#kphgundih – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id Perum Kehutanan Negara Sat, 01 Apr 2017 07:03:24 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.4.1 https://stg.eppid.perhutani.id/wp-content/uploads/2023/04/cropped-logo-pht-32x32.png #kphgundih – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id 32 32 Perhutani Mantapkan Terjun ke Pasar Minyak Kayu Putih Nasional https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-mantapkan-terjun-ke-pasar-minyak-kayu-putih-nasional/ Sat, 01 Apr 2017 07:03:24 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=46174 JAKARTA, PERHUTANI (30/3/2017) | Direktur Utama Perum Perhutani, Denaldy M. Mauna melakukan kunjungan kerja ke kebun Pangkas dan Pabrik Minyak Kayu Putih Perhutani di Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Gundih, Kamis (30/3).

Kunjungan kerja orang nomor satu Perhutani tersebut bertujuan untuk melihat kondisi bisnis minyak kayu putih Perhutani yang diproyeksikan akan meningkat dari tahun lalu.

“Minyak kayu putih hanya menyumbang 4% pendapatan Perhutani. Masih sangat kecil, tapi prospek ke depan sangat bagus”, jelasnya.

Setelah berdiskusi dengan pengelola pabrik dan jajaran KPH Gundih, Denaldy memperoleh opsi untuk peningkatan kapasitas produksi guna merespon permintaan kebutuhan minyak kayu putih di pasaran, yaitu dengan  pembaharuan secara menyeluruh.

“Ditutup lalu membangun pabrik baru atau dikelola oleh Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) kemudian membangun pabrik baru di tempat lain. Kami akan mengkaji opsi-opsi yang sesuai dengan kemampuan perusahaan”, tambahnya.

Denaldy juga mengkaji langkah perusahaan untuk terjun ke pasar minyak kayu putih nasional. Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk menjadi minyak kayu putih beraroma telah dimiliki Perhutani.

“Kami punya terpentin untuk bahan campuran aroma kayu putih. Dari sisi pasar bagus dan bahan baku ada”, ujarnya.

General Manajer KBM Industri Non Kayu Perhutani Jawa Tengah, Iwan Setiawan mengatakan bahwa pada tahun ini target produksi sebanyak  20.800 kg minyak dari 3.200 ton daun kayu putih pada tahun ini.

“Setiap satu ton daun kayu putih menghasilkan 6,5 kg minyak. Target ini meningkat dari capaian produksi tahun 2016  sebesar 18.850 kilogram dari 2.900 ton daun kayu putih”, jelas Iwan. (Kom-PHT/PR/2017-IV-10)

]]> Perhutani KPH Gundih Grobogan Ajak Anak-Anak TK Menanam Pohon https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-kph-gundih-grobogan-ajak-anak-anak-tk-menanam-pohon/ Wed, 21 Dec 2016 08:00:15 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=43720 gundih-gunawan_20161221_130743TRIBUNNEWS.COM (21/12/2016) | Puluhan anak-anak TK Tunas Rimba, Geyer, Grobogan, mengikuti aksi penanaman bibit pohon yang digelar Perhutani KPH Gundih, di petak area hutan Monggot, Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan, Selasa (20/12/2016).
Selain anak-anak TK, penanaman juga diikuti Polsek, Koramil, Lembaga Masyarakat Desa Hutan, wali murid TK dan masyarakat sekitar hutan.
Administatur Perhutani KPH Gundih, Gunawan Catur mengatakan, sekitar 2.000 bibit jenis jati dan kesambi ditanam dalam aksi ini. Ia sengaja mengajak anak-anak TK untuk ikut menanam bibit pohon di hutan bersama-sama.
“Tujuannya, agar dapat menanamkan rasa cinta kepada lingkungan bisa dimulai dari hal yang kecil, salah satunya dengan menanam pohon,” katanya, dalam rilis ke Tribun Jateng, Rabu (21/12/2016).
Dengan menanam pohon yang kemudian tumbuh besar, menurutnya, maka akan memperbaiki kualitas udara yang dihirup sehingga tetap bersih. Selain itu, pohon juga menjaga ketersediaan air tanah.
“Pohon dapat menjaga kita dari bencana banjir dan longsor. Maka dari itu sangat penting mengajarkan cinta lingkungan sejak dini,” jelasnya.
Lebih lanjut Gunawan menyampaikan, kegiatan menanam pohon ini bertujuan untuk mengajari, mengenalkan jenis pohon unggulan di Divisi Regioanl Jawa Tengah, cara menanam pohon yang benar, sekaligus memberikan pengetahuan tentang pentingnya menanam pohon bagi kehidupan.
“Kami ingin mengajak anak-anak TK Tunas Rimba untuk tahu fungsi dan manfaat dari menanam pohon sejak dini. Sehingga tertanam dalam diri mereka untuk selalu melestarikan dan menjaga lingkungan sekitar,” ucapnya.
Sementara itu asisten Perhutani (Asper) BKPH Monggot KPH Gundih, Ruli Hendri menambahkan, aksi penanaman ini tidak berhenti atau langsung selesai begitu saja. Yang terpenting adalah bagaimana pemeliharaannya sehingga pohon yang di tanam bisa tumbuh secara maksimal.
“Jadi tidak hanya menanam, namun harus menjaga dan memelihara sampai dengan akhir,” tambahnya. (*)
 
Sumber : tribunnews.com
Tanggal : 21 Desember 2016

]]>
2.000 Bibit Pohon Jati Ditanam di Lahan Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id/2-000-bibit-pohon-jati-ditanam-lahan-perhutani/ Wed, 21 Dec 2016 02:01:24 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=43705 kecilSUARAMERDEKA.COM (21/12/2016) | Personel Perhutani Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Gundih, Grobogan menanam 2.000 bibit pohon jati dan kesambi di petak 121E di lahan seluas 1,7 hektare di Desa Monggot, Kecamatan Geyer, Selasa (20/12). Penanaman tersebut melibatkan anak-anak TK Tunas Rimba KPH Gundih, wali murid dan masyarakat.
Pelibatan anak-anak tersebut diharapkan mampu memberikan pemahaman terkait lingkungan yang perlu dijaga. Adiministratur KPH Gundih, Gunawan Catur mengatakan, anakanak turut berperan dalam penanaman ini agar dibiasakan mengenal dan mencintai lingkungan sejak dini.
Upaya sederhana berupa menanam pohon akan memberikan pengetahuan bagi anak-anak untuk terus merawat lingkungan di masa mendatang. Di sisi lain, dengan menanam pohon, udara yang dihirup tetap bersih, ketersediaan air tanah tetap terjaga dan pohon dapat menjaga kita dari bencana banjir dan longsor. Selain itu, menanam pohon ini bertujuan untuk mengajari dan mengenal jenis pohon unggulan di Perhutani Divisi Regioanl Jawa Tengah. Kemudian mengenali cara menanam pohon yang benar dan memberikan pengetahuan tentang pentingnya menanam pohon bagi kehidupan.
Kita ingin sejak dini mengajak anak-anak untuk tahu fungsi dan manfaat dari menanam pohon, sehingga tertanam dalam diri mereka untuk selalu melestarikan dan menjaga lingkungan sekitar mereka,” ujarnya. (H74-72)
 
Sumber : suaramerdeka.com
Tanggal : 21 Desember 2016

]]>
Biar Cinta Lingkungan, Puluhan Murid TK di Grobogan Diajak Hijaukan Kawasan Hutan https://stg.eppid.perhutani.id/biar-cinta-lingkungan-puluhan-murid-tk-grobogan-diajak-hijaukan-kawasan-hutan/ Wed, 21 Dec 2016 01:52:18 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=43698 tanam-pohonMURIANEWS.COM (20/12/2016) | Upaya edukasi lingkungan dilakukan Perum Perhutani KPH Gundih terhadap murid TK Tunas Rimba, Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan. Caranya, dengan melibatkan puluhan murid TK itu dalam aksi penanaman kawasan hutan. Tepatnya, di petak 121e, BKPH Monggot, RPH Gaji.
Administatur KPH Gundih Gunawan Catur mengatakan, dalam kegiatan ini, ada 2.000 pohon yang ditanam di kawasan seluas 1,7 hektare. Dari jumlah tersebut, sebanyak 500 bibit pohon ditanam anak TK beserta para guru dan wali muridnya.
“Sisanya sebanyak 1.500 bibit pohon ditanam oleh manejemen, karyawan Perhutani, Polsek, Koramil, LMDH dan masyarakat sekitar hutan. Jenis pohon yang kita tanam berupa jati JPP dan Kesambi,” ungkapnya, Selasa (20/12/2016).
Dijelaskan, dalam penanaman ini, pihaknya memang sengaja mengajak murid TK. Tujuannya, untuk menanamkan rasa cinta kepada lingkungan pada anak-anak, khususnya mencintai kawasan hutan. Melalui penanaman ini, nantinya anak-anak itulah yang akan bisa ikut menikmati ketika pohon yang ditanam sudah tumbuh dengan baik.
Dalam aksi penanaman, para murid TK juga diberikan sedikit penjelasan tentang cara menanam yang benar serta manfaat pohon bagi kehidupan. Dengan adanya pohon akan menjadikan udara tetap bersih, ketersediaan air tanah tetap terjaga dan mencegah terjadinya bencana banjir serta tanah longsor.
Sementara itu Asper BKPH Monggot Ruli Hendri menambahkan, aksi yang dilakukan tidak sekadar melakukan penanaman. “Tetapi juga akan ada tindak lanjut dengan upaya pemeliharaan supaya pohon yang sudah ditanam tumbuh maksimal,” kata Ruli.
 
Sumber : murianews.com
Tanggal : 20 Desember 2016

]]>
Menyingkap Misteri Sendang Coyo Grobogan, Keunikan Sendang yang Luar Biasa https://stg.eppid.perhutani.id/menyingkap-misteri-sendang-coyo-grobogan-keunikan-sendang-luar-biasa/ Tue, 20 Dec 2016 07:16:58 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=43687 sendang-coyo-maning1MURIANEWS.COM (20/12/2016) | Kalau dilihat sekilas, objek wisata Sendang Coyo yang berada di wilayah Desa Mlowokarangtalun, Kecamatan Pulokulon, memang biasa-biasa saja. Namun, jika dicermati lebih lanjut, banyak keunikan yang terdapat di sekitar tempat wisata itu.
Salah satunya adalah masih terjaga keaslian lingkungan alam di sekitar sendang yang berada di kawasan hutan Perum Perhutani KPH Gundih. Tepatnya, di petak 21 E, BKPH Panunggalan, RPH Coyo.
Di sekitar lokasi wisata alam ini, masih terdapat banyak pohon berukuran besar dan menjulang tinggi. Jenis pohon rimba ini beraneka macam. Diperkirakan, usia pohon itu ada yang sudah mencapai 100 tahun.
“Pohon yang ada di sekitar sini diperkirakan sudah puluhan tahun dan bahkan ada yang seratusan tahun. Keberadaan pohon ini memang dipertahankan agar bisa menjaga sumber mata air Sendang Coyo biar tidak terhenti,” kata Endro, warga Mlowokarangtalun.
Adanya puluhan pohon besar ini menjadikan lokasi wisata terasa sejuk dan asri. Pohon besar itu juga dijadikan tempat berteduh dan bersantai bagi sebagian pengunjung.
Keunikan lainnya adalah sumber mata air sendang yang tidak pernah berhenti. Termasuk pada saat puncak musim kemarau panjang, sendang itu tetap terisi air.
“Selama ini, belum pernah sekalipun sendang ini kering. Saat kemarau panjang, sumbernya tetap mengalirkan air. Saya tahu persis karena sering kesini,” kata Suliyah, warga Kradenan.
Bagi warga Grobogan, selama ini selalu mengalami kesulitan air ketika kemarau datang. Dari 19 wilayah kecamatan, 10 kecamatan di antaranya mengalami kesulitan air saat kemarau sehingga butuh droping air dari Pemkab Grobogan.
“Bagi daerah lain, keberadaan sumber air seperti ini barangkali sesuatu yang biasa. Tetapi diwilayah Grobogan jadi hal yang istimewa dan sebuah karunia dari Sang Pencipta,” imbuhnya.
Satu hal lagi adalah kualitas air sendang yang dinilai istimewa. Bahkan, disebut-sebut mirip sumber air yang keluar dari sekitar gunung. Di mana, airnya rasanya terasa segar ketika dipakai membasuh muka atau mandi.
“Air Sendang Coyo ini sejuk sekali rasanya. Bahkan, saya sempat mencoba meminumnya. Rasanya mak nyes,” kata Ridwan, pengunjung lainnya.
 
Sumber : murianews.com
Tanggal : 20 Desember 2016

]]>