KPH Purwodadi – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id Perum Kehutanan Negara Sun, 21 Oct 2018 03:32:02 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.4.1 https://stg.eppid.perhutani.id/wp-content/uploads/2023/04/cropped-logo-pht-32x32.png KPH Purwodadi – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id 32 32 Perhutani KPH Purwodadi Salurakan Dana PKBL Senilai Rp 185 Juta kepada 13 Mitra Binaan https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-kph-purwodadi-salurakan-dana-pkbl-senilai-rp-185-juta-kepada-13-mitra-binaan/ https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-kph-purwodadi-salurakan-dana-pkbl-senilai-rp-185-juta-kepada-13-mitra-binaan/#respond Sun, 21 Oct 2018 03:32:02 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=67513 MURIANEWS.COM (19/10/2018) | Alokasi dana sebesar Rp 185 juta disiapkan Perum Perhutani KPH Purwodadi untuk Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL) tahun 2018. Dana sebanyak itu diberikan kepada 13 mitra binaan Perhutani KPH Purwodadi dalam bentuk pinjaman bunga sangat lunak dengan jangka pengembalian tiga tahun.

“Besarnya dana PKBL yang diterima tiap mitra binaan ini bervariasi, antara Rp 8-20 juta. Mitra yang dapat kucuran dana PKBL ini sudah terseleksi dan sebelumnya sudah dilakukan uji kelayakan,” ungkap Administratur Perhutani KPH Purwodadi Anang Sudarmoko, usai menyalurkan dana PKBL pada mitra binaan, Jumat (19/10/2018).

Dijelaskan, mitra yang dapat penyaluran dana PKBL ini adalah pelaku usaha kecil mikro dan menengah (UMKM) dan jenis usahanya cukup beragam. Antara lain, pada bidang peternakan, perdagangan dan pembuatan makanan.
“Dana PKBL tahun ini ada peningkatan dibanding tahun lalu. Pada tahun 2017 lalu besarnya dana PKBL sebanyak Rp 110 juta yang disalurkan pada 7 mitra binaan,” jelasnya.

Anang menegaskan, maksud dan tujuan pendirian BUMN tidak hanya mengejar keuntungan melainkan turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah, koperasi dan masyarakat. Salah satunya diwudujkan melalui PKBL tersebut.

Ditambahkan, PKBL ini merupakan salah satu kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) yang bertujuan untuk menumbuhkembangkan usaha kecil dan koperasi secara mandiri dan tangguh sebagai bagian dari pembangunan ekonomi nasional dan menjadi landasan pengembangan ekonomi pedesaan. Program tersebut telah dilaksanakan sejak tahun 1993.

 
Sumber : murianews.com 
Tanggal : 19 Oktober 2018

]]>
https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-kph-purwodadi-salurakan-dana-pkbl-senilai-rp-185-juta-kepada-13-mitra-binaan/feed/ 0
KPH Purwodadi Bantu Pasang Jaringan Listrik 20 Rumah Warga Pinggir Hutan https://stg.eppid.perhutani.id/kph-purwodadi-bantu-pasang-jaringan-listrik-20-rumah-warga-pinggir-hutan/ https://stg.eppid.perhutani.id/kph-purwodadi-bantu-pasang-jaringan-listrik-20-rumah-warga-pinggir-hutan/#respond Tue, 04 Sep 2018 03:02:41 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=64543 MURIANEWS.COM (03/09/2018) | Sebanyak 20 warga yang tinggal di pinggir kawasan hutan Perhutani KPH Purwodadi saat ini merasa senang. Hal ini terkait adanya bantuan pemasangan jaringan listrik yang difasilitasi oleh Perhutani.

Administratur KPH Purwodadi Dewanto menyatakan, bantuan pemasangan jaringan listrik dilakukan dalam rangka melaksanakan Program BUMN untuk negeri. Untuk pemasangan jaringan listrik diberikan pada 20 rumah warga di dua desa.

“10 rumah yang kita pasang jaringan listrik ada di Desa Godan, Kecamatan Tawangharjo. Sedangkan 10 rumah lainnya ada di Desa Gedangan, Kecamatan Wirosari,” katanya, Senin (3/9/2018).

Selain pemasangan sambungan listrik, pihaknya juga melakukan kegiatan bedah rumah. Yakni, perbaikan satu rumah milik Sujais, warga Pelemsengir, Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora yang wilayahnya masih ikut KPH Purwodadi.

“Untuk pemasangan sambungan listrik maupun bedah rumah sudah selesai dikerjakan. Secara simbolis, sudah kita serahkan Sabtu (1/9/2018) kemarin,” sambungnya.

Dewanto menyatakan, kegiatan sosial ini merupakan program tahunan sejak 2015 lalu. Pelaksanaannya diinisiasi Kementrian BUMN dan difaslilitasi seluruh BUMN. Kegiatan ini menjadi salah satu bagian kontribusi BUMN untuk membantu pembangunan di daerah.

Tahun ini Perum Perhutani Divre Jateng bersama PT KAI, Taman Wisata Candi dan PT Kawasan Industri Wijaya Kusuma berkontribusi dalam kegiatan pemasangan sambungan listrik pada 100 rumah, sarana air bersih di empat titik, dan perbaikan rumah karyawan tiga unit. Kegiatan itu ditempatkan di sejumlah kecamatan di beberapa kabupaten/wilayah KPH Perhutani.

Dewanto mengajak masyarakat untuk tetap menjaga kelestarian hutan. Dengan begitu, keasrian alam tetap terjaga dan persediaan air bawah tanah terjaga. Di samping itu, kehidupan fauna dan flora di dalam hutan tetap terjaga.

’’Kami harap masyarakat membantu kami dalam mencegah pembalakan atau penebangan liar. Masyarakat sekitar hutan memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga kelestarian hutan. Jika hutan terjaga dengan baik maka masyarakat disekitarnya juga akan ikut merasakan hasil atau manfaatnya,” imbuhnya.

 

Sumber : murianews.com

Tanggal : 3 September 2018

]]>
https://stg.eppid.perhutani.id/kph-purwodadi-bantu-pasang-jaringan-listrik-20-rumah-warga-pinggir-hutan/feed/ 0
Perhutani Kirim Pasokan Air di Pinggir Hutan Grobogan https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-kirim-pasokan-air-di-pinggir-hutan-grobogan/ https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-kirim-pasokan-air-di-pinggir-hutan-grobogan/#respond Sat, 01 Sep 2018 01:23:07 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=64615 MEDIAJATENG.NET (31/08/2018) | Kekeringan akibat musim kemarau di tahun 2018 ini semakin meluas. Bahkan, kekeringan ini sudah termasuk ekstrem. Minimnya sumber air memaksa warga mengandalkan droping air baik membeli maupun bantuan dari donasi.

Donasi bantuan air sudah dilakukan berbagai pihak. Baik dari instansi pemerintahan Kabupaten Grobogan maupun swasta yang ada di wilayah Kabupaten Grobogan.

Salah satunya yang dilakukan Perum Perhutani Kesatuan pemangkuan Hutan (KPH) Purwodadi. Bantuan air diberikan kepada warga yang tinggal di sekitar kawasan hutan. bantuan air diberika kepada warga yang tinggal disekitar kawasan hutan.

“Droping air dilakukan ke sejumlah desa yang ada d isekitar kawasan hutan. Hal ini dilakukan karena desa sekitar hutan menjadi wilayah terdampak paling ekstrem,” kata Dewanto, Kepala Perum Perhutani KKPH Purwodadi, Kamis (30/8/2018).

Droping air ini, lanjut Dewanto, dilakukan di Dusun Bubak, Desa Gedangan, Kecamatan Wirosari. Daerah tersebut selama ini merupakan wilayah yang mengalami kekeringan paling ekstrim di Kabupaten Grobogan. Hujan yang lama tidak turun menyebabkan warga kekurangan air untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari.

“Droping bantuan air bersih kepada masyarakat sebanyak tiga tangki air kapasitas enam ribu liter. Dengan bantuan 18.000 liter ini, diharapkan dapat menekan pengeluaran warga yang mayoritas tidak bisa mendapatkan penghasilan dari bertani karena tidak adanya air,” tambahnya.

Kedatangan truk tangki air ini langsung diserbu para warga yang sudah lama menunggu bantuan dari pemerintah.

“Selama ini warga mendapat air dengan cara membeli. Saat bantuan datang warga terutama ibu-ibu langsung menyiapkan wadah seadanya,” tambah Dewanto.

Masyarakat sangat antusias menerima bantuan tersebut. Hal ini merupkan efek dari kurangnya air bersih di wilayah mereka. Mereka yang menyerbu tidak peduli laki-laki dan perempuan. Dengan jerigen dan ember serta alat lainnya, mereka rela mengantri untuk mendapatkan air bersih.

Dewanto yang juga Administratur Perum Perhutani KPH Purwodadi ini menguraikan, bantuan air merupakan bentuk kepedulian Perum Perhutani KPH Purwodadi terhadap masyarakat sekitar hutan. Mulai tanggal 30 Agustus -2 September 2018 akan melakukan kegiatan yang sama di desa Tarub, Godan dan Karangrejo.

“Masing – masing desa mendapatkan bantuan air bersih sebanyak 3 tangki,” tambahnya.

Kegiatan droping air di desa Gedangan melibatkan berbagai elemen masyarakat Lembaga masyarakat ( LMDH ) Wana Makmur dan Babinsa.

Sumber : mediajateng.net

Tanggal : 31 Agustus 2018

]]>
https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-kirim-pasokan-air-di-pinggir-hutan-grobogan/feed/ 0
Tanam Pohon Nangka, Ganjar Minta Ecowisata Ujung Kendeng Digarap Serius https://stg.eppid.perhutani.id/tanam-pohon-nangka-ganjar-minta-ecowisata-ujung-kendeng-digarap-serius/ Sat, 02 Dec 2017 01:28:29 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=51068 TRIBUNNEWS.COM (1/12/2017) | Blok Barat Hutan Kendeng milik Perhutani di Desa Jenengan, Kabupaten Grobogan, bakal dikembangkan menjadi ecowisata.
Proses penanaman tanaman keras dan buah-buahan sedang digalakkan di kawasan ini.
ADM Perhutani Purwodadi, Dewanto, mengatakan kawasan hutan seluas 1.600 hektare ini nantinya akan dijadikan sebagai kebun buah-buahan dan diberi nama Ecowisata Ujung Kendeng.
Selain dijadikan obyek wisata, masyarakat sekitar juga bisa memetik buah di kawasan ini.
“Sebab hutan bukan milik perhutani saja tapi milik bersama,” kata Dewanto dalam acara penanaman tanaman buah-buahan di kawasan ini, Rabu (29/11/2017).
Pada pengelolaannya, lanjut Dewanto, akan bekerjasama dengan lembaga masyarakat desa hutan setempat. Bibit yang ditanam di antaranya bibit nangka, durian, sirsak, matoa, dan sengon.
“Warga sebenarnya terbiasa menanam jagung tapi kami edukasi agar menanam tanaman keras di antaranya buah-buahan,” dia menambahkan.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengawali penanaman bibit buah Nangka. Menurut dia, saat ini adalah waktu yang tepat untuk menanam karena sedang musim penghujan.
Terkait ecowisata Ganjar berharap gagasan tersebut dilaksanakan secara serius. Penanaman dilakukan terus agar tanaman bisa bervariasi dan menarik minat wisatawan.
“Tapi menanam pun harus hati-hati. Ada kondisi tanah tertentu yang tidak bagus kalau ditanami terlalu rapat. Seperti di Banjarnegara yang longsor karena tanahnya gembur pohonnya terlalu banyak,” kata dia.
Ia berharap, pengelolaan ecowisata ini bisa membawa kesejahteraan masyarakat. Ketika pariwisata tumbuh maka ekonomi masyarakat juga ikut terkatrol.

Sumber : tribunnews.com

Tanggal 1 Desember 2017

]]>
Puluhan Mahasiswa UGM Bakal Lakukan Penelitian di Kawasan Hutan Perhutani Purwodadi https://stg.eppid.perhutani.id/puluhan-mahasiswa-ugm-bakal-lakukan-penelitian-di-kawasan-hutan-perhutani-purwodadi/ Fri, 17 Nov 2017 04:30:42 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=50861 MURIANEWS.COM (16/11/2017) | Mahasiswa Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogjakarta bakal melangsungkan penelitian di kawasan hutan milik Perhutani KPH Purwodadi. Rencananya, penelitian akan dilangsungkan sekitar satu bulan di dua wilayah BKPH, yakni Penganten dan Jatipohon.

”Jadi, mahasiswa dari UGM ini sedang ada kegiatan praktek lapangan. Totalnya, ada 66 mahasiswa didampingi 5 dosen pembimbing,” ungkap Wakil Administratur KPH Purwodadi Teguh Waluyo, Kamis (16/11/2017).

Menurut Teguh, mahasiswa tersebut akan melakukan praktek lapangan mengenai perencanaan rehabilitasi lahan dan hutan (RHL). Selama ini, pelaksanaan RHL dinilai masih terkendala beberapa faktor. Antara lain, sumber daya manusia dan kesiapan teknologi.

Sebelum melangsungkan praktek lapangan, para mahasiwa dibekali informasi mengenai kondisi hutan yang ada di pangkuan KPH Purwodadi. Mulai dari luasan areal, kondisi geografis, jenis tanaman, hingga karakter masyarakat sekitar kawasan hutan.

”Sebelum terjun ke lapangan, adik-adik ini kita kasih gambaran mengenai kondisi riil dilapangan. Dengan demikian, informasi ini akan memudahkan mereka saat melakukan praktek lapangan,” jelasnya.

Teguh menambahkan, pihaknya mengapresiasi dipilihnya wilayah hutan KPH Purwodadi sebagai tempat praktek lapangan mahasiswa dari UGM tersebut. Soalnya, hasil dari praktek yang dilakukan kalangan akademisi tersebut nantinya bisa dijadikan sebagai salah satu pertimbangan dalam mengambil kebijakan. Terutama yang berkaitan dengan RHL.

Sumber : murianews.com

Tanggal : 16 November 2017

]]>
7 Mitra Binaan Perhutani KPH Purwodadi Digelontor Dana PKBL Senilai Rp 110 Juta https://stg.eppid.perhutani.id/7-mitra-binaan-perhutani-kph-purwodadi-digelontor-dana-pkbl-senilai-rp-110-juta/ Sun, 05 Nov 2017 02:18:59 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=50649 MURIANEWS.COM (4/11/2017) | Alokasi dana sebesar Rp 110 juta disiapkan Perum Perhutani KPH Purwodadi dalam Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL) tahun 2017. Dana sebanyak itu selanjutkan kepada 7 mitra binaan Perhutani KPH Purwodadi dalam bentuk pinjaman dengan bunga sangat lunak dengan jangka pengembalian tiga tahun.

“Besarnya dana PKBL yang diterima tiap mitra binaan ini bervariasi, antara Rp 10-20 juta. Mitra yang dapat kucuran dana PKBL ini sudah terseleksi dan sebelumnya sudah dilakukan uji kelayakan,” ungkap Wakil Administratur Perhutani KPH Purwodadi Teguh Waluyo, usai menyalurkan bantuan pinjaman dana PKBL, Sabtu (4/11/2017).

Dijelaskan, mitra yang dapat penyaluran dana PKBL ini adalah pelaku usaha kecil mikro dan menengah (UMKM) dan jenis usahanya cukup beragam. Antara lain, pada bidang peternakan, perdagangan dan pembuatan makanan.

Sementara itu, Administratur KPH Purwodadi Dewanto menegaskan, maksud dan tujuan pendirian BUMN tidak hanya mengejar keuntungan melainkan turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah, koperasi dan masyarakat. Salah satunya diwudujkan melalui PKBL tersebut.

Menurut Dewanto, PKBL ini merupakan salah satu kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) yang bertujuan untuk menumbuhkembangkan usaha kecil dan koperasi secara mandiri dan tangguh sebagai bagian dari pembangunan ekonomi nasional dan menjadi landasan pengembangan ekonomi pedesaan. Program tersebut telah dilaksanakan sejak tahun 1993.

 
Sumber : murianews.com
Tanggal : 4 November 2017

]]>
KPH Purwodadi Buka Kesempatan Pihak Ketiga Kelola Tempat Wisata di Grobogan https://stg.eppid.perhutani.id/kph-purwodadi-buka-kesempatan-pihak-ketiga-kelola-tempat-wisata-di-grobogan/ Fri, 03 Nov 2017 02:03:57 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=50581 MURIANEWS.COM (2/11/2017) | Pengelolaan potensi wisata di kawasan hutan yang dimiliki Perum Perhutani KPH Purwodadi saat ini bisa dikelola pihak ketiga.

Hal itu disampaikan Administratur Perhutani KPH Purwodadi Dewanto, usai melangsungkan penandandatangan kerjasama dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Batur Wana Makmur di kawasan obyek wisata air terjun Widuri di Desa Kemadohbatur, Kecamatan Tawangharjo, Kamis (2/11/2017).

Penandatanganan kerjasama itu dilakukan Dewanto dan Ketua LMDH Batur Wana Makmur Djarmo. Perjanjian kerjasama ditandatangani kedua belah pihak di atas tikar yang dihamparkan di kawasan wisata tersebut.

Kepala Desa Kemadohbatur Adi Winarno ikut menyaksikan penandandatangan kerjasama tersebut. Setelah ditandatangani, obyek wisata air terjun selanjutnya akan dikelola secara resmi oleh pihak LMDH.

Dalam kerjasama itu juga terdapat klausul bagi hasil pendapatan bersih dari retribusi pengunjung untuk tiga pihak. Yakni, 60 persen untuk LMDH, 35 persen buat Perhutani, dan 5 persen untuk Desa Kamadohbatur.

Sedangkan pendapatan dari parkir kendaraan hanya dibagi untuk dua pihak. Yakni, LMDH 65 persen dan Perhutani 35 persen.

Dewanto menjelaskan, pengembangan wisata di kawasan hutan saat ini memang menjadi salah satu target untuk menambah pendapatan dari sektor non kayu. Dalam pengembangan ini, Perhutani membuka kesempatan pada pihak ketiga untuk jadi pengelola.

Namun, untuk bisa jadi pengelola tentunya ada persyaratan dan ketentuan yang harus dipenuhi dan disepakati bersama. Seperti, penanggung jawab, rencana pengelolaan dan master plan pengembangan dalam jangka panjang.

”Potensi wisata yang ada di kawasan hutan KPH Purwodadi ini cukup banyak. Untuk bisa jadi pengelola nantinya ada hak dan kewajiban yang dituangkan dalam perjanjian kerjasama,” imbuhnya.

Sumber : murianews.com

Tanggal : 2 November 2017

]]>
Dukung Swasembada, Areal Tanam Kedelai di Grobogan Diperluas Hingga 100 Ribu Hektare https://stg.eppid.perhutani.id/dukung-swasembada-areal-tanam-kedelai-di-grobogan-diperluas-hingga-100-ribu-hektare/ Fri, 13 Oct 2017 01:46:55 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=50192 MURIANEWS.COM (12/10/2017) | Luas areal kedelai di Grobogan bakal mengalami peningkatan signifikan. Soalnya, pada tahun ini areal tanam kedelai diperluas hingga mencapai 100 ribu hektare. Sebelumnya, areal kedelai di Grobogan hanya berkisar 20 ribu hektare saja.

“Tahun ini, kita perluas areal tanaman kedelai sampai 100 ribu hektare. Ini merupakan perintah dari Menteri Pertanian dalam rangka mendukung target swasembada kedelai tahun 2018,” ungkap Kepala Dinas Pertanian Grobogan Edhie Sudaryanto, saat melangsungkan acara konsolidasi tanam kedelai 100 ribu hektare, Kamis (12/10/2017).

Acara konsolidasi juga dihadiri Dandim 0717 Purwodadi Letkol Jan Piter Gurning, Asisten II Pemkab Grobogan Ahmadi Widodo, perwakilan Bulog 104 Purwodadi, Perhutani KPH Purwodadi, KPH Gundih, dan Telawa. Dalam kesempatan itu, dilangsungkan pula ikrar bersama untuk mendukung program tanam kedelai 100 ribu hektare yang dipimpin Edhie Sudaryanto.
Menurut Edhie, penambahan areal tanam kedelai akan dilakukan dibeberapa lokasi. Yakni, di lahan hutan milik Perhutani, dan areal sawah teknis irigasi. Pada beberapa lahan, penanaman kedelai akan dilakukan dengan model tumpang sari dengan tanaman jagung.

“Lahan perluasan tanam kedelai sudah kita siapkan. Untuk itu, kita juga mengundang berbagai instansi terkait lainnya yang akan mendukung perluasan tanam 100 ribu hektare tersebut,” cetus Edhie.

Komoditas yang ditaman adalah kedelai lokal varietas Grobogan. Varietas asli Grobogan ini sudah mendapat sertifikat nasional. Saat ini, kedelai varietas Grobogan sudah dikembangkan petani di berbagai daerah.

Sejauh ini, kedelai varietas Grobogan punya banyak keunggulan. Seperti umurnya relatif pendek, hasil panennya tinggi dan biji kedelai yang dihasilnya ukurannya cukup besar.

Selain itu, satu keunggulan lainnya adalah tingginya kandungan protein kedelai varietas Grobogan yang mencapai 43 persen. Kandungan protein ini lebih tinggi dari jenis kedelai lainnya, termasuk kedelai impor yang hanya berkisar 34 persen.

Dengan perluasan tanam 100 hektare diprediksi akan bisa menghasilkan panen hingga 200 ribu ton. Asumsinya, tiap satu hektare bisa panen sekitar 2 ton.

Edhie menambahkan, program tanam kedelai 100 ribu hektare juga mendapat dukungan dari pihak Bulog. Nantinya, hasil panen akan dibeli Bulog dan saat ini sudah disiapkan tempat penampungan seluas 4 hektare di Desa Mayahan, Kecamatan Tawangharjo.

“Program ini memang harus didukung berbagai pihak. Mulai hilir sampai hulu harus terlibat bersama,” tegasnya.

Sumber : murianews.com

Tanggal : 12 Oktober 2017

]]>
Kekeringan, Perhutani KPH Purwodadi Bantu Air Bersih di Desa Sekitar Hutan https://stg.eppid.perhutani.id/kekeringan-perhutani-kph-purwodadi-bantu-air-bersih-di-desa-sekitar-hutan/ Tue, 19 Sep 2017 01:23:49 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=49643 MURIANEWS.COM (18/9/2017) | Perhutani Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Purwodadi memberikan bantuan air bersih ke sejumlah desa di wilayah kerjanya yang mengalami kekeringan. Salah satunya adalah Desa Gedangan, Kecamatan Wirosari.

Administratur KPH Purwodadi Dewanto mengatakan, pemberian bantuan air bersih itu merupakan kepeduliannya pada warga sekitar kawasan hutan yang terdampak bencana kekeringan sejak beberapa waktu lalu. Upaya meringankan beban warga, saat ini baru sebatas menyalurkan bantuan air bersih.

“Musim kemarau kali ini, ada beberapa desa yang mengalami kekeringan dan sulit mendapatkan air bersih. Salah satunya di Desa Gedangan ini. Dalam penyaluran air bersih, kita juga dibantu adik-adik dari Pramuka Saka Wanabakti Purwodadi,” ujar Dewanto, usai menyalurkan bantuan air bersih, Senin (17/9/2017).

Dewanto mengaku cukup prihatin dengan adanya bencana kekeringan. Terkait kondisi itu, ia berharap agar masyarakat bersama dengan Perhutani selalu mengedepankan upaya pelestarian hutan demi melindungi keberadaan sumber air.

Sementara itu, datangnya bantuan air bersih disambut gembira warga setempat. Begitu armada pengangkut air tiba, puluhan warga langsung antri untuk mendapatkan jatah pembagian.

“Lumayan ada bantuan air bersih. Dengan datangnya bantuan, minimal saya tidak bingung cari air sampai tiga hari,” kata Sudarno, warga setempat.

Sumber : murianews.com

Tanggal : 18 September 2017

]]>
Menjanjikan, Perhutani KPH Purwodadi Mulai Produksi Minyak Kayu Putih https://stg.eppid.perhutani.id/menjanjikan-perhutani-kph-purwodadi-mulai-produksi-minyak-kayu-putih/ Sat, 09 Sep 2017 06:29:08 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=49554 MURIANEWS.COM (8/9/2017) | Selain kayu, produksi minyak kayu putih yang akan dilakukan Perhutani KPH Purwodadi diyakini bakal menyumbang kontribusi pendapatan. Hal itu disampaikan Administratur KPH Purwodadi Dewanto saat ditemui di kantornya, Jumat (8/9/2017).

Menurut Dewanto, keyakinan itu disampaikan setelah pihaknya melakukan uji coba produksi minyak kayu putih, beberapa hari lalu.

Dalam uji coba itu, ada sekitar 5 ton daun yang dipetik dari 1.200 pohon kayu putih. Tiap pohon hanya dipetik daunnya sebanyak 4 kilo saja. Setelah dipetik dan ditimbang, daun itu selanjutnya dikirim ke pabrik pengolahan minyak kayu putih milik KPH Gundih untuk diproses jadi minyak kayu putih.

”Seperti kita ketahui, KPH Gundih sudah puluhan tahun memproduksi minyak kayu putih. Kebetulan, KPH Gundih ini wilayahnya juga berada di Kabupaten Grobogan. Jadi, daun kita kirim kesana karena di KPH Purwodadi belum punya alatnya,” katanya.

Setelah diproses, daun sebanyak 5 ton mampu menghasilkan 32,67 kg MKP dengan kadar rendemen 0,65 persen. MKP yang didapat bisa terjual seharga Rp 5 juta.

Uang sebanyak Rp 5 juta itu masih berupa pendapatan kotor. Setelah dikurangi berbagai biaya bisa dapat untung sekitar Rp 1,3 juta.

”Dari uji coba yang kita lakukan, ada profit margin sekitar 0,26 persen. Dari gambaran ini, bisa saya katakana kalau produksi minyak kayu putih nanti punya prospek bagus,” jelasnya.

Menurut Dewanto, hasil yang didapat dalam uji coba itu belum maksimal karena tanaman yang dipetik baru berusia sekitar tiga tahun. Idealnya, pemetikan dilakukan saat tanaman sudah memasuki usia empat tahun.

Kasi PSDHL KPH Purwodadi Dwi Anggoro Kasih menambahkan, proses produksi minyak kayu putih (MKP) yang direncanakan nantinya tidak akan dikerjakan sendiri. Sejumlah Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) bakal digandeng dalam unit usaha baru di KPH Purwodadi tersebut.

”Dalam proses penanaman dan pengembangan pohon kayu putih, kita sudah kerjasama dengan LMDH. Nanti, mereka (LMDH) juga kita gandeng ketika produksi minyak kayu putih sudah jalan,” jelasnya.

Ia menyatakan, sejak akhir 2015 lalu, pihaknya juga sudah mulai menaman pohon kayu putih di beberapa areal hutan seluas sekitar 1.000 hektare. Saat ini, sebagian besar pohon kayu putih di wilayah Penganten dan Jatipohon ketinggiannya sudah di atas 3 meteran.

Penamanam kayu putih tersebut ditempatkan di areal khusus. Yakni, kawasan yang masih kosong, tanamannya rusak atau kurang produktif.

Penanaman kayu putih itu dilakukan dengan sitem plong-plongan atau kaplingan. Yakni, untuk areal seluas 15 meter akan ditanami kayu putih. Kemudian, areal seluas sembilan meter dipakai untuk tanam palawija oleh petani disekitar kawasan hutan.

Idealnya, daun kayu putih itu sudah mulai bisa dipetik dan diolah untuk minyak ketika menginjak usia tiga tahun. Namun dari pantauan di lapangan, sebagian pohon sudah memungkinkan untuk dipetik dan diolah jadi minyak kayu putih.

”Targetnya, tahun depan sudah bisa produksi. Nanti, kita akan siapkan peralatan dan prasarananya terlebih dahulu,” imbuhnya.

Sumber : murianews.com

Tanggal : 8 September 2017

]]>