MustohaIskandar – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id Perum Kehutanan Negara Wed, 29 Jun 2016 07:48:48 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.4.1 https://stg.eppid.perhutani.id/wp-content/uploads/2023/04/cropped-logo-pht-32x32.png MustohaIskandar – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id 32 32 Dirut Perhutani: Dengan Puasa Derajat Taqwa Bisa Diukur https://stg.eppid.perhutani.id/dirut-perhutani-puasa-derajat-taqwa-diukur/ Wed, 29 Jun 2016 07:48:48 +0000 http://perhutani.co.id/?p=38336 (Dok.Kom-PHT/DivreJatim/2016)SURABAYA, PERHUTANI (29/6/2016) | Direktur Utama Perum Perhutani Mustoha Iskandar menghadiri acara Buka Puasa sekaligus pemberian santunan ke anak yatim yang diselenggarakan Kantor Divisi Regional Jawa Timur di Surabaya Selasa (28/6).

Kepala Divisi Regional Jawa Timur Andi Purwadi menyampaikan bahwa Perhutani kali ini memberikan bantuan kepada duapuluh anak dari dua yayasan yatim piatu dari Nurani Mandiri dan Yayasan Hidayah Umat. Selain itu dalam bulan ramadhan 1437H perhutani juga menggelar acara Safari Ramadhan BUMN di Mojokerto, bantuan rumah ibadah dan juga membuka Posko Mudik Lebaran di sembilan titik di Jawa Timur dari 15 titik posko di Jawa.

Direktur Utama dalam ceramah Ramadhan menegaskan bahwa sesungguhnya berpuasa itu sebagai sarana sekolah, pesantren atau perguruan tinggi yang mendidik kita, untuk menjadi orang-orang yang bertaqwa.

“Ilustrasinya ketaqwaan seseorang perlu diukur melalui taqwa level index, seseorang yang berpuasa sebulan penuh bisa dilihat derajad taqwanya. Sebelum dan sesudah Ramadhan apakah ketaqwaan itu bisa meningkat atau justru sebaliknya, kalau meningkat pasti tidak akan korupsi dan melanggar aturan-aturan agama,” demikian jelas Mustoha Iskandar.

Acara juga diisi dengan ceramah agama oleh Ustad Didik Purwo Darsono yang mengiyakan tentang Taqwa Level Index tersebut.  “Tanda orang yang mencapai level tinggi tersebut dalam hatinya ditanamkan oleh Allah SWT bahwa dia tidak akan memiliki rasa takut dan tidak pula bersedih hati,”  jelasnya. (Kom-PHT/DivreJatim/PA)

Editor: Soe
Copyright©2016

]]>
Peternak Madu Bidik Ekspor https://stg.eppid.perhutani.id/peternak-madu-bidik-ekspor/ Tue, 08 Dec 2015 06:55:27 +0000 http://perhutani.co.id/?p=29997 Kelompok peternak madu membidik pasar ekspor, mengingat potensi produksi yang melimpah.

Asosiasi Perlebahan Indonesia mencatat Indonesia memiliki sembilan dari 11 spesies lebah terbaik di dunia. Namun, keinginan para peternak mengekspor madu lebah terkendala oleh minimnya pakan, padahal ketersediaan cukup memadai.

Ketua Asosiasi Perlebahan Indonesia Mustoha Iskandar berharap pemerintah membantu peternak madu untuk mengoptimalkan berbagai cara agar tersedia pakan yang cukup untuk lebah sehingga produksi madu bisa maksimal.

‘Apabila peternakan madu sudah optimal, maka tidak ada alasan lagi kita mengimpor madu. Tapi, justru kita yang mengekspor,” kata Mustoha yang juga Direktur Perum Perhutani, Minggu (6/12).

Menurutnya, pertumbuhan tanaman sebagai makanan lebah seperti nektar sebenar nya hanya membutuhkan dua tahun untuk tumbuh di mana kawasan hutan menjadi tempat yang paling memungkinkan untuk dijadikan tempat pengembangan pakan lebah.

Oleh karena itu, keluhan petani soal pakan lebah seharusnya tidak menjadi kendala apabila mereka memahami soal tata cara menyiapkan pakan.

“Kualitas madu lebah Indonesia sudah diakui di mancanegara, hanya belum serius penanganannya.
Dalam setahun, produksi madu lebah yang dibudidayakan Perhutani termasuk dengan warga sekitar hutan rata-rata 150 ton/tahun.

‘Apabila masalah pakan sudah tertangani dengan baik, angkanya bisa meningkat hingga 500 ton/ tahun,” katanya.

Saat ini, jumlah petani hutan lebah mencapai 5.300 LMDH di seluruh pulau Jawa dan Madura. Karena banyaknya petani tersebut, pihaknya merasa tidak kesulitan dalam memenuhi permintaan ekspor, kecuali masalah pakan.

Anggota Dewan Pakar Lebah Madu Indonesia JSA Linier kabel mengatakan, permasalahan petani lebah madu di kawasan Indonesia timur terletak pada kurangnya pakan.

“Masalah pakan lebah ini harus diperhatikan termasuk untuk pengembangannya di kawasan Indonesia timur,”ujarnya.

Pihaknya optimistis per-lebalian di Indonesia timur bisa berkembang pesat bila produksi pakan lebah benar -benar ditingkatkan sehingga target produksi yang diharapkan bisa tercapai.

Lies Baliunta selaku Karo Bisnis Wisata dan Agribisnis Perhutani menam bahkan, madu dapat dijadikan sebagai komoditas unggulan Indonesia dalam menghadapi MEA.

Terlebih, madu sekarang telah menjadi bahan domestik yang digunakan untuk kebutuhan rumah tangga balikan sejak zaman Mesir kuno dan biasanya dihargai dengan sangat mahal.

Tanggal : 8 Desember 2015
Sumber : Bisnis Indonesia

]]>
Komoditi Potensial : Peternak Lebah Madu Ingin Pacu Ekspor https://stg.eppid.perhutani.id/komoditi-potensial-peternak-lebah-madu-ingin-pacu-ekspor/ Mon, 07 Dec 2015 06:52:11 +0000 http://perhutani.co.id/?p=29995 Keinginan para peternak mengekspor madu lebah terkendala oleh minimnya pakan, padahal potensinya sangat besar di mana Indonesia memiliki 9 jenis dari 11 spesies lebah terbaik di dunia. Ketua Asosiasi Perlebahan Indonesia (API) Mustoha Iskandar berharap pemerintah membantu peternak madu untuk mengoptimalkan berbagai cara agar tersedia pakan yang cukup untuk lebah sehingga produksi madu bisa maksimal.

“Apabila peternakan madu sudah optimal, maka tidak ada alasan lagi kita mengimpor madu. Tapi, justru kita yang mengekspor,” katanya yang juga Direktur Perum Perhutani, Minggu (6/12/2015). Menurutnya, pertumbuhan tanaman sebagai makanan lebah seperti nektar sebenarnya hanya membutuhkan 2 tahun untuk tumbuh di mana kawasan hutan menjadi tempat yang paling memungkinkan untuk dijadikan tempat pengembangan pakan lebah.

Oleh karena itu, keluhan petani soal pakan lebah seharusnya tidak menjadi kendala apabila mereka memahami soal tata cara menyiapkan pakan. “Kualitas madu lebah Indonesia sudah diakui di mancanegara, hanya belum serius penanganannya. Dalam setahun, produksi madu lebah yang dibudidayakan Perhutani termasuk dengan warga sekitar hutan rata-rata 150 ton/tahun.

“Apabila masalah pakan sudah tertangani dengan baik, angkanya bisa meningkat hingga 500 ton/tahun,” ungkapnya.

Saat ini, jumlah petani hutan lebah mencapai 5.300 LMDH di seluruh pulau Jawa dan Madura. Karena banyaknya petani tersebut, pihaknya merasa tidak kesulitan dalam memenuhi permintaan ekspor, kecuali masalah pakan.

Anggota Dewan Pakar Lebah Madu Indonesia, JSA Lamerkabel mengungkapkan permasalahan petani lebah madu di kawasan Indonesia timur terletak pada kurangnya pakan.

“Masalah pakan lebah ini harus diperhatikan termasuk untuk pengembangannya di kawasan Indonesia timur,” ujarnya.

Pihaknya optimistis perlebahan di Indonesia timur bisa berkembang pesat bila produksi pakan lebah benar-benar ditingkatkan sehingga target produksi yang diharapkan bisa tercapai.

Lies Bahunta selaku Karo Bisnis Wisata dan Agribisnis Perhutani menambahkan, madu dapat dijadikan sebagai komoditas unggulan Indonesia dalam menghadapi MEA.

Terlebih, madu sekarang telah menjadi bahan domestik yang digunakan untuk kebutuhan rumah tangga bahkan sejak jaman Mesir kuno dan biasanya dihargai dengan sangat mahal.

Tanggal : 7 Desember 2015
Sumber : Bisnis.com

]]>
Desainer Mebel Peduli Lingkungan Ajak Desainer Muda Menembus Pasar Eropa melalui Indonesia Designer Challenge 2016 https://stg.eppid.perhutani.id/desainer-mebel-peduli-lingkungan-ajak-desainer-muda-menembus-pasar-eropa-melalui-indonesia-designer-challenge-2016/ Wed, 02 Dec 2015 03:21:53 +0000 http://perhutani.co.id/?p=29684 (Dok.Kom/Pht/Kanpus/2015)JAKARTA, PERHUTANI (02/12/15) Forest Stewardship Council Indonesia (FSC Indonesia) bekerjasama dengan Himpunan Desainer Mebel Indonesia (HDMI) dan Perhutani, bersama dengan BioIndustries dan William E. Connor & Associates Ltd. mengajak mahasiswa dan desainer muda Indonesia untuk menciptakan desain mebel inovatif yang bernilai ramah lingkungan dan juga memenuhi selera pasar.

Ajakan ini disampaikan dalam rangkaian sosialisasi kompetisi Indonesia Designer Challenge (IDC) 2016 di sepanjang bulan Oktober hingga November 2015. IDC 2016 merupakan ajang kompetisi desainer pertama di Indonesia yang bertujuan menempatkan para desainer Indonesia sebagai poros utama penggerak industri kreatif di Indonesia dengan menekankan pada proses produksi dan penggunaan bahan baku kayu dan bahan penunjang lain yang ramah lingkungan. “Indonesia Designer Challenge 2016 merupakan ikon bagi desainer muda untuk menunjukkan kemampuannya dalam mencipta desain mebel yang selain mempunyai nilai seni dan membawa pesan lingkungan namun memenuhi tuntutan pasar internasional” jelas Cosmas Tri Susantho, Ketua IDC 2016 di sela-sela sosialisasi IDC 2016 di Bandung pada 26 November 2016 yang lalu “Kompetisi ini berbeda dari yang lain, karena selain karya para peserta dinilai oleh para kurator dan juri, juga dinilai secara langsung oleh para buyer. Para pemenang juga berkesempatan mendapatkan kontrak dan royalty jika karyanya terpilih oleh buyer.”

“Kami mendukung penuh IDC 2016. Bahan baku kayu jati yang digunakan berasal dari hutan Perhutani yang telah bersertifikat FSC. Unit usaha industri kayu Perhutani di Cepu, Brumbung, dan Gresik kapasitas totalnya 60.000 m3. Saat ini Perhutani memproduksi kayu log jati bersertifikat FSC dengan total sekitar 400.000 m3. Desainer dapat menciptakan inovasi dari kayu jati berdiameter kurang dari 20 cm hasil pengelolaan hutan adaptif terhadap dinamika sosial dan lingkungan. Produksi kayu dengan diameter kurang dari 20 cm akan semakin besar potensinya, ini terbukti dari produksi kayu tersebut meningkat dari 20% menjadi 40%. Lomba ini dapat dilakukan setiap tahun untuk mendorong tumbuhnya ekonomi kreatif generasi muda Indonesia dibidang perkayuan,” demikian Direktur Utama Perum Perhutani, Mustoha Iskandar.

“Daya tarik industri mebel Indonesia bagi pasar dunia salah satunya adalah kayu jati berkualitas tinggi. Sayangnya cadangan kayu jati Perhutani kelas A3 saat ini tinggal 20% sedangkan jati A1 tersedia melimpah. IDC 2016 adalah sebuah terobosan untuk menimbulkan inovasi baru bagi industri mebel Indonesia yang mengusung konsep desain mebel ramah lingkungan dengan memanfaatkan sumberdaya kayu jati A1,”papar Arifin Wicaksono dari BioIndustries seraya menambahkan ” Jati A1 karena kayu muda punya peluang terkena bluestain dan kami BioIndustries sebagai pelopor produsen bahan pendukung industri mebel ramah lingkungan berstandard internasional untuk membantu mengatasi masalah tersebut dan turut aktif mendukung karya desainer muda dalam IDC 2016.

Potensi jati kelas A1 yang tinggi untuk dalam produksi mebel berkualitas tinggi juga didukung oleh Imam Damar Jati dari Fakultas Seni Rupa & Desain Institut Teknologi Bandung (ITB) yang mengatakan, “Indonesia memiliki sumberdaya kayu jati kedua terbanyak setelah Myanmar. Kayu jati muda berukuran kurang dari 20 cm potensinya bernilai tinggi sebagai bahan baku mebel, karena jati muda yang diperoleh dari proses thinning memiliki kelas kekuatan yang sama dengan jati tua yaitu 70-140 mega pascal. Selain itu jati muda memiliki pola kayu yang khas. Kami telah meneliti dan menemukan 16 pola kayu jati muda yang dapat dimanfaatkan untuk menciptakan karya desain yang bernilai tinggi.”

“Kayu merupakan bahan baku yang dominan dalam kompetisi ini karena kami ingin menonjolkan aspek ramah lingkungannya. Dengan menggunakan kayu kami ingin para desainer mebel tetap menggunakan kayu sebagai material yang dominan agar dapat membantu menyelamatkan lingkungan dari perubahan iklim karena kemampuannya dalam menyerap karbon yang dihasilkan dari polusi dan kegiatan pembangunan lainnya,” jelas Indra Setia Dewi, Program Officer Forest Stewardship Council (FSC) Indonesia. “Tentu saja kami mendorong agar kayu yang digunakan berasal dari hutan yang dikelola secara bertanggung jawab seperti kayu bersertifikat FSC”

FSC adalah lembaga swadaya masyarakat, nirlaba, dan independen yang mendorong pengelolaan hutan yang bertanggungjawab di seluruh dunia. Melalui sistem sertifikasi yang ketat, FSC menyiapkan standar yang diakui secara internasional agar perusahaan dan komunitas pengelola hutan dapat terdorong dan mengembangkan praktik kehutanan yang lebih baik dan bertanggungjawab secara sosial dan lingkungan di Indonesia dan juga dunia.

“Peran desainer sangat penting dalam menentukan daya saing mebel Indonesia di dunia internasional. Lemahnya riset selera pasar, isu lingkungan, dan sulitnya menjalin kerjasama dengan industri menjadi hambatan bagi para desainer sehingga performa desainer Indonesia tidak menonjol di mata para buyers dan industri. Disinilah peran IDC 2016 untuk meningkatkan inovasi dan potensi desainer muda sekaligus memberikan tantangan pasar secara langsung kepada generasi muda” jelas Bambang Kartono Kurniawan, Ketua HDMI. (Kom-Pht/Kanpus)

©Copyright2015

]]>
Setahun Jokowi, Indonesia Banyak Perubahan Positif https://stg.eppid.perhutani.id/setahun-jokowi-indonesia-banyak-perubahan-positif/ Mon, 30 Nov 2015 12:18:10 +0000 http://perhutani.co.id/?p=29985 Sudah setahun pemerintahan Presiden Joko Widodo berjalan, ternyata banyak perubahan positif meskipun terjadi perlambatan ekonomi global dan turunnya harga komoditas ekspor yang melanda negeri ini.

Perubahan positif itu terutama dalam aspek pembangunan infrastruktur serta kebijakan ekonomi jangka panjang. Hal itu terungkap dalam acara diskusi yang diadakan Markplus Center Public Services di Jakarta, akhir pekan lalu.

Direktur Utama Perum Perhutani Mustoha Iskandar dalam diskusi itu mengatakan, sejak Jokowi memimpin pada 2014 lalu, Indonesia banyak mengalami pembenahan dalam hal investasi dan daya saing.

“Saat ini kita masuk dalam posisi 16 besar negara dengan ekonomi paling berkembang di dunia, dan pada 2030 Indonesia bisa masuk tujuh negara dengan ekonomi terbesar di dunia bila pemerintah terus medorong pertumbuhan ekonomi,” ujar Mustoha.

Ia juga mengungkapkan, rencana pemerintah masuk dalam Trans Pacific Partnership (TPP) pada 2016 merupakan langkah maju dalam menarik ekonomi Indonesia lebih maju dan tidak ditinggalkan oleh investor.

Dampak positif lainnya juga diungkapkan Direktur Utama PT Garuda Indonesia yang juga menjabat sebagai Ketua Indonesia Marketeers Association (IMA) periode 2015-2017, Arif Wibowo.

Ia melihat Indonesia sejak dipegang Presiden Jokowi jauh lebih kompetitif dan mampu berdaya saing ketimbang negara-negara berkembang lainnya. Hal ini terlihat dari Global Competitiveness Index yang meloncat dari posisi 74 ke posisi 20.

“Beliau sangat mendukung industri pariwisata dalam negeri dengan membebaskan visa bagi 90 negara, dan keputusan ini terobosan untuk semakin mengenalkan keindahan wisata dalam negeri pada turis mancanegara,” kata dia.

Hal positif lainnya juga terlihat dari upaya pemerintah menumbuhkan usaha kecil menengah, dengan menyusutkan persentase bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari angka 22% menjadi 12%, dan akan diperkecil lagi menjadi 9% pada tahun-tahun mendatang. Namun Arif meminta pemerintah melalui Kementerian Perhubungan untuk meningkatkan fasilitas infrastruktur di 230 bandara, pasalnya 70% dari bandara itu masih mengandalkan visual landing.

“Dampaknya rotasi pesawat menjadi pendek sehingga membebankan maskapai penerbangan yang antre untuk lepas landas atau mendarat,
dan di sebagian besar lokasi pariwisata unggulan belum bisa dilandasi pesawat tipe 737 dan 720,” tambahnya.
Sedangkan, mantan Vice Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor Supamo Djas-min memuji keputusan berani Presiden Jokowi menghentikan lebih dari Rp 200 triliun subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang tidak tepat sasaran dan membelenggu Indonesia selama ini.
“Pak Jokowi punya keberanian seorang leader, beliau berani melakukan yang benar, dia fokus pada infrastruktur dan swasembada pangan, sehingga buying power masyarakat lambat laut meningkat,” kata dia.

Hal Fundamental
Ia juga menilai, banyak proyek infrastruktur yang mangkrak di era sebelum Jokowi sudah dilanjutkan kembali sehingga ekonomi domestik berkembang, dan berbagai implementasi kebijakan di daerah sangat terasa.

“Dari kacamata seorang marketing, sosok Jokowi tidak hanya menimbulkan persepsi masyarakat saja, tapi value of goverment benar terasa langsung oleh masyarakat, berbagai pembangunan infrastruktur nanti akan sangat terasa pada 2017 dan 2018,” lanjutnya.

Sementara itu, Managing Director Siloam Hospitals Group Anang Prayudi mengungkapkan dua hal fundamental yang disentuh Presiden Jokowi saat terpilih dalam Pemilu Presiden 2014 lalu adalah pendidikan dan kesehatan.

‘Kalau kita bicara kesehatan, tantangannya sangat luar biasa, industri kesehatan di South East Asia sifatnya fast growing meski pene-tra-sinya rendah, padahal pertumbuhan penduduk di Indonesia sangat tinggi, jadi kebutuhan akan layanan kesehatan juga akan terus meningkat,” kata Anang.

Ia berharap agar pemerintah pusat perlu mempermudah izin bagi pihak swasta untuk membangun rumah sakit (RS) di daerah, yang saat ini untuk membuka RS harus memenuhi 102 peraturan prasyarat.
“Masih harus ada sinkronisasi antara peraturan pemerintah pusat dengan pemerintah daerah,” ungkap Anang. [C-7]

Tanggal : 30 November 2015
Sumber : Suara Pembaruan

]]>
Jokowi 1st Year: Berada di Jalur Yang Benar https://stg.eppid.perhutani.id/jokowi-1st-year-berada-jalur-benar/ Mon, 30 Nov 2015 09:56:18 +0000 http://perhutani.co.id/?p=29622 sSrQ0I_joko-mustohaMarketeers.com | Saat ini, Indonesia merupakan negara dengan pasar ke-16 terbesar di dunia. Memiliki lebih dari 55 juta pekerja profesional. Dengan beragam potensi sumber daya alam melimpah, diprediksi pada tahun 2030, negara ini akan menjadi negara dengan perekonomian ketujuh terbesar di dunia.

Pertanyaannya, apakah pemerintahan di bawah Presiden Joko Widodo sudah di garis yang tepat untuk mewujudkannya? Menurut Direktur Utama Perum Perhutani Mustoha Iskandar, Presiden Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi berada di jalur yang benar.

“Ada banyak tolok ukur yang bisa dijadikan acuan. Salah satunya adalah tingkat kemudahan dalam berbisnis atau ease of doing business yang semakin bagus,” kata Mustoha di acara diskusi publik “Jokowi 1st Year: Good Country Marketeer?” di Philip Kotler Main Theater, MarkPlus, Jakarta, Sabtu (28/11/2015).

Mustoha mengatakan bahwa menurut data World Bank peringkat Indonesia dalam kemudahan berbisnis di bawah Presiden Jokowi naik peringkat dari 114 menjadi 109. Peringkat ini di atas India yang sama-sama disebut sebagai negara berkembang dengan potensi besar.

“Ada 11 kategori dari Bank Dunia yang bisa dijadikan acuan, dan 8 di antaranya kita unggul dari India. Jadi, bisa dikatakan Pak Jokowi itu lebih hebat dari Narendra Modi, PM India,” tambahnya.

Tidak hanya itu, Presiden Jokowi itu adalah real fighter. Hal ini ditunjukkan dengan kemauan untuk bergabung dalam Trans-Pasific Partnership dalam dua tahun mendatang. Banyak orang yang menilai bahwa Presiden Jokowi terlalu percaya diri dengan keiinginannya tersebut.

“Inilah ciri seorang pemimpin yang selalu tertantang untuk masuk dalam berbagai komunitas agar lebih baik. Kesimpulannya, Presiden Jokowi berada di jalur yang benar membawa Indonesia menjadi lebih baik,” pungkasnya.

Tanggal  : 28 November 2015
Summer : marketeers.com

]]>