KPH Randublatung – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id Perum Kehutanan Negara Fri, 23 Nov 2018 00:50:41 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.4.1 https://stg.eppid.perhutani.id/wp-content/uploads/2023/04/cropped-logo-pht-32x32.png KPH Randublatung – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id 32 32 Tiga KPH Di Blora Tanam JPP & Rimba 1,250 juta Places https://stg.eppid.perhutani.id/tiga-kph-di-blora-tanam-jpp-rimba-1250-juta-places/ https://stg.eppid.perhutani.id/tiga-kph-di-blora-tanam-jpp-rimba-1250-juta-places/#respond Fri, 23 Nov 2018 00:50:41 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=69130 SUARABARU.ID (22/11/2018) | Musim Tanam 2018-2019, tiga Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) di Blora, masing-masing KPH Randublatung, KPH Blora, dan KPH Cepu pada memproyeksikan menaman jati dan rimba campur seluas 2.543,55 hektar.

Lahan bartu itu, akan ditanam jenis jati plus Perhutani (JPP), dan tanaman rimba campur mencapai 1.250.000 plances (pucuk) lebih, dengan luasan lahan di masing-masing KPH berbeda.

“Saat ini kami sudah mulai menanam, pelaksanaanya sampai 2019 depan dengan luas 932,3 hektar,” jelas Administratur KPH Randublatung, Hilalludin, Kamis (22/11).

Tanaman seluas itu, lanjutnya, berupa penamanan produktif bagian dari lahan atau tanah kosong (TK) di KPH Randubaltung saat ini masih sekitar 1.005 hektar, dari total luas hutan 32.438 hektar.

Sementara untuk KPH Cepu, menurut Administratur KPH setempat, Dadhut Sujanto, proyeksi tanaman produktif musim tanam 2018-2019 seluas 1.104,85 hektar dengan jenis tanaman JPP dan rimba campuran.

Di KPH Cepu, saat ini terdapat lahan tanah kosong mencapai 2.095,05 hektar dari luas keseluruhan kawasan hutan 33.017,24 hektar, dan kedepan akan terus berkurang.

“Terdapat TK seluas 2.095,05 hektar di KPH Cepu, bertahap akan ditanami JPP dan pohon rimba,” jelas Dadhut Sujanto.

Libatkan LMDH

Di KPH Blora, menurut Administraturnya, Afwandi, sudah menyiapkan penamaan musim tanam 2018-2019 seluas 506, 4 hektar yang dilaksanakan titik-titik kawasan hutan yang luas totalnya mencapai 15.104,9 hektar.

“Sudah turun hujan beberapa kali, penanaman sudah berjalan sampai musim tanam 2019 nanti,” paparnya.

Afwandi menambahkan, lahan tanaman sudah disiapkan jauh-jauh hari, proses penanaman melibatkan lembaga masyarakat desa hutan (LMDH) yang berada di sekitar kawasan hutan masing-masing.

Tanaman baru tiga KPH di wilayah Blora tersebut, belum termasuk tanaman baru di KPH Mantingan, Ngawi dan Kebonharjo yang lahan kawasan hutannya sebagian masuk di teritorilal Kabupaten Blora.

Perlu diketahui, tiga KPH lagi (Mantingan, Kebonharjo, Ngawi) meski manajemen dan kantornya berada di Jawa Timur, namun sebagain lahan hutannya berada di wilayah Kabupaten Blora.

Terkait luasan tanaman, masing-masing KPH dihitung berdasar pada perhitungan keterbukaan lahan kawasan hutan setelah tebangan habis jati tua, dan di setiap KPH luas tanaman baru dibuat tidak sama.

Plances (pucuk/bibit) tanaman jati yang ditanam, semuanya sudah berkayu, tujuan bibit jati yang ditanam berdaya tahan kuat terhadap kondisi iklim, dan tanah hutan.

Sumber : suarabaru.id

Tanggal : 22 November 2018

]]>
https://stg.eppid.perhutani.id/tiga-kph-di-blora-tanam-jpp-rimba-1250-juta-places/feed/ 0
Sepuluh Tangki Air Bersih Untuk Masyarakat Sekitar Hutan Perhutani Randublatung https://stg.eppid.perhutani.id/sepuluh-tangki-air-bersih-untuk-masyarakat-sekitar-hutan-perhutani-randublatung/ Fri, 04 Sep 2015 09:17:16 +0000 http://perhutani.co.id/?p=26558 Dok.Kom-PHT/Rdb  @2015

Dok.Kom-PHT/Rdb @2015

RANDUBLATUNG, PERHUTANI (3/9) | Sepuluh tangki air bersih telah dibagikan kepada masyarakat desa hutan yang kesulitan air bersih pada musim kemarau tahun ini, 10 (sepuluh) tangki air tersebut dibagikan di lima desa hutan dalam wilayah kerja Perhutani Kesatuan pemangkuan Hutan ( KPH ) Randublatung.

Administratur Perhutani KPH Randublatung, Herdian Suhartono menyatakan bahwa bantuan air Bersih ini merupakan salah satu bentuk kepedulian sosial Perhutani kepada masyarakat , karena selain air bersih Perhutani KPH Randublatung juga sangat memperhatikan pendidikan anak-anak desa hutan yang diwujudkan dalam pemberian bantuan dana pendidikan sebesar Rp.5.000.000,- kepada TK Tunas Rimba IV di Desa Jegong serta TK Al Maarif Desa kalisari sebesar Rp 1.500.000,- selain itu juga memberikan bantuan Kepada Himpunan Pensiunan Kehutanan Randublatung sebesar Rp 3.000.000,- .

Editor : Dadang K Rizal
Copyright ©2015

]]>
Temu Wicara DPRD Jawa Tengah Dan LMDH Kabupaten Blora di Randublatung https://stg.eppid.perhutani.id/temu-wicara-dprd-jawa-tengah-dan-lmdh-kabupaten-blora-di-randublatung/ Fri, 10 Jul 2015 08:36:48 +0000 http://perhutani.co.id/?p=24581
Dok.Kom-PHT/Rdb  @2015

Dok.Kom-PHT/Rdb @2015

RANDUBLATUNG, PERHUTANI ( 10/7 ) | Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ( DPRD )Jawa Tengah yang dipimpin oleh Ketua Komisi RM Yudi sancoyo, melakukan temu wicara dengan segenap ketua Lembaga masyarakat Desa Hutan ( LMDH ) sewilayah kabupaten Blora di Desa Ngliron , Kecamatan Randublatung , Kabupaten Blora.

Temu wicara antara anggota Dewan Propinsi Jawa Tengah yang dilakukan dilakukan menjelang akhir bulan ramadhan tersebut, selain dihadiri oleh segenap pengurus dan ketua Asosiasi LMDH sekabupaten Blora juga dari unsur Perhutani, Dinas Kehutanan Jawa Tengah dan segenap jajaran Satuan Kerja Pemerintah Daerah ( SKPD ) sewilayah Blora.

Ketua Komisi B DPRD Jawa Tengah, Yudhi Sancoyo mengatakan bahwa temuwicara ini dilakukan untuk mencari informasi dan menyerap aspirasi dari kalangan LMDH yang ada di kabupten Blora, hal ini kaitanya dengan keinginan Pemerintah untuk memberdayakan potensi LMDH yang ada diwilayah Blora sehingga LMDH bisa mengatasi kesulitan dan mencari jalan keluar .
Yudhi Sancoyo juga mengatakan bahwa sistim pertanian terpadu yang saat ini dilakukan dikawasan hutan Perhutani yang bekerjasama dengan LMDH Pemerintah Provinsi Jawa tengah akan membentuk Badan Usaha Milik daerah (BUMD) yang khusus bertugas mengawal harga komoditi yang dihasilkan petani hutan utamanya jagung.

“ Nantinya BUMD tersebut yang akan mengawal harga panen jagung, sehingga jika musim panen raya tiba harga tidak anjlok dan sebaliknya jika saatnya jagung langka harga juga tetap stabil, untuk sementara ini hasil panen jagung dari petani hutan akan diolah menjadi pakan ternak dimana Pemerintah Provinsi jawa Tengah telah melakukan kerjasama dengan salah satu pihak swasta pembuat pakan ternak tersebut” katanya

Kepala Biro Perlindungan Sumber Daya Hutan dan kelola sosial, Imam Fuji Rahardjo mengatakan bahwa Dalam mengelola hutan terkait dengan pemberdayaan LMDH Perhutani oleh Pemerintah Jawa Tengah diminta untuk menyiapkan lahan kawasan hutan yang akan digunakan untuk sistim pertanian terpadu ( Integrated farming Sistem ) dimana dalam hal ini petani hutan melalui LMDH bisa melakukan kegiatan penanaman palawija dikawasan hutan” ( KOM-PHT/RDB/ANDHAN .S )

Editor : Dadang K Rizal

Copyright ©2015

]]>
Penilaian Wana Lestari Untuk Pengelolaan Hutan Perhutani Randublatung https://stg.eppid.perhutani.id/penilaian-wana-lestari-untuk-pengelolaan-hutan-perhutani-randublatung/ Thu, 04 Jun 2015 05:19:53 +0000 http://perhutani.co.id/?p=21934 2015-06-04 Penilaian Wana Lestari 2RANDUBLATUNG, PERHUTANI (4/6) | Tim Penilai Wana Lestari dari unsur internal kembali menilai Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Randublatung dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) dalam hal pengelolaan hutan secara lestari, Kamis.

Dalam penilaian Wana Lestari ini Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Ngliron dan LMDH Sidodadi Mulya Desa Ngliron Kecamatan Randublatung ditunjuk untuk mewakili Perhutani KPH Randublatung.

Kepala Seksi Kelembagaan Divisi regional Jawa tengah,  Sukoyo menjelaskan bahwa pembangunan kehutanan yang semula berorientasi pada hasil kayu (Timber Based Forest Management) sekarang berubah menjadi pengelolaan hutan berbasis kemasyarakatan (Comunity Based Forest Management), dimana dalam pengelolaan tersebut masyarakat dilibatkan secara langsung untuk ikut mengelola potensi sumber daya hutan melalui LMDH yang telah bekerjasama dengan Perhutani melalui sistem Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) dengan sistem berbagi peran, berbagi ruang dan berbagi kesempatan.

Ada beberapa poin yang dinilai secara terpisah, untuk Perhutani dinilai dari segi kelembagaan yang menyangkut sejauh mana kegiatan reboisasi dan  rehabilitasi hutan lindung  berjalan serta daerah aliran sungai yang ada dalam wilayah kerjanya. Sedangkan untuk LMDH yang dinilai adalah sejauh mana keterlibatan aktif mereka dalam upaya pelestarian hutan yang menjadi tanggung jawabnya dalan sistem PHBM baik kegiatan yang dilakukan dalam kawasan hutan serta luar kawasan hutan. Penilaian terhadap LMDH ini bertujuan agar masyarakat terpacu dan termotivasi untuk berperan aktif dalam pelastarian hutan secara berkelanjutan. (Kom-PHT/Rdb/Andhan.s)

Editor  :  A. Irfan Setiawan

Copyright ©2015

]]>
Wanita Tani Hutan Diajak Kurangi Penggunaan Pestisida https://stg.eppid.perhutani.id/wanita-tani-hutan-diajak-kurangi-penggunaan-pestisida/ Tue, 28 Apr 2015 03:24:05 +0000 http://perhutani.co.id/?p=20661 2015-4-28-Rdb-WANITA TANI HUTAN  DIAJAK KURANGI PENGGUNAAN   PESTISIDA-webRANDUBLATUNG, PERHUTANI (28/4) Lembaga masyarakat Desa Hutan (LMDH) Sido dadi Mulya Desa Ngliron, Randublatung bekerjasama dengan Kantor Ketahanan pangan Blora dan Perhutani melakukan pelatihan peningkatan kemandirian bagi kelompok wanita tani hutan.

Sebanyak 25 orang anggota wanita tani hutan bimbingan LMDH Sidodadi mulya Desa Ngliron telah dilatih untuk memanfaatkan potensi pekarangan rumah masing – masing dengan berbagai tanaman sayuran untuk kebutuhan sehari – hari.

Kepala kantor Ketahanan Pangan Blora, Mashudi mengatakan bahwa Pelatihan ini merupakan pelatihan tahap kedua , dimana untuk yang pertama mereka diajari untuk pemanfaatan pekarangan rumah masing – masing dengan menanam berbagai sayuran untuk pemenuhan gizi keluarga, dan kali ini mereka akan diajari ketrampilan membuat aneka makanan yang berbahan baku non pabrikan yang ditanam disekitar hutan.

“Wanita tani hutan juga kaitannya dengan sistim pengelolaan hutan lestari yang saat ini dilakukan di kawasan Hutan Kabupaten Blora juga sangat berperan aktif. Peran tersebut adalah dalam melakukan budidaya tanaman sayuran pada pekarangan masing – masing dianjurkan untuk tidak menggunakan pestisida ,karena hal tersebut sangatlah berbahaya bagi kesehatan keluarga.” Tambahnya.

Editor : Dadang K Rizal
Copyright ©2015

]]>
Karyawan Perhutani Randublatung Donor Darah https://stg.eppid.perhutani.id/karyawan-perhutani-randublatung-donor-darah/ Thu, 12 Feb 2015 10:04:40 +0000 http://perhutani.co.id/?p=18263 Randu Donor Darah

Dok.KOm/Pht/Rdb/@2015

RANDUBLATUNG, PERHUTANI (12/2) Sebanyak 19 orang karyawan dan karyawati Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan hutan (KPH) Randublatung melakukan donor darah yang difasilitasi oleh PMI Cabang Blora. Kamis.
Aksi donor darah ini merupakan bentuk kepedulian bagi sesama insan yang memerlukan bantuan darah segar dari karyawan – karyawati Perum Perhutani KPH Randublatung yang dilakukan secara berkala tiap 3 bulan sekali, hal tersebut dikatakan Kepala tata Usaha Perum Perhutani KPH Randublatung Agoes Bejono disela – sela pengambilan darah yang dilakukan di ruang Brigade Hijau. “Donor darah yang dilakukan oleh jajaran karyawan dan karyawati, serta keluarga Perhutani KPH Randublatung ini merupakan salah satu wujud rasa berbagi untuk sesama manusia yang membutuhkan darah segar untuk tindakan medis, kepedulian ini patut kita apresiasi karena hal ini menyangkut dengan hajat sesama manusia yang sangat membutuhkan bantuan darah disaat kritis dalam tindakan medis” katanya.
Lebih lanjut dikatakan Agoes Bejono bahwa untuk bulan ini karyawan yang mendonorkan darahnya sementara dari lingkungan kantor, “kedepan donor darah diharapkan melibatkan karyawan yang berada dilapangan sehingga akan lebih banyak lagi jumlah darah yang disumbangkan untuk misi kemanusiaan”.
Terkait dengan partisipasi karyawan dan keluarga Perhutani KPH Randublatung dalam kegiatan tersebut perwakilan PMI Cabang Blora mengucapkan terima kasih, karena setetes darah yang disumbangkan tersebut sangat berarti bagi sesama manusia yang membutuhkan darah segar untuk misi kemanusiaan, “kami ucapkan terimakasih atas partisipasi jajaran Perhutani KPH Randublatung yang membantu PMI dalam mencukupi kebutuhan darah bagi kemanusiaan dan semoga hal ini dilakukan secara terus menerus, dan pihak PMI siap untuk menerima donor darah tersebut“. (Kom-Pht/Rdb/Andan)

Editor : Ruddy Purnama
@copyright 2015

]]>
Randublatung Libatkan Kaum Ibu dalam Ground Breaking Tanaman 2014 https://stg.eppid.perhutani.id/randublatung-libatkan-kaum-ibu-dalam-ground-breaking-tanaman-2014/ Mon, 22 Dec 2014 09:11:36 +0000 http://perhutani.co.id/?p=16692 stake holder

Dok-Kom/Pht-Rdb/@2014

RANDUBLATUNG,PERHUTANI (22/12) Penanaman Perdana (Ground Breaking) 2014 Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Randublatung dilakukan di petak 66 Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Kedungringin Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH ) Ngliron. Senin.

Ground Breaking dilaksanakan bertepatan dengan peringatan Hari Ibu ini diikuti oleh Jajaran rimbawan KPH Randublatung, Muspika Randublatung, LMDH, Persatuan Isteri Rimbawan Randublatung, dan stake holder lainnya. Sebelumnya dilaksanakan upacara peringatan Hari Ibu Nasional ke – 86 di Kantor KPH Randublatung dengan petugas upacara ibu-ibu karyawati lingkup KPH Randublatung. Pelaksanaan penanaman perdana, dibarengi pula dengan penyerahan Surat Keputusan (SK) kenaikan pangkat 61 Karyawan KPH Randublatung. Penyerahan SK Kenaikan pangkat Berkala bagi 61 Rimbawan mulai dari golongan I sampai dengan Golongan III.

Administratur Perhutani KPH Randublatung Herdian Suhartono, mengatakan bahwa “kegiatan penanaman tanaman kehutanan di kawasan hutan Perhutani KPH Randublatung memang sengaja melibatkan Stake Holder yang ada, karena dalam sistem PHBM Perhutani tidak bisa sendiri dalam pengimplementasian sistem tersebut, perlu sinergitas antar pihak yang terkait, sehingga kedepan peran dan manfaat hutan bagi masyrakat akan semakin terlihat baik dari Aspek sosial, produksi, dan lingkungan.

Dari sisi teknis kehutanan khususnya bidang tanaman, jati yang ditanam varietas unggul hasil rekayasa Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan Perhutani dengan keunggulan tanaman cepat besar dan umurnya pendek“ jelasnya. lebih lanjut dikatakan Herdian bahwa untuk mencapai hasil maksimal, tentunya petugas lapangan dan semua jajaran rimbawan mengawal keberhasilan tanaman hingga akhir daur, pola pengawasan tersebut mengacu pada standart operasional penanaman jati Plus Perhutani yang menjadi pedoman bagi petugas di lapangan. (Kom-Pht/Rdb/Andhan)
Editor : Ruddy Purnama
@Copyright 2104

]]>
Antara Empon-empon Dan Hutan Jati https://stg.eppid.perhutani.id/antara-empon-empon-dan-hutan-jati/ Mon, 21 Apr 2014 09:23:11 +0000 http://perhutani.co.id/?p=17082 “Suwe ora jamu, jamu godong telo, suwe ora ketemu, ketemu pisan ojo gelo..” (red:lama tak minum obat, minum obat daun ketela, lama tidak jumpa, jumpa sekali jangan kecewa). Lagu Jowo tersebut sayup-sayup terdengar dari dalam hutan jati di Randublatung, Jawa Tengah. Terlihat beberapa laki-laki dengan sigap memanen kunyit, temulawak, dan kunci pepet dari lahan kawasan hutan. Empon-empon itu mereka tanam di bawah tegakkan pohon jati tua. Dengan areal panen yang cukup luas, saya yakin bahwa panenan tersebut bukan untuk dikonsumsi sendiri sebagai bumbu masak, tetapi dapat dipastikan bagian dari usaha kelompok yang sangat menjanjikan.
Benar saja, tumpukan kunyit dan temulawak itu sudah dipesan Sulastri. Siapa sih, Sulastri? Ia adalah perempuan di daerah Randublatung yang gigih berbisnis empon-empon. Ketika Perhutani memberikan akses untuk menanam lahan hutan di bawah tegakkan, empon-empon adalah salah satu pilihan masyarakat desa hutan. Dan, Sulastri termasuk salah satu warga desa yang cukup jeli membaca peluang pasar empon-empon ini.
Lebih dari dua puluh tahun Sulastri menekuni usaha bahan baku jamu-jamuan ini. Modal awalnya diperoleh dari tahun 1993 melalui dana Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi dari Perhutani Randublatung, sebuah mekanisme cikal bakal PKBL. Pinjaman berbunga rendah itu mampu membantu usaha Sulastri tetap langgeng sampai sekarang. Ia mengakui bahwa bukan besar kecilnya nilai pinjamanyang membuat sebuah usaha sukses atau tidak sukses, tetapi nilai pinjaman yang sesuai dengan kebutuhan usaha dan kepedulian lembaga yang membantunya.
Sulastri selain sebagai pedagang pengumpul empon-empon, mulai melakukan upaya disverivikasi berupa pembuatan bahan dasar jamu-jamuan. Ia dibantu Perhutani untuk ikut serta pelatihan manajemen usaha, pengenalan tanaman obat-obatan dan pengolahan pasca panen.
Menurut Sulastri, usaha tanaman obat-obatan perlu pengetahuan cukup, paham bahan tanaman apa yang dibutuhkan para agen tanaman jamu-jamuan dan tentu saja kualitas harus terjaga. Sebagai pemasok, klasifikasi tanaman obat yang masuk standar kebutuhan pabrikan jamu kualitas maupun kuantitas harus selalu sama.
Berkat kerja keras, bahan baku jamunya merambah beberapa kota di Jawa tengah, terutama untuk bahan baku jamu rebusan. Beberapa pabrik jamu di Jawa Tengah memesan produknya.
Dirumahnya yang penuh tumpukan empon-empon, ia melakukan sortasi dengan hati-hati sekali. Empon-empon yang banyak dipesan saat ini adalah temulawak, jahe, kunyit, kunci pepet, serta serutan kayu secang.
Untuk melakukan proses pengolahan sederhana tersebut, ia dibantu lebih jauh dari sepuluh orang pekerja, belum termasuk para petani empon-empon yang banyak tersebar di desa hutan Randublatung. Ketika ditanya mengenai pendapatan yang diperoleh, Sulastri tidak bersedia menjawab langsung, tetapi bisik-bisiknya tidak kurang dari Rp 30 juta per bulan bisa dia kantongi.
Mendapat kepercayaan dari agen pabrik jamu di beberapa kota besar di Jawa Tengah, Sulastri tentu saja ingin sumber-sumber lokasi tanaman bahan baku jamunya tetap terjaga dan lestari. Ia bersama keluarga dan warga desa mampu hidup sejahtera karena keberadaan sumberdaya hutan jati Perhutani. Hutan tidak saja memberikan manfaat memenuhi kebutuhan pangan, air, kayu bakar dan bahan ternak.
Bagi Sulastri, empon-empon dan hutan jati adalah kehidupan sejati yang tak terpisahkan lagi.
Oleh: Soesi Sastro
Sumber: Majalah PKBL Action, No. 19, Th. II, April 2014

]]>