#kphbogor – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id Perum Kehutanan Negara Mon, 06 Jan 2020 05:08:43 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.4.1 https://stg.eppid.perhutani.id/wp-content/uploads/2023/04/cropped-logo-pht-32x32.png #kphbogor – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id 32 32 Perhutani Kirim Bantuan Sembako untuk Korban Bencana Alam Banjir dan Tanah Longsor di Bogor https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-kirim-bantuan-sembako-untuk-korban-bencana-alam-banjir-dan-tanah-longsor-di-bogor/ https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-kirim-bantuan-sembako-untuk-korban-bencana-alam-banjir-dan-tanah-longsor-di-bogor/#respond Sat, 04 Jan 2020 06:04:44 +0000 https://perhutani.co.id/?p=117038 JAKARTA, PERHUTANI (04/01/2020) | Perum Perhutani menyerahkan bantuan untuk musibah bencana alam di empat wilayah kecamatan korban bencana banjir dan longsor di Kabupaten Bogor, yaitu Kecamatan Nanggung, Kecamatan Cigudeg, Kecamatan Sukajaya dan Kecamatan Jasinga, Sabtu (04/01).

Sebagai bentuk kepedulian dan peran serta Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Hadir Untuk Negeri, Perhutani bersama Askrindo dan Bank Mandiri serta Kimia Farma membangun Posko ‘BUMN bersama’ untuk menyalurkan sembako, obat-obatan dan keperluan lainnya yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat korban bencana dibantu oleh ormas YALISA. Disamping Posko Bersama, Perhutani membangun satu posko tambahan di desa Nanggung kecamatan Nanggung dengan koordinasi aktif BPBD Kabupaten Bogor di beberapa kecamatan terdampak.

Penyerahan bantuan sembako kepada korban bencana banjir dan longsor dari Perhutani dilakukan oleh Administratur Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bogor, Ahmad Rusliadi bersama jajarannya kepada perwakilan masing-masing di tiga kecamatan yaitu Nanggung, Cigudeg dan Sukajaya. Untuk penyerahan bantuan sembako di kecamatan Jasinga diserahkan melalui Posko bersama atas koordinasi Askrindo. Adapun bantuan yg telah disalurkan dari Perhutani berupa mie instan 154 dus, beras 1,19 ton, air mineral 600 ml sebanyak 122 dus dan telur 424 kg.

Di tempat terpisah Sekretaris Perusahaan Perum Perhutani, Asep Rusnandar menyampaikan bahwa pemberian bantuan berupa makanan dan kebutuhan lainnya tersebut diharapkan dapat meringankan beban dan membantu para korban bencana banjir dan longsor di empat kecamatan yang terkena musibah tersebut.
“Pemberian bantuan ini merupakan bentuk kepedulian dan rasa empati Perhutani sebagai BUMN Kehutanan kepada masyarakat yang terdampak musibah bencana alam. Semoga bantuan ini dapat meringankan beban bagi para korban banjir dan tanah longsor,” tutupnya.

Sementara Ahmad Rusliadi menjelaskan bahwa kawasan hutan KPH Bogor di wilayah barat relatif bagus dan lokasi bencana jauh dari kawasan hutan, “Untuk itu menghimbau kepada masyarakat untuk bersama sama menjaga lingkungan masing-masing untuk menghindari bencana yang diakibatkan oleh kelalaian manusia,” ajak Rusli. (Kom-PHT/PR/2020/I-01)

Untuk informasi selanjutnya dapat menghubungi:
Asep Rusnandar – Sekretaris Perusahaan
Telp. (021) 5721282
Fax. (021) 5743579
Informasi tambahan Perum Perhutani di www.perhutani.co.id

]]>
https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-kirim-bantuan-sembako-untuk-korban-bencana-alam-banjir-dan-tanah-longsor-di-bogor/feed/ 0
Perhutani Tertibkan Bangunan Vila Ilegal di Kawasan Hutan Bopunjur https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-tertibkan-bangunan-vila-ilegal-di-kawasan-hutan-bopunjur/ Tue, 24 Apr 2018 07:51:01 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=54612 JAKARTA, PERHUTANI (24/04/2018) – Perum Perhutani bersama aparat gabungan yang terdiri atas Ditjen Penegakan Hukum Kementerian Lingkungan Hidup, POM TNI, Polres Bogor, Kodim Bogor, Brimob Kelapa Dua, Satpol PP Kabupaten Bogor serta tokoh masyarakat dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan Kecamatan Babakan Madang dan Mega Mendung, melakukan penertiban bangunan villa di kawasan hutan resort pemangkuan hutan (RPH) Cipayung, Desa Megamendung dan Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Babakan Madang, Desa Babakan Madang, Kabupaten Bogor.
Kegiatan ini melibatkan 166 orang personil gabungan sebagai bentuk operasi pemulihan keamanan kawasan hutan yang bertujuan untuk mengembalikan hutan sebagai kawasan lindung untuk daerah resapan air dan penyangga kehidupan di sekitar wilayah Bogor Pucak Cianjur (Bopunjur). Penertiban bangunan villa di kawasan hutan tersebut sebagai tindak lanjut Putusan Pengadilan Negeri Cibinong No.133/Pdt.G/2009/PN.Cbn juncto Putusan Pengadilan Tinggi Bandung No.396/Pdt/2010 juncto Putusan Mahkamah Agung RI No.1635 K/Pdt yang menyatakan kawasan blok Cisadon merupakan kawasan hutan negara yang pengelolaannya diserahkan kepada Perum Perhutani.
Direktur Operasi Perum Perhutani Hari Priyanto menjelaskan berbagai langkah telah dilakukan Perum Perhutani bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk mengembalikan fungsi hutan Bopunjur salah satunya dengan langkah hukum yang berujung pada pembongkaran villa di kawasan ini.
“Kegiatan penertiban kami lakukan secara bertahap, Perum Perhutani melakukannya sebagai salah satu bentuk perlindungan terhadap kepentingan umum dan semata-mata dilakukan dalam rangka optimalisasi fungsi kawasan Lindung Bopuncur sebagai kawasan konservasi air dan tanah,” jelas Hari dalam keterangan pers (24/2).
Perum Perhutani, lanjut nya telah memberikan surat peringatan kepada pemilik villa agar membongkar sendiri bangunannya dengan memberikan jangka waktu selama satu minggu setelah surat peringatan diterima sebelum dilakukan pembongkaran namun tidak diindahkan.
Rangkaian penertiban diawali dengan apel persiapan penertiban yang dipimpin oleh Direktur Operasi Perum Perhutani.Dalam apel tersebut, dibacakan arahan Dirjen Penegakan Hukum LHK mengenai penertiban dan pengembalian fungsi kawasan hutan menjadi kawasan hutan sebagai kawasan lindung sesuai dengan Keppres Nomor 114 Tahun 1999 Tentang Penataan Ruang Kawasan Bogor-Puncak-Cianjur (Bopunjur).
Kawasan Bopunjur ditetapkan sebagai kawasan konservasi air dan tanah yang bertujuan untuk menjamin tetap berlangsungnya keberadaan air, perlindungan terhadap kesuburan tanah, pencegahan erosi dan banjir bagi Kawasan Bopunjur dan daerah hilirnya, termasuk wilayah Provinsi DKI Jakarta. Kawasan yang nantinya dikembalikan fungsinya sebagai kawasan lindung dengan pengelolaan hutan bersama masyarakat (PHBM) dengan melakukan penanaman pinus, kopi, sulibra dan lain-lain yang fungsinya bukan hanya tanaman hutan juga dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
Usai melakukan pembongkaran villa, dilakukan kegiatan penanaman yang bertujuan mengembalikan fungsi hijau dari kawasan tersebut. (Kom-PHT/PR/2018-III-13)
 

]]>
Jembatan Wisata Penangkaran Rusa Cariu Ambruk Diduga Kelebihan Kapasitas https://stg.eppid.perhutani.id/jembatan-wisata-penangkaran-rusa-cariu-ambruk-diduga-kelebihan-kapasitas/ Tue, 02 Jan 2018 10:13:23 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=51785 JAKARTA, PERHUTANI (2/1/2018) |  Diduga  akibat kelebihan kapasitas sebuah jembatan di Wisata Penangkaran Rusa Cariu, Desa Buana Jaya, Kecamatan Tanjungsari, Bogor, Jawa Barat ambruk dan menyebabkan puluhan pengunjung lokasi terjatuh, Senin (1/1/2018). Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 15.15 WIB saat lokasi wisata penangkaran rusa dipenuhi pengunjung akibat libur awal tahun baru 2018. Saat kejadian jembatan yang difungsikan sebagai sarana penyeberangan sungai berkapasitas 10 orang itu digunakan oleh sekitar 40 orang untuk menyeberang. Akibatnya jembatan tidak mampu menampung wisatawan dan ambruk.

Akibat kejadian ini, sebanyak 37 pengunjung mengalami luka luka dan 1 orang meninggal dunia. Korban luka langsung dilarikan Ke Puskesmas Tanjungsari dan sebagian dirujuk ke RSUD Cileungsi, RS Permata, RS Cibarusah dan RS Karawang. Sebagian besar korban luka sudah pulang dijemput pihak keluarga, tinggal 9 orang yang masih di rawat di Rumah Sakit, seluruh biaya selama perawatan RS ditanggung Perhutani.

Direktur Operasi Perum Perhutani, Hari Priyanto pada saat melihat lokasi kejadian menyampaikan, “Perhutani memberikan uang duka kepada keluarga korban meninggal dunia  atas nama Ny.Neni sekaligus mengurus pemakaman jenazah. Perhutani menyampaikan  rasa belasungkawa yang sedalam dalamnya atas wafatnya Ny.Neni dan ikut prihatin terhadap musibah yang terjadi, kami juga sedang mengurus jaminan asuransi kecelakaan kepada pihak asuransi”. Perhutani menganggap masalah ini serius sehingga untuk sementara menutup sementara objek wisata Penangkaran Rusa Cariu dan menugaskan petugas terkait untuk melakukan investigasi ambruknya jembatan berkoordinasi Pihak POLRI setempat. (Kom-PHT/PR/2018-I-1)

]]> Ke Puncak Bogor, Coba Liburan ke Wisata Citamiang https://stg.eppid.perhutani.id/ke-puncak-bogor-coba-liburan-ke-wisata-citamiang/ Sat, 25 Mar 2017 00:43:43 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=46036 OKEZONE.COM (25/3/2017) | Objek wisata di Puncak, biasanya berkisar di Gunung Mas, Taman Wisata Matahari, Taman Safari Puncak, atau Kota Bunga. Kalau Anda ingin mencari lokasi liburan yang jarang disebut orang, Anda bisa mencoba ke objek Wisata Citamiang. Lokasi bertema wisata ekologi ini menawarkan kedekatan dengan alam yang khas di Puncak, di Kampung Pondok Rawa, Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Bogor. Tempatnya hanya 400 meter sebelum gerbang Wisata Gunung Mas, kalau dari arah Bogor.

Apa yang membuatnya unik dan menarik? Tempat wisata ini akan membawa Anda untuk menengok hutan pinus dan perkebunan teh yang hijau-hijau lebih dekat. Tempat ini pun sering dijadikan lokasi untuk melakukan aktivitas outbond sampai berkemah. Jika Anda berminat melakukan kegiatan outbond atau mengajak anak untuk berwisata sambil belajar, objek wisata yang dikelola Perhutani Bogor bersama LMDH ini menawarkan paket wisata seperti trekking hutan dan tea walk melalui perkebunan teh, sambil belajar ekologi. Jika mau berkemah di sini, Anda juga tidak perlu membawa tenda sendiri karena ada fasilitas penyewaan tenda. Demikian seperti Okezone tulis dari beberapa sumber.

Sumber: okezone.com

Tanggal: 25 Maret 2017

]]>
Pariwisata Bogor Timur Tawarkan Alternatif "Mainstream" Puncak https://stg.eppid.perhutani.id/pariwisata-bogor-timur-tawarkan-alternatif-mainstream-puncak/ Sun, 12 Mar 2017 01:28:33 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=45833 ANTARANEWS.COM (11/3/2017) | Bagi masyarakat yang sudah jenuh — bahkan mulai terganggu dengan kemacetan Puncak — sebenarnya cukup banyak pilihan alternatif untuk berlibur, termasuk dengan suasana hawa sejuk yang mengiringnya.

Salah satunya adalah Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Pancar di Kampung Ciburial, Desa Karang Tengah-Sentul, Kecamatan Babakan Madang, dan Hotel Lor In yang menyatu dengan sirkuit Sentul.

Kemudian, wahana petualangan air “Water Kingdom” Mekarsari di Jalan Raya Cileungsi-Jonggol Km3, Kecamatan Cileungsi, Wana Wisata “Curug” (air terjun) Cipamingkis, di Desa Warga Jaya, Kecamatan Sukamakmur, dan wana wisata penangkaran rusa di Cariu.

TWA Gunung Pancar yang berfungsi sebagai hutan wisata berada di bawah pengelolaan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Wilayah I Provinsi Jawa Barat.

Sejumlah fasilitas yang ditawarkan adalah layanan berkemah di lokasi dengan kesejukan alam, udara bersih, segar dan hijau hutan pinus khas Gunung Pancar, yang dihiasi hamparan batu alam.

Jenis perkemahan yang ada adalah “Super Camp” di beberapa lokasi, yakni di Bukit Batu Hijau yang berkapasitas 400 orang.

Kemudian, Bukit Batu Gade berkapasitas 350 orang, Lembah Hijau (150 orang), serta Lembah Pakis dan Bukit Batu Pandan dengan kapasitas 100 orang.

Selain TWA Gunung Pancar, dari kawasan Sentul juga dilengkapi dengan hotel Lor In, yang disebut General Manager (GM)-nya Heri Haryosa sebagai “hunian pertama di dunia”, yang berhadapan dengan sirkuit balap.

“Kami minta doa dan dukungan masyarakat agar sirkuit Sentul bisa menjadi tempat penyelenggaraan balap sekaliber MotoGP sehingga kepariwisataan di Kabupaten Bogor, termasuk fasilitas hunian akan makin dikenal dunia,” katanya.

Terluas di Asia

Dari kawasan timur Kabupaten Bogor, tujuan wisata lain yang sedang dan terus berkembang adalah “Water Kingdom Mekarsari, sebuah wahana petualangan air, yang terletak di Mekarsari, Kabupaten Cileungsi.

“Sejak dibuka pada 12 Desember 2012 dengan luas area 5,6 hektare, wahana ini adalah yang terluas di Asia,” kata Direktur Penjualan dan Pemasaran “Water Kingdom Mekarsari” S Widi Karyaningsih.

Konsep wahana itu menggabungkan prinsip bermain (play), pendidikan jasmani (physical education), olahraga (sport), rekreasi (recreation) dan ritme gerak manusia dalam zona kenyamanan (leisure).

Klaim terluas di Asia, menurut dia, karena di wahana tersebut juga terdapat danau, yang belum ada pada arena sejenis.

Sebanyak 12 wahana dan permainan yang disediakan di antaranya “Boomerang Slide”, dengan panjang luncuran 118 meter dan tinggi menara 16 meter yang memacu adrenalin.

Kemudian, “Raft Slide” terpanjang di Indonesia, yang memiliki panjang luncuran 229 meter dan luncuran tanpa atap (open slide) 116 meter, dan menara peluncur setinggi 10,5 meter.

Sedangkan “Racer Slide” dengan panjang luncuran 50 meter dan tinggi menara 8,3 meter disediakan untuk keluarga yang ingin adu balap.

“Kami juga menyediakan fasilitas untuk bermain air bagi balita atau yang belum bisa berenang dengan aman dan nyaman,” kata Widi Karyaningsih, dan menyebutkan di antaranya adalah “Kiddy Pool”, Toddler Pool”, dan “Octopus Splash Pool”.

Curug Cipamingkis

Tidak kalah menarik dari objek wisata lain dari kawasan timur Bogor lainnya, adalah “Curug Cipamingkis”.

Curug itu, merupakan area wisata yang dikelola oleh Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bogor bersama Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) setempat.

Wana wisata Curug Cipamingkis adalah air terjun yang indah dengan fenomena alam yang asri dan menyejukkan.

Beberapa fasilitas yang disediakan adalah “Jembatan Cinta”, dan “Perahu Asmara”, yang sering dipakai untuk swafoto, kolam dan taman Bratayudha, rumah pohon, area perkemahan “Camping Ground” untuk menginap, dan “Stones Garden”.

Lokasinya berada di wilayah Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Cipamingkis BKPH Bogor, Perum Perhutani KPH Bogor.

Luas pengelolaan 16,50 ha dan akses menuju lokasi bisa menggunakan kendaraan roda empat dan sepeda motor.

Jalur yang bisa ditempuh, yakni bisa melalui: Cibinong-Sentul-Babakan Madang-Sukamakmur (40 km), kemudian Bekasi-Jonggol-Sukamakmur (50 km), dan Cianjur-Cipanas-Hanjawar-Loji- Sukamakmur (17,5 km).

Penangkaran Rusa

Di kawasan timur, masih ada satu lagi objek wisata lain, yakni penangkaran rusa di kawasan Cariu.

Walaupun dulu dikenal lokasinya masuk wilayah Kecamatan Cariu, namun kini berada di Desa Buanajaya, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Bogor, yang tidak jauh dari perbatasan dengan Kabupaten Cianjur.

Pengelolanya adalah Perum Perhutani Wilayah III Jabar, dengan luas lebih kurang 10 ha, termasuk di dalamnya dua ha lahan khusus bagi penanaman rumput untuk pakan satwa itu.

Populasi saat dibuka pada 1993 mencapai 100-an ekor, dengan jenis rusa Timor (Cervus timorenses), rusa bawean (Axis kuhli), dan rusa totol (Axis axis), namun saat ini hanya sekitar belasan.

Daya tarik di kawasan ini, rusa yang ada jinak sehingga masyarakat pengunjung sudah biasa berinteraksi.

“Pengunjung bisa memegang, memberi makan, dan juga dapat diajak swafoto,” kata Ajum, salah satu pemandu dari pihak pengelola.

Untuk menuju lokasi penangkaran, memang sedikit membutuhkan nyali, karena harus melewati jembatan gantung sepanjang 16,6 meter — yang hanya dapat menampung 10 orang maksimal ketika dilintasi — yang terbuat dari bambu dan tergantug pada kawat baja yang melintasi Sungai Cibeet.

Di atas sungai yang merupakan bagian Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung itu bertebaran batu-batu alam ukuran besar, di sela-sela derasnya air.

Menurut Kasie Kerja Sama Disbudpar Kabupaten Bogor Reni Jumhartini, gagasan mengangkat potensi tujuan wisata dengan menggandeng media massa itu diharapkan semakin membuat Kabupaten Bogor dikenal, baik nasional maupun internasional.

“Tahun 2016 sudah kita mulai dengan mengangkat kawasan barat, dan kini di kawasan timur. Mudah-mudahan dengan ekspose positif, kepariwisataan di Kabupaten Bogor semakin maju lagi,” katanya.

Jadi, kini wisatawan sudah punya cukup banyak pilihan untuk mengunjungi keindahan alam di Kabupaten Bogor, yang tidak harus di Puncak, dan wilayah timur adalah alternatifnya.
Editor: Aditia Maruli

Sumber: antaranews.com

Tanggal: 11 Maret 2017

]]>
Mitos Sungai Citamiang Bogor, Bisa Sembuhkan Berbagai Penyakit https://stg.eppid.perhutani.id/mitos-sungai-citamiang-bogor-sembuhkan-berbagai-penyakit/ Wed, 19 Oct 2016 07:33:32 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=40951 LIPUTAN6.COM, JAKARTA (19/10/2016) | Sebuah sungai di Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, sejak puluhan tahun lalu ramai dikunjungi warga dari berbagai daerah. Sungai yang bermuara ke Ciliwung itu diyakini dapat mengobati segala macam penyakit.Sekilas tidak ada yang terlihat berbeda dengan sungai yang ada di kawasan wisata Puncak, di mana airnya bersumber dari atas gunung dan bermuara ke Sungai Ciliwung.

Namun bagi masyarakat sekitar, Sungai Citamiang dianggap sakral dan berkhasiat untuk menyembuhkan segala macam penyakit.

Tak hanya penduduk setempat, orang-orang dari luar Bogor pun sering datang ke sungai ini untuk berendam.

“Sejak tahun 70-an sungai ini sudah ramai didatangi penduduk setempat maupun dari beberapa daerah untuk berendam,” ujar Teguh Mulyana, warga sekitar.

Sungai Citamiang, kata Teguh, bisa menyembuhkan penyakit, semisal penyumbatan sirkulasi darah, stres hingga penyakit yang berhubungan dengan supranatural.

“Cukup berendam badan di sana seminggu dua kali,” ujar pria yang akrab disapa Bowie ini.

Namun ada waktu tertentu jika akan berendam di sungai tersebut, yaitu dilakukan sebelum matahari terbit atau setelah salat subuh.

“Tidak ada bacaan mantra. Cuma kalau penyakitnya parah syaratnya harus bawa sepasang kelinci lalu dilepaskan di sekitar sungai,” terang Bowie.

Biasanya, sungai yang dikeliling pohon pinus ini ramai dikunjungi pada bulan maulud atau Rajab dan berendam selama 10-15 menit di sungai itu.

“Setiap yang datang kesini, identitasnya minta dirahasiakan. Entah alasannya apa,” ujar dia.

Tempat yang biasa digunakan untuk berendam berada di lokasi Bumi Perkemahan Citamiang, Kampung Pondok Rawa, Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.

Aliran sungai Citamiang sendiri berasal dari Telaga Saat dan Telaga Cibulao yang berada di kawasan Perlindungan Setempat (KPS) Sempadan Situ Mata Air Petak 19, milik Perum Perhutani.

Tanggal : 19 Oktober 2016
Sumber : Liputan6.com

]]>
Kemah Meriah Di Hutan Pinus Curug Cipamingkis https://stg.eppid.perhutani.id/kemah-meriah-hutan-pinus-curug-cipamingkis/ Tue, 18 Oct 2016 00:50:02 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=40864 sr-1BOGOR, PERHUTANI (18/10/2016) | Curug Cipamingkis di tengah hutan pinus ketinggian 1200 m DPAL penuh pengunjung, Sabtu lalu (15/10).  Banyak pelajar sekolah, mahasiswa dan keluarga muda berkemah mengisi akhir pekan mereka di Hutan Wisata Perhutani Bogor tersebut.

Areal hutan wisata seluas 16.5 ha itu menawarkan camping ground selain wahana bermain Garden Stone, Taman Bharatayudha, Jembatan Pohon Kiara ketinggian 30 meter, Jembatan Cinta dan air terjun.

Salah satu pengunjung, Asmawi yang berkemah saat itu bersama keluarganya mengetahui lokasi hutan Perhutani tersebut dari blog temannya yang pernah berkunjung.

“Kemah disini nyaman, alamnya asri, jauh dari keramaian, mudah dijangkau dari Bekasi, tidak macet seperti Puncak, udaranya juga sama kok dengan Puncak, dingin. Keluarga saya senang, kemah disini meriah, anak-anak leluasa bermain, sambil belajar ilmu alam” kata Asmawi ditengah kesibukan memasang tenda.

Tiket ke hutan wisata Curug Cipamingkis hanya 15 ribu rupiah, parkir motor 2000 rupiah dan mobil 4000 rupiah selain retribusi desa setempat.  Bila ingin kemah, sewa tenda antara 150 – 300 ribu rupiah tergantung ukuran tenda. Lokasi tidak jauh dari Sentul City (32 Km) atau dari Bekasi (50 km) atau dari Taman Bunga Nusantara Cipanas hanya 17 km ke Sukamakmur. Aksesnya mudah, jalanan beraspal dan lalulintas sepi.

“Kegiatan kemah hari libur tak pernah sepi, full booked, ini satu bank dari Jakarta sudah pesan untuk family gathering disini. Kami terus tingkatkan pelayanan, keamanan, kebersihan dan penataan parkir,” demikian Asep Dedi Mulyadi Administratur Perhutani Bogor pengelola Curug Cipamingkis. (Kom-PHT/Kanpus)

Editor: Soe

Copyright©2016

]]>
Hutan Pinus Cipamingkis Indahnya Serasa Di Planet Lain https://stg.eppid.perhutani.id/hutan-pinus-cipamingkis-indahnya-serasa-planet-lain/ Mon, 17 Oct 2016 06:03:17 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=40828 rumah kayuBOGOR, PERHUTANI (16/10/2016)| Kemacetan akhir pekan menuju Puncak Cisarua kerapkali mengurungkan niat kita untuk berwisata menikmati keindahan hutan pinus dan udara sejuk.

Kini tak perlu lagi urungkan niat karena ada Curug Cipamingkis di kawasan hutan Perhutani Bogor, jawaban dan sekaligus jadi obat rindu pengganti wisata di Puncak.

Terletak diketinggian 1.200 meter DPAL, hutan pinus seluas 16.5 hektar di petak 30C, RPH Cipamingkis, BKPH Bogor, KPH Bogor tersebut mulai bersolek bak perawan destinasi wisata  yang mulai digandrungi remaja dan keluarga muda.

Tidak sulit ke Curug Cipamingkis, desa Wargajaya Kecamatan Sukamakmur, Bogor. Alternatif pertama kita bisa tempuh dari Cibinong-Sentul City-Babakan Madang ke Sukamakmur (40km), atau Bekasi-Jonggol-Sukamakmur (50 km),  terdekat dari Cianjur-Cipanas-Taman Bunga Nusantara-Sukamakmur (17 km).

Selain fasilitas camping ground, Hutan Cipamingkis menyediakan atraksi “Jembatan Pohon Kiara” di ketinggian 30 meter dari muka tanah. Jembatan berwarna oranye ini lokasi favorit pengunjung untuk menikmati keindahan hutan pinus sekaligus mengambil gambar “selfie atau wefie“.  Keindahan lain yang ditawarkan hutan wisata ini adalah taman bermain anak, Stone Garden, kolam Bharatayuda, Perahu Aspara, air terjun atau Curug Cipamingkis setinggi tujuh meter.

Menurut Administratur KPH Bogor Asep Dedi Mulyadi, hutan wisata Curug Cipamingkis ini dibuka tahun 2010 bekerjasama dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Puncak Mandiri  desa Warga Jaya, Kecamatan Sukamakmur, Bogor.

“Pengunjung umumnya datang untuk camping, outbound, menyalurkan hobi fotografi atau sepeda gunung, bahkan hanya ingin makan siang rame-rame sambil selfie di Jembatan Pohon Kiara. Saat libur lebaran bisa mencapai 1500 orang,” kata Asep dari ujung telpon.
Pada hari Sabtu (15/10) lalu, pengunjung Curug Cipamingkis mencapai limaratusan orang. Mereka datang dari Bogor, Depok, Bandung, Surabaya hingga beberapa turis mancanegara seperti Afrika dan Arab Saudi.
“ Saya suka melihat air terjun disini, dingin. Saya juga berfoto di atas pohon, bisa melihat alam, indah betul-betul indah, alami, serasa di planet lain,” kata salah satu pengunjung warga Arab yang datang bersama rombongan. (Kom-PHT/PR2016)
Editor: Soe
Copyright©2016

]]>
Lihat Nih Perubahan Curug Cipamingkis Bogor https://stg.eppid.perhutani.id/lihat-nih-perubahan-curug-cipamingkis-bogor/ Sat, 15 Oct 2016 08:16:12 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=40861 POJOKJABAR.COM, BOGOR (13/10/2016) | Ingin menghabiskan libur akhir pekan di alam? Curug Cipamingkis Bogor mungkin bisa dijadikan pilihannya. Curug Cipamingkis Bogor yang terletak di Desa Wargajaya, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor ini kini tidak hanya menawarkan pesona air terjunnya.
Curug Cipamingkis Bogor yang berada di dalam kawasan hutan dan dikelola oleh KPH Perhutani Bogor ini menawarkan keindahan lainnya, seperti camping ground, taman batu (stone garden), rumah pohon, taman Bratayudha, perahu asmara dan air mancur yang berada di depan gerbang utama.

Menurut Kepala Administratur KPH Perhutani Bogor, Asep Dedi Mulyadi, pihaknya sudah mempercantik kawasan Curug Cipamingkis Bogor.

” Perubahannya baru, kini jauh lebih baik dari sebelumnya,” kata Asep kepada Pojokjabar, Kamis (13/10).

Dikatakan Asep, pembenahan ini dilakukan untuk memperkenalkan objek wisata yang ada di Kabupaten Bogor, khususnya yang berada di dalam kawasan hutan Perhutani.

Untuk mencapai lokasi ini, kata dia, ada tiga jalur yang bisa dilalui pengunjung. Pertama bisa melalui jalur Cibinong-Sentul-Babakanmadang-Sukamakmur dengan jarak sekitar 40 kilometer. Jalur kedua melalui Bekasi-Jonggol-Sukamakmur.

“ Ketiga bisa dari Cianjur-Hanjawar-Loji-Sukamakmur dengan jarak sekitar 17,5 kilometer,” tandasnya.

Tanggal : 13 Oktober 2016
Sumber : Pojoksatu.id

]]>
Destinasi Wisata di Kabupaten Bogor tak Hanya Puncak https://stg.eppid.perhutani.id/destinasi-wisata-kabupaten-bogor-tak-puncak/ Sun, 25 Sep 2016 15:23:30 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=40306 REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR (24/9/2016) | Potensi wisata di Kabupaten Bogor tergolong lumayan banyak. Dari potensi wisata alam, modern, hingga objek wisata baru. Sayangnya, semua potensi tersebut dinilai belum dioptimalkan oleh pemerintah daerah.Walaupun pemerintah daerah telah memiliki BUMD wisata, sejumlah potensi wisata Kabupaten Bogor belum dimaksimalkan.

Dalam blue printPemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, sedikitnya ada 21 dari 95 situ yang masuk dalam daftar revitalisasi. Bupati Bogor Nurhayanti menuturkan, potensi wisata ini akan dioptimalkan, seperti halnya Situ Kabantenan dan Situ Cikaret. Ini juga bersinggungan dengan program Situ Front City, dan ada kaitannya dengan mengatasi banjir di wilayah Ibu Kota, Jakarta.

“Kami akan optimalkan melalui Badan Promosi Wisata Kabupaten Bogor dan BUMD sehingga diharapkan, semakin banyak turis domestik dan internasional datang karena melihat potensi wisata yang banyak di Bogor,” ucap Nurhayanti, Jumat (23/9).

Nurhayanti mengatakan, tempat wisata di Kabupaten Bogor tidak hanya ada di wilayah Puncak Bogor Selatan, tetapi wisata alam dan budaya ada di wilayah Bogor Barat. “Saya akan terus memprosmosikan tempat wisata alam dan budaya di wilayah Bogor Barat, karena belum banyak wisatawan yang mengetahui,” kata dia.

Menurut Nurhayanti, di Bogor Barat, khususnya di Kecamatan Tenjolaya, ada tujuh tempat wisata yang belum tersosialisasi dengan baik.

Jika tempat wisata ini disosialisasikan dengan baik, kemacetan dan kepadatan wisatawan yang mengunjungi kawasan Puncak di setiap akhir pekan dan libur panjang bisa berkurang. “Di Tenjolaya, ada wisata sama seperti di kawasan Puncak. Di sini, wisatawan bisa menikmati keindahan alam pegunungan, air terjun, dengan arena permainan air yang cukup bisa memberikan kenyamanan wisatawan saat berlibur ke Bogor,” ucapnya.

Potensi wisata yang paling sering dikunjungi wisatawan di Kecamatan Tenjolaya adalah Curug Luhur dan Curug Ciputri, yang memiliki panorama alam yang indah dan udara sejuk.

“Tetapi, uniknya wisata ke Bogor Barat, wisatawan bisa menikmati wisata budaya prasejarah, sejarah peradaban Islam mulai dari situs arca domas, menhir, benda prasejarah di Leuwiliang, dan budaya peradaban Islam perta ma kali ada di Kabupaten Bogor,” katanya.

Bukan hanya wisata alam, budaya prasejarah, dan sejarah, wilayah Bogor Barat juga menyediakan wisata desa agrowisata dan beberapa arena hiburan yang bisa dinikmati wisatawan.

Pemkab Bogor menargetkan jumlah kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara tahun ini meningkat, menjadi lima juta orang. “Jumlah wisatawan yang datang ke Kabupaten Bogor tahun lalu, mencapai empat juta orang. Harapannya, tahun ini meningkat menjadi lima juta wisatawan setiap tahunnya,” kata Nurhayanti.

Dengan begitu, menurut Nurhayanti, pendapatan Pemkab Bogor akan semakin meningkat.

Selain itu, Pemkab Bogor juga telah bekerja sama dengan Perhutani untuk merevitalisasi sejumlah curug yang ada. Ini karena kebanyakan curug berada di lahan Perhutani, seperti Curug Bogor Rawang dan Bidadari yang masih terbengkalai. “Saya mengevaluasi dinas terkait dan meminta potensi-potensi itu dimaksimalkan,” katanya.

Pemkab Bogor pun menargetkan untuk menjadi kabupaten termaju di bidang wisata, dan dapat mewujukan visi misi kabupaten termaju di Indonesia tahun 2018. Perbaikan infrastruktur jalan dan irigasi adalah tahap pertama, yang menjadi prioritas Pemkab Bogor agar wisatawan yang datang, menikmati perjalanan menuju kawasan wisata di wilayah Bogor.

“Kalau wisatawan meningkat, tingkat perekonomian masyarakat lokal ikut meningkat,” kata Nurhayanti.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bogor Syarifah Sofiah menambahkan, potensi wisata itu tentu dapat menarik investor di dalam dan luar negeri. Menurut dia, investor asing lebih condong pada wisata modern. Namun, baik wisata modern maupun alam di Kabupaten Bogor, tetap perlu diekspos kembali demi menggaet para investor. “Kami berharap para pelaku bisnis ini bisa melihat peluang, kami akan segera mengajukan perinciannya ke pemerintah,” kata dia.

Syarifah melanjutkan, pengembang an pariwisata itu memiliki multiplier effect. Karena itu, peme rintah akan mencoba mendiversifikasi wisata alam, kuliner, kreatif, termasuk olahraga.

Manfaat yang diperoleh Pemkab Bogor dari pengembangan wisata ini, menurut Syarifah, tentu saja bisa berupa pajak dan retribusi. Begitu pula, untuk dampaknya bakal terasa oleh masyarakat, lapangan kerja dan sektor UMKM.

Pemkab Bogor juga memiliki rencana induk pada 40 kecamatan di Kabupaten Bogor, dalam zona-zona wisata berdasarkan karakter wilayah.

Kabupaten Bogor akan menciptakan lima destinasi, seperti wisata perkotaan, ekowisata, warisan budaya dan pendidikan, wisata kreatif, dan destinasi meeting, incentive, convention, and exhibition (MICE), serta rekreasi. Oleh Santi Sopia/antara, ed: Endro Yuwanto

Tanggal : 24 September 2016
Sumber : Republika.co.id

]]>