#kphbondowoso – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id Perum Kehutanan Negara Tue, 05 Sep 2017 10:05:38 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.4.1 https://stg.eppid.perhutani.id/wp-content/uploads/2023/04/cropped-logo-pht-32x32.png #kphbondowoso – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id 32 32 Sapi Dan Kambing Qurban Karyawan Perhutani Bondowoso https://stg.eppid.perhutani.id/sapi-dan-kambing-qurban-karyawan-perhutani-bondowoso/ Tue, 05 Sep 2017 10:05:38 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=49416 BONDOWOSO, PERHUTANI (05/9/2017) | Sebanyak tujuh ekor kambing dan satu ekor sapi disumbangkan sebagai hewan qurban oleh karyawan Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bondowoso dalam kegiatan Idul Adha 1438H yang pelaksanaan penyembelihannya di halaman kantor Perhutani Bondowoso pada Jumat (1/9).

Menurut Administratur KPH Bondowoso Agus Sarwedi, ibadah qurban ini merupakan wujud syukur karyawan Perhutani sekaligus berbagi dengan masyarakat sekitar hutan. Rencananya daging qurban akan didistribusikan kepada minimal 160 warga kurang mampu di sekitar kantor KPH Bondowoso.

“Direksi Perhutani memberikan kesempatan kepada masing-masing wilayah kerja untuk melaksanakan qurban dan berbagi dengan masyarakat sesuai kemampuan masing-masing,” kata Agus.

Hewan qurban berupa sapi adalah sumbangan pimpinan dan karyawan Perhutani KPH Bondowoso, lima ekor kambing sumbangan dari lima pimpinan Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Bondowoso dan dua ekor kambing dari masyarakat.(Kom-PHT/Bwo/Son)

Editor: Soe
Copyright©2017

]]>
Perhutani Gelar Simulasi Penanggulangan Kebakaran Hutan di Situbondo https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-gelar-simulasi-penanggulangan-kebakaran-hutan-di-situbondo/ Sun, 14 May 2017 02:15:47 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=46995 ANTARAJATIM.COM (13/5/2017) | Perum Perhutani Kawasan Pemangku Hutan (KPH) Bondowoso menggelar simulasi penanggulangan kebakaran hutan di Kawasan Hutan objek wisata Pasir Putih Situbondo guna antisipasi terjadinya kebakaran memasuki musim kemarau.

“Simulasi ini dilakukan secara spontanitas dengan melibatkan sejumlah elemen masyarakat sekitar hutan dan juga Lembaga Masayarakat Desa Hutan (LMDH) Desa Pasir Putih, Kecamatan Bungatan,” kata Wakil Administratur Kawasan Pemangku Hutan (KPH) Bondowoso membawahi Situbondo, Muhammad Ajib seusai menggelar simulasi kebakaran hutan di Situbondo, Sabtu.

Ia mengemukakan bahwa Perhutani menggelar simulasi penanggulangan kebakaran hutan selain antisipasi terjadinya kebakaran memasuki musim kemarau juga untuk kesiapan petugas jika terjadi kebakaran.

Sedangkan melibatkan masyarakat sekitar hutan maupun LMDH setempat dan paguyuban warung sekitar hutan, katanya, bertujuan memberikan pemahaman ketika sewaktu-waktu terjadi kebakaran hutan masyarakat juga turut andil membantu melakukan pemadaman dalam menjaga kelestarian hutan dan lingkungan.

“Simulasi penanggulangan kebakaran huta ini sengaja dilakukan di Kawasan Hutan wisata Pasir Putih Situbondo tepatnya di Petak 36 C, karena selama ini saat musim kemarau tiba kerap terjadi kebakaran yang diakibatkan ulah orang tak bertanggung jawab serta warga yang membuang puntung rokok sembarangan,” ucapnya.

Ajib mengatakan, dengan digelarnya simulasi penaggulangan kebakaran hutan itu disambut baik dengan masyarakat sekitar hutan dan paguyuban warung yang berada di Kawasan Hutan objek wisata pasir Putih Situbondo.

“Diwaktu yang bersamaan juga ada latihan Satuan Brimob Mabes di Pasir Putih dan sejumlah anggota Satuan Brigade Mobile juga turut mengikuti simulasi penanggulangan kebakaran hutan,” tuturnya.

Ia menambahkan, setelah digelar simulasi tersebut diharapkan kepada petugas Perhutani sudah bisa mempersiapkan diri ketika terjadi kebakaran. Sedangkan bagi masyarakat sekitar hutan juga diharapkan mampu dan turut membantu petugas Perhutani menjaga kelestarian hutan.

Sumber : antarajatim.com

Tanggal : 13 Mei 2017

]]>
Jabatan Administratur Perhutani Diserahterimakan https://stg.eppid.perhutani.id/jabatan-administratur-perhutani-diserahterimakan/ Mon, 20 Mar 2017 10:24:44 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=45954 HARIANBHIRAWA.CO.ID (19/3/2017) | Jabatan Administratur Perhutani Bondowoso-Situbondo secara resmi diserahterimakan dari pejabat lama Adi Winarno kepada penggantinya Agus Sarwedo Jumat (17/2). Selanjutnya Adi Winarno akan menempati tugas baru sebagai Administratur Ngawi.

Serah terima pejabat pucuk pimpinan Perhutani tersebut disambut dengan upacara dan sejumlah undangan pejabat Bondowoso-Situbondo. Pun demikian seluruh pimpinan dan keluarga besar KPH Perhutani Bondowoso ikut menyambut prosesi yang cukup sakral tersebut.

Pengamatan Bhirawa menyebutkan, sejak pukul 07.00 wib di halaman KPH Perhutani Bondowoso, Adi Winarno memimpin apel dan selanjutnya menyambut Agus Sarwedo dengan acara pengalungan bunga. Upacara penyambutan tersebut diikuti oleh seluruh personel dan karyawan KHP Perhutani Bondowoso-Situbondo.

Dalam sambutannya, Adi Winarno menyampaikan ucapan banyak terima kasih atas dukungan seluruh personil dan karyawan dan masyarakat selama menjalankan tugas di Bondowoso-Situbondo selama 2 tahun lebih. Sosok Adi Winarno memiliki kenangan manis selama memimpin korps Perhutani di Situbondo, salah satunya sukses memberikan rasa aman saat kasus Nenek Asiyani tahun 2015 silam. “Kami sangat bangga selama memimpin KPH Perhutani Bondowoso-Situbondo,” aku Adi Winarno.

Sementara itu, Agus Sarwedo juga menyampaikan ungkapan rasa syukurnya karena telah dipercaya dan diberi amanat oleh pimpinan Perhutani Pusat untuk memimpin wilayah Perhutani Bondowoso-Situbondo. Usai upacara penyambutan, dilanjutkan dengan jumpa pers dengan awak media yang dipimpin Adi Winarno.

“Saya siap melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan dari Adi Winarno untuk bersama-sama elemen masyarakat Bondowoso-Situbondo, Forkopimda, TNI, Tokoh Agama Tokoh Masyarakat dan stake holder lainnya untuk menciptakan situasi kamtibmas di wilayah Perhutani Bondowoso-Situbondo agar tetap kondusif,” ujar Agus Sarwedo.

Masih kata Agus, dirinya sebagai pengganti Adi Winarno siap untuk berkomitmen dalam memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat serta siap memegang tongkat estafet dari Adi Winarno untuk selanjutnya bersama-sama elemen masyarakat dan jajarannya Forkopimda menjaga kondusivitas kawasan Perhutani di Bondowoso-Situbondo ke depan. Usai acara sertijab kedua pimpinan tersebut langsung menggelar ramah tamah bersama ratusan undangan dan karyawan Perhutani Bondowoso-Situbondo. [awi]

Sumber: harianbhirawa.co.id

Tanggal: 19 Maret 2017

]]>
Patirana P28 Bondowoso Jadi Tujuan Wisata Baru https://stg.eppid.perhutani.id/patirana-p28-bondowoso-jadi-tujuan-wisata-baru/ Mon, 06 Mar 2017 01:56:42 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=45651 20170305img-20170305-wa0022ANTARANEWS.COM (5/3/2017) | Patirina Puncak 28 (P28) di Desa Wonosari, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur mulai menjadi tujuan wisata baru bagi para pengunjung dari berbagai daerah pada setiap libur akhir pekan.

“Hampir setiap satu bulan sekali kami bersama teman-teman memang sengaja berkunjung ke objek wisata Patirana Puncak 28 (P28) yang ada di Kecamatan Grujugan ini,” ujar salah seorang pengunjung wisata asal Kabupaten Situbondo Firman Amrullah saat berkunjung di wisata Patirana P28 Bondowoso, Minggu.

Ia mengatakan memilih wisata alam Patirana P28 menjadi tujuan wisata karena masih alami dan selama perjalanan ke puncak cukup menantang dan dapat menikmati pemandangan alam di Lereng Gunung Argopuro itu.

Selain dapat menikmati pemandangan alam dari Puncak 28, katanya, sepanjang perjalanan para pengunjung juga dapat berwisata ke air terjun yang lokasinya juga berada di sekitar objek wisata Patirana P28.

“Setelah kami memarkir sepeda motor dibawah dengan membayar Rp10 ribu per kendaraan, untuk menuju Patirana P28 berjalan kaki sejauh 2 km. Dan selama perjalanan selain disuguhi pemandangan alam, kami juga dapat menikmati air terjun,” katanya.

Menurut Firman, rata-rata pengunjung wisata ketika sampai di puncak mereka menikmati pemandangan alam dan juga berfoto “selfie” atau swafoto dengan latar belakang pemandangan alam dan perbukitan.

Sebelumnya, Administratur Perum Perhutani KPH Bondowoso Adi Winarno mengatakan sudah mengusulkan Patirana P28 sebagai destinasi wisata baru pada Kantor Divisi Regional Perum Perhutani Jawa Timur.

Pengusulan Patirana P28 sebagai destinasi wisata baru di Kota Tapai, itu setelah sebelumnya Perhutani melakukan penandatanganan kerja sama (PKS) dengan kepala desa setempat.

“Kalau panandatanganan nota kesepahaman (MoU), sebelumnya juga sudah dilakukan dengan pemerintah kabupaten terkait dengan pengelolaan potensi-potensi wisata yang ada di Kawasan Hutan Perhutani,” paparnya. (*)

Sumber: antaranews.com

Tanggal: 5 Maret 2017

]]>
Puncak Megasari, Hadirkan Sensasi Negeri di Atas Awan https://stg.eppid.perhutani.id/puncak-megasari-hadirkan-sensasi-negeri-awan/ Wed, 01 Feb 2017 09:31:22 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=45010 logo-phtsmallTIMESINDONESIA.CO.ID (31/1/2017) | Ingin merasakan sensasi berdiri di atas awan? Anda harus mengunjungi Puncak Megasari yang berada di Desa/Kecamatan Ijen, Bondowoso, Jawa Timur.

Menawarkan pemandangan alam yang menawan, dengan hutan pinus yang membentang luas dan udara bersih sejuk khas pegunungan membuat Puncak Megasari memang layak untuk dikunjungi oleh siapapun.

Wisata ini juga masih berdekatan dengan, lokasi wisata seperti Kawah Wurung, Kawah Ijen, Air Terjun Blawan, Goa Damar Wulan dan pemandian air panas Blawan serta wisata lainnya.

Berjarak 45 kilometer dari Kota Bondowoso, perjalanan menuju puncak Megasari bisa ditempuh sekitar dua jam dengan menggunakan kendaraan roda empat.

Bila akan naik puncak Megasari Anda akan disuguhkan, dengan pemandangan hutan pinus yang indah dan kontur jalannya masih alami dengan batu-batu.

“Jalannya banyak batu-batu, tetapi pasti kalau jalannya sulit pemandangan di atas sini bagus. Soalnya gak ada yang merusak, hawanya dingin sama bagus pemandangan bukitnya,” kata Rendy Pengunjung dari Situbondo, Selasa (31/1/2017).

Pada musim penghujan seperti ini, pengunjung akan disuguhkan dengan momen turunnya kabut ke desa di bawahnya. Pemandangan ini membuat Anda seperti berada di negeri di atas awan.

Di puncak Megasari juga sudah terdapat pondok-pondok dan toilet serta mushala. hanya saja, fasilitas ini perlu pembenahan karena kurang terawat.

“Pemandangannya bagus, meski susah naiknya kesini. Tapi diatas bagus, cuma untuk toilet sama musholanya kurang terawat,” ujar Intan, pengunjung dari Jember.

Keindahan Puncak Megasari membuatnya menjadi tempat pembukaan kompetisi paralayang Trip of Indonesia (Trol) seri IV, pada tahun 2016 lalu. Ketinggian yang ideal plus pemandangan yang indah membuatnya wisata yang berada di wilayah Perhutani Kabupaten Bondowoso disebut sebagai salah satu spot paralayang terbaik di Indonesia. (*)

Sumber: timesindonesia.co.id

Tanggal: 31 Januari 2017

]]>
Perhutani Situbondo Tanami Ribuan Pohon https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-situbondo-tanami-ribuan-pohon/ Mon, 30 Jan 2017 01:35:34 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=44887 7-foto-kilas-1-awi-sengon-kphHARIANBHIRAWA.CO.ID (29/1/2017) | KPH Perhutani Bondowoso (Situbondo dan Bondowoso) tak pernah berhenti memperluas kawasan penghijauan lahan di dua Kota di Jawa Timur dalam beberapa tahun terakhir ini. Yang terbaru, KPH Perhutani Bondowoso bersama Kodim 0822 Bondowoso merealisasikan reboisasi di kawasan Petak 85 KRPH Belawan Ijen Bondowoso, dengan ribuan bibit pohon sengon. Tak hanya komoditas jenis kayu sengon saja, KPH Perhutani Bondowoso bersama personil TNI juga menanam kentang dan kubis di lahan tersebut.

Administratur KPH Perhutani Bondowoso, Adi Winarno mengatakan, dalam program penghijauan lahan di Petak 85 KRPH Belawan, pihaknya menanam bibit kayu sengon seluas 100 hektar. Langkah ini dilakukan, urai Adi Winarno, selain untuk mewujudkan penanaman kembali juga untuk mengantisipasi terjadinya tanah longsor, banjir dan bencana lainnya. “Sedangkan untuk tanaman jenis kentang dan kubis bertujuan untuk meningkatkan jalinan kerjasama dan kemitraan bersama warga sekitar hutan,” ujar mantan Administratur KPH Perhutani Banyuwangi Barat itu.

Masih kata Adi Winarno, gerakan reboisasi ini akan terus digalakkan seiring dengan datangnya musim hujan diwilayah Perhutani baik di Kabupaten Situbondo maupun Kabupaten Bondowoso. Apalagi, lanjut Adi Winarno, di kawasan lahan Petak 85 KRPH Belawan itu cukup lama tidur panjang sehingga secepatnya dilakukan penanaman pohon kembali.

“Kami memang sengaja mengajak jajaran TNI di Kodim 0822 Bondowoso, karena sejak awal sering melakukan kerjasama di lapangan,” papar Adi Winarno yang didampingi Wakil Kepala Administratur Perhutani Situbondo Moh Ajib kemarin.

Di sisi lain, Kepala Seksi Pengelolaan Sumber Daya Hutan (PSDH) KPH Perhutani Bondowoso, Enny Handhayany menuturkan acara reboisasi di Petak 85 KRPH Belawan merupakan tindak lanjut dari komitmen bersama antara Perhutani dengan jajaran Forpimda Kabupaten Bondowoso dan seluruh stake holder serta elemen masyarakat di kawasan Ijen. [awi]

Sumber: harianbhirawa.co.id

Tanggal: 29 Januari 2017

]]>
Perhutani, Kodim 0822, dan Warga Gotong Royong Tanami Hutan https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-kodim-0822-dan-warga-gotong-royong-tanami-hutan/ Mon, 30 Jan 2017 01:09:56 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=44879 bndwsTIMESINDONESIA.CO.ID (29/1/2017) | Perhutani KPH Bondowoso bersama personel Kodim 0822 Bondowoso dan masyarakat Ijen Raung melakukan kegiatan penanaman pohon di Kecamatan Ijen, Bondowoso, JAwa Timur, Minggu, (29/1/2017).

Penanaman pohon ini dilakukan untuk pencegahan bencana seperti longsor. Selain itu juga dapat digunakan sebagai lahan penghasilan warga sekitar hutan dengan menanam sayur mayur di sela-sela tanaman pokok.

Tanaman pokok yang ditanam adalah sengon. Pohon ini cocok dengan keadaan geografis wilayah Ijen.

“Di sisi lain hutan merupakan hal yang sangat penting karena sumber kehidupan bagi yang lain. Salah satunya mempengaruhi air dan kesuburan tanah. Bila dilihat dari epoleksosbud, hutan adalah salah satu pertahanan kita. Jika hutan habis, apa kata dunia,” ujar Adi Winarno, Administratur/KKPH Bondowoso.

Hutan, sambung Adi, adalah pertahanan TNI dan rakyat. Bila hutan habis, maka fokus atensi yang dapat menjadikan paparan yang membahayakan.

Maka dari itu, selain TNI memiliki dua tugas pokok Operasi Militer untuk perang juga operasi militer selain perang. Salah satunya membantu pencegahan bencana alam dengan cara menanam pohon.

“Bukan hanya hari ini saja kita menanam, tetapi akan berkelanjutan demi mengantisipasi bencana alam dan menghijaukan kembali hutan yang gundul,” ujar Dandim 0822 Bondowoso Letkol (Arh) Sudrajat, SH.

Kegiatan tanam pohon ini dihadiri Forpimka Ijen dengan melibatkan 300 orang. Bibit sengon ditanam di petak 85 d, RPH Blawan, BKPH Sukosari, KPH Bondowoso, kemarin Sabtu (28/1/2017). (*)

Sumber: timesindonesia.co.id

Tanggal: 29 Januari 2017

]]>
Bondowoso Anggarkan Rp 400 Juta Untuk Pengembangan Wisata Batu Susun https://stg.eppid.perhutani.id/bondowoso-anggarkan-rp-400-juta-pengembangan-wisata-batu-susun/ Tue, 17 Jan 2017 01:48:31 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=44540 20160524img-20160524-wa0017ANTARANEWS.COM (16/1/2017) | Pemerintah Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, menganggarkan sekitar Rp 400.000.000,00 untuk pengembangan objek wisata Batu Solor (batu susun) yang merupakan benda purbakala atau situs bersejarah yang berada di wilayah utara Kota Tapai itu.

“Untuk mengembangkan situs bersejarah Batu Solor yang ada di Desa Solor, Kecamatan Cerme, itu pada tahun ini pemerintah daerah telah menganggarkan untuk pembangunan gazebo dan tempat peristirahatan bagi pengunjung,” ujar Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda Olahraga dan Perhubungan (Disparporahub) Pemkab Bondowoso Harry Patriyantono di Bondowoso, Senin.

Ia mengemukakan, dana ratusan juta yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2017 telah disetujui dan disepakati untuk mengembangkan objek wisata Batu Solor agar benda purbakala tersebut dapat terjaga dengan baik.

Tempat peristirahatan, kata dia, nantinya akan dibangun sebelum lokasi wisata Batu Solor agar para pengunjung yang bertandang ke objek wisata alam itu dapat beristirahat sebelum sampai di lokasi.

“Sedangkan untuk gazebo tentunya nanti akan dibangun di sekitar batu susun dan tujuan dibangunnya gazebo agar para pengunjung wisata lokal maupun mancanegara dapat bersantai sembari menikmati pemandangan alam batu yang tersusun,” katanya.

Menurut Harry, pembangunan gazebo dan tempat peristirahatan sebagai tindak lanjut penandatanganan nota kesepahaman (MoU) sejumlah pengembangan objek wisata antara pemerintah kabupaten dengan pihak Perum Perhutani KPH Bondowoso.

Situs bersejarah Batu Susun di Desa Solor, lanjut dia, yaitu batu besar yang tersusun rapi berdiri tegak di tengah perbukitan desa setempat dan batunya mirip dengan sebuah situs warisan dunia “Stonehenge” di Salisbury Plain, Wilshire, Inggris. Dan diperkirakan batu tersebut sudah ada ribuan tahun lalu. (*)

Sumber: antaranews.com

Tanggal: 16 Januari 2017

]]>
Perhutani Bondowoso Resmikan Gedung Klabang JPP https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-bondowoso-resmikan-gedung-klabang-jpp/ Sun, 15 Jan 2017 01:26:53 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=44451 kecilHARIANBHIRAWA.CO.ID (15/1/2017) | Guna untuk mencukupi kebutuhan stock bibit pohon, KPH Perhutani Bondowoso meresmikan gedung Klabang Jati Plus Perhutani Plantation (KJP and Camping Ground) Sabtu pagi kemarin (15/1). Hadir diantaranya Administratur KPH Perhutani Bondowoso Adi Winarno, Waka Moh Ajieb dan Faisal serta sejumlah Kepala Seksi, Asper dan para mantri.

Dari peresmian ini KPH Bondowoso membuat bibit jati plus Perhutani (JPP) sebanyak 10 ribu pohon. Persemaian gedung Klabang JPP ini juga untuk mendukung program penghijauan dan menanam di Kabupaten Situbondo dan Bondowoso.

Administratur KPH Perhutani Bondowoso, Adi Winarno, melalui Wakil Administratur Moh Ajib mengatakan, peresmian gedung Klabang Jati Plus Perhutani Plantation (KJP and Camping Ground) sudah direncanakan sejak lama karena gedung tidak berfungsi.

Nah, aku Moh Ajib, Administratur menunjuk dirinya untuk merecovery dan memfungsikan kembali kawasan persemaian tersebut. “Mulai dari sarpras instalasi air, mesin penyedot air, tandon, gedung kantor, pembersihan blok s/d pemangkasann kebun pangkas JPP dan elemen lain langsung dilakukan,” aku Moh Ajib.

Ajib mengungkapkan, JPP (Jati Plus Perhutani) adalah jati unggul produk Perhutani yang diperoleh dari program pemuliaan pohon. JPP ini, kata dia, lalu dikembangkan melalui dua cara perbanyakan yaitu vegetatif (stek pucuk dan kultur jaringan) dan generatif dengan menggunakan biji JPP asal kebun benih klonal (KBK).

Selanjutnya, sambung dia, memakai program PHT I dan PHT II yang merupakan program dua klon unggulan hasil pemuliaan pohon Perhutani yang telah mendapatkan hak PVT dari Pusat Perlindungan Varietas Tanaman Departemen Pertanian pada tahun 2009. “Penjualan JPP saat ini berbentuk biji JPP yang berasal dari sumber benih KBK serta semai JPP yang berasal dari perbanyakan secara generatif,” terang Ajib.

JPP ini, urai Ajib, memiliki banyak keunggulan diantaranya adaptif di berbagai tempat dan tumbuh karena berasal dari proses seleksi sangat ketat. JPP ini juga tumbuh lebih cepat dari jati biasa, ujar dia, baik di lahan kurus maupun lahan subur serta memiliki tingkat keseragaman tinggi, batang lusus dan silindris.

Di sisi lain, tegas Ajib, JPP tersebut tumbuh optimal di lahan dengan ketinggian s/d 600 meter dpl curah hujan per tahun 1500 – 2500 mm dengan temperatur siang 27 C – 36 C, malam 20 – 30 . “JPP itu tidak akan tumbuh di lahan becek/tergenang air, rawa, gambut dan padang pasir,” urai Ajib.

Ajib juga menuturkan, untuk waktu penanaman yang tepat yaitu dilakukan pada Oktober-Januari dengan lubang tanam ukuran 40 x 40 x 30 cm dengan dibuat sebelum ditanam serta menggunakan pupuk dasar/pupuk kandang 3 kg per lobang.

Selanjutnya, papar Ajib, satu bulan setelah tanam dipupuk Urea 50 gr dan khusus pada tanah asam perlu ditambah kapur pertanian 50 – 100 gr per lubang. “JPP ini ditanam tegak lurus dan ditimbun dengan tanah bekas galian lubang yang telah diremahkan. Selanjutnya dibuatkan piringan dangir yang sedikit cembung dengan mengelilingi tanaman garis tengah 75 cm,” papar Ajib.

Agar JPP tumbuh bagus, terang Ajib, diperlukan perlakukan khusus untuk pemupukan pada tahun I yang dilakukan mulai Pebruari dan Nopember masing-masing sebanyak 50 gram Urea. Untuk pemupukan tahun II dan III dilakukan bulan Pebruari dan Nopember masing-masing sebanyak 100 gram urea.

Lalu untuk pemupukan tahun IV dan V, aku Ajib, dilakukan pada bulan Pebruari dan Nopember masing-masing sebanyak 100 gram urea. “Saya minta hindarkan JPP dari persaingan gulma. Untuk itu memberantas gulma ini dilakukan 2 kali setahun sebelum pemupukan. Setelah itu wiwil tunas samping dilakukan untuk menjaga kualitas kayu agar menjadi kualitas terbaik,” pungkas Ajib. [awi]

Sumber: harianbhirawa.co.id

Tanggal: 15 Januari 2017

]]>
Investasi Tanam Pohon Perhutani di Bondowoso Mulai Bergulir https://stg.eppid.perhutani.id/investasi-tanam-pohon-perhutani-bondowoso-mulai-bergulir/ Tue, 10 Jan 2017 04:08:46 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=44299 hutan-alamBISNIS.COM (9/1/2017) | Administratur Perum Perhutani Kawasan Pemangku Hutan (KPH) Bondowoso Adi Winarno mengemukakan salah satu Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) sudah mulai bekerja sama untuk investasi tanaman pohon.
“Setelah beberapa waktu lalu kami menyosialisasikan terkait kerja sama penawaran investasi tanaman pohon di lahan Perhutani, sampai saat ini sudah ada LMDH di Kecamatan Ijen yang berinvestasi dengan luasan lahan sekitar 50 hektare,” katanya di Bondowoso, Jawa Timur, Senin (9/1/2017).
Ia mengatakan tidak menutup kemungkinan ke depan para investor nantinya juga akan menggandeng Perhutani lewat koperasi milik Perhutani untuk kerja sama tanaman pohon tersebut.
Kerja sama investasi tanaman pohon oleh Perhutani kepada masyarakat, kata dia, dilakukan selain masyarakat mendapatkan keuntungan bagi hasil dari tanaman pohon juga secara tidak langsung masyarakat terlibat menjaga keamanan hutan dari pembalakan liar.
Sedangkan jenis tanaman pohon, kata dia, adalah tanaman yang cepat di panen salah satu contohnya jenis tanaman sengon yang jarak penanaman hingga masa panen hanya membutuhkan 5 hingga 7 tahun.
“Untuk sistem kerjanya nanti Perhutani sebagai penyedia lahan dan investor serta lembaga masyarakat yang memiliki modal mulai dari pembelian bibit tanaman sengon, penanaman hingga pemupukan,” ucapnya.
Menurutnya, peluang usaha kerja sama investasi tanaman pohon Perhutani dan kelompok masyarakat nantinya akan dilakukan perjanjian kerja sama terkait pembagian hasil panen dari tanaman tersebut.
“Organisasi-organisasi masyarakat yang berbadan hukum seperti LSM, koperasi, pesantren serta organisasi masyarakat lainnya juga dapat kerja sama investasi tanaman pohon,” ucapnya.
 
Sumber: bisnis.com
Tanggal: 9 Januari 2017

]]>