KPH Tuban – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id Perum Kehutanan Negara Tue, 13 Nov 2018 01:51:08 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.4.1 https://stg.eppid.perhutani.id/wp-content/uploads/2023/04/cropped-logo-pht-32x32.png KPH Tuban – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id 32 32 Gandeng Perhutani, Pemkab Lamongan Kembangkan Wisata Terbaru https://stg.eppid.perhutani.id/gandeng-perhutani-pemkab-lamongan-kembangkan-wisata-terbaru/ https://stg.eppid.perhutani.id/gandeng-perhutani-pemkab-lamongan-kembangkan-wisata-terbaru/#respond Tue, 13 Nov 2018 01:51:08 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=68770 SUARANASIONAL.COM (12/11/2018) | Pemerintah Kabupaten Lamongan menggandeng Perhutani untuk mengembangkan wisata terbaru. Lahan wisata hutan masuk wilayah kewenangan Perhutani.

“Kami terus mengupayakan agar wisata yang masuk wilayah Perhutani bisa di kelola oleh pemerintah desa,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Rudi Gumilar, Ahad (11/11) dikutip dari ngopi bareng.

Kata Gumilar, obyek wisata hutan yang masuk wilayah kewenangan Perhutani belum bisa dikelola secara maksimal.

Kawasan wisata masuk Perhutani di antaranya: wisata pohon akar langit atau masyarakat lokal menyebut pohon Trinil di Dusun Wide, Desa Sendangharjo, Kecamatan Brondong. Lokasi wisata ini masuk di kompleks KPH Tuban.

Untuk lebih mengembangkan obyek wisata yang sudah ada, saat ini Dinas Pariwisata dan Kebudayaan getol melakukan pembentukan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).

Pokdarwis sendiri terdiri dari elemen masyarakat di desa wisata. Dengan adanya Pokdarwis diharapkan masyarakat bisa anderbeni dan lahir gagasan inovatif untuk lebih meningkatkan nilai jual obyek wisata.

Sumber : suaranasional.com

Tanggal : 12 November 2018

]]>
https://stg.eppid.perhutani.id/gandeng-perhutani-pemkab-lamongan-kembangkan-wisata-terbaru/feed/ 0
Manisnya Kawasan Hutan untuk Mendukung Ketahanan Pangan https://stg.eppid.perhutani.id/manisnya-kawasan-hutan-untuk-mendukung-ketahanan-pangan/ https://stg.eppid.perhutani.id/manisnya-kawasan-hutan-untuk-mendukung-ketahanan-pangan/#respond Fri, 10 Aug 2018 03:11:57 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=63626 TIMESINDONESIA.CO.ID (09/08/2018) | Lahan Perum Perhutani Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Tuban, nasibnya kini semanis tebu dan gula. Dan semakin manis pula dengan adanya kerjasama dengan PT KTM (Kebun Tebu untuk mendukung Ketahanan Pangan Nasional.

“Oktober 2016, KTM MoU dengan Dirut Perhutani,” kata Direktur Operasional PT KTM, SJ Agus Susanto, saat panen perdana agroforestry tebu, hasil kerjasama Perum Perhutani dengan PT KTM (Kebun Tebu Mas), di Desa Cangaan, Kecamatan Ujungpangkah, Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik, Jawa Timur (Jatim), Kamis, (9/8/2018).

Pabrik Gula (PG) terbesar di Asia Tenggara yang berada di Kecamatan Ngimbang, Kabupaten Lamongan ini, “menyulap” lahan Perhutani yang sebelumnya “tertidur”, menjadi hijau dengan hamparan tebu, di Desa Cangaan, Kecamatan Ujungpangkah.

“KTM bisa memberi harapan besar bagi petani, kami juga memberikan bibit secara gratis ke petani, ke depan kami akan sediakan pupuk. KTM mendedikasikan diri membantu negara mewujudkan percepatan swasembada gula nasional,” ucap Agus.

PT KTM, mengembangkan kawasan hutan ini menjadi lahan tebu dengan mengedepankan pengelolaan agroforestry, sehingga lahan yang dimanfaatkan akan tetap memiliki fungsi hutan. “Agroforesty pada lahan tegalan ternyata bisa ditanami tebu,” ujarnya.

Agroforestry memang bukan praktik baru di kawasan hutan. Namun tidak biasa untuk tanaman tebu, yang butuh cahaya matahari penuh, ditanam secara berkelompok dengan pengelolaan intensif, namun dengan konsep ini, semuanya bisa terwujud.

Manisnya hubungan KTM dengan Perhutani ini, mulai bisa dirasakan dalam panen di lahan seluas 28,99 hektar, Desa Cangaan. “Panen perdana semoga bisa menjadi manfaat bagi kita semua,” tuturnya.

Di areal yang ditanami varietas Cening (5 hektar) PS881 (7 hektar), PS864 (5 hektar), BL (9 hektar), dan terbagi dalam 13 petak, dikatakan Agus, bisa menghasilkan 80 ton tebu per hektarnya. “Rendemennya bisa 8-9 persen,” ujarnya.

Ia menuturkan, adanya PG diharapkan mampu menarik animo petani untuk menanam tebu dan meningkatkan produktivitas secara berkelanjutan.

“KTM berkeyakinan bahwa sumber daya alam dan agroklimat di wilayah kerja PG sangat mendukung diperolehnya produk berdaya saing kuat,” katanya.

Upaya untuk memompa animo masyarakat supaya bersedia menanam tebu, diungkapkan perwakilan dari Perum Perhutani Divre Perhutani Jawa Timur, Komarudin, jika petani mulai malas menanam tebu.

“Sekarang banyak yang gak mau menenam tebu karena kelamaan, jadi Perhutani hadir untuk itu,” ucapnya.

Perum Perhutani, ditambahkan Komarudin, menyediakan lahan Perhutani yang dikerjakan PT KTM untuk program agroforestri tebu seluas 1.009 Hektar, yang tersebar di KPH Tuban, Bojonegoro, Jombang dan Mojokerto.

“Program agroforestry ini penjabaran dari program pemerintah, nawacita-nya Bapak Jokowi (Presiden Joko Widodo), berupa kedaulatan pangan, ketahanan pangan, semua barang yang dibutuhkan orang banyak negara menjamin itu,” tuturnya.

 

Sumber : timesindonesia.com

Tanggal : 9 Agustus 2018

]]>
https://stg.eppid.perhutani.id/manisnya-kawasan-hutan-untuk-mendukung-ketahanan-pangan/feed/ 0
Bangun Kebersamaan, Perhutani Main Futsal Bersama PWI Tuban https://stg.eppid.perhutani.id/bangun-kebersamaan-perhutani-main-futsal-bersama-pwi-tuban/ Sat, 21 Jul 2018 00:28:01 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=62780 HALOPANTURA.COM (19/07/2018) | Tim futsal dari Perhutani Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Jatirogo, Tuban dan Parengan bermain futsal dengan tim awak media yang tergabung di Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Tuban, Kamis sore, (19/7/2018).

Pertandingan persahabatan itu dilakukan di lapangan Gajah Futsal, Kelurahan Perbon, Kecamatan Kota Tuban. Dengan salah satu tujuan untuk membangun kebersamaan dan menjaga silaturahmi antara petugas perhutani dengan media Tuban.

Pemain PWI yang mengenakan kostum warna kuning di menit pertama langsung mengedor pertahanan tim Perhutani. Begitu pula, tim peruhati juga sempat membuat pertahanan tim media kewalahan.

Semangat itu terjaga sampai pertandingan selesai. Bahkan, suasana keakraban dan tawa canda nampak terlihat saat beberapa pemain wartawan dan perhutani gagal menedang bola lantaran jarang bermain futsal.

“Pertandingan persahabatan ini bertujuan untuk mempererat tali persaudaraan antara PWI Tuban bersama Perhutani KPH Jatirogo, Tuban dan Parengan,” ungkap Administratur (ADM) Perhutani KPH Jatirogo, Panca Sihite.

Hal senada juga diungkapkan ADM Perhutani KPH Tuban Tulus Budyadi, menurutnya selain mempererat tali silaturrahmi kegiatan futsal ini juga untuk menjaga kesehatan baik dari jajaran Perhutani maupun PWI Tuban. Sehingga dengan hidup yang sehat pekerjaan akan lebih maksimal.

“Kegiatan positif ini kedepan diharapkan bisa terlaksana lagi, sehingga komunikasi antara Perhutani dan PWI Tuban semakin terjalin erat,” ungkap Tulus.

Sementara itu, Ketua PWI Tuban Pipit Wibawanto mengatakan, dengan terselenggaranya kegiatan futsal ini diharapkan kedepan hubungan antara Perhutani dengan PWI Tuban menjadi lebih baik lagi.

“Dengan pertandingan persahabatan ini kita jalin silaturrahmi dan semoga kedepan hubungan anatara PWI dan Perhutani semakin lebih baik. Serta futsal ini juga untuk menjaga kesehatan tubuh buat teman-teman media,” punkasnya.

Sumber : halopantura.com

Tanggal : 19 Juli 2018

]]>
Ribuan Petani Hutan Nantikan Kedatangan Jokowi https://stg.eppid.perhutani.id/ribuan-petani-hutan-nantikan-kedatangan-jokowi/ Fri, 09 Mar 2018 07:04:03 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=53715 REPUBLIKA.CO.ID (9/3/2018) | Sekitar 4.000 Petani Hutan dari Kabupaten Blitar, Malang dan Bojonegoro, Jawa Timur, bersiap-siap menanti kedatangan orang nomor satu di Indonesia, Presiden Joko Widodo (Jokowi). Direncanakan Presiden akan hadir dalam acara Panen Jagung di Areal Perhutanan Sosial di Desa Ngimbang, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, pada Jumat (9/3) pagi.

Sujiyem, Petani Hutan yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Ngimbang berharap kedatangan Presiden akan membawa berkah bagi para petani. Dengan adanya program Perhutanan Sosial, Sujiyem mengaku dapat mengembangkan tanaman tumpangsari jagung di sela-sela tegakan pohon Jati.

“Dalam setengah hektare, kami bisa mendapat enam hingga delapan juta rupiah sekali panen jagung, setahun bisa dua Kali panen”, katanya seperti dalam siaran pers Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Sujiyem mengaku baru menerima Surat Keputusan (SK) Perhutanan Sosial bulan November 2017 lalu. Dalam waktu lima bulan mereka sudah bisa panen jagung.

Potensi Perhutanan Sosial di Tuban sangat besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, di mana ada empat Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Perum Perhutani di Tuban yang areal kerjanya dapat dikelola bersama masyarakat dengan pola tumpang sari salah satunya dengan tanaman jagung.

Hasil pertanian jagung di Tuban adalah tertinggi di Jawa Timur, dengan menggunakan pola tumpang sari, tanam sisip dan panen kering. Dalam satu hektar dapat menghasilkan 4,5 ton jagung. Selain itu, tanaman kayu keras dapat tumbuh baik beriringan dengan tanaman semusim.

Seluruh Indonesia kawasan perhutanan sosial dialokasikan 12,7 juta hektare, dan sampai dengan tahun 2019 akan diserahkan seluas 4,38 juta hektare.

Sumber : republika.co.id

Tanggal : 9 Maret 2018

]]>
Sujiyem dan 4.000 Petani Hutan Menanti Kedatangan Pak Jokowi https://stg.eppid.perhutani.id/sujiyem-dan-4-000-petani-hutan-menanti-kedatangan-pak-jokowi/ Fri, 09 Mar 2018 01:02:10 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=53701 JPNN.COM (8/3/2018) | Sekitar empat ribu petani hutan dari Kabupaten Blitar, Malang dan Bojonegoro siap menanti kedatangan orang nomor satu di Indonesia, Presiden Joko Widodo di Kabupaten Tuban, Jumat (9/3) pagi.

Pak Jokowi akan hadir dalam acara Panen Jagung di Areal Perhutanan Sosial di Desa Ngimbang, Kecamatan Palang, Tuban.

Sujiyem, Petani Hutan yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Ngimbang berharap kedatangan presiden akan membawa berkah bagi para petani.

Dengan adanya program Perhutanan Sosial, Sujiyem mengaku dapat mengembangkan tanaman tumpangsari jagung di sela-sela tegakan pohon Jati. “Dalam setengah hektar, kami bisa mendapat 6-8 juta sekali panen jagung, setahun bisa dua kali panen,” katanya.

“Kami baru menerima SK Perhutanan Sosial bulan November 2017 lalu, dalam waktu 5 bulan kami sudah bisa panen jagung, alhamdulillah,” kata Sujiyem.

Potensi Perhutanan Sosial di Tuban sangat besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dimana ada empat Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Perum Perhutani di Tuban yang areal kerjanya dapat dikelola bersama masyarakat dengan pola tumpang sari salah satunya dengan tanaman jagung.

Hasil pertanian jagung di Tuban adalah tertinggi di Jawa Timur, dengan menggunakan pola tumpang sari, tanam sisip dan panen kering. Dalam 1 hektare dapat menghasilkan 4,5 ton jagung. Selain itu, tanaman kayu keras dapat tumbuh baik beriringan dengan tanaman semusim.

Seluruh Indonesia kawasan perhutanan sosial dialokasikan 12,7 juta hektare, dan sampai dengan tahun 2019 akan diserahkan seluas 4,38 juta hektare.

Sumber : jpnn.com

Tanggal : 8 Maret 2018

]]>
Perhutanan Sosial: Jokowi Akan Panen Jagung di Tuban https://stg.eppid.perhutani.id/perhutanan-sosial-jokowi-akan-panen-jagung-di-tuban/ Wed, 07 Mar 2018 02:29:09 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=53607 BISNIS.COM (6/3/2018) | Presiden Joko Widodo dijadwalkan melakukan panen raya jagung di areal perhutanan sosial di Kecamatan Palang, Tuban, Jawa Timur, Jumat (9/3/2018).

Siaran pers Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Selasa (6/3/2018), menyebutkan Presiden akan berada di tengah-tengah kelompok tani hutan dan memberikan Surat Keputusan Perhutanan Sosial kepada masyarakat untuk pemerataan ekonomi.

Pemberian hak akses kelola ini merupakan putaran kedua dari rangkaian safari perhutanan sosial Presiden Jokowi. Pada putaran pertama November 2017, Preside menyerahkan izin pemanfaatan hutan melalui surat keputusan (SK) Izin Pemanfaatan Hutan Perhutanan Sosial (IPHPS) serta SK Pengakuan dan Perlindungan Kemitraan Kehutanan (Kulin KK) seluas 10.162 ha bagi 5.915 kepala keluarga untuk wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Saat itu, Jokowi menyatakan pemberian izin pemanfaatan hutan perhutanan sosial akan terus dilakukan sampai 2019 untuk memberikan status hukum yang jelas bagi masyarakat terhadap lahan. Dengan adanya SK ini, masyarakat dapat menggarap lahan selama 35 tahun dan akan dilakukan monitoring secara berkala.

Terkait dengan rencana pemberian hak akses kelola oleh Jokowi kepada kelompok tani hutan dari Blitar, Malang, dan Bojonegoro, Wakil Bupati Tuban Nurnahar mengatakan pihaknya sangat mendukung.

Dia menyampaikan potensi perhutanan sosial di Tuban sangat besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, di mana ada empat Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Perum Perhutani di Tuban yang areal kerjanya dapat dikelola bersama masyarakat dengan pola tumpang sari, salah satunya dengan tanaman jagung.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tuban Murtaji menambahkan hasil pertanian jagung di Tuban adalah yang tertinggi di Jatim, setelah menggunakan pola tumpang sari, tanam sisip, dan panen kering. Setiap satu hektare lahan dapat menghasilkan 4,5 ton jagung. Selain itu, tanaman kayu keras dapat tumbuh baik beriringan dengan tanaman semusim.

Kawasan perhutanan sosial di seluruh Indonesia direncanakan 12,7 juta ha. Hingga 2019, pemerintah akan menyerahkan lahan 4,38 juta ha.

“Pencapaian realisasi penyiapan areal perhutanan sosial seluas 4,38 juta hektar sangat tergantung, antara lain kepada kecepatan masyarakat mengakses rencana lokasi, kesiapan kelompok tani hutan, dan pendampingan yang ada di wilayah,” ujar Dirjen Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan KLHK Bambang Supriyanto.

Sumber : bisnis.com

Tanggal : 6 Maret 2018

]]>
Gerakan Moral, Perhutani Tanam 11.5 Juta Pohon https://stg.eppid.perhutani.id/gerakan-moral-perhutani-tanam-11-5-juta-pohon/ Thu, 14 Dec 2017 00:39:52 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=51271 PORTALTUBAN.COM (13/12/17) | KPH Tuban melaksanakan gerakan serentak menanam 11.5 juta bibit di tahun 2017 Perum Perhutani Divre Jawa Timur.
Pelaksanaan Program penanaman ini dilakukan serentak diseluruh wilayah Perum Perhutani. Sekaligus kegiatan tutup tanam tahun 2017. Program ini dikandung makna gerakan moral untuk kepedulian segenap jajaran terhadap pentingnya keberhasilan tanaman. Kegiatan penanaman bersama KPH Tuban dilaksanakan di Petak 3 dengan Luas 7,5 Ha, masuk RPH Ngimbang, BKPH Sundulan KPH Tuban.
Kepala administratur KPH Tuban Ir. Agus Santoso menyampaikan banwa KPH Tuabn sampai akhir Desembr 2017 telah menanam pohon sebanyak 391.365 ribu bibit yang seluruhnya berasal dari persemaian permanen KPH Tuban, dengan rincian 247.241 ribu bibit Jati JPP, 144. 124 ribu bibit rimba total 391.365 bibit dan KPH Tuban dalam program tanam serentak ini mendapatkan jatah tanah 415.638 ribu bibit. Dengan perhutani peduli ini diharapkan perhutani dapat berbenah baik secara sistem maupun sumber daya manusianya.
” Untuk capai keberhasilan tanam dengan baik maka SDM harus baik dan bersih,” ujarnya saat dikonfirmasi portaltuban.com dilokasi tanam.
Selain itu, untuk mencapai keberhasilan tanam ini juga terkendala dengan masalah sosial yaitu tanaman tumpang sari yang ada sejak masa belanda dulu. Maka dari itu selain dari petugas perhutani harus bersih maka KPH Tuban gandeng Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) agar dapat mengontrol penyebaran kawasan tanaman tumpangsari.
” Untuk mewujudkan keberhasilan tanaman,apabila ada pengawai atau petugas perhutani yang bermain maka akan diberikan saksi muapun pemecatan,” terangnya.
Kegiatan tersebut dihadiri lebih dari 250 orang, terdiri Keluarga Besar Perhutani Tuban, KPHW Bojonegoro, Kepala Dinas Pertanian Tuban,Polres Tuban, Kodim 0811/Tuban, BNI Tuban, PT Semen Indonesia, Forkopimcam Palang, LMDH,PWI Tuban, RPS Tuban, Universitas Terbuka (UT) cabang Tuban, Kepala Desa Ngimbang,Kepala Desa Gesing, Komunitas Jeep Tuban, Komunitas Trail Tuban, Saka wana Bhakti.

Sumber : portaltuban.com

Tanggal : 13 Desember 2017

]]>
Pohon Trinil Raksasa di Lamongan Jadi Tempat Wisata Selfie Unik https://stg.eppid.perhutani.id/pohon-trinil-raksasa-di-lamongan-jadi-tempat-wisata-selfie-unik/ Wed, 27 Sep 2017 04:04:46 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=49816 LIPUTAN6.COM (26/98/2017) | Jakarta Unik Anda penyuka kisah Harry Potter pasti tidak asing dengan nama pohon dedalu perkasa. Kini Anda tak perlu berfantasi berada di dunia khayalan JK Rowling tersebut. Di Lamongan Jawa Timur, tepatnya di Dusun Wide Desa Sendangharjo Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan, telah ditemukan sebuah pohon raksasa mirip pohon Dedalu Perkasa di serial Harry Potter.

Pohon dengan akar besar meliuk menjalin membentuk jejari dan jaring-jaring ini menjadi hits dan ramai dikunjungi wisatawan. Akarnya unik saling melilit dan asli bukan karena dibentuk oleh tangan manusia. Ada lima titik akar pohon trinil yang saling terkait dan dijadikan obyek foto selfie para pengujung Jika dilihat dari jauh, bentuknya mirip akar rotan yang biasa digunakan untuk menganyam kerajinan.

Pohon yang oleh masyarakat setempat disebut pohon Trinil tersebut memang kerap dimanfaatkan warga sebagai tali untuk mengikat tumbuhan pakan ternak mereka. Tapi baru kali ini masyarakat menemukan pohon trinil sebesar itu dengan akar-akar unik.

Pertama kali ditemukan pertengahan Juli lalu oleh salah seorang warga desa setempat bernama Ali Rahman (19 tahun) yang melintas di tempat tersebut ketika mencari lokasi outbond dan perkemahan. Ali mengabadikan foto pohon trinil tersebut dan mengunggahnya di media sosila. Unggahan Ali tersebut menjadi viral dan masyarakat berbondong-bondong mengunjungi lokasi tersebut dan berswafoto di antara akar-akar pohon tersebut. Baru sekitar dua bulan dibuka, pengunjung pohon trinil raksasa di Lamongan membludak. Wisatawan yang datang bahkan hingga mencapai ratusan ketika hari libur. Kebanyakan yang datang merupakan anak-anak muda yang ingin berfoto selfie.

Lokasi wisata pohon trinil raksasa tersebut masuk ke wilayah Perhutani Lembor yang memiliki luas sekitar 6,3 hektar. Obyek wisata ini dikelola secara swadaya oleh penduduk dan Karang Taruna Dusun Widebekerja sama dengan Perhutani. Saat ini di lokasi wisata pohon trinil raksasa telah terdapat warung-warung penjaja makanan dan minuman, juga disediakan tempat sampah dan lahan parkir.

Uniknya, pengelola juga memajang kalimat-kalimat unik di lokasi wisata semisal “Pacar orang sebenarnya adalah pacar kita juga, karena kita juga orang.” Atau kalimat, “Mantan kok dikenang? Emang mantan lu pahlawan?” dan kalimat-kalimat lain yang unik dan menggelitik.

Jika Anda ingin merasakan sensasi berada di negara fantasi, silakan mengunjungi wisata pohon trinil di Dusun Wide Desa Sendangharjo Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan, yang dapat ditempuh sekitar 2,5 jam perjalanan dari Surabaya. Untuk masuk ke lokasi pohon, pengunjung tidak dikenakan biaya. Hanya dikenakan biaya parkir sebesar Rp2.000 untuk kendaraan roda dua dan Rp10.000 untuk kendaraan roda empat.

Sumber : liputan6.com

Tanggal : 26 September 2017

]]>
Wanita Peduli Hutan di Tuban Manfaatkan Buah Sukun https://stg.eppid.perhutani.id/wanita-peduli-hutan-tuban-manfaatkan-buah-sukun/ Sun, 23 Oct 2016 07:41:55 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=41096 JATIMPOS.CO, TUBAN (23/10/2016) | Hingga saat ini minat masyarakat Kabupaten Tuban menanam pangan selain jagung masih rendah. Hal ini disebabkan kurangnya pengetahuan tentang nilai gizi buah sukun.
Selain itu, tampilan produk pangan dari sukun yang kurang menarik dan adanya anggapan bahwa sukun hanya dikonsumsi oleh masyarakat berekonomi lemah. Oleh karena itu, perlu sosialisasi ke masyarakat, baik di perkotaan maupun pedesaan mulai dari informasi komposisi nutrisi, unsur pangan fungsional (nilai tambah) dan karakteristik fisiko kimianya.
Pemerintah Kabupaten Tuban telah mencoba melakukan variasi atas makanan pokok dari bahan buah Sukun tersebut, namun gagal. Selain beras, buah ini bisa divariasi dengan tepung dari jagung, ketela, kentang dan bahan lainnya. Sepertinya roti-rotian dari bahan ini belum banyak penggemarnya.
Padahal di Kabupaten Tuban tanaman Palawija Jagung di hutan KPH Tuban menduduki peringkat terluas se-Jawa Timur. Areal tanaman palawija ini terlihat sangat luas dibanding tanaman muda hutan jatinya.
Kondisi di atas merangsang kaum hawa di wilayah Perum Perhutani KPH Tuban yang tergabung dalam kelompok ‘Perempuan Peduli hutan’, untuk mengolahnya.
Mereka adalah para ibu-ibu di Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban. Kelompok ibu-ibu ini diharap mampu mengubah pola pikir masyarakat sekitar hutan agar mampu mengganti tanaman palawijanya dengan buah sukun. “Pembuatan makanan dan kue-kue telah diajarkan ke ibu-ibu kelompok itu oleh Ny Muntiah, istri Asper BKPH Merakurak,” ungkap Administratur/KKPH Tuban, Ir Riyanto Yudhotomo, kala bertemu di Kantor KPH Tuban, (19/10).
Riyanto menambahkan, mereka sekarang mampu menciptakan berbagai makanan, rasa dan lainnya yang khas daerah. Rasanya selain enak, berserat tinggi dan kaya vitamin. Bahkan ia tahu dari google, buah ini dapat dijadikan obat herbal alami.
Untuk itu kegiatan pelatihan membuat makanan atau panganan kecil coba ditularkan oleh Ny Muntiah. Para pesertanya ada dari kalangan ibu-ibu PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) Cabang Kabupaten Tuban, PKK dan LMDH-LMDH se-wilayah BKPH Merakurak.
Wakil Administratur Tuban Barat, Muchklisin Sabarna, S.Hut, mengtakan kegiatan ini juga direspon baik oleh KPH dan akan dikawal hingga mereka mampu memasarkannya di Kabupaten Tuban.
Selain itu, kegiatan ibu-ibu ini bahkan mendapat tanggapan serius dari Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf.
“Es krim buatan kelompok ini rasanya nikmat. Aroma dan rasa khas buah sukunnya enak. Saya rasa kreativitas ibu-ibu ini perlu kita dukung,” kata Gus Ipul kala itu pelantikan pengurus PWI Tuban, belum lama ini.
Dalam waktu dekat KSS juga akan mengawal kelompok ini untuk segera berkiprah di tingkat Kabupaten, melalui Dinas UMKM dan Koperasi Kabupaten Tuban. Tentu setelah lolos dari BPOM Tuban.
“Untuk keanggotan dan kepengurusan kelompok sudah terbentuk dan tersusun organisasinya, hanya saja mereka belum dinotariskan saja,” ungkap KSS PHBM mantan Kaur Tanaman KPH Ngawi ini.
Lebih jauh, Administratur/KKPH Tuban, Ir Riyanto Yudhotomo mengatakan, pihaknya akan kawal mereka (ibu-ibu) hingga mampu mendirikan koperasi wanita. “Kami rencanakan secepatnya setelah mereka telah diresmikan pemerintah Kabupaten Tuban,” ujar Riyanto.
 
Tanggal : 23  Oktober 2016
Sumber : jatimpos.co

]]>
Pesan Nasionalisme Dari Dalam Gua Putri Asih https://stg.eppid.perhutani.id/pesan-nasionalisme-gua-putri-asih/ Thu, 18 Aug 2016 11:50:28 +0000 http://perhutani.co.id/?p=39549 SEPUTARTUBAN.COM, TUBAN, (18/8/2016) | Lokasi wisata Gua Putri Asih, Rabu (17/8/2016) siang nampak berbeda dari biasanya. Ratusan orang dari berbagai kalangan berkumpul di ruang 2 gua yang sudah dibuka menjadi tempat wisata tersebut. Mereka bersama melaksanakan upacara bendera memperingati HUT Kemerdekaan RI ke 71 bersama 3 pimpinan daerah Kabupaten Tuban.
Suasana semakin terasa istimewa karena berbeda dengan upacara pada umumnya. Ruang gua yang luas disertai dengan kondisi bebatuan gua yang alami dan menakjubkan membuat peserta akan terasa hikmat dan larut dalam sauasana upacara. Selain itu juga semakin kuatnya rasa dan bukti kebesaran kekuasaan Tuhan, karena keindahan gua dipelupuk mata.
Dandim 0811 Tuban, Letkol Inf. Sarwo Supriyo bertindak sebagai Irup, dalam amanatnya menyampaikan bahwa kemerdekaan RI bukan hadiah dari para penjajah. Melainkan sebuah upaya yang mengorbankan nyawa, harta dan benda dengan modal persatuan dalam kebhinekaan masyarakat.
Bukan waktu yang singkat dan bukan hal yang mudah dalam merebut kemerdekaan. Kesungguhan, ketulusan dengan rasa nasionalisme tinggi dan rahmat dari Allah SWT yang mampu menjadikan negara ini Merdeka.
“Salah satu contoh yang dilakukan pahlawan kita, Letda Sucipto. Putra kelahiran Tuban itu bersama pasukanya dan masyarakat mampu menyampaikan pesan kepada Indonesia dan dunia. Di Desa Tapen, Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban, bersama masyarakat rela berkoban nyawa untuk mempertahankan Kemerdekaan RI dengan bertempur melawan tentara KNIL dari Belanda,” katanya.
Dandim berharap persatuan masyarakat seperti yang terjadi saat upacara dapat dijalankan dalam keseharian. “Kita semua harus tetap bersatu dalam segala situasi. Tetap bersatu dalam kebhinekaan dan tetap bersatu dalam keseharian. Perbedaan sebenarnya adalah anugrah namun dapat berubah menjadi bencana atau musibah jika kita yang membeda-bedakanya,” tegasnya.
Dalam upacara tersebut hadir Adm Perhutani KPH Parengan, Daniel Budi Cahyono beserta jajaranya. Muspika Kecamatan Montong beserta istri, mahasiswa, Ketua Asosiasi Kepala Desa (Kades), Kades Nguluhan dan Guwoterus, Pengurus dan Anggota Koperasi Wono Asih, Pengurus LMDH Sumberjati, Mahasiswa STITMA Tuban, komunitas trail, komunitas vespa Tuban, perwakilan 4 perguruan silat, lintas tokoh pemuda dan masyarakat serta pedagang wisata.
Ketua Koperasi Wono Asih, Cipnal Muchlip M mengatakan pihaknya bersama Perhutani KPH Parengan merancang kegiatan itu untuk menguatkan nilai nasionalisme dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa ditengah masyarakat. Dengan langsung berada didalam Gua, salah satu bukti nyata kekuasaan Tuhan.
Keberagaman menjadi satu dalam ruang gua dan menggelorakan nasionalisme. Meski dari latar belakang status sosial dan pendidikan serta lintas komunitas, mereka tetap bersatu dengan kebersamaan. “Ini wujud nyata persatuan kita, ini pesan moral dan sosial kepada siapa saja yang mau melihat dan mendengarnya. Bahkan Kebhinekaan itu akan lebih menguatkan jika tidak dibeda-bedakan,” jelasnya.
Masyarakat sangat termotivasi dan bangga dengan pimpinan daerah yang hadir. Karena tidak segan membaur langsung dengan masyarakat dan sudah berupaya hadir dan mengikuti upacara bersama istri. “Pimpinan Daerah seperti ini termasuk pimpinan Perhutani KPH Parengan yang dapat menginspirasi masyarakat. Semoga dampak positif ini sebanding lurus dengan nasionalisme dan kesadaran pentingnya kebersamaan ditengah masyarakat,” pungkasnya.
 
Tanggal : 18 Agustus 2016
Sumber : seputartuban.com

]]>