Mangrove – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id Perum Kehutanan Negara Thu, 26 Jan 2017 03:23:06 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.4.1 https://stg.eppid.perhutani.id/wp-content/uploads/2023/04/cropped-logo-pht-32x32.png Mangrove – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id 32 32 Wisata Mangrove Siap Digarap https://stg.eppid.perhutani.id/wisata-mangrove-siap-digarap/ Thu, 26 Jan 2017 03:23:06 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=44810 img8-5TANGERANG EKSPRESS (26/1/2017) | 225 Hektare Pesisir Tanjung Pasir Ditanami Bakau.

Pemkab Tangerang berencana menambah objek wisata baru yang terletak di pesisir utara Kabupaten Tangerang. Kawasan Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk naga di lahan seluas 225 hektare telah di­tumbuhi jutaan batang pohon bakau (mangrove). Objek wisata ini berada di pesisir Laut Jawa dan tumbuh pohon bakau sebagai penyangga dan pencegah abrasi pantai.

Pemkab Tangerang sudah menjalin kerja sama dengan Perum Perhutani menyangkut objek wisata itu. Nota kesepahaman sudah disepakati dan mulai digarap pada pertengahan Jan­uari 2017. Objek wisata itu berada di kawasan yang selama ini merupakan wilayah kerja Perum Perhutani.

“Hutan bakau tersebut selain men­jaga kelestarian lingkungan pesisir, juga dapat memberikan kontribusi berupa pendapatan asli daerah atau PAD dari sektor pariwisata,” kata Sekretaris Daerah Pemkab Tangerang Iskandar Mirsyad.

Dia menambahkan pada objek wisata itu juga akan dibangun pras­arana dan sarana pendukung seperti tempat penginapan dan jembatan yang menghubungkan darat dengan lautan. Bahkan pembangunan proyek tersebut melalui beberapa tahapan di antaranya dengan membangun prasarana jalan menuju objek wisata yang selama ini dianggap sempit.

Konsep penataan kawasan itu direncanakan sesuai dengan wilayah serupa di Muara Angke, Jakarta Ut­ara dan di Pantai Anyer, Kabupaten Serang, (ant/bha)

 
Sumber: Tangerang Ekspress, hal. 15
Tanggal: 26 Januari 2017

]]>
Hutan Mangrove Untuk Budidaya Ikan https://stg.eppid.perhutani.id/hutan-mangrove-budidaya-ikan/ Wed, 09 Nov 2016 07:05:20 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=42010 fisheri3-300x225KOMPAS (7/11/2016) | Hutan mangrove yang selama ini berfungsi sebagai kawasan lindung dapat dimanfaatkan untuk budidaya ikan (silvofishery) melalui sistem empang parit. Potensinya sangat besar karena di pantai utara Jawa terdapat sekitar 43.000 hektar hutan mangrove yang dikelola Perum Perhutani.
Berdasarkan pengalaman Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Wana Sejati Ciasem, Kabupaten Subang, Jawa Barat, produksi dari budidaya ikan di hutan mangrove rata-rata bisa menghasilkan 2 ton ikan bandeng per hektar per tahun. “Jika ditanam ikan mujair, bisa 1,5 ton per hektar per tahun. Sementara hasil udang alam 0,5 kilogram per hektar per hari”, ujar Sarjono, Ketua LMDH Ciasem, Minggu (6/11).
Harga ikan mujair rata-rata Rp 15.000 per kilogram (kg) dan udang Rp 25.000 per kg. Kawasan mangrove di Subang dan Karawang masuk dalam wilayah Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Purwakarta. Status kawasan mangrove itu masih hutan lindung sehingga yang bisa dimanfaatkan untuk silvofishery hanya sebagian, lainnya tetap hutan lindung.
Oleh karena itu, lanjut Sarjono, harus ada altematif untuk pariwisata agar potensi kawasan ini dimanfaatkan secara optimal tanpa mengganggu fungsinya. Selama ini masyarakat yang tergabung dalam wadah LMDH umumnya mengusahakan ikan bandeng dan udang di hutan mangrove serta rumput laut LMDH yang dipimpinnya kini beranggotakan 480 petani.
Luas hutan mangrove yang dikelola Perum Perhutani tercatat 43.000 hektar. Sebagian ada di KPH Purwakarta, yaitu 15.897 hektar. Di kawasan ini sudah ada pengelolaan secara silvofishery seluas 11.317 hektar di 20 desa pada 8 kecamatan.
Kawasan itu dikelola sejumlah LMDH. Salah satunya LMDH Wana Sejati yang memiliki koperasi untuk menampung hasil produksi 280 petani anggotanya.
Pekan lalu, kegiatan LMDH di kawasan ini ditinjau Direktur Utama Perum Perhutani Denaldy M Mauna. Tujuannya, selain bertemu dengan LMDH, juga untuk memetakan potensi yang dapat dikembangkan di kawasan mangrove. Itu termasuk budidaya ikan empang parit sistem kelembagaan, dan aturan yang ada agar bisa dikembangkan silvofishery dengan baik serta optimalisasi fungsi lindung hutan mangrove.
Konsumsi ikan
Menurut Denaldy, pemerintah saat ini berupaya meningkatkan konsumsi ikan per kapita, khususnya Pulau Jawa, karena dinilai masih di bawah konsumsi nasional. Perhutani yang memiliki hutan mangrove di pantai utara dan selatan Jawa akan dioptimalkan pengelolaannya dengan pola silvofishery yang baik, yakni kombinasi mangrove dengan budidaya ikan atau lainnya.
Sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2016 tentang Percepatan Pembangunan Industri Perikanan Nasional, salah satu langkah adalah peningkatan produksi perikanan tangkap, budidaya, dan pengolahan hasil perikanan. Perhutani dapat berperan mengalokasikan hutan mangrove untuk budidaya pola silvofishery. Kementerian Kelautan dan Perikanan bisa menyiapkan benih unggul produk perikanan dan pembinaan budidaya perikanan darat.
 
Sumber : Kompas, hal. 22
Tanggal : 7 November 2016

]]>
Dirut Perhutani: Sylvofishery Berpotensi Dongkrak Industri Ikan Nasional https://stg.eppid.perhutani.id/dirut-perhutani-sylvofishery-berpotensi-dongkrak-industri-ikan-nasional/ Sat, 05 Nov 2016 05:34:04 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=41650 JAKARTA, PERHUTANI (5/11/2016) | Direktur Utama Perum Perhutani, Denaldy M Mauna melakukan kunjungan kerja ke hutan mangrove pola sylvofishery  Resort Pemangkuan Hutan (RPH)  Ciasem, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Ciasem, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Purwakarta Jawa Barat dan bertemu 11 pfisheri3engurus Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) wilayah tersebut, Jumat (4/10).

Menurut Denaldy M Mauna, pemerintah saat ini berupaya meningkatkan konsumsi ikan perkapita di pulau Jawa yang dinilai masih dibawah konsumsi tingkat nasional. Harapan pemerintah  budidaya tambak rakyat bisa menjadi andalan peningkatan percepatan pembangunan industri perikanan nasional. Sebagai BUMN Perhutani akan optimalkan pengelolaan hutan mangrove dengan pola sylvofishery yang baik yaitu kombinasi mangrove dengan budidaya ikan atau lainnya.

“Sesuai Inpres No. 7 Tahun 2016 tentang Percepatan Pembangunan Industri Perikanan Nasional, salah satu langkah adalah peningkatan produksi perikanan tangkap, budidaya dan pengolahan hasil perikanan. Perhutani dapat berperan mengalokasikan hutan mangrove untuk budidaya pola sylvofishery dan Kementerian Kelautan dan Perikanan bisa menyiapkan benih unggul produk perikanan dan pembinaan budidaya perikanan daratnnya.  Sylvofishery di hutan mangrove ini menjanjikan peningkatan produksi ikan nasional nantinya,” demikian Denaldy.

Kepada orang nomor satu Perhutani tersebut, Sarjono perwakilan LMDH  Wana Sejati berharap hutan mangrove Perhutani dapat meningkatkan pendapatan mereka melalui usaha sylvofishery empang parit atau untuk wisata pantai.

“Kawasan mangrove wilayah ini berstatus hutan lindung, sehingga yang bisa dimanfaatkan untuk sylvofishery hanya sebagian saja, lainnya harus  tetap berupa hutan, jadi harus ada alternatif untuk wisata,” kata perwakilan  LMDH.

Kesebelas LMDH yang diskusi dengan Dirut Perhutani tersebut adalah Wana Sejati, Rimba Raharja, Ciptakarya Bakti, Mandiri, Karya Wanabakti, Wana Pantura, Kertaraharja, Windujaya, Winduasih, Wahanabakti, Wanabakti Lestari, Wana Lestari, Wana Sejati, Jaya Sakti, Greenting.

Luas hutan mangrove yang dikelola Perum Perhutani  ± 43 ribu Ha. Sebagian ada di KPH Purwakarta yaitu 15.897,21 Ha, pengelolaan pola sylvofishery 11.317,17 Ha berada di 20 desa pada delapan kecamatan. LMDH umumnya mengusahakan ikan bandeng dan udang di hutan mangrove Perhutani serta rumput laut. Produksi ikan bandeng pola sylvofishery ± 2 ton/ha/tahun, udang alam 0,5 kg/ha/hari. Kalau ditanam ikan mujaer bisa 1,5 ton/ha/th.

Kunjungan kerja Denaldy bertujuan memetakan potensi dan persoalan di hutan mangrove termasuk budidaya ikan empang parit, sistem kelembagaan dan aturan yang ada, agar bisa dilakukan pengembangan sylvofishery dengan baik, serta fungsi lindung hutan mangrove bisa lebih dioptimalkan. (Kom-PHT/PR2016)

Editor: Soe

Copyright©2016

]]>
Perhutani Bogor Tanam Mangrove Bersama Mahasiswa https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-bogor-tanam-mangrove-bersama-mahasiswa/ Sat, 30 May 2015 02:59:18 +0000 http://perhutani.co.id/?p=22205 PENANAMAN HUTAN MANGROVE KERJASAMA PERHUTANI  DAN KOMUNITAS MAHASISWA PENCINTA LINGKUNGANBOGOR, PERHUTANI (30/5) | Bertempat diwilayah kawasan hutan Mangrove Kesatuan Pemangkuan Hutan Bogor tepatnya di petak 9 blok Bungin Resort Pemangkuan Hutan Singkil Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan Ujung Krawang dilaksanakan kegiatan penanaman bakau dan api-api sebanyak 100 batang pohon. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memperingati hari lingkungan hidup dan hari jadi ke-9 KMPA Mahchala pada tanggal 30 Mei.

Kegiatan yang bertema “Mangrove, Save or Lost !” ini dilaksanakan berkat kerjasama antara Perhutani Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan Ujung Krawang bersama Komunitas Mahasiswa Pencinta Lingkungan Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah serta Mahasiswa Institut Ilmu Sosial dan Politik yang berdomisili di Jakarta.

Kepala Sub Seksi Perencanaan Herniawan menyatakan bahwa Perhutani sangat menyambut baik kegiatan yang dilaksanakan KMPA Mahachala dan berharap peran serta KMPA Mahachala dapat berlanjut, bila perlu melibatkan KMPA yang lain. Perlu diinformasikan pada awal Agustus bibit bakau bakau mulai anakan, Perhutani mengajak KMPA Mahachala beserta KMPA yang lain untuk turut serta dalam kegiatan penanaman yang akan datang. (Komp-PHT/Bgr/Mul)

Editor : Bagus Tri Aditiya

Copyright ©2015

]]>
Hijaukan Pantai Cengkrong Dengan Pohon Mangrove https://stg.eppid.perhutani.id/hijaukan-pantai-cengkrong-dengan-pohon-mangrove/ Thu, 02 Apr 2015 07:23:36 +0000 http://perhutani.co.id/?p=19662 Dok.Kom-PHT/Kdr  @2015

Dok.Kom-PHT/Kdr @2015

KEDIRI PERHUTANI (1/4) | Perum Pehutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kediri bersama Kelompok Masyarakat Pengawas (Pok Mas Was) Trenggalek dan Forum Pimpinan Daerah (FORPIMDA) Trenggalek menanam pohon Mangrove sebanyak 6001 pohon di kawasan hutan petak 113c Pantai Cengkrong Trenggalek Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Prigi Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Bandung Perhutani Kediri.  Rabu.

Kegiatan ini atas ide Pok Mas Was dan di hadiri Forpimda Trenggalek, Perum Perhutani dan beberapa tokoh masyarakat Trenggalek dan di selenggarakan di kawasan hutan petak 113c , kelompok masyarakat binaan kementerian kelautan dan perikanan ini.

Di samping menanam pohon mangrove juga melepas bibit kerang hijau untuk di kembangbiakkan di kawasan hutan mangrove.

Administratur Perhutani Kediri, Maman Rosmantika mengucapkan terimakasih kepada stakeholder yang ada di Kabupaten Trenggalek karena tanpa dukungan banyak pihak Perum Perhutani mustahil akan menjadikan hutan di kabupaten trenggalek ini sesuai yang diharapan

“Saya akan mendukung ide-ide yang positif kelompok masyarakat binaan kementerian kelautan dan perikanan ini,dan harapan kedepannya tidak hanya di pantai cengkrong saja tapi juga di pantai yang lain juga bisa di tanami,dan tidak kalah pentingnya lagi kalau sudah di tanam juga di rawat dan di jaga karena hutan mangrove disamping untuk menjaga abrasi juga untuk melindungi biota laut yang ada,seperti kepiting,kerang dan biota lainnya sehingga kedepannya biota tersebut bisa dinikmati atau menambah income masyarakat sekitar hutan tersebut” katanya.

Bupati Trenggalek, Mulyadi juga mengatakan terimakasih atas kerjasamanya Perum Perhutani dan Pok Mas Was sehingga tanpa dukungan dan ide-ide beliau Kabupaten Trenggalek yang panjang pantainya kurang lebih dari Kecamatan Panggul sampai Popoh 96 Km tidak akan maksimal, untuk itu harapannya kerja sama ini dilanjutkan sehingga hutan yang ada di tepi pantai.

“Kalau hutannya terjaga Kabupatennya juga terjaga karena hutan mangrove di samping untuk menjaga abrasi laut juga akan menambah pengunjung wisata karana dengan melihat hamparan yang luas dan indah” imbuhnya. (Kom-PHT/Kdr/Jufri)

Editor : Dadang K Rizal

Copyright ©2015

]]>
Perhutani Selenggarakan Uji Publik Pemanfaatan Mangrove https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-selenggarakan-uji-publik-pemanfaatan-mangrove/ Sat, 20 Dec 2014 04:54:24 +0000 http://perhutani.co.id/?p=16828 2014-12-22-Idr-Payau

Dok.Kom-PHT/Idr @2014

INDRAMAYU, PERHUTANI (19/12) | Perhutani Divisi Regional Jabar & Banten menggelar Uji Publik Petunjuk Pelaksanaan Rehabilitasi dan Pemanfaatan Kawasan Hutan Mangrove di Aula Gedung BAPPEDA Kabupaten Indramayu. Jumat.

Kegiatan yang diprakarsai oleh Divisi Regional Jawa Barat dan Banten ini dalam rangka mencari masukan dari stakeholder guna penyempurnaan draft Petunjuk Pelaksanaan Rehabilitasi dan Pemanfaatan Hutan Mangrove khususnya yang dikelola oleh Perhutani Indramayu.

Acara tersebut dihadiri oleh internal Perhutani dari Pejabat Kantor Perhutani Divisi Regional Jawa Barat dan Banten dan Kantor Perhutani Indramayu

Untuk eksternal dihadiri Kepala Bidang RHL Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat, Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Indramayu dan Kepala Bidang di Dinas Pertanian Kabupaten Indramayu, LSM Siklus Kabupaten Indramayu, perwakilan pengusaha tambak dan segenap LMDH di hutan mangrove BKPH Indramayu.
Sekertaris Divisi Jawa Barat dan Banten, Ananda Artono mengucapkan terima kasih kepada Pemda Indramayu yang telah memfasilitasi kegiatan uji publik yang diselenggarakan oleh Perhutani.

“Perum Perhutani dalam mengelola kawasan hutan dengan memperhatikan tiga aspek yaitu Ekologi, Ekonomi dan Sosial” tambahnya.

Sebelum diskusi, terlebih dahulu dipaparkan kondisi umum hutan mangrove dan kerusakannya yang ada di Jawa Barat termasuk di Kabupaten Indramayu serta upaya -upaya penanganan oleh Kepala Bidang RHL Dinas kehutanan Provinsi Jabar yang dilanjutkan oleh Kepala Dinas Kehutanan dan perkebunan Kabupaten Indramayu.

Diskusi dan uji publik draft petunjuk pelaksanaan rehabilitasi dan pemanfaatan hutan mangrove, cukup hangat karena para peserta mempunyai semangat untuk memperbaiki hutan mangrove yang sekarang banyak yang rusak.

Saran dan masukan dari LSM Siklus, pengusaha tambak dan Tokoh Masyarakat termasuk beberapa SKPD Kabupaten Indramayu akan dijadikan bahan kajian, koreksi dan penyempurnaan dari Draft Petunjuk Pelaksanaan Rehabilitasi dan Pemanfaatan Hutan Mangrove. (Kom-PHT/Idr).

Editor : Dadang K Rizal

@copyright 2014

]]>
Rehabilitasi Kawasan Hutan Mangrove https://stg.eppid.perhutani.id/rehabilitasi-kawasan-hutan-mangrove/ Fri, 26 Sep 2014 15:28:46 +0000 http://perhutani.co.id/?p=14081 TIGA tahun lalu, beberapa lokasi di kawasan Pantai Harapan Jaya Muara Gembong Bekasi terlihat begitu gersang, panas dan kering. Tapi kini berangsur menghijau berkat upaya penanaman dan pelestarian yang dilakukan TAB Group Forest bersama Japan Environmental Education Forum (JEEF), Perhutani, dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) melalui program penanaman 1 juta pohon mangrove sejak tahun 2011 lalu.

Dudung Sahdu, HR-GA Department Head PT. Sugity Creatives, salah satu perusahaan yang tergabung dalam TAB Group mengatakan, perbaikan hutan mangrove yang telah dilakukan oleh TAB Group Forest bersama masyarakat dan pihak-pihak terkait sejak tahun 2011 lalu telah menampakan hasil yang signifikan,

“Sejak 2011 lalu kita telah menanam sekitar 600 ribu pohon mangrove, tahun ini kita akan kembali menanam 200 ribu pohon,” ujar Dudung Sahdu.

Administratur Perhutani/KKPH Bogor, Asep Dedi Mulyadi S.hut.MM juga mengapresiasi program penanaman mangrove di kawasan Pantai Muara Gembong Bekasi ini. Menurut Asep, hutan mangrove di kawasan ini menjadi sangat penting keberadaannya, selain sebagai penyeimbang lingkungan, dan penahan abrasi pantai, kawasan ini juga berfungsi sebagai penyangga ekonomi masyarakat sekitar, (dew)

Sumber : Indopos, Hal 16
Tanggal : 26 September 2014

]]>