Orchid Forest – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id Perum Kehutanan Negara Fri, 25 Aug 2017 04:50:11 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.4.1 https://stg.eppid.perhutani.id/wp-content/uploads/2023/04/cropped-logo-pht-32x32.png Orchid Forest – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id 32 32 Wisata Anggrek Langka di Lembang https://stg.eppid.perhutani.id/wisata-anggrek-langka-di-lembang/ Fri, 25 Aug 2017 04:50:11 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=49166 JABAREKSPRES.COM (24/8/2017) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bandung Utara  menggandeng  PT Jala Energy, untuk  membuka obyek wisata baru bertaraf internasional  yang diberi nama Orchid Forest.

Berdiri diatas 12 hektar lahan hutan pinus di Desa Cikole Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat, Orchid Forest diprediksi akan menjadi destinasi wisata baru dengan koleksi 157 anggrek langka dari berbagai belahan dunia. Penandatanganan kerjasama dilakukan Dirut PT. Jala Energy, Barry Akbar dan Kepala Primer Koperasi Perhutani Reni Sureni pekan lalu,

“Dari sekian banyak jenis anggrek di seluruh dunia, setengahnya ada di Indonesia. Hal ini yang menginspirasi kami membuat taman anggrek yang dapat dinikmati wisatawan,”ungkap Barry Akbar,  kemarin.

Barry menambahkan, wisatawan yang datang ke Orchid Forest tak hanya menikmati limpahan oksigen sejuk khas hutan pinus, namun juga diajak untuk berjalan-jalan dan memanjakan mata melihat keindahan warna warni anggrek langka. “Di Orchid Forest wisawatan bisa menikmati, memiliki dan belajar budidaya Anggrek. Salah satu yang menjadi primadona kami miliki anggrek hitam langka atau coelogyne pandurata dan anggrek kantong semar atau anggrek selop,”jelasnya.

Ditempat sama, Kepala Perhutani Divre Jabar-Banten, Andi Purwadi menjelaskan, terwujudnya Orchid Forest setelah melalui penelitian panjang. Butuh waktu dan kesabaran untuk mengumpulkan ratusan jenis Anggrek agar tumbuh baik di kawasan hutan Bandung Utara.

“Orchid Forest selain obyek wisata juga pusat budidaya, konservasi dan penangkaran bunga anggrek. Dengan konsep geowisata dan ecotourism ini Perhutani berupaya menjaga kelestarian flora sekaligus mengangkat ekonomi masyarakat,” ucapnya.

Sumber : jabarekspres.com

Tanggal : 24 Agustus 2017

]]>
Tanam 157 Jenis Anggrek https://stg.eppid.perhutani.id/tanam-157-jenis-anggrek/ Thu, 24 Aug 2017 06:10:28 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=49113 PASUNDANEKSPRES.COM (23/8/2017) |Sekitar 157 jenis anggrek dari Penjuru dunia hiasi hutan pinus di Cikole Lembang, destinasi wisata ini digadang gadang sebagai wisata unggulan baru di Lembang.

Kepala Perum Perhutani Divisi Regional Jabar dan Banten, Andi Purwadi, mengatakan, selain banyaknya area olahraga dan arena hiburan bertaraf internasional, Orchid Forest Lembang sebagai tempat wisata baru juga menjadi taman anggrek terbesar.

“Tadi saya lihat banyak yang sifatnya sudah tarafnya internasional jadi suatu contoh saja, taman anggrek ini kan paling besar dari taman mini,” ungkapnya saat ditemui di trail opening Orchid Forest Lembang Desa Cikole Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.

Dikatakan Andi, banyaknya koleksi anggrek yang dimiliki membuat Orchid Forest menjadi destinasi wisata unggulan.

Selain itu, berkenaan konsep yang mengemas taman secara natural, ia menuturkan, dapat dilihat dari banyaknya pepohonan di Orchid Forest Lembang ditempeli dengan anggrek dari berbagai jenis.

“Kalau melihat ini kan alami, nanti pohon-pohon ditempeli anggrek-anggrek segala macem jadi tempat yang paling bagus buat melihat, menikmati anggrek,” ucapnya.

Disinggung soal aksesnya, ia memaparkan, akan ada kluster Bandung Barat membuat Orchid Forest Lembang akan terintegrasi dengan tempat wisata lainnya.

“Aksesnya cukup baik karena nanti kan ada istilahnya kluster pengembangan wisata Bandung Barat tepatnya kluster Cikole dengan wisata-wisata yang sudah ada nanti terintegrasikan,” paparnya.

Andi menghimbau, dalam pengelolaan hutan menjadi taman hutan mesti bisa mensejahterakan masyarakat.

“Mesti ada pengelolaan hutan bersama masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” himbaunya.

Ciri wisata di area perhutani, ia berujar, harus bersih dari sampah.”Ciri wisata di perhutani harus benar-benar bersih tidak ada sampah di kiri-kanan,” tukasnya.

Sebagai bentuk harapan, ia menyampaikan, ada bentuk kontribusi baik dari pihak perusahaan maupun perhutani supaya terwujud destinasi wisata nasional.

“Harapan kami ini juga suatu harapan pemerintah daerah, juga ada destinasi wisata yang sifatnya nasional mudah-mudahan perhutani juga bisa berkontribusi,” pungkasnya.

Sumber : pasundanekspres.com

Tanggal : 23 Agustus 2017

]]>
Perhutani Bandung Utara Buka Obyek Wisata Orchid Forest https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-bandung-utara-buka-obyek-wisata-orchid-forest/ Wed, 23 Aug 2017 03:46:40 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=49067 RMOLJABAR.COM (22/8/2017) | Menggandeng perusahaan swasta PT Jala Energy, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bandung Utara kembali membuka obyek wisata baru bertaraf internasional diberi nama Orchid Forest.

Berdiri diatas 12 hektar lahan hutan pinus di Desa Cikole Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat, Orchid Forest diprediksi akan menjadi destinasi wisata baru dengan koleksi 157 anggrek langka dari berbagai belahan dunia.

Disaksikan Kepala Perhutani divisi regional Jabar-Banten Andi Purwadi, penandatanganan kerjasama dilakukan Dirut PT. Jala Energy, Barry Akbar dan Kepala Primer Koperasi Perhutani Reni Sureni pekan lalu, menandai awal dibukanya obyek wisata alam khas pegunungan Bandung Utara.

“Dari sekian banyak jenis anggrek di seluruh dunia, setengahnya ada di Indonesia. Hal ini yang menginspirasi kami membuat taman anggrek yang dapat dinikmati wisatawan,”ungkap Barry Akbar, Selasa (22/8).

Menurutnya, dipilihnya kerjasama dengan Perhutani KPH Bandung Utara lantaran kawasan hutannya cocok untuk hidup berbagai jenis anggrek nusantara bahkan anggrek dari Venezuela, Peru dan Amerika Serikat.

“Suhu disini rerata 14-21 derajat celcius, dengan suhu tersebut tanaman anggrek akan tumbuh dengan baik,”paparnya.

Barry menambahkan, wisatawan yang datang ke Orchid Forest tak hanya menikmati limpahan oksigen sejuk khas hutan pinus, namun juga diajak untuk berjalan-jalan dan memanjakan mata melihat keindahan warna warni anggrek langka.

“Di Orchid Forest wisawatan bisa menikmati, memiliki dan belajar budidaya Anggrek. Salah satu yang menjadi primadona kami miliki anggrek hitam langka atau coelogyne pandurata dan anggrek kantong semar atau anggrek selop,”jelasnya.

Ditempat sama, Kepala Perhutani Divre Jabar-Banten, Andi Purwadi menjelaskan, terwujudnya Orchid Forest setelah melalui penelitian panjang. Butuh waktu dan kesabaran untuk mengumpulkan ratusan jenis Anggrek agar tumbuh baik di kawasan hutan Bandung Utara.

“Orchid Forest selain obyek wisata juga pusat budidaya, konservasi dan penangkaran bunga anggrek. Dengan konsep geowisata dan ecotourism ini Perhutani berupaya menjaga kelestarian flora sekaligus mengangkat ekonomi masyarakat,” ucapnya.

Perhutani memahami, lanjut Andi, lokasi Orchid Forest yang berada di kawasan hutan lindung memiliki perlakuan khusus diatur dalam regulasi hukum. Tanpa mengabaikan jalur itu, taman anggrek ditata sedemikian rupa agar tak ada kerusakan hutan meski kini menjadi destinasi wisata.

“Sudah kita pelajari betul, perpaduan taman anggrek dan hutan pinus tak akan mengganggu ekosistem hutan lindung. Keberadaan pohon pinus wajib dipertahankan dan penataan anggrek di pohon pinus justru indah tanpa merusak,” tandasnya.

Sumber : rmoljabar.com

Tanggal : 22 Agustus 2017

]]>
Orchid Forest Objek Wisata Baru yang Menawarkan Anggrek Langka https://stg.eppid.perhutani.id/orchid-forest-objek-wisata-baru-yang-menawarkan-anggrek-langka/ Wed, 23 Aug 2017 03:29:16 +0000 http://www.perhutani.co.id/?p=49064 FOKUSJABAR.COM (22/8/2017) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bandung Utara menggandeng perusahaan swasta PT. Jala Energy untuk membuka obyek wisata baru bertaraf internasional yang diberi nama Orchid Forest di Desa Cikole Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.

Objek wisata yang diberi nama Orchid Forest ini berada di lahan 12 hektar hutan pinus. Objek wisata ini akan jadi favorit karena terdapat koleksi 157 anggrek langka dari berbagai belahan dunia.

Disaksikan Kepala Perhutani divisi regional Jabar-Banten Andi Purwadi, penandatanganan kerjasama dilakukan Dirut PT.Jala Energy, Barry Akbar dan Kepala Primer Koperasi Perhutani Reni Sureni pekan lalu, menandai awal dibukanya obyek wisata alam khas pegunungan bandung utara.

“Dari sekian banyak jenis anggrek di seluruh dunia, setengahnya ada di Indonesia. Hal ini yang menginspirasi kami membuat taman anggrek yang dapat dinikmati wisatawan,”ungkap Barry Akbar, Selasa (22/8/2017).

Menurutnya, dipilihnya kerjasama dengan perhutani KPH Bandung Utara lantaran kawasan hutannya cocok untuk hidup berbagai jenis anggrek nusantara bahkan anggrek dari Venezuela, Peru dan Amerika Serikat.

“suhu disini rerata 14-21 derajat celcius, dengan suhu tersebut tanaman anggrek akan tumbuh dengan baik,”paparnya.

Barry menambahkan, wisatawan yang datang ke Orchid Forest tak hanya menikmati limpahan oksigen sejuk khas hutan pinus, namun juga diajak untuk berjalan-jalan dan memanjakan mata melihat keindahan warna warni anggrek langka.

” Di Orchid Forest wisawatan bisa menikmati, memiliki dan belajar budidaya Anggrek. Salah satu yang menjadi primadona kami miliki anggrek hitam langka atau coelogyne pandurata dan anggrek kantong semar atau anggrek selop,”jelasnya.

Ditempat sama, Kepala Perhutani Divre Jabar-Banten, Andi Purwadi menjelaskan, terwujudnya Orchid Forest setelah melalui penelitian panjang. Butuh waktu dan kesabaran untuk mengumpulkan ratusan jenis Anggrek agar tumbuh baik di kawasan hutan Bandung Utara.

“Orchid Forest selain obyek wisata juga pusat budidaya, konservasi dan penangkaran bunga anggrek. Dengan konsep geowisata dan ecotourism ini Perhutani berupaya menjaga kelestarian flora sekaligus mengangkat ekonomi masyarakat,” ucapnya.

Perhutani memahami, lanjut Andi, lokasi Orchid Forest yang berada di kawasan hutan lindung memiliki perlakuan khusus diatur dalam regulasi hukum. Tanpa mengabaikan jalur itu, taman anggrek ditata sedemikian rupa agar tak ada kerusakan hutan meski kini menjadi destinasi wisata.

“sudah kita pelajari betul, perpaduan taman anggrek dan hutan pinus tak akan mengganggu ekosistem hutan lindung. Keberadaan pohon pinus wajib dipertahankan dan penataan anggrek di pohon pinus justru indah tanpa merusak,”tandasnya.

Sumber : fokusjabar.com

Tanggal : 22 Agustus 2017

]]>