Pabrik Perhutani – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id Perum Kehutanan Negara Tue, 03 Mar 2015 07:50:20 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.4.1 https://stg.eppid.perhutani.id/wp-content/uploads/2023/04/cropped-logo-pht-32x32.png Pabrik Perhutani – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id 32 32 Proses Pembangunan Pabrik Sagu Perhutani di Papua Sudah 85% https://stg.eppid.perhutani.id/proses-pembangunan-pabrik-sagu-perhutani-di-papua-sudah-85/ Tue, 03 Mar 2015 07:50:20 +0000 http://perhutani.co.id/?p=18771 Eko Nordiansyah – 03 Maret 2015 14:50 WIB

Metrotvnews.com, Jakarta: Direktur Perencanaan dan Pengembangan Bisnis Perum Perhutani Agus Setya Prastawa mengatakan, pihaknya saat ini sedang melakukan pembangunan pabrik sagu di kawasan Siak, Sorong Selatan, Papua Barat. Pembangunan pabrik sagu ini, lanjutnya, merupakan penugasan program pemerintah dalam rangka peningkatan produksi pangan, khususnya sagu.

Menurut Agus, saat ini proses pembangunannya sudah mencapai 85 persen. “Karena sagu yang ada di Papua sangat besar (produksinya),” ungkap Agus ditemui usai konferensi pers soal kinerja Perhutani 2014, di kantor Perum Perhutani, Jl Gatot Subroto, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (3/3/2015).

Perhutani, kata Agus, juga akan melibatkan warga lokal dalam mengelola pabrik sagu di kawasan tersebut. “Kalau sudah siap nantinya pabrik ini akan menghasilkan produksi 100 ton per hari,” tukasnya.

Sekadar informasi, akhir 2014 lalu, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi mencanangkan program Papua sebagai lumbung pangan nasional melalui pengembangan industri berbasis komoditas di wilayah itu. Sejumlah komoditi yang diharapkan dapat menunjang lumbung pangan nasional itu adalah padi, jagung, kedelai, kacang tanah, sagu, ubi, sayur mayur dan buah-buahan.

Sumber : metrotvnews.com
Tanggal : 3 Maret 2015

]]>
Perhutani Akan Menambah Empat Anak Usaha Baru https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-akan-menambah-empat-anak-usaha-baru/ Mon, 25 Aug 2014 02:44:17 +0000 http://perhutani.co.id/?p=13504 JAKARTA. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) segera menunjuk Perum Perhutani sebagai Holding atau induk usaha badan usaha kehutanan. Holding badan usaha kehutanan ini rencananya resmi beroperasi pada Oktober 2014.

Menyusul pembentukan holding kehutanan ini, Perhutani berencana menambah jumlah anak usahanya. Hingga tahun 2018 mendatang, akan ada empat anak usaha baru Perhutani.
Empat anak usaha itu bergerak di sektor gondorukem, kayu, properti, dan energi. Secara bertahap, Perhutani akan mulai mendirikan anak usaha yang berbisnis gondorukem, kayu, dan properti pada 2016.
Tahun 2018, Perhutani membentuk anak usaha di bisnis energi. Tedjo Rumekso, Direktur Perencanaan dan Pengembangan Bisnis Perhutani, menjelaskan, alasan pembentukan anak usaha ini murni keinginan perusahaan untuk masuk ke sektor hilir. Menurut dia, omzet bisnis gondorukem dan kayu masing-masing telah mencapai Rp 1 triliun.
Kontribusi bisnis gondorukem dan kayu itu cukup besar bagi pendapatan Perhutani. Perusahaan ini pun berniat menggenjot lagi bisnis gondorukem dan kayu dengan menjadikannya sebagai anak usaha tersendiri agar lebih fokus. “Nanti akan kami sinergikan juga dengan Inhutani yang dapat menjadi pemasok bahan baku,” tutur Tedjo, akhir pekan lalu.
Gondorukem dan terpentin merupakan bahan balai sabun, parfum, detergen, kosmetik, zat aroma pangan dan obat-obatan, serta bahan insektisida pertanian. Adapun jenis kayu yang dihasilkan Perhutani adalah kayu jati, pinus, mahoni, damar, akasia, sengon, jabon, rotan, dan bambu. Kayu dari Perhutani digunakan sebagai bahan furniture, flooring, de-cking, listoni dan skirting.
Di sektor properti, Perhutani telah memiliki sejumlah kawasan yang telah dikembangkan. Antara lain resort di Lembang, Bandung, dan Tanjung Papuma, Jember.
Di sektor energi, Perhutani akan menggandeng PT PLN Enjinering, Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) dan swasta. Mereka akan membangun mini hydro atau pembangkit listrik tenaga air bertenaga 50 megawatt. Proyek ini ditargetkan beroperasi pada 2018.
Proyek mini hydro ini memakan biaya hingga Rp 5 triliun. Listrik mini hydro Perhutani akan menggarap potensi di Kendal, Jawa Tengah sampai Banten. (MonaTobing)

Sumber  : Kontan, Hal. 17

Tanggal  :  25 Agustus 2014

]]>
Perhutani akan lahirkan empat anak usaha baru https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-akan-lahirkan-empat-anak-usaha-baru/ Sun, 24 Aug 2014 09:08:13 +0000 http://perhutani.co.id/?p=13502 JAKARTA. Pasca pembentukan Holding BUMN Kehutanan yang akan resmi beroperasi pada Oktober. Perhutani akan menambah jumlah anak usahanya. Pada tahun 2018 mendatang, akan ada empat anak usaha baru Perhutani.

Empat anak usaha baru Perhutani bergerak pada sektor: gondorukem, kayu, properti dan energi. Secara bertahap, Perhutani akan membangun anak usaha dengan memulainya dari anak usaha gondorukem, kayu dan properti pada 2016. Menyusul ditahun 2018 membentuk anak usaha yang bergerak di sektor energi.

Direktur Perencanaan dan Pengembangan Bisnis Perhutani Tedjo Rumekso menjelaskan, alasan pembentukan anak usaha keinginan perusahaan untuk masuk hilir. Plus omzet bisnis pada sektor gondorukem dan kayu masing-masing telah mencapai Rp 1 triliun.

“Omzet pada sektor gondorukem dan kayu cukup besar. Membesarkannya harus dibuat anak usaha sendiri agar lebih fokus. Nanti akan kami sinergikan juga dengan Inhutani yang dapat menjadi pemasok bahan baku,” tutur Tedjo akhir pekan ini.

Perhutani menghasilkan gondorukem dan terpentin sebagai bahan baku untuk sabun, parfum, detergen, produk komestik, aroma jeruk untuk pangan dan obat-obatan serta insektida pertanian. Sementara untuk produk kayu yang dihasilkan adalah jenis kayu jati, pinus, mahoni, damar, akasia, sengon , jabon hingga rotan dan bambu.

Produk kayu Pertahuni digunakan sebagai bahan furniture, flooring, decking serta listoni dan skirting. Terakhir untuk properti saat ini Perhutani telah memiliki resort di Lembang, Bandung dan Tanjung Papuma , Jember.

Sumber : www.industri.kontan.co.id
Tanggal : 24 Agustus 2014

]]>