapak Tower yang memang berada di dalam kawasan hutan KPH Pati tersebut. Tim membuat berita acara yang ditandatangani bersama tentang pemenuhan kewajiban sebagai pemohon sesuai dengan Ijin Prinsip dari Menteri Kehutanan termasuk Menyerahkan lahan Kompensasi dengan pemetaannya sebagai bahan pertimbangan untuk menerbitkan Ijin Pinjam Pakai Kawasan Hutan oleh Menteri LH dan Kehutanan. (Kom-Pht/Pati/Raswi)

Editor : A. Irfan S.

Copyright ©2015

]]>
Hutan Pati, Mengukir Logam Menghilir Harapan https://stg.eppid.perhutani.id/hutan-pati-mengukir-logam-menghilir-harapan/ Sat, 31 May 2014 05:07:27 +0000 http://perhutani.co.id/?p=17051 Riuh suara logam bersahutan sepanjang siang, nyaring indah berhamburan dari desa hutan, ibarat anak-anak riang menabuh genderang.  Logam alumunium berbagai ukuran bersinar diukir tangan-tangan terampil. Awam tak pernah menduga bahwa logam keemasan berukiran kaligrafi yang menghiasi dinding masjid atau mungkin di sudut rumah kita adalah satu dari karya putra-putri desa Sentul, Cluwak, Pati wilayah pesisir Jawa Tengah.
Dalam perjalanan panjangnya, kerajinan ukir logam alumunium desa Sentul tidak dapat dipisahkan dengan pelestarian hutan di kaki Gunung Muria. Bermula ketika Perhutani Pati memfasilitasi terbentuknya Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Mitra Tani tahun 2003. Lembaga yang anggotanya adalah warga desa hutan Sentul, terutama mereka yang bermatapencaharian sebagai petani hutan atau bergantung pada hasil hutan seperti daun jati, kayu bakar, pakan ternak, dan pangan itu sangat diharapkan untuk memperbaiki kehidupan ekonomi.
Adalah Mohammad Suryadi. Pemuda asli Magelang kelahiran tahun tujuhpuluhan dan mengenyam pendidikan Sarjana IKIP Semarang itu ikut membidani kelahiran kelompok petani hutan sekaligus guru sekolah di Madrasah dan mengajar paket B dan C.   Sebagai warga desa hatinya tersayat-sayat ketika melihat banyak anak-anak desa hutan tidak bersekolah. Pekerjaan menyawah atau menanam pohon di hutan dianggap tidak menarik.  Ada kecenderungan hanya para orangtua yang masih setia dengan kegiatan pertanian.
Lama Suryadi merenung. Memberikan ceramah lewat mengajar saja tidak cukup ampuh untuk menghijaukan hutan sekitar desanya.  Melalui kelompok Mitra Tani, Suryadi bersama petugas Perhutani mulai mengadakan pelatihan-pelatihan praktis.  Mencintai hutan dan lingkungan apalagi untuk warga desa Sentul harus dimulai dari sisi lain. Suryadi akhirnya menjatuhkan pilihan pada seni ukiran logam kuningan ‘kriya logam sedet’.  Sejak tahun 2008, ia belajar secara otodidak. Dengan alat sederhana hammer dan paku, ia mulai memukul-mukul logam tembaga menjadi ukiran apa saja. Gambar wayang, kaligrafi tulisan arab, gambar hutan, sampai pesanan gambar bunda Maria dari gereja dikerjakan dengan baik.
Suryadi mulai mengajak anak-anak yang belajar di paket B dan C untuk belajar mengukir logam kriya.  Sembari mendengarkan pelajaran, Suryadi bercerita tentang pentingnya melestarikan hutan untuk kebaikan desa mereka yang indah di kaki gunung Muria.  Tentu saja para orangtua di desa Sentul senang melihat anak-anak mereka mempunyai kesibukan baru mengukir kriya daripada sekedar nongkrong di pasar-pasar atau ke terminal.    Hutan-hutan di kaki Muria juga mulai ditanami. Anak-anak kecil punya kesadaran baik akan pentingnya tanaman bagi kehidupan. Meskipun ada saja yang menyerobot menanam sengon dan kopi. Bagi Suryadi, menanam keyakinan menghargai alam dipikiran anak-anak lebih berharga daripada tanaman kopi itu sendiri.
Pucuk ditimpa ulam tiba, tahun 2012, Mitra Tani mendapat bantuan modal PKBL mmelalui Perhutani Pati sebesar Rp. 20.000.000,-( Dua puluh juta rupiah ). Modal ini diinvestasikan untuk membuat galeri sederhana di jalan Tayu Jepara. Sebagian lagi digunanakan untuk membeli bahan baku logam kuningan dan tembaga.
Produksi ukiran logam kriya perbulan yang mampu dibuat Suryadi dan anak-anak didiknya sebanyak 15 unit, dengan aneka motif sesuai pesanan. Setiap ukiran memerlukan waktu rata-rata satu sampai delapan jam untuk penyelesaian. Dengan nilai jual berkisar antara Rp.100.000. sampai Rp. 600.000,-  maka sudah dapat dihitung barapa pendapatannya per bulan.
Saat ini pemasaran masih terbatas di kota-kota di Jawa, dan ada beberapa yang dikirim ke Thailand dan Malaysia.  Usaha ukiran kriya ini membutuhkan banyak tenaga kerja. Saat ini sekitar 18 orang ada di galerinya belum termasuk anak-anak yang bekerja sambil belajar di rumah masing-masing.  Bahan baku juga tidak terlalu sulit karena bisa dibeli dari toko-toko sekitar Tayu, Pati dan Jepara.
Mimpi Suryadi tidak begitu membumbung.  Koperasi Mitra Tani yang dirintisnya dari usaha simpan pinjam dan usaha ukiran kriya logam dapat memberi manfaat bagi kehidupan warga desanya.  Memang demikian adanya, coba saja kita simak ketika kita menembus udara panas desa Sentul siang hari, sayup suara alunan logam tak beraturan indah menemani.  Dari jauh tampak kaki Gunung Muria, kaki dimana kekeringan selalu menampakkan wajahnya meski anak-anak telah menanami.  Dan di hutan Pati itulah Suryadi mengukirkan logam menghilirkan harapannya.
Oleh: Soesi Sastro

]]>