Kunjungan Presiden – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id Perum Kehutanan Negara Wed, 30 Jan 2019 08:15:23 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.4.1 https://stg.eppid.perhutani.id/wp-content/uploads/2023/04/cropped-logo-pht-32x32.png Kunjungan Presiden – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id 32 32 Jokowi Kunjungi Lokasi Perhutanan Sosial di Muara Gembong https://stg.eppid.perhutani.id/jokowi-kunjungi-lokasi-perhutanan-sosial-di-muara-gembong/ https://stg.eppid.perhutani.id/jokowi-kunjungi-lokasi-perhutanan-sosial-di-muara-gembong/#respond Wed, 30 Jan 2019 08:15:23 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=72945 JAKARTA, PERHUTANI (30/01/2019) | Presiden RI, Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke lokasi Perhutanan Sosial di Muara Gembong Jawa Barat pada Rabu (30/01). Kegiatan ini dilakukan dalam rangka panen udang vaname di lokasi Perhutanan Sosial Desa Pantai Bakti kecamatan Muara Gembong, Bekasi.

Jokowi melakukan panen udang vaname di tambak udang Desa Pantai Bakti, Kawasan Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bogor. Turut hadir dan mendampingi dalam kegiatan tersebut menteri LHK, menteri BUMN, menteri perikanan dan kelautan, menteri PU dan perumahan rakyat, Direktur Utama Perum Perhutani serta direksi beberapa BUMN lainnya.

Dalam sambutannya Jokowi mengharapkan petani dan petambak udang dapat menggunakan lahan perhutanan sosial dengan produktif sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan petani.

“Dari ijin seluas 80,90 hektar sampai saat ini baru berjalan di luasan sekitar 10 hektar, kita masih mencari pola yang sesuai untuk diterapkan dan dapat memberikan keuntungan yang maksimal bagi petani tambak udang” jelas Jokowi.

Pada kesempatan yang sama Direktur Perhutani Denaldy M Mauna menjelaskan hutan sosial Muara Gembong ditetapkan sesuai SK IPHPS Nomor 3767/MENLHK- PSKL/PKPS/PSL.0/7/2017 tanggal 3 Juli 2017. Ijin diberikan kepada Kelompok Tani Mina Bakti seluas 80,90 Ha, serta diserahkan oleh Presiden RI tanggal 2 November 2017 kepada 38 Kepala Keluarga.

“Setiap petani tambak mengelola kurang lebih 2 hektar dengan desaign silvofishery pola komplangan, yakni dari luasan masing masing tambak, 60% utk areal budidaya perikanan/udang dan 40% utk konservasi mangrove”, jelas Denaldy.

Selain Revitalisasi Tambak dan Rehabilitasi Mangrove, dalam rangka menunjang Perekonomian masyarakat setempat, telah dibangun jalan dan jembatan penyembarangan yang melintasi Sungai Citarum. Kemudian juga dilakukan kegiatan elektricity (pemasangan listrik) ke rumah keluarga tidak mampu, yang direncanakan sebanyak 309 rumah di dua Kecamatan. (Kom-PHT/PR/2019-I-7)

Untuk informasi selanjutnya dapat menghubungi:
Asep Rusnandar – Sekretaris Perusahaan
Telp. (021) 5721282
Fax. (021) 5743579
Informasi tambahan Perum Perhutani di www.perhutani.co.id

]]>
https://stg.eppid.perhutani.id/jokowi-kunjungi-lokasi-perhutanan-sosial-di-muara-gembong/feed/ 0
Ribuan Petani Hutan Nantikan Kedatangan Jokowi https://stg.eppid.perhutani.id/ribuan-petani-hutan-nantikan-kedatangan-jokowi/ Fri, 09 Mar 2018 07:04:03 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=53715 REPUBLIKA.CO.ID (9/3/2018) | Sekitar 4.000 Petani Hutan dari Kabupaten Blitar, Malang dan Bojonegoro, Jawa Timur, bersiap-siap menanti kedatangan orang nomor satu di Indonesia, Presiden Joko Widodo (Jokowi). Direncanakan Presiden akan hadir dalam acara Panen Jagung di Areal Perhutanan Sosial di Desa Ngimbang, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, pada Jumat (9/3) pagi.

Sujiyem, Petani Hutan yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Ngimbang berharap kedatangan Presiden akan membawa berkah bagi para petani. Dengan adanya program Perhutanan Sosial, Sujiyem mengaku dapat mengembangkan tanaman tumpangsari jagung di sela-sela tegakan pohon Jati.

“Dalam setengah hektare, kami bisa mendapat enam hingga delapan juta rupiah sekali panen jagung, setahun bisa dua Kali panen”, katanya seperti dalam siaran pers Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Sujiyem mengaku baru menerima Surat Keputusan (SK) Perhutanan Sosial bulan November 2017 lalu. Dalam waktu lima bulan mereka sudah bisa panen jagung.

Potensi Perhutanan Sosial di Tuban sangat besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, di mana ada empat Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Perum Perhutani di Tuban yang areal kerjanya dapat dikelola bersama masyarakat dengan pola tumpang sari salah satunya dengan tanaman jagung.

Hasil pertanian jagung di Tuban adalah tertinggi di Jawa Timur, dengan menggunakan pola tumpang sari, tanam sisip dan panen kering. Dalam satu hektar dapat menghasilkan 4,5 ton jagung. Selain itu, tanaman kayu keras dapat tumbuh baik beriringan dengan tanaman semusim.

Seluruh Indonesia kawasan perhutanan sosial dialokasikan 12,7 juta hektare, dan sampai dengan tahun 2019 akan diserahkan seluas 4,38 juta hektare.

Sumber : republika.co.id

Tanggal : 9 Maret 2018

]]>
Sujiyem dan 4.000 Petani Hutan Menanti Kedatangan Pak Jokowi https://stg.eppid.perhutani.id/sujiyem-dan-4-000-petani-hutan-menanti-kedatangan-pak-jokowi/ Fri, 09 Mar 2018 01:02:10 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=53701 JPNN.COM (8/3/2018) | Sekitar empat ribu petani hutan dari Kabupaten Blitar, Malang dan Bojonegoro siap menanti kedatangan orang nomor satu di Indonesia, Presiden Joko Widodo di Kabupaten Tuban, Jumat (9/3) pagi.

Pak Jokowi akan hadir dalam acara Panen Jagung di Areal Perhutanan Sosial di Desa Ngimbang, Kecamatan Palang, Tuban.

Sujiyem, Petani Hutan yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Ngimbang berharap kedatangan presiden akan membawa berkah bagi para petani.

Dengan adanya program Perhutanan Sosial, Sujiyem mengaku dapat mengembangkan tanaman tumpangsari jagung di sela-sela tegakan pohon Jati. “Dalam setengah hektar, kami bisa mendapat 6-8 juta sekali panen jagung, setahun bisa dua kali panen,” katanya.

“Kami baru menerima SK Perhutanan Sosial bulan November 2017 lalu, dalam waktu 5 bulan kami sudah bisa panen jagung, alhamdulillah,” kata Sujiyem.

Potensi Perhutanan Sosial di Tuban sangat besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dimana ada empat Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Perum Perhutani di Tuban yang areal kerjanya dapat dikelola bersama masyarakat dengan pola tumpang sari salah satunya dengan tanaman jagung.

Hasil pertanian jagung di Tuban adalah tertinggi di Jawa Timur, dengan menggunakan pola tumpang sari, tanam sisip dan panen kering. Dalam 1 hektare dapat menghasilkan 4,5 ton jagung. Selain itu, tanaman kayu keras dapat tumbuh baik beriringan dengan tanaman semusim.

Seluruh Indonesia kawasan perhutanan sosial dialokasikan 12,7 juta hektare, dan sampai dengan tahun 2019 akan diserahkan seluas 4,38 juta hektare.

Sumber : jpnn.com

Tanggal : 8 Maret 2018

]]>
Perhutanan Sosial: Jokowi Akan Panen Jagung di Tuban https://stg.eppid.perhutani.id/perhutanan-sosial-jokowi-akan-panen-jagung-di-tuban/ Wed, 07 Mar 2018 02:29:09 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=53607 BISNIS.COM (6/3/2018) | Presiden Joko Widodo dijadwalkan melakukan panen raya jagung di areal perhutanan sosial di Kecamatan Palang, Tuban, Jawa Timur, Jumat (9/3/2018).

Siaran pers Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Selasa (6/3/2018), menyebutkan Presiden akan berada di tengah-tengah kelompok tani hutan dan memberikan Surat Keputusan Perhutanan Sosial kepada masyarakat untuk pemerataan ekonomi.

Pemberian hak akses kelola ini merupakan putaran kedua dari rangkaian safari perhutanan sosial Presiden Jokowi. Pada putaran pertama November 2017, Preside menyerahkan izin pemanfaatan hutan melalui surat keputusan (SK) Izin Pemanfaatan Hutan Perhutanan Sosial (IPHPS) serta SK Pengakuan dan Perlindungan Kemitraan Kehutanan (Kulin KK) seluas 10.162 ha bagi 5.915 kepala keluarga untuk wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Saat itu, Jokowi menyatakan pemberian izin pemanfaatan hutan perhutanan sosial akan terus dilakukan sampai 2019 untuk memberikan status hukum yang jelas bagi masyarakat terhadap lahan. Dengan adanya SK ini, masyarakat dapat menggarap lahan selama 35 tahun dan akan dilakukan monitoring secara berkala.

Terkait dengan rencana pemberian hak akses kelola oleh Jokowi kepada kelompok tani hutan dari Blitar, Malang, dan Bojonegoro, Wakil Bupati Tuban Nurnahar mengatakan pihaknya sangat mendukung.

Dia menyampaikan potensi perhutanan sosial di Tuban sangat besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, di mana ada empat Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Perum Perhutani di Tuban yang areal kerjanya dapat dikelola bersama masyarakat dengan pola tumpang sari, salah satunya dengan tanaman jagung.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tuban Murtaji menambahkan hasil pertanian jagung di Tuban adalah yang tertinggi di Jatim, setelah menggunakan pola tumpang sari, tanam sisip, dan panen kering. Setiap satu hektare lahan dapat menghasilkan 4,5 ton jagung. Selain itu, tanaman kayu keras dapat tumbuh baik beriringan dengan tanaman semusim.

Kawasan perhutanan sosial di seluruh Indonesia direncanakan 12,7 juta ha. Hingga 2019, pemerintah akan menyerahkan lahan 4,38 juta ha.

“Pencapaian realisasi penyiapan areal perhutanan sosial seluas 4,38 juta hektar sangat tergantung, antara lain kepada kecepatan masyarakat mengakses rencana lokasi, kesiapan kelompok tani hutan, dan pendampingan yang ada di wilayah,” ujar Dirjen Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan KLHK Bambang Supriyanto.

Sumber : bisnis.com

Tanggal : 6 Maret 2018

]]>
Presiden Joko Widodo Kunjungi Pengrajin Akar Kayu Jati https://stg.eppid.perhutani.id/presiden-joko-widodo-kunjungi-pengrajin-akar-kayu-jati/ Sat, 07 Mar 2015 05:12:15 +0000 http://perhutani.co.id/?p=19657 2015-3-pdg-akarjatiPERHUTANI, PADANGAN (7/3) | Presiden Joko Widodo Kunjungi Pengrajin Akar Kayu Jati di desa Geneng Kecamatan Ngraho wilayah hutan BKPH Ngraho KPH Padangan.

Rombongan disambut oleh Dirut Perum Perhutani Mustoha Iskandar, Administratur KPH Padangan Lorentius Suhartana, Administratur KPH Ngawi Joko Siswantoro dan unsur dari TNI, POLRI serta dari Muspika dan Muspida Kabupaten Bojonegoro.

Kunjungan Kerja Presiden Joko Widodo beserta Ibu Negara yang didamping Mensesneg Pratikno dan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman

Presiden Joko Widodo tampak mengatakan bahwa masyarakat pengrajin harus terus meningkatkan kreatifitas dan kwalitas dalam mengelola dan memproduksi kerajinan mebel ini sehingga dapat terus bersaing di pasar global.
Sebelum meninggalkan Desa Geneng, Presiden Joko Widodo dengan hangat dan terlihat ceria membagi – bagikan kaos dan buku kepada warga masyarakat Desa Geneng. (Dok.Kom-PHT/Pdg).

Editor : Dadang K Rizal

Copyright ©2015

]]>