Padi dan Jagung – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id Perum Kehutanan Negara Mon, 30 Mar 2015 00:57:57 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.4.1 https://stg.eppid.perhutani.id/wp-content/uploads/2023/04/cropped-logo-pht-32x32.png Padi dan Jagung – Perum Perhutani https://stg.eppid.perhutani.id 32 32 Perhutani Kembangkan Padi dan Jagung di Hutan https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-kembangkan-padi-dan-jagung-di-hutan/ Mon, 30 Mar 2015 00:57:57 +0000 http://perhutani.co.id/?p=19418 BANDUNG, KOMPAS — Perum Perhutani mengalokasikan 267.000 hektar lahan hutan di Pulau Jawa bagi pertanaman padi dan jagung untuk mendukung swasembada pangan. Pertanaman pangan yang dikelola oleh sekitar 6.000 lembaga masyarakat desa hutan ditargetkan menghasilkan 1 juta ton jagung dan 500.000 ton gabah kering giling setiap tahun.

Hal itu dikatakan Direktur Utama Perum Perhutani Mustofa Iskandar di sela-sela puncak hari jadi 54 tahun badan usaha milik negara (BUMN) kehutanan itu di Bandung, Minggu (29/3). “Dalam uji coba tanam padi di lahan hutan sudah bisa meningkatkan produksi dari 3,5 ton menjadi 5 ton per hektar,” ujar Mustofa. Padi dan jagung itu ditanam di lahan kosong yang disediakan di antara pohon kayu hutan.

Agar tumpang sari itu bisa berkembang, jarak tanam di antara pohon kayu produksi diperluas dari biasanya 3 x 3 meter menjadi 6 x 2 meter hingga 8 x 2 meter. Dengan lebarnya jarak tanam itu, petani hutan bisa melakukan pertanaman dengan baik. Pertanaman pada zona adaptif ini didukung Kementerian Pertanian yang memberikan pupuk subsidi bagi petani hutan.

Menurut Mustofa, lahan pada zona adaptif ini seluas 167.000 hektar untuk pertanaman jagung dan 100.000 hektar untuk padi. Selain untuk mendukung kedaulatan pangan, program ini juga untuk mengentaskan masyarakat di sekitar hutan dari kemiskinan. “Mestinya masyarakat desa hutan itu tidak miskin karena paling dekat dengan sumber daya alam,” ujar Mustofa.

Kepala Biro Komunikasi Perhutani Susetiyaningsih mengatakan, pada 2014 perusahaan negara ini meraup pendapatan Rp 4,604 triliun dengan laba bersih Rp 380 miliar atau naik 186 persen dari pendapatan 2013. Pendapatan itu 48 persen dari kayu dan 52 persen dari nonkayu, seperti pendapatan dari obyek wisata alam. Ke depan, Perhutani bertekad terus meningkatkan pendapatan dari nonkayu.

Ketahanan pangan

Tahun 2014, Perhutani ditetapkan sebagai induk holding BUMN kehutanan dengan lima anak perusahaan, yakni PT Inhutani I, II, III, IV, dan Inhutani V. Dengan menjadi perusahaan induk, tanggung jawab Perhutani semakin besar. Sebagai BUMN, lanjut Susetiyaningsih, Perhutani dituntut menjadi instrumen ketahanan nasional di bidang pangan, energi, dan air.

Perhutani juga harus menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi nasional, kepeloporan, dan kebanggaan nasional. Untuk itu, Perhutani menerapkan sistem teknologi informasi pada semua bidang kerja, termasuk pemindahan sistem pengelolaan dari tradisional ke modern dengan membatasi transaksi tunai.

“Pembelian kayu dengan tatap muka harus dihilangkan karena banyak sekali gangguannya,” kata Mustofa.

Saat ini, karyawan Perhutani berjumlah 21.700 orang yang mengelola lahan hutan seluas 2,4 juta hektar di Pulau Jawa. Untuk mendukung transformasi hulu dan hilir, dilakukan perubahan sistem pengembangan sumber daya manusia dan spesialisasi. Perubahan ini termasuk golden shake hand bagi 217 karyawan divisi industri kayu.

“Migrasi budaya/etos kerja juga dilakukan di semua lini,” kata Susetiyaningsih. (DMU)
Sumber : Kompas, hal. 22
Tanggal : 30 Maret 2015

]]>
Perhutani Akan Kembangkan Padi dan Jagung https://stg.eppid.perhutani.id/perhutani-akan-kembangkan-padi-dan-jagung/ Tue, 17 Mar 2015 00:40:02 +0000 http://perhutani.co.id/?p=19134 JAKARTA — Perum Perhutani akan melaksanakan instruksi Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk menyejahterakan warga di sekitar hutan dengan mengembangkan padi dan jagung.

Direktur Utama Perum Perhutani Mustoha Iskandar mengatakan, pihaknya akan mengoptimalkan lahan-lahan hutan yang dinamakan Zona Adaptif, yakni jarak tanam antar pohon yang biasanya sekitar tiga kali tiga meter akan diperluas menjadi delapan kali dua meter.

“Perhutani diminta pemerintah untuk optimalisasi lahan-lahan hutan dalam konteks ketahanan pangan dan sudah diinstruksikan Presiden untuk menanam padi dan jagung di sela-sela menanam tanaman hutan,” ujarnya, Senin (16/3).

la menambahkan, pemerintah akan memberikan subsidi benih dan pupuk untuk meningkatkan produktivitas hasil tanamannya. Selain itu, akan diberikan alat untuk mekanisasi pengolahan lahannya, serta alat untuk memanen.

Konsep tersebut, saat ini sedang dirancang Perhutani. Ke depannya, Perhutanijuga ingin ingin bertindak sebagai offtakerdan jagung dan padi. “Produk-produk pertanian itu nanti kita yang ambil, kita simpan di gudang yang akan kita bangun,” ujarnya.

la menambahkan, jika diperlukan, Perhutani juga bisa men-jadi feeder bagi Bulog. Zona Adaptif, rencananya akan dikembangkan di lahan seluas 267 ribu hektare di seluruh Jawa dengan investasi Rp 200 miliar.
c84 i: nuraini

Sumber : Republika, hal. 14
Tanggal : 17 Maret 2015

]]>